Anda di halaman 1dari 3

NAMA : DIKA PRAYOGI

NIM : 18310077
KELAS : AKUNTANSI REGULER MALAM
MATA KULIAH : AKUNTANSI KEPERILAKUAN
DOSEN PENGAMPU : Dr. Sri Wahyuni, SE., MSi.

CRITICAL REVIEW
PENGARUH INFORMASI INVESTASI, JOB ROTATION DAN KONDISI ADVERSE
SELECTION TERHADAP ESKALASI KOMITMEN

1. Research Problem
Dalam artikel ini research Problemnya adalah dalam pengambilan keputusan manajer cenderung
mementingkan kepentingan pribadinya, dan cenderung akan terjadi sekalasi komitmen atau yang dapat
diartikan manajer akan tetap menjalankan projeknya mesti mengetahui keputusannya itu salah dan
cenderung akan membuat kerugian perusahaan.

2. Why is Problrm/ Question Importan ?


Permasalahan dalam artikel ini penting untuk diteliti karena dalam pandangan teori keagenan
menunjukkan seorang manajer dalam mengambil keputusan termotivasi hanya untuk kepentingan pribadi
sehingga mengakibatkan asimetri informasi antara principal. Selain itu terjadinya asimetri informasi
antara manajer (agent) dan pemilik (principal), sehingga menyulitkan principal untuk mengawasi dan
mengontrol tindakan manajer. Dari sinilah kemungkinan besar akan terjadi eskalasi komitmen.

3. Authors approach to Solving the problem of


Dalam artikel ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen.
4. Assumptions abaut real word
Dalam artikel penelitian ini asumsi yang bersedar adalah adverse selection berpengaruh terhadap
eskalasi komitmen dan manajer yang menerima negative framing akan cenderung mengambil risiko
untuk tetap melanjutkan proyek karena berpikiran akan mendapatkan keuntungan di masa mendatang.
Dan adanya informasi investasi negatif dan kondisi adverse selection berpengaruh dalam keputusan
manajer untuk eskalasi komitmen serta tidak diterapkannya kebijakan job rotation akan mempengaruhi
tindakan manajer untuk melakukan eskalasi komitmen.
5. Relevant Theories
Menurut Santoso (2012), eskalasi komitmen diartikan sebagai fenomena yang menjelaskan
bahwa seseorang memutuskan untuk meningkatkan atau menambah investasinya, walaupun bukti baru
menjelaskan bahwa keputusan yang telah dilakukan adalah salah. Mursalim (2005) mengemukakan
bahwa pandangan teori keagenan menunjukkan seorang manajer dalam mengambil keputusan termotivasi
hanya untuk kepentingan pribadi sehingga mengakibatkan asimetri informasi antara principal.
6. Hypotheses
Pengembangan hiporesis dalam artikel ini adalah sebagai berikut :
H1 : Kondisi adverse selection akan mempengaruhi keputusan manajer untuk melakukan eskalasi
komitmen.
H2 : Gaya Kepemimpinan konsederasi memperkuat hubungan antara partisipasi anggaran terhadap
kinerja manajerial.
H3 : Tidak adanya kebijakan job rotation akan mempengaruhi keputusan manajer untuk melakukan
eskalasi komitmen.
7. Dependent and Independent variable
Dalam penelitian ini ada 6 variabel yang diklasifikasikan sebagai berikut :
 Variabel Dependen : Eskalasi komitmen
 Variavel Independen : Informasi investasi (X1), Job Rotation (X2) Kondisi adverse selection
(X3),

8. Sample
Dalam artikel ini sampelnya adalah mahasiswa S1 Akuntansi yang sedang mengambil mata
kuliah akuntansi manajemen atau manajemen keuangan di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas
Kristen Satya Wacana Salatiga.
9. Statistical Tests
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan uji statistic statistik
deskriptif dengan menggunakan pengujian One Way Analysis of Variance (ANOVA) dilakukan untuk
keefektifan randomisasi untuk memberikan keyakinan bahwa manipulasi yang berpengaruh terhadap
keputusan manajer dalam melakukan eskalasi komitmen dan bukan karena perbedaan karakteristik
demografi.
Pengujian berikutnya adalah melakukan pengujian data yang mengacu pada hipotesis peneliti.
Pengujian hipotesis (H1 dan H3) menggunakan uji Independent-Sample T-test dengan hipotesis
terdukung jika probabilitas di bawah 0,05 yang artinya terdapat perbedaan signifikan dalam keputusan
eskalasi komitmen antara grup eksperimen dengan grup kontrol. Hipotesis selanjutnya (H2) pengujiannya
menggunakan Two Way Analysisi of Variance (ANOVA) dengan batas signifikansi sebesar 5%. Two
Way Analysisi of Variance (ANOVA) adalah salah satu statistik parametrik yang memiliki kelebihan
yaitu ditarik dari populasi yang berdistribusi normal serta memiliki varian yang homogen sehingga
pengujian hipotesis memberikan hasil yang lebih tajam dibandingkan menggunakan statistik
nonparametrik.

10. Results
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian menyatakan bahwa manajer dihadapkan
pada kondisi adverse selection akan cenderung melakukan eskalasi komitmen karena terjadinya asimetri
informasi dengan principal mempengaruhi manajer untuk bertindak sesuai kepentingan diri sendiri dan
tidak memaksimalkan keuntungan yang diharapkan perusahaan.
Selanjutnya Hasil pengujian interaksi informasi negatif dan kondisi adverse selection tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan manajer untuk melakukan eskalasi komitmen.
Interaksi informasi negatif dan kondisi adverse selection menunjukkan tidak terdapat interaksi antara
kedua variabel independen terhadap variabel dependen. Hal tersebut kemungkinan terjadi ketika
manajer yang menerima informasi negatif merasa tanggung jawabnya sebagai manajer dipertaruhkan
dari proyek yang dijalankan sehingga bagi manajer kesuksesan organisasi erat hubungannya dengan
kepuasan principal. Selain itu, manajer yang memiliki informasi privat tentang kerugian proyek tersebut
lantas tidak melalaikan tugasnya untuk tetap mengutamakan kepentingan perusahaan dengan tidak
melakukan eskalasi komitmen.
Kemudian Ketika manajer yang bekerja pada perusahaan yang menerapkan kebijakan job
rotation akan mengurangi tindakan manajer untuk melakukan kecurangan atau mengurangi terjadinya
asimetri informasi antara principal dan manajer. Sebaliknya saat perusahaan tidak menerapkan
kebijakan job rotation hal tersebut nampaknya tidak mempengaruhi manajer untuk melakukan eskalasi
komitmen.

11. Conclusion
Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa pertama, adanya kondisi adverse selection
berpengaruh terhadap tindakan manajer melakukan eskalasi komitmen. Semakin manajer melalaikan
tugas dan tanggung jawabnya dalam mengkomunikasikan informasi maka diindikasikan informasi proyek
tersebut mengalami kegagalan yang tidak perlu diketahui orang lain.
Kedua, tidak terdapat interaksi antara informasi negatif dan kondisi adverse selection sehingga
tidak mempengaruhi tindakan manajer untuk melakukan eskalasi komitmen. Hal ini terjadi karena
manajer yang menerima informasi negatif merasa memiliki tanggung jawab sebagai manajer yang
jabatannya dipertaruhkan dari proyek yang dijalanka.
Ketiga, tidak diterapkannya kebijakan job rotation tidak mempengaruhi tindakan manajer untuk
melakukan eskalasi komitmen.

12. Improvement / Extensions


Secara keseluruhan, artikel ini sudah cukup lengkap dan memenuhi standar penulisan. Namun,ada
beberapa hal yang kurang antara lain penulis tidak mencantumkan kerangka konseptual penelitian ini.
Meskipun tidak ada keharusan untuk mencantumkan kerangka konseptual dalam suatu nartikel
penelitian, namun akan lebih baik bila kerangka konseptual dicantumkan dalam artikel penelitian,
sehingga memudahkan pembaca dalam memahami hubungan antar variabel.

Anda mungkin juga menyukai