Anda di halaman 1dari 4

DOKUMEN UPL/UKL

Special Study Bendungan Klego (Paket : Pju-CS-5)

2.1. DISKRIPSI PEKERJAAN

Nama Kegiatan : Special Study Bendungan Klego


(Paket : Pju-CS-5)
Lokasi Kegiatan : Kabupaten Boyolali Provinsi Jawa Tengah
Jangka Waktu Pelaksanaan : 240 (dua ratus empat puluh) hari kalender dihitung
sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja
(SPMK)
16 April 2012 s/d 11 Desember 2012
Sumber Pendanaan / Nilai : DOISP
Rp. 1.008.315.000,00
Nama Pejabat Pembuat
Komitmen : Dyah Perdhani, ST, M.Sc (PPK Perencanaan dan
Program, Satker BBWS Pemali Juana)
Alamat : Jl. Brigjen S. Sudiarto No.375 Semarang
Nama Penyedia Jasa : PT. Daya Cipta Dianrancana
Alamat Penyedia Jasa : Jl. Mekarsari No. 103 Babakan Sari, Bandung
No. Kontrak/Tgl. Kontrak : KU.03.01-Ao.6.2/PERPROG-BBWSPJ/KNT-DOISP/03
Tgl. 13 April 2012
No. SPMK/Tgl. SPMK : PR.01.04-Ao.6.2/SPMK-DOISP/Perprog/03
Tgl. 16 April 2012

2.2. LINGKUP KEGIATAN

Lingkup kegiatan pada pekerjaan ini diantaranya :


1. Pekerjaan Bangunan Spillway & Intake (1 bh)
2. Pekerjaan Bangunan Cek Dam S. Wanapatra (1 bh)
3. Pekerjaan Saluran Pembuang (1.323 m)
4. Pekerjaan Tanggul Batas Waduk (5.600 m)
5. Pekerjaan Puncak Bendungan (885 m)

PT. DAYA CIPTA DIANRANCANA Bab II - 1


ENGINEERING, BUSINESS, AND MANAGEMENT CONSULTANS
DOKUMEN UPL/UKL
Special Study Bendungan Klego (Paket : Pju-CS-5)

6. Pekerjaan Tutup dan Pengaman Piezometer (11 bh)


7. Pekerjaan V-NOTCH (1 bh)
8. Pekerjaan Galian Sedimen Waduk (1.149.378,5 m³)
9. Pekerjaan Lampu Penerangan Puncak Bendungan (15 bh)
10. Pekerjaan Papan Larangan (3 bh)

2.3. GARIS BESAR KOMPONEN RENCANA KEGIATAN YANG MENIMBULKAN DAMPAK

Pada beberapa macam kegiatan di atas, yang menimbulkan dampak terhadap lingkungan
adalah pekerjaan galian sedimen waduk yang akan dibuang ke desa Sangge dan desa
Kedokan Kabupaten Boyolali, dibagi menjadi 3 (tiga) tahap kegiatan, yaitu : tahap
prakonstruksi, konstruksi dan operasi.

2.3.1. TAHAP PRAKONSTRUKSI

Pekerjaan galian sedimen waduk tidak melakukan pembebasan tanah, sehingga


kegiatan yang dilakukan pada tahap prakonstruksi adalah pemasangan billboard
papan pengumuman kegiatan proyek. Pemasangan papan pengumuman pekerjaan
galian sedimen waduk memberi informasi kepada masyarakat keberadaan proyek
kepada masyarakat sekitarnya.

2.3.2. TAHAP KONSTRUKSI

1. Penerimaan Tenaga Kerja


Kegiatan penerimaan tenaga kerja konstruksi berpotensi menimbulkan dampak
negatif berupa keresahan masyarakat, jika perekrutan tenaga kerja tidak
memprioritaskan tenaga kerja setempat.

2. Pengoperasian Base Camp


Kegiatan awal pekerjaan di lapangan adalah : pembangunan base camp yang
berfungsi sebagai kantor pelaksana proyek dan P3K, penginapan pekerja,
bengkel perawatan dan perbaikan alat berat, dan penyimpanan material. Pada
base camp akan dilengkapi dengan MCK.
Penempatan material dan peralatan kerja yang kurang baik berpotensi
menimbulkan kerusakan dan kecelakaan, aktivitas para pekerja pendatang yang
tidak mengindahkan aturan adat setempat berpotensi menimbulkan konflik
dengan masyarakat sekitar lokasi base camp.

3. Penyiapan Lahan Lokasi Pengerukan dan Lokasi Buangan Sedimen

PT. DAYA CIPTA DIANRANCANA Bab II - 2


ENGINEERING, BUSINESS, AND MANAGEMENT CONSULTANS
DOKUMEN UPL/UKL
Special Study Bendungan Klego (Paket : Pju-CS-5)

Kegiatan penyiapan lahan mencakup pembersihan lahan dari bahan-bahan


yang tidak bisa dimanfaatkan sebagai material konstruksi. Pekerjaan perataan
tanah (timbunan) pada musim kemarau berpotensi menimbulkan debu, dan
pada musim hujan berpotensi peningkatan sedimentasi.

4. Mobilisasi Alat dan Material


Mobilisasi alat-alat dan material konstruksi berpotensi menimbulkan gangguan
lalu lintas berupa hambatan laju kendaraan oleh kendaraan pengangkut
(trailer/dump truck) dan potensi kecelakaan lalu lintas. Semua tenaga kerja dan
peralatan, termasuk peralatan, pengerukan, pengangkutan, pengangkatan,
serta pemindahan, harus sesuai dengan material pekerjaan. Semua peralatan
pengerukan dan pemindahan tanah harus mempunyai tipe yang sesuai dengan
pekerjaan, dan harus selalu dirawat agar dapat digunakan setiap saat.

5. Penggalian Sedimentasi Waduk


– Penggalian dilakukan untuk mendapatkan penampang, ketinggian,
pelurusan atau bentuk tertentu sesuai gambar rencana, maupun tujuan
lain yang ditentukan oleh perencana.
– Setelah dilakukan penggalian sesuai bentuk dan ukuran rencana, harus
dijaga pada tampang dan elevasinya, serta harus bebas dari lumpur dan
kotoran lain.
– Galian tidak boleh diisi timbunan kembali, sebelum diperiksa dan disetujui
oleh perencana.
– Jika diperlukan perubahan, maka skema detail, ketebalan, dan prosedur
serta penjelasan yang relevan harus mendapat persetujuan perencana,
untuk di-check kembali sebelum pelaksanaan dimulai.
– Jika terdapat lumpur / bahan lain pada dasar galian, maka harus dikeruk
dan diganti dengan material timbunan yang baik.
– Jika penggalian dilakukan terlalu berlebihan, maka dilakukan penimbunan
kembali (re-filled) dengan material yang baik dan diberi lapis lean concrete
untuk mendapatkan elevasi dasar bangunan (fondasi) seperti ketentuan
gambar, dan harus disetujui perencana.
– Jika pada lokasi penggalian terdapat fasilitas/jaringan yang tidak mungkin
dipindahkan, maka pelaksanaan penggalian dilakukan dengan hati-hati.
– Pelaksanaan penggalian harus dilakukan dengan cara-cara yang baik
sehingga sisi galian tetap stabil dari longsoran.
– Galian harus diusahakan selalu dalam keadaan kering selama pengerjaan.
– Tanah galian harus ditempatkan pada lokasi yang ditentukan oleh
perencana.

PT. DAYA CIPTA DIANRANCANA Bab II - 3


ENGINEERING, BUSINESS, AND MANAGEMENT CONSULTANS
DOKUMEN UPL/UKL
Special Study Bendungan Klego (Paket : Pju-CS-5)

– Tanah galian yang akan digunakan lagi tidak boleh tercampur dengan
humus dan kotoran lain.
– Area penempatan tanah galian harus datar dan kering.

6. Timbunan Sedimentasi Pada Lokasi Buangan


– Penimbunan tidak boleh dilakukan sebelum kotoran, semak-semak dan
rumput di permukaan dibersihkan serta dilakukan pengontrolan pada
bangunan/ jaringan yang ada di dalam tanah.
– Penimbunan harus dilakukan secara lapis demi lapis, tebal tiap lapisan
tidak boleh lebih dari 30 cm sebelum dipadatkan.
– Top soil atau material yang mengandung humus/vegetasi tidak boleh
digunakan sebagai bahan timbunan.
– Pemadatan harus dilakukan dengan peralatan yang telah disetujui oleh
perencana.
– Material timbunan harus mempunyai kadar air tertentu untuk
mendapatkan tingkat kepadatan yang sesuai dan dihamparkan secara hati-
hati, dipadatkan sampai diperoleh kepadatan yang diinginkan.

2.3.3. TAHAP OPERASI

1. Pengoperasian Hasil Timbunan


Hasil timbunan pada 2 desa yaitu desa Sangge dan desa Kedokan dapat
dimanfaatkan penduduk desa untuk pertanian atau perkebunan.

2. Pemeliharaan Waduk
Pemeliharaan waduk dilakukan secara berkala agar waduk terjaga
keamanannya dan sedimentsi dapat diminimalisir.

PT. DAYA CIPTA DIANRANCANA Bab II - 4


ENGINEERING, BUSINESS, AND MANAGEMENT CONSULTANS

Anda mungkin juga menyukai