Anda di halaman 1dari 160

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM

KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS 5 DI SD

(Penelitian Analisis Deskriptif di salah satu Sekolah Dasar Negeri,


Kabupaten Purwakarta, Tahun Ajaran 2020/2021)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia

Kampus Purwakarta

Disusun Oleh :

Dinda Irene Septiani

1705446

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS PURWAKARTA

2021
LEMBAR PENGESAHAN

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM


KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS V DI SD

Disetujui dan disahkan oleh:


Pembimbing I

Dra. Hj Erna Suwangsih, M.Pd


NIP. 196006181984032002

Pembimbing II

Dra. Indah Nurmahanani, M.Pd


NIP. 198001102005012002

Mengetahui,
Ketua Program S1 PGSD
UPI Kampus Purwakarta

Dr. Hafiziani Eka Putri, M.Pd


NIP. 198205162008012015

i
PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Analisis


Kesalahan Penggunaan Preposisi dalam Karangan Deskripsi Siswa Kelas V di
SD” ini beserta seluruh isinya adalah benar – benar karya saya sendiri. Saya tidak
melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara – cara yang tidak sesuai
dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini,
saya siap menanggung risiko atau sanksi apabila di kemudian hari ditemukan
adanya pelanggaran etika keilmuan atau klaim dari pihak lain terhadap keaslian
karya saya ini.

Purwakarta, Agustus 2021


Yang Membuat Pernyataan,

Dinda Irene Septiani


NIM. 1705446

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur yang penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas taufik
hidayah dan inayah- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi
yang berjudul “Analisis Kesalahan Penggunaan Preposisi Dalam Karangan
Deskripsi Siswa Kelas V Di SD” ini tanpa ada halangan yang berarti.

Penyusunan skripsi ini dimaksudkan sebagai salah satu bagian dari


persyaratan untuk menyelesaikan sarjana pendidikan program Pendidikan Guru
Sekolah Dasar (PGSD) jurusan Ilmu Pendidikan Guru Sekolah Dasar guna
memperoleh gelar Strata Satu (S1). Besar harapan peneliti agar penelitian ini
dapat berhasil dan kelak dapat membantu dalam upaya pengembangan pendidikan
khususnya di Indonesia. penulis sangat menyadari bahwa dalam peneltian ini
masih banyak kekurangan. Maka dari itu kritik serta saran dari pembaca sangat
dibutuhkan bagi penulis agar dapat menyempurnakan penelitian ini. Semoga hasil
dari penelitian ini bermanfaat bagi banyak puhak dan dapat digunakan dimasa
yang akan dating khususnya berdampak bagi masyarakat terhadap perbaikan
keterampilan sosial anak – anak di Indonesia.

Penulis

iii
UCAPAN TERIMA KASIH
Dalam penelitian skripsi ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin
memberikan yang terbaik yang bisa penulis lakukan. Selesainya skripsi ini tidak
terlepas dari arahan, bimbingan, dukungan serta bantuan dari berbagai pihak yang
dengan rendah hatinya menyisihkan waktu demi membantu penulis. Untuk itu
dengan segala rasa syukur dan kerendahan hati, penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar – besarnya kepada:

1. Drs. Turmudi, M.Ed, M.Sc, Ph.D selaku Direktur Universitas Pendidikan


Indonesia Kampus Purwakarta.
2. Dr. Hafiziani Eka Putri, M.Pd selaku ketua Program Studi S1 PGSD UPI
Kampus Purwakarta.
3. Dr. Erna Suwangsih, M.Pd selaku pembimbing I yang telah membimbing
penulis dari awal penulisa proposal hingga selesainya penelitian yang
dilakukan oleh penulis.
4. Dr. Indah Nurmahanani, M.Pd selaku pembimbing II yang telah membimbing
penulis untuk dapat menyelesaikan penelitian dengan baik.
5. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Kampus Purwakarta
yang teah memberikan ilmu pengetahuan, arahan, bimbingan dan motivasi
yang sangat bermanfaat bagi penulis. Semoga Allah SWT meridhoi dan
memberikan balasan yang baik atas segala ilmu yang telah diberikan.
6. Hj. Nenden Sumayati, S.Pd selaku kepala sekolah SDN 1 Tegal Munjul
beserta guru SDN 1 Tegal Munjul yang telah mengijinkan penulis untuk
melaksanakan penelitian deskriptif kualitatif. Semoga menjadi amal shalih
yang tiada putus
7. Tetty Rochaeti, S.Pd selaku wali kelas dari kelas V SDN 1 Tegal Munjul
yang sudah berkenan utuk membantu kelancaran penelitian penulis. Juga
kepada para siswa kelas V SDN 1 Tegal Munjul yang sudah berkenan
menuangkan pengalamannya. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan
kalian dengan berlipat – lipat kebaikan.
8. Ucapan terima kasih yang sebanyak – banyak nya untuk yang tersayang
Bapak tercinta yakni Bapak Apri Minondo, SH yang tanpa lelah berdo’a dan
bekerja untuk segala kemudahan dan kelancaran putri tercintanya dalam

iv
melanjutkan studinya. Terima kasih yang tak terkira juga penulis ucapkan
kepada Ibu tercinta yakni Sri Endah Laksana Dewi, S.Pd yang tak henti –
hentinya berdo’a dan memberi motivasi kepada penulis sampai saat ini.
Hanya do’a dan harapan yang penulis sampaikan pada Allah SWT, semoga
mamah dan papah selalu dalam lindungan Allah SWT dan bahagia dunia
akhirat.
9. Kepada adik adik ku M. Denis Meinondo dan Dimas Satriawan yang selalu
mendoakan dan memberikan motivasi agar selalu semangat menyelesaikan
penelitian ini.
10. Kepada sahabat terbaik dan seperjuanganku Adhanna Zulfa Aulia yang selalu
memberikan bantuan, dukungan, semangat serta motivasi kepada penulis
sejak awal masuk kuliah hingga penulis menyelesaikan skripsi ini.
11. Kepada teman – teman seperjuangan yang tersayang, Anisa Fitria Kusuma
Sasmita, Isma Inayah Nurfaujiah, Sukma Dwi Lestari, Elisya Rahmawati,
Nanda Zaidah, Hanifah Eka, Santi Sopianti, Adella Yutikawati, Aini
Salsabila, Destya Chumairoh yang sejak pertama selalu membersamai
peneliti. Terima kasih karena selalu ada dan tanpa pamrih membantu,
menyemangati, menasehati peneliti dalam menuntaskan skripsi ini dan juga
menuntaskan masalah – masalah peneliti.
12. Kepada wowo sahabat rasa keluarga, Ajeng Dwi Damayanti, Annisa Puteri
Budiani, Diana Justika, Melati Damayanti, Shalli Noer Fadilah, Servitia Dini
Ramadhani, Vista Amabile Moeradi. Yang selalu memberikan semangat dan
dukungan kepada peneliti dari awal hingga akhir perkuliahan ini.
13. Kepada teman – teman yang tidak pernah bosan memberikan hiburan serta
semangat kepada penulis yakni Selvi Melani, Neng Eva Liswara, dan juga
teman seperjuangan KKN Wahida Kusuma terima kasih.
14. Kepada keluarga per- sepupuan, per- saudaraan dan per- keponakan, yang
tidak bisa peneliti tuliskan satu persatu, karena kalian sangat banyak. Terima
kasih atas semua doa dan juga semangat yang selalu terucapkan kepada
peneliti.
15. Kepada M. Rivaldi Zacky yang selalu ada, selalu menyemangati dan selalu
memberikan motivasi serta dukungan agar penelitian ini segera selesai.

v
16. Keluarga kelas 8D PGSD yang memberikan warna dalam dunia perkuliahan
peneliti. Banyak kenangan yang tercipta, tawa canda yang selalu mengisi hari
– hari selama perkuliahan ini. Terima kasih karena selalu saling
menyemangati dan mendoakan. Serta saling membantu ketika temannya
butuh bantuan. Terima kasih teman – teman, semoga Allah SWT membalas
semua kebaikan kalian.
17. Keluarga besar PLSP selama kurang lebih 40 hari menemani peneliti ketika
melaksanakan PLSP di SDN 1 Tegal Munjul. Terma kasih karena selalu
memberikan canda dan tawa ditengah – tengah pusingnya mengerjakan tugas
– tugas.
18. Kepada keluarga KKN yang selalu ramai lancer di dunia maya ataupun dunia
nyata. Alhamdulillah interaksi kita kedekatan kita tidak hanya selama KKN
saja. Hingga kini pun masih saling menyemangati, saling mendukung, saling
menghibur.
19. Rekan – rekan satu bimbingan, terima kasih telah saling mendukung, dan
saling mengingatkan peneliti dalam mengerjakan penelitian ini. Rekan –
rekan yang tak pernah pelit dalam memberikan informasi seputar per-
skripsan.
20. Rekan – rekan seperjuangan angkatan 2017 UPI Kampus Purwakarta yang
sealu saling menyemangati. Serta semua pihak membantu dalam penyelesaian
skripsi ini.

vi
ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM
KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS V DI SD
(Penelitian Deskriptif Kualitatif Yang Dilakukan Pada Siswa Kelas V Di Salah
Satu SD Di Kabupaten Purwakarta Tahun Ajaran 2020/2021)
Oleh :
Dinda Irene Septiani
1705446
ABSTRAK

Pada keterampilan menulis, siswa diajarkan menulis karangan deskripsi. Pada

karangan deskripsi masih ditemukan kesalahan penggunaan preposisi. Tujuan


penelitian ini yaitu menjelaskan serta menguraikan beberapa bagian kesalahan
penggunaan preposisi dalam karangan deskripsi siswa kelas V di SD. Metode
Penelitian ini yaitu metode deskriptif dan pendekatan kualitatif. Teknik
pengumpulan data dilaksanakan dengan dokumentasi dan interview. Data yang
diperoleh kemudian dianalisis dan dideskripsikan. Hasil penelitian kesalahan
ini menunjukkan bahwa siswa melakukan kesalahan pada dua jenis bentuk
kesalahan penggunaan preposisi yaitu kesalahan penggunaan preposisi yang
sering digunakan oleh siswa yakni pada preposisi di yaitu (35%). Berikutnya
kesalahan penggunaaan preposisi ke (30%). Kemudian terdapat kesalahan
penggunan preposisi pada (14%). Selanjutnya kesalahan penggunaan preposisi
disana (11%). Lalu pada penggunaan preposisi kepada (2%). Penggunaan
preposisi untuk (4%). Adapun jenis kesalahan yaitu preposisi tunggal (70%)
dan preposisi majemuk (29%). Dan kategori kesalahan yang dilakukan oleh
siswa yaitu penghilangan (34%), penambahan tidak terdapat kesalahan, salah
susun (62%), dan salah formasi (6%). Faktor kesalahan penyebab berbahasa
yang sering ditemukan pada siswa yaitu faktor interlingual (11%) dan faktor
intralingual (88%) dari total kesalahan penggunaan preposisi pada karangan

vii
deskripsi siswa kelas V di SD.
Kata kunci: Analisis Kesalahan Berbahasa, Kesalahan preposisi, Karangan
deskripsi

ANALYSIS OF ERROR USE OF PREPOSITIONS IN DESCRIPTION


COMPOSITION IN CLASS V SD STUDENTS

(Qualitative Descriptive Research Conducted on Fifth Grade Students at an


Elementary School in Purwakarta Regency for the 2020/2021 Academic Year)
By :

Dinda Irene Septiani

NIM. 1705446

ABSTRACT

In writing skills, students are taught to write descriptive essays. In the description
essay, there are still errors in the use of prepositions. This study has a purpose,
namely to explain and describe some parts of the errors in the use of prepositions
in descriptive essays for fifth grade students in elementary school. This research
has a method that is descriptive method and qualitative approach. Data collection
techniques carried out by documentation and interviews. The data obtained were
then analyzed and described. The results of this error research indicate that
students make mistakes in two types of errors in the use of prepositions, namely
errors in the use of prepositions that are often used by students, namely in the
preposition at (35%). Next is the error in using the preposition to (30%).
Furthermore, there is an error in the use of prepositions at (14%). Furthermore,
there are errors in the use of prepositions (11%). Next use the preposition to
(2%). Furthermore, the use of the preposition for (4%). The types of errors are
single prepositions (70%) and compound prepositions (29%). And the categories
of errors made by students were omission (34%), addition there were no errors,
incorrect arrangement (62%), and incorrect formation (6%). The factors that
cause language errors that are often found in students are interlingual factors
(11%) and intralingual factors (88%) of the total errors in the use of prepositions
in descriptive essays for fifth grade students in elementary school.
Keywords: Error Analysis language, Prepositional errors, Description essay

viii
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................i
PERNYATAAN......................................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
UCAPAN TERIMA KASIH...................................................................................iv
ABSTRAK.............................................................................................................vii
ABSTRACT.........................................................................................................viii
DAFTAR TABEL..................................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................xv
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1. Latar Belakang..............................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.........................................................................................5
1.3. Tujuan Penelitian..........................................................................................5
1.4. Manfaat Penelitian........................................................................................5
1. Manfaat Teoritis........................................................................................5
2. Manfaat Praktis..........................................................................................5
BAB II......................................................................................................................7
Tinjauan Pustaka......................................................................................................7
2.1. Analisis Kesalahan Berbahasa......................................................................7
2.2 Tujuan Analisis Kesalahan Berbahasa...........................................................9
2.3. Preposisi......................................................................................................10
2.4. Jenis-jenis Preposisi....................................................................................11
2.4.1. Preposisi yang Menyatakan Keberadaan.............................................13
2.4.2. Preposisi yang Menyatakan Asal.........................................................14
2.4.3. Preposisi yang Menyatakan Arah........................................................15
2.4.4. Preposisi yang Menyatakan Alat..........................................................16
2.4.5. Preposisi yang Menyatakan Peserta.....................................................17
2.4.6. Preposisi yang Menyatakan Cara.........................................................17
2.4.7. Preposisi yang Menyatakan Peruntukan..............................................18
2.4.8. Preposisi yang Menyatakan Sebab atau Alasan...................................18
2.4.9. Preposisi yang Menyatakan Perbandingan..........................................19

x
2.4.10 Preposisi yang Menyatakan Agentif...................................................19
2.4.11 Preposisi yang Menyatakan Akhir......................................................20
2.5. Karangan.....................................................................................................20
2.6. Jenis – jenis Karangan.................................................................................21
2.7. Karangan Deskripsi.....................................................................................21
2.8. Macam – macam Karangan Deskripsi........................................................22
2.9. Faktor Penyebab Kesalahan Berbahasa Secara Umum...............................23
2.9.1 Terpengruhnya bahasa ibu atau Bahasa pertama yang lebih dahulu
dikuasai..........................................................................................................24
2.9.2 Kurangnya pemahaman siswa terhadap Bahasa yang dipelajarinya.....24
2.9.3 Metode Pembelajaran Bahasa yang digunakan kurang tepat................24
2.9.4 Faktor Interlingual dan Intralingual......................................................24
2.10. Penelitian Sebelumnya yang Relevan.......................................................25
BAB III..................................................................................................................26
Metode Penelitian..................................................................................................26
3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian.................................................................26
3.1.1 Jenis penelitian......................................................................................26
3.1.2. Desain Penelitian..................................................................................27
3.2.Partisipan dan Tempat Penelitian.................................................................27
3.2.1 Partisipan...............................................................................................27
3.2.2. Tempat Penelitian................................................................................28
3.3. Pengumpulan Data......................................................................................28
3.3.1 Instrumen Penelitian.............................................................................28
3.3.2 Teknik Pengumpulan Data....................................................................29
3.4 Instrumen Analisis Kesalahan......................................................................31
3.5. Instrument Wawancara Guru......................................................................32
3.6. Instrumen Wawancara Siswa......................................................................33
3.7. Analisis Data...............................................................................................33
BAB IV..................................................................................................................35
TEMUAN DAN HASIL PEMBAHASAN............................................................35
4.1. Profil Sekolah..............................................................................................35
4.1.1Data Sekolah..........................................................................................35
4.2.Guru-Guru dan Staff UPTD SDN 1 Tegalmunjul.......................................36
4.2.1Struktur Organisasi Sekolah...................................................................36

xi
4.2.2 Kepala Sekolah UPTD SDN 1 Tegalmunjul.........................................38
4.2.3 Peserta Didik.........................................................................................39
4.3. Hasil Penelitian...........................................................................................40
4.3.1 Deskripsi Data Analisis Kemampuan Siswa Dalam Menulis Karangan
Deskripsi........................................................................................................40
4.4. Hasil wawancara.........................................................................................82
4.4.1 Wawancara Guru...................................................................................82
4.4.2 Wawancara Siswa.................................................................................83
4.5. Pembahasan Hasil Penelitian......................................................................85
4.5.1 Kategori Kesalahan...............................................................................86
4.5.2 Faktor Penyebab Kesalahan..................................................................87
BAB V....................................................................................................................90
KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................................90
A. Kesimpulan.................................................................................................90
B. Saran...........................................................................................................90
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................92
LAMPIRAN - LAMPIRAN...................................................................................95

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 2 1. Preposisi Menyatakan Keberadaan..................................................11


Tabel 2 2. Preposisi di..........................................................................................12
Tabel 2 3. Preposisi Pada.....................................................................................12
Tabel 2 4. Preposisi Pada.....................................................................................13
Tabel 2 5. Preposisi Menyatakan Asal...............................................................13
Tabel 2 6. Preposisi Dari......................................................................................13
Tabel 2 7. Preposisi Menyatakan Arah..............................................................14
Tabel 2 8. preposisi ke..........................................................................................14
Tabel 2 9. Preposisi Menyatakan Alat...............................................................15
Tabel 2 10. Preposisi Menyatakan Peserta........................................................15
Tabel 2 11. preposisi Menyatakan Cara............................................................16
Tabel 2 12. Preposisi Menyatakan Peruntukkan..............................................16
Tabel 2 13. Preposisi Menyatakan Sebab..........................................................17
Tabel 2 14. Preposisi Menyatakan Perbandingan.............................................18
Tabel 2 15. Preposisi Menyatakan Agentif........................................................18
Tabel 2 16. Preposisi Menyatakan Akhir...........................................................18
Tabel 3 1. Format Kartu Data Kesalahan Preposisi.........................................31
Tabel 3 2. Jenis Kesalahan..................................................................................31
Tabel 3 3. Kategori Kesalahan............................................................................31
Tabel 3 4. Penyebab Kesalahan..........................................................................31
Tabel 3 5. Instrumen Wawancara Guru............................................................32
Tabel 3 6. Instrumen Wawancara Siswa...........................................................33
Tabel 4 1. Daftar Nama Guru.............................................................................36
Tabel 4 2. Daftar Jumlah Guru dan Tenaga Kerja..........................................38
Tabel 4 3. Jumlah Siswa SDN 1 Tegalmunjul...................................................39
Tabel 4 4. Tabel Analisis Kesalahan WD...........................................................42
Tabel 4 5. Analisis Kesalahan DA.......................................................................44
Tabel 4 6. Analisis Kesalahan RYF....................................................................45
Tabel 4 7. Analisis Kesalahan SS........................................................................47
Tabel 4 8. Analisis Kesalahan FA.......................................................................49
Tabel 4 9. Analisis Kesalahan KKL...................................................................50
Tabel 4 10. Analisis Kesalahan FM....................................................................52
Tabel 4 11. Analisis Kesalahan LP.....................................................................53
Tabel 4 12. Analisis Kesalahan DA.....................................................................55
Tabel 4 13. Analisis Kesalahan ES.....................................................................57
Tabel 4 14. Analisis Kesalahan MS....................................................................58
Tabel 4 15. Analisis Kesalahan TT.....................................................................60
Tabel 4 16. Analisis Kesalahan AF.....................................................................62
Tabel 4 17. Analisis Kesalahan DRP..................................................................64
Tabel 4 18. Analisis Kesalahan RZ.....................................................................65
Tabel 4 19. Analisis Kesalahan MFF..................................................................67

xiii
Tabel 4 20. Analisis Kesalahan YY.....................................................................68
Tabel 4 21. Analisis Kesalahan RYZ..................................................................69
Tabel 4 22. Analisis Kesalahan RE.....................................................................70
Tabel 4 23. Analisis Kesalahan PA.....................................................................72
Tabel 4 24. Analisis Kesalahan DZ.....................................................................73
Tabel 4 25. Analisis Kesalahan YYK.................................................................75
Tabel 4 26. Analisis Kesalahan AN.....................................................................78
Tabel 4 27Analisis Kesalahan KH......................................................................80
Tabel 4 28. Analisis Kesalahan ABD..................................................................81
Tabel 4 29. Hasil Wawancara Guru...................................................................83
Tabel 4 30. Hasil Wawancara Siswa 1................................................................84
Tabel 4 31. Hasil Wawancara Siswa 2................................................................85
Tabel 4 32. Hasil Wawancara Siswa 3................................................................85
Tabel 4 33. Persentase Jenis Kesalahan.............................................................86
Tabel 4 34. Persentase Kategori Kesalahan.......................................................88
Tabel 4 35. Persentase Penyebab Kesalahan.....................................................89

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 4 1. Karangan Deskripsi WD...............................................................41


Gambar 4 2. Karangan Deskripsi DA................................................................43
Gambar 4 3. Karangan Deskripsi RYF.............................................................45
Gambar 4 4. Karangan Deskripsi SS.................................................................46
Gambar 4 5. Karangan Deskripsi FA................................................................48
Gambar 4 6. Karangan Deskripsi KKL.............................................................50
Gambar 4 7. Karangan Deskripsi FM...............................................................51
Gambar 4 8. Karangan Deskripsi LP.................................................................52
Gambar 4 9. Karangan Deskripsi DA................................................................54
Gambar 4 10. Karangan Deskripsi ES...............................................................55
Gambar 4 11. Karangan Deskripsi MS..............................................................57
Gambar 4 12. Karangan Deskripsi TT..............................................................59
Gambar 4 13. Karangan Deskripsi AF..............................................................61
Gambar 4 14. Karangan Deskripsi DRP...........................................................63
Gambar 4 15. Karangan Deskripsi RZ..............................................................64
Gambar 4 16. Karangan Deskripsi MFF...........................................................66
Gambar 4 17. Karangan Deskripsi YY..............................................................67
Gambar 4 18. Karangan Deskripsi RYZ...........................................................68
Gambar 4 19. Karangan Deskripsi RE..............................................................69
Gambar 4 20. Karangan Deskripsi PA..............................................................71
Gambar 4 21. Karangan Deskripsi DZ..............................................................72
Gambar 4 22. Karangan Deskripsi YYK...........................................................74
Gambar 4 23. Karangan Deskripsi AN..............................................................76
Gambar 4 24. Karangan Deskripsi KH.............................................................79
Gambar 4 25. Karangan Deskripsi ABD...........................................................80

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. SK Direktur.......................................................................................97
Lampiran 2. Surat Penelitian................................................................................100
Lampiran 3. Surat Balasan dari SD......................................................................101
Lampiran 4. Judgement Expert............................................................................102
Lampiran 5. Hasil Karangan Deskripsi siswa......................................................109
Lampiran 6. Hasil Karangan Deskripsi siswa......................................................110
Lampiran 7. Hasil Karangan Deskripsi siswa......................................................111
Lampiran 8. Hasil Karangan Deskripsi siswa......................................................112
Lampiran 9. Hasil Karangan Deskripsi siswa......................................................113
Lampiran 10. Hasil Karangan Deskripsi siswa....................................................114
Lampiran 11. Hasil Karangan Deskripsi siswa....................................................115
Lampiran 12. Hasil Karangan Deskripsi siswa....................................................116
Lampiran 13. Hasil Karangan Deskripsi siswa....................................................117
Lampiran 14. Hasil Karangan Deskripsi siswa....................................................118
Lampiran 15. Hasil Karangan Deskripsi siswa....................................................119
Lampiran 16. Hasil Karangan Deskripsi siswa....................................................120
Lampiran 17. Hasil Karangan Deskripsi siswa....................................................121
Lampiran 18. Hasil Karanga Deskripsi siswa......................................................122
Lampiran 19. Hasil Karangan Deskripsi siswa....................................................123
Lampiran 20. Hasil Karangan Deskripsi siswa....................................................124
Lampiran 21. Hasil Karangan Deskripsi siswa....................................................125
Lampiran 22. Hasil Karangan Deskripsi siswa....................................................126
Lampiran 23. Hasil Karagan Deskripsi siswa......................................................127
Lampiran 24. Hasil Karangan Deskripsi siswa....................................................128
Lampiran 25. Hasil Karangan Deskripsi siswa....................................................129
Lampiran 26. Hasil Karangan Deskripsi siswa....................................................130
Lampiran 27. Hasil Karangan Deskripsi siswa....................................................131
Lampiran 28. Hasil Karangan Deskripsi siswa....................................................132
Lampiran 29. Hasil Karangan Deskripsi siswa....................................................133
Lampiran 30. Hasil Wawancara Guru..................................................................134
Lampiran 31. Hasil Wawancara Siswa................................................................135
Lampiran 32. Hasil Wawancara Siswa................................................................136
Lampiran 33. Hasil Wawancara siswa.................................................................136
Lampiran 34. Kartu bimbingan............................................................................137

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembelajaran Bahasa Indonesia diimpelentasikan dalam empat
keterampilan dasar yakni, keterampilan berbicara, membaca, menyimak dan
menulis. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang kompleks.
Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa untuk mengungkapkan
pikiran, gagasan dan untuk menyampaikan pesan melalui bahasa tulis sebagai
medianya, agar mudah untuk dipahami oleh pembaca. Dalam pembelajaran siswa
dituntut untuk menulis, karena menulis merupakan kewajiban bagi siswa dan
tidak dapat dipisahkan dalam proses pembelajaran.

Menulis merupakan sebuah kegiatan dari menuangkan ide ataupun pada


gagasan – gagasan ke dalam bentuk lambang – lambang yang dipahami oleh
pembaca. Hal ini sejalan dengan pendapat Tarigan (2008: hlm. 22) yang
mengungkapkan bahwa “menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang –
lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh
seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang – lambang tersebut dan
mereka memahami bahasa dan gambaran grafik tersebut”.

menulis bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, akan tetapi


berdasarkan aspek keterampilan berbahasa Indonesia, keterampilan menulis
merupakan salah satu kompetensi berbahasa yang harus dimiliki oleh setiap siswa
selain keterampilan menyimak, berbicara dan membaca. Dari keterampilan
berbahasa termasuk didalamnya adalah keterampilan menulis.

Keterampilan menulis menurut (Suparno, 2009 : hlm 13) sebagai kegiatan


penyampaian pesan yang menggunakan Bahasa tulis sebagai alat atau medianya.
Sedangkan menurut (Abidin, 2012: hlm 56) menulis merupakan proses
komunikasi secara tidak langsung Antara penulis dengan pembaca. Maksud dan
tujuan dapat dipahami agar proses yang dilakukan tidak sia – sia. Berdasarkan
konsep tersebut, dapat dikatakan bahwa keterampilan menulis yaitu bentuk

1
2

penyampaian pikiran dan gagasan yang dapat dipahami oleh pembaca. Dengan
melalui menulis, siswa dapat menuangkan ide dan gagasannya dalam bentuk
tulisan yang kreatif untuk menciptakan suatu karya yang baru dengan
menggunakan beragam bahasa tulis yang tepat. Bahasa tulis yang baik dan benar
menuntut adanya unsur tata Bahasa baku, susunan kalimat, kebenaran penggunaan
ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide. Keterampilan
bahasa tulis ini hanya dapat diperoleh dan dikuasai dengan banyak praktik dan
latihan.

Pada keterampilan menulis, siswa diajarkan menulis karangan deskripsi.


Karangan deskripsi menurut (Jauhari, 2013: hlm 45) karangan yang
menggambarkan benda atau peristiwa dengan sejelas – jelasnya sehingga pembaca
seolah seperti melihat, merasakan, mencium, mendengarnya. Dalam menulis
sebuah karangan deskripsi, siswa akan menggunakan rangkaian kata frasa, klausa,
kalimat hingga membentuk sebuah paragraph. Selain itu, menuangkan sebuah
konsep tertentu melalui bahasa ke dalam bentuk tulisan berupa karangan, perlu
memperhatikan kaidah penggunaan bahasa yang benar. Pemakai bahasa perlu
memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk memahami dan menguasai sistem
kebahasaan. Keterampilan menulis merupakan pekerjaan yang tidak mudah bagi
siswa. Terkadang siswa merasa “buntu” untuk menuangkan ide – idenya ke dalam
bentuk tulisan yang ada dipikirannya. Dalam karangan deskripsi siswa masih
banyak terdapat kesalahan khususnya pada penggunaan preposisi.

Preposisi termasuk golongan kelas kata tertutup, maksudnya jumlahnya


terbatas. Sekalipun terbatas, tetapi penggunaannya sering menimbulkan kesulitan.
Preposisi selalu diikuti kata/ frasa, berbeda dengan kata penghubung yang diikuti
dengan klausa, khususnya kata penghubung yang tidak setara (Ramlan 2008: 63).
Sedangkan menurut (Alwi dkk 2003: hlm 288), jika ditinjau dari perilaku
semantisnya, preposisi yang juga disebut kata depan, menandai berbagai
hubungan makna antara kostituen di belakang preposisi tersebut dengan
konstituen dibelakangnya. Dalam frasa pergi ke pasar, misalnya, preposisi ke
menyatakan hubungan makna arah Antara pergi dan pasar.
Dalam Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia (Kridalaksana, 1986: 93),
preposisi adalah kategori yang terletak di depan kategori lain (terutama nomina)
3

sehingga terbentuk frasa ekosentris direktif. Menurutnya, ada 2 jenis preposisi,


yaitu; (1) preposisi dasar, yang tidak dapat mengalami proses morfologis; (2)
preposisi turunan, yang terbagi atas (a) gabungan preposisi dan preposisi, (b)
gabungan preposisi dengan non preposisi.

Menurut (Alwi, 2003 :208) jika ditinjau dari segi bentukya, preposisi ada
dua, yaitu preposisi tunggal dan preposisi majemuk. Preposisi tunggal adalah
preposisi yang hanya terdiri dari satu kata. Bentuk preposisi tunggal tersebut dapat
berupa (1) kata dasar, misalnya di, ke, dari, pada dan (2) kata berafiks, seperti
selama, mengenai, dan sepanjang (Alwi dkk 2003:288). Sementara itu, preposisi
gabungan terdiri atas (1) dua preposisi yang berdampingan dan (2) dua preposisi
yang berkorelasi. Preposisi yang berdampingan terdiri atas dua preposisi yang
letaknya berurutan dan preposisi yang berkorelasi terdiri atas dua unsur yang
dipakai berpasangan tetapi terpisah oleh kata atau frasa lain.

Sejalan dengan pendapat Alwi (2003) tentang bentuk preposisi, Ramlan


(2008: hlm 64) juga membedakan preposisi : preposisi tunggal dan preposisi
majemuk. Preposisi tunggal adalah preposisi yang terdiri dari satu kata, misalnya
kata di, ke, dari, dengan, secara dan sebagainya, sedangkan preposisi majemuk
yaitu preposisi yang terdiri dari dua kata, misalnya di dalam, daripada, kepada, di
antara, di samping, di tengah, di bawah, di belakang, di atas, dan sebagainya.

Contoh :

Ia berjalan dar rumah ke rumah

Sejak pagi hingga petang ia belum makan

Dari Bogor sampai Jakarta.

Antara saya dengan dia tidak ada apa – apa.

Pentingnya siswa mempelajari penggunaan preposisi dalam karangan


deskripsi, dan siswa diperkenalkan cara – cara penulisan kata yang baik dan
benar, agar tidak ada kesalahan dalam penggunaan preposisi. Menurut Crystal,
(Gantamitreka, 2006 : 201), analisis kesalahan berbahasa ialah salah satu teknik
untuk mengidentifikasi, mengiterpretasi secara sistematis kesalahan – kesalahan
4

yang dilakukan siswa dalam pembelajaran. Dengan menggunakan teori – teori dan
prosedur – prosedur yang mempunyai hubungan dengan pembahasan. Sedangkan
menurut Corder (Gantamitreka, 2006:201), mengemukakan bahwa analisis
kesalahan berbahasa merupakan suatu proses atau prosedur yang harus dituruti
selaku pedoman kerja. Prosedur tersebut dibagi lima yaitu; (1) memilih korpus
bahasa, (2) mengenali kesalahan, (3) mengklasifikasikan kesalahan, (4)
menjelaskan kesalahan, (5) mengevaluasi kesalahan.

Berdasarkan beberapa pendapat mengenai kesalahan berbahasa yang


dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa kesalahan berbahasa Indonesia
adalah pemakaian unit kebahasaan tertentu seperti pemakaian fonem, bentuk kata,
kalimat, paragraf, serta pemakaian ejaan yang melanggar aturan atau kaidah
Bahasa Indonesia baku. Kriteria yang menjadi acuan kesalahan berbahasa
Indonesia baku dan pedoman umum ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan.

Kesalahan penulisan siswa kelas V pada umumnya adalah kesalahan


penempatan di dan ke sebagai preposisi. Preposisi atau kata depan kaidah
penulisan dipisah dengan kata yang mengikutinya tetapi para siswa menuliskan
dengan cara disambung dengan kata yang mengikuti. Awalan yang kaidah
penulisan disambung dengan kata yang mengikuti tetapi siswa menuliskan dengan
cara dipisah. Pada umumnya siswa masih bingung cara penulisan kata depan dan
awalan yang benar sesuai dengan kaidah yang sudah ditentukan. Contoh “dan
pergi kepantai bali”, kata dipantai berfungsi sebagai kategori nomina yang
seharusnya dipisah dari kata yang mengikuti. Menurut (Harimurti, 2005 : hlm 95)
preposisi adalah kategori yang terletak di depan kategori lain ( terutama nomina )
sehingga terbentuk frase eksosentris direktif. Penulisan yang benar yaitu “dan
pergi ke pantai Bali”
5

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang diperoleh sebagai
berikut:

(1) Bagaimanakah kesalahan penggunaan preposisi yang diguanakan oleh


siswa dalam karangan deskripsi ?
(2) Apa faktor – faktor penyebab kesalahan penggunaan preposisi dalam
karangan deskripsi siswa ?

1.3. Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah tersebut, penelitian ini mempunyai
tujuan :

(1) Mendeskripsikan penggunaan preposisi yang digunakan pada karangan


siswa kelas V SD Negeri 1 Tegalmunjul

(2) Mendeskripsikan kesalahan penggunaan preposisi dalam karangan


deskripsi siswa kelas V SD Negeri 1 Tegalmunjul

(3) Menjelaskan faktor – faktor penyebab kesalahan penggunaan dalam


karangan dekripsi siswa kelas V SD Negeri 1 Tegalmunjul

1.4. Manfaat Penelitian


1. Manfaat Teoritis
a. Analisis kesalahan penggunaan preposisi dalam penelitian ini dapat
bermanfaat sebagai pengembangan bahan ajar keterampilan
menulis.
b. penelitian ini bermanfaat sebagai acuan dalam peningkatan
pembelajaran keterampilan menulis.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan
dapat menjadi salah satu landasan untuk meningkatkan
keterampilan menulis karangan. Selain itu penelitian ini juga
dapat bermanfaat:
6

1. Bagi Siswa
Penelitian ini dapat menambah informasi mengenai kemampuan siswa
dalam bidang menulis. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
mendorong kemampuan siswa dalam mengembangkan keterampilan
menulis, lebih khususnya penggunaan preposisi dalam menulis
karangan.
2. Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan latihan atau bahan
pembelajaran Bahasa Indonesia, dan penelitian ini diharapkan dapat
memberi gambaran tentang kemampuan siswa dalam bidang menulis
karangan.
3. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk menyelesaikan
tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan studi S1 serta dijadikan
sebagai bahan rujukan lebih lanjut untuk menggunakan bahan ajar
dalam rangka memperbaiki kualitas keterampilan menulis siswa.
BAB II

Tinjauan Pustaka

2.1. Analisis Kesalahan Berbahasa


Analisis kesalahan berbahasa merupakan kegiatan pengkajian segala aspek
penyimpangan berbahasa itu sendiri. Analisis kesalahan berbahasa menurut
Ghufron, (2015: hlm 9) merupakan cara yang digunakan untuk mengkaji segala
aspek kesalahan berbahasa yang dilakukan oleh seseorang dalam bentuk ujaran
maupun tulisan. Analisis kesalahan yaitu suatu prosedur kerja yang biasa
digunakan oleh para peneliti atau guru bahasa yang meliputi pengumpulan
sampel, pengidentifikasian kesalahan yang terdapat dalam sampel, penjelasan
kesalahan tersebut, pengklasifikasian kesalahan itu berdasarkan penyebabnya,
serta pengevaluasian atau penilaian taraf keseriusan kesalahan itu. Salah satu
pekerjaan guru yakni menmperbaiki pekerjaan siswa. Kegiatan memperbaiki ini
tidak lain menilai kompetensi bahasa siswa yang muncul dalam performansinya.
Pada saat menilai atau mengoreksi, guru pasti menemui kesalahan. Kesalahan
tersebut dinilai dengan mengklasifikasikan, menentukan sifat, jenis dan daerah
kesalahannya. Kegiatan guru yang seperti inilai yang disebut analisis kesalahan
Pateda, (1989: hlm 32).

Analisis kesalahan berbahasa menurut (Henry Guntur Tarigan 2011, hlm :


60) suatu prosedur kerja, yang biasa digunakan oleh para peneliti dan guru
Bahasa, yang meliputi pengumpulan sampel, pengidentifikasian kesalahan yang
terdapat dalam sampel, penjelasan kesalahan tersebut, pengklasifikasian kesalahan
itu berdasarkan penyebabnya, serta pengevaluasian atau penilaian taraf keseriusan
kesalahan. Senada dengan pernyataan di atas (Nenik Setyawati, 2010 hlm: 12)
mengemukakan suatu prosedur kerja yang biasa digunakan oleh peneliti atau guru
Bahasa, yang meliputi kegiatan mengumpulkan sampel kesalahan,
mengidentifikasi kesalahan yang terdapat dalam sampel, menjelaskan kesalahan
tersebut, mengklasifikasi kesalahan itu, dan mengevaluasi taraf kesalahan itu.

7
8

James (1998) mengemukakan bahwa Error Analysis (EA) analisis


kesalahan peserta didik dengan membandingkan apa yang peserta didik telah
belajar dengan kekurangan. Ini juga berkaitan dengan memberikan penjelasan
tentang kesalahan agar akurat. Definisi lain dari Error Analysis (EA) yang
diberikan oleh Crystal (1999) adalah studi tentang bentuk pembelajaran Bahasa
yang menyimpang. Corder (1981) dan James (1998) menunjukkan bahwa
kesalahan yang dibuat oleh peserta didik sangat signifikan sebagaimana adanya
indicator bagaimana pelajar memperoleh Bahasa tersebut. Corder (1981)
mengemukakan kesalahan yang dilakukan oleh peserta didik adalah bermanfaat
bagi guru, pelajar, serta peneliti. Bagi guru kesalahan adalah bukti kemajuan
peserta didik pembelajaran Bahasa. Guru dapat merujuknya untuk membantu
meningkatkan keterampilan menulis siswa. Untuk pelajar, kesalahan dapat
disajikan sebagai sumber untuk pembelajaran bahasa mereka. Kesalahan
memberikan bukti kepada peneliti tentang caranya siswa belajar dan memperoleh
bahasa. Menurut Lennon (2008) kesalahan berbaasa bukanlah semata – mata
harus dihindari, melainkan suatu fenomena yang dapat dipelajari oleh guru.
Dengan mempelajari kesalahan berbahasa tersebut, maka guru dapat dengan
mudah memberikan solusi sesuai dengan jenis kesalahan yang ada.

Menurut Tarigan (1997) jika kita berbicara mengenai analisis kesalahan


berbahasa, maka terdapat dua istilah yang saling berkaitan dan biasanya sulit
untuk dibedakan. Kedua istilah tersebut ialah kesalahan (error) dan kekeliruan
(mistake). Kesalahan berbahasa adalah penggunaan Bahasa yang menyimpang
dari kaidah Bahasa yang berlaku dalam Bahasa itu sendiri. Sementara itu
kekeliruan adalah penggunaan Bahasa yang menyimpang dari kaidah Bahasa yang
berlaku dalam Bahasa itu, namun tidak dipandang sebagai suatu pelanggaran
berbahasa. Kekeliruan berbahasa cenderung diabaikan dalam analisis kesalahan
berbahasa karena sifatnya sementara, individual, tidak sistematis dan tidak
permanen. Parera (1997) mengutarakan pendapatnya kesalahan – kesalahan yang
dialami oleh siswa disebabkan oleh beberapa faktor.

Menurut Norrish (1983) kesalahan berbahasa bersumber pada beberapa hal


yang sifatnya eksternal, artinya kesalahan berbahasa berasal dari lingkungan
tempat terjadinya proses belajar mengajar diantaranya seperti pemilihan bahan
9

ajar. Bahan ajar yang terlalu tinggi atau tidak menarik minat siswa juga dapat
menyebabkan kesalahan berbahasa pada siswa. Selain bahan ajar, faktor metode
pembelajaran dan cara mengajar guru juga dapat memicu kesalahan berbahasa
pada siswa serta masih ada beberapa faktor lainnya, seperti contoh Bahasa yang
diberikan oleh guru dan faktor yang berasal dari siswa itu sendiri.

2.2 Tujuan Analisis Kesalahan Berbahasa


Menurut Richards (2015) bahwa terdapat 2 tujuan utama dari pendekatan
ini yaitu 1). Memberikan data terkait kecenderungan kesalahan yang dialami oleh
siswa ketika mempelajari bahasa sasaran serta faktor – faktor yang berpotensi
untuk mempengaruhi terjadinya kesalahan tersebut, 2) hasil dari analisis
kesalahan berbahasa digunakan sebagai landasan dalam mengembangkan stragtegi
pembelajaran dan perangkat pembelajaran berdasarkan analisis kebutuhan siswa.
Dikatakan sesuai dengan analisis kebutuhan siswa, karena hal tersebut yang
dibutuhkan oleh siswa dalam mempelajari bahasa asing atau bahasa sasaran.

Adapun tujuan analisis kesalahan juga dikemukakan oleh Tarigan (2011:


hlm. 61-62) yaitu : menentukan urutan penyajian hal – hal yang diajarkan dalam
kelas dan buku teks misalnya urutan mudah – sulit, menentukan urutan jenjang
relative penekanan, dan latihan berbagai hal bahan yang diajarkan, merencanakan
latihan dan pengajaran remedial, memilih hal – hal bagi pengujian kemahiran
siswa.

Menurut Tarigan (2011: hlm. 69) mengatakan bahwa tujuan analisis


kesalahan bersifat aplikatif, yakni memperbaiki dan mengurangi kesalahan
berbahasa siswa. Tujuan tersebut ternyata mengabaikan hal yang penting, yakni
penyusunan atau pengembangan teori penjelasan mengenai performansi siswa.
Tetapi, tujuan analisis kesalahan berbahasa tidak hanya bersifat aplikatif tetapi
juga bersifat teoritis. Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa
tujuan analisis kesalahan adalah untuk memberikan informasi kepada guru atau
pengajar Bahasa mengenai kekurangan dalam proses pembelajaran yang sudah
ada, pengajaran dan latihan yang telah dilakukan, merencanakan program
remedial serta dapat mengetahui asepek – aspek kebahasaan yang belum dikuasai
oleh siswa.
10

2.3. Preposisi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2014, hlm 1100) preposisi
merupakan kata yang biasa terdapat di depan nomina. Pengertian tersebut sejalan
dengan pendapat (Rini dan Tri Indrayanti, 2015 hlm : 80) bahwa preposisi
merupakan jenis kata yang terdapat di depan nomina (kata benda). Preposisi
digunakan untuk merangkaikan nomina, adjektiva, atau adverbial, sehingga
keseluruhannya membentuk frasa yang disebut dengan frasa preposisional
(Kunjana, 2009 hlm: 31)

Menurut Abdul Chaer, (2005: hlm 67), apabila dilihat dari perilaku
sintaksisnya, preposisi berada di depan nomina, adjektiva, dan adverbal sehingga
terbentuknya frasa yang dinamakan frasa preposisional, yakni sampai penuh dan
dengan segera. Preposisi dapat berupa kata di- dan untuk, atau gabungan kata,
misalnya daripada.

Adapun Preposisi Menurut Papera, (2006 hlm 56), preposisi berasal dari
Bahasa latin; prea artinya “sebelum” dan ponere yang berarti “menempatkan”.
Preposisi atau kata depan merupakan kata yang menggabungkan kata – kata atau
bagian dari kalimat dan biasanya diikuti oleh nominal atau pronominal. Preposisi
yakni kata yang biasa terdapat di depan nomina Pusat Bahasa, (2000: hlm 1100).
Lalu menurut Hasan Alwi , (2008 hlm 289) preposisi adalah kata yang menandai
berbagai hubungan makna Antara konstituen di depan preposisi tersebut dengan
konstituen dibelakangnya.

Seaton dan Y.H. Mew, (2007 hlm 132) mendefinisikan preposisi sebagai
kata yang menghubungkan satu hal dengan yang lain, menunjukkan bagaimana
mereka terkait. Ini biasanya diikuti oleh kata benda atau kata ganti. Sedangkan
brown , (2004 hlm 958) mendefinisikan preposisi adalah kata yang digunakan
untuk menyatakan beberapa hubungan berbagai hal atau pemikiran untuk masing
– masing lainnya, dan umumnya ditempatkan sebelum kata benda atau kata ganti.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa preposisi


merupakan kata atau golongan kata yang berfungsi menghubungkan kata dengan
11

kata atau frasa dengan frasa, dan menandai berbagai hubungan makna Antara
konstituen didepan preposisi itu dengan konstituen dibelakangnya dalam sebuah
kalimat.

2.4. Jenis-jenis Preposisi


Berdasarkan segi bentuknya, menurut (Hasan Alwi, 2010, hlm : 294)
membagi preposisi menjadi dua macam, yaitu preposisi tunggal dan preposisi
majemuk.

1) Preposisi Tunggal
Preposisi tunggal adalah preposisi yang terdiri dari satu kata. Preposisi
tunggal dapat berupa kata dasar dan kata berafiks.
a) Preposisi yang berupa kata dasar
Preposisi dalam kelompok ini hanya terdiri atas satu kata. Preposisi ini
tidak diikuti oleh imbuhan apapun, baik awalan, sisipan, akhiran, maupun
gabungan awalan dan akhiran.
Hasan Alwi (2010, hlm : 294- 295) mengelompokkan preposisi yang
berupa kata dasar, yakni akan, Antara, bagi, buat, dari, demi, dengan, di , hingga,
ke, kecuali, lewat, oleh, pada, per, sampai, sejak, seperti, serta, tanpa, tentang,
dan untuk. Berikut ini beberapa contoh preposisi berupa kata dasar dalam
kalimat : (1) Riri tidak takut akan ketinggian; (2) Banyak persamaan Antara kakak
dan adik itu
b) Preposisi yang berupa kata berafiks
Preposisi yang berupa kata berafiks diikuti dengan penambahan afiks atau
imbuhan. (Hasan Alwi, dkk 2010 hlm : 295- 296) mengelompokkan
preposisi yang berupa kata berafiks ke dalam tiga pengelompokkan, yaitu
preposisi yang berupa kata berprefiks; preposisi yang berupa kata
bersuafiks; dan preposisi yang berupa kata berprefiks dan bersuafiks.
Preposisi yang berupa kata berprefiks, yakni bersama, beserta, menjelang,
menuju, menurut, sekeliling, sekitar, dan terhadap. Preposisi yang berupa
kata bersuafiks, yakni bagaikan. Preposisi yang berupa kata berprefiks dan
bersufiks, yakni melalui dan mengenai.
2) Preposisi Majemuk atau Gabungan
Preposisi majemuk atau gabungan adalah preposisi yang terdiri atas dua
12

preposisi. Preposisi majemuk atau gabungan terdiri atas tiga, yaitu preposisi yang
berdampingan, preposisi yang berkolerasi, dan preposisi nomina lokatif (Hasan
Alwi, dkk 2010 hlm : 296).

a) Preposisi yang berdampingan


Preposisi yang berdampingan terdiri atas dua preposisi yang letaknya
berurutan. (Hasan Alwi, dkk 2010 hlm : 296) mengelompokkan preposisi
yang berdampingan meliputi : daripada. Kepada, oleh karena, oleh sebab,
sampai ke, sampai dengan, dan selai dari.
b) Preposisi yang berkolerasi
Preposisi yang berkolerasi terdiri atas dua preposisi berpasangan, tetapi
dipisah oleh kata atau frasa lain. (Hasan Alwi, dkk 2010 hlm : 297)
mengelompokkan preposisi yang berkolerasi meliputi : antara…dengan…,
antara…dan…, dari…hingga…, dari… sampai dengan…, dari…sampai
ke…, dari …ke…, dari…sampai…, sejak…hingga…, sejak…sampai…
c) Preposisi nomina Lokatif
Preposisi nomina lokatif merupakan preposisi yang bergabung dengan
nomina pertama mempunyai ciri lokatif. (Hasan Alwi, dkk 2010 hlm :298)
mengelompokkan preposisi nomina lokatif, yakni di atas, di depan, di
dalam, di muka, di pinggir, di samping, di sebelah, di tengah.
Adapun jenis menurut (Ramlan, 2008 hlm 63) Preposisi tunggal adalah
preposisi terdiri dari satu kata, yakni kata tugas di, ke, dari, dengan, dan, secara.
Preposisi majemuk yaitu preposisi terdiri dari dua kata, yakni kata daripada,
kepada, di dalam, di antara, dan sebagainya. Perlu diketahui satu preposisi
memiliki beberapa fungsi semantik, misalnya kata dengan dapat berfungsi sebagai
preposisi yang menyatakan (alat, peserta, dan, cara). Adapun berdasarkan fungsi,
preposisi digolongkan menjadi dua belas golongan, menyatakan keberadaan,
asal, arah, alat, peserta, cara, peruntukan, sebab atau alasan, perbandingan,
agentif, akhir, dan perihal.
13

2.4.1. Preposisi yang Menyatakan Keberadaan


Preposisi yang menyatakan keberadaan adalah di dan pada. Preposisi di

diikuti kata atau frasa yang menyatakan tempat. Beberapa contoh misalnya:

(1) a. Wono rakyat adalah istilah hutan rakyat di daerah


Panggang. Di daerarah ini ekonomi masyarakat tertumpu
pada sistem hutan rakyat yang mereka bangun

sendiri.
b. Angka tertinggi memang terdapat di lingkungan negara-

negara industri.
c. Ledakan bom atom pertama diperingati di Hiroshima.
Tabel 2 1. Preposisi Menyatakan Keberadaan

Keberadaan preposisi di menjadi lebih spesifik jika dikombinasikan


dengan kata lain sehingga membentuk preposisi majemuk seperti di dalam, di
luar, di atas, dan sebagainya Beberapa contoh misalnya

(2) a. di dalam lemari


b. di dalam bulan Juni
c. di dalam tahun 2017
d. di dalam karangannya
e. di dalam arti yang sempit
f. di dalam suasana yang tenteram
Tabel 2 2. Preposisi di
14

Apabila preposisi di pada umumnya diikuti kata atau frasa yang


menyatakan tempat. preposisi pada umumnya diikuti kata atau frasa yang
menyatakan waktu. Beberapa contoh misalnya:

(3) a. Serangan ini terjadi pada jam 11.015.00


waktu

setempat.
b. Suasana pada sore dan malam hari sangat lenggang
c. Kedatangan Jenderal M. Yususf di Timor Timur pada

hari raya Idul Fitri itu merupakan pelipur lara bagi para
prajurit yang sedang menunaikan tugasnya

Tabel 2 3. Preposisi Pada


Preposisi pada digunakan di muka kata nomina insani dan hewani ada
beberapa contoh misalnya:

(4) a. pada orang itu


b. pada umat manusia
c. pada kuda
d. pada kera
e. pada kerbau
Tabel 2 4. Preposisi Pada

2.4.2. Preposisi yang Menyatakan Asal


Preposisi yang menyatakan asal adalah preposisi dari. Preposisi yang
menyatakan asal dapat dikaitkan dengan waktu, bahan, keadaan, kejadian atau
peristiwa. Beberapa contoh misalnya:

(5) a. Tempat itu dari semula disediakan untuk dijadikan jalur

hijau, sebagai paru-paru kota.


15

b. Banyak pengalaman baru yang saya peroleh dari

pertemuan-pertemuan yang diselenggarakan oleh panitia


Tabel 2 5. Preposisi Menyatakan Asal
Preposisi dari dapat diikuti kata lain sehingga membentuk preposisi
majemuk seperti dari dalam, dari luar, dari atas, dari bawah, dan sebagainya ada
beberapa contoh misalnya:

(6) a. dari dalam ruangan


b. dari luar pekarangan
c. dari atas batu
d. dari bawah tanah
e. dari belakang rumah
f. dari tengah lapangan

Tabel 2 6. Preposisi Dari

2.4.3. Preposisi yang Menyatakan Arah


Preposisi yang menyatakan arah adalah preposisi ke. Preposisi ini pada
umumnya diikuti kata atau frasa yang menyatakan tempat. Beberapa contoh
misalnya:

(7) a. Dalam kunjungannya ke Yerusalem untuk bersembahyang di


Masjid Al Aqsa, Sadat membawa tongkat yang
dipakainya ke Mekah.
b. Belum jelasnya tata batas dan tidak adanya peta hutan lindung
dan adat membuat masyarakat terkadang ragu apakah areal
HPH telah merambah ke wilayah adat atau belum.
Tabel 2 7. Preposisi Menyatakan Arah
16

Preposisi ke sering dikombinasikan dengan kata lain sehingga menjadi


preposisi majemuk seperti ke dalam, kepada, ke luar, ke atas, dan sebagainya.
Khusus preposisi kepada ini lazim diikuti kata atau frasa nominal insani ada
beberapa contoh misalnya:

(8) a. kepada para guru


b. kepada presiden RI
c. kepada ketua senat universitas
d. kepada para pengguna bahasa Indonesia
Tabel 2 8. preposisi ke

2.4.4. Preposisi yang Menyatakan Alat


Preposisi yang menyatakan alat adalah preposisi alat yang digunakan
untuk melakukan suatu perbuatan. Preposisi yang menyatakan alat adalah dengan
Beberapa contoh misalnya:

(9) a. Penangkapan ikan dengan setrumlistrik sangat

diharamkan di sini.
b. Hanya saja tanpa pemasukan teknologi jenis-jenis

tersebut tentu/diperdagangkan dengan nilai tukar yang


rendah.
Tabel 2 9. Preposisi Menyatakan Alat
17

2.4.5. Preposisi yang Menyatakan Peserta


Preposisi yang menyatakan peserta adalah preposisi yang ikut serta dalam
suatu keadaan atau perbuatan. Preposisi yang menyatakan peserta adalah dengan.
Preposisi dengan selain digunakan untuk menyatakan alat juga menyatakan
peserta Beberapa contoh misalnya:

(10) a. Negara-negara Asean bersahabat dengan Masyarakat

Ekonomi Eropa.
b. Pelajaran bahasa asing berbeda dengan pelajaran bahasa

Indonesia.
c. Hal ini terjadi karena pengawasan pelaksanaannya yang
belum sepadan dengan kecepatan pengusahaan hutan di

lapangan.

Tabel 2 10. Preposisi Menyatakan Peserta

2.4.6. Preposisi yang Menyatakan Cara


Preposisi yang menyatakan cara adalah preposisi yang berfungsi
menjawab pertanyaan bagaimana suatu perbuatan atau bagaimana suatu peristiwa
itu terjadi. Preposisi yang menyatakan cara adalah dengan dan secara Beberapa
contoh misalnya:

(11) a. Konsep-konsep ini dibicarakan dengan panjang lebar

dalam Ekonomi Sumber Daya Alam.


b. Jumlah yang sangat besar itu berkurang secara drastis

dalam DPR RIS yang beranggotakan 178 orang


termasuk anggota Senat berjumlah 32 orang.
Tabel 2 11. preposisi Menyatakan Cara
18

2.4.7. Preposisi yang Menyatakan Peruntukan


Preposisi yang menyatakan peruntukan adalah bagi dan untuk. Preposisi
bagi selalu diikuti kata nomina, sedangkan preposisi untuk diikuti kata nomina
dan verba Beberapa contoh misalnya:
(12) a. Uang hasil penjualan ikan tersebut digunakan untuk

membangun sarana umum bagi kepentingan


masyarakat.
b. Bagi masyarakat Dayak, hutan tidak saja berfungsi

ekonomis, melainkan juga sosial budaya religius.


c. Sampah lain yang masih tersisa diproses menjadi

kompos yang dapat dijual untuk pupuk.


d. Menciptakan lapangan kerja bagi angkatan kerja yang
setiap tahunnya bertambah sudah barang tentu tidak

mudah.

Tabel 2 12. Preposisi Menyatakan Peruntukkan


2.4.8. Preposisi yang Menyatakan Sebab atau Alasan
Preposisi yang menyatakan sebab atau alasan adalah karena dan sebab. Kedua
kata ini dapat bermakna preposisi dan konjungsi. Hal yang membedakan adalah
kebahasaan yang mengikutinya. Apabila yang mengikuti itu berupa kata dan frasa,
maka termasuk preposisi, tetapi bila berupa klausa, maka keduanya termasuk
konjungsi atau kata

(13) a. Menurut ilmu sosial, konflik dapat terjadi karena

penemuan-penemuan baru.
b. Timah dianggap berbahaya karena debunya yang bisa

masuk tubuh.
c. Sebab hama wereng hasil padi tahun ini sangat
19

berkurang dibandingkan dengan hasil padi tahun yang lalu.


Tabel 2 13. Preposisi Menyatakan Sebab

2.4.9. Preposisi yang Menyatakan Perbandingan


Peposisi yang menyatakan perbandingan adalah daripada. Kata daripada selalu
berkorelasi dengan kata lebih.…daripada. Di samping itu, terdapat juga kata-kata
yang tidak lazim digunakan dalam karangan ilmiah adalah ketimbang (Ramlan,
2008: 78-79). Beberapa contoh misalnya:

(13) a. Setiap tahun kenaikan pajak relatif lebih besar daripada

kenaikan pendapatan.
b. Pengawsan pemanfaatan kekayaan laut lebih rumit

daripada kekayaan yang terdapat di daratan.


c. Dengan pertumbuhan penduduk yang lebih
pesat

daripada pertumbuhan ekonomi, pengkotak-kotakan


tersebut menjadi lebih tegas.
Tabel 2 14. Preposisi Menyatakan Perbandingan
2.4.10 Preposisi yang Menyatakan Agentif
Preposisi yang menyatakan agentif adalah preposisi yang menyatakan pelaku
perbuatan atau penyebab terjadinya suatu kejadian atau proses. Preposisi yang
menyatakan agentif ada Beberapa contoh misalnya:

(14) a. Pedagang kaki lima di jalur tugu-alun-alun utara

didominasi oleh laki-laki.


b. Derajat keberhasilan pembangunan sangat dipengaruhi

oleh beberapa faktor penentu.


Tabel 2 15. Preposisi Menyatakan Agentif
20

2.4.11 Preposisi yang Menyatakan Akhir


Preposisi yang menyatakan akhir adalah hingga dan sampai. Preposisi hingga
dapat berhubungan dengan waktu dan tempat. Beberapa contoh misalnya:

(15) a. Mereka biasanya bekerja dari pagi hingga malam hari.


b. Hingga kini bayang-bayang warisan pemikiran kolonial

itu masih terus saja dipraktekkan.


c. Saya dan tiga orang teman yang merasa masih kuat

berjalan kaki sampai puncak.


d. Semuanya berjalan dengan baik, induk maupun anaknya

sampai kini masih hidup.


e. Kita dapat berkomunikasi dengan bangsa sendiri dari

Sabang sampai Merauke.


Tabel 2 16. Preposisi Menyatakan Akhir
2.5. Karangan
Karangan ialah bagian dari keterampilan menulis, menulis
merupakan sarana seseorang untuk mendeskripsikan gagasan ide dan
perasaan yang dimilikinya dalam bahasa tulis. Sejalan dengan hal tersebut
Gie (2002, hlm. 3) mendefinisikan “karangan adalah hasil perwujudan
gagasan seseorang dalam bahasa tulis yang dapat dibaca dan dimengerti
oleh masyarakat pembaca”.

Selanjutnya menurut Poerwadarminta, (1984 hlm. 445), “Karangan


merupakan uraian tentang suatu hasil”. Dengan demikian, pengertian
karangan atau tulisan dapat kita batasi sebagai rangkaian kalimat yang
logis, padu, sistematis, yang berisi pengalaman, pikiran atau pelukisan
tentang objek suatu peristiwa atau suatu masalah.

Dari beberapa pendapat ahli diatas, karangan adalah suatu karya


tulis yang berisi gagasan ide, dan perasaan seseorang yang dibuat dalam
Bahasa tulis yang dirangkai, dan disusun sehingga menjadi sebuah pesan
atau informasi yang dapat diterima oleh orang lain.
21

2.6. Jenis – jenis Karangan


Menurut Semi (2007, hlm. 53-70) secara umum karangan dapat
dikembangkan dalam empat bentuk yaitu narasi, eksposisi, deskripsi, dan
argumentasi. Tentang ke empat jenis tulisan ini, akan dibahas berikut ini:
a) Narasi, merupakan tulisan yang tujuannya menceritakan kronologis
peristiwa kehidupan manusia. b) Eksposisi, merupakan tulisan yang
bertujuan memberikan informasi, menjelaskan dan menjawab pertanyaan
apa, mengapa, kapan, dan bagaimana. c) Deskripsi, merupakan tulisan
yang tujuannya untuk memberikan rincian atau detail tentang objek
sehingga dapat memberi pengaruh pada emosi dan menciptakan imajinasi
pembaca bagaikan melihat, mendengarkan, atau merasakan langsung apa
yang disampaikan penulis. d) Argumentasi, merupakan tulisan yang
bertujuan meyakinkan atau menjawab pembaca tentang kebenaran
pendapat penulis.

Dengan demikian kgiatan mengarang, dapat terfokus pada tujuan


apa yang ingin kita capai Apakah untuk, menceritakan, menggambarkan,
ataupun mempengaruhi pembaca. Pada penelitian, peneliti menggunakan
karangan deskripsi sebagai sampel penelitian.

2.7. Karangan Deskripsi


Suparno dkk, (2007 hlm 4 dan 7) kata deskripsi berasal dari kata
Bahasa Latin describere yang artinya melukiskan atau menggambarkan
suatu hal, deskripsi merupakan suatu bentuk karangan yang melukiskan
sesuai dengan keadaan sebenarnya, sehingga pembaca seperti merasakan
langsung apa yang dilukiskan itu sesuai dengan citra penulisannya.
Karangan jenis ini bermaksud menyampaikan kesan – kesan tentang
sesuatu, dengan sifat dan gerak – geriknya atau sesuatu yang lain kepada
pembaca.

Karangan deskripsi adalah karangan yang melukiskan suatu


keadaan, mengemukakan sifat, tingkah laku seseorang, suasana dan
keadaan sesuatu tempat atau sesuatu yang lain. Selanjutnya Suparno dkk,
(2007 hlm 1,11) menyampaikan bahwa deskripsi merupakan ragam
22

wacana yang menggambarkan sesuatu berdasarkan kesan – kesan dari


pengamatan, dan perasaan penulisnya. Sasarannya yaitu menciptakan
imajinasi (daya khayal) pembaca sehingga seolah – olah melihat,
mengalami, dan merasakan sendiri apa yang dialami penulisnya.

Atmazaki (Idris dkk, 2014 hlm. 17) mengungkapkan bahwa


Deskriptif merupakan bentuk tulisan yang melukiskan suatu objek
(tempat, benda, dan manusia) pembaca seolah – olah mencermati,
mendengarkan, neraba, merasakan atau melihat segala sesuatu yang
dideskripsikan. Selain itu, deskriptif harus mampu memimat dan
mempengaruhi emosi pembaca serta sensitivisme pembaca dan bentuk
imajinasi pembaca. Karangan deskriptif yang bersifat deskriptif bertujuan
melakukan dengan jelas atau memberikan gambaran terhadap sesuatu
dengan sejelas 0 jelasnya, sehingga pembaca seolah – olah dapat melihat
dan mendengar, membaca, atau merasakan hal yang dideskripsikan.
Adapun menurut (Semi, 2003 hlm : 41) memberikan batasan paragraph
deskripsi sebagai berikut ini. “Deskripsi adalah tulisan yang tujuannya
memberikan perincian atau detail tentang objek sehingga dapat memberi
pengaruh pada imajinasi atau pendengar

Dengan demikian dapat ditarik kegiatan mengarang dapat terfokus


pada tujuan apa yang ingin kita capai apakah untuk, menceritakan,
menggambarkan, ataupun mempengaruhi pembaca. Pada penelitian ini,
peneliti menggunakan karangan deskripsi sebagai sampel penelitian.

2.8. Macam – macam Karangan Deskripsi


Karangan deskripsi dibedakan ke dalam beberapa macam. Menurut
Darnis (2015, hlm.129) menggolongkan karangan deskripsi ke dalam dua
jenis yaitu (1) deskripsi ekspositoris atau deskripsi teknis, dan (2)
deskripsi sastra. Menurut Lubis (Darnis, 2015, hlm. 129) deskripsi
ekspositoris atau deskripsi teknis, yaitu deskripsi yang tidak menimbulkan
imajinasi, kesan dan pengaruh kepada para pembaca.bahasa yang
digunakan adalah Bahasa yang formal dan lugas. Bentuk ini terkadang
sukar dibedakan dengan eksposisi, bahkan hampir sama dengan eksposisi.
23

Sedangkan deskripsi sastra yaitu menimbulkan imajinasi, kesan, dan


pengaruh kepada pembaca. Dengan kata lain deskripsi sastra berusaha
menciptakan suatu pengayatan terhadap objek tersebut melalui imajinasi
pembaca.

Menurut Resmini (2006), hlm. 118-121) mengungkapkan bahwa


ada dua kategori yang lazim untuk dideskripsikan, yaitu tentang orang dan
tempat, yang dapat dideskripsikan dari orang yaitu: a) Deskripsi keadaan
fisik, memberi gambaran yang sejelas – jelasnya tentang keadaan tubuh
seorang tokoh. b) Deskripsi keadaan sekitar, yaitu penggambaran keadaan
yang mengelilingi tokoh. c) Deskripsi watak atau tingkah perbuatan, ialah
mendeskripsikan tabir yang terkandung dibalik fisik manusia. d) Deskripsi
gagasan – gagasan tokoh, yaitu pendeskripsian melalui perhatian tentang
perkataan dan pikiran tokoh. e) Deskripsi tempat, bekerja dengan
mengikuti cara yang logis dalam menyusun perinciannya.

Mendeskripsikan atau menggambarkan ialah pekerjaan yang


mudah namun sulit untuk dilakukan jika penulis deskripsi kurang
memahami objek yang akan ditulisnya, dengan pengkategorian tersebut
diharapkan penulis lebih mudah untuk mengenal objek dan memilih mana
yang lebih ia pahami, sehingga mampu menggambarkannya secara detail
dan menyeluruh.

2.9. Faktor Penyebab Kesalahan Berbahasa Secara Umum


Salah satu aspek terpenting dalam menggunakan pendekatan
analisis kesalahan berbahasa yakni peneliti harus mampu mengetahui
penyebab – penyebab kesalahan yang terjadi pada siswa. Setiap penyebab
tentu membutuhkan penanganan yang berbeda, oleh karena itu segala
faktor yang berpotensi menjadi penyebab kesalahan berbahasa penting untuk
diketahui oleh peneliti. Menurut Setyawati (2010) terdapat beberapa faktor
penyebab :
24

2.9.1 Terpengruhnya bahasa ibu atau Bahasa pertama yang lebih dahulu
dikuasai
Hal ini berarti bahwa kesalahan berbahasa disebabkan oleh
interferensi bahasa ibu atau bahasa pertama (B1) terhadap bahasa kedua
(B2) yang sedang dipelajari oleh siswa. Interferensi adalah masuknya
unsur – unsur bahasa pertama atau bahasa ibu ke dalam bahasa kedua.
Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa interferensi
merupakan masalah umum yang hampir dialami oleh semua siswa.

2.9.2 Kurangnya pemahaman siswa terhadap Bahasa yang dipelajarinya


Ketika siswa memiliki pemahaman yang baik terkait bahasa yang
dipelajariya maka kecenderungan terjadinya kesalahan dalam
menggunakan Bahasa tersebut juga sedikit. Sebaliknya, jika siswa tidak
memiliki pemahaman yang baik, maka siswa berpotensi mengalami
banyak kesalahan dalam menggunakan bahasa tersebut. Oleh karena itu,
interferensi bahasa yang telah dijelaskan sebelumnya kemungkinan tidak
terjadi jika pembelajar memiliki pemahaman yang baik akan bahasa kedia
yang dpelajari.

2.9.3 Metode Pembelajaran Bahasa yang digunakan kurang tepat


Tidak dapat dipungkiri bahwa peran guru dalam pembelajaran
Bahasa sangatlah penting. Seorang guru harus mampu mengembangkan
dan mengimplementasikan metode dan tentu yang sudah disesuaikan
dengan kebutuhan siswa. Proses pembelajaran Bahasa tidak dapat berjalan
secara maksimal, jika metode pembelajaran yang digunakan oleh pengajar
tidak sesuai dengan kebutuhan siswa. Hal ini tersebut akan berdampak
pada siswa yang berpotensi mengalami kesalahan berbahasa ketika
menggunakan Bahasa tersebut.
2.9.4 Faktor Interlingual dan Intralingual
Pada bagian sebelumnya telah dijelaskan penyebab kesalahan
berbahasa secara umum, baik dari pengaruh Bahasa pertama, kurangnya
pemahaman akan Bahasa, dan aspek penggunaan metode pembelajaran
25

yang tidak sesuai dengan kebutuhan siswa. Dalam ilmu linguistic,


penyebab kesalahan berbahasa juga dapat dibagi menjadi 2 kategori umum
yakni interlingual dan intralingual.

1) Interlingual
Penyebab kesalahan berbahasa dalam kategori interlingual
disebaban oleh karena adanya kontak dengan Bahasa lain
sebagaimana dijelaskan Pratiwi (2016) bahwa kesalahan berbahasa
dapat terjadi karena pengaruh dari Bahasa lain yakni Bahasa
pertama (B1) atau Bahasa ibu. Kontak Antara dua Bahasa tersebut
akan mengakibatkan adanya transfer. Transfer disini dapat
diartikan sebagai pengaruh.
2) Intralingual
Sumber kesalahan yang kedua ialah intralingual. Menurut Susanto
(2007) bahwa dalam kategori inralingual, kesalahan berbahasa
yang dialami oleh siswa disebabkan bukan karena pengaruh bahasa
pertama (B1) atau bahasa ibu, namun karena kerumitan system
bahasa kedua yang dipelajari tersebut. Hal ini dikelaskan oleh
Suroso (2011) bahwa kesulitan dalam memahami bahasa sasaran
tersebutlah yang menyebabkan terjadinya potensi kesalahan
berbahasa. Banyak bahasa didunia ini yang memang memiliki
tingkat kesulitan yang tinggi untuk dipahami, sehingga
membutuhkan usaha dan waktu yang lebih untuk mempelajari
bahasa tersebut.
26

2.10. Penelitian Sebelumnya yang Relevan


Penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan preposisi yang dilakukan
oleh Natalia (2017), Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, di Universitas Sanatha Dharma,
Yogyakarta. Penelitian tersebut berjudul “Penggunaan Preposisi dan Konjungsi
pada karangan Siswa Kelas XI SMKN 1 Wonogiri”. Penelitian tersebut
membahas tentang penggunaan preposisi dan konjungsi dalam kalimat yang
terdapat pada karangan siswa. Langkah pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara mengumpulkan, mengidentifikasi dan mengklasifikasikan.
Rancangan dan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah
deskriptif kualitatif. Hasil analisis menunjukan bahwa preposisi yang dipakai
adalah di, ke, dari, untuk, krena, oleh bagi, sampai, mengenai, dengan,
daripada, kepada, dan pada. Konjungsi yang dipakai adalah dan, atau, demi,
tetapi, yang, bahwa, apabila, agar, jika, namun, kemudian, kalau, sambil,
dengan sehingga, dan tanpa.

Penelitian yang membahas Kesalahan Penggunaan Preposisi dalam


Karangan Deskripsi Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Siliragung diteliti oleh Yula
Bolita Lestari. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang
kesalahan penggunaan preposisi tunggal dan majemuk dalam karangan deskripsi
siswa kelas VII SMP Negerti 1 Siliragung. Penelitian Deskriptif kualitatif yang
menggambarkan situasi atau keadaan secara berlangsung. Berdasarkan hasil tes
wawancara dalam penggunaan preposisi menulis karangan deskripsi siswa kelas
VII SMP Negeri 1 Siliragung, bahwa pengetahuan siswa tentang preposisi masih
kurang karena siswa hanya mengetahui sebagian kecil preposisi, siswa kurang
dalam penggunaan dan penulisan preposisi, serta siswa belum bisa mengetahui
mana yang merupakan preposisi.

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Junaedi Abdullah yang


berjudul “Analisis kesalahan preposisi pada karangan narasi siswa kelas XI IPS
SMA Muhammadiyah 8 Ciputat Tahun Pelajaran 2014/2015. Penelitian ini
menggunakan rancangan deskriptif kualitatif, bertujuan mendeskripsikan
kesalahan penggunaan preposisi pada karangan narasi, teknik pengumpulan data
27

menggunakan tes dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa


siswa banyak melakukan kesalahan penggunaan preposisi, yang paling banyak
ditemukan adalah preposisi di yaitu 25 kesalahan (76%) dari total kesalahan
penggunaan preposisi. Berikutnya kesalahan penggunaan preposisi ke dalam
karangan narasi sebanyak 4 kesalahan (12%) dari total kesalahan penggunaan
preposisi. Selanjutnya kesalahan penggunaan preposisi pada sebanyak 4
kesalahan (12%) dari total kesalahan penggunaan preposisi pada karangan narasi
BAB III

Metode Penelitian

3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian


Fokus pada bab ini adalah membahas mengenai metode penelitian
yang digunakan oleh penelitian dalam melaksanakan penelitiannya dan
menggambarkan tindakan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti
secara rinci. Adapun bagian yang akan diuraikan dalam bab ini
diantaranya

3.1.1 Jenis penelitian


Menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong (2010 hlm. 4)
prosedur penelitian yang dihasilkan yaitu data deksriptif berupa kata – kata
tertulis atau lisan dari orang – orang dan perilaku yang dapat diamati.
Sesuai dengan sifat dan tujuan penelitian dan wujud data yang
dikumpulkan. Dikatakan dekriptif kualitatif karena penelitian ini berusaha
memaparkan dan memberikan data yang akurat tentang kesalahan
penulisan kata pada karangan deskripsi siswa.

Menurut Moleong (2009, hlm 5) “penelitian kualitatif adalah


penelitian yang menggunakan pendekatan naturalistik untuk mencari dan
menemukan pengertian atau pemahaman tentang fenomena dalam suatu
latar yang berkonteks khusus.” Sedangkan menurut Sukmadinata (2011,
hlm 94) menjekaskan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang
bermaksud untuk memahami fenomena – fenomena sosial yang dialami
oleh subjek penelitian dengan menggunakan pendekatan naturalistik.

Dari beberapa pengertian penelitian kualitatif di atas, dapat


disimpulkan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud
untuk memahami fenomena – fenomena sosial yang dialami oleh subjek
penelitian dengan menggunakan pendekatan naturalistik.

26
27

3.1.2. Desain Penelitian

Desain Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah


deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif lebih memfokuskan
pada kata – kata dalam pengumpulan datanya. Hal ini sejalan dengan
pendapat Moleong (1998, hl. 6) yang menjelaskan “penelitian
deskriptif kualitatif adalah penelitian dengan data yang dikumpulkan
berupa kata – kata, gambar, dan bukan angka – angka melainkan
bentuk kualitatif dan semua yang dikumpulkan menjadi kunci terhadap
apa yang diteliti” sedangkan Menurut Nazir dalam Andi Prastowo
(2011: hlm.186) metode deskriptif merupakan suatu metode yang
digunakan untuk meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,
suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa
pada masa sekarang.

Dalam penelitian ini, data yang dikumpulkan berupa karangan


deskripsi siswa kelas V SDN 1 Tegalmunjul, kemudian akan dianalisis
kesalahan – kesalahan yang terdapat di dalam karangan deskriptif
tersebut dan dideskripsikan secara rinci.

3.2.Partisipan dan Tempat Penelitian


3.2.1 Partisipan

Partisipan Partisipan penelitian ialah pihak yang menjadi sumber


atau sasaran penelitian dalam memberikan informasi. Partisipan dalam
penelitian ini adalah siswa kelas V UPTD SDN 1 Tegal Munjul.
Dengan lebih menekankan pada kesalahan preposisi dalam karangan
deskripsi siswa.

Sugiyono (2014, hlm. 300) mengungkapkan bahwa sumber data


partisipan ditentukan melalui teknik purposive sampling yaitu
pengambilan sumber data dengan pertimbangan tertentu. Dengan
demikian, pertimbangan penelitian sampling ini adalah pengambilan
28

karangan deksripsi siswa yang terdapat kesalahan-kesalahan pada


tataran penulisan dalam karangan deskripsi.

Penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam penelitian yang


berjudul Analisis Kesalahan Penggunaan Preposisi dalam Karangan
Deskripsi Siswa Kelas V di Sekolah Dasar, menggunakan metode
penelitian analisis deskriptif, menyatakan bahwa dapat memperbaiki
kualitas belajar menulis siswa dan sebagai alternatif bahan ajar menulis
deskripsi bagi guru.
3.2.2. Tempat Penelitian

Tempat yang peneliti gunakan dalam pengambilan dan


pengumpulan data penelitian berlokasi di UPTD Sekolah Dasar Negeri
1 Tegal Munjul yang beralamat di Jl Ipik Gandamanah, Kelurahan
No.46, Tegalmunjul, Kec. Purwakarta, Kabupaten Purwakarta, Jawa
Barat 41116.

Adapun alasan peneliti yang dilaksanakan di UPTD SDN 1 Tegal


Munjul sebagai tempat pengambilan dan pengumpulan data penelitian
adalah lokasinya yang strategis dan mudah dijangkau oleh peneliti.
3.3. Pengumpulan Data
3.3.1 Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, instrumen penelitiannya adalah peneliti


sendiri. Sebagaimana Istoria (dalam Sugiyono, 2013, hlm.59)
mengatakan bahwa dalam penelitian kualitatif, yang menjadi
instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Peneliti
memiliki peranan yang besar memegang kendali dan menentukan data
yang diperoleh. Hal tersebut juga sesuai dengan pernyataan menurut
Nasution (1988) dalam Sugiyono (2015: 306) bahwa dalam penelitian
kualitatif, tidak ada pilihan lain daripada menjadikan manusia sebagai
instrumen penelitian utama.
Adapun instrumen pelengkap dalam penelitian yang dilaksanakan di
UPTD Sekolah Dasar Negeri 1 Tegal Munjul Purwakarta ialah sebagai
29

berikut:
a. Tes
Menurut Sanjaya (2015, hlm. 251) tes merupakan
instrumen atau alat untuk mengumpulkan data mengenai
kemampuan subjek penelitian dengan cara pengukuran, misalnya
untuk mengukur kemampuan subjek penelitian dalam penguasaan
materi tertentu maka akan digunakan tes tertulis. Tes menulis/
mengarang deskripsi yang berjudul “liburan”. Panjang karangan
ditentukan dua – tiga paragraf. Tes menulis/ mengarang ini
langsung ditunjukan kepada siswa kelas V SDN 1 Tegalmunjul.
Dari tes tersebut peneliti akan meneliti aspek – aspek kesalahan
yang dilakukan siswa dalam penggunaan preposisi (Sugiyono,
2011 hlm 300).

3.3.2 Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan
berbagai cara dan teknik yang berasal dari sumber. Berikut merupakan
teknik pengumpulan data dan informasi yang digunakan dalam
penelitian ini:
a. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan salah satu metode yang digunakan
dalam pengumpulan data kualitatif dengan melihat atau
menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh subjek peneliti.
Dokumentasi merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh
peneliti untuk mendapatkan gambaran dari sudut pandang subjek
melalui suatu media tertulis dan dokumen lainnya yang ditulis atau
dibuat langsung oleh subjek yang bersangkutan (Herdiansyah,
dalam Haris, 2009:143).
b. Wawancara
Wawancara merupakan alat recheking atau pembuktian terhadap
informasi yang telah diperoleh sebelumnya. Menurut Alhamid &
Anufia (2019) wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan
30

data dalam penelitian kualitatif untuk mendapatkan informasi lintas


waktu yang berkaitan dengan masa yang akan datang. Wawancara
yang digunakan panduan dalam melakukan wawancara ini untuk
mengetahui tanggapan dari guru mengenai kemampuan dalam
menulis karangan deskripsi siswa.
Wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk
mengetahui bagaimana proses pembelajaran menulis karangan
yang dilakukan siswa kelas V serta mendapatkan gambaran
permasalahan yang lebih lengkap. Wawancara juga digunakan
untuk mengumpulkan data mengenai penyebab kesalahan
penggunaan preposisi, dalam penulisan karangan deskripsi.
Wawancara dalam penelitian ini dilakukan pada siswa dan guru
kelas V SD Negeri 1 Tegal Munjul
Adapun langkah-langkah dalam teknik pengumpulan data
yang dilakukan oleh peneliti ialah sebagai berikut:
- Melakukan perizinan penelitian dengan sekolah yang
akan dilakukan penelitian
- Menentukan sampel yaitu siswa kelas V SD Negeri 1
Tegal Munjul
- Meminta dokumen pribadi atau personal berupa
karangan deskripsi siswa kelas V SD Negeri 1 Tegal
Munjul
- Peneliti mulai menganalisis kesalahan berbahasa
khususnya preposisi dalam karangan deskripsi siswa
kelas V SD Negeri 1 Tegal Munjul.
31

3.4 Instrumen Analisis Kesalahan


Format Kartu Data Kesalahan Penggunaan Preposisi
No Kalimat Perbaikan Jenis Kategori Penyebab
Kesalahan Kesalahan Kesalahan Kesalahan
1. Membantu Membantu Preposisi Salah Interlingual
orang tua saya orang tua saya Tunggal susun
dirumah di rumah
ataupun ataupun di
dipasar pasar
2. Pada hari libur Pada hari libur Preposisi Salah Interlingual
saya kerumah saya ke rumah tunggal susun
nenek nenek

Tabel 3 1. Format Kartu Data Kesalahan Preposisi

No Jenis Kesalahan Jumlah Persentase


.
1. Preposisi Tunggal
2. Prepiosisi Majemuk
Tabel 3 2. Jenis Kesalahan

No Kategori Kesalahan Jumlah Persentase


1. Penghilangan
2. Penambahan
3. Salah Susun
4. Salah Formasi
Tabel 3 3. Kategori Kesalahan

No Penyebab Kesalahan Jumlah Persentase


1. Interlingual
2. Intralingual
Tabel 3 4. Penyebab Kesalahan
32

3.5. Instrument Wawancara Guru


Subjek Penelitian: Guru Wali Kelas
Hari/Tanggal:
Nama :
Tempat :
No Pertanyaan Tanggapan
.
1. Apakah para siswa sudah mendapatkan
materi pembelajaran teks deskripsi?
2. Apakah para siswa sudah mendapatkan
materi kebahasaan pada teks deskripsi?
3. Apakah hambatan dalam menyampaikan
materi mengenai kebahasaan salah satunya
preposisi?
4. Apakah siswa kesulitan dalam memahami
kaidah preposisi?
5. Berapa lama waktu yang diberikan untuk
memahamkan materi preposisi kepada
siswa?
6. Bagaimana perkembangan pengetahuan
siswa terhadap materi kebahasaan
khususnya preposisi?
7. Menurut pendapat Ibu apakah faktor yang
menjadi penyebab siswa masih melakukan
kesalahan dalam menggunakan preposisi
sesuai kaidahnya?
Tabel 3 5. Instrumen Wawancara Guru

3.6. Instrumen Wawancara Siswa


Subjek Penelitian: Siswa kelas 5
33

Hari/Tanggal:
Nama :
Tempat :
No Pertanyaan Tanggapan
.
1. Apakah kamu lebih suka menulis atau
membaca?
2. Apakah kamu mengetahui preposisi?
3. Apakah kamu mengetahui kaidah penggunaan
preposisi?
4. Apa saja preposisi yang kamu ketahui?
5. Apakah fungsi preposisi yang kamu ketahui?
6. Bagaimanakah contoh penggunaanya?
Tabel 3 6. Instrumen Wawancara Siswa

3.7. Analisis Data


Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan lima tahap dengan
menggunakan metode analisis kesalahan yang dikemukakan oleh Ellis
(Yulianto dan Mintowati, 2010: 2.16), yaitu sebagai berikut:
1. Mengumpulkan sampel kesalahan
Pengumpulan sampel ini dilakukan dengan cara memberikan tes
kepada siswa dimana siswa nanti akan membuat sebuah karangan
deskripsi dengan judul karangan yang sudah ditentukan sebelumnya.
2. Mengidentifikasi kesalahan
Pada tahap kedua ini akan dilakukan identifikasi data yang telah
dikumpulkan. Identifikasi yang dilakukan adalah identifikasi
kesalahan-kesalahan berbahasa seperti kesalahaan preposisi tunggal
seperti (di, ke, dari, dengan, dan, secara). Preposisi majemuk yaitu preposisi
terdiri dari dua kata, yakni kata (daripada, kepada, di dalam, dan di antara) .
3. Menjelaskan kesalahan
Pada tahap ini akan dijelaskan letak kesalahan yang terjadi serta
penyebab terjadinya kesalahan tersebut dalam bentuk deskripsi.
4. Mengklasifikasikan kesalahan
34

Setelah dijelaskan, kesalahan siswa diklasifikasikan berdasarkan


bentuk kesalahan, kategori kesalahan dan penyebab kesalahan.
5. Mengevaluasi kesalahan
Pada tahap yang terakhir ini akan dilakukan perbaikan kesalahan yang
telah dilakukan dan menghilangkan kesalahan yang terjadi. Evaluasi
kesalahan ini berupa pemberian solusi dari kesalahan penulisan dalam
kata/ huruf yang dilakukan siswa, yaitu dalam bentuk kaliamat yang
baik dan benar berdasarkan PUEBI.
BAB IV
TEMUAN DAN HASIL PEMBAHASAN

4.1. Profil Sekolah


4.1.1Data Sekolah
Nama Sekolah : SDN 1 Tegalmunjul
NIPSN/ NISS : 20229547
Jenjang Pendidikan : Sekolah Dasar
Status : Negeri
Akreditas : A
Alamat : Jl. Ipik Gandamanah, Kelurahan. No
46 Tegalmunjul
Kecamatan : Purwakarta
Kabupaten : Purwakarta
Provinsi : Jawa Barat
Kode pos : 41116
Jenjang Pendidikan : Sekolah Dasar
Tahun didirikan : 01/ 01 – 1952
Kepemilikan Tanah : Pemerintah Daerah
Luas Tanah :

1. Visi dan Misi

Visi dan Misi di SDN 1 Tegalmunjul adalah sebagai berikut :


a. Visi Sekolah

Unggul dalam prestasi, terampil, tekun dalam beribadah dan


berakhlaqul karimah
b. Misi Sekolah
1. Menumbuhkan penghayatan dan pengalaman ajaran islam sehingga
peserta didik menjadi tekun beribadah, juju, disiplin, sportif,
tanggung jawab, percaya diri, hormat kepada orang tua dan guru
serta menyayangi sesama.

35
36

2. Melaksanakan pembelajaran dan pendampingan secara efektif


setiap peserta didik dapat berkembang secara optimal dengan
memiliki nilai uasbn di atas standar minimal, unggul dalam prestasi
keagamaan dan unggul dalam keterampilan sebagai bekal hidup
dimasyarakat.
3. Melaksanakan pembelajaran ekstrakurikuler secara efektif dengan
bakat dan minat sehingga setiap peserta didik memiliki keunggulan
dalam belajar mandiri dan berbagai lomba akademik/ non
akademik.
4. Menumbuhkan sikap gemar membaca dan selalu haus akan
pengetahuan serta mandiri dalam belajar berbuat dan bertindak di
rumah maupun di sekolah.
5. Melaksanakan tata tertib sekolah secara konsisten dan konsekuen.
6. Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh
warga sekolah dan stakeholder.

4.2.Guru-Guru dan Staff UPTD SDN 1 Tegalmunjul

Jumlah tenaga kerja baik guru dan staf yang ada di SDN 1
Tegalmunjul 35 orang yang terdiri dari 1 Kepala Sekolah, 18 guru tetap
(PNS), 8 guru Non PNS (Honor), 2 penjaga sekolah dan Petugas
kebersihan, dan Operator 2 Sekolah . Berikut merupakan rinciannya:

4.2.1Struktur Organisasi Sekolah


Komite Sekolah : Syarif Hidayat, S.Pd.
Kepala Sekolah : Hj. Nenden Sukmayati, S.Pd.
Guru-guru :

Tabel 4 1. Daftar Nama Guru

No. Nama Guru No Nama Guru


1. Kaslim, S.Pd. 14. Elriani, S.Pd.
Eha Julaeha, S.Pd. 15. Hj. Heni Suartini, S.Pd.
37

Emma Srimartini, S.Pd. 16. Teti Rochaeti, S.Pd.


Eryani, S.Pd. 17. Rahmat Gunawan, S.Pd.I.
Yance Frida, S.Pd. 18. Serry Handayani, S.Pd.
Ihat Muslihat, S.Pd. 19. Dedeh Nurbaningsih, S.Pd.
Elis Rohayati, S.Pd. 20. Yeni Nurhayeni, S.Pd.
Iis Sobariah, S.Pd. 21. Susanti Nurlestari, S.Pd.
Sa’adah Mariyam, S.Pd.I. 22. Iin Prihatini, S.Pd.
10 Nining Ratnaningsih, S.Pd. 23. Widya Kartika W., S.Pd.
11. Isny Yuniar, S.Pd. 24. Bayu Nurbaeti, S.Pd.
12. Lilis Suhaeti, S.Pd. 25. Arif Hidayattuloh, S.Pd.I.
13. Nurhasanah, S.Pd. 26. Shinta Dewi Diah P., S.Pd.
Penjaga Sekolah : 1. Nana
2. Syamsudin Kabalmay
38

Tabel 4 2. Daftar Jumlah Guru dan Tenaga Kerja

No Yang Ada
Mata Pelajaran Jumlah
. L P
1. Kepala Sekolah 1 1
2. Guru PNS 2 16 18
3. Guru Non PNS 1 7 8
4. Penjaga Sekolah
dan Petugas 2 - 2
Kebersihan
5. Operator - 2 2
Jumlah 31
4.2.2 Kepala Sekolah UPTD SDN 1 Tegalmunjul

Nama Lengkap : Hj. Nenden Sukmayati, S.Pd.


Jenis Kelamin : Perempuan
Gelar Akademik : S,Pd
NIP : 19630701 198305 2 006
Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 1 Juli 1963
Agama : Islam
Pangkat/Golongan : Pembina TK. 1/ IVB Guru Madia
Jabatan : Kepala Sekolah

4.2.3 Peserta Didik


Jumlah peserta didik pada tahun 2020/2021 seluruhnya berjumlah 769
orang yang terdiri dari: Laki-laki dan Perempuan. Berikut merupakan tabel
peserta didik di UPTD SDN 1 Tegalmunjul.
Tabel 4 3. Jumlah Siswa SDN 1 Tegalmunjul
39

No. Kelas Jumlah

1. Kelas 1
A 28 siswa
B 28 siswa
C 28 siswa
D 28 siswa
2. Kelas 2
A 27 siswa
B 27 siswa
C 28 siswa
D 28 siswa
3. Kelas 3
A 28 siswa
B 28 siswa
C 28 siswa
D 28 siswa
4. Kelas 4
A 36 siswa
B 37 siswa
C 35 siswa
D 35 siswa
5. Kelas 5
A 34 siswa
B 36 siswa
C 31 siswa
D 38 siswa
6. Kelas 6
A 39 siswa
B 38 siswa
C 38 siswa
40

D 38 siswa
Jumlah 769 siswa

4.3. Hasil Penelitian


Pada proses pengambilan data analisis kesalahan penggunaan preposisi
dalam karangan deskripsi kelas V di SDN 1 Tegalmunjul. Peneliti menggunakan
aplikasi whatsapp yang berbentuk photo sebagai cara untuk mendapatkan data,
kemudian penelliti memberikan perintah kepada siswa tersebut untuk menulis
karangan deskripsi dengan judul yang sudah ditentukan. Setelah siswa selesai
mengerjakan karangan deskripsi, peneliti meminta siswa untuk mengirimkan hasil
karangan deskripsi tersebut melalui whatsapp. Melalui karangan deskripsi tersebut
peneliti dapat mengetahui kesalahan dalam karangan deskripsi siswa sebagai
berikut:

4.3.1 Deskripsi Data Analisis Kemampuan Siswa Dalam Menulis Karangan


Deskripsi
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilaksanakan, data yang diolah
dan dianalisis dalam bab ini merupakan data kualitatif yang diperoleh melalui tes
tulis karangan deskripsi. Tes ini dilaksanakan secara daring yang dilakukan di
SDN 1 Tegalmunjul kelas V D pada tanggal 19 April dengan cara peneliti
mengumpulkan photo hasil karangan deskripsi satu persatu. Berikut hasil
pemaparan penggunaan preposisi dalam karangan deskripsi siswa, sebagai berikut
:

Gambar 4 1. Karangan Deskripsi WD


41

Pada karangan deskripsi WD yang berjudul “Liburan” masih terdapat


kesalahan pada penulisan, seperti pada kalimat

1. Awal paragraf tidak menjorok ke dalam


2. dirumah atau pun dipasar
3. saya selalu senang ketika saat ayah dan ibu saya mengajak ngabuburit,
jalan – jalan dan berbelanja menyiapkan kebutuhan dirumah.

Kesalahan pada karangan deskripsi WD terdapat 4 kesalahan, pada kalimat


(1) adalah awal paragraf tidak menjorok ke dalam. Menurut Widjono Hs, (2007
hlm 174) kalimat pertama bertakuk ke dalam lima ketukan spasi untuk jenis
karangan biasa. Kalimat tersebut termasuk ke dalam salah formasi atau
misformation, yaitu kesalahan yang disebabkan oleh pembentukan suatu
konstruksi satuan bahasa tertentu yang tidak tepat, Rusminto (2011 hlm. 26).
Kesalahan pada kalimat (2) dan (3) kesalahan penggunaan kata depan terjadi pada
kalimat “Dirumah ataupun dipasar”, dan “Saya selalu senang ketika ayah dan ibu
mengajak jalan – jalan dan berbelanja menyiapkan kebutuhan dirumah”. Yang
seharusya “Di rumah atau pun di pasar” dan “Saya selalu seneng ketika ayah dan
ibu mengajak jalan – jalan dan berbelanja menyiapkan kebutuhan di rumah”. Jenis
kesalahan tersebut ialah termasuk pada preposisi tunggal dan termasuk ke dalam
kategori kesalahan salah susun, dan penyebab kesalahannya karena kesalahan
yang bersumber dari penguasaan bahasa kedua (2) yang kurang memadai, atau
intralingual.

Tabel 4 4. Tabel Analisis Kesalahan WD

No Kalimat Perbaikan Jenis Kategori Penyebab


Kesalahan Kesalahan Kesalahan Kesalahan
1. dirumah di rumah Preposisi Salah Intralingual
ataupun ataupun di Tunggal Susun
dipasar pasar
2. Saya selalu Saya selalu Preposisi Salah Intralingual
senang ketika senang ketika tunggal Susun
saat ayah dan saat ayah dan
ibu saya ibu saya
mengajak mengajak
ngabuburit, ngabuburit,
42

jalan – jalan jalan – jalan


dan berbelanja dan berbelanja
menyiapkan menyiapkan
kebutuhan kebutuhan di
dirumah. rumah.

Gambar 4 2. Karangan Deskripsi DA

Pada karangan deskripsi DA yang berjudul “Liburan kebali” masih


terdapat beberapa kesalahan pada penulisan seperti pada kalimat:
43

1. Judul “Liburan kebali”


2. Pada waktu itu aku pergi liburan kebali
3. Sekitar jam 2 aku dan rombongan pergi bandara kartajati subang sampay
di bandara sore hari dan disana aku berfoto sangat senang

Pada karangan deskripsi DA terdapat beberapa kesalahan berbahasa yang


berupa salah susun yaitu pada judul (1) “Liburan kebali” seharusnya “Liburan ke
bali”. Selanjutnya terdapat kesalahan yang serupa dijumpai pada kalimat “Pada
waktu itu aku pergi liburan kebali” seharusnya ditulis “Pada waktu itu aku pergi
liburan ke bali”. Selanjutnya terdapat kesalahan penghilanga “Sekitar jam 2 aku
dan rombongan pergi bandara kartajati subang sampay di bandara sore hari dan
disana aku berfoto sangat senang”, seharusnya “Sekitar jam 2 aku dan rombongan
pergi ke bandara kartajati subang, sampai di bandara pada sore hari dan disana
aku berfoto sangat senang”. Kesalahan tersebut terdapat faktor penyebab yaitu
karena kekurang pahaman atau kurang penguasaan bahasa kedua (2) atau biasa
disebut dengan intralingual. Dan termasuk ke dalam jenis preposisi tunggal

No Kalimat Perbaikan Jenis Kategori Penyebab


Kesalahan Kesalahan Kesalahan Kesalahan
1. Liburan Liburan ke Preposisi Salah susun Interlingual
kebali bali Tunggal
2. Pada waktu Pada waktu Preposisi Salah susun Interlingual
itu aku pergi itu aku pergi Tunggal
liburan kebali liburan ke
bali
3. Sekitar jam 2 Sekitar jam 2 Preposisi Penghilanga Interlingual
aku dan aku dan Tunggal n
rombongan rombongan
pergi bandara pergi ke
kartajati bandara
subang kartajati
sampay di subang,
bandara sore sampai di
hari dan bandara pada
44

disana aku sore hari dan


berfoto sangat disana aku
senang berfoto sangat
senang
Tabel 4 5. Analisis Kesalahan DA

Gambar 4 3. Karangan Deskripsi RYF


Pada karangan deskripsi RYF yang berjudul “Liburan” masih
terdapat beberapa kesalahan pada penulisan kalimat:
1. Hari minggu aku dan keluargaku pergi kerumah nenek

Pada karangan deskripsi RYF terdapat beberapa kesalahan


berbahasa yang termasuk ke dalam kategori penghilangan dan salah susun
terdapat pada paragraf pertama yaitu “Hari minggu aku dan keluargaku pergi
kerumah nenek” seharusnya “Pada hari minggu aku dan keluargaku pergi ke
rumah nenek.” Kata – kata yang bercetak miring seharusnya terdapat dalam
45

kalimat tersebut, sehingga dapat dikatakan kalimat tersebut tidak rancu dan
kesalahan berupa penghilangan pun dapat dijumpai pada kalimat tersebut. Faktor

penyebab kesalahan tersebut adalah interlingual, dan termasuk ke dalam jenis


preposisi tunggal.

Tabel 4 6. Analisis Kesalahan RYF

No Kalimat Perbaikan Jenis Kategori Penyebab


kesalahan Kesalahan Kesalahan Kesalahan
1. Hari minggu Pada hari Preposisi Penghilanga Interlingual
aku dan minggu aku Tunggal n
keluargaku dan
pergi kerumah keluargaku
nenek pergi ke
rumah nenek

Gambar 4 4. Karangan Deskripsi SS


Pada karangan deskripsi SS yang berjudul “Liburan diwaduk Cirata”
masih terdapat beberapa kesalahan pada penulisan seperti pada
kalimat:
46

1. Judul “Liburan diwaduk Cirata”


2. Suatu hari, 2 hari setelah ramadhan aku bersama keluarga besarku pergi
berlibur
3. Waduk terbesar diasia tenggara
4. Banyak pohon – pohon tinggi disamping jalan raya.
Pada karangan deskripsi SS terdapat beberapa kesalahan berbahasa
yang berupa salah formasi yaitu terdapat pada judul “Liburan diwaduk
Cirata” seharusnya ditulis “Liburan ke waduk Cirata”. Selanjutnya pada
paragraf pertama terdapat kesalahan penghilangan “Suatu hari, 2 hari
setelah ramadhan aku bersama keluarga besarku pergi berlibur”
seharusnya “Pada suatu hari, 2 hari setelah ramadhan aku bersama
keluarga besarku pergi berlibur”. Selanjutnya terdapat kesalahan salah
susun pada paragraf ke empat “Waduk terbesar diasia tenggara” yang
seharusnya ditulis “Waduk terbesar di asia tenggara”. Kemudian terdapat
kesalahan penghilangan pada paragraf ke enam “Banyak pohon – pohon
tinggi disamping jalan raya” seharusnya ditulis “Disana banyak pohon –
pohon tinggi disamping jalan raya”. Kesalahan – kesalahan tersebut
termasuk ke dalam faktor penyebab intralingual. Dan termasuk ke dalam
jenis preposisi tunggal dan preposisi majemuk.

No Kalimat Perbaikan Jenis Kategori Penyebab


kesalahan Kesalaha Kesalahan Kesalahan
n
1. Liburan Liburan ke Preposisi Penghilanga Interlingual
diwaduk Cirata waduk Tunggal n
Cirata
2. Suatu hari 2 Pada suatu Preposisi Penghilanga Intralingual
hari setelah hari setelah Tunggal n
ramadhan aku ramadhan
bersama aku bersama
keluarga keluarga
besarku pergi besarku
berlibur pergi
47

berlibur
3. Waduk terbesar Waduk Preposisi Salah Susun Intralingual
diasia tenggara terbesar di Tunggal
asia tenggara
4. Banyak pohon Disana Preposisi Penghilanga Intralingual
– pohon tinggi banyak Majemuk n
disamping jalan pohon –
raya pohon tinggi
disamping
jalan raya
Tabel 4 7. Analisis Kesalahan SS

Gambar 4 5. Karangan Deskripsi FA


Pada karangan Deskripsi FA yang berjudul “Liburan ke cibatu”
masih terdapat beberapa kesalahan pada penulisan seperti pada
kalimat:

1. Kita memutuskan mencari warung untuk membeli sesuatu & juga ada yg
membeli dialfamart
2. Setelah sampai dirumah
48

Pada karangan deskripsi FA terdapat beberapa kesalahan berbahasa


yang berupa salah susun yaitu “Kita memutuskan mencari warung untuk
membeli sesuatu & juga ada yg membeli dialfamart” seharusnya “Kita
memutuskan mencari warung untuk membeli sesuatu dan juga ada yang
membeli di alfamart” selanjutnya kesalahan salah susun terdapat pada
kalimat “Setelah sampai dirumah” seharusnya ditulis “Setelah sampai di
rumah”. Faktor penyebab kesalahan terjadi karena dari penguasaan bahasa
kedua (B2) yang belum memadai atau intralingual, dan termasuk ke dalam
jenis preposisi tunggal.

No Kalimat Perbaikan Jenis Kategori Penyebab


kesalahan Kesalaha Kesalahan Kesalahan
n
1. Kita Kita Preposisi Salah Intralingual
memutuskan memutuskan Tunggal Susun
mencari warung mencari
untuk membeli warung untuk
sesuatu & juga membeli
ada yg membeli sesuatu &
dialfamart juga ada yg
membeli di
alfamart
2. Setelah sampai Setelah Preposisi Salah Intralingual
dirumah sampai di Tunggal Susun
rumah
Tabel 4 8. Analisis Kesalahan FA
49

Gambar 4 6. Karangan Deskripsi KKL


Pada karangan deskripsi KKL yang berjudul “Cerita Liburanku di
bandung” masih terdapat beberapa kesalahan pada penulisan seperti
pada kalimat:
1. Aku pergi ke asia afrika aku foto – foto sama badut
Pada karangan deskripsi KKL terdapat kesalahan berbahasa berupa
penghilangan terdapat pada paragraf kedua “Aku pergi ke asia afrika,
disana aku foto – foto bersama badut”. Kata – kata yang bercetak miring
seharusnya terdapat dalam kalimat, faktor penyebab kesalahan tersebut
yaitu intralingual, dan termasuk ke dalam jenis preposisi majemuk.

No Kalimat Perbaikan Jenis Kategori Penyebab


kesalahan Kesalaha Kesalahan Kesalahan
n
1. Aku pergi ke Aku pergi ke Preposisi Penghilanga Interlingual
50

asia afrika aku asia afrika, Majemuk n


foto – foto disana aku
sama badut foto- foto
sama badut
Tabel 4 9. Analisis Kesalahan KKL

Gambar 4 7. Karangan Deskripsi FM

Pada karangan deskripsi FM yang berjudul “Liburan kepantai bali”


masih terdapat beberapa kesalahan pada penulisan seperti pada
kalimat:
1. Judul “Liburan kepantai bali”
2. Kepantai aku berenang dengan teman – teman.
3. Dipantai aku melihat kepiting sampai sore
Pada karangan deskripsi FM terdapat beberapa kesalahan
berbahasa yang berupa salah susun yaitu terdapat pada judul “Liburan
kepantai bali” seharusnya “Liburan ke pantai Bali” selanjutnya “Kepantai
aku berenang dengan teman – teman” seharusnya ditulis “Ke pantai aku
berenang dengan teman – teman”. Selanjutnya “Dipantai aku melihat
kepiting sampai sore”, seharusnya “Disana aku melihat kepiting sampai
sore”. Jenis kesalahan termasuk preposisi majemuk, faktor penyebab
interlingual.

No Kalimat Perbaikan Jenis Kategori Penyebab


51

kesalahan Kesalahan Kesalahan Kesalahan


1. Liburan kepantai Liburan ke Preposisi Salah Intraingual
bali pantai bali Tunggal Susun
2. Kepantai aku Ke pantai aku Preposisi Salah Intralingual
berenang dengan berenang Tunggal Susun
teman – teman dengan
teman-teman
3. Dipantai aku Disana aku Preposisi Salah Interlingual
melihat kepiting melihat Majemuk Formasi
sampai sore kepiting
sampai sore
Tabel 4 10. Analisis Kesalahan FM

Gambar 4 8. Karangan Deskripsi LP

Pada karangan deskripsi LP yang berjudul “Liburan ke Pantai”


masih terdapat beberapa kesalahan pada penulisan seperti pada
kalimat:

1. Aku dan teman – temanku ke pantai di sana Aku dan teman – temanku
berenang dipantai sampai sore
2. Keesokan harinya kita makan dirumah.
52

Pada karangan deskripsi LP terdapat beberapa kesalahan berbahasa


yang berupa salah susun “Aku dan teman – temanku ke pantai di sana aku
dan teman – temanku berenang dipantai sampai sore” seharusnya “Aku
dan teman – temanku ke pantai disana, aku dan teman – temanku
berenang di pantai sampai sore” selanjutnya terdapat kesalahan pada
kalimat “Keesokan harinya kita makan dirumah” seharusnya “Keesokan
harinya kita makan di rumah” penyebab kesalahan tersebut termasuk
intralingual dimana penguasaan Bahasa kedua (B2) yang belum memadai,
dan termasuk ke dalam jenis preposisi tunggal dan preposisi majemuk.

No Kalimat Perbaikan Jenis Kategori Penyebab


Kesalahan Kesalahan Kesalaha Kesalahan
n
1. Aku dan teman – Aku dan Preposisi Salah Intralingual
temanku ke teman – Tunggal Susun
pantai di sana temanku ke dan
aku dan temanku pantai disana preposisi
ke berenang aku dan majemuk
dipantai sampai temanku ke
sore berenang di
pantai
sampai sore
2. Keesokan Keesokan Preposisi Salah Intralingual
harinya kita harinya kita Tunggal Susun
makan dirumah makan di
rumah

Tabel 4 11. Analisis Kesalahan LP


53

Gambar 4 9. Karangan Deskripsi DA


Pada karangan deskripsi DA yang berjudul “Liburan ke bali sama
kepantay bali” masih terdapat beberapa kesalahan pada penulisan
seperti pada kalimat:
1. Aku sama papa, mama pergi ke bali ditaun 2020 dan pergi kepantay bali.
2. Ombaknyah sangat indah
Pada karangan deskripsi DA terdapat beberapa kesalahan
berbahasa yang berupa salah formasi “Aku sama papa, mama pergi ke bali
ditaun 2020 dan pergi kepantay bali” seharusnya “Aku sama papa, mama
pergi ke bali pada tahun 2020 dan pergi ke pantai bali” kesalahan ini
termasuk pada jenis preposisi tunggal. Selanjutnya terdapat kesalahan
penghilangn pada kalimat “Ombaknyah sangat indah” seharusnya “disana
ombaknya sangat indah” kesalahan ini termasuk pada jenis preposisi
majemuk, adapun faktor penyebabnya yaitu dari pengaruh bahasa pertama
(B1) terhadap bahasa kedua (B2) atau biasa disebut interlingual.

No Kalimat Perbaikan Jenis Kategori Penyebab


kesalahan Kesalaha Kesalahan Kesalahan
54

n
1. Aku sama papa, Aku sama Preposisi Salah Interlingual
mama pergi ke papa, mama Tunggal Formasi
bali ditaun pergi ke bali Dan salah
2020 dan pergi pada 2020 susun
kepantay bali dan pergi ke
pantai bali
2. Ombaknyah Disana Preposisi Penghilanga Interlingual
sangat indah Ombaknya Majemuk n
sangat indah
Tabel 4 12. Analisis Kesalahan DA

Gambar 4 10. Karangan Deskripsi ES

Pada karangan deskripsi ES yang berjudul “Liburan Taman Batu


Purwakarta” masih terdapat beberapa kesalahan pada penulisan
seperti pada kalimat:

1. Judul “Liburan Taman Batu Purwakarta”


2. Aku dan teman – temanku pergi kepantai
3. Aku pas lagi main bercerita sama teman – temanku
55

Pada karangan deskripsi ES terdapat beberapa kesalahan berbahasa


yang berupa penghilangan terdapat pada judul “Liburan Taman Batu
Purwakarta” seharusnya “Liburan ke Taman Batu Purwakarta”.
Selanjutnya kesalahan berupa salah susun pada kalimat “Aku dan teman –
temanku pergi kepantai” seharusnya “Aku dan teman – temanku pergi ke
pantai” kedua kesalahan tersebut termasuk ke dalam jenis preposisi
tunggal. Selanjutnya terdapat kesalahan penghilangan pada kalimat “Aku
pas lagi main bercerita sama teman – temanku” yang seharusnya “Aku pas
lagi main bercerita kepada teman – temanku” kata – kata yang bercetak
miring seharusnya terdapat pada kalimat tersebut sehingga dapat dikatakan
kalimat tersebut tidak rancu dan kesalaha berupa penghilangan pun dapat
dijumpai pada kalimat tersebut. Jenis kesalahan tersebut termasuk ke
dalam jenis preposisi majemuk, dan faktor penyebab kesalahan termasuk
ke dalam interlingual dimana pengaruh dari Bahasa pertama (B1) terhadap
bahasa kedua (B2).

No Kalimat Perbaikan Jenis Kategori Penyebab


kesalahan Kesalaha Kesalahan Kesalahan
n
1. Liburan Taman Liburan ke Preposisi Salah susun Intralingual
Batu taman batu Tunggal
Purwakarta Purwakarta
2. Aku dan teman Aku dan Preposisi Salah susun Intralingual
– temanku teman – tunggal
pergi kepantai temanku
pergi ke
pantai
3. Aku pas lagi Aku pas lagi Preposisi Penghilanga Interlingual
main bercerita main majemuk n
sama teman- bercerita
temanku kepada
teman –
temanku
56

Tabel 4 13. Analisis Kesalahan ES

Gambar 4 11. Karangan Deskripsi MS


Pada karangan deskripsi MS yang berjudul “Liburan ketaman Safari
Jakarta” masih terdapat beberapa kesalahan pada penulisan seperti
pada kalimat:
1. Judul “ Liburan ketaman Safari Jakarta”
2. Taun 2019 aku dan keluargaku pergi ke taman safari/ kebun binatang jam
06.36
3. Habis itu aku kasih makan kepada seekor rusa, kelinci, menggunakan
wortel
Pada karangan deskripsi MS terdapat beberapa kesalahan
berbahasa yang berupa salah susun terdapat pada judul “Liburan ketaman
Safari Jakarta” seharusnya “Liburan ke taman Safari Jakarta”. Selanjutnya
terdapat kesalahan penghilangan pada kalimat “Taun 2019 aku dan
keluargaku pergi ke taman safari/ kebun binatang jam 06.36” seharusnya
“Pada tahun 2019 aku dan keluargaku pergi ke kebun binatang taman
57

safari pada jam 06.36”, jenis kesalahan tersebut termasuk ke dalam


preposisi tunggal. Selanjutnya terdapat kesalahan salah formasi pada
kalimat “Habis itu aku kasih makan kepada seekor rusa, kelinci,
menggunakan wortel” seharusnya “Habis itu aku kasih makan pada seekor
rusa dan kelici, menggunakan wortel” faktor penyebab kesalahan tersebut
dari penguasaan bahasa kedua (B2) yang kurang memadai.

No Kalimat Perbaikan Jenis Kategori Penyebab


kesalahan Kesalaha Kesalahan Kesalahan
n
1. Liburan Liburan ke Preposisi Salah susun Intralingual
ketaman Safari taman Safari Tunggal
Jakarta Jakarta
2. Taun 2019 aku Pada tahun Preposisi Penghilanga Interlingual
dan 2019 aku dan Tunggal n
keluargaku keluargaku
pergi ke taman pergi ke
safari/ kebun kebun
binatang jam binatang
06.36 taman safari
pada jam
06.36
3. Habis itu aku Habis itu aku Preposisi Salah Intralingual
kasih makan kasih makan tunggal Formasi
kepada seekor pada seekor
rusa, kelinci, rusa dan
menggunakan kelici,
wortel menggunakan
wortel

Tabel 4 14. Analisis Kesalahan MS


58

Gambar 4 12. Karangan Deskripsi TT

Pada karangan deskripsi TT yang berjudul “Liburan” masih terdapat


beberapa kesalahan pada penulisan seperti pada kalimat:
1. Setelah itu sampai dirumah saya disuruh ibu
2. Saya pun pulang mengasihkan belanjaan tadi keibu saya.
3. Pada hari libur saya kerumah nenek
4. Setelah kerumah nenek saya pulang kerumah
Pada karangan deskripsi TT terdapat beberapa kesalahan berbahasa
yang berupa salah susun “Setelah itu sampai dirumah saya disuruh ibu”
seharusnya “Setelah itu sampai di rumah saya disuruh ibu”, selanjutnya
terdapat kesalahan penghilangan dan salah susun pada kalimat “Saya pun
pulang mengasihkan belanjaan tadi keibu saya” seharusnya “Saya pun
pulang untuk mengasihkan belanjaan tadi ke ibu saya”. Selanjutnya
terdapat kesalahan salah susun “Pada hari libur saya kerumah nenek” yang
seharusnya “Pada hari libur saya pergi ke rumah nenek”, selanjutnya
terdapat kesalahan penghilangan dan salah susun “Setelah kerumah nenek
saya pulang kerumah” yang seharusnya “Setelah dari rumah nenek, saya
pulang ke rumah”. Jenis kesalahan ini termasuk ke dalam preposisi tunggal
dan faktor penyebabnya yaitu intralingual.
59

No Kalimat Perbaikan Jenis Kategori Penyebab


kesalahan Kesalaha Kesalahan Kesalahan
n
1. Setelah itu Setelah itu Preposisi Salah Intralingual
sampai dirumah sampai di Tunggal Susun
saya disuruh ibu rumah saya
disuruh ibu
2. Saya pun pulang Saya pun Preposisi Salah Intralingual
mengasihkan pulang Tunggal Susun
belanjaan tadi mengasihkan
keibu saya belanjaan tadi
ke ibu saya
3. Pada hari libur Pada hari Preposisi Salah Intralingual
saya kerumah libur saya ke Tunggal Susun
nenek rumah nenek
4. Setelah kerumah Setelah ke Preposisi Salah Intralingual
nenek saya rumah nenek Tunggal Susun
pulang kerumah saya pulang
ke rumah

Tabel 4 15. Analisis Kesalahan TT


60

Gambar 4 13. Karangan Deskripsi AF


Pada Karangan deskripsi AF yang berjudul “Liburan Sekolah
DiRumah Aja” masih terdapat beberapa kesalahan pada penulisan
seperti pada kalimat:
1. Liburan Sekolah DiRumah Aja
2. Melakukan kegiatan untuk membantu ibu saya dirumah
3. Kegiatan saya dirumah membantu ibu membuat kue untuk di jual
4. Setelah subuh mengantarkan kue untuk di titipkan ke lapak2
Pada karangan deskripsi AF terdapat beberapa kesalahan berbahasa
yang berupa salah susun terdapat pada judul “Liburan Sekolah DiRumah
Aja” seharusnya “Liburan Sekolah Di Rumah Aja”, selanjutnya
“Melakukan kegiatan untuk membantu ibu saya dirumah”, seharusnya
“Melakukan kegiatan untuk membantu ibu saya di rumah”. Selanjutnya
“Kegiatan saya dirumah membantu ibu membuat kue untuk di jual”, yang
seharusnya “Kegiatan saya di rumah membantu ibu membuat kue untuk
61

dijual”. Selanjutnya “Setelah subuh mengantarkan kue untuk di titikan ke


lapak2”, yang seharusnya “Setelah subuh mengantarkan kue untuk
dititipkan kelapak – lapak”. Jenis kesalahan tersebut termasuk ke dalam
preposisi tunggal, dan faktor penyebabnya yaitu dari penguasaan bahasa
kedua yang kurang memadai atau intralingual.

No Kalimat Perbaikan Jenis Kategori Penyebab


kesalahan Kesalahan Kesalahan Kesalahan
1. Liburan Sekolah Liburan Preposisi Salah Intralingual
DiRumah Aja Sekolah Di Tunggal Susun
Rumah Aja
2. Melakukan Melakukan Preposisi Salah Intralingual
kegiatan untuk kegiatan Tunggal Susun
membantu ibu untuk
saya dirumah membantu
ibu saya di
rumah
3. Kegiatan saya Kegiatan saya Preposisi Salah Intralingual
dirumah dirumah Tunggal Susun
membantu ibu membantu
membuat kue ibu membuat
untuk di jual kue untuk
dijual
4. Setelah subuh Setelah subuh Preposisi Salah Intralingual
mengantarkan mengantarkan Tunggal Susun
kue untuk di kue untuk
titipkan ke dititipkan
lapak2 kelapak2
Tabel 4 16. Analisis Kesalahan AF
62

Gambar 4 14. Karangan Deskripsi DRP


Pada karangan deskripsi DRP yang berjudul “Liburan kekebun
binatang” masih terdapat beberapa kesalahan pada penulisan kalimat
:
1. Liburan kekebun binatang
2. Para pengunjung pun di larang untuk berjaga terlalu dekat

Pada karangan deskripsi DRP terdapat beberapa kesalahan


berbahasa yang berupa salah susun yaitu terdapat pada judul “Liburan
kekebun binatang” yang seharusnya “Liburan ke kebun binatang”.
Selanjutnya “Para pengunjung pun di larang untuk berjaga terlalu dekat”
yang seharusnya “Para pengunjung pun dilarang untuk berjaga terlalu
dekat. Jenis kesalahan tersebut termasuk ke dalam preposisi tunggal, dan
faktor penyebabnya adalah penguasaan bahasa kedua (B2) yang kurang
memadai atau biasa disebut intralingual.
63

No Kalimat Perbaikan Jenis Kategori Penyebab


kesalahan Kesalahan Kesalaha Kesalahan
n
1. Liburan kekebun Liburan ke Preposisi Salah Interlingual
binatang kebun Tunggal susun
binatang
2. Para pengunjung Para Preposisi Salah Intralingual
pun di larang pengunjung Tunggal susun
untuk berjaga pun dilarang
terlalu dekat untuk berjaga
terlalu dekat
Tabel 4 17. Analisis Kesalahan DRP

Gambar 4 15. Karangan Deskripsi RZ


Pada karangan deskripsi RZ yang berjudul “Liburan Sekolah” masih
terdapat beberapa kesalahan pada penulisan kalimat sebagai berikut:
1. Liburan semester kali ini kepaman
2. Dikarenakan masih corona hanya tinggal dirumah saja walaupun dirumah
3. Kebetulan liburan kali ini bertepatan bulan ramadhan
64

Pada karangan deskripsi RZ terdapat beberapa kesalahan berbahasa


yang berupa salah susun “Liburan semester kali ini kepaman”, yang
seharusnya “Liburan semester kali ini ke paman”. Selanjutnya
“Dikarenakan masih corona hanya tinggal dirumah saja walaupun di
rumah”, yang seharusnya “Dikarenakan masih corona hanya tinggal di
rumah saja, walaupun di rumah”. Selanjutnya terdapat kesalahan
penghilangan pada kalimat “Kebetulan liburan kali ini bertepatan bulan
ramadhan”, yang seharusnya “Kebetulan liburan kali ini bertepatan pada
bulan ramadhan”. Jenis kesalahan termasuk ke dalam preposisi tunggal,
dan faktor kesalahan disebabkan karena penguasaan bahasa kedua (B2)
yang kurang memadai atau intralingual.
No Kalimat Perbaikan Jenis Kategori Penyebab
kesalahan Kesalahan Kesalahan Kesalahan
1. Liburan Liburan Preposisi Salah susun Intralingual
semester kali semester kali Tunggal
ini kepaman ini ke paman
2. Dikarenakan Dikarenakan Preposisi Salah susun Intralingual
masih corona masih corona Tunggal
hanya tinggal hanya tinggal
dirumah saja di rumah
walaupun di saja,
rumah walaupun di
rumah
3. Kebetulan Kebetulan Preposisi penghilanga Interlingual
liburan kali ini liburan kali Tunggal n
bertepatan ini
bulan bertepatan
ramadhan pada bulan
ramadhan
Tabel 4 18. Analisis Kesalahan RZ
65

Gambar 4 16. Karangan Deskripsi MFF


Pada karangan deskripsi MFF yang berjudul “Liburan Sekolah” masih
terdapat beberapa kesalahan pada penulisan kalimat sebagai berikut:
1. Bertemu dengan saudara – saudara di sana aku ikut bersama paman pergi
ke sawah

Pada karangan deskripsi terdapat beberapa kesalahan berbahasa


yang berupa salah susun dan penghilangan terdapat pada kalimat “Bertemu
dengan saudara – saudara di sana aku ikut bersama paman pergi ke
sawah”, yang seharusnya “Bertemu dengan saudara – saudara disana aku
ikut bersama paman untuk pergi ke sawah”. Jenis kesalahan ini termasuk
ke dalam preposisi majemuk dan preposisi tunggal, dan kesalahan tersebut
disebabkan penguasaan bahasa kedua (B2) yang kurang memadai atau
disebut dengan intralingual.
No Kalimat Perbaikan Jenis Kategori Penyebab
kesalahan Kesalahan Kesalahan Kesalahan
1. Bertemu Bertemu Preposisi Salah susun Intralingual
dengan saudara dengan Tunggal dan
– saudara di saudara – penghilanga
sana aku ikut saudara n
bersama paman disana aku
66

pergi ke sawah ikut bersama


paman untuk
pergi ke
sawah

Tabel 4 19. Analisis Kesalahan MFF

Gambar 4 17. Karangan Deskripsi YY


Pada karangan deskripsi YY yang tidak berjudul masih terdapat beberapa
kesalahan pada penulisan kalimat sebagai berikut:
1. Suatu hari aku pergi kerumah nenek di Cikampek

Pada karangan deskripsi masih terdapat kesalahan berbahasa yang berupa


salah susun dan penghilangan yaitu terdapat pada kalimat “Suatu hari aku
pergi kerumah nenek di Cikampek”, yang seharusnya “Pada suatu hari aku
perg ke rumah nenek di Cikampek”. Jenis kesalahan ini termasuk ke dalam
preposisi tunggal, dan kesalahan tersebut disebabkan penguasaan bahasa
kedua (B2) yang kurang memadai atau disebut dengan intralingual.

No Kalimat Perbaikan Jenis Kategori Penyebab


67

kesalahan Kesalaha Kesalahan Kesalahan


n
1. Suatu hari aku Pada suatu Preposisi Penghilanga Intralingual
pergi kerumah hari aku Tunggal n dan salah
nenek di perg ke susun
Cikampek rumah nenek
di Cikampek
Tabel 4 20. Analisis Kesalahan YY

Gambar 4 18. Karangan Deskripsi RYZ


Pada karangan deskripsi RYZ yang tidak berjudul masih terdapat beberapa
kesalahan pada penulisan kalimat sebagai berikut:
1. Selain menggunakan kendaraan darat seperti bus dan menggunakan
transportasi laut menyebrang pulau

Pada karangan deskripsi RYZ terdapat 1 kesalahan yang termasuk ke


dalam kategori penghilangan yaitu pada kalimat “Selain menggunakan
kendaraan darat seperti bus dan menggunakan transportasi laut
menyebrang pulau”, yang seharusnya “Selain menggunakan kendaraan
darat seperti bus dan menggunakan transportasi laut untuk menyebrang
pulau”. Jenis kesalahan ini termasuk ke dalam preposisi majemuk dan
68

preposisi tunggal, dan kesalahan tersebut disebabkan penguasaan bahasa


kedua (B2) yang kurang memadai atau disebut dengan intralingual.
No Kalimat Perbaikan Jenis Kategori Penyebab
kesalahan Kesalahan Kesalahan Kesalahan
1. Selain Selain Preposisi Penghilanga Intralingual
menggunakan menggunakan Tunggal n
kendaraan kendaraan
darat seperti darat seperti
bus dan bus dan
menggunakan menggunakan
transportasi transportasi
laut laut untuk
menyebrang menyebrang
pulau pulau
Tabel 4 21. Analisis Kesalahan RYZ

Gambar 4 19. Karangan Deskripsi RE


Pada karangan deskripsi RE yang berjudul “Liburan ku” masih terdapat
beberapa kesalahan pada penulisan kalimat sebagai berikut:
1. Di mobil suasana lembang sangat indah
69

2. Suasana sore sangat indah dan aku pun pulang.

Pada karangan deskripsi RE terdapat beberapa kesalahan berbahasa yang


berupa salah formasi yaitu pada kalimat kalimat (1) “Di mobil suasana
lembang sangat indah” seharusnya “Dari mobil suasana lembang sangat
indah”. Kemudian kalimat ke termasuk ke dalam kesalahan penghilangan
(2) “Suasana sore sangat indah dan aku pun pulang” seharusnya “Suasana
pada sore hari sangat indah dan aku pun pulang”. Kata – kata yang cetak
miring merupakan kata – kata yang seharusnya terdapat dalam kalimat
tersebut sehingga dapat dikatakan kalimat tersebut tidak rancu dan
kesalahan berupa penghilangan pun dapat dijumpai pada kalimat tersebut,
kedua kalimat tersebut termasuk ke dalam faktor penyebab kesalahan
intralingual, dan termasuk ke dalam jenis preposisi tunggal.
No Kalimat Perbaikan Jenis Kategori Penyebab
kesalahan Kesalaha Kesalahan Kesalahan
n
1. Di mobil Dari mobil Preposisi Salah Intralingual
suasana suasana Tunggal Formasi
lembang sangat lembang
indah sangat indah
2. Suasana sore Suasana Preposisi Penghilanga Intralingual
sangat indah pada sore Tunggal n
dan aku pun hari sangat
pulang indah dan
aku pun
pulang

Tabel 4 22. Analisis Kesalahan RE


70

Gambar 4 20. Karangan Deskripsi PA


Pada karangan deskripsi PA yang berjudul “Berenang” masih terdapat
beberapa kesalahan pada penulisan kalimat sebagai berikut:
1. Waktu liburan semester aku dan keluarga aku pergi rekreasi ketempat
berenang
2. Kami berangkat jam 09.00

Pada karangan deskripsi PA terdapat beberapa kesalahan berbahasa yang


berupa penghilangan yaitu pada awal paragraf “Waktu liburan semester
aku dan keluarga akau pergi rekreasi ketempat berenang” yang seharsnya
“Pada waktu libur semester aku dan keluarga aku pergi rekreasi ketempat
berenang”, selanjutnya pada kalimat “Kami berangkat jam 09.00”
seharusnya ditulis “Kami berangkat pada jam 09.00” kata – kata yang
bercetak miring seharusnya terdapat dalam kalimat. Faktor penyebab
kesalahan tersebut termasuk ke dalam intralingual, dan termasuk ke dalam
jenis preposisi tunggal.
No Kalimat Perbaikan Jenis Kategori Penyebab
kesalahan Kesalaha Kesalahan Kesalahan
n
1. Waktu liburan Pada waktu Preposisi Penghilanga Intralingual
semester aku libur Tunggal n
dan keluarga semester aku
71

akau pergi dan keluarga


rekreasi aku pergi
ketempat rekreasi
berenang ketempat
berenang
2. Kami Kami Preposisi Penghilanga Intralingual
berangkat jam berangkat Tunggal n
09.00 pada jam
09.00
Tabel 4 23. Analisis Kesalahan PA

Gambar 4 21. Karangan Deskripsi DZ


Pada karangan deskripsi DZ yang berjudul “Liburan di bandung” masih
terdapat beberapa kesalahan pada penulisan kalimat sebagai berikut:
1. Liburan di bandung
2. Saat libur sekolah aku pergi ke bandung sebelum bulan puasa.
3. Dan aku bertemu dengan nenek dan sodara ku

Pada karangan deskripsi terdapat beberapa kesalahan berbahasa yang


berupa salah formasi terdapat pada judul “Liburan di bandung”,
seharusnya “Liburan ke Bandung”. Selanjutnya terdapat kesalahan berupa
72

penghilangan pada kalimat “Saat libur sekolah aku pergi ke bandung


sebelum bulan puasa”, yang seharusnya “Pada saat libur sekolah aku pergi
ke bandung sebelum bulan puasa”. Selanjutnya masih berupa kesalahan
berbahasa penghilangan “Dan aku bertemu dengan nenek dan sodara ku”,
yang seharusnya “Disana aku bertemu dengan nenek dan saudaraku”.
Jenis kesalahan tersebut termasuk ke dalam preposisi tunggal dan preposisi
majemuk, adapun faktor penyebab kesalahan terjadi karena kesalahan
yang bersumber dari pengaruh bahasa pertama (B1) terhadap bahasa kedua
(B2).

No Kalimat Perbaikan Jenis Kategori Penyebab


kesalahan Kesalaha Kesalahan Kesalahan
n
1. Liburan di Liburan ke Preposisi Salah susun Intralingual
bandung Bandung Tunggal
2. Saat libur Pada saat Preposisi Penghilanga Interlingual
sekolah aku libur Tunggal n
pergi ke sekolah aku
bandung pergi ke
sebelum bulan bandung
puasa sebelum
bulan puasa
3. Dan aku Disana aku Preposisi Penghilanga Interliangual
bertemu bertemu majemuk n
dengan nenek dengan
dan sodara ku nenek dan
saudaraku
Tabel 4 24. Analisis Kesalahan DZ
73

Gambar 4 22. Karangan Deskripsi YYK


Pada karangan deskripsi YYK yang berjudul “Liburan ke Malang Jawa
Timur” masih terdapat beberapa kesalahan pada penulisan kalimat sebagai
berikut:
1. Daerahnya dingin dan banyak tempat – tempat wisata yang bisa saya
kunjungi.
2. Nanti saya ingin pergi kemalang lagi.

Pada karangan deskripsi terdapat beberapa kesalahan berbahasa yang


berupa penghilangan yaitu terdapat pada kalimat “Daerahnya dingin dan
banyak tempat – tempat wisata yang bisa saya kunjungi”, yang seharusnya
“Disana daerahnya dingin dan banyak tempat – tempat yang bisa saya
kunjungi”. Selanjutnya terdapat kesalahan berbahasa berupa salah susun
pada kalimat “Nanti saya ingin pergi kemalang lagi”, seharusnya “Nanti
saya ingin pergi ke malang lagi”. Jenis kesalahan tersebut tetmasuk ke
dalam preposisi majemuk dan preposisi tunggal, dan adapun faktor
penyebabnya ialah penguasaan Bahasa kedua (B2) yang kurang memadai.

No Kalimat Perbaikan Jenis Kategori Penyebab


74

kesalahan Kesalaha Kesalahan Kesalahan


n
1. Daerahnya Disana Preposisi Penghilangan Interlingual
dingin dan daerahnya Majemuk
banyak tempat dingin dan
– tempat banyak
wisata yang tempat –
bisa saya tempat yang
kunjungi bisa saya
kunjungi
2. Nanti saya Nanti saya Preposisi Salah susun Intralingual
ingin pergi ingin pergi Tunggal
kemalang lagi ke malang
lagi
Tabel 4 25. Analisis Kesalahan YYK

Gambar 4 23. Karangan Deskripsi AN


75

Pada karangan deskripsi AN yang berjudul tidak berjudul masih terdapat


beberapa kesalahan pada penulisan kalimat sebagai berikut:
1. Disemester tahun ini liburan saya tidak kemana2 karena masih ada
pekerjaan dirumah membantu ibu.
2. Memasak untuk berbuka puasa dan membereskan kamar tempat tidur,
ruang tamu, dan dapur dan juga menyapu halaman rumah dan menyiram
tanaman saya dirumah
3. Tidak beraktivitas kemana2 akhirnya melakukan aktivitas dirumah saja.
4. Saya membantu ibu dirumah selama liburan dan melakukan hal ini sambil
menjaga lingkungan sekitar.

Pada karangan deskripsi terdapat beberapa kesalahan berbahasa salah


formasi pada kalimat “Disemester tahun ini liburan saya tidak kemana2
karena masih ada pekerjaan dirumah membantu ibu”, yang seharusnya
“Pada semester tahun ini liburan saya tidak kemana - mana karena masih
ada pekerjaan dirumah membantu ibu”. Selanjutnya terdapat kesalahan
berbahasa salah susun “Memasak untuk berbuka puasa dan membereskan
kamar tempat tidur, ruang tamu, dan dapur dan juga menyapu halaman
rumah dan menyiram tanaman saya dirumah”, yang seharusnya “Memasak
untuk berbuka puasa dan membereskan kamar tempat tidur, ruang tamu,
dan dapur dan juga menyapu halaman rumah dan menyiram tanaman saya
di rumah”. Selanjutnya masih terdapat kesalahan yang sama “Tidak
beraktivitas kemana2 akhirnya melakukan aktivitas dirumah saja”, yang
seharusnya “Tidak beraktivitas kemana – mana akhirnya melakukan
aktivitas di rumah saja”. Selanjutnya “Saya membantu ibu dirumah selama
liburan dan melakukan hal ini sambil menjaga lingkungan sekitar”,
seharusnya “Saya membantu ibu di rumah selama liburan dan melakukan
hal ini sambil menjaga lingkungan sekitar”. Jenis kesalahan tersebut
tetmasuk ke dalam preposisi tunggal, dan adapun faktor penyebabnya ialah
penguasaan Bahasa kedua (B2) yang kurang memadai.

No Kalimat Perbaikan Jenis Kategori Penyebab


76

kesalahan Kesalahan Kesalahan Kesalahan


1. Disemester Pada Preposisi Salah Interlingual
tahun ini semester Tunggal Formasi
liburan saya tahun ini
tidak kemana2 liburan saya
karena masih tidak kemana
ada pekerjaan - mana
dirumah karena masih
membantu ibu ada pekerjaan
dirumah
membantu
ibu
2. Memasak Memasak Preposisi Salah susun Intralingual
untuk berbuka untuk Tunggal
puasa dan berbuka
membereskan puasa dan
kamar tempat membereska
tidur, ruang n kamar
tamu, dan tempat tidur,
dapur dan juga ruang tamu,
menyapu dan dapur
halaman dan juga
rumah dan menyapu
menyiram halaman
tanaman saya rumah dan
dirumah menyiram
tanaman saya
di rumah
3. Tidak Tidak Preposisi Salah Susun Intralingual
beraktivitas beraktivitas Tunggal
kemana2 kemana –
akhirnya mana
melakukan akhirnya
77

aktivitas melakukan
dirumah saja aktivitas di
rumah saja
4. Saya Saya Preposisi Salah Susun Intralingual
membantu ibu membantu Tunggal
dirumah ibu di rumah
selama liburan selama
dan liburan dan
melakukan hal melakukan
ini sambil hal ini sambil
menjaga menjaga
lingkungan lingkungan
sekitar sekitar
Tabel 4 26. Analisis Kesalahan AN

Gambar 4 24. Karangan Deskripsi KH


Pada karangan deskripsi KH yang tidak berjudul masih terdapat beberapa
kesalahan pada penulisan kalimat sebagai berikut:
1. Suatu hari aku pergi ke bandung aku pergi ke asia afrika.
2. Aku main sama sodara aku seru banget

Pada karangan deskripsi terdapat beberapa kesalahan berbahasa yang


berupa penghilangan pada kalimat “Suatu hari aku pergi ke bandung aku
pergi ke asia afrika”, seharusnya “Pada suatu hari aku pergi ke bandung,
aku pergi ke asia afrika”. Selanjutnya terdapat kesalahan yang serupa
“Aku main sama sodara aku seru banget”, yang seharusnya “Disana aku
main sama sodara aku seru banget”. Jenis kesalahan tersebut termasuk ke
78

dalam preposisi tunggal, dan faktor penyebab dari penguasaan bahasa


kedua (B2) yang kurang memadai.

No Kalimat Perbaikan Jenis Kategori Penyebab


kesalahan Kesalaha Kesalahan Kesalahan
n
1. Suatu hari aku Pada suatu Preposisi Penghilangan Interlingual
pergi ke hari aku Tunggal
bandung aku pergi ke
pergi ke asia bandung,
afrika aku pergi ke
asia afrika
2. Aku main Disana aku Preposisi Penghilangan Interlingual
sama sodara main sama Majemuk
aku seru sodara aku
banget seru banget
Tabel 4 27Analisis Kesalahan KH
79

Gambar 4 25. Karangan Deskripsi ABD


Pada karangan deskripsi ABD yang berjudul “Liburan”masih terdapat
beberapa kesalahan pada penulisan kalimat sebagai berikut:
1. Saat libur sekolah aku dan keluargaku pergi ke kampung halaman
2. Disana aku bermain disawah dan disana juga aku memancing ikan
3. Dan aku pergi kepantai bersama keluargaku

Pada karangan deskripsi terdapat beberapa kesalahan berbahasa


yang berupa penghilangan pada kalimat “Saat libur sekolah aku dan

keluargaku pergi ke kampung halaman”, seharusnya “Pada saat libur


sekolah aku dan keluargaku pergi ke kampung halaman”. Selanjutnya
terdapat kesalahan berbahasa salah susun yaitu pada kalimat “Disana aku
bermain disawah dan disana juga aku memancing ikan”, seharusnya
“Disana aku bermain di sawah dan disana juga aku memancing ikan”.
Selanjutnya terdapat kesalahan yang serupa pada kalimat “Dan aku pergi
kepantai bersama keluargaku”, yang seharusnya “Dan aku pergi ke pantai
bersama keluargaku”. Jenis kesalahan tersebut termasuk ke dalam
preposisi tunggal, dan faktor penyebab disebabkan dari penguasaan bahasa
80

kedua (B2) yang kurang memadai.


No Kalimat Perbaikan Jenis Kategori Penyebab
kesalahan Kesalaha Kesalahan Kesalahan
n
1. Saat libur Pada saat Preposisi Penghilangan Intralingual
sekolah aku libur Tunggal
dan sekolah aku
keluargaku dan
pergi ke keluargaku
kampung pergi ke
halaman kampung
halaman
2. Disana aku Disana aku Preposisi Salah Susun Interlingual
bermain bermain di Tunggal
disawah dan sawah dan
disana juga disana juga
aku aku
memancing memancing
ikan ikan
3. Dan aku pergi Dan aku Preposisi Salah Susun Intralingual
kepantai pergi ke Tunggal
bersama pantai
keluargaku bersama
keluargaku

Tabel 4 28. Analisis Kesalahan ABD

4.4. Hasil wawancara


Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilaksanakan, data yang diperoleh
dari wawancara melalui guru kelas, dan wawancara dengan tiga siswa kelas V.
wawancara ini dilakukan secara online melalui chat dan telepon menggunakan
aplikasi whatsapp. Adapun hasil wawancara yang akan disajikan sebagai berikut:
81

4.4.1 Wawancara Guru


Responden : Guru kelas V SD Negeri 1 Tegalmunjul
Nama Guru : Teti Rochaeti, S.Pd
NIP : 197306112008012005
No Pertanyaan Jawaban
.
1. Apakah para siswa sudah Sudah, siswa sudah
mendapatkan materi pembelajaran diberikan materi
teks deskripsi? pembelajaran mengenai teks
deskripsi
2. Apakah para siswa sudah Sudah
mendapatkan materi kebahasaan
pada teks deskripsi?
3. Apakah ada hambatan dalam Ada, hambatannya
menyampaikan materi mengenai terkadang siswa tidak dapat
kebahasaan salah satunya preposisi? memahami isi teks deskripsi
yang disampaikan oleh
guru,
4. Apakah siswa kesulitan dalam Ya, terkadang kesulitan.
memahami kaidah preposisi? Tetapi lebih seringnya
tertukar misal seharusnya di
tetapi siswa menggunakan
ke
5. Berapa lama waktu yang diberikan Untuk waktu fleksibel ya,
untuk memahamkan materi preposisi karena kemampuan peserta
kepada siswa? didik beragam ada yang
membutuhkan waktu
sebentar juga sudah bisa
memahami, tetapi setiap ada
kekeliruan dalam
pembelajaran langsung
dijelaskan
6. Bagaimana perkembangan Untuk perkembangan ya
pengetahuan siswa terhadap materi seperti tadi jika ada salah
82

kebahasaan khususnya preposisi? langsung dibenarkan, jadi


kemungkinan
mengulanginya kecil.
7. Menurut pendapat Ibu apakah faktor Karena, kurang belajar dan
yang menjadi penyebab siswa masih tidak biasa menulis menjadi
melakukan kesalahan dalam salah satu faktor penyebab.
menggunakan preposisi sesuai
kaidahnya?
Tabel 4 29. Hasil Wawancara Guru
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas V dapat diketahui bahwa
pembelajaran kebahasaan khususnya preposisi sudah diberikan kepada siswa.
Selama aktivitas pembelajaran terdapat beberapa kesalahan yang sering ditemui
oleh guru karena siswa kurang mengasah pembelajaran yang sudah didapat.

4.4.2 Wawancara Siswa


Responden 1 : Siswa kelas V SD Negeri 1 Tegalmunjul
Nama : WD
Kelas : V(Lima) D
No Pertanyaan Tanggapan
.
1. Apakah kamu lebih suka menulis atau Menulis bu
membaca?
2. Apakah kamu mengetahui preposisi? Sedikit bu
3. Apakah kamu mengetahui kaidah penggunaan Tau bu
preposisi?
4. Apa saja preposisi yang kamu ketahui? di, ke,dan dari
5. Apakah fungsi preposisi yang kamu ketahui? Kalau di untuk
menyatakan tempat bu
6. Bagaimanakah contoh penggunaanya? Saya membantu ibu di
rumah
7. Apakah di rumah mempelajari kembali hasil Jarang bu
belajar yang didapat di sekolah?
Tabel 4 30. Hasil Wawancara Siswa 1
Responden 2 : Siswa kelas V SD Negeri 1 Tegalmunjul
83

Nama : RMY
Kelas : V(Lima) D
No Pertanyaan Tanggapan
.
1. Apakah kamu lebih suka menulis atau Menulis bu
membaca?
2. Apakah kamu mengetahui preposisi? Tau bu
3. Apakah kamu mengetahui kaidah penggunaan Hanya sedikit bu
preposisi?
4. Apa saja preposisi yang kamu ketahui? di dan ke
5. Apakah fungsi preposisi yang kamu ketahui? Kalau ke menunjukan mau
kemana bu
6. Bagaimanakah contoh penggunaanya? Saya pergi ke rumah nenek
7. Apakah di rumah mempelajari kembali hasil Sesekali bu
belajar yang didapat di sekolah?

Tabel 4 31. Hasil Wawancara Siswa 2

Responden 3 : Siswa kelas V SD Negeri 1 Tegalmunjul


Nama : NZ
Kelas : V(Lima) D
No Pertanyaan Tanggapan
.
1. Apakah kamu lebih suka menulis atau Membaca bu
membaca?
2. Apakah kamu mengetahui preposisi? Tau bu
3. Apakah kamu mengetahui kaidah penggunaan Hanya sedikit bu
preposisi?
4. Apa saja preposisi yang kamu ketahui? di, ke, oleh dan pada
5. Apakah fungsi preposisi yang kamu ketahui? Kalau oleh untuk ke orang
bu
6. Bagaimanakah contoh penggunaanya? Pembacaan UUD
dibacakan oleh wali kelas
7. Apakah di rumah mempelajari kembali hasil Jarang bu
belajar yang didapat di sekolah?
Tabel 4 32. Hasil Wawancara Siswa 3
84

Berdasarkan hasil wawancara dengan tiga siswa kelas V SD Negeri 1


Tegalmunjul dapat ditarik kesimpulan bahwa rata – rata siswa menyukai menulis,
sudah mendapatkan materi pembelajaran kebahasaan khususnya mengenai
preposisi, dan tahu bagaimana cara penggunaan preposisi tersebut. Karena
kurangnya latihan pembelajaran yang sudah didapat, kesalahan penggunaan
preposisi menjadi sering ditemukan di dalam karangan deskripsi.

4.5. Pembahasan Hasil Penelitian


Setelah melakukan analisis terhadap kesalahan penggunaan preposisi
dalam deskripsi siswa kelas V sesuai dengan kategori kesalahan berbahasa yang
peneliti gunakan yaitu penghilangan, penambahan, salah susun, dan salah formasi.
Adapun jenis kesalahan yang peneliti gunakan antara lain : preposisi tunggal, dan
preposisi majemuk. Adapun faktor penyebab kesalahan berbahasa yang peneliti
gunakan yaitu: intalingual, dan interlingual, Tarigan & Tarigan (2011: 133).

Berdasarkan pendapat tersebut, peneliti akan membahas mengenai analisis


kesalahan penggunaan preposisi perkategori dengan menjumlahkan kesalahan
penggunaan preposisi dan menjelaskan faktor – faktor penyebab kesalahan terjadi,
kemudian mempresentasekan bentuk kesalahan – kesalahan dalam penggunaan
preposisi dalam karangan deskripsi siswa kelas V di SD, selanjutnya hasil analisis
tersebut akan dideskripsikan secara detail, sebagai berikut:

Tabel 4 33. Persentase Jenis Kesalahan

No Jenis Kesalahan Jumlah Jumlah Persentase


. Kesalahan
1. Preposisi Tunggal 58 70,3%
2. Prepiosisi Majemuk 12 29,6%
Total 100%

Pada jenis kesalahan preposisi tunggal terdapat 58 kesalahan


diantaranya : preposisi di terdapat 25 kesalahan 35,7%, selanjutnya
preposisi ke terdapat 22 kesalahan 31,4%, berikut preposisi pada 11
kesalahan 15,7%. Selanjutnya pada jenis preposisi majemuk terdapat 12
kesalahan diantaranya: preposisi disana terdapat 7 kesalahan 10%,
selanjutnya preposisi kepada terdapat 2 kesalahan 2,8%, berikut preposisi
untuk terdapat 3 kesalahan 4,28%
85

4.5.1 Kategori Kesalahan


a. Penghilangan
Kesalahan – kesalahan yang bersifat “penghilangan” ditandai oleh
ketidakhadiran suatu butir yang seharusnya ada dalam ucapan yang baik
dan benar. Memang kita dapat memahami bahwa setiap morfem atau kata
dalam suatu kalimat merupakan calon potensial bagi penghilangan, tetapi
beberapa tipe morfem justru lebih sering dihilangkan daripada yang lain.
Berikut ini contoh kesalahan yang dilakukan oleh siswa :
1) “Saat libur sekolah aku dan keluargaku pergi ke kampung
halaman”, seharusnya “Pada saat libur sekolah aku dan keluargaku
pergi ke kampung halaman”.
b. Penambahan
Kesalahan yang berupa penambahan ini merupakan kebalikan dari
penghilangan. Kesalahan penambahan ini ditandai oleh hadirnya suatu
butir atau unsur yang seharusnya tidak muncul dalam ucapan yang baik
dan benar. Kesalahan penambahan ini merupakan akibat dari pemakaian
kaidah – kaidah tertentu yang terlalu teliti dan berhati – hati. Ada tiga
kesalahan penambahan pada ujaran pembelajar bahasa pertama (B1) dan
kedua (B2) yaitu : penandaan ganda (double markings), regularisasi
(regularizations), penambahan sederhana (simple additions).

c. Salah Susun
Kesalahan – kesalahan yang berupa salah susun (misodering)
ditandai oleh penempatan yang tidak benar bagi suatu morfem atau
kelompok morfem dalam suatu ucapan atau ujaran. Kesalahan misodering
terjadi secara sistematis bagi pelajar (B2) maupun (B1) dalam kontruksi –
kontruksi yang telah diperoleh. Berikt ini contoh kesalahan salah susun
yang dilakukan oleh siswa :
1) “Disana aku bermain disawah dan disana juga aku memancing
ikan”, seharusnya “Disana aku bermain di sawah dan disana juga
86

aku memancing ikan”.

d. Salah Formasi
Kesalahan yang berupa misformation atau salah formasi ini
ditandai oleh pemakaian bentuk morfem atau struktur yang salah.
Membentuk suatu kalimat yang tidak sesuai kaidah Bahasa. Akibatnya,
kalimat menjadi salah (penyimpangan) kaidah Bahasa.
1) “Disemester tahun ini liburan saya tidak kemana2 karena masih
ada pekerjaan dirumah membantu ibu”, yang seharusnya “Pada
semester tahun ini liburan saya tidak kemana - mana karena masih
ada pekerjaan dirumah membantu ibu”.
4.5.2 Faktor Penyebab Kesalahan
a. Interlingual
Penyebab kesalahan berbahasa dalam kategori interlingual disebaban oleh
karena adanya kontak dengan Bahasa lain sebagaimana dijelaskan Pratiwi
(2016) bahwa kesalahan berbahasa dapat terjadi karena pengaruh dari
Bahasa lain yakni Bahasa pertama (B1) atau Bahasa ibu. Kontak Antara
dua Bahasa tersebut akan mengakibatkan adanya transfer. Transfer disini
dapat diartikan sebagai pengaruh.
b. Intralingual
Sumber kesalahan yang kedua ialah intralingual. Menurut Susanto (2007)
bahwa dalam kategori inralingual, kesalahan berbahasa yang dialami oleh
siswa disebabkan bukan karena pengaruh bahasa pertama (B1) atau bahasa
ibu, namun karena kerumitan system bahasa kedua yang dipelajari
tersebut. Hal ini dikelaskan oleh Suroso (2011) bahwa kesulitan dalam
memahami bahasa sasaran tersebutlah yang menyebabkan terjadinya
potensi kesalahan berbahasa. Banyak bahasa didunia ini yang memang
memiliki tingkat kesulitan yang tinggi untuk dipahami, sehingga
membutuhkan usaha dan waktu yang lebih untuk mempelajari bahasa
tersebut.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat diketahui bahwa


87

terdapat kesalahan penggunaan preposisi dalam karangan deskripsi siswa


kelas V. Selanjutnya mengetahui jumlah dan persentase dari jenis, kategori
dan faktor penyebab kesalahan siswa. Sebelumnya peneliti sudah
mengelompokkannya yang akan disajikan dalam bentuk tabel sebagai
berikut:
Tabel 4 34. Persentase Kategori Kesalahan

No Kategori Kesalahan Jumlah Jumlah Persentase


Kesalahan
1. Penghilangan 21 33,3%
2. Penambahan 0 0%
3. Salah Susun 38 60,3%
4. Salah Formasi 4 6,34%
Total 100%

Tabel 4 35. Persentase Penyebab Kesalahan

No Penyebab Kesalahan Jumlah Jumlah Persentase


Kesalahan
1. Interlingual 3 11,1%
2. Intralingual 24 88,8%
Total 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa masih terdapat


banyak kesalahan yang ditemukan dalam penggunaan preposisi. Pada
penelitian ini peneliti mengambil subjek sebanyak 25 dari 38 siswa kelas
V SDN 1 Tegalmunjul. Adapun Jenis kesalahan yang masih banyak
ditemukan yaitu pada preposisi tunggal dalam penggunaan preposisi di
terdapat 25 kesalahan 35,7%, dan kategori kesalahan yang sering
ditemukan pada kategori salah susun terdapat 38 kesalahan 60,3%,
selanjutnya faktor yang menjadi penyebab kesalahan dan sering dilakukan
oleh siswa yaitu intralingual menurut Susanto (2007) bahwa dalam
kategori inralingual, kesalahan berbahasa yang dialami oleh siswa
disebabkan bukan karena pengaruh bahasa pertama (B1) atau bahasa ibu,
namun karena kerumitan system bahasa kedua (B2) yang dipelajari
tersebut.
Sebagaimana pendapat yang dikemukakan oleh (Lennon, 2008)
88

yang mengemukakan bahwa kesalahan berbahasa bukanlah semata – mata


hal yang harus dihindari, melainkan suatu fenomena yang dapat dipelajari
oleh guru. Dengan mempelajari kesalahan berbahasa tersebut, maka guru
dapat dengan mudah memberikan solusi sesuai dengan jenis kesalahan
yang ada.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kesalahan penggunaan


preposisi yang paling banyak ditemukan adalah pada preposisi di yaitu 24
kesalahan (35%) dari total kesalahan penggunaan preposisi. Berikutnya
kesalahan penggunaaan preposisi ke terdapat 21 kesalahan (30%) dari total
kesalahan. Terdapat kesalahan penggunan preposisi pada yaitu 10 kesalahan
(14%) dari total kesalahan. Kesalahan penggunaan preposisi disana terdapat 8
kesalahan (11%). Kesalahan penggunaan preposisi kepada yaitu sebanyak 2
kesalahan (2%). Dan selanjutnya kesalahan penggunaan preposisi untuk
terdapat 3 kesalahan (4%). Adapun jenis kesalahan yaitu preposisi tunggal 19
kesalahan (70%) dan preposisi majemuk 8 kesalahan (29%). Dan kategori
kesalahan yang dilakukan oleh siswa yaitu penghilangan 21 kesalahan (34%),
penambahan tidak terdapat kesalahan, salah susun 38 kesalahan (62%), dan
salah formasi terdapat 4 kesalahan (6%).
Faktor penyebab kesalahan siswa menggunakan preposisi dalam menulis
yaitu karena pengaruh dari bahasa lain yakni bahasa ibu atau Interlingual
terdapat 3 kesalahan (11%), dan faktor lainnya karena kurang penguasaan
Bahasa kedua atau intralingual terdapat 24 kesalahan yakni (88%).
Saran
Dari hasil penelitian dan kesimpulan yang sudah dipaparkan, maka peneliti
memberikan saran terhadap pihak – pihak yang terkait kesalahan penggunaan
preposisi dalam karangan deskripsi sebagai berikut:
1) Bagi guru
Penelitian ini diharapkan dapat memperhatikan kesalahan dalam karangan
siswa terutama karangan deskripsi, apabila terdapat kekeliruan atau salah
penggunaan ejaan yang disempurnakan khususnya preposisi, sebaiknya
segera diperbaiki dan diberikan penjelasan yang detail pada pembelajaran
berikutnya.

90
91

2) Bagi siswa
Siswa diharapkan dapat mengasah dan memperhatikan penulisan dan
mampu membedakan fungsi penggunaan preposisi dalam karangan
deskripsi yang ditulis. Berlatihlah untuk menulis karangan deskripsi dan
kenali fungsi dan kaidah penggunaan preposisi, sehingga untuk penulisan
berikutnya tidak ada lagi kesalahan penulisan pada penggunaan preposisi
dalam karangan deksipsi
DAFTAR PUSTAKA

References
Alwi, H. (2009). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia . Jakarta: Balai Pustaka.
Alwi, H. d. (2003). Bahasa Indonesia: Pemakaian dan pemakainya . Jakarta:
Bumi Aksara.
Alwi, H. d. (2012). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa
dan Balai Pustaka.
Amir, S. P. (2018). analisis kesalahan kalimat dalam karangan deskripsi siswa
kelas VII MTS Nurul Islam BONDOWOSO. program studi pendidikan
bahasa dan sastra indonesia jurusan pendidikan bahasa dan seni fakultas
keguruan dan ilmu pendidikan Universitas Jember, Skripsi, 2-3.
Anjayani, P., & Suprapto. (2016). Error Analysis on the USse of Prepositions in
Studens Writting (A Case Study of the Eleventh Grade Students of SMA
Negeri 9 Semarang in the Academic year 2014/2015). english language
teaching.
Astra, N. (2017). PADA KARANGAN SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1
WONOGIRI. e Journal .
Astuti , E. T. (2019). Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Indonesia Tataran
Morfologi dalam Krangan Deskripsi Peserta didik Kelas VII E dan VII F
SMPN 35 Semarang. e Journal Pendidikan.
Bolita, Y. (2019). Kesalahan Penggunaan Preposisi dalam Karangan Deskripsi
Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Siliragung. e Journal Pendidikan.
Brown, D. H. (1980). Principles of Language Learning and Teaching .
Englewood Clifft: New Jersey: Printice Hall.
Brown, D. H., & Brown, H. D. (2000). Principles of Language Learning and
Teaching. New York: Longman.
Chaer, A. (2005). Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia . Jakarta: Rineka Cipta .
Chaer, A. (2015). Sintaksis Bahasa Indonesia, Pendekatan Proses. Rineka Cipta.
Corder. (1981). Error Analysis and Interlanguage. Oxford: Oxford University
Press.
Corder, S. (1981). Error Analysis and Interlanguage . oxford: oxford University
Press.

92
93

Elva, & Imam. (n.d.). ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM


KARANGAN TENTANG PERJALANAN SISWA KELAS VIII MTsN
MODEL TRENGGALEK. e Journal , 1-2.
Ghufron, S. (2015). Kesalahan Berbahasa Teori dan Aplikasi . Yogyakarta:
ombak.
Gie, T. L. (2002). Terampil Mengarang. Yogyakarta: Andi.
Gunawan, I. (2013). Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik. Jakarta:
Bumi Aksara.
Hamlan, K. (2018). Analisis Kesalahan Penulisan Kata pada Karangan Deskripsi
Siswa Kelas VIII SMPN 1 BANAWA Kab Donggala Sulawesi Tengah. e
Journal pendidikan, 4-7.
Herdiansyah, H. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif . Jakarta: Salemba
Humanika.
James. (1998). Error In Language Learning and Use : Exploring Error Analysis.
London: Longman.
Jauhari, H. (2013). Terampil Mengarang dari Persiapan hingga Prestasi, dari
Kalangan Ilmiah hingga Sastra. Bandung: Nuansa Cendekia.
K. H. (2005). Kelas Kata Dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka
Umum.
Komalasari, K. (2013). Pembelajaran Kontekstul: Konsep dan Aplikasi .
Bandung: Refika Aditama.
Kridalaksana, H. (1986). Fungsi Bahasa dan Sikap Bahasa Cetakan ke 2. Ende:
Nusa Indah.
Kridalaksana, H. (1986). Kelas Kata Dalam Bahasa Indonesia. Jakarta:
Gramedia.
Moleong. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung : Remaja
Rosadakarya.
Moleong, L. J. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda
Karya.
Natalia. (n.d.).
Norrish, J. (1983). Language Learners and Their Errors. London: Macmillan
Press.
Parera, J. D. (2006). Pintar Berbahasa Indonesia SLTP Kelas 2. Jakarta: Balai
Pustaka.
Pateda, M. (1989). Analisis Kesalahan . Ende, Flores: Nusa Indah.
94

Poerwadarminta. (1984). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PN Balai


Pustaka.
Prastowo, A. (2012). Pengembangan Sumber Belajar. Yogyakarta: Pedagogia.
Pratiwi, A. P. (2016). Interlingual and Intralingual error in writing narrative text
made by junior high school and senior high school students. Jurnal
Penelitian Humaniora, 1-11.
Pusat, B. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia . Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Rahardi, K. (2009). Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi . Jakarta:
Airlangga.
Ramlan. (2008). Kalimat Konjungsi dan Preposisi Bahasa Indonesia dalam
Penulisan Karangan Ilmiah. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Richards, J. (2005). Communicative Language Teaching. Singapore: SEAMEO
Regional Language Centre.
sanjaya, w. (2015). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana.
Seaton, A., & Y, H. M. (2007). Basic English Grammar for English Language
Learner. United States: Saddleback Educational Publishing.
Semi, A. (2007). Dasar - dasar Keterampilan Menulis . Bandung: Angkasa.
Sermsook, K., Liamnimit, J., & Pochakorn, R. (2017). n Analysis of Errors in
Written English Sentences A Case Study of Thai EFL Students. English
Language Teaching, 102-103.
Setyawati, N. &. (2010). Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia. Yuma
Pustaka.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D . Bandung :
Alfabeta.
sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan . Bandung : Alfabeta .
sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R & D . Bandung : Alfabeta.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatf, Kualitatif dan R&D . Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta.
Suparno, & Yunus, M. (2007). Keterampilan Menulis. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Suroso, E. (2011). Bidang - bidang Kesalahan dalam Pmebelajaran Bahasa
Indonesia Sebagai B-2 . Aktif, 16, (1).
95

Susanto, G. (2007). Pengembangan Bahan Ajar BIPA berdasarkan kesalahan


berbahasa indonesia pembelajaran asing. jurnal bahasa dan seni fakultas
sastra negeri malang , 231-240.
Tarigan. (1997). Analisis Kesalahan Berbahasa . Jakarta: Depdikbud.
Tarigan. (2008). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa . Bandung: CV.
Angkasa.
Tarigan, & H, G. (1986). Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Tarigan, H, G., & Jago, T. (1990.). Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa.
Bandung: Angkasa.
Tarigan, H. G. (2011). Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa . Bandung:
Angkasa Bandung.
Yudanti, N. A. (2019). Penggunaan Preposisi dan Konjungsi pada Karangan siswa
Kelas XI SMKN 1 Wonogiri. Program studi Pendidikan Bahasa Sastra
Indonesia Universitas Sanata dharma Yogyakarta, Skripsi, 2-10.
Yulianto, B. &. (2010). Analisis Kesalahan Berbahasa. Jakarta: Universitas
Terbuka.
96

LAMPIRAN - LAMPIRAN
97

Lampiran 1. SK Direktur
98
99
100

Lampiran 2. Surat Penelitian


101

Lampiran 3. Surat Balasan dari SD


102

Lampiran 4. Judgement Expert


103
104
105
106
107
108
109
110
111

Lampiran 5. Hasil Karangan Deskripsi siswa


112

Lampiran 6. Hasil Karangan Deskripsi siswa

Lampiran 7. Hasil Karangan Deskripsi siswa


113
114

Lampiran 8. Hasil Karangan Deskripsi siswa


115

Lampiran 9. Hasil Karangan Deskripsi siswa


116

Lampiran 10. Hasil Karangan Deskripsi siswa


117

Lampiran 11. Hasil Karangan Deskripsi siswa


118

Lampiran 12. Hasil Karangan Deskripsi siswa


119

Lampiran 13. Hasil Karangan Deskripsi siswa


120

Lampiran 14. Hasil Karangan Deskripsi siswa


121

Lampiran 15. Hasil Karangan Deskripsi siswa


122

Lampiran 16. Hasil Karangan Deskripsi siswa


123

Lampiran 17. Hasil Karangan Deskripsi siswa


124

Lampiran 18. Hasil Karanga Deskripsi siswa


125

Lampiran 19. Hasil Karangan Deskripsi siswa


126

Lampiran 20. Hasil Karangan Deskripsi siswa


127

Lampiran 21. Hasil Karangan Deskripsi siswa


128

Lampiran 22. Hasil Karangan Deskripsi siswa


129

Lampiran 23. Hasil Karagan Deskripsi siswa


130

Lampiran 24. Hasil Karangan Deskripsi siswa


131

Lampiran 25. Hasil Karangan Deskripsi siswa


132

Lampiran 26. Hasil Karangan Deskripsi siswa


133

Lampiran 27. Hasil Karangan Deskripsi siswa


134

Lampiran 28. Hasil Karangan Deskripsi siswa


135

Lampiran 29. Hasil Karangan Deskripsi siswa


136

Lampiran 30. Hasil Wawancara Guru

No Pertanyaan Jawaban
.
1. Apakah para siswa sudah Sudah, siswa sudah
mendapatkan materi pembelajaran diberikan materi
teks deskripsi? pembelajaran mengenai teks
deskripsi
2. Apakah para siswa sudah Sudah
mendapatkan materi kebahasaan
pada teks deskripsi?
3. Apakah ada hambatan dalam Ada, hambatannya
menyampaikan materi mengenai terkadang siswa tidak dapat
kebahasaan salah satunya preposisi? memahami isi teks deskripsi
yang disampaikan oleh
guru,
4. Apakah siswa kesulitan dalam Ya, terkadang kesulitan.
memahami kaidah preposisi? Tetapi lebih seringnya
tertukar misal seharusnya di
tetapi siswa menggunakan
ke
5. Berapa lama waktu yang diberikan Untuk waktu fleksibel ya,
untuk memahamkan materi preposisi karena kemampuan peserta
kepada siswa? didik beragam ada yang
membutuhkan waktu
sebentar juga sudah bisa
memahami, tetapi setiap ada
kekeliruan dalam
pembelajaran langsung
dijelaskan
6. Bagaimana perkembangan Untuk perkembangan ya
pengetahuan siswa terhadap materi seperti tadi jika ada salah
kebahasaan khususnya preposisi? langsung dibenarkan, jadi
137

kemungkinan
mengulanginya kecil.
7. Menurut pendapat Ibu apakah faktor Karena, kurang belajar dan
yang menjadi penyebab siswa masih tidak biasa menulis menjadi
melakukan kesalahan dalam salah satu faktor penyebab.
menggunakan preposisi sesuai
kaidahnya?

Lampiran 31. Hasil Wawancara Siswa

No Pertanyaan Tanggapan
.
1. Apakah kamu lebih suka menulis atau Menulis bu
membaca?
2. Apakah kamu mengetahui preposisi? Tau bu
3. Apakah kamu mengetahui kaidah penggunaan Hanya sedikit bu
preposisi?
4. Apa saja preposisi yang kamu ketahui? di dan ke
5. Apakah fungsi preposisi yang kamu ketahui? Kalau ke menunjukan mau
kemana bu
6. Bagaimanakah contoh penggunaanya? Saya pergi ke rumah nenek
7. Apakah di rumah mempelajari kembali hasil Sesekali bu
belajar yang didapat di sekolah?
138

No Pertanyaan Tanggapan
.
1. Apakah kamu lebih suka menulis atau Menulis bu
membaca?
2. Apakah kamu mengetahui preposisi? Sedikit bu
3. Apakah kamu mengetahui kaidah penggunaan Tau bu
preposisi?
4. Apa saja preposisi yang kamu ketahui? di, ke,dan dari
5. Apakah fungsi preposisi yang kamu ketahui? Kalau di untuk
menyatakan tempat bu
6. Bagaimanakah contoh penggunaanya? Saya membantu ibu di
rumah
7. Apakah di rumah mempelajari kembali hasil Jarang bu
belajar yang didapat di sekolah?
Lampiran 32. Hasil Wawancara Siswa

Lampiran 33. Hasil Wawancara siswa

No Pertanyaan Tanggapan
.
1. Apakah kamu lebih suka menulis atau Membaca bu
membaca?
2. Apakah kamu mengetahui preposisi? Tau bu
3. Apakah kamu mengetahui kaidah penggunaan Hanya sedikit bu
preposisi?
4. Apa saja preposisi yang kamu ketahui? di, ke, oleh dan pada
5. Apakah fungsi preposisi yang kamu ketahui? Kalau oleh untuk ke orang
bu
6. Bagaimanakah contoh penggunaanya? Pembacaan UUD
dibacakan oleh wali kelas
7. Apakah di rumah mempelajari kembali hasil Jarang bu
belajar yang didapat di sekolah?
139

Lampiran 34. Kartu bimbingan


140
141

BIODATA PENULIS

Dinda Irene Septiani lahir di kota Bandung, 12


September 1999. Alamat lengkap Kp. Cikamuning
Kavling No. 42 RT 01, RW 01 Desa Tagog Apu
Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat,
Jawa Barat. Dinda Irene Septiani putri pertama dari
pasangan ayah Apri Minondo dan Ibu Sri Endah
Laksana Dewi.

Riwayat Pendidian, TK Siti Khadijah, SDN 1


Kertajaya, SMPN 1 Padalarang, SMAN 1 Padalarang,
dan Universitas Pendidikan Indonesia Kampus
Purwakarta (Program Studi PGSD). Beberapa kegiatan
yang pernah diikuti selama menempuh pendidikan S1 di Universitas Pendidikan
Indonesia Kampus Purwakarta yaitu Tutorial pada tahun 2017, Pemula pada tahun
2017, Pagelaran Seni Tari dan Musik menjadi panitia pada tahun 2018.
Pengalaman mengajar yang pernah dialami yaitu mengajar selama PLSP dalam
waktu kurang lebih 40 hari di SD Negeri 1 Tegalmunjul.
142

Anda mungkin juga menyukai