Anda di halaman 1dari 3

Sebelum membahas ketahanan nasional Indonesia khususnya di bidang pertahanan kelautan

alangkah baiknya kita pelajari dan pahami terlebih dahulu apakah Ketahanan Nasional itu.

Ketahanan Nasional adalah salah satu dimensi kehidupan kita dalam berbangsa dan bernegara,
yang diangkat dari dasar negara konstitusi UUD 1945. Ketahanan Nasional merupakan landasan
untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara. Tannas harus dilaksanakan dan dibina
dalam kehidupan kita berbangsa dan bemegara sebagai implementasi penegakan dari dasar
negara dan konstitusi negara.

Istilah Ketahanan Nasional ( tannas ) yang menjadi milik nasional, bermula sejak tahun 1960
akan tetapi belum dirumuskan secara ilmiah
Ada 3 Konsep tannas yang dirumuskan oleh Lembaga Tannas (Lemhannas) sebelumnya
bernama Lembaga Pertahanan Nasional yang ddirikan (1965) yaitu :
1. Konsepsi kesatu yang masih merupakan definisi, lahir pada tahun 1968 adalah sebagai
berikut. Tannas adalah keuletan dan daya tahan kita dalam menghadapi segala kekuatan,
baik yang datang dari luar maupun dari dalam yang langsung maupun tidak langsung
membahayakan kelangsungan hidup negara dan bangsa Indonesia.
2. Konsepsi kedua yang merupakan penyempumaan dari konsepsi kesatu lahir pada tahun
1969, berbunyi bahwa "Tannas adalah keuletan dan daya tahan suatu bangsa yang
mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi
segala ancaman, baik yang datang dari luar maupun dari dalam, yang langsung atau tidak
langsung membahayakan kelangsungan hidup negara dan bangsa Indonesia". Apabila
Anda perhatikan kedua definisi terse but maka dapatlah disimpulkan dengan beberapa
unsur yang tepat (sama) ialah keuletan dan daya tahan, tantangan dan ancaman dari luar
maupun dari dalam, langsung maupun tidak langsung, membahayakan kelangsungan
hidup negara dan bangsa Indonesia.
3. Panitia kerja LEMHANNAS berusaha menyempurnakan serta memberikan pengertian-
pengertian yang lebih luas tentang istilah Tannas. Pada tahun 1972 lahirlah konsepsi
ketiga dari Tannas seperti berikut.
“ Tannas merupakan kondisi dinamis suatu bangsa, berisikan keuletan dan ketangguhan,
yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, di dalam
menghadapi dan mengatasi segala macam ancaman,tantangan, hambatan, serta gangguan,
baik yang datang dari luar maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak langsung
membahayakan identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta
perjuangan mengejar tujuan nasional”. Rumusan konsepsi ketiga tahun 1972 ini disahkan
oleh Menhankam/Pangab dengan Surat Keputusan No. SKEP 1382/XIII/1974 tanggal 20
Desember 1974

Dari ketiga konsep tersebut terdapat Perbedaan-perbedaan , antara lain berikut ini.
1. Perumusan tahun 1972 (Rumusan 3) bersifat universal, dalam arti,rumusan tersebut
berlaku untuk setiap negara, terutama negara-negara yang sedang berkembang.
2. Konsepsi 1972 tidak lagi merupakan definisi, melainkan merupakan pengertian dari
istilah-istilah yang terdapat di dalam konsepsi tersebut.
3. Apabila di dalam konsepsi 1968 dan 1969 tannas disamakan dengan keuletan dan daya
tahan nasional maka dalam konsepsi 1972, tannas merupakan suatu kondisi dinamik yang
berisikan keuletan dan ketangguhan, yang berarti bahwa kondisi itu dapat berubah, selain
itu secara lengkap dan terperinci dicantumkan bahaya yang akan dihadapi ialah ancaman,
tantangan, hambatan, serta gangguan. Kelangsungan hidup lebih diperinci lagi menjadi
identitas, integritas, dan kelangsungan hidup.
4. Di dalam pidato kenegaraan di depan sidang DPR pada tahun 1975,Presiden RI
mengatakan bahwa tannas adalah tingkat keadaan dan keuletan serta ketangguhan bangsa
Indonesia dalam menghimpun dan mengerahkan keseluruhan kemampuan nasional yang
ada sehingga merupakan kekuatan nasional yang mampu dan sanggup menghadapi setiap
ancaman dan tantangan terhadap keutuhan maupun kepribadian bangsa, mempertahankan
kehidupan dan kelangsungan cita-citanya.

Di dalam Ketetapan MPR No. II/MPR/1983 tanggal 9 Maret 1983 tentang GBHN, Bab II F,
dikemukakan bahwa:
a. Tannas adalah kondisi dinamik yang merupakan integrasi dan kondisi tiap-tiap aspek
kehidupan bangsa dan negara. Pada hakikatnya tannas adalah kemampuan dan
ketangguhan suatu bangsa untuk dapat menjamin kelangsungan hidupnya menuju
kejayaan bangsa dan negara.
b. Untuk tetap memungkinkan berjalannya pembangunan nasional yang harus menuju ke
tujuan yang ingin kita capai dan agar dapat secara efektif dielakkannya ancaman,
tantangan, hambatan, dan gangguan yang timbul baik dari luar maupun dari dalam, perlu
dipupuk terus-menerus tannas yang meliputi segala aspek kehidupan bangsa dan negara.
c. Berhasilnya pembangunan nasional akan meningkatkan tannas.Selanjutnya tannas yang
tangguh akan lebih mendorong lagi pembangunan nasional.Oleh karena situasi dan
kondisi yang selalu dinamis dan bahaya serta tantangan selalu berubah maka tannas juga
harus dikembangkan dan dibina agar memadai dan sesuai dengan perkembangan
keadaan. Karena itu, tannas bersifat dinamik, bukan statik. Usaha untuk mewujudkan
tannas yang kokoh bukanlah hal yang baru, melainkan telah kita laksanakan sejak
Proklamasi Kemerdekaan RI dan selanjutnya kita bina serta tingkatkan secara terus
menerus. Pembinaan dan peningkatan tannas kita lakukan di berbagai bidang ideologi,
politik, ekonomi, sosial-budaya dan hankam, baik secara serempak maupun menurut
prioritas kebutuhan kita.

Dengan uraian diatas menurut pandangan saya terkait ketahanan nasional Indonesia, salah satu
contoh marakya pencurian ikan di laut NKRI oleh nelayan bangsa lain bukti bahwa salah satu
bidang pertahanan kelautan kita perlu di evaluasi.

Hal tersebut disebabkan Ketahanan Nasional selama ini masih terfokus pada Ketahanan
Nasional di darat sedangkan ketahanan di kelautan belum begitu maksimal. Selain itu pula
dalam Ketahanan kelautan hanya di titik beratkan tanggung jawabnya kepada TNI AL saja.
Dari sisi warga nelayan juga kurang adanya kerja sama dalam mengamankan kelautan yang
di pengaruhi minimnya peralatan atau sarana prasarananya. Sisi lain adalah wilayah
kelautan kita begitu luas yaitu lebar Z.E.E 200 mil. Selain itu nelayan Indonesia belum
dilengkapi dengan peralatan yang memadai khususnya alat komunikasi guna menyampaikan
laporan kepada pihak terkait dalam hal ini TNI AL.
upaya apa saja yang perlu dilakukan agar tidak terjadi hal serupa yaitu :

1. Menumbuhkan kesadaran bahwa ketahanan nasional di segala bidang itu adalah tanggung
jawab bersama
2. Meningkatkan sarana prasarana dalam pemanfaatan, Pengamanan khususnya untuk
nelayan Indonesia baik kapal maupun alat komunikasi guna memperlancar komunikasi
untuk penyampaian laporan.
3. Melaksanakan pembinaan nelayan dalam melakukan aktifitas dilaut agar bekerja sama
serta membantu menjaga keamanan bersama pihak terkait dalamhal ini TNI AL.
4.

Anda mungkin juga menyukai