Anda di halaman 1dari 3

PENYIMPANAN VAKSIN DAN PELARUT

No. Dokumen : SPO/IMN/V/19/011


No. Revisi :1
SPO Tanggal : 2 Mei 2019
Halaman : 1/2

UPTD PUSKESMAS dr. I Made Sudarma Yasa


RENDANG NIP. 19790226 200604 1 003

1. Pengertian Penyimpanan Vaksin dan Pelarut Vaksin adalah suatu prosedur yang
dipergunakan untuk menjaga vaksin pada suhu dingin yang telah ditetapkan
agar memiliki potensi yang baik mulai dari pembuatan vaksin sampai pada
saat pemberiannya kepada sasaran.
2. Tujuan Meningkatkan kualitas program imunisasi melalui penerapan system
penyimpanan yang memenuhi standar.
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Rendang No. 800/002/PKM-RDG/I/2019
tentang Jenis Pelayanan di Puskesmas Rendang.

4. Referensi 1. KepMenkes nomor 1611/Menkes/SK/XI/2005 tentang Pedoman


Penyelenggaraan Imunisasi.
2. Pedoman Teknis Imunisasi Tingkat Puskesmas oleh Dirjen PP &PL
Depkes RI Tahun 2005.
3. Buku Pedoman Teknis Vaksin dan Cold Chain, Depkes RI 2013
5. Prosedur Alat dan bahan:
1. Lemari es
2. Alat pemantau paparan suhu beku (Freeze TagR)
3. Thermometer Muller
4. Grafik catatan suhu
5. Petunjuk pembacaan VVM (poster, leaflet)
6. Cool pack / kotak dingin cair
6. Langkah-langkah 1. Petugas memastikan lemari es buka atas dalam kondisi baik dengan
ketentuan sebagai berikut
a. Lemari es pada posisi datar
b. Terlindung dari sinar matahari langsung
c. Terdapat stabilisator pada setiap lemari es
d. Satu stop kontak untuk setiap lemari es
e. Jarak antara lemari es dengan dinding 15-20 cm
f. Jarak antar lemari es yang satu dengan yang lain 15-20 cm
g. Tidak terdapat bunga es yang tebal pada evaporator
2. Petugas meletakkan grafik catatan suhu pada bagian atas lemari es
3. Petugas meletakkan coolpack pada bagian dasar lemari es
4. Petugas memastikan bahwa semua vaksin berada didalam dus vaksin.
5. Petugas meletakkan vaksin sesuai dengan sensitifitasnya:
a. Sensitif panas (BCG, Campak dan Polio) dekat evaporator
b. Sensitif beku (Hepatitis B, DPT-HB, TT, DT dan Td) jauh evaporator
6. Petugas menyimpan pelarut pada suhu ruang terlindung dari sinar
matahari langsung.
7. Petugas meletakkan Vaksin dengan masa kadaluarsa pendek atau VVM B
dibagian atas, mengecek masa kadaluarsa vaksin, no batch vaksin, jumlah
fisik vaksin
8. Petugas memberikan jarak antar dus vaksin 1-2 cm untuk sirkulasi
udara.
9. Petugas meletakkan 1 buah thermometer pada bagian tengah diantara
vaksin

1/2
10. Petugas meletakkan 1 buah alat pemantau paparan beku diantara vaksin
yang sensitif beku
11. Petugas memeriksa suhu lemari es 2 kali sehari pagi dan sore kemudian
catat pada grafik suhu
7. Bagan Alir
Pastikan letak, posisi Letakkan Buku
Lemari Es Pencatatan suhu
dan jaringan listrik diatas lemari es
memadai

Masukkan vaksin sesuai sensitifitasnya dan Susun cool pack didasar


pelarut/dropper disimpan dalam suhu ruangan lemari es

Vaksin dengan VVM Beri jarak antar


B/mendekati kedaluarsa dus vaksin 1-2 cm
letakkan paling atas , jumalh
fisik, no batch.

Letakkan 1 buah thermometer dan 1


buah pemantau paparan
beku/freeztag pada bagian tengah
vaksin

Periksa suhu lemari


es 2 kali sehari

8. Hal-hal yang 1. Penyimpanan vaksin pada suhu 2-8° C


perlu 2. Jarak minimal lemari es dengan dinding belakang minimal 10 -15 cm
diperhatikan 3. Lemari es tidak terkena sinar matahari langsung
4. Ruangan mempunyai sirkulasi udara yang cukup
5. Setiap 1 unit lemari es menggunakan hanya 1 stop kontak listrik tersendiri
9. Unit Terkait 1. Ruang imunisasi
2. Gudang Obat

10. Dokumen 1. Buku pencatatan suhu lemari es


terkait
11. Rekaman
historis No. Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
perubahan diberlakukan

1 KOP UPTD Puskesmas Rendang 2 Mei 2019

2 Kebijakan Surat Keputusan 2 Mei 2019

2/2
DAFTAR TILIK
PENGAMBILAN VAKSIN DAN PELARUT KE KABUPATEN

Tidak
Langkah Kegiatan Ya Tidak
Berlaku

1.Petugas memastikan lemari es buka atas dalam kondisi baik dengan


ketentuan sebagai berikut
a. Lemari es pada posisi datar
b. Terlindung dari sinar matahari langsung
c. Terdapat stabilisator pada setiap lemari es
d. Satu stop kontak untuk setiap lemari es
e. Jarak antara lemari es dengan dinding 15-20 cm
f. Jarak antar lemari es yang satu dengan yang lain 15-20 cm
g. Tidak terdapat bunga es yang tebal pada evaporator
2.Petugas meletakkan grafik catatan suhu pada bagian atas lemari es
3.Petugas meletakkan coolpack pada bagian dasar lemari es
4.Petugas memastikan bahwa semua vaksin berada didalam dus vaksin.
5.Petugas meletakkan vaksin sesuai dengan sensitifitasnya:
c. Sensitif panas (BCG, Campak dan Polio) dekat evaporator
d. Sensitif beku (Hepatitis B, DPT-HB, TT, DT dan Td) jauh
evaporator
6.Petugas menyimpan pelarut pada suhu ruang terlindung dari sinar
matahari langsung.
7.Petugas meletakkanVaksin dengan masa kadaluarsa pendek atau VVM B
dibagian atas, no batch, jumlah dan jenis vaksin
8.Petugas memberikan jarak antar dus vaksin 1-2 cm untuk sirkulasi
udara.
9.Petugas meletakkan 1 buah thermometer pada bagian tengah diantara
vaksin
10Petugas meletakkan 1 buah alat pemantau paparan beku diantara vaksin
yang sensitif beku
11.Petugas memeriksa suhu lemari es 2 kali sehari pagi dan sore kemudian
catat pada grafik suhu
Jumlah

Compliance Rate (CR)

3/2

Anda mungkin juga menyukai