Anda di halaman 1dari 118

SWAMEDIKASI

KULIT, JERAWAT DAN GATAL

OLEH

KELOMPOK 2

KELAS B

WIDYA LIEM N111 14 030

MAR’ATUS SAKINA N111 14 031

ARDY N TODINGBUA N111 14 032

RIDHA SARI MARSUKI N111 14 033

SEMESTER AWAL 2014/2015

PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2014
BAB I
PENDAHULUAN

Tubuh manusia mempunyai berbagai cara untuk melakukan proteksi.


Pertahanan pertama adalah barier mekanik, seperti kulit yang menutupi
permukaan tubuh. termasuk lapisan epidermis, stratum korneum, keratinosit
dan lapisan basal bersifat sebagai barier yang penting, mencegah
mikroorganisme dan agen perpotensial lain masuk ke dalam jaringan yang
lebih dalam. Misalnya asam laktat dan substansi lain dalam keringat
mengatur pH permukaan epidermis dalam suasana asam yang membantu
mencegah kolonisasi oleh bakteri dan organisme lain.
Terdapat berbagai infeksi pada anak disertai dengan kelainan (tanda)
pada kulit. Pada beberapa kasus kelainan kulit dapat merupakan tanda
penting penyebab infeksi yang merupakan indikator bermakna adanya infeksi
yang mendasarinya. Walaupun kebanyakan penyakit eksantema pada anak
bersifat ringan, diagnosis banding penting sekali oleh karena beberapa
infeksi pada anak yang fatal sering mempunyai kelainan (tanda) pada kulit
sebagai manifestasi awal.
Kesehatan merupakan hal yang penting bagi kehidupan masyarakat.
Namun keluhan kesehatan ringan seperti pusing, demam, maag sering kali
dialami oleh banyak orang. Meskipun ringan, namun cukup mengganggu.
Keluhan-keluhan ringan sebenarnya dapat diatasi sendiri dengan
swamedikasi, namun pengobatan sendiri menjadi tidak mudah bila tidak
memiliki pengetahuan tentang hal tersebut. Kemudahan tentu bukanlah hal
utama, yang lebih penting justru adalah bagaimana cara melakukan
swamedikasi dengan benar.
Menurut World Health Organization (WHO) swamedikasi diartikan
sebagai pemilihan dan penggunaan obat, termasuk pengobatan herbal dan
tradisional, oleh individu untuk merawat diri sendiri dari penyakit atau gejala

1
penyakit. Swamedikasi biasanya dilakukan untuk mengatasi keluhan-keluhan
dan penyakit ringan yang sering dialami masyarakat, seperti demam, nyeri,
pusing, batuk, influenza, sakit mag, kecacingan, diare, penyakit kulit dan lain-
lain. Obat-obat golongan obat bebas dan obat bebas terbatas merupakan
obat yang relatif aman digunakan untuk swamedikasi. Jadi, swamedikasi
adalah upaya awal yang dilakukan sendiri dalam mengurangi atau mengobati
penyakit ringan menggunakan obat-obatan dari golongan obat bebas dan
bebas terbatas.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Anatomi Kulit
Kulit adalah suatu organ pembungkus seluruh permukaan luar tubuh,
merupakan organ terberat dan terbesar dari tubuh. Seluruh kulit beratnya
sekitar 16 % berat tubuh, pada orang dewasa sekitar 2,7 – 3,6 kg dan
luasnya sekitar 1,5 – 1,9 meter persegi. Tebalnya kulit bervariasi mulai 0,5
mm sampai 6 mm tergantung dari letak, umur dan jenis kelamin. Kulit tipis
terletak pada kelopak mata, penis, labium minus dan kulit bagian medial
lengan atas. Sedangkan kulit tebal terdapat pada telapak tangan, telapak
kaki, punggung, bahu dan bokong.
Secara embriologis kulit berasal dari dua lapis yang berbeda, lapisan
luar adalah epidermis yang merupakan lapisan epitel berasal dari ectoderm
sedangkan lapisan dalam yang berasal dari mesoderm adalah dermis atau
korium yang merupakan suatu lapisan jaringan ikat.
II.1.1. Epidermis
Epidermis adalah lapisan luar kulit yang tipis dan avaskuler. Terdiri
dari epitel berlapis gepeng bertanduk, mengandung sel melanosit,
Langerhans dan merkel. Tebal epidermis berbeda-beda pada berbagai
tempat di tubuh, paling tebal pada telapak tangan dan kaki. Ketebalan
epidermis hanya sekitar 5 % dari seluruh ketebalan kulit. Terjadi regenerasi
setiap 4-6 minggu.
Epidermis terdiri atas lima lapisan (dari lapisan yang paling atas
sampai yang terdalam):
1. Stratum Korneum
Terdiri dari sel keratinosit yang bisa mengelupas dan berganti.
2. Stratum Lusidum
Berupa garis translusen, biasanya terdapat pada kulit tebal telapak
kaki dan telapak tangan. Tidak tampak pada kulit tipis.

3
3. Stratum Granulosum
Ditandai oleh 3-5 lapis sel polygonal gepeng yang intinya ditengah dan
sitoplasma terisi oleh granula basofilik kasar yang dinamakan granula
keratohialin yang mengandung protein kaya akan histidin. Terdapat sel
Langerhans.
4. Stratum Spinosum
Terdapat berkas-berkas filament yang dinamakan tonofibril, dianggap
filamenfilamen tersebut memegang peranan penting untuk mempertahankan
kohesi sel dan melindungi terhadap efek abrasi. Epidermis pada tempat yang
terus mengalami gesekan dan tekanan mempunyai stratum spinosum
dengan lebih banyak tonofibril. Stratum basale dan stratum spinosum disebut
sebagai lapisan Malfigi. Terdapat sel Langerhans.
5. Stratum Basale (Stratum Germinativum)
Terdapat aktifitas mitosis yang hebat dan bertanggung jawab dalam
pembaharuan sel epidermis secara konstan. Epidermis diperbaharui setiap
28 hari untuk migrasi ke permukaan, hal ini tergantung letak, usia dan faktor
lain. Merupakan satu lapis sel yang mengandung melanosit.
Fungsi Epidermis : Proteksi barier, organisasi sel, sintesis vitamin D dan
sitokin, pembelahan dan mobilisasi sel, pigmentasi (melanosit) dan
pengenalan alergen (sel Langerhans).
II.1.2. Dermis
Merupakan bagian yang paling penting di kulit yang sering dianggap
sebagai “True Skin”. Terdiri atas jaringan ikat yang menyokong epidermis dan
menghubungkannya dengan jaringan subkutis. Tebalnya bervariasi, yang
paling tebal pada telapak kaki sekitar 3 mm.
Dermis terdiri dari dua lapisan :
1. Lapisan papiler; tipis mengandung jaringan ikat jarang.
2. Lapisan retikuler; tebal terdiri dari jaringan ikat padat.

4
Serabut-serabut kolagen menebal dan sintesa kolagen berkurang
dengan bertambahnya usia. Serabut elastin jumlahnya terus meningkat dan
menebal, kandungan elastin kulit manusia meningkat kira-kira 5 kali dari fetus
sampai dewasa. Pada usia lanjut kolagen saling bersilangan dalam jumlah
besar dan serabut elastin berkurang menyebabkan kulit terjadi kehilangan
elemasannya dan tampak mempunyai banyak keriput. Dermis mempunyai
banyak jaringan pembuluh darah. Dermis juga mengandung beberapa derivat
epidermis yaitu folikel rambut, kelenjar sebasea dan kelenjar keringat.
Kualitas kulit tergantung banyak tidaknya derivat epidermis di dalam dermis.
Fungsi Dermis : struktur penunjang, mechanical strength, suplai nutrisi,
menahan shearing forces dan respon inflamasi
II.1.3. Subkutis
Merupakan lapisan di bawah dermis atau hipodermis yang terdiri dari
lapisan lemak. Lapisan ini terdapat jaringan ikat yang menghubungkan kulit
secara longgar dengan jaringan di bawahnya. Jumlah dan ukurannya
berbeda-beda menurut daerah di tubuh dan keadaan nutrisi individu.
Berfungsi menunjang suplai darah ke dermis untuk regenerasi. Fungsi
Subkutis / hipodermis : melekat ke struktur dasar, isolasi panas, cadangan
kalori, kontrol bentuk tubuh dan mechanical shock absorber (4).

5
Gambar 1. Anatomi kulit
(Perdanakusuma, 2007)
Kulit dan apendicesnya merupakan struktur kompleks yang
membentuk jaringan tubuh yang kuat dan keras. Fungsinya dapat
dipengaruhi oleh kerusakan terhadap struktur demikian juga oleh penyakit.
Karena terdapat banyak penyakit yang memengaruhi kulit maka hanya yang
paling sering ditemukan saja yang akan dibahas di sini.
Penyakit kulit dapat terjadi karena berbagai faktor, mulai dari karena terkena
virus, lingkungan yang terkontaminasi dan masih banyak faktor-faktor
lainnya.
Berikut adalah beberapa jenis penyakit kulit.
1) Jerawat

Jerawat adalah gangguan pada kulit yang terjadi karena penyumbatan


saluran kelenjar sebasea (kelenjar penghasil minyak). Walaupun bukan
merupakan gangguan yang serius, tetapi jerawat dapat menimbulkan bekas
parut yang mengganggu. Hal ini dapat menyebabkan gangguan psikis dan

6
berpotensi memicu beberapa masalah seperti rasa rendah diri, takut untuk
bersosialisasi dan depresi.
Jerawat paling sering terjadi pada remaja,namun dapat juga terjadi
pada semua usia. Walaupun penyebab gangguan jerawat belum diketahui
dengan pasti,namun timbulnya jerawat sering dihubungkan dengan
perubahan hormonal yang merangsang kelenjar sebasea dikulit sehingga
menghasilkan kelenjar minyak lebih banyak dan terjadi penyumbatan.
Perubahan hormonal biasa terjadi pada masa pubertas, menstruasi,
kehamilan, pemakaian pil KB atau stress. Berdasarkan tingkat keparahan,
jerawat dibagi atas jerawat komedo, jerawat papula, jerawat pustule dan
jerawat pustulosistik. Jerawat komedo terbagi menjadi dua yaitu komedo
tertutup dan komedo terbuka. Komedo terbuka biasanya muncul pada folikel
rambut yang ditandai dengan bintik hitam yang disebabkan oleh oksidasi
melanin,dan mengandung lemak. Komedo tertutup biasanya muncul pada
folikel rambut bercampur dengan lemak,keratin dan bakteri.
Jerawat ditandai dengan 10-25 tonjolan kecil pada kulit, menimbulkan
bekas kecil. Jerawat pustula ditandai dengan lebih 25 tonjolan dengan
kumpulan nanah di bawah lapisan kulit terluar,menimbulkan bekas yang agak
dalam. Jerawat pustulosistik ditandai dengan peradangan seperti bisul dan
menimbulkan bekas yang dalam, besar lesi yang timbul lebih dari 5 mm.
Patogenesis Jerawat
Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi patogenesis
pertumbuhan jerawat, faktor utama adalah faktor genetik (Goulden et al,
1999). Jika kedua orang tua mengalami masalah jerawat, 3 dari 4 anak akan
mengalami masalah jerawat. Jika satu dari orang tua mempunyai jerawat,
maka 1 dari 4 anak akan mempunyai jerawat. Walaupun demikian, tidak
semua keluarga akan mengalami pola yang sama, jerawat boleh melompat
generasi. Yang diwariskan adalah kecenderungan untuk hiperproliferasi
folikel epidermal dengan sumbatan folikel. Faktor memperburuk yang lain

7
termasuk sebum yang berlebihan, terdapat aktivitas dari Propionibacteri
acnes dan peradangan.
Penahanan hiperkeratosis adalah proses pertama pembentukan
jerawat (Norris, Cunliffe, 1988). Sebab utama terjadinya hiperproliferasi
masih tidak dikenal pasti. Buat masa sekarang terdapat 3 hipotesa yang
menerangkan kenapa folikel epithelium menghasilkan sel dengan cepat pada
penderita jerawat. Pertama, peningkatan hormon androgen sebagai pencetus
awal (Thiboutot et al, 1999). Komedo adalah lesi yang disebabkan oleh
tersumbatnya folikel yang mula terlihat pada zona-T setelah peningkatan
aktifitas kelenjar adrenal sewaktu pubertas. Lebih-lebih lagi, tingkat komedo
pada anak perempuan prepubertal saling berkaitan dengan tingkat sirkulasi
adrenal androgen dehydroepiandrosterone sulfate (DHEA-S) (Lucky et al,
1997). Tambahan pula, reseptor hormon androgen terdapat dalam kelenjar
sebasea. Individu dengan gangguan reseptor androgen tidak akan
mengalami masalah pertumbuhan jerawat (Holland et al, 1998).
Produksi sebum yang berlebihan juga dapat mempengaruhi
pertumbuhan jerawat. Hormon androgen mempromosikan produksi dan
lepasan sebum (Pochi, Strauss, 1988). Berbagai lagi hormon lain yang juga
berfungsi untuk produksi dan lepasan sebum seperti growth hormones dan
insulinlike growth factor. Faktor ketiga adalah Propionibacterium acne yang
bersifat anaerob. P acne menyebabkan peradangan dengan menghasilkan
proinflamatory mediators yang berdifusi melalui dinding folikel. P acne
mengaktifasikan toll-like receptor 2 di monosit dan neutrofil (Kim et al, 2002),
yang menghasilkan sitokin seperti IL-12, IL-8, dan TNF.

Tahap terjadinya jerawat :


Pada kulit yang semula dalam kondisi normal, sering kali terjadi
penumpukan kotoran dan sel kulit mati karena kurangnya perawatan dan
pemeliharaan, khususnya pada kulit yang memiliki tingkat reproduksi minyak

8
yang tinggi. Akibatnya saluran kandung rambut (folikel) menjadi tersumbat.
Sel kulit mati dan kotoran yang menumpuk tersebut kemudian terkena bakteri
acne, maka timbulah jerawat.
Dalam waktu tertentu, jerawat yang tidak diobati akan mengalami
pembengkakan (membesar dan berwarna kemerahan), disebut papule. Bila
peradangan semakin parah, sel darah putih mulai naik ke permukaan kulit
dalam bentuk nanah (pus), jerawat tersebut disebut pastules. Jerawat radang
terjadi akibat folikel yang ada di dalam dermis mengembang karena berisi
lemak padat, kemudian pecah, menyebabkan serbuan sel darah putih ke
area folikel sebasea, sehingga terjadilah reaksi radang. Peradangan akan
semakin parah jika kuman dari luar ikut masuk ke dalam jerawat akibat
perlakuan yang salah seperti dipijat dengan kuku atau benda lain yang tidak
steril. Jerawat radang mempunyai ciri berwarna merah, cepat membesar,
berisi nanah dan terasa nyeri.
Bila jerawat mengandung nanah, lemak dan cairan-cairan lain berarti
jerawat sudah berada pada kondisi terparah, disebut cyst. Bila Cyst tidak
terawat, maka jaringan kolagen akan mengalami kerusakan sampai pada
lapisan dermis, sehingga kulit/wajah menjadi bopeng (Scar).

Penyebab Penyebab Timbulnya Jerawat

1. Adanya sumbatan lapisan kulit mati pada pori-pori yang terinfeksi. Kulit
mati yang menumpuk atau terakumulasi akan menyebabkan
tersumbatnya tersumbatnya folikel dan pori pori. Seperti yang telah saya
jelaskan diatas hal tersebut bisa menyebabkan jerawat karena tidak ada
jalan keluar bagi kelenjar minyak dan akan menyebabkan terbentuknya
komedo. Kalau parah bisa menjadi jerawat yang teinfeksi bakteri jerawat.
2) Kelenjar minyak yang diproduksi terlalu berlebih. Kelenjar minyak yang
terlalu berlebihan ini bisa saja dimungkinkan karena salah makan atau

9
memang sudah menjadi genetik seorang penderita jerawat. Dengan
banyaknya kelenjar minyak maka munculnya kelenjar minyak akan lebih
banyak sehingga kemungkinan tersumbatnya folikel dan pori pori kulit
pun akan banyak. Jerawat yang muncul pun akan banyak. Jerawat tidak
melulu muncul karena kotor, melainkan lebih disebabkan faktor dari
dalam tubuh. Jerawat adalah kondisi abnormal kulit akibat gangguan
berlebihan produksi kelenjarminyak (sebaceus gland) yang menyebabkan
penyumbatan saluran folikel rambut dan pori-pori kulit. Tumpukan minyak
atau sebum di kulit dapat berkolaborasi dengan bakteri. Umumnya,
jerawat dsebabkan oleh kelebihan kelenjar minyak karena giat diproduksi
hormone androgen
3) Karena faktor genetik turunan orangtua
4) Faktor hormon seperti pada saat pubertas menginjak belia. Aktivitas
hormonal disini dimaksudkan pada proses perubahan atau siklus
hormonal yang terjadi pada seseorang.
5) Bakteri yang berada di dalam pori pori kulit bisa menyebabkan
munculnya jerawat. Propionibacterium acnes (P. acnes) merupakan
bakteri yang menyebabkan jerawat.
6) Adanya iritasi kulit.
7) Gaya hidup stres.
8) Pil KB.
9) Lingkungan yang mengandung kadar klorin (chlorine) yang tinggi
terutama chlorinated dioxins, sedang yang bisa menyebabkan jerawat
yang parah disebut Chloracne. dan lain sebagainya.
Tiga Tipe Jerawat
a. Jerawat Biasa
Jerawat ini tampak berupa tonjolan kecil berwarna kemerahan. Terjadi
karena pori-pori kulit tersumbat dan terinfeksi oleh bakteri. Dari mana
datangnya bakteri? Barangkali bakteri itu memang terdapat pada permukaan

10
kulit, tetapi bisa juga dari kuas make up, waslap, jari tangan, juga telepon.
Ketegngan saraf yang disebabkan oleh stress san aktivitas hormon
memegang peranan dalam meneruskan persoalan jerawat ini. Lazimnya
jerawat tersebut muncul sekitar rahang dan dagu.
b. Jerawat Komedo
Komedo adalah nama ilmiah dari pori-pori yang tesumbat. Komedo
dipilahan menjadi dua, yakni komedo terbuka (blackhead) dan komedo
tertutup (whitehead). Komedo terbuka tampak seperti pori-pori yang
membesar dan menghitam. Hanya saja warna hitam ini bukanlah kotoran,
tetapi penyumbat pori-pori yng berubah warna karena teroksidasi oleh udara.
Sedangkan komedo tertutup tampak seperti tonjolan putih pada kulit.
Komedo ini lazimnya disebabkan oleh sel-sel kulit mati, atau memang adanya
kelenjar minyak yang berlebihan. Jerawat komedo seringkali muncul di wjah,
punggung dan dada.
c. Jerawat Jagung
Cystic acne atau jerawat jagung terlihat sebagi tonjolan-tojolan yang
meradang hebat dan tersebar di seluruh permukaan wajah. Inilah godfather-
nya jerawat, yang membuat orang rendah diri.
2. Gatal (Pruritus)
Pruritus atau rasa gatal merupakan keluhan yang paling sering
terdapat pada penderita dengan penyakit kulit,dapat didefinisikan sebagai
sensasi yang menyebabkan keinginan untuk menggaruk.Pruritus dapat
menimbulkan dampak negatif terhadap quality of life.Pruritus dapat terjadi
pada kulit yang menunjukkan adanya kelainan, namun dapat pula terjadi
pada kulit yang sangat sedikit menunjukkan adanya kelainan,namun perlu
diingat bahwa kulit genitalia normal sering berwarna kemerahan dan adanya
skuama sering tidak nampak oleh karena keadaan yang lembab, sehingga
adanya inflamasi sering tidak terditeksi.

11
Selama bertahun-tahun rasa gatal (pruritus) sebagai varian lemah dari
nyeri. Pengalaman sehari-hari mengajarkan bahwa rasa gatal dapat dikurangi
dengan rangsang menyakitkan (noksius), sehingga penderita gatal kronis
mempunyai cara yang kreatif untuk mengurangi rasa gatalnya dengan
menggaruk atau mandi memakai pancuran air panas atau air yang sangat
dingin.
MEKANISME RASA GATAL
Sampai saat ini neurofisiologi rasa gatal masih belum jelas. Terdapat 3
teori yang diajukan menerangkan mekanisme rasa gatal,yaitu :
1. Teori Spesifisitas
Teori ini menyatakan bahwa terdapat suatu kelompok sel saraf sensoris yang
hanya memberikan respon terhadap stimuli pruritogenik.Teori ini didukung
oleh bukti-bukti adanya saraf C spesifik untuk rasa gatal yang
menghantarkan rangsang rasa gatal dari perifer ke sentral dan terdapatnya
sel saraf yang sensitif terhadap histamin pada traktus spinotalamikus.
Eksperimen pada awal 1980 mendapatkan bahwa peningkatan intensitas
rasa gatal menginduksi rasa gatal yang lebih hebat tetapi tidak menyebabkan
nyeri. Hal ini memperkuatteori bahwa rasa gatal dan nyeri adalah sensasi
yang terpisah yang disalurkan melalui jarak yang berbeda
2. Teori Intensitas
Teori ini mengatakan bahwa perbedaan intensitas stimulus berperan penting
pada aktivasi saraf. Intensitas stimulus yang rendah akan mengaktivasi
serabut saraf rasa gatal, sedangkan peningkatan intensitas stimulus akan
mengaktivasi serabut saraf nyeri. Kelemahan teori ini adalah perangsangan
dengan stimulus noksius (termal dan mekanik) pada dosis ambang rangsang
tidak menimbulkan rasa gatal. Pemeriksaan mikroneurografi juga tidak dapat
membuktikan kebenaran teori ini. Pengobatan yang menghambat nyeri tidak
dapat menghambat rasa gatal melainkan malah sebaliknya, menyebabkan
rasa gatal.

12
3. Teori Selektivitas
Teori ini menyatakan bahwa terdapat suatu kelompok nosiseptor
aferen yang secara selektif memberikan respon terhadap stimulus
pruritogenik. Kelompok nosiseptor ini memiliki hubungan sentral yang
berbeda dan mengaktifkan sel saraf sentral yang berbeda pula. Teori ini
didukung oleh penemuan yang mendapatkan bahwa stimulus mekanik,
termal dan kimia noksius dengan memakai bradikinin lebih nyata
menginduksi rasa gatal daripada nyeri pada penderita gatal kronis.

Jenis-jenis Gatal
a. Gatal pruritoseptif 
adalah gatal yang berasal dari kulit dan terjadi akibat adanyapruritogen,
seperti kulit yang kering, terjadi inflamasi, serta terjadi kerusakan kulit.
b. Gatal neuropatik
adalah gatal yang terjadi akibat terdapat lesi di jarasaferen penghantaran
impuls, seperti neuralgia dan gangguan serebrovaskuler.
c. Gatal neurogenik
adalah gatal yang berasal dari pusat (sentral) tanpa disertai keadaan
patologis. Contohnya adalah sumbatan kantung empedu yang akan
meningkatkan kadar senyawa opioid yang akan memicu timbulnya
pruritus.
d. Gatal psikogenik
adalah gatal yang cenderung ditimbulkanakibat aktivitas psikologis dan
kebiasaan berulang. Misalnya, ketakutan terhadap parasit (parasitofobia)
dapat menyebabkan sensasi gatal.

13
Patogenesis

a. BIANG KERINGAT
Biang keringat terjadi karena kelenjar keringat tersumbat oleh sel-
sel kulit mati yang tidak dapat terbuang secara sempurna. Keringat yang
terperangap tersebut menyebabkan timbulnya bintik-bintik kemerahan
yang disertai gatal. Daki, debu, dan kosmetik juga dapat menyebabkan
biang keringat. Iklim yang panas dan lembap, kulit yang sensitif, dan
kegemukan dapat memperparah biang keringat
Biang keringat merupakan ruam kulit berbentuk bintik-bintik merah
yang menimbulkan rasa gatal dan panas, biasanya terjadi pada cuaca
panas dan lembab, tetapi tidak berbahaya. Biang keringat terutama
terjadi pada bagian tubuh yang paling sering berkeringat, seperti leher,
ketiak, punggung, lipatan siku atau paha.
Biang keringat dapat mengenai siapa saja, baik anak-anak,
remaja, atau orang tua. Orang yang tinggal di daerah tropis yang
kelembapannya tidak terlalu tinggi, akan lebih mudah terkena biang
keringat. Biasanya anggota badan yang terkena biang keringat yaitu dahi,
leher, punggung, dan dada.
 Patofisiologi
Biang keringat terjadi karena kelenjar keringat tersumbat oleh sel-
sel kulit mati yang tidak dapat terbuang secara sempurna. Keringat yang
terperangap tersebut menyebabkan timbulnya bintik-bintik kemerahan
yang disertai gatal. Daki, debu, dan kosmetik juga dapat menyebabkan
biang keringat. Iklim yang panas dan lembap, kulit yang sensitif, dan
kegemukan dapat memperparah biang keringat .

 Gejala

14
a. Gangguan di kulit berupa ruam kecil-kecil berwarna merah yang
terasa gatal.
b. Terdapat lepuh-lepuh kecil berisi cairan di kulit.
Atau kemerahan tanpa lepuh di daerah yang banyak mengeluarkan
keringat.

b. KUDIS
Kudis disebut juga skabies merupakan penyakit non infeksi yang
bersifat epidemik. Dipicu oleh tungau (Sarchoptes scabiei) yang sangat
kecil melalui lubang dalam lapisan luar kulit yang dibuatnya. Area tubuh
yang kerap terkena adalah jari-jemari, telapak tangan, kunci paha atau
selangkangan, tumit, pergelangan tangan, leher, dan juga kepala.
Tungau scabies yang ada di kulit dapat dilihat secara kasat mata.
 Faktor Penyebab
Penyakit kudis disebabkan oleh tungau Sarchoptes scabiei.
Tungau ini mudah menyebar dari orang ke orang melalui kontak fisik dan
sering menyerang seluruh penghuni dalam satu rumah. Tungau ini
ukurannya serupa kutu yang halus dan dapat dilihat dengan mata
telanjang dan sering menular diantara orang-orang yang tidur bersama.
Kadang-kadang ditularkan melalui pakaian, perlengkapan tempat tidur
(seprei, sarung bantal dan guling, selimut), dan benda-benda lainnya
yang digunakan secara bersama-sama, masa hidupnya sangat sebentar
dan pencucian biasa dapat menghilangkan tungau ini.
 Patofisiologi
Sarchoptes scabiei betina adalah sejenis tungau yang membuat
terowongan di bawah lapisan kulit paling atas dan menyimpan telurnya
dalam lubang. Beberapa hari kemudian (sekitar 3 – 10 hari), telurnya
akan menetas menjadi tungau muda (larva), dan akan menjadi dewasa
dalam empat minggu. Garukan dapat menyebabkan infeksi, yang

15
menimbulkan luka-luka yang meradang dengan pembentukan nanah,
dan kadang-kadang disertai pembengkakan kelenjar getah bening atau
peninggian suhu tubuh.
Tungau ini tidak dapat hidup lebih dari tiga hari tanpa inang
manusianya, tetapi dia bisa bertahan sampai satu bulan jika hidup pada
manusia. Tungau ini bertelur pada manusia, yang pecah, dan tumbuh
menjadi tungau dewasa. Hal ini berarti penyakit ini dapat bertahan
selama berbulan-bulan atau bahkan tahunan.
 Gejala
Ciri khas dari penyakit kudis adalah gatal-gatal hebat, yang
biasanya semakin memburuk pada malam hari. Lubang tungau tampak
sebagai garis bergelombang dengan panjang sampai 2,5 cm, kadang
pada ujungnya terdapat bruntus kecil. Lubang atau terowongan tungau
dan gatal-gatal sering ditemukan dan dirasakan di sela-sela jari tangan,
pada pergelangan tangan, ketiak, sekitar putting payudara wanita, alat
kelamin pria, disepanjang garis pinggang dan pantat bagian bawah.
Infeksi jarang mengenai wajah, kecuali pada anak-anak, dimana
lesinya muncul sebagai lepuhan berisi air. Lama-lama terowongan ini
sulit untuk dilihat karena tertutup oleh peradangan yang terjadi akibat
penggaruka
Gatal-gatal yang tak kunjung berhenti akibat tungau terus-menerus
membuat lubang kecil tungau dalam lapisan luar kulit. Garukan yang
terus-menerus pada kulit membuat jaringan disekitar menjadi memerah
dan meradang. Garukan juga dapat merusak kulit dan memberikan
kesempatan kepada bakteri lainnya untuk masuk ke dalam kulit sehingga
dapat menyebabkan infeksi.

16
c. KURAP
Penyakit ini juga disebut ringwarm. Meskipun memiliki nama
demikian, namun infeksi ini tidak berhubungan dengan cacing. Nama
tersebut timbul karena tambalan kulit berbentuk gelang yang diciptakan
oleh infeksi tersebut.
Saat cuaca panas, kulit akan lebih mudah mengeluarkan keringat
sehingga memungkinkan pertumbuhan berbagai jenis bakteri atau jamur
pada pori-pori kulit. Bila Trichophyton yang terdapat pada pori-pori
tersebut maka jamur ini akan menyebabkan terbentuknya sisik-sisik yang
sangat halus tanpa gejala atau sisik-sisik yang lebih kasar disertai ruam
yang terasa gatal dan berbentuk lingkaran seperti cincin, merah, dan
bersisik dengan bagian tengahnya yang bersih. Biasanya jamur
Trichophyton ini, akan diikuti nama sesuai dengan lokasi tubuh yang
terkena kurap.
 Faktor Penyebab
a. Kadas/ Kurap kaki (Athletes foot)
Disebut dengan kadas atau kurap kaki karena merupakan
infeksi jamur yang biasanya muncul pada kaki, pada saat cuaca
panas atau hangat. Penyebabnya adalah Trichophyton
epidermophyton, yaitu jamur yang biasa tumbuh di daerah yang
lembab dan hangat, diantara jari-jari kaki
b. Kadas/ Kurap di selangkangan (Tinea curis/ Jick itch)
Kadas atau kurap selangkangan disebabkan karena infeksi
jamur pada kulit di pangkal paha. Jamur yang paling sering
menyebabkan gatal ini disebut Trichopython rubrum. Jamur ini akan
tumbuh dengan cepat pada suhu hangat, dan lingkungan lembab,
sehingga lingkungan yang seperti itu akan menunjang timbulnya
infeksi pada selangkangan.
c. Kadas/ Kurap di kulit kepala

17
Penyakit ini sangat menular, terutama pada anak-anak,
disebabkan jamur Trichophyton microsporum.
d. Kadas/ Kurap di kuku (Tinea unguium, Oncychomycosis)
Penyakit kurap kuku adalah infeksi kuku paling sering
disebabkan oleh Trichophyton oncychomycosis.
e. Kadas/ Kurap pada badan (Tinea corporis)
Kurap jenis ini disebabkan oleh jamur Trichophyton
dermatophyte. Jamur ini dapat bertahan hidup pada keratin, yaitu
bagian atas lapisan epidermis.
 Patofisiologi
Penyakit ini juga disebut ringwarm. Meskipun memiliki nama
demikian, namun infeksi ini tidak berhubungan dengan cacing. Nama
tersebut timbul karena tambalan kulit berbentuk gelang yang diciptakan
oleh infeksi tersebut.
Saat cuaca panas, kulit akan lebih mudah mengeluarkan keringat
sehingga memungkinkan pertumbuhan berbagai jenis bakteri atau jamur
pada pori-pori kulit.
Bila Trichophyton yang terdapat pada pori-pori tersebut maka
jamur ini akan menyebabkan terbentuknya sisik-sisik yang sangat halus
tanpa gejala atau sisik-sisik yang lebih kasar disertai ruam yang terasa
gatal dan berbentuk lingkaran seperti cincin, merah, dan bersisik dengan
bagian tengahnya yang bersih.
Biasanya jamur Trichophyton ini, akan diikuti nama sesuai dengan
lokasi tubuh yang terkena kurap.

 Gejala
Penampilan yang paling umum pada penyakit ini adalah lesi,
selanjutnya berkembang menjadi sisik. Infeksi serius akan
menimbulkan gejala memerahnya warna kulit dan menimbulkan sisik

18
sedangkan kulit yang tidak terinfeksi akan tampak normal. Berikut
gejala yang timbul berdasarkan lokasi pada tubuh yang terkena kurap :
a. Kadas/ Kurap kaki (Athletes foot)
Kadas atau kurap di kaki ditandai dengan terbentuknya
sisik-sisik yang sangat halus tanpa gejala lainnya, atau sisik-sisik
yang lebih kasar disertai ruam yang terasa gatal, juga
menimbulkan nyeri di sela-sela jari kaki dan tepian kaki, juga dapat
terbentuk lepuhan yang berisi cairan jika terjadi infeksi bakteri,
terutama pada penderita usia lanjut dan penderita gangguan aliran
darah ke kaki.
b. Kadas/ Kurap di selangkangan (Tinea curis/ Jick itch)
Efek dari penyakit ini bisa menimbulkan gatal-gatal dan
bahkan nyeri, meskipun telah diobati sering terjadi infeksi ulangan.
Jamur yang paling sering menyebabkan gatal ini disebut
Trichophyton rubrum (9).
Gejala kadas atau kurap selangkangan adalah berupa ruam
gatal di kedua lipatan paha. Jika ruam makin serius, biasanya
menjalar ke paha bagian dalam. Bagian yang terinfeksi lebih serius
apabila kulit bersisik. Kadas atau kurap yang disebabkan oleh
Trichophyton rubrum tidak menginfeksi skrotum atau penis.
c. Kadas/ Kurap di kulit kepala
Penyakit ini ditandai dengan gejala terbentuknya ruam
merah bersisik yang kadang terasa gatal atau menyebabkan
kerontokan rambut tanpa disertai ruam.
d. Kadas/ Kurap di kuku (Tinea unguium, Oncychomycosis)
Jamur penyebab kadas atau kurap di kuku dapat masuk ke
dalam kuku, menghasilkan penebalan, tak bercahaya, dan kuku
berubah bentuk. Infeksi sering terjadi pada kuku kaki dibandingkan
kuku jari tangan. Kuku jari kaki yang terinfeksi bisa menyebabkan

19
terlepasnya atau remuk atau berserpihannya kuku dari tempat
melekatnya.
e. Kadas/ Kurap pada badan (Tinea corporis)
Kurap jenis ini ditandai dengan adanya ruam berwarna pink
sampai merah yang kadang membentuk bercak bundar dan
tengahnya jernih yang terdapat pada badan .

d. PANU (Tinea versicolar)


Tinea versicolar merupakan suatu infeksi yang disebabkan oleh
jamur Pytirosporum obriculare. Jamur ini agaknya merupakan bagian dari
flora normal pada kulit manusia dan hanya menimbulkan gangguan pada
keadaan-keadaan tertentu.
Infeksi ini banyak terjadi di Indonesia dan daerah tropis lain
infeksinya berupa bercak-bercak putih dan kecoklatan atau kemerahan di
tengkuk, dada punggung, dan lengan, terutama hipopikmen di muka
merupakan masalah. Panu (Tinea Versicolor) merupakan infeksi jamur
yang ditandai dengan adanya bercak putih di kulit, dengan berbagai
ukuran dan warna, ditutupi sisik halus dengan disertai gatal-gatal
(Macula), atau tanpa keluhan kosmetik. Penyebabnya adalah masalah
Malassezia Fufur suatu jamur yang terdiri dari kelompok sel dengan
Hypen pendek diatas kulit. Pengobatan untuk mengatasi gejala tersebut
dapat dilakukan dengan memoleskan bercak-bercak dengan larutan
salisilat 5-10 % dalam spritus atau menggunakan ketokonazole selama 2-
3 minggu.
Biasanya mandi setiap hari menghilangkan kulit mati dan jamur,
tetapi di cuaca panas dan lembap, jamur tumbuh lebih cepat.
Pertumbuhan jamur yang sangat cepat mengganggu keseimbagan
alamiahnya pada kulit, sehingga warna normal kulit berubah dan timbul

20
bercak-bercak panu. Orang-orang dengan kulit yang berminyak lebih
rentan terkena panu, tetapi tidak menular dari orang ke orang.

 Faktor Penyebab
Tinea versicolar jarang menyebabkan nyeri, tetapi menimbulkan
bercak-bercak putih pada kulit. Orang yang secara alami memiliki kulit
yang gelap akan memiliki bercak-bercak terang atau pucat, sedangkan
orang yang secara alami memiliki kulit kuning langsat akan memiliki
bercak yang lebih gelap. Bercak ini sering ditemukan di dada,
punggung, dan bisa sedikit bersisik lama-lama bercak-bercak kecil akan
bergabung membentuk bercak yang besar.

 Patofisiologi
Tinea versicolar merupakan suatu infeksi yang disebabkan oleh
jamur Pytirosporum obriculare. Jamur ini agaknya merupakan bagian
dari flora normal pada kulit manusia dan hanya menimbulkan gangguan
pada keadaan-keadaan tertentu.
Biasanya mandi setiap hari menghilangkan kulit mati dan jamur,
tetapi di cuaca panas dan lembap, jamur tumbuh lebih cepat.
Pertumbuhan jamur yang sangat cepat mengganggu keseimbagan
alamiahnya pada kulit, sehingga warna normal kulit berubah dan timbul
bercak-bercak panu. Orang-orang dengan kulit yang berminyak lebih
rentan terkena panu, tetapi tidak menular dari orang ke orang.

e. HERPES

Herpes adalah sejenis penyakit menular yang menjangkiti mulut,


kulit, dan alat kelamin. Penyakit ini menyebabkan kulit melepuh dan
terasa sakit pada otot di sekitar daerah yang terjangkit. Hingga saat ini,

21
penyakit ini masih belum dapat disembuhkan, tetapi dapat diperpendek
masa kambuhnya.

Terdapat dua jenis penyakit herpes yang bisa menginfeksi


manusia yaitu penyakit herpes zooster (shingles) yang terlihat seperti
cacar dan juga penyakit herpes genital (herpes simplex). Kedua penyakit
ini disebabkan oleh infeksi virus yang berbeda. Jika penyakit herpes
zooster disebabkan oleh virus varicella zoster (VZV), penyakit herpes
genital disebabkan oleh Herpes HSV 2 (Herpes Simplex Virus 2). Kedua
penyakit ini memang berbeda, tapi keduanya merupakan penyakit yang
menular.

 Herpes Zooster
1. Uraian Penyakit

Herpes Zoster adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus


varisela-zoster yang menyerang kulit dan mukosa, infeksi ini merupakan
reaktivasi virus yang terjadi setelah infeksi primer. Penyakit ini juga
dikenal dengan nama lain seperti dampa dan cacar ular.

Penyakit ini biasanya mempengaruhi orang-orang dewasa yang


memiliki kekebalan tubuh sedang menurun. Virus herpes ini ada dimana-
mana tapi jika seseorang memiliki kekebalan tubuh yang baik, maka
jarang terkena kondisi ini.

Virus varicella zooster adalah virus yang juga menyebabkan


penyakit cacar. Jika orang sudah terkena cacar jarang terkena herpes
zooster. Berbeda dengan cacar, herpes zooster mengakibatkan rasa
sakit dan nyeri yang luar biasa. Dan lokasi penyakitnya hanya terjadi di
beberapa sisi tubuh saja. Kadang ada juga yang menyerang mata, wajah,
leher, sekitar telinga dan ujung hidung.

22
Gejala pertama yang dirasakan adalah rasa sakit di satu daerah
tertentu. Diikuti dengan adanya ruam yang berisi cairan yang
karakteristiknya mirip dengan cacar air. Jika digaruk bisa menyebabkan
infeksi.

Herpes zoster terjadi pada orang yang pernah menderita varisela


sebelumnya karena varisela dan herpes zoster disebabkan oleh virus
yang sama yaitu virus varisela zoster. Setelah sembuh dari varisela, virus
yang ada di ganglion sensoris tetap hidup dalam keadaan tidak aktif dan
aktif kembali jika daya tahan tubuh menurun. Lebih dari 2/3 usia di atas
50 tahun dan kurang dari 10% usia di bawah 20 tahun.

2. Uraian Etiologi

Herpes zoster disebabkan oleh infeksi virus varisela zoster


(VVZ) dan tergolong virus berinti DNA, virus ini berukuran 140-200 nm,
yang termasuk subfamili alfa herpes viridae. Berdasarkan sifat
biologisnya seperti siklus replikasi, penjamu, sifat sitotoksik dan sel
tempat hidup laten diklasifikasikan kedalam 3 subfamili yaitu alfa, beta
dan gamma. VVZ dalam subfamili alfa mempunyai sifat khas
menyebabkan infeksi primer pada sel epitel yang menimbulkan lesi
vaskuler. Selanjutnya setelah infeksi primer, infeksi oleh virus herpes alfa
biasanya menetap dalam bentuk laten didalam neuron dari ganglion.
Virus yang laten ini pada saatnya akan menimbulkan kekambuhan
secara periodik. Secara in vitro virus herpes alfa mempunyai jajaran
penjamu yang relatif luas dengan siklus pertumbuhan yang pendek serta
mempunyai enzim yang penting untuk replikasi meliputi virus spesifik
DNA polimerase dan virus spesifik deoxypiridine (thymidine) kinase yang
disintesis di dalam sel yang terinfeksi. Herpes zoster (shingles) biasanya
menyerang pasien yang berusia lanjut.

23
3. Patofisiologi

Virus varisela yang dorman diaktifkan dan timbul vesikel-vesikel


meradang unilateral di sepanjang satu dermatom. Kulit di sekitarrnya
mengalami edema dan perdarahan. Keadaan ini biasanya didahului atau
disertai nyeri hebat dan/atau rasa terbakar. Meskipun setiap saraf dapat
terkena, tetapi saraf torakal, lumbal atau kranial paling sering terserang.
Herpes zoster dapat berlangsung selama kurang lebih tiga minggu.

Menurut lokasi lesinya, herpes zoster dibagi menjadi :

1. Herpes zoster oftalmikus


Herpes zoster oftalmikus merupakan infeksi virus herpes zoster
yang mengenai bagian ganglion gasseri yang menerima serabut saraf
dari cabang ophtalmicus saraf trigeminus (N.V), ditandai erupsi herpetic
unilateral pada kulit. Infeksi diawali dengan nyeri kulit pada satu sisi
kepala dan wajah disertai gejala konstitusi seperti lesu, demam ringan.
Gejala prodromal berlangsug 1 sampai 4 hari sebelum kelainan kulit
timbul. Fotofobia, banyak kelar air mata, kelopak mata bengkak dan
sukar dibuka.

2. Herpes zoster fasialis

Herpes zoster fasialis merupakan infeksi virus herpes zoster yang


mengenai bagian ganglion gasseri yang menerima serabut saraf fasialis
(N.VII), ditandai erupsi herpetik unilateral pada kulit.

3. Herpes zoster brakialis

Herpes zoster brakialis merupakan infeksi virus herpes zoster


yang mengenai pleksus brakialis yang ditandai erupsi herpetik unilateral
pada kulit.

24
4. Herpes zoster torakalis

Herpes zoster torakalis merupakan infeksi virus herpes zoster


yang mengenai pleksus torakalis yang ditandai erupsi herpetik unilateral
pada kulit.

5. Herpes zoster lumbalis

Herpes zoster lumbalis merupakan infeksi virus herpes zoster


yang mengenai pleksus lumbalis yang ditandai erupsi herpetik unilateral
pada kulit.

6. Herpes zoster sakralis

Herpes zoster sakralis merupakan infeksi virus herpes zoster


yang mengenai pleksus sakralis yang ditandai erupsi herpetik unilateral
pada kulit.

Sebelum timbul gejala kulit, terdapat gejala prodroaml baik


sitemik (demam, pusing, malese), maupun gejala prodromal lokal (nyeri
otot-tulang, gatal, pegal dan sebagainya). Setelah itu timbul eritema yang
dalam waktu singkat menjadi vesikael yang berkelompok dengan dasar
kulit yang eritematosa dan edema. Vesikel ini berisi cairan yang jernih,
kemudian menjadi keruh (berwarna abu-abu), dapat menjadi pustul dan
krusta. Kadang-kadang vesikel mengandung darah dan disebut sebagai
herpes zoster hemoragik. Dapat pula timbul infeksi sekunder sehingga
menimbulkan ulkus dengan penyembuhan berupa sikatriks.
Masa tunasnya 7-12 hari. Masa penyakit ini berupa lesi-lesi
baru yang tetap timbul berlangsung kira-kira seminggu, sedangkan masa
resolusi berlangsung kira-kira 1-2 minggu . Disamping gejala kulit dapat
juga dijumpai pembesaran kelenjar getah bening regional.
Nyeri yang timbul sesudah serangan herpes disebut neuralgia
pascaherpetika dan biasanya berlangsung selama beberapa bulan,

25
bahkan kadang-kadang sampai beberapa tahun. Neuralgia
pascaherpetika lebih sering dialami oleh pasien yang sudah lanjut usia.
Herpes zoster yang menyebar keseluruh tubuh, paru-paru dan otak dapat
menjadi fatal. Penyebaran seperti ini biasanya tampak pada pasien
limfoma atau leukemia. Dengan demikian setiap pasien yang mengalami
herpes zoster diseminata harus dievaluasi ulang untuk mencari
kemungkinan adanya faktor keganasan
 Herpes Simpleks
1. Uraian Penyakit
Merupakan infeksi akut yang disebabkan oleh virus herpes
simpleks (virus herpes hominis) tipe I dan tipe II yang ditandai oleh
adanya vesikel yang berkelompok di atas kulit yang sembab dan
eritematosa pada daerah dekat mukokutan, sedangkan infeksi dapat
berlangsung baik primer maupun rekurens. Penyakit ini tersebar
kosmopolit dan menyerang baik pria maupun wanitadengan frekuensi
yang tidak berbeda. Infeksi primer oleh virus herpes simpleks (VHS), tipe
I biasanya dimulai pada usia anak-anak, sedangkan infeksi VHS tipe II
biasanya terjadi pada decade II atau III, dan berhubungan dengan
peningkatan seksual.
2. Uraian Etiologi

Virus Herpes Simpleks tipe I dan II merupakan virus herpes


hominis yang merupakan virus DNA. Pembagian tipe I dan II berdasarkan
karakteristik pertumbuhan pada media kultur, antigenic marker, dan
lokasi kloinis (tempat predileksi).
Penularannya penyakit ini melalui kontak kulit langsung, yaitu
dari daerah yang terinfeksi ke daerah yang tertular. Misalnya saat
seseorang yang terinfeksi mencium, bersentuhan, memakai handuk

26
bersama atau melakukan hubungan seks seperti oral, vagina atau dubur,
maka bisa menyebabkan pasangannya tertular.
Herpes jenis ini paling mudah menular jika kondisi seseorang
sedang sakit, biasanya ditandai dengan rasa gatal, kesemutan dan
sensasi lain sebelum muncul apapun di kulit.

3. Patofisiologi

Timbul vesikel-vesikel berkelompok yang nyeri setelah kontak


primer dengan virus tersebut. Infeksi primer dapat terjadi pada
sembarang tempat di kulit, walaupun biasanya timbul di sekitar mulut dan
hidung yang menyebabkan gingivostomatitis, di sekeliling mata
menyebabkam konjungtivitis, pada jari tangan menyebabkan herpes jari
tangan, dan di bokong dan genitalia menyebabkan vulvovaginitis. Infeksi
primer menyebabkan edema kulit yang berat, vesikulasi yang luas dan
nyeri yang sangat.
Kekambuhan infeksi dapat dipicu oleh demam, sinar matahari
atau trauma. Kelompokan vesikel akan menjadi pustul dalam waktu
beberapa hari dan biasanya sembuh secara spontan dalam waktu dua
minggu.
Infeksi herpes dapat menimbulkan implikasi serius apabila
terjadi pada amat, sekitar serviks, pada bayi baru lahir atau pada individu
yang kekebalannya menurun. Infeksi herpes pada mata dapat
menyebabkan keratitis herpetika. Dapat terjadi jaringan parut pada
kornea atau bahkan perforasi kornea. Seorang perempuan hamil yang
menderita herpes genitalis aktif dapat menularkan virus tersebut pada
bayinya pada waktu bayi tersebut melalui jalan lahir. Ensefalitis berat
pada bayi baru lahir dapat menyebabkan kematian atau retardasi mental.
Bedah Caesar merupakan indikasi bagi perempuan yang pada saat
melahirkan menderita herpes genitalis. Demikian pula, apabila ibu atau

27
orang yang bekerja pada tempat perawatan bayi memiliki vesikel herpes
aktif pada bibirnya atau tangannya, bayi dapat terinfeksi.
Infeksi herpes tipe I dapat menyebabkan penyakit yang sama
beratnya dengan infeksi herpes tipe II. Infeksi herpes pada pasien yang
sakit berat atau kekebalannya menurun dapat menyebabkan tukak kronik
yang tidak sembuh, herpes diseminata, dan ensefalitis.

f. CAMPAK
Campak yang disebut juga dengan measles atau rubeola
merupakan suatu penyakit infeksi akut yang sangat menular, disebabkan
oleh virus campak yang pada umumnya menyerang anak-anak. Penyakit
ini ditularkan dari orang keorang melalui percikan liur ( droplet ) yang
terhirup.
Campak ialah penyakit infeksi virus akut, menular yang ditandai
dengan 3 stadium yaitu : a. stadium kataral, b. stadium erupsi, c.stadium
konvalensi.
a. Stadium kataral
Ditandai dengan enamtem (bercak koplik) pada mukosa bukal dan
faring,demam ringan sampai sedang, konjungtivis ringan,koryza, dan
batuk.
b. Stadium erupsi
Ditandi dengan ruam makuler yang muncul berturut-turut pada
leher dan muka, tubuh, klengan dan kaki dan disertai oleh demam
tinggi.
c. Stadium konvalensi
Ditandai dengan hilangnya ruam sesuai urutan munculnya ruam,
dan terjadi hiperpigmentasi.

28
 Riwayat alamiah penyakit campak
Riwayat alamiah penyakit campak melalui tahap-tahap sebagai
berikut :

a. Tahap Prepatogenesis

b. Tahap Patogenesis

c. Tahap Akhir/ pasca Patogenesis

1. Tahap Prepatogenesis

Pada tahap ini individu berada dalam keadaan normal/sehat


tetapi mereka pada dasarnya peka terhadap kemungkinan terganggu
oleh serangan agen penyakit ( stage of suseptibility ). Walaupun
demikian pada tahap ini sebenarnya telah terjadi interaksi antara
penjamu dengan bibit penyakit. Tetapi interaksi ini masih terjadi di luar
tubuh, dalam arti bibit penyakit masih ada diluar tubuh penjamu
dimana para kuman mengembangkan potensi infektifitas, siap
menyerang penjamu. Pada tahap ini belum ada tanda-tanda sakit
sampai sejauh daya tahan tubuh penjamu masih kuat, namun begitu
penjamunya lengah ataupun memang bibit penyakit menjadi lebih
ganas ditambah dengan kondisi lingkungan yang kurang
menguntungkan penjamu, maka keadaan segera dapat berubah.
Penjamu akan melanjutkan perjalanannya memasuki fase berikutnya
yakni tahap patogenesis.

2. Tahap Patogenesis

Tahap ini meliputi 4 sub tahap yaitu tahap inkubasi, tahap dini,
tahap lanjut dan tahap akhir.

a. Tahap Inkubasi

29
Masa inkubasi dari penyakit campak adalah 10-20 hari. Pada
tahap ini individu masih belum merasakan bahwa dirinya sakit.
b. Tahap Dini
Mulai timbulnya gejala dalam waktu 7 – 14 hari setelah terinfeksi,
yaitu berupa
i. Panas badan
ii. Nyeri tenggorokan
iii. Hidung meler ( coryza )
iv. Batuk ( cough )
v. Bercak koplik
vi. Nyeri otot
vii. Mata merah ( conjungtivitis )
c. Tahap Lanjut
Munculnya ruam-ruam kulit yang berwarna merah bata dari mulai
kecil-kecil dan jarang kemudian menjadi banyak dan menyatu
seperti pulau-pulau. Ruam umumnya muncul pertama dari daerah
wajah dan tengkuk, dan segera menuju dada, punggung,perut
serta terakhir kaki-tangan. Pada saat ruam ini muncul, panas
sianak mencapai puncaknya (bisa mencapai 40 derajat celcius).
Hidung semakin mampat, tenggorokan semakin sakit dan batuk-
batuk kering dan juga disertai mata merah.
d. Tahap akhir/pasca patogenesis
Berakhirnya perjalanan penyakit campak, dapat berada dalam lima
pilihan keadaan, yaitu :
i. Sembuh sempurna, yakni bibit penyakit menghilang dan tubuh
menjadi pulih sehat kembali.
ii. Sembuh dengan cacat, yakni bibit penyakit menghilang,
penyakit sudah tidak ada, tetapi tubuh tidak pulih sepenuhnya,
meninggalkan bekas gangguan yang permanen berupa cacat.

30
iii. Karier, dimana tubuh penderita pulih kembali, namun penyakit
masih tetap ada dalam tubuh tanpa memperlihatkan gangguan
penyakit.
iv. Penyakit tetap berlangsung secara kronik.
v. Berakhir dengan kematian.
 Etiologi
Campak disebabkan oleh virus RNA dari famili
paramixoviridae,genus Morbillivirus.selama masa prodormal dan
selama waktu singkat sesudah ruam tampak, virus ditemukan dalam
sekresi nasofaring, darah dan urin. Viruus dapat aktif sekurang-
kurangnya 34 jam dalam suhu kamar.
Virus campak dapat diisolasi dalam biakan embrio manusia
atau jaringan ginjal kera rhesus. Perubahan sitopatik, tampak dalam 5-
10 hari, terdiri dari sel multinukleus dengan inklusi intranuklear.
Antibodi dalam sirkulasi dapat dideteksi bila ruam muncul.
Penyebaran virus maksimal adalah melalui percikan ludah
(droplet) dari mulut selama masa prodormal (stadium
kataral).penularan terhadap penderita rentang sering terjadi sebelum
diagnosis kasus aslinya. Orang yang terinfeksi menjadi menular pada
hari ke 9-10 sesudah peremajaan, pada beberapa keadaan dapat
menularkan hari ke 7. Tindakan pencegahan dengan melakukan
isolasi terutama di rumah sakit atau institusi lain, harus dipertahankan
dari hari ke 7 sesudah peremajaan sampai hari ke 5 sesudah ruam
muncul.
Patofisiologi
Virus campak ditularkan lewat infeksi droplet lewat
udara,menempel dan berkembang biak pada epitel nasofaring.Tiga
hari setelah invasi, replikasi dan kolonisasi berlanjut pada kelenjar
limfe regional dan terjadi viremia yang pertama.Virus menyebar pada

31
semua sistem retikuloendotelial dan menyusul viremia kedua setelah
5-7 hari dari infeksi .Adanya giant cells dan proses peradangan
merupakan dasar patologik ruam dan infiltrat peribonchial paru.juga
terdapat udema,bendungan dan perdarahan yang tersebar pada otak.
Kolonisasi dan penyebaran pada epitel dan kulit menyebabkan
batuk,pilek,mata merah (3 C : Coryza, Cough and Conjungtivitis ) dan
demam yang makin lama makin tinggi. Gejala panas, batuk,
pilek,makin lama makin berat dan pada hari ke sepuluh sejak awal
infeksi ( pada hari penderita kontak dengan sumber infeksi ) mulai
timbul ruam makulopapuler warna kemerahan. Virus dapat berbiak
juga pada susunan saraf pusat dan menimbulkan gejala klinik
encefalitis. Setelah masa konvelesan pada turun hipervaskularisasi
mereda dan menyebabkan ruam menjadi gelap, berubah menjadi
desquamasi dan hiperpigmentasi. Proses ini disebabkan karena pada
awalnya terdapat perdarahan perivaskuler dan infiltrasi limfosit.

g. CACAR
Penyakit cacar disebut juga sebagai variola dalam bahasa
medis, sedangkan dalam bahasa Inggris disebut sebagai small pox.
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi dari virus poks (pox virus).
Penyakit cacar hanya menyerang sekali seumur hidup, namun bakteri
atau virus penyebab cacar tidak dengan mudah dimusnahkan, namun
bakteri dan virus tetap tersimpan pada lapisan kulit terdalam. Gejala
tanda penyakit cacar terjadi adalah demam dan gelembung-
gelembung berisi nanah muncul secara serentak di kulit wajah, kaki,
tangan dan akhirnya seluruh tubuh. Penyakit ini bisa berakibat fatal
jika mengenai bayi dan yang lanjut usia. Bagi mereka yang sembuh
juga bisa menyebabkan bekas bopeng-bopeng di kulit (1).

32
Cacar merupakan penyakit yang umum terjadi terutama pada
bayi yang baru lahir atau balita dalam rentang usia 2-5 tahun. Jika
pada bayi atau balita cacar timbul karena fungsi daya tahan tubuh
terhadap perlawanan penyakit masih lemah dan belum berfungsi
dengan optimal sehingga pada bayi dan balita umumnya diberikan
imunisasi atau vaksinasi terhadap suatu jenis penyakit yang mungkin
sering muncul terutama pada usia bayi atau balita (1,2).
1. Jenis – jenis penyakit cacar (2,3,4)
Penyakit cacar yang diakibatkan oleh adanya virus dan bakteri
merupakan penyakit lama yang umumnya banyak menyerang bayi,
anak-anak, dewasa bahkan usia lanjut. Dari banyaknya kasus
umumnya penyakit cacar ini hanya menyerang bayi atau balita.
Mereka yang mengalami penyakit cacar akan mengalami gejala
seperti demam, rasa tidak enak badan, kemudian perlahan timbul
bintik-bintik merah yang bergelembung dan lama-kelamaan
gelembung atau tonjolan bintik merah tersebut mengandung air dan
nanah yang dipenuhi oleh bakteri, timbul rasa gatal ingin menggaruk.
Cacar dapat tumbuh di sekitar wajah, tangan, kaki, punggung hingga
dada.
 Cacar air
Cacar Air (Varicella, Chicken pox) adalah suatu infeksi virus
menular yang sering timbul dan menyebabkan ruam kulit berupa
sekumpulan bintik-bintik kecil yang datar maupun menonjol, lepuhan
berisi cairan serta keropeng, yang menimbulkan rasa gatal. Penyakit
ini disebabkan oleh virus yang bernama virus varisela-zoster.

33
 Cacar Ular
Cacar ular adalah nama awam untuk penyakit Herpes Zoster.
Penyakit ini merupakan bentuk reaktivasi penyakit cacar air (varisela)
yang pernah diderita seseorang sebelumnya. Orang yang pernah
menderita penyakit cacar air belum tentu sembuh total tetapi virus
tersebut bisa berdiam di dalam tubuh sehingga sewaktu-waktu bisa
muncul dan dinamakan Herpes Zoster. Tetapi memang kebanyakan
orang tidak akan mengalami penyakit cacar ular atau Herpes Zoster
karena memiliki daya tahan yang baik yang bisa menekan
perkembangan virus. Sedangkan orang yang memiliki daya tahan
tubuh yang menurun memiliki risiko untuk menderita penyakit ini.
Gejala yang terjadi pada penyakit ini awalnya hampir sama dengan
cacar air, yaitu terjadi demam dan badan terasa pegal-pegal.
Selanjutnya sedikit berbeda dengan penyakit cacar air, walaupun virus
penyebabnya sama. Pada Herpes Zoster, gelembung muncul dalam
suatu kelompok yang menyerupai garis lebar dengan dasar kulit
kemerahan, yang muncul dari bagian belakang tubuh dan menjalar ke
arah depan pada salah satu sisi tubuh. Mungkin karena gambaran
kelainan yang seperti gambar ular ini, maka ada yang menemakannya
cacar ular. Sebenarnya gelembung ini bias muncul di bagian tubuh
mana saja, termasuk wajah, namun yang paling sering adalah dari
punggung kebagian dada.

34
 Impetigo
Impetigo merupakan infeksi kulit yang disebabkan oleh
stafilokokus aurea atau kadang-kadang oleh streptokokus dan hanya
terjadi pada lapisan kulit jangat. Biasanya disertai gejala konstitusi
gejala infeksi pada tubuh manusia seperti demam, nyeri pada anggota
tubuh sebelah, lesu, migren (sakit kepala sebelah) dan lainnya. Pada
kulit penderita terlihat lepuh dan gelembung yang berisi cairan.
Penyakit ini mudah menular pada dirinya sendiri atau orang lain.
Impetigo ada 2, yaitu :

i. Impetigo krustosa atau kontagiosa istilah awamnya, cacar madu


merupakan kelainan yang terjadi di sekitar lubang hidung dan
mulut. Ciri-cirinya, yaitu kemerahan kulit dan lepuh yang cepat
memecah sehingga meninggalkan keropeng tebal warna kuning
serupa madu. Bila keropeng dilepaskan, terlihat luka lecet di
bawahnya.
ii. Impetigo bulosa atau vesiko bulosa cacar monyet atau cacar
api yang sering terjadi di ketiak, dada, dan punggung. Ciri-cirinya
yaitu kemerahan di kulit dan gelembung-gelembung seperti kulit
yang tersundut rokok hingga dikenal dengan cacar api, berisi
nanah yang mudah pecah. Cacar api sangat mudah menular dan
berpindah dari satu bagian kulit ke bagian lain. Jika terjadi pada
bayi baru lahir, infeksi dapat menyebar ke seluruh tubuh melalui
aliran darah. Kelainan ini dapat disertai demam dan menimbulkan
infeksi serius.
iii. Cacar Api/monyet/Impetigo masa inkubasi 10-14 hari. Cacar
api/monyet menyerang bagian saraf didalam tubuh kita, gejala
awal kita akan merasakan Lesu, Gelisah, sebagian tubuh nyeri

35
serta kaku dan Sakit kepala sebelah/migren. Setelah itu timbul
bintik merah kecil (jangan digaruk).

2. Gejala-gejala penyakit cacar


Gejalanya mulai timbul (masa inkubasi) dalam waktu 10-21 hari
setelah terinfeksi. Biasanya pasien sudah terinfeksi virus selama lebih
dari 48 jam sebelum gejalanya muncul. Pada anak-anak yang berusia
diatas 10 tahun, gejala awalnya berupa sakit kepala, demam sedang
dan rasa tidak enak badan, nafsu makan menurun. Gejala tersebut
biasanya tidak ditemukan pada anak-anak yang lebih muda, gejala
pada dewasa biasanya lebih berat. 24-36 jam setelah timbulnya gejala
awal, muncul bintik-bintik merah datar (makula). Kemudian bintik
tersebut menonjol (papula), membentuk lepuhan berisi cairan (vesikel)
yang terasa gatal, yang akhirnya akan mengering. Proses ini
memakan waktu selama 6-8 jam. Selanjutnya akan terbentuk bintik-
bintik dan lepuhan yang baru.
Pada hari kelima, biasanya sudah tidak terbentuk lagi lepuhan
yang baru, seluruh lepuhan akan mengering pada hari keenam dan
menghilang dalam waktu kurang dari 20 hari. Papula di wajah, lengan
dan tungkai relatif lebih sedikit; biasanya banyak ditemukan pada
batang tubuh bagian atas (dada, punggung, bahu). Bintik-bintik sering
ditemukan di kulit kepala.
Papula di mulut cepat pecah dan membentuk luka terbuka
(ulkus), yang seringkali menyebabkan gangguan menelan. Ulkus juga
bisa ditemukan di kelopak mata, saluran pernafasan bagian atas,
rektum dan vagina. Papula pada pita suara dan saluran pernafasan
atas kadang menyebabkan gangguan pernafasan.
Cacar Air (Varicella, Chickenpox) adalah suatu infeksi virus
menular yang sering timbul dan menyebabkan ruam kulit berupa

36
sekumpulan bintik-bintik kecil yang datar maupun menonjol, lepuhan
berisi cairan serta keropeng, yang menimbulkan rasa gatal. Gejalanya
mulai timbul (masa inkubasi) dalam waktu 10-21 hari setelah terinfeksi.
Biasanya pasien sudah terinfeksi virus selama lebih dari 48 jam
sebelum gejalanya muncul. Bisa terjadi pembengkaan kelenjar getah
bening di leher bagian samping (4,5)

3. Patofisiologi
VZV (varicella-zoster virus) masuk ke dalam tubuh melalui
mukosa traktus respiratorius bgian atas/orofaring, kemudian
mengalami multiplikasi awal setempat; virus yang menyebar ke
pembuluh darah dan saluran limfe (veremia primer). Kemudian virus
akan dimakan oleh sel-sel sistem retikulo-endotelial. Di sini terjadi
replikasi virus lebih banyak lagi (pada periode inkubasi). Pada masa
ini, infeksi dihambat oleh imunitas nonspesifik. Pada kebanyakan
individu, replikasi virus lebih menonjol atau lebih dominan dibanding
imunitas tubuhnya, sehingga dalam waktu 2 minggu setelah infeksi,
terjadi viremia yang lebih hebat (viremia sekunder). Hal ini
menyebabkan panas dan malaise, serta virus menyebar ke seluruh
tubuh lewat aliran darah, terutama ke kulit dan membran mukosa.

II.2 Cara Pencegahan

Cara mencegah tumbulnya jerawat :

1. Bersihkan kulit wajah dengan lembut minimal 2 kali sehari


menggunakan pembersih khusus yang sesuai dengan jenis kulit.
2. Penggunaan pembersih yang membuat kulit mengelupas dan kering
dapat memperburuk kondisi jerawat. Pengobatan sendiri juga harus
menjaga kelembaban kulit.

37
3. Hindari penyebab yang dapat menimbulkan jerawat.
4. Hindari penggunaan kosmetik yang dapat menyumbat pori-pori
5. Jaga kebersihan rambut dan hindari model rambut yang menutupi
wajah.
6. Jangan memencet jerawat karena dapat memperparah jerawat atau
menimbulkan luka yang dapat meninggalkan parut.

Cara mencegah timbulnya biang keringat dan gatal :

a. Kenakan pakaian yang longgar, sejuk, dan ringan.


b. Hindari menggaruk bagian yang terkena biang keringat karena
dapat menyebabkan infeksi dan luka di kulit.
c. Mandi air dingin untuk mengurangi rasa gatal dan jangan
menggunakan sabun yang terlalu banyak soda.
d. Hindari lingkungan panas dan lembap yang dapat menyebabkan
keringat. Atau usahakan selalu berada dalam ruang beraliran udara
cukup atau dengan kipas angin.
Cara Mencegah timbulnya kudis :
a. Jika seseorang menderita kudis, maka setiap anggota keluarga
harus diobati.
b. Kebersihan perorangan merupakan hal yang paling penting.
Mandilah dan gantilah pakaian setiap hari. Cucilah semua pakaian
dan perlengkapan tempat tidur dan jemurlah di bawah sinar
matahari.
Cara Mencegah timbulnya kurap :

Untuk mencegah kulit terkena kurap, harus menjaga agar kulit


selalu kering dan menghindari kontak dengan penderita. Langkah-
langkah pencegahan dasar meliputi :

38
a. Cucilah tangan setelah kontak dengan binatang, tanah, dan
tanaman.
b. Jangan sentuh kulit penderita.
c. Pakai pakaian yang longgar.
d. Jaga kebersihan diri setelah berolahraga yang melibatkan kontak
fisik dengan orang lain.
e. Cuci tangan setelah kontak dengan penderita.
Cara Mencegah timbulnya Panu :

a. Jaga kebersihan tubuh dengan mandi minimal 2 kali dalam sehari.

b. Gunakan handuk pribadi, bukan berbagi dengan orang lain terutama


yang menderita penyakit sejenis.

c. Selalu lakukan penjemuran handuk setelah digunakan.

d. Ganti handuk minimal 2 minggu sampai 1 minggu sekali.

e. Jangan memakai pakaian secara bergantian dengan orang lain.

f. Gantung atau simpan pakaian atau baju ditempat yang kering.

g. Jangan menggantung baju terlalu lama pula, karena dapat memicu


munculnya jamur pada pakaian.

39
II.3. Pengobatan

1. Campak

Tabel 1 . Pengobatan Simtomatik dan Kausatif Komplikasi Campak

Nama Bentuk
No Komplikasi Obat Efek Samping Dosis
Dagang Sediaan

1 Ensefalopati Paracetam Iritasi sal. Dewasa = 325


/ensefalitis ol Cerna, efek -1000 mg tiap
Tablet 500
(Indofarma) SSP, toksisitas 4-6 jam/ hari,
mg
hepar, dan max 4000
Nalgesik
toksisitas mg/hari
Sirup 120 ginjal.
Paracetam
mg/5 ml,
ol (Phyto)
botol 60
Paracetamol ml.
Omegrip
(antipiretik)
Max 2
botol

Paracetam
ol drop
(Infa) Drop 100
mg/ml
Ottopan
drop

Ibuprofen Ibuprofen Tablet 200 Iritasi sal. Dewasa= 200-


(antipiretik) (Phapros) mg Cerna, efek 400 mg tiap 4-
SSP, toksisitas 6 jam/ hari,
Ibuprofen Tablet 400

40
(Phapros)
mg
Ifen hepar, dan max 3200 mg/
toksisitas hari.
ginjal.
Untuk obat
Dexametas
on Hipertensi,
retensi Na dan Dewasa&anak
(Kimia
Deksametason Tablet 0,5 cairan dan diatas 12 thn =
Farma)
(kortikosteroid) mg hipokalemia, 0,5 mg, 4-6
sindrom jam sehari
Lanadexon
Cushing.

Metil Methylpred Hipertensi, Anak 12


prednisolon nisolone retensi Na dan thn&dewasa =
Tablet 4
(kortikosteroid) (Dexa) cairan dan 4,48 mg sehari
mg
hipokalemia, sbg dosis
Rhemafar
Sindrom tunggal atau
Methylpred Cushing. dosis terbagi
nisolone
Tablet 16
(Infa)
mg

Sonicor

Methylpred Injeksi 125


nisolone mg/2 ml,
(Dexa) vial

41
Solumedrol

Hipertensi,
Prednisone
retensi Na dan
(Kimia Dewasa = 5-
Prednisone Tablet 5 cairan dan
Farma) 15 mg, 1-4 kali
(kortikosteroid) mg hipokalemia,
sehari
Sindrom
Cushing.

- Larutan Light
Rectal 5 headness,
mg/ml, lassitude,
Trazep
tube 2,5 ml lambat

Stesolid bereaksi,
- Larutan
Rectal inkoordinasi
Rectal 10
motorik,
mg/ml,
ataksia,
tube 2,5 ml Dewasa= 5-10
Diazepam (anti gangguan
mg, 3-4 kali
konvulsi) fungsi mental,
sehari
ganguuan
Diazepam berpikir,
(Infa) bingung,
Injeksi 10
disartria,
Valdimex mg / 2ml
amnesia
anterograt,
mulut kering
dan rasa pahit.

Fenobarbital Fenobarbita Tablet 30 Hangover, Dewasa= 15-


(anti konvulsi) l (Aptk) mg eksitasi 40 mg, 2-3 kali

42
paradoksal,
rasa nyeri, sehari.
alergi.

Scanoxyl Kapsul 250 Mual, diare, 250-500 mg


(Tempo) mg ruam, kadang- tiap 8 jam
kadang terjadi
Amoxicillin
kolitis
(Bern) Tablet
scored 500
Inamox
mg

Dexymox
Amoksisilin
Anhidrat Amoxicillin
Sirup
(antibakteri) (Bern)
Kering 125
mg/5 ml,
Amoxicillin
botol 60 ml
(Hexp)

Serbuk
Pehamoxil
injeksi
1.000
mg/vial

Ampisilin Kapsul 250 Mual, diare, 0,25-1 g tiap 6


Camicillin
(antibakteri) mg ruam, kadang- jam (dewasa)
kadang terjadi
Kemocilin Kapsul 500
Anak di bawah
kolitis
mg
10 tahun
Ampisilin
setengah
(Muti)

43
Camicillin

Ampicillin Sirup

(Phyt) kering 125


mg/5 ml,
Xepacillin botol 60 ml
dosis dewasa
Serbuk
Kalpicillin
injeksi
1.000
mg/vial

Tablet 125 Reaksi alergi Dewasa : 500


mg berupa mg tiap 6 jam
Fenocin
(sebagai urtikaria,
Di bawah 1
garam K) demam, nyeri
thn : 62,5 mg
Fenoksimetil sendi,
- tab 250
tiap 6 jam
Penisilin leucopenia,
mg.
(Penicilin V) trombositopeni
(sbg.garam 1-5 thn : 125
Fenoksimet a dan diare
K) mg tiap 6 jam
(antibakteri)
il penisilin
(Phap) - tab 500 6-12 thn : 250
mg. mg tiap 6 jam
(sbg.garam
K)

Tetrasiklin Farsyclin Kapsul 500 Mual, muntah, Dewasa : 4


HCL Forte mg diare, eritema, kali sehari
sakit kepala, 250-500 mg
(antibakteri)
gangguan
Anak : 4 kali

44
penglihatan,
hepatotoksisita sehari 25-50
s, pancreatitis mg/kg BB
dan kolitis

Mual, muntah,
diare, eritema,
250 mg pada
Kapsul 100 sakit kepala,
Dohixat hari pertama
Doksisiklin mg gangguan
kemudian 100
(antibakteri) (sebagai penglihatan,
mg per hari
hiklat/HCl) hepatotoksisita
berikutnya
s, pancreatitis
dan kolitis

Kotrimoxaz Mual, muntah, Oral : 960 mg


ole Tablet ruam, per hari tiap
Kotrimoksazol Pediatrik kombinasi : gangguan 12 jam
DOEN II (Phapros) darah (dewasa)
Sulfametok
(Pediatrik) (neutropenia,
Cotrimoxaz sazol 100 120 mg tiap 2
(antibakteri) trombositopeni
ole mg dan jam per hari
a,
Trimetopri (bayi 6
agranulositosis
Decatrim m 20 mg minggu-5
), reaksi alergi,
Pediatrik
bulan)
diare, anorexia,
Kotrimoksazol Kotrimoksa Kombinasi artalgia dan
240 mg (bayi 6
(Pediatrik) zol (Luca) tiap 5 ml mialgia,
bln-5 tahun)
(antibakteri) suspensi : anemia
Sultrimix
480 mg (6-12
Sulfametok
Nufaprim tahun)
sazol 200

45
mg dan
Trimetopri
m 40 mg.

Botol 60 ml

Cotrimoxaz Tablet
ole kombinasi :
Kotrimoksazol
DOEN I Kemotrim Sulfametok
(Dewasa) Adult sazol 400
mg dan
(antibakteri)
Trimetopri

Omegtrim m 80 mg

Tablet
kombinasi :

Kotrimoksazol Sulfametok

(antibakteri) Pehatrim sazol 800


Forte mg dan
Trimetopri
m 160 mg

Eritromisin Erythromyci Kapsul 250 Mual, muntah, Anak 8 thn-


(antibakteri) n (Kifa) mg nyeri perut, dewasa : 250-
(sebagai diare, urtikaria, 500 mg tiap 6
Erythromyci
Stearat) ruam dan jam atau 0,5-1
n (Infa)
reaksi alergi g tiap 12 jam,
lainnya, infeksi berat
Trovilon

46
dinaikkan
gangguan
Erythromyci hingga 4 g per
pendengaran
n (Infa) Sirup 200 hari.
yang
mg/5 ml
reversible,
Decatrocin Anak sampai 2
ikterus
D.S (sbg.etil tahun : 125
kolestatik,
suksinat), mg tiap 6 jam,
Kemothroci gangguan
botol 60 ml infeksi berat
n jantung (aritmia
dosis dapat
dan nyeri dada)
digandakan.

Siprofloksasin Ciprofloksa Mual, muntah, 500-700 mg


(antibakteri) sin (Hexp) Tablet 250 diare, sakit dua kali sehari
mg perut, sakit
Scanax
kepala, pusing,
Ciprofloksa gangguan tidur,
sin (Bern) ruam, pruritis,
anafilaksis
Ciprofloksa fotosensivitas,
Tablet 500
sin (Hexp) peningkatan
mg
ureun dan
Floxifar
keratinin
serum,
gangguan
Ciprofloksa Infus 2
fungsi hati
sin (Hexp) mg/ml,
sementara
botol 100
Ciprox artalgia,
ml
mialgia,
gangguan

47
darah :
eosinofilia
leucopenia
trombositopeni
2 Bronkopneu Amoksisilin Scanoxyl Kapsul 250 Mual, diare, 250-500 mg
monia Anhidrat (Tempo) mg ruam, kadang- tiap 8 jam
(antibakteri) kadang terjadi
Kemocillin Tablet
kolitis
scored 500
Omemox
mg

Amoxicillin
(Bern)

Dexymox

Medimox

Amoxicillin Sirup

(Hexp) Kering 125


mg/5 ml,
botol 60 ml

Pehamoxil Serbuk
injeksi
Widecillin
1.000

48
mg/vial

Kotrimoxaz Mual, muntah, Oral : 960 mg


ole ruam, per hari tiap
Pediatrik gangguan 12 jam
(Phapros) Tablet darah (dewasa)

Kotrimoksazol kombinasi : (neutropenia,


Kotrimoxaz 120 mg tiap 2
DOEN II trombositopeni
ole Sulfametok jam per hari
(Pediatrik) a,
Pediatrik sazol 100 (bayi 6
(antibakteri) agranulositosis
(Phyt) mg dan minggu-5
), reaksi alergi,
Trimetopri bulan)
diare, anorexia,
Cotrimoxaz
m 20 mg artalgia dan
ole 240 mg (bayi 6
mialgia,
bln-5 tahun)
Decatrim anemia
Pediatrik 480 mg (6-12
tahun)
Kotrimoksazol Kemocid Kombinasi
(Pediatrik) Susp tiap 5 ml
(antibakteri) suspensi :
Omegtrim
Sulfametok
Kotrimoksa
sazol 200
zol (Luca)
mg dan
Trimetopri
Sultrimix
m 40 mg.
Fasiprim
Botol 60 ml
Ottoprim
susp

49
Graprima
Syrup

Nufaprim

Cotrimoxaz Tablet
ole kombinasi :
Kotrimoksazol
DOEN I Kemotrim Sulfametok
(Dewasa) Adult sazol 400
mg dan
(antibakteri) Sultrimix
Trimetopri

Omegtrim m 80 mg

Tablet
kombinasi :

Sultrimix Sulfametok
Kotrimoksazol
(antibakteri) sazol 800
mg dan
Trimetopri
m 160 mg

3 Enteritis Eritromisin Erythromyci Kapsul 250 Mual, muntah, Anak 8 thn-


(antibakteri) n (Kifa) mg nyeri perut, dewasa : 250-
(sebagai diare, urtikaria, 500 mg tiap 6
Erythromyci
Stearat) ruam dan jam atau 0,5-1
n (Infa)
reaksi alergi g tiap 12 jam,
lainnya, infeksi berat
Trovilon
gangguan dinaikkan

50
hingga 4 g per
pendengaran
hari.
yang
reversible,
Anak sampai 2
ikterus
tahun : 125
kolestatik,
mg tiap 6 jam,
gangguan
infeksi berat
jantung (aritmia
dosis dapat
dan nyeri dada)
digandakan.

Obat Tradisional (12, 13)

1. Bunga Mawar
Bahan:
- Bunga Mawar Segar 15 lembar
Cara membuatnya: rebus bunga mawar dengan 600 cc air sampai tersisa
500 cc. Minum air rebusan ini 2 kali sehari secara teratur selagi hangat.

2. Alang –alang
Bahan:
- Alang –alang 50 gram
- Daun Ketumbar 60 gram
- Wortel 150 gram
- Tebu 150 gram
- Gula Batu
Cara membuatnya: Campurkan semua bahan dan rebus dengan 600 cc

51
air sampai tersisa 200 cc. Minum air rebusan ini 2 kali sehari secara
teratur.
3. Daun Biduri
Bahan:
- Daun Biduri seperempat genggam
- Rimpang Kunyit 1 ibu jari
- Daun Asam muda seperempat genggam
- Madu 1 sendok
Cara membuatnya: Cuci daun iduri, kunyit dan daun asam muda
kemudian di tumbuk sampai halus. Tambahakan 1 sendok madu dan
secangkir air masak. Aduk rata dan kemudian disaring. Airnya diminum
selagi hangat dan lakukan 2 kali sehari.

4. Daun Pegagan
Bahan:
- Daun Pegagan 60 gram
Cara membuatnya: rebus daun pegagan dengan 600 cc air sampai
tersisa 300 cc. Minum air rebusan ini 2 kali sehari secara teratur. Minum
air rebusannya selagi hangat.

5. Benalu
Bahan:
- 1-2 Batang Benalu
- Adas Pulasari secukupnya
Cara membuatnya: Campurkan kedua bahan dan ditumbuk hingga halus
dan berbentuk bedak. Oleskan pada bagian tubuh untuk mempercepat
sembuhnya campak
2. Kudis

52
Obat Tardisional Kudis dengan Jelly Gamat Gold-G

Obat Tradisional Kudis dengan menggunakan obat herbal alami Jelly


Gamat Gold-G yang terbuat dari extrac teripang emas laut yang di olah
secara tradisional tanpa menggunakan campuran kimia berbahaya dan kini
dapat menyembuhkan penyakit kudis secara cepat tanpa efek samping
apapun.
Berdasarkan hasil penelitian di berbagai Universitas di seluruh dunia,
ditemukan bahwa teripang emas sangat berkhasiat sebagai obat serba guna
dan sebagai antiseptik tradisional. Dari penelitian tersebut terbukti bahwa
Jelly Gamat memiliki kandungan “Cell Growth Factor” (faktor regenerasi
sel) sehingga mampu merangsang regenerasi / pemulihan sel dan jaringan
tubuh manusia yang telah rusak/sakit bahkan membusuk, sehingga menjadi
sehat / pulih kembali. Contoh yang mudah misalnya pada kasus penderita
diabetes melitus. Selain diminum, gamat juga dioleskan pada luka yang
sudah membusuk, bahkan hampir diamputasi. Ternyata, “Cell Growth Factor”
mampu bekerja dengan baik sehingga luka menjadi pulih dengan cepat.

KUDIS & KURAP

Obat Tradisional :

53
1. Jagalah agar penyakit ini tidak menular pada orang lain.
2. Buat obat oles dari bahan berikut, bisa dipilih salah satu.
a. Tepung belerang 2 sendok makan, minyak kelapa 3 sendok
makan, parutan kunyit sebanyak 1 sendok teh. Campur semua
bahan, jadikan sebagai obat gosok / oles.
b. Daun urat 1 genggam, kapur sirih 1 sendok makan. Daun urat
ditumbuk sampai halus lalu dicampur dengan kapur sirih, lalu
dijadikan obat oles.
c. Daun sambiloto 1 genggam, bubuk belerang 1 sendok makan.
Campurkan sambiloto yang sudah dihaluskan dengan serbuk
belerang. Jadikan obat oles.
d. Rimpang temu ireng 2 jari tangan, minyak kelapa 1 sendok makan.
Temu ireng diparut, hasilnya campur dengan minyak kelapa.
Campuran ini dijadikan sebagai obat oles.
e. Daun mindi . Tumbuk 1 genggam daun mindi, jadikan sebagai obat
oles.
f. Daun delima 1 bagian, daun sambiloto 1 bagian, belerang 1
bagian, tepung ubi kayu (tapioka) 2 bagian, minyak kelapa 2
bagian. Lembutkan semua bahan lalu dicampur, jadikan sebagai
obat oles. Salah satu obat oles di atas digunakan untuk mengoles
seluruh badan, kecuali bagian kulit muka / wajah. Bagian kulit yang
terkena penyakit diolesi dengan lebih baik / lebih intensif. Lakukan
sebanyak 2 kali sehari selama 4 sampai 5 hari. Dalam masa ini
sebaiknya penderita penyakit kudis tidak mandi dulu.

3. Untuk mempercepat penyembuhan sakit kudisan, buatkan salah satu


ramuan berikut :

a. Bahan: Daun urat 5 lembar, Daun sambiloto 7 lembar , Air 1/2 liter.

54
Cara membuat: Rebus bahan sampai mendidih, hingga air tinggal
setengahnya. Angkat, dinginkan dan saring. Minum sekali habis, lakukan
setiap hari hingga penyakit kudis sembuh.

b. Bahan: Daun legundi 1 genggam , Air 300 ml

Cara membuat: Rebus air dan daun legundi hingga mendidih lalu matikan
pemanas. Dinginkan dan disaring, minum pada pagi dan sore hari masing-
masing sebanyak 2 sendok makan hingga ramuan habis.

Pada kulit kepala atau dagu terdapat lingkaran yang terjadi karena ada
bagian kulit yang mengelupas dan dikelilingi oleh bintil-bintil di tepinya.
Lingkaran-lingkaran itu saling bersambung dan menyerupai telur berwarna
kemerahan. Apabila dipijit bagian tepinya maka akan keluar nanah dari
lingkaran tersebut. Rincian di atas adalah ciri-ciri penyakit kurap.

Pengobatan penyakit kulit kudis atau kadas dan kurap: Buatkan salah satu
obat oles berikut.

a. Ketepeng cina

Daun ketepeng cina 1 genggam, kapur sirih 1 sendok makan. Tumbuk


hingga halus daun ketepeng cina, lalu campur dengan kapur sirih hingga
menjadi bahan yang digunakan sebagai obat oles. Oleskan pada pagi dan
sore hari di bagian yang sakit. Biasanya setelah 3 hari kurap mengering dan
sembuh. Apabila belum ada tanda kesembuhan, gantilah kapur sirih dengan
tawas sebagai bahan campurannya.

b. Akar Landep

55
Akar landep 1 genggam, jeruk nipis 1 buah. Akar landep ditumbuk
sampai halus lalu bubuhi dengan air perasan jeruk nipis. Campuran ini
dioleskan di bagian yang sakit 2 kali sehari.

3. Panu
a) Obat yang mengandung klotrimazol 1%
Kegunaan obat : untuk infeksi jamur pada kulit

Pemakaian :

Cairan : beberapa tetes cairan dioleskan pada daerah yang terkena


infeksi jamur, gunakan 2-3 kali sehari, sampai infeksi hilang.

Krim : Oleskan secara tipis pada daerah yang terkena infeksi jamu,
gunakan 2-3 kali sehari sampai infeksi hilang.

Instruksi khusus

Panu dapat disembuhkan 3-4 minggu, sedangkan jamur pada daerah


kemaluan disembuhkan dalam 1-2 minggu. Khusus untuk jamur pada kaki,
pengobatan harus terus dilanjutkan selama 2 minggu setelah tanda-tanda
infeksi hilang untuk menghindari kambuhnya penyakit. Setelah dicuci, kaki
harus dikeringkan dengan sebaik-baiknya, terutama daerah lipatan antara
jari

Bentuk sediaan : cairan, Krim

Perhatian : Hanya untuk pemakaian luar

56
b) Obat yang mengandung mikonazol nitrat 2 %
Kegunaan obat : Untuk infeksi ringan akibat jamur pada kulit seperti
panu, kutu air, kadas, kurap dan infeksi jamur pada
kuku

Pemakaian :Oleskan krim atau serbuk sehari sekali sambil


digosokkan perlahan. Biasanya sembuh setelah 2-5
minggu, tetap perpanjang pengobatan selama 10 hari,
untuk mencegah kambuh

Bentuk sediaan : krim, serbuk

Peringatan : hanya untuk pemakaian luar

c) Obat yang mengandung Asam undesilenat, seng undesilenat, kalsium


propionat, natrium propionat
Kegunaan obat : untuk mengobati penyakit kulit luar yang ditimbulkan
oleh jamur misalnya panu, kadas, kurap, kutu air.

Cara pemakaian : Cuci dan keringkan sela-sela jari kaki, lalu gunakan
obat 2-3 kali sehari

Bentuk seidaan :bedak, krim, salep

Perhatian : hanya untuk obat luar

Adapun obat tradisional yang dapat digunakan adalah:

1) Lengkuas
Ambil beberapa lengkuas lalu parut sampai halus. Setelah diparut halus
lalu diperas dan air perasannya dioleskan pada bagian yang terkena
panu secara teratur setelah mandi sampai panu benar-benar hilang.

57
2) Bawang Putih
Siapkan satu buah bawang putih lalu diiris menjadi dua bagian kemudian
gosokkan bagian yang bergetah pada bagian yang terkena panu.
Lakukan cara menghilangkan panu ini dua kali sehari setelah mandi
sampai panu hilang.
3) Belimbing Wuluh
Haluskan beberapa belimbing wuluh lalu campur dengan air kapur sirih.
Campurkan sampai merata lalu oleskan pada bagian kulit yang terkena
panu. Lakukan dua kali sehari setelah mandi.
4) Belerang
Kandungan mineral pada belerang sangat ampuh untuk membunuh
jamur penyebab panu pada kulit. Caranya tumbuk halus belerang lalu
campurkan dengan air perasan jeruk nipis dan minyak kelapa. Setelah itu
oleskan pada kulit yang ada panunya. Lakukan dua kali sehari agar
hasilnya maksimal.

4. Bisul

Pengobatan secara tradisional:

1. Bawang putih
Bawang putih dikenal memiliki sifat antibiotik yg membuat obat herbal
alami yg luar biasa untk bekas luka kecil atau bahkan bisul. Namun, Kalian
harus tahu bahwa sifat antibiotik bawang putih hanya dapat digunakan jika
Kalian mengonsumsinya dalam bentuk segar. Ambil satu siung bawang putih,
kmudian ditumbuk halus, dan tempelkan di daerah yg terkena bisul.

2. Daun Ubi Jalar


Daun ubi jalar, juga bisaa digunakan untk mengobati bisul. Caranya ambil
bberapa lembar daun ubi jalar, kmudian didekatkan dgn api hingga layu

58
(jangan sampai terbakar). Setelah itu tempelkan pda bagian tubuh yg terkena
bisul. Supaya tidak mudah lepas bisaa gunakan perban untk menutup daerah
trsebut.

3. Mentimun
Satu lagi bahan alami yg bisaa digunakan sebagai obat bisul tradisional
adalah mentimun. Caranya, siapkan satu buah mentimun dan biji buah pala.
Kmudian kedua bahan trsebut diparut dan campurkan. Setelah itu parutan
mentimun dan biji pala dibungkus dgn daun pisang dan dipanggang. Selagi
masih hangat, bahan trsebut ditempelkan pda bisul dan dibungkus dgn kain
atau perban. Ganti ramuan trsebut dua kali sehari.

4. Daun Cabe
Siapkan bberapa lembar daun cabe dgn minyak kelapa. Pertama-tama,
daun cabe dicuci bersih kmudian ditumbuk hingga halus. Kmudian
campurkan dgn sedikit minyak kelapa. Tempelkan ramuan trsebut diatas
bisul hingga mengering. Setelah kering ganti dgn ramuan yg baru.

5. Daun Kangkung
Ambil 10-20 lembar daun kangkung, cuci hingga bersih kmudian
ditumbuk hingga halus. Tambahkan dgn sedikit air garam. Kmudian balurkan
ramuan trsebut di sekitar kulit yg terkena bisul lalu ditutup dgn perban. Ganti
perban dan ramuannya dua kali sehari jika diperlukan.

6. Daun Sirih
Daun sirih biasa digunakan sebagai obat untk mengobati keputihan.
Namun ternyata daun berkhasiat ini bisaa juga dijadikan obat bisul
tradisional. Caranya, ambil 7 lembar daun sirih, kmudian dicuci bersih dan
ditumbuk hingga halus. Tempelkan tumbukan daun sirih ini di sekitar bisul
dan dibalut dgn perban.

59
7. Kentang
Bagi para wanita, kentang seringkali digunakan untk perawatan
kecantikan. Misalnya dgn membuat masker kentang yg berkhasiat untk
memutihkan wajah. Selain itu, kentang juga bisaa digunakan untk mengobati
bisul. Caranya dgn menempelkan parutan kentang diatas bisul. Setelah
kering, ganti dgn yg baru.

8. Bayam Duri
Siapkan bahan bahannya yaitu 10 gram daun bayam duri, 10 gram daun
kangkung, 5 gram asam kawak. Cara membuatnya yaitu; daun bayam dan
kangkung ditumbuk halus, dicampur dengan asam kawak dan diberi sedikit
garam dapur. Cara memakainya; Tempelkan ramuan tersebut pada bisul
sampai tertutup semua bagiannya, tunggu sampai kering, bila telah kering
maka gan ti dengan yang baru.
9. Daun Kecubung
Siapkan 20 gram daun kecubung, garam dapur secukupnya dan 10 gram
daun sirih. Caranya; semua bahan ditumbuk menjadi satu dan ditambahkan
sedikit air. Cara memakainya sama dengan cara pertama yaitu tempelkan
pada bisul dan ulangi bila sudah kering.
10. Daun Bayam
Untuk mengobati bisul, kita bisa menggunakan daun bayam. Daun
bayam dipercaya dapat mengobati bisul. Caranya petiklah 1-2 lembar daun
bayam yang masih segar, cucilah hingga bersih dengan air mengalir. Tumbuk
atau lumatlah daun bayam, bisa menggunakan telapak tangan hingga lumat.
Tambahkan sedikit garam. Tempelkan pada bagian tubuh yang terkena bisul,
tapi jangan sampai menutupi mata bisul. Daun bayam dan garam akan
memberikan efek dingin pada bisul yang berasa panas dan berdenyut-
denyut. Lakukan cara ini beberapa kali sehari hingga bisul anda sembuh.

60
11. Daun Sirih
Selain dapat mengusir nyamuk, daun sirih juga sangat bermanfaat
untuk mengobati bisul, tapi hanya untuk bisul yang mulai pecah. Caranya
petiklah beberapa lembar daun sirih. Cucilah hingga bersih. Rebus hingga
mendidih. Dinginkan air rebusan hingga menjadi hangat, kemudikan seka kan
ke bisul yang sudah mulai pecah. Anti biotik yang terkandung pada daun sirih
akan membasmi bakteri yang ada pada nanah dari bisul.

5. Herpes

Tabel 2 . Pengobatan cacar / Herpes

Nama Sediaan Paten Bentuk Indikasi Efek Dosis


Obat sediaan Samping
(Generik)

Asiklovir Azovir® Tablet Infeksi virus Ruam kulit, Untuk penggunaan


(Askes) Herpes simplek mual,
Dewasa: infeksi
pada selaput muntah,
parah herpes
lendir, kulit dan diare, nyeri
simpleks 5xsehari
genitalis, abdomen,
200 mg, dengan
herpes labialis. dermatitis
interval 4 jam
yang disertai
sekali (tidak
rasa gatal
termasuk malam
dan
hari) selama 5
dermatitis
hari, Herpes zoster
kontak.
dan varisella 5x
sehari 800 mg
selama 7 hari,
profilaksis herpes

61
simpleks 4x sehari
200 mg dengan
interval 6 jam
sekali.

Anak-anak: terapi
infeksi herpes
simpleks dan
profilaksis infeksi
herpes simpleks
pada pasien
gangguan respon
imun, anak 2-4
tahun=dosis
dewasa, <2 th ½
dosis dewasa,
varisella anak >6
th 4x sehari 400
mg selama 5 hari,
>2 th 4x sehari
400 mg selama 5
hari.

Famsiklov Famvir® Tablet 250 mg Herpes zoster Sakit kepala, Infeksi herpes
ir akut dan mual. zoster dewasa 250
herpes mg 3x sehari
genitalis akut. selama 7 hari.
Episode 1 infeksi
herpes genitalis

62
dewasa 250 mg 3x
sehari selama 5
hari, infeksi herpes
genitalis rekuren
akut 125 mg 2 x
sehari selama 5
hari.

Valasiklov Valtrex® Kaplet 500 mg Pengobatan Jarang 500 mg. untuk


ir herpes zoster, terjadi, Sakit pengobatan
herpes kepala, mual, Herpes zoster:
simpleks tipe 1 gangguan sehari 3x2 kaplet
dan 2, ginjal. selama 7 hari,
membran Herpes simpleks
mukosa episode 1: sehari
termasuk 2x1 kaplet selama
herpes genital 10 hari, tipe
awal dan kambuh: sehari
rekuren. 2x1 kaplet selama
5 hari, terapi
supresif: sehari
1x1 kaplet selama
6 bulan.

63
Tabel 3. Tanaman obat tradisonal untuk pencegahan cacar/herpes

Nama Tanaman Kandungan Kegunaan Cara


Penggunaan
Virgin Coconut Oil (VCO)
lauric acid atau asam Membunuh virus, Diminum 2 x 2
laurat bakteri, cendawan sdm tiap hari
selama 2 minggu
dan protozoa
dan oles tipis-
sehingga dapat
tipis pada
menanggulangi
permukaan kulit
serangan virus
yang ada
seperti HIV, herpes,
bercaknya,
influenza dan
setelah meresap
berbagai bakteri
diulangi lagi
patogen termasuk
minimal 3xsehari
listeria
monocytogenes dan

helicobacter pyloryd
Mengkudu (Morinda
morinda diol, Buah mengkudu 1 Buah
citrifolia)
morindone, morindin, berperan dalam mengkudu
damnacanthal, metil meningkatkan daya matang
asetil, asam kapril tahan tubuh untuk dihaluskan
dan sorandiyiol. melawan infeksi kemudian
virus. Selain itu buah dicampur dengan

64
mengkudu 1 rimpang
membantu proses lempuyang parut
penyembuhan pada dan beberapa
saraf yang terserang sendok makan
herpes zoster. air masak. Hasil
perasannya
diminum.
Benalu (Loranthus, Spec.
Daun dan batang Herba benalu secara ambil 5 lembar
div.)
benalu mengandung umum berkhasiat daun benalu,
alkaloida, saponin, antiradang, sebesar ibu jari
flavonoid dan tanin antibakteri dan kencur, dan 4
antibengkak. sendok makan
Penelitian lain beras putih. Cuci
menyebutkan bahwa bersih ketiga
benalu digunakan bahan tadi lalu
sebagai obat batuk, giling sampai
diuretik, halus, kemudian
pemeliharaan balurkan ke
kesehatan ibu pasca seluruh bagian
persalinan, tubuh yang
penghilang rasa terkena cacar air.
nyeri, luka atau Lakukan sehari 3
infeksi kapang, kali selama
cacar. diperlukan.

Tambahan (12,13)

65
Penggunaan bahan tradisional yang digunakan secara empiris pada
pengobatan herpes:

Beras ketan hitam di sangrai kemudian dikunyah bersama dengan gula


merah dan daging kelapa yang sudah dibakar selama beberapa menit,
kemudian disemburkan pada daerah yang terinfeksi virus (vesikel lesi).

Cacar

Berikut ini adalah ramuan obat tradisional yang dapat digunakan untuk
mengatasi cacar air :
Pemakaian dalam :
Resep 1 :

30 gram temu lawak + 25 gram kencur + 15 gram asam jawa + 15 gram


jahe, dicuci dan dipotong-potong, lalu direbus dengan 600 cc air hingga
tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum 2-3 kali sehari.
Resep 2 :

2 buah mengkudu matang dicuci dan dijus, atau diparut dan diambil
airnya, lalu diminum. Lakukan 2-3 kali sehari.

Pemakaian luar :
Resep 1 :

Kunyit + daging buah asam (asam kawak) masing-masing secukupnya


ditumbuk halus, tambahkan minyak kelapa secukupnya, dipanaskan
sebentar, setelah dingin dioleskan pada bagian kulit yang terkena cacar air.
Resep 2 :
Daun asam dan kunyit masing-masing secukupnya dicuci dan dihaluskan,
lalu dipakai untuk mengoles kulit yang gatal karena cacar air.

66
Catatan : untuk perebusan gunakan periuk tanah atau panci enamel atau
panci kaca.

6. Kurap

Adapun obat herbal untuk kurap adalah:

1. Daun tembakau secukupnya ditumbuk halus kemudian dioleskan pada


kulit yang terkena kadas. Pemakaian dilakukan secara teratur 1-2 kali
sehari.

2. Lengkuas segar dipotong salah satu ujungnya lalu dicelupkan pada


bubuk belerang kemudian dioleskan pada kulit yang terkena panu atau
kadas. Pemakaian dilakukan secara teratur 1-2 kali sehari.

3. Lima lembar daun jinten dan 3 butir bawang putih ditumbuk halus.
Tambahkan minyak kelapa secukupnya, aduk hingga rata, kemudian
digosokkan pada kulit yang terkena panu. Pemakaian dilakukan secara
teratur 1-2 kali sehari.

4. Cuci bersih 500 mg kayu bidara laut, 3 gram daun ketepeng, dan 4 gram
rimpang kunyit, lalu rebus dengan 110 ml air hingga mendidih. Dinginkan.
Pemakaian digunakan sebagai kompres di bagian kulit yang terserang
kurap. Perbarui ramuan setiap 3 jam

5. Siapkan 5 gram daun gude segar dan ¼ sendok teh kapur sirih. Cuci
bersih daun gude, tumbuk halus, lalu tambahkan ¼ sendok teh kapur
sirih. Setelah itu, aduk sampai rata. Pemakaian dioleskan di kulit yang
terkena kadas, 1-2 kali sehari sampai sembuh.

67
6. Tumbuk 3 jari batang brotowali dan belerang yang sebesar kemiri sampai
halus, lalu remas dengan minyak kelapa seperlunya. Pemakaian
dioleskan di kulit yang terserang kadas, 2 kali sehari.

7. Cuci bersih daun mimba secukupnya, lalu memarkan hingga halus.


Pemakaian dibalurkan di bagian yang terkena penyakit tersebut.

8. Lengkuas. Lengkuas 1 ruas dan bubuk belerang. Cara membuatnya:


Potong salah satu ujung lengkuas, dan bubuhkan sedikit belerang,
kemudian oleskan pada bagian panu atau kadas. Lakukan 1-2 kali sehari.

9. Daun Tembakau. Daun tembakau secukupnya. Cara membuatnya:


tumbuk halus daun tembakau dan oleskan pada bagian panu atau kadas.
Lakukan 1-2 kali sehari.

10. Daun Jinten.Daun Jinten 5 lembar, bawang putih 3 butir, dan minyak
kelapa secukupnya. Cara membuatnya: tumbuk halus daun jinten dan
bawang putih. Tambahkan sedikit minyak kelapa dan oleskan pada
bagian panu. Lakukan 1-2 kali sehari.Penyakit Kurap adalah satu
penyakit kulit menular yang disebabkan oleh fungi. Masa infeksi kurap
hingga terkena penyakit adalah beberapa hari. Gejala kurap adalah
terdapat bagian kecil yang kasar pada kulit dengan dikelilingi lingkaran
merah muda.

11. Daun gude. Siapkan 5 gram daun gude segar dan ¼ sendok teh kapur
sirih. Cuci bersih daun gude, tumbuk halus, lalu tambahkan ¼ sendok teh
kapur sirih. Setelah itu, aduk sampai rata. Penggunaan : Oleskan di kulit
yang terkena kadas, 1-2 kali sehari sampai sembuh.

68
12. Kayu bidara. Cuci bersih 500 mg kayu bidara laut, 3 gram daun
ketepeng, dan 4 gram rimpang kunyit, lalu rebus dengan 110 ml air
hingga mendidih. Dinginkan. Penggunaan : Gunakan sebagai kompres di
bagian kulit yang terserang kurap. Perbarui ramuan setiap 3 jam.

 Pengobatan Sintetik Kurap


a. Ketokonazole
Komposisi : Tiap gram krim mengandung ketoconazole 20
mg.
Indikasi : Infeksi dermatofit kulit, seperti tinea korporis,
tinea kruris, tineamanus, dan tinea pedis.

Farmakologi : Ketoconazole adalah suatu derivat imidazole-


dioxolane sintetis yang memiliki aktifitas
antimikotik yang poten terhadap dermatofit.
Ketoconazole bekerja dengan menganggu
sintesa ergosterol yang merupakan komponen
penting dari membran sel jamur.

Dosis : Dioleskan tipis 2 – 3 kali sehari.

Efek Samping : Sedikit rasa iritasi dan rasa panas, alergi kulit
lokal, dan dermatitis.

Peringatan :

i. Hindarkan kontak dengan mata, bila hal ini terjadi bilas mata
dengan air.
ii. Hati-hati penggunaan pada wanita hamil dan menyusui.

69
iii. Keamanan dan efektifitas penggunaan pada anak-anak
belum diketahui.
Penyimpanan : Simpan di bawah suhu 300C.
Sediaan Beredar : Anfuhex (Hexpharm Jaya), Formyco (Sanbe
Farma), Fungasol (Guardian Pharmatama).
b. Miconazole
Komposisi : Tiap gram krim mengandung miconazole nitrat
20 mg.
Indikasi : Infeksi kulit dan kuku yang disebabkan tinea
capitis, tineacorporis, tinea manum, tinea pedis.
Farmakologi : Miconazole nitrat, sintetis turunan dari 1-
phenethyl-imidazole adalah antijamur spektrum
luas dan agen bacreicidal. Ini menggabungkan
aktivitas anti jamur terhadap Common
dermatophytes, ragi dan jamur dengan berbagai
aktivitas antibakteri terhadap beberapa bakteri
gram positif dan cocci Miconazole telah terbukti
efektif dalam mycoses sekunder infeksi yang
kambuh atau resisten dengan pengobatan
lainnya.
Dosis : Dewasa dan anak-anak, dioleskan secukupnya-
tinea pedis, krusis, korposis dan kandiasis kulit :
2 kali sehari, tinea versikolor sekali sehari.

Efek Samping : Sedikit rasa iritasi dan rasa panas, alergi kulit
lokal, dan dermatitis.

Peringatan :

70
i. Hindarkan kontak dengan mata, bila hal ini terjadi bilas mata
dengan air.
ii. Hati-hati penggunaan pada wanita hamil dan menyusui.
Penyimpanan : Simpan di bawah suhu 300C.
Sediaan Beredar : Krim Locoriz (Ifars), Krim Mycorine (Galenium
Pharmasia).
c. Pagoda Salep
Komposisi :
Asam salisilat 12 %
Sulfur praecipitatum 10 %
Asam Benzoat 5%
Camphora 3%
Menthol 1%
Indikasi : Untuk mengobati penyakit kulit seperti gatal-
gatal ditelapak tangan dan kaki, selangkangan,
paha, kutu air, panu,kurap, dan kudis.
Cara Pakai : Oleskan pada kulit yang sakit 1-2 kali sehari.
Pabrik : PT. Apiat Industri Farmasi.
d. Obat Kurap Cap 19
Komposisi :

Acidum Salicylicum 10,6 %

Camphora 1,4 %
Ethanol 96% ad 100 %

Indikasi : Mengobati penyakit jamur kulit, seperti panu,


kadas dan kurap.
Kontra Indikasi : Bagi mereka yang sensitif terhadap salah satu
bahan di atas.

71
Cara Pakai : Bersihkan terlebih dahulu bagian kulit yang
terkena panu, kadas dan kurap. Ambil sedikit
kapas, tetesi dengan obat kurap cap 19.
Oleskan pada tempat yang sakit 3 kali sehari
sampai sembuh, selama kurang lebih satu
minggu.

Pabrik : PT.Irawan Djaja Agung.

7. Kudis

Kudis dapat dicegah juga dapat diobati. Untuk pengobatannya bisa


digunakan salep kudis atau dengan obat herbal. Beberapa jenis obat yang
bisa digunakan adalah sebagai berikut:

1. Permetrin. Salep jenis ini sangat banyak digunakan untuk


menyembuhkan kudis. Untuk penggunannya, sebaiknya dilakukan
sebelum tidur. Serta memakainya sesaat setelah mandi.

Eurax atau Crotamiton. Salep ini dapat digunakan untuk mencegah


penyebaran kudis. Krim ini digunakan pada lipatan tubuh. Misalnya, di bawah
lengan, di antara jari – jari kaki, dan daerah pangkal paha.

yang sudah jadi memang banyak antara lain scabicid dan scabimid.

Bahan:

Sulfur, berbentuk bubuk kuning, kalau belum bubuk harus ditumbuk sampai
halus dahulu.

72
Bedak bayi yang netral, tidak mengandung bahan macam macam, untuk
menghindari adanya reaksi dengan sulfur. Lebih aman lagi menggunakan
tepung kanji.

Ramuan:
Campur bubuk sulfur dengan bedak/tepung dengan komposisi 1: 8, jadi jika
tepungnya 8 gram maka sulfurnya perlu 1 gram, jangan terbalik. Campur
sampai campuran menjadi rata dengan mengaduk aduk berulang kali. Jadi
deh obat tradisional scabies. Setelah jadi bisa langsung dibalurkan keseluruh
tubuh penderita scabies.

Scabies yang parah menimbulkan kerusakan pada kulit yang akan


menjadi bekas dan membuat anda tidak nyaman. Seacra alami,
mengembalikan kulit ke kondisi semula membutuhkan waktu.

1. Daun Mint memiliki kandungan yang bermanfaat untuk kulit. Kandungan


dalam daun mint akan merangsang tumbuhnya sel kulit baru yang akan
menggantikan sel-sel kulit yang rusak akibat scabies.
Tumbuk daun mint secukupnya kemudian oleskan pada bekas scabies,
lakukan secara rutin 2-3 kali sehari dan secara perlahan bekas luka akan
tersamarkan.

2. Lidah Buaya kaya akan asam amino dan lignin yang bermanfaat untuk
merangsang pertumbuhan sel kulit serta melembabkan kulit. Oleskan gel
lidah buaya secara rutin 2-3 kali sehari sampai bekas luka anda
tersamarkan.

3. Madu mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan, madu mampu


membantu proses regenerasi sel kulit, mendinginkan, meringankan nyeri
serta menghilangkan bekas luka. Oleskan madu pada bekas scabies dan

73
diamkan selama 15-20 menit, lakukan secara secara rutin 2-3 kali sehari
akan membantu menyamarkan bekas scabies anda.

4. Mentimun, kandungan silika dalam mentimun dapat meningkatkan


produksi kolagen serta mencegah keriput. Banyak produk perawatan kulit
menggunakan mentimun sebagai bahan utama, baik digunakan untuk
mengencangkan kulit,mencegah keriput, mengatasi bekas jerawat,
bahkan menyamarkan bekas luka. untuk menyamarkan bekas.

 Pengobatan Sintetik Kudis

a. Betamethasone Krim
Komposisi : Tiap gram krim mengandung Betamethason
Valerat setara dengan Betamethason 1 mg.

Indikasi : Untuk meringankan inflamasi dari dermatosis


yang responsif terhadap kortikosteroid.

Farmakologi : Betamethason valerat merupakan suatu


kortikosteroid topikal yang mempunyai sifat
anti inflamasi, anti pruritik, dan vasokonstriktif.
Dosis : Dioleskan secara tipis dan merata pada bagian
kulit yang meradang / sakit, dilakukan 2 atau 3
kali sehari atau sesuai dengan petunjuk dokter.
Efek Samping : Penggunaan kortikosteroid topikal dapat
menyebabkan efek samping lokal seperti: kulit
kering, gatal-gatal, rasa terbakar, iritasi,
folikulitis, hipertrikosis, erupsi menyerupai acne,
hipopigmentasi, dermatitis perioral, dermatitis.
Peringatan :

74
 Hanya untuk penggunaan luar, tidak untuk mata, hentikan
pengobatan bila terjadi iritasi atau sensitisasi.
 Hindari penggunaan dalam jangka panjang terutama untuk
anak-anak karena dapat menyebabkan supresi adrenal dan
pertumbuhan terhambat.
 Jangan digunakan pada anak-anak usia kurang dari 2 tahun.
 Pengunaan pada remaja dan pada daerah muka agar dibatasi
selama 5 hari dan jangan menggunakan pembalut.
 Keamanan penggunaan pada wanita hamil belum diketahui
dengan pasti.
 Agar ditetapkan penghentian pemberian obat atau penghentian
pemberian ASI dengan mempertimbangkan kepentingan
pengobatan bagi ibu menyusui.
Penyimpanan : Simpan di tempat yang sejuk serta terlindung
dari cahaya.
Sediaan Beredar : Krim Proson (Bernofarm), krim Benoson M
(sediaan kombinasi dengan mikonazol)
(Bernofarm).
b. Hydrocortisone Krim
Komposisi : Tiap gram mengandung hidrokortison asetat 25
mg.
Indikasi : Menekan reaksi radang pada kulit yang bukan
disebabkan infeksi
seperti eksema, dermatitis alergi, dan pruritus.
Farmakologi : Hidrokortison asetat adalah suatu senyawa
antiradang dari golongan kortikosteroid yang
sangat efektif untuk obat kulit. Pada penyakit
kulit yang disebabkan oleh alergi, krim

75
hidrokortison asetat akan segera memberi efek
berkurangnya radang, rasa gatal dan sakit.
Dosis : Dioleskan tipis pada kulit 2 - 3 kali sehari.
Efek Samping : Pada penderita yang sensitif dapat timbul reaksi
seperti: rasa terbakar, gatal, kekeringan, atropi
kulit serta infeksi sekunder.
Peringatan :
 Bila terjadi iritasi, pengobatan harus dihentikan.
 Pada wanita hamil, pemberian untuk jangka lama ataupun dosis
besar tidak dianjurkan.
Penyimpanan : Simpan di tempat yang sejuk serta terlindung
dari cahaya.

Sediaan Beredar : Krim Hufacort (Gratia Husada Farma), Krim


Nestacort (Ifars).

8. Gatal gatal

Pengobatan sendiri diarahkan hanya terhadap penanggulangan


keluhan gatal tanpa mempengaruhi sebab-sebanya. Untuk maksud ini
umumnya digunakan obat-obat sebagai berikut :
1. Antigatal. Biasanya dalam bentuk sediaan cairan kocok, yang
mengandung mentol, kamper atau fenol. Obat-obat ini biasanya
tercampur dengan sengoksida atau kalamin dengan daya
mengerutkan. Sediaan ini berefek menyejukkan sebab adanya
penguapan air dari permukaan kulit.
2. Antihistamin. Untuk gatal di banyak tempat sekaligus dari tubuh
sebaiknya digunakan dalam bentuk tablet sebab lebih praktis dan
efektif. Obat-obat yang tersedia bebas adalah klorfeniramin.

76
3. Kortikoid. Untuk gangguan gatal yang lebih parah dapat menggunakan
kortikoid. Karena efek sampingnya penggunaan kortikoid dibatasi
hanya untuk gatal-gatal yang parah seperti ekzim. Dapat digunakan
krem hidrokortison asetat 1% dan hidrokortison butirat 0,1 %

N Nama Indikasi Komposisi Dosis Bentuk


o Obat sediaan
Mengurangi gatal
1. Caldine Asam glikolat bersihkan
karena biang
lotion 8% bagian kulit
keringat,
yang gatal,
biduran/kaligata,gigi
lalu
tan serangga, udara
oleskan 2-
panas, terbakar
4 x sehari. cair
ringan akibat sinar
Sebaiknya
matahari. Juga
digunakan
sebagai antiseptik
sehabis
kulit, astringensia
mandi dan
dan anti alergi
sore.
Pengobatan biang
2. Bedak Asam salisilat Gosokkan
keringat,gatal
yekacil 1%, balsem per 3-4 kali
karena udara
(Obat 0,5%, kamfer sehari
panas,sebagai
bebas) 0,5%, menthol pada kulit bedak
antiseptik pada
0,5%, seng yang gatal.
kulit,gatal karena
oksida 0,5%
gigitan serangga,
gatal karena
pakaian basah.

77
Gatal,kudis,kutu
3. Citotillin Zn-oksida Oleskan
air,panu,kadas
(Obat 12,5%, kamfer pada
bebas) 0,625%,asam tempat cair
benzoat 3% yang sakit
beberapa
sekali.
Gatal-gatal dan
4. Herocyn Balsem peru Beberapa
biang keringat
(Obat 2%, seng oksida kali sehari,
bebas) 3,5%, belerang taburkan
endap 1,42%, pada bedak
asam salisilat tempat
0,8%, kamfer yang sakit
0,31%, menol setelah
0,47% , talk dibersihka
100% n
Biang keringat
5. Neo Klorfenesin 5 2-3 kali
gatal,mencegah
ultracyn mg/g sehari bedak
kulit lecet
(Obat sehabis
bebas mandi
terbatas)
Menekan reaksi
6 Hydroco Hidrokortison Dioleskan krim
radang pada kulit
rtisone asetat 25 mg  tipis pada
yang bukan
kulit 2 - 3
disebabkan infeksi
kali sehari. 
seperti: eksema,
dermatitis alergi,
dermatitis seboreik,

78
intertrigo, ruam
"popok" pada bayi,
pruritus yang tidak
dapat diatasi
dengan cara lain

Pengobatan dengan herbal


1. Daun mahkota dewa (Phaleria macrocarpa)

Kandungan kimia. Daun mahkota dewa mengandung antihistamin,


alkoloid, saponin dan polifenol (lignan). Kulit buah mengandung alkaloid,
saponin dan flavonoid.

Alkaloid berfungsi sebagai detoksifikasi yang dapat menetralisir


racun-racun di dalam tubuh. Polifenol, berfungsi sebagai anti-histamin
(anti-alergi).

Saponin, menjadi sumber anti-bakteri dan anti-virus,


meningkatkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan vitalitas,
mengurangi kadar gula dalam darah, mengurangi penggumpalan darah.

Flavanoid, melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh dan


mencegah terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah, mengurangi
kandungan kolesterol serta mengurangi penumbunan lemak pada
dinding pembuluh darah, mengurangi kadar resiko penyakit jantung
koroner, mengandung anti-inflamasi (anti-radang), berfungsi sebagai
anti-oksidan, membantu mengurangi rasa sakit jika terjadi pendarahan
atau pembengkakan.

Bagian yang digunakan. Bagian tanaman yang digunakan sebagai


obat adalah daun, daging dan kulit buahnya. Daun dan kulit buah bisa

79
digunakan segar atau yang telah dikeringkan, sedangkan daging buah
digunakan setelah dikeringkan.

Indikasi: Kulit buah dan daging buah digunakan untuk disentri,


psoriasis, dan jerawat. Sedangkan daun dan biji digunakan untuk
pengobatan penyakit kulit, seperti eksim dan gatal-gatal.

Cara pemakaian. Caranya ambil beberapa lembar daun mahkota


dewa yang masih segar, cuci sampai bersih, kemudian tumbuk atau
giling sampai halus dan lumat lalu balurkan pada bagian tubuh yang
gatal.

2. Kulit batang bunga kamboja (Plumeria acuminate)


Cara mengolahnya yaitu ambil kulit batang kamboja secukup cuci
sampai bersih kemudian tumbuk sampai halus, kemudian balurkan pada
bagian tubuh yang gatal.
3. Daun Trengguli (Cassia fistula L.).

Kandungan Kimia : saponin, tanin, gom, gula, hidroksimetil, asam


sitrat, asam hidrisianik, pektin.

Cara pemakaian: Hancurkan daun trengguli muda, gosokkan


pada bagian yang terserang hingga bebas dari gatal-gatal.

4. Buah dan biji srikaya (Annona squamosa) mentah.

Kandungan Kimia : Biji mengandung senyawa poliketida dan suatu


senyawa turunan bistetrahidrofuran; asetogenin (skuamostatin C, D,
anonain, anonasin A, bulatasin, bulatasinon, skuamon, ncoanonin B, neo
desasetilurarisin, neo retikulasin A, skuamosten A, asmisin, skuamosin,
sanonasin, anonastatin, neoanonin). Juga ditemukan, asam lemak, asam

80
amino dan protein. Komposisi asam lemak penyusun minyak lemak biji
srikaya terdiri dari metil palmitat, metil stearat, metil linoleat. Daun
mengandung alkaloid tetrahidro isokuinolin, p-hidroksibenzil-6,7-
dihidroksi-1,2,3,4-tetrahidroisokinolin (demetilkoklaurin=higenamin).
Bunga mengandung asam kaur-1,6-ene-1,9-oat diinformasikan sebagai
kornponen aktif bunga srikaya. Buah muda mengandung tanin.
Cara pemakaian: Tumbuk dan peras srikaya mentah (1 buah)
bubuhkan sarinya pada gigitan nyamuk, 3 x sehari hingga gatalnya
hilang.
5. Daun salam (S. polyanthum)

Kandungan Kimia: Minyak atsiri (0,05 %) mengandung sitral dan


eugenol, tanin dan flavonoida.

cara pemakaian: yaitu ambil daun salam yang masih segar, cuci
sampai halus, kemudian lumatkan baru kemudian balurkan pada tubuh
yang gatal selain dengan cara dilumatkan digosok-gosok pada kulit yang
gatal.

6. Daun cocor bebek (kalanchoe pinnata).


Kandungan Kimia : Asam malat, Damar, Zat lendir, Magnesium
malat, Kalsium oksalat, Asam Formiat, dan Tanin.
Cara Pemakaian : Tumbuk dan peras 5-10 lembar daun,gosokkan
pada gigitan yang gatal 3 x sehari.

Pengobatan tradisional yang ada di pasaran

 Minyak kayu putih

81
Komposisi ; cajuput oil 100%

Indikasi ;membantu sakit perut,perut kembung,rasa mual


dangatal-gatal gigitan serangga/ nyamuk

Aturan pakai ; dioleskan dibagian yang sakit

 Al biruni herbanisa

Komposisi : Jintan Hitam (Nigella sativae Semen) ,Temu Putih


(Curcuma Xedoaria Rhizoma) Kandungan kimia
cineole, camphane, zingiberene, borneol, camphor,
curcumin dan resin serta curcuminoid
dancurdione.sirih,dan teki

Kegunaan : Membantu mengatasi keputihan,Mengurangi nyeri


haid, melancarkan / menormalkan haid,
Membersihkan / mengecilkan rahim,Mengurangi
gatal-gatal/sekresi pada daerah kewanitaan

Aturan pakai : 3 x 1-2 kapsul sehari

82
 Minyak Cap tawon

Komposisi : Minyak Kelapa.. Minyak kayu putih, cengkeh, daun lada,


jahe, kunyit dan bawang.Minyak atsiri

Khasiat Manfaat Minyak Tawon :


i. Mengobati kulit yang terkena minyak panas, kulit yang terluka/lecet atau
kulit yang terkena pisau.
ii. Mempercepat penyembuhan lebam akibat benturan benda tumpul.
iii. Meredakan nyeri, sakit kepala, batuk, gatal akibat gigitan serangga.
iv. Mengobati sakit gigi dan sariawan
v. Sakit urat & tulang, bisul, pusing, kudis, panu, muntah-muntah, pegal-
pegal, rematik, masuk angin, sakit perut, sesak napas, dll.
Cara pemakaian : digosok pada daerah yang sakit atau gatal

9. Jerawat

Obat swamedikasi acne (Jerawat)

1) Aza 20 Cream (Produsen :Pharmacore Labs)

83
Komposisi : Tiap gram krim mengandung Azelaic acid
200 mg

Indikasi : Untuk pengobatan topikal pada akne


vulgaris ringan sampai sedang

Cara kerja obat : azelaic acid bekerja dengan cara


menginhibisi sintesis protein pada sel
bakteri menurunkan pembentukan mikro
komedo pada akne dan menormalkan
proses keratinisasi.

Kontra indikasi : pasien dengan riwayat hipersensitif


terhadap azelaic azid

Dosis & Pemakaian : digunakan setelah kulit dibersihkan


dengan krim/ lotion pembersih. Oleskan
aza 20 cream pada bagian kulit yang
bermasalah 2 kali sehari (pagi dan sore).
Apabila terjadi iritasi, pemberian harus
dikurangi menjadi sekali sehari sampai
iritasi hilang atau pengobaan dihentikan
untuk sementara. Pada umumnya setelah

84
menggunakan secara teratur, terjadi
perbaikan nyata kira-kira 4 minggu. Apabila
hasil yang diharapkan sudah tercapai,
dianjurkan untuk tetap menggunakan krim
secara teratur untuk mendapatkan hasil
terbaik selama beberapa bulan, tetapi
sebaiknya tidak lebih dari 6 bulan.

Efek samping : aza 20 cream umumnya dapat ditoleransi


dengan baik. Iritasi lokal pada kulit kadang-
kadang terjadi, tetapi umumnya ringan dan
besifat sementara. Efek samping yang
umumnya terjadi seperti pruritis perasaan
terbakar, eritema, rash, iritasi, dermatitis.

Peringatan dan perhatian : - hanya untuk pemakaian luar

- Hati- hati jangan mengenai mata.


Apabila terjadi harus segera dibilas
dengan air
- Hindari pemakaian obat ini selama
masa kehamilan dan laktasi
- Pemberian pada wanita hanya bila
sangat dibutuhkan.

Kemasan & no. Reg : Tube netto 10 gram, DKL 0535801029A1

2) Benzolac 5% (Produsen: PT. Surya Dermato medica laboratories)

85
Komposisi : Benzoil peroksida 5% dalam dasar gel.

Indikasi : membantu pengobatan jerawat

Daya kerja : Lokal pada kulit sebagai obat jerawat


berdasarkan sifat yang dimiliki yaitu menurunkan
konsentrasi asam lemak bebas dalam sebum.
Bersifat anti mikroba terhadap propionibacterium
acnes dan bersifat keratolitik.

Aturan pakai : - Cucilaah muka dengan seksama. Cobalah tes


terhadap kulit. Oleskan gel ini dengan ujung jari
pada bagian yang berjerawat pada 3 hari pertama.

- Terjadi reaksi dan gangguan, gunakan 1-2 kali


sehari dengan cara mengoleskan krim tipis-tipis
dan hati-hati pada berjerawat dan sekitarnya.
Hidarkan pemakaian yang berlebihan.

- Bila terjadi kekeringan atau kulit yang terkelupas,


dosis dikurangi menjadi 1 kali sehari atau 2 kal
sehari.

86
Efek samping : - Dermatitis atau kontak alergi telah pada
pengobatan benzoil peroksida secara topikal.

- Iritasi lokal (kerap terjadi reaksi hebat


pada beberapa orang)

Kemasan & No. Reg : Tube Plastik 5 gr, DTL 9028600828A1

3) Bioacne®Cream (Produsen: Ikapharmindo)

Golongan : Obat bebas

Komposisi : Setiap gram BIOACNE mengandung


Sulfur 50mg, Resorcinol 5mg, dan
Cetrimide 5mg dalam dasar krim yang
cocok.

Indikasi : Bioacne membantu mencegah dan


menghilangkan jerawat. Kombinasi sulfur,

87
Resorcinol, dan Cetrimide mempunyai
kemampuan anti bakteri, terutama terhadap
bakteri yang terlibat dalam pembentukan
jerawat (propionibacterium acnes) serta
daya keratolitik yang optimal.

Cara pemakaian : Setelah kulit dibersihkan, oleskan Bioacne


tipis saja pada jerawat dua atau tiga kali
sehari, pagi, siang, malam secara teratur

Kontra Indikasi : Kepekaan terhadap salah satu komponen


krim ini.

Peringatan : Jangan digunakan pada luka lecet.

Penyimpanan : Simpan di tempat sejuk.

Acne dengan peradangan sedang dan banyak komedo lebih efektif


diobati dengan benzoylperoksida (gel 2,5 % benzolac) yang pada
permulaan harus dioleskan dengan hati-hati 1x sehari berhubung sifat
iritasinya kulit.

4) Acne Feldin®Lotion (PT. Galenium Pharmasia Laboratories)

88
Golongan : Obat bebas

Deskripsi : Sulfur endap, Champor 1%.

Indikasi : Acne vulgaris.

Dosis : Oleskan 2 kali sehari pada kulit berjerawat


yang telah dibersihkan, atau menurut
petunjuk dokter.

5) Verile® Gel (Produsen: PT Medikon Prima)

Golongan : Obat Bebas.


Kemasan : Gel 10 gram.
Komposisi : Triclosan 0,1%, Boric acid 1%, Asam
Salisilat 0,5%, Resorsinol 2%, Allantoin
0,1%, Alcohol 25%.

Dosis : 2-3 kali sehari pada kulit berjerawat yang


telah dibersihkan.

Kelebihan Verile Acne Gel :


a. Membantu membersihkan kulit dari minyak;

89
b. Membasmi bakteri & jamur penyebab jerawat, dengan mantap;
& tuntas
c. Membantu penyembuhan luka jerawat;
d. Memberikan rasa sejuk pada jerawat yang meradang;
e. Cepat menghilangkan gejala yang menyertai jerawat seperti
rasa gatal, merah dan lecet;
f. Tidak mengiritasi kulit;
g. Transparan dan bisa digunakan kapan saja, tidak lengket dan
tidak berbekas;

Pengobatan Menggunakan Obat Tradisional

1. Kaplet Indah Warni (PT. Mustika Ratu Tbk.)

90
Indikasi : Untuk mengurangi jerawat dan gatal-
gatal pada kulit akibat penggunaan
kosmetik.

Kemasan : Botol 30 kaplet


Komposisi

Tiap kaplet mengandung :

Temulawak (Curcumae Rhizoma)………500 mg

Biji buah Asam (Tamarindi Pulpa)……….2 mg

Dosis : Diminum 1 kaplet setiap hari.

2. Kapsida bersih darah kembang

Indikasi : Membersihkan darah yang kotor,


mengobati gatal-gatal, koreng, bisul,

91
jerawat memperbaiki peredaran darah dan
memperbaiki pencernaan makanan.

Cara Pemakaian :Minumlah secara teratur sehari 3 kali, tiap


minum 2 kapsul sebelum makan dan
menjelang tidur malam.

Kemasan :Botol plastik isi 12 kapsul @ 300 mg.


Kapsul berwarna orange-orange bertuliskan
KEMBANG BULAN

Pengobatan dari herbal :


Buah Tomat (Solanum lycopersicum L.)

Kandungan Kimia

Buah tomat mengandung alkaloid solanin, saponin, asam folat, asam malat,
asam sitrat, bioflavonoid (termasuk rutin), protein, lemak, gula (glukosa,
fruktosa), adenin, trigonelin, kholin, tomatin, mineral (Ca, Mg, P, K, Na, Fe,
sulfur, klorin), vitamin (B1, B2, B6, C, E, likopen, niasin); dan histamin.

Manfaat Tanaman

92
 Lycopene pada tomat berkhasiat membantu mencegah
kerusakan sel yang dapat mengakibatkan kanker leher
rahim, kanker prostat, kanker perut dan kanker pankreas.
 Mengobati jerawat
 Menghaluskan dan mencerahkan kulit
 Membantu menurunkan resiko gangguan jantung.
 Menghilangkan kelelahan dan menambah nafsu makan.
 Menghambat pertumbuhan sel kanker pada prostat, leher
rahim, payudara dan endometrium.
 Memperlambat penurunan fungsi mata karena pengaruh
usia (age-related macular degeneration).
 Mengurangi resiko radang usus buntu.
 Membantu menjaga kesehatan organ hati, ginjal, dan
mencegah kesulitan buang air besar.
 Mengobati diare.
 Meningkatkan jumlah sperma pada pria.
 Memulihkan fungsi lever.
 Mengatasi kegemukan.
Cara pemakaian

Bahan : Buah Tomat masak 1 buah

Cara pembuatan : Buah tomat dipotong rata-rata

Cara pemakaian : Gosokkan pada wajah yang berjerawat selama 2 – 3 kali


sehari.

Buah Mentimun (Cucumis sativus L)

93
Kandungan kimia

Mentimun mengandung zat-zat saponin (yang berfungsi mengeluarkan


lendir), protein, Fe atau zat besi, sulfur, lemak , kalsium, Vitamin A, B1 dan
juga C. Jika memakai pendekatan matematis, maka dalam 100 gram
mentimun terdapat 0,7 gram protein, 12 kkl kalori, 0,1 gram lemak, 21
miligram fosfor, 0,3 miligram Fe, 0,3 karbohidrat, 8,0 vitamin C, dan 0,3
miligram Vitamin A dan juga vitamin B1. Berbagai zat ini bersifat porgonik
yang disinyalir mampu menurunkan tekanan darah dalam tubuh.

Manfaat tanaman

Mentimun bermanfaat sebagai tekanan darah tinggi, sariawan,


membersihkan ginjal, demam, jerawat, untuk obat haid yang tidak teratur.

Cara pemakaian

Bahan : Buah mentimun muda 1 buah

Cara pembuatan : Buah mentimun dipotong rata-rata 3 cm x 3cm

Cara pemakaian : Gosokkan pada wajah yang berjerawat selama 2 – 3 kali


sehari.

Meniran (Phylantus urinariaLinn.)

94
Kandungan kimia

Senyawa kimia yang terkandung dalam tumbuhan meniran: zat filantin-


kalium-mineral-damar zat penyamak.

Manfaat tanaman

Sakit kuning, malaria, demam, ayan, batuk, haid lebih, disentri luka bakar,
luka goreng dan jerawat.

Cara pemakaian

Bahan : 7 Bagian tanaman meniran

Bahn tambahan : 1 rimpang umbi kunyit (4 cm)

Cara pembuatan :seluruh bahan dicuci sampai bersih dan ditumbuk sampai
halus, kemudian direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal
1 gelas.

Cara pemakaian : disaring dan diminum sekaligus, ulangi secara teratur


setiap hari.

Temulawak (Curcuma xanthorriza)


Kandungan kimia :
Fellandrean dan turmerol (minyak menguap). minyak atsiri, kamfer,
glukosida, foluymetik karbinol. kurkumin bermanfaat sebagai acnevulgaris.
Cara penggunaan :
Temulawak 5 iris, daun mimba 7 lembar, dan pegagan 30 gram. Semua
bahan direbus dengan 5 gelas air hingga tersisa menjadi 2 gelas. Hasil
rebusan tersebut diminum 2 kali sehari masing-masing 2 gelas. Selama
proses penyembuhan, penderita jerawat, hindari mengkonsumsi makanan

95
berlemak, minyak hewani, santan, otak, telur, kacang tanah, jeroan dan
makanan pedas.
Daun sirih (Piper betle)
Kandungan kimia :
Minyak atsiri, hidroksikavicol, kavicol, kavibetol,
allylprokatekol, karvacrok, eugenol, p-cymene, cineole,
caryofelen, kadimen estragol, terpenena, fenil propada,
dan tanin
Cara penggunaan :
daun sirih sebanyak 5-10 lembar, kemudian direbus dengan 2 gelas air
dalam wadah tertutup. Setelah mendidih, angkat dan diamkan hingga hangat-
hangat kuku. Ramuan ini gunakan untuk mencuci muka berjerawat,
sebaiknya dilakukan secara rutin menjelang tidur dan sehabis bepergian.

Lidah buaya (Aloe vera)


Kandungan kimia :
Aloin, barbaloin, isobarbaloin, aloe-emodin,
aloenin, dan aloesin.
Cara penggunaan :
Setengah siung bawang putih, seruas jari kunyit
dan sebutir kentang ukuran sedang tambah
mentimun dan lidah buaya. Semua bahan dihaluskan dan dicampur hingga
rata. Ramuan ini dioleskan ke seluruh permukaan kulit berjerawat sebagai
masker, biarkan selama 30 menit, kemudian bilas dengan air hangat, disusul
dengan air dingin.

Jeruk nipis (Citrus aurantifolia)

96
Kandungan kimia :
Asam sitrat, kalsium, magnesium, vitamin C, bioflavonoid, pektin dan
limonin yang berefek pada kekebalan tubuh dan antiinfeksi. Vitamin C
berkhasiat menjadikan kulit wajah Anda tampak cantik.
Cara penggunaan :
Sebuah jeruk nipis diperas dan sebuah mentimun atau bengkuang,
dihaluskan dan diperas diambil airnya, kemudian campurkan. Oleskan
campuran bahan ke seluruh permukaan kulit wajah sebagai masker,
biarkan selama 30 menit kemudian bilas dengan air hangat. Lakukan
secara teratur 2 hari sekali. Jika jerawat terasa perih, pemakaian
dihentikan.
Buah mengkudu (Morinda citrifolia)
Kandungan kimia :
Xeronine, plant sterois,alizarin, lycine, sosium,
caprylic acid, arginine, proxeronine, antra quinines,
trace elemens, phenylalanine, dan magnesium
Cara penggunaan :
Buah mengkudu 2 buah dan 2 ruas jari gula batu
dihaluskan (diblender) dengan segelas air (200 cc), kemudian saring dan
rebus hingga mendidih. Ramuan diminum saat masih hangat setiap pagi
satu jam sebelum makan. Ramuan ini akan membersihkan darah kotor.
Darah kotor ini merupakan salah satu penyebab terjadinya jerawat.

Bunga melati (Jasminus sambac)


Kandungan :
livalylacetaat, benzyl, dan indol

97
Cara penggunaan :
Bunga melati sebanyak 20 kuntum, 2 jari asam jawa, 2 sdm sari jeruk nipis
dan belerang sebesar kelereng, dicampur dan ditumbuk halus, kemudian
oleskan pada kulit wajah berjerawat pada pagi dan malam hari sebelum
tidur Ramuan ini dapat menyebabkan jerawat mengempis.

Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.)


Kandungan kimia :
Saponin, tanin, glucoside, calsium oksalat,
sulfur, asam format, tanin, peroksidase, kalium
sitrat.
Cara penggunaan :
Belimbing wuluh 5 buah dan air garam
secukupnya ditumbuk halus kemudian airnya dioleskan pada kulit yang
berjerawat dua kali sehari pada pagi dan malam hari sebelum tidur.

Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa)


Kandungan :
Alkaloid, saponin, flavonoid dan polifenol
Cara penggunaan :
Buah mahkota dewa yang masih hijau diparut dan hasil parutannya
langsung ditempelkan pada kulit wajah berjerawat sebagai masker
10. Biang keringat
 Beberapa Obat Tradisional Mengatasi Biang Keringat

a. Tepung tapioka atau kanji: Tepung ini bersifat dingin sehingga dapat
mendinginkan kulit dengan cepat. Caranya kulit yang akan diberi

98
bedak tepung dibersihkan dulu jika perlu mandi, lalu dikeringkan.
Setelah itu, baru diberi tepung kanji yang dicampur air serta usahakan
untuk tidak berkeringat selama diberi bedak.
b. Daun Tembelekan: yang memiliki nama latin Lantana Camara Linn.
Tanaman ini tumbuh liar dengan tinggi 0.5-4 meter, batangnya
berkayu, bentuk ranting segi empat, berbulu dan berduri. Daunnya
bersifat pahit, sejuk, agak berbau, mengandung sedikit racun yang
berkhasiat mengurangi gatal-gatal. Caranya daun sebanyak satu
genggam direbus dengan 3 gelas air selama 15 menit, setelah air
rebusan menjadi hangat digunakan untuk membasuk bagian yang
gatal.
c. Daun Krokot: yang memiliki nama latin Portulaca oleraceaLinn.
Tanaman ini merupakan tanaman liar yang banyak tumbuh dihalaman.
Daunnya kecil dan agak tebal karena banyak mengandung air,
sifatnya dingin. Caranya adalah satu genggam daun krokot direbus
dengan 3 gelas air, sampai tersisa 1.5 gelas, lalu minum setelah air
dingin.
d. Tumbuk 1 ons kacang hijau hingga halus, lalu seduh dengan air
panas. Setelah dingin baru ramuan diminum
e. Haluskan buah timun dengan blender atau parut lalu oleskan pada
kulit yang terkena biang keringat. Timun ini bisa juga digunakan
sebagai obat biang keringat bersama-sama dengan bedak dingin.

 Pengobatan Sintetik
e. Ketokonazole
Komposisi : Tiap gram krim mengandung ketoconazole 20 mg.
Indikasi : Infeksi dermatofit kulit, seperti tinea korporis, tinea
kruris, tineamanus, dan tinea pedis.

99
Farmakologi : Ketoconazole adalah suatu derivat imidazole-
dioxolane sintetis yang memiliki aktifitas antimikotik yang poten terhadap
dermatofit. Ketoconazole bekerja dengan menganggu sintesa ergosterol
yang merupakan komponen penting dari membran sel jamur.

Dosis : Dioleskan tipis 2 – 3 kali sehari.

Efek Samping : Sedikit rasa iritasi dan rasa panas, alergi kulit lokal,
dan dermatitis.

Peringatan :

i. Hindarkan kontak dengan mata, bila hal ini terjadi bilas mata
dengan air.
ii. Hati-hati penggunaan pada wanita hamil dan menyusui.
iii. Keamanan dan efektifitas penggunaan pada anak-anak belum
diketahui.
Penyimpanan : Simpan di bawah suhu 300C.
Sediaan Beredar : Anfuhex (Hexpharm Jaya), Formyco (Sanbe
Farma), Fungasol (Guardian Pharmatama).

f. Miconazole
Komposisi : Tiap gram krim mengandung miconazole nitrat 20
mg.
Indikasi : Infeksi kulit (biang keringat, panu, kudis, kurap) dan
kuku yang disebabkan tinea capitis,
tineacorporis, tinea manum, tinea pedis.
Farmakologi : Miconazole nitrat, sintetis turunan dari 1-phenethyl-
imidazole adalah antijamur spektrum luas dan agen
bacreicidal. Ini menggabungkan aktivitas anti jamur

100
terhadap Common dermatophytes, ragi dan jamur
dengan berbagai aktivitas antibakteri terhadap
beberapa bakteri gram positif dan cocci Miconazole
telah terbukti efektif dalam mycoses sekunder
infeksi yang kambuh atau resisten dengan
pengobatan lainnya.
Dosis : Dewasa dan anak-anak, dioleskan secukupnya-
tinea pedis, krusis, korposis dan kandiasis kulit : 2
kali sehari, tinea versikolor sekali sehari.

Efek Samping : Sedikit rasa iritasi dan rasa panas, alergi kulit lokal,
dan dermatitis.

Peringatan :

i. Hindarkan kontak dengan mata, bila hal ini terjadi bilas mata
dengan air.

ii. Hati-hati penggunaan pada wanita hamil dan menyusui.

Penyimpanan : Simpan di bawah suhu 300C.


Sediaan Beredar : Krim Locoriz (Ifars), Krim Mycorine (Galenium
Pharmasia).
g. Pagoda Salep
Komposisi :
Asam salisilat 12 %
Sulfur praecipitatum 10 %
Asam Benzoat 5%
Camphora 3%
Menthol 1%

101
Indikasi : Untuk mengobati penyakit kulit seperti gatal-
gatal ditelapak tangan dan kaki, selangkangan,
paha, kutu air, panu,kurap, dan kudis.
Cara Pakai : Oleskan pada kulit yang sakit 1-2 kali sehari.
Pabrik : PT. Apiat Industri Farmasi.
h. Obat Kurap Cap 19
Komposisi :

Acidum Salicylicum 10,6 %

Camphora 1,4 %

Ethanol 96% ad 100 %


Indikasi : Mengobati penyakit jamur kulit, seperti panu,
kadas dan kurap.
Kontra Indikasi : Bagi mereka yang sensitif terhadap salah satu
bahan di atas.
Cara Pakai : Bersihkan terlebih dahulu bagian kulit yang
terkena panu, kadas dan kurap. Ambil sedikit
kapas, tetesi dengan obat kurap cap 19.
Oleskan pada tempat yang sakit 3 kali sehari
sampai sembuh, selama kurang lebih satu
minggu.

Pabrik : PT.Irawan Djaja Agung.

102
BAB III

PEMBAHASAN

Kulit adalah lapisan jaringan yang terdapat pada bagian luar yang
menutupi dan melindungi permukaan tubuh. Pada permukaan kulit bermuara
pada kelenjar keringat dan mukosa. Kulit terdiri dari tiga lapisan, yaitu (11):
1. Epidermis adalah lapisan paling luar, yang terdiri dari :
a. Stratum korneum, yaitu sel yang telah mati, selnya tipis, datar, tidak
mempunyai inti sel (inti selnya sudah mati) dan mengandung zat
keratin.
b. Stratum lusidum, yaitu sel yang berbentuk pipih, mempunyai batas
tegas, tetapi tidak ada intinya. Lapisan ini hanya terdapat pada telapak
tangan dan telapak kaki. Dalam lapisan terlihat seperti pita yang
bening, batas-batas sel sudah begitu tidak terlihat.
c. Stratum granulosum, sel ini tampak berisi inti dan granulosum.
d. Zona germinalis terletak di bawah lapisan tanduk dan terdiri atas dua
lapisan epitel yang tidak tegas.
e. Sel berduri, yaitu sel dengan fibril halus yang menyambung sel satu
dengan yang lainnya di dalam lapisan ini, sehingga setiap sel seakan-
akan berduri.
f. Sel basal, sel ini terus menerus memproduksi sel epidermis baru. Sel
ini disusun dengan teratur, berderet, dan rapat, membentuk lapisan
pertama atau lapisan dua sel pertama dari sel basal yang duduk di
atas papilla dermis.

2. Dermis
Dermis merupakan lapisan kedua dari kulit. Batas dengan
epidermis dilapisi oleh membrane basalis dan di sebelah bawah

103
berbatasan dengan subkutan tetapi batas ini tidak jelas hanya kita ambil
sebagai patokan ialah mulainya terdapat sel lemak.
Dermis terdiri dari dua lapisan, yaitu :
a. Lapisan atas adalah pars papilaris (stratum papilar).
b. Lapisan bawah adalah pars retikularis (stratum reticular).
Pars papilar dan pars retikularis terdiri dari jaringan ikat longgar
yang tersusun oleh serabut-serabut, yaitu serabut kolagen dan serabut
retikulus.
Tiap serabut saling berkaitan dan masing-masing mempunyai
tugas-tugas yang berbeda. Serabut kolagen berfungsi untuk member
kekuatan pada kulit, dan retikulus, terdapat terutama di sekitar kelenjar
dan folikel rambut dan member kekuatan pada alat tersebut.

3. Subkutan
Subkutan terdiri dari kumpulan-kumpulan sel-sel lemak dan
diantara gerombolan ini berjalan serabut-serabut jaringan ikat dermis. Sel-
sel lemak ini berbenuk bulat dengan intinya terdesak ke pinggir, sehingga
membentuk seperti cincin. Lapisan lemak ini disebut penikulus adipose
yang tebalnya tidak sama ada tiap-tiap tempat dan jumlahnya pada laki-
laki dan perempuan berbeda.
Fungsi penikulus adalah sebagai shok beaker atau pega bila
tekanan trauma mekanis yang menimpa pada kulit, isolator panas atau
untuk mempertahankan suhu, penimbunan kalori. Di bawah subkutan
terdapat selaput otot dan lapisan berikutnya adalah otot.
Penyakit kulit merupakan suatu penyakit yang menyerang pada
permukaan tubuh, dan disebabkan oleh berbagai macam penyebab. Penyakit
kulit dapat menyerang segala macam usia. Sebagian besar pengobatan
penyakit kulit membutuhkan waktu lama untuk menunjukkan efek.
Masalahnya menjadi lebih mencemaskan jika penyakit tidak merespon

104
terhadap pengobatan. Tidak banyak epidemic yang membuktikan bahwa
frekuensi yang tepat dari penyakit kulit, namun kesan umum sekitar 10 – 20%
pasien mencari nasehat medis jika menderita penyakit pada kulit. Tentu saja
setiap penyakit kulit akan menunjukkan variasi dalam gejala dan keparahan
dan mungkin menampilkan beberapa karakteristik yang unik. Jenis penyakit
kulit dapat berkisar dari pidem tak terlihat hingga mengancam kehidupan.
Namun jenis penyakit kulit akan membantu menentukan kemungkinan
penyebab dan perawatan yang terbaik (9).
Beberapa makhluk hidup dapat menyebabkan penyakit kulit yang
diakibatkan oleh makhluk hidup seperti bakteri, virus, maupun jamur. Bakteri,
virus, dan jamur menginfeksi kulit sangat umum terjadi dan dapat merusak
kulit tetapi tidak pernah sampai mematikan (9).
Beberapa contoh penyakit kulit yang dapat menyerang segala
golongan usia yaitu (9):
1. Biang keringat merupakan ruam kulit berbentuk bintik-bintik merah yang
menimbulkan rasa gatal dan panas, biasanya terjadi pada cuaca panas
dan lembab, tetapi tidak berbahaya.
2. Penyakit kudis terutama sering terdapat pada anak-anak. Penyakit ini
menyebabkan bintul-bintul kecil yang sangat gatal dan dapat tersebar ke
seluruh tubuh. Kudis disebut juga pidemi merupakan penyakit non infeksi
yang bersifat epidemik.
3. Penyakit kadas atau kurap adalah infeksi jamur yang disebabkan oleh
beberapa jamur yang berbeda dan biasanya dikelompokkan berdasarkan
lokasi pada tubuh.
4. Panu (Tinea versicolar) adalah suatu infeksi jamur yang menyebabkan
timbulnya bercak-bercak putih sampai cokelat muda pada kulit terutama
pada dewasa muda yang disebabkan oleh jamur Pytirosporum obriculare.
5. Jerawat adalah gangguan pada kulit yang terjadi karena penyumbatan
saluran kelenjar sebasea (kelenjar penghasil minyak).

105
6. Herpes adalah sejenis penyakit menular yang menjangkiti mulut, kulit, dan
alat kelamin. Penyakit ini menyebabkan kulit melepuh dan terasa sakit
pada otot di sekitar daerah yang terjangkit.
Kesemuanya penyakit kulit di atas dapat diobati secara herbal maupun
sintetis, tergantung dari tingkat keparahannya.

106
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Beberapa contoh penyakit kulit yang dapat menyerang segala
golongan usia yaitu :
1. Biang keringat merupakan ruam kulit berbentuk bintik-bintik merah
yang menimbulkan rasa gatal dan panas, biasanya terjadi pada cuaca
panas dan lembab, tetapi tidak berbahaya.
2. Penyakit kudis terutama sering terdapat pada anak-anak. Penyakit ini
menyebabkan bintul-bintul kecil yang sangat gatal dan dapat tersebar
ke seluruh tubuh.
3. Penyakit kadas atau kurap adalah infeksi jamur yang disebabkan oleh
beberapa jamur yang berbeda dan biasanya dikelompokkan
berdasarkan lokasi pada tubuh.
4. Panu (Tinea versicolar) adalah suatu infeksi jamur yang menyebabkan
timbulnya bercak-bercak putih sampai cokelat muda pada kulit
terutama pada dewasa muda yang disebabkan oleh jamur
Pytirosporum obriculare.
5. Jerawat adalah gangguan pada kulit yang terjadi karena penyumbatan
saluran kelenjar sebasea (kelenjar penghasil minyak).
6. Herpes adalah sejenis penyakit menular yang menjangkiti mulut, kulit,
dan alat kelamin. Penyakit ini menyebabkan kulit melepuh dan terasa
sakit pada otot di sekitar daerah yang terjangkit.
Kesemuanya penyakit kulit di atas dapat diobati secara herbal
maupun sintetis, tergantung dari tingkat keparahannya.

107
B. Saran
Penulis menyadari bahwa uraian pengobatan herbal dan sintetis
penyakit biang keringat, kudis, kurap, panu, dan ketombe belum
sepenuhnya dibahas dalam makalah ini, karena terbatasnya pengetahuan
dan informasi yang didapat penulis. Sehingga penulis mengharapkan
saran dan masukan bagi pambaca untuk kesempurnaan makalah ini.

108
Pertanyaan :

1. Bagaimana cara penyembuhan cacar secara nonfarmakologi dan


menghilangkan bekas luka yang disebabkan oleh cacar ?

(Penanya : Natalia Wijoyo dan Yusriati Yusuf))

Jawab :

 Mentimun

Buah yang dalam bahasa latinnya mempunyai nama Cucumis sativus ini

tidak hanya mengandung vitamin C dan potasium yang baik untuk menangkal

radikal bebas, tetapi  juga memiliki kandungan  air yang cukup tinggi dan

menyegarkan. Joel Schlessinger,MD, ahli kulit dari Omaha, Nebraska,

menyimpulkan bahwa mentimun juga memiliki kandungan silika yang dapat

meningkatkan produksi kolagen dan mencegah munculnya keriput.  Tidak

heran, banyak produk yang menggunakan mentimun sebagai bagian penting

dalam perawatan kulit baik untuk mengencangkan, melembabkan kulit,

mengatasi jerawat, dan bahkan untuk menghilangkan bekas luka pada kulit.

Untuk menghilangkan bekas luka, cuci bersih mentimun, kemudian potong

mentimun menjadi kecil-kecil lalu haluskan dengan blender atau ditumbuk.

Setelah halus, oleskan pada bekas luka dan biarkan sepanjang malam. Jika

dilakukan dengan rutin maka bekas luka dapat berangsur-angsur menjadi

samar dan hilang.

109
 Madu

Cairan yang menyerupai sirup, kental dan memiliki rasa manis ini juga bisa

merangsang regenerasi sel, mendinginkan, mengurangi nyeri dan

menghilangkan bekas luka. Agar mendapatkan manfaat dari madu, James F

Balch dan Phyllis A. Balch, dalam Prescription for Nutritional Healing

menganjurkan untuk menggunakan madu yang masih alami. Oleskan madu

secara merata pada luka. Biarkan selama 20-30 menit. Kemudian, bilas

dengan air hangat. Lakukan beberapa kali sehari dan rutin.

 Teh Hijau

Para ahli kesehatan menyimpulkan bahwa daun teh hijau memiliki

kandungan antioksidan  bernama Epigallocatechin Gallate (EGCG).

Kandungan antioksidan ini memiliki kekuatan 200 kali lebih hebat dari vitamin

E dan sudah terbukti dapat mengurangi aktivitas hormon penyebab jerawat,

mengurangi peradangan pada kulit, mengontrol produksi minyak serta

menghilangkan bekas luka yang ditimbulkan akibat jerawat. Selain

dikonsumsi sebagai minuman, daun teh hijau dapat juga dijadikan toner.

Caranya, basahkan kapas atau handuk kecil dengan air daun teh hijau yang

sudah diseduh. Lalu, usapkan kapas atau handuk kecil tersebut pada bagian

luka yang sudah dibersihkan.

110
 Daun Pare

Pare, tanaman yang terkenal dengan buahnya yang pahit ini merupakan

salah satu tanaman herbal yang sudah banyak dikenal manfaatnya untuk

kesehatan. Dan ternyata, selain buahnya, daunnya pun dapat kita gunakan

untuk menyamarkan bekas luka. Caranya, cuci sampai bersih segenggam

daun Pare yang masih segar. Lalu, remas-remas sampai halus. Tambahkan

sedikit air hangat, lalu peras. Kemudian, campurkan air perasan tersebut

dengan 2 sendok makan tepung beras hingga teksturnya seperti lotion.

Kemudian, aduk sampai merata. Balurkan pada bagian bekas luka. Biarkan

sampai kering dan bilas sampai bersih.

 Daun Mint

Tanaman yang terkenal dengan nama Mentha Piperita ini adalah sebuah

tanaman herbal yang banyak digunakan untuk berbagai produk seperti odol,

obat kumur maupun minyak angin. Selain itu, daun mint juga memiliki

manfaat yang baik untuk kesehatan kulit. Daun mint juga sering digunakan

untuk membantu jerawat, luka bakar, dan bahkan juga ampuh untuk

menghilangkan bekas luka. Caranya, ambillah beberapa lembar daun mint.

Cuci bersih dan haluskan hingga membentuk scrub. Selanjutnya oleskan ke

area luka Anda.

111
 Lidah Buaya

Tanaman ini biasa dikenal sebagai tanaman penumbuh rambut secara alami.

Belakangan, lidah buaya juga digunakan untuk perawatan kulit. Tak heran,

karena kandungan lignin dan asam amino yang terdapat pada tanaman ini

dapat melembabkan kulit dan meregenerasi sel kulit.  Lidah buaya juga

memiliki anti-radang yang dapat mengurangi radang pada kulit dan

menghilangkan bekas luka. Caranya, cukup oleskan lendir lidah buaya pada

bekas luka secara rutin. Berhati-hatilah agar tidak kena bagian getah dari

lidah buaya tersebut karena getah tersebut dapat membuat kulit terasa gatal.

(http://www.deherba.com/7-cara-alami-terbaik-untuk-menghilangkan-bekas-

luka.html)

2. Bagaimana penyakit bisul bisa ditularkan dan bagaimana cara


pencegahan penularannya ? (Riescha Rachma)

Jawab :

Bisul dan infeksi kulit lain dapat ditularkan antara orang melalui :

 Memeras, menggarut, atau melalui menyentuh bagian yang terinfeksi

 Menggunakan pakaian, handuk, atau seprai yang belum dicuci setelah

digunakan oleh seseorang yang terkena infeksi kulit

112
 Menggunakan alat dandanan (misalnya gunting kuku, pinset dan pisau

cukur) yang telah digunakan oleh seseorang yang terkena infeksi kulit

 Tidak mencuci tangan dengan baik

Cara mencegah penularan :

 Mencuci tangan adalah penting untuk mencegah menularnya bisul dan

infeksi kulit. Kita harus mencuci semua bagian tangan dengan baik

menggunakan sabun dan air yang mengalir selama 10-15 detik.

 Sebelum dan setelah menyentuh/membalut bagian yang

terinfeksi

 Sebelum menyentuh makanan atau sebelum makan

 Setelah menggunakan toilet

 Setelah bersin

 Setelah menyentuh atau mengendalikan pakaian atau kain

yang belum dicuci

 Memastikan garut, goresan atau bisul tetap bersih dan ditutupi untuk

mencegah infeksi

 Jangan bersama menggunakan barang pribadi seperti pakaian,

handuk, atau seperai (jika tidur diranjang yang sama, tutup tukak atau

luka) atau alat dandan seperti gunting, pinset, alat cukur, dan sikat

gigi.

 Cuci kain dan pakaian secara berkala.

113
Pustaka : www.healt.nsw.gov.au//bisul dan penyakit infeksi.

3. Bagaimana swamedikasi jerawat pada kulit berminyak ? (Masayu


Nilawati)

Jawab :

Salah satu pemicu timbulnya jerawat yaitu karena produksi minyak

berlebih. Adanya kelebihan produksi minyak oleh kelenjar minyak

menyebabkan penyumbatan saluran folikel rambut dan pori kulit. Kemudian

tumpukan berlebih dari minyak tersebut ditumbuhi oleh bakteri sehingga

terjadi radang atau jerawat. Banyak cara alami yang bisa digunakan untuk

mencegah maupun mengobati jerawat pada kulit yang berminyak seperti

misalnya dengan tomat atau madu dicampur kayu manis.

Tomat mengandung bahan kimia yaitu asam yang membantu

mengeringkan jerawat. Tidak hanya ini, tetapi dalam tomat adalah vitamin (A,

C dan K) dan likopen, yang dapat ditemukan dalam banyak obat jerawat. 

Cara swamedikasi alami dengan Tomat :

1. Iris tomat lalu tempelkan pada daerah bermasalah wajah anda, atau

2. Selain itu juga dapat menggiling tomat menjadi pulp dan berlaku

seperti masker wajah. Ulangi proses tersebut secara teratur.

Madu merupakan agen antibakteri, sehingga sering dimanfaatkan

untuk membunuh bakteri dan menghilangkan jerawat. Kayu manis memiliki

114
minyak esensial yang terkandung di dalamnya. Minyak esensial ini

memungkinkan untuk menjadi agen anti-pembekuan darah, dan anti-

inflamasi pada kulit.

Cara swamedikasi alami dengan madu dan kayu manis :

1. Menggunakan sekitar 1 sendok teh kayu manis dan sekitar 3 sendok

makan madu.

2. Mencampurnya bersama-sama sampai membentuk pasta.

3. Oleskan ke seluruh wajah seperti halnya masker.

4. Biarkan sekitar 1 atau 2 jam, kemudian cuci dengan air.

115
DAFTAR PUSTAKA

1. Parslow TG, Baunston DF. Innate immunity. 1977. Dalam: Stites DP,
Terr AL, Parslow TG, penyunting. Medical immunology; edisi ke-9.
London: Prentice-Hall Internatnc, Halaman 25-42.
2. Thisyakom U. Skin signs of pediatric infection. Diajukan pada 3rd
Regional Scientific Meeting on Pediatric Dermatology, South East Asia
& Western Pacific,Singapore 5-8 Nov 1999.
3. Info POM Badan Pengawasan Obat Dan Makanan Republik
Indonesia. Topik Sajian Utama: Menuju Swamedikasi yang Aman. Vol.
15 No. 1 Januari-Februari 2014
4. Perdanakusuma, DS. 2007. Anatomi fisiologi kulit dan penyembuhan
luka. Universitas Airlangga. Surabaya. Halaman 1-4.
5. Badan POM RI. Info POM : Menuju Swamedikasi yang Aman. Badan
Pengawasan Obat dan Makanan vol. 15 No. 1 januari-februari 2014.
Jakarta.
6. Waryono, Sukis., Muharoma, Yani. 2008. Mari Belajar Ilmu Alam
Sekitar 3. PT Gramedia : Jakarta. Hal 9
7. Wijayakusuma, Hembing. 2006. Tanaman Obat untuk Penyakit Anak.
Pustaka Populer Obor : Jakarta. Hal 39 – 40
8. Susanto, R Clevere., Ari, GA Made. 2013. Penyakit Kulit dan Kelamin.
Nuha Medika : Yogyakarta. Hal 18 – 24, 37 – 42.
9. Fitriani, Dewi. 2013. Pengobatan Mandiri. Gramedia : Jakarta. Hal 1
10. ISO Indonesia. Informasi Spesialite Obat volume 44. PT. ISFI. Jakarta
11. Zudjadi., Bagod., dan Laila, Siti. 2007. Biologi 2. Yudistira : Jakarta
Timur. Hal 202 – 205

116
12. Anonim. 2005. Tanaman Obat Indonesia.Available from
www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=129. Diakses 9
Desember 2014.
13. Anonim. Obat Herbal Obat Alami. Available from http://obat.herbal-
derry.blogspot.com. Diakses pada tanggal 9 Desember 2014.

117

Anda mungkin juga menyukai