FISIKA DASAR 1
GESEKAN STATIS DAN GESEKAN KINETIS
A. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat lebih memahami tentang Hukum Newton
2. Mahasiswa dapat menentukan koefisien gesek statis dan gesek kinetis
3. Mahasiswa dapat menentukan percepatan benda yang bergerak di atas
bidang miring
4. Mahasiswa dapat mengetahui alat- alat yang digunakan dalam prinsip
gaya gesek
5. Mahasiswa dapat menghitung besarnya tegangan tali yang dihasilkan
pada gesekan kinetis
6. Mahasiswa dapat lebih memahami tentang konsep dinamika pada mata
perkuliahan fisika dasar 1
B. Dasar Teori
Gaya sebagai suatu bentuk tarikan atau dorongan pada benda.
Sebagai contoh jika kita mendorong mobil atau troli di supermarket, pada
saat itu kita mengerahkan gaya kepada benda tersebut. Gaya yang
dikerahkan in biasa disebut dengan gaya kontak karena gaya dikerahkan
ketika sebuah benda mengalami kontak dengan benda lain. (Giancoli,
2014: 93)
Jika sebuah benda pada awalnya diam maka untuk membuatnya
mulai bergerak diperlukan yang namanya gaya. Gaya sangat dibutuhkan
untuk mempercepat sebuah benda dari kecepatan nol sampai kecepatan
bukan nol. Dan bagi benda yang sudah bergerak, maka gaya dibutuhkan
untuk mengubah kecepatannya baik arah ataupun magnitudonya.
(Giancoli, 2014: 93)
Gaya termasuk vektor maka gaya memiliki arah dan magnitudo.
Sehingga ketika gaya dikerahkan dalam arah yang berbeda akan memiliki
pengaruh. Dan cara menghitung gaya mengikuti aturan penjumlahan
vektor. (Giancoli, 2014: 93)
1. Hukum pertama Newton tentang gerak
Aristoteles (384- 322 SM) meyakini bahwa gaya diperlukan
untuk mempertahankan benda bergerak pada suatu bidang
horizontal. Menurutnya keadaan alami benda adalah diam dan
dia berpendapat bahwa semakin besar gaya yang bekerja pada
benda tersebut, maka akan semakin besar juga kelajuannya.
(Giancoli, 2014: 94)
Sekitar 2000 tahun kemudian, Galileo menyangkal
pemikiran ini, menurut Galileo sama alaminya bagi sebuah
benda untuk bergerak dengan kecepatan konstan atau untuk
diam. Jadi menurutnya, jika tidak ada gaya yang diberikan pada
sebuah benda yang sedang bergerak, maka benda itu akan terus
bergerak dengan kecepatan yang konstan di sepanjang lintasan
yang lurus. (Giancoli, 2014 : 94)
Isaac Newton membangun teori besarnya tentang gerak
yang dirngkumnya menjadi “tiga hukum tentang gerak”. Yang
dipublikasikan pada tahun 1687. (Giancoli, 2014: 94)
Bunyi hukum I Newton “Setiap benda akan terus berada
dalam keadaan diam, atau terus bergerak lurus dengan
kecepatan seragam selama tidak ada gaya neto yang bekerja
padanya.” Hukum I Newton juga sering disebut dengan “Law
of inertia.” Inersia diartikan sebagai kecenderungan sebuah
benda untuk mempertahankan keadaan diamnya atau kecepatan
seragamnya disepanjang sebuah benda garis lurus. Adapun
persamaannya adalah
Fstatis = m x g x sin
s x N = m x g x sin
sx m x g x cos m x g x sin
s= Tan
s=
k = -
k = -
k = - [ ]
C. Alat dan Bahan
No. Nama Alat Jumlah Gambar
Papan inklinasi
1. 1
berkatrol
2. Balok 3
3. Neraca digital 1
4. Benang nilon 1
Penahan papan
5. 1
inklinasi
6. Stopwatch 1
7. Mistar 1
D. Langkah Kerja
1. Percobaan 1 (Gesekan statis)
No Langkah Kerja Gambar
E. Data Percobaan
1. Percobaan 1 (Gesekan statis)
a) Permukaan licin
Ulangan x (m) y (m) s
1. 19,6 x 0,510
2. 19,5 x 0,512
3. 19,5 x 0,512
4. 19,6 x 0,510
5. 19,6 x 0,510
6. 19,6 x 0,510
7. 19,5 x 0,512
8. 19,3 x 0,518
9. 19,2 x 0,520
10. 19,4 x 0,515
0,513 1,1x
Rerata 19,48 x
b) Permukaan kasar
Ulangan x (m) y (m) s
1. 18,6 x 0,537
2. 17,7 x 0,564
3. 18,1 x 0,552
4. 17,9 x 0,558
5. 17,9 x 0,558
6. 17,6 x 0,568
7. 17,5 x 0,571
8. 17,7 x 0,564
9. 17,8 x 0,561
10. 15,0 x 0,667
0,57 3,5x
Rerata 17,58x
Tabel 2
Koefisien Gesek Kinetis
Rerata SD
0,94 2,84 x
Tabel 3
Tegangan Tali
Rerata SD
0,78 5x
2. Permukaan kasar
Tabel 1
Percepatan
Ulangan x (m) Waktu (s)
a (m/s2)
1. 2x 0,40 1,25
2. 2x 0,37 1,46
3. 2x 0,37 1,46
4. 2x 0,44 1,03
5. 2x 0,40 1,25
6. 2x 0,41 1,18
7. 2x 0,45 0,98
8. 2x 0,37 1,46
9. 2x 0,37 1,46
10. 2x 0,36 1,54
Rerata
2x 0,39 1,31
Tabel 2
Koefisien Gesek Kinetis
Rerata SD
1,48 0,62 x
Tabel 3
Tegangan Tali
Rerata SD
0,99 5x
F. Pengolahan Data
Percobaan 1
Mencari Koefisien Gesek Statis
1. Koefisien gesek statis pada permukaan licin
Data 1 s = = = 0,510
Data 2 s = = = 0,512
Data 3 s = = = 0,512
Data 4 s = = = 0,510
Data 5 s = = = 0,510
Data 6 s = = = 0,510
Data 7 s = = = 0,512
Data 8 s = = = 0,518
Data 9 s = = = 0,520
Data 10 s= = = 0,515
2. Koefisien gesek statis pada permukaan kasar
Data 1 s = = = 0,537
Data 2 s = = = 0,564
Data 3 s = = = 0,552
Data 4 s = = = 0,558
Data 5 s = = = 0,558
Data 6 s = = = 0,568
Data 7 s = = = 0,571
Data 8 s = = = 0,564
Data 9 s = = = 0,561
Data 10 s= = = 0,667
Percobaan 2
Mencari Koefisien Gesek Kinetis
1. Koefisien gesek kinetis pada permukaan licin
Step 1: Mencari percepatan (a) terlebih dahulu
a. Data 1 k = - [ ]= - [ ]
b. Data 2 k = - [ ]= - [ ]
c. Data 3 k = - [ ]= - [ ]
d. Data 4 k = - [ ]= - [ ]
e. Data 5 k = - [ ]= - [ ]
f. Data 6 k = - [ ]= - [ ]
g. Data 7 k = - [ ]= - [ ]
h. Data 8 k = - [ ]= - [ ]
i. Data 9 k = - [ ]= - [ ]
j. Data 10 k = - [ ]= - [ ]
a. Data 1 k = - [ ]= - [ ]
b. Data 2 k = - [ ]= - [ ]
c. Data 3 k = - [ ]= - [ ]
d. Data 4 k = - [ ]= - [ ]
e. Data 5 k = - [ ]= - [ ]
1,86 – 0,13 [ ] = 1,86 – 0,37 = 1,49
f. Data 6 k = - [ ]= - [ ]
g. Data 7 k = - [ ]= - [ ]
h. Data 8 k = - [ ]= - [ ]
i. Data 9 k = - [ ]= - [ ]
j. Data 10 k = - [ ]= - [ ]
∑ 11,7 x
∑
s=√ =√ = 1,1 x
∑ 11,26 x
∑
s=√ =√ = 3,5 x
∑ 7,3 x
∑
s=√ =√ = 2,84 x
∑ 34,3 x
∑
s=√ =√ = 0,62 x
5. SD Percepatan permukaan licin
No. Data ke-i (xi) Rerata ( ) (xi - ) (xi - )2
1. 2,55 3,18 -0,63 0,4
2. 2,08 3,18 -1,10 1,21
3. 1,73 3,18 -1,45 2,1
4. 2,74 3,18 -0,44 0,2
5. 3,20 3,18 0,02 0,0004
6. 4,13 3,18 0,95 0,9
7. 2,55 3,18 -0,63 0,4
8. 4,53 3,18 1,35 1,8
9. 4,13 3,18 0,95 0,9
10. 4,13 3,18 0,95 0,9
∑ 0,88
∑
s=√ =√ =√ = 0,09
∑
s=√ =√ = 0,019
∑ 45 x
∑ –
s=
√ =√ =5x
∑ 4,6 x
∑ –
s=
√ =√ =5x
a. Data 1 T = = =
= 0,85
b. Data 2 T = = =
= 0,90
c. Data 3 T = = =
= 0,94
d. Data 4 T = = =
= 0,82
e. Data 5 T = = =
= 0,77
f. Data 6 T = = =
= 0,67
g. Data 7 T = = =
= 0,85
h. Data 8 T = = =
= 0,62
i. Data 9 T = = =
= 0,67
j. Data 10 T = = =
= 0,67
a. Data 1 T = = =
= 0,99
b. Data 2 T = = =
= 0,98
c. Data 3 T = = =
= 0,98
d. Data 4 T = = =
= 1,03
e. Data 5 T = = =
= 0,99
f. Data 6 T = = =
= 1,00
g. Data 7 T = = =
= 1,03
h. Data 8 T = = =
= 0,98
i. Data 9 T = = =
= 0,98
j. Data 10 T = = =
= 0,96
G. Pembahasan
Pada percobaan 1, kami menggunakan prinsip hukum Newton 1
yang mana atau gaya gesek diabaikan. Sehingga jika benda diam
maka benda akan tetap diam. Namun sebaliknya jika benda bergerak maka
benda itu akan terus bergerak.
Dalam percobaan ini ternyata permukaan benda mempengaruhi
gaya gesek. Jika kita perhatikan balok dengan permukaan licin akan
mudah meluncur. Sebaliknya balok dengan permukaan kasar lebih lama
untuk bergerak, hal ini disebabkan karena pada balok yang permukaannya
licin gaya gesek semakin kecil sehingga tidak perlu banyak gaya kita
kerahkan untuk membuatnya meluncur.
Pada percobaan 2, kami melakukan percobaan gaya gesek kinetis.
Yang mana pada percobaan ini kami ingin membuktikan hukum Newton 2
tentang gerak dengan hubungannya dengan gaya gesek. Pada percobaan 2
gaya total tidak sama dengan nol. Sehingga yang terjadi adalah perubahan
kecepatan perwaktu yang ditempuh, yang sering kita sebut dengan
percepatan. Percepatan berbanding lurus dengan gaya total, namun
berbanding terbalik dengan massa benda. Sehingga semakin besar massa
benda maka makin kecil percepatannya.
Dalam percobaan ke-2 ini kami juga mencari waktu, yang mana
waktu bisa ketahui pada saat kita melepas balok dengan massa yang lebih
kecil bersamaan dengan itu kita hidupkan stopwatch untuk menghitung
waktu yang di perlukan balok melalui lintasan papan inklinasi. Pada
percobaan inilah gaya gesek kinetis terjadi.
Dari percobaan ini kami dapat mengetahui bahwa balok dengan
permukaan licin mempunyai percepatan lebih besar daripada balok dengan
permukaan kasar. Dalam hal ini kami telah membuktikan bahwa kekasaran
permukaan benda yang bersentuhan akan mempengaruhi gaya gesek yang
bekerja. Semakin besar percepatannya maka akan semakin kecil gaya
gesek yang bekerja padanya.
Pada percobaan kedua ini kami telah membuktikan bahwa
percepatan akan searah dengan gaya yang diberikan, balok pertama
tertarik oleh tali yang dipasang menuju ke arah gravitasi (bawah) karena
adanya resultan gaya yang konstan. Hal ini menyebabkan sistem bergerak
dengan kecepatan konstan sehingga balok akan jatuh dipercepat dari
keadaan semula.
Pada percobaan ini kita juga telah membuktikan hukum Newton 3
yang mana terjadi tegangan tali. Adanya tegangan tali dikarenakan adanya
gaya aksi dan reaksi antar balok pertama dan kedua yang dihubungkan
oleh benang nilon (tali penghubung).
Namun pada prakikum kali ini kami tidak dapat membuktikan
bahwa koefisien gesek statis lebih besar dibanding koefisien gesek kinetis.
dikarenakan perhitungan jarak x saat benda mulai bergerak bukan ketika
benda meluncur sehingga jarak x yang didapat besar dan mengakibatkan
gaya gesek statisnya kecil.
H. Tugas Pasca Praktikum
1. Buatlah grafik antara jarak terhadap percepatan pada percobaan
gesekan kinetis! (Menggunakan Ms. Excel dan jelaskan)
Jawab:
Penjelasan :
Pada permukaan licin, percepatan akan lebih besar dibanding dengan
percepatan pada permukaan benda yang kasar, dikarenakan tingkat
kekasaran permukaan benda akan mempengaruhi gaya gesek yang
bekerja padanya. Tingkat kekasaran suatu benda akan berbanding lurus
dengan gaya gesek yang bekerja. Adapun pada data ini walau sama
jarak yang ditempuh oleh sebuah balok yang licin, akan tetapi terjadi
perbedaan angka pada percepatan dikarenakan waktu yang diperlukan
balok tersebut hingga ke ujung katrol yang berbeda. Semakin banyak
waktu yang dibutuhkan maka akan semakin kecil percepatannya.
Adapun dilakukan 10 kali pengulangan guna untuk mencari data yang
benar-benar akurat.
Grafik Jarak terhadap Percepatan
(Permukaan kasar)
0,2 1,54
0,2 1,46
0,2 1,46
0,2 0,98
0,2 1,18
0,2 1,25
0,2 1,03
0,2 1,46
0,2 1,46
0,2 1,25
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 1,6 1,8
Penjelasan:
Pada percepatan di permukaan kasar terjadi perbedaan nominal pada
percepatan yang dialami oleh sebuah benda. Hal ini dikarenakan waktu
yang ditempuh oleh si benda berbeda-beda. Adapun waktu yang
ditempuh berbanding terbalik dengan percepatan sebuah benda.
Semakin besar waktu yang ditempuh maka akan semakin kecil
percepatannya.
k x m x g x cos
k= =
0,30 =
0,30 =
√
a = 0,30 x 9,8 x√
a = 5,09 ⁄
I. Kesimpulan
Dari praktikum gesekan statis dan gesekan kinetis dapat
disimpulkan bahwa:
1. Hukum Newton sebagai titik acuan dalam praktikum gaya gesek.
Adapun pada hukum 1 benda awalnya diam atau bergerak akan
mempertahankan posisinya (law of inertia). Pada hukum ke 2 ini
benda akan mengalami percepatan ketika ada gaya yang bekerja pada
benda. Pada hukum ketiga terdapat gaya aksi dan reaksi yang besarnya
sama hanya saja berlawanan arah dengan syarat kedua bendanya harus
berbeda.
2. Koefisien gesek statis dan kinetis dapat diketahui dengan melihat
aspek kekasaran permukaan benda, luas permukaan benda, serta massa
suatu benda. Dari ketiga aspek tersebut, semuanya berbanding lurus
dengan gaya gesek. Sebagai contoh, semakin kasar permukaan benda
maka akan semakin besar gaya gesek yang bekerja padanya.
3. Percepatan benda di pengaruhi oleh tingkat kekasaran permukaan
benda. Permukaan yang licin akan mengalami percepatan yang lebih
besar dibanding permukaan yang kasar.
4. Alat yang digunakan pada praktikum kali ini cukup mudah di dapat.
Hanya terdapat balok, tali penghubung, papan, penahan papan,
stopwatch, dll. Dengan kegunaan masing-masing di setiap alatnya.
5. Tegangan tali pada permukaan kasar lebih besar dibanding pada
permukaan yang licin.
6. Disetiap gerak pasti terdapat gaya gesek yang selalu mengikutinya.
Adapun arah gaya gesek selalu berlawanan arah dengan arah gerak
benda. Gaya gesek diperlukan oleh setiap manusia untuk membantu
melakukan aktivitasnya. Sebagai contoh, gaya gesek yang bekerja
antara lantai dan kaki. Apabila tidak ada gaya gesek antara lantai
dengan kaki, kita akan terjatuh karena tidak ada gaya yang menahan
gerakan kaki kita.