Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang:
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru
dalam maju mundurnya Sumber Daya Manusia (SDM) di dunia ini. guru sebagai tenaga
yang baik dan berkualitass pada peserta didiknya, terlebih apabila dikaitkan dengan
Guru sebagai tenaga pendidik profesional adalah guru yang tidak hanya merasa
puas dengan keterampilan yang telah dimiliki. Berbagai hal dilakukan oleh seorang
pendidikan dan latihan (diklat), seminar, workshop, menyusun karya tulis bahkan
Kegiatan pengembangan diri bisa dilakukan melalui dua kegiatan yaitu diklat
fungsional dan Kegiatan Kolektif Guru (KKG). Kegiatan pengembangan diri atau
pengetahuan dan keterampilan sebagai seorang guru juga mendapat penghargaan angka
B. Tujuan:
BAB II
Beberapa pengembangan diri yang dilakukan sejak tahun 2013 sampai 2019
a. Latar Belakang
untuk menggerakkan garda terdepan dalam system pendidikan nasional. Oleh karena itu
berbagai upaya telah dilaksanakan agar kesenjangan kualifikasi dan kompetensi kepala
Nomor 162/U/2003 tentang Pedoman Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah perlu
Hal-hal pokok yang diatur dalam Permendiknas Nomor 28 Tahun 2010 meliputi:
kinerja kepala sekolah/madrasah, dan mutasi dan pemberhentian tugas guru sebagai
kepala sekolah/madrasah.
Tujuan dari diklat ini adalah ada calon kepala sekolah memperoleh wawasan
Pre-Test dan Post Test, Evaluasi, Pelaksanaan Rencana Tindakan di Sekolah di Sekolah
Magang dan Sekolah Tempat Calon Kepala Sekolah, Penjelasan Kriteria Kelulusan,
Presentasi Hasil on the job learning, Penilaian portofolio Refleksi pelatihan, Evaluasi.
c. Pelaksanaan
Materi Kegiatan :
3. Latihan Kepemimpinan
4. Kompetensi Manajerial
5. Supervisi Akademik
6. Pembukaan/Penutupan
7. Orientasi Program
10. Evaluasi
5
16. Evaluasi
17. Penutupan
d. Tindak Lanjut
Program Penyiapan Calon Kepala Sekolah merupakan sebuah rangkaian kegiatan yang dimulai dari
Kepribadian dan Sosial, yang akan berdampak pada kualitas hasil belajar siswa.
a. Latar Belakang
Beberapa hasil pelatihan guru yang diadakan direktorat jenderal guru dan
tenaga kependidikan utamanya pelatihan atau bimtek tingkat nasional sebagian besar
Hal ini membuktikan bahwa PKB sangat penting untuk diimplementasikan didunia
pendidikan khususnya di satuan pendidikan berbagai level. Ini juga yang mendorong
kendaraan utama dalam upaya membawa perubahan yang diinginkan berkaitan dengan
yang mendalam tentang materi ajar serta mampu memperlihatkan apa yang mereka
ketahui dan mampu melakukannya. PKB mencakup berbagai cara dan/atau pendekatan
bekerja sebagai guru, PKB dilakukan dengan komitmen secara holistik terhadap
struktur keterampilan dan kompetensi pribadi atau bagian penting dari kompetensi
profesional. Dalam hal ini adalah suatu komitmen untuk menjadi profesional dengan
kesempatan pengembangan karir baik saat ini maupun ke depan. Untuk itu, PKB harus
profesi (khususnya bagi guru yang belum mencapai standar kompetensi sesuai dengan
hasil penilaian kinerja, atau dengan kata lain berkinerja rendah), mempertahankan/
masyarakat pembelajar, jadi sangat penting bagi guru yang berada di ujung paling
depan pendidikan.
kepala sekolah dan kepala sekolah dapat menyusun: Dokumen 1 KTSP, dan Dokumen
Akademik, Analisis Hasil Supervisi Akademik, Pemberian umpan Balik/feed back dan
c. Pelaksanaan
Materi Kegiatan:
d. Tindak Lajut
8
sesuai dengan tema pertemuan adalah diharapkan calon kepala sekolah atau kepala
Dampak pengembangan diri ini dalam rangka membentuk kepala sekolah yang
a. Latar Belakang
masyarakat.
Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah sesuai Surat Edaran Direktur Jenderal Guru dan
Sekolah dan Pengawas Sekolah. LPPKS dapat bekerjasama dan berkoordinasi dengan
serta memiliki performa sebagai kepala sekolah bagi seluruh warga sekolah. Setelah
mengikuti kegiatan ini, diharapkan Kepala Sekolah dapat : (1) memimpin dan
mengelola sekolah; (2) menguasai seluruh kompetensi yang harus dimiliki oleh kepala
supervisi, dan sosial; (4) memiliki performa sebagai kepala sekolah yang profesional
bagi seluruh warga sekolah; dan (5) menjadi contoh ketangguhan, optimisme, dan
Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kompetensi Kepala Sekolah yaitu:
kompetensi kepala sekolah tersebut diharapkan dapat membuat perubahan yang positif
di sekolah yang mereka pimpin. Karena kepala sekolah memiliki posisi strategis yang
dengan upaya mengembangan sekolah. Kepala sekolah yang memiliki lima kompetensi
Permendikbud Nomor 6 Tahun 2018 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah
10
menyatakan bahwa salah satu syarat mengikuti proses pengangkatan menjadi calon
kepala sekolah harus memiliki Surat Tanda Tamat Pendidikan Calon Kepala Sekolah
(STTP). Bagi kepala sekolah yang sedang aktif dan diangkat sebelum diundangkannya
Permendikbud No.6 Tahun 2018 tertanggal 9 April 2018, dan belum memiliki STTP
calon kepala sekolah wajib mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan penguatan
kepala sekolah. Hal ini diperkuat dengan Surat Edaran Dirjen GTK Nomor:
point 4 menyatakan bagi kepala sekolah yang sedang menjabat sebelum diterbitkannya
Permendikbud Nomor 6 Tahun 2018 tetap mendapatkan hakya, tetapi kepala sekolah
tersebut tetap harus mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan Penguatan Kepala
Sekolah.
b. Tujuan
c. Pelaksaan
Materi Kegiatan:
UMUM
A. INTI
11
1. Manajerial
Pengelolaan Keuangan
Pengelolaan Kurikulum
Pengelolaan PTK
c. Rencana PKB
a. Kepemimpinan perubahan
b. Pengembangan Kewirausahaan
B. PENUNJANG
2. Literasi Digital
3. Orientasi Program
4. Evaluasi
kepala sekolah dari aspek perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan hasil bersifat top
e. Dampak
manajerial seperti dapat melakukan Teknis Analisis Manajemen, RKS dan Keuangan,
diharapkan kepala sekolah dapat melakukan Supervisi guru dan tendik, menjadi
a. Latar Belakang
Sistem penjaminan mutu internal merupakan sistem penjaminan mutu yang yang
dilaksanakan di dan oleh satuan pendidikan tertentu dan melibatkan seluruh komponen
dalam satuan pendidikan. Mutu pendidikan dasar di Indonesia belum seperti yang
diharapkan. Secara nasional, hasil pemetaan mutu pendidikan menunjukkan hanya 16%
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, 2016). Sebagian besar satuan pendidikan
lain belum memenuhi SNP, bahkan menurut Sridana, Wilian, dan Setiadi (2018) dalam
13
Standar kualitas pendidikan yang ditetapkan oleh sekolah, berbeda dengan yang
ditetapkan oleh pemerintah (Sridana, Wilian, & Setiadi; 2018). Standar yang digunakan
oleh sebagian besar sekolah jauh di bawah dari standar yang ditetapkan oleh
pemerintah. Akibatnya, kualitas lulusan yang dihasilkan oleh sekolah tidak memenuhi
standar yang ditetapkan oleh pemerintah. Pendidikan dinilai telah mencapai tujuan
apabila para lulusan yang dihasilkan mampu berdaya saing dengan mutu lulusan yang
lain. Diakui atau tidak masih ada kendala dalam sistem pendidikan nasional kita,
bagaimana para lulusan yang dihasilkan baik oleh pendidikan dasar, menengah dan
perguruan tinggi masih belum mampu menjawab keinginan masyarakat. Sistem yang
dikembangkan oleh sekolah belum mampu sepenuhnya menghasilkan para lulusan yang
memiliki sumber daya dimasa yang akan datang penuh dengan keimanan, berfikir
smart, dan berjiwa kreatif. Agar kiranya tercapai sebuah cita-cita, dan harapan akan
dan eksternal yang saling berhubungan yang dapat mempengaruhi mutu proses yang
dihasilkan (Adha, Supriyanto & Timan, 2019), karena mutu luaran sangat dipengaruhi
kualitas input dan proses yang ada didalam sekolah. Sekolah harus mampu
depan. Salah satu indikator yang dapat dilihat dari kemajuan sebuah bangsa atau negara
yaitu ketika memiliki sumber daya manusia yang unggul, untuk mampu bersaing pada
pendidikan yang selanjutnya atau pada dunia kerja. Menurut Goetesch dan Stanley
(2000) dalam konsep mutu ada 3 komponen yang perlu menjadi perhatian bersama
yakni, (1) mampu memenuhi keinginan pelanggan, (2) memfokuskan pada produk yang
dihasilkan dan kepuasan layanan, (3) terus menyesuaikan dengan tuntutan perubahan
14
yang ada karena terus bergerak secara dinamis untuk mampu menjaga kepuasaan
pelanggan.
b. Tujuan
Tujuan kegiatan ini diharapkan peserta dapat memahami dan tentang Sistem
Penddikan, dapat melakukan telaah Instrumen Pemetaan Mutu 2019, Standar Nasional
Sekolah (TPMPS) di sekolah: juga tahu tentang Siklus SPMI, Standar Nasional
Mutu.
c. Pelaksaan
Materi Kegiatan:
A. Umum
(SPME)
B. Pokok
a. Siklus SPMI
f. Evaluasi
C. Penunjang
model pelaksanaannya, dan terakhir sekolah membuat alat evaluasi yang bisa mengukur
ketercapaiannya.
e. Dampak
pelayanan minimum yang telah ditetapkan dan berpedoman pada ketentuan manajemen
berbasis sekolah atau madrasah (MBS). Sekolah dalam memenuhi kualitas mutu
baik.
16
17
BAB II
PENUTUP
Pengembangan Diri untuk 4 Kegiatan Pengembangan diri yang diikuti oleh Penulis
selama tahun 2014 sampai dengan tahun 2019 kami sampaikan untuk menjadi bahan