Anda di halaman 1dari 2

Sanksi Hukum Bila Wajib Pajak Terlambat Melaporkan SPT

Selain mengatur sanksi bagi wajib pajak yang tidak melakukan pembayaran pajak, Undang-
Undang KUP juga memuat sanksi bagi wajib pajak yang tidak melaporkan SPT atau terlambat
melaporkan SPT.

Jenis sanksi yang dibebankan pada wajib pajak yang melanggar ketentuan tersebut adalah denda.
Besaran denda dibagi menjadi 3, yakni:

 Rp 500.000 – untuk Surat Pemberitahuan Masa PPN


 Rp 100.000 – untuk Surat Pemberitahuan Masa lainnya
 Rp 1.000.000 – untuk Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak
badan
 Rp 100.000 – untuk Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang
Pribadi
Batas akhir pelaporan SPT dibedakan berdasarkan jenis pajak yang akan dilaporkan. Tujuannya
agar administrasi perpajakan di Indonesia jadi semakin rapi.

Berikut ini tiga batas waktu pelaporan SPT yang sebaiknya diketahui wajib pajak:

1. Surat Pemberitahuan Masa (Paling lama 20 hari setelah akhir masa pajak)
2. SPT Pajak Penghasilan wajib pajak orang pribadi (Paling lama 3 bulan setelah akhir masa
pajak)
3. SPT Pajak Penghasilan wajib pajak badan (Paling lama 4 bulan setelah akhir masa pajak)
Namun, bila wajib pajak tidak melaporkan SPT sehingga dapat menimbulkan kerugian pada
pendapatan negara, dan tindakan tersebut sudah dilakukan lebih dari sekali, wajib pajak dapat
dikenakan sanksi berupa denda minimal satu kali jumlah pajak terutang yang tidak dibayar atau
kurang bayar.

Denda dikenakan maksimal dua kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar.

Bahkan, atas tindakan tersebut wajib pajak dapat dipidana kurungan paling singkat tiga bulan
atau paling lama satu tahun.

Contoh Penghitungan Sanksi Pajak

Berikut ini merupakan contoh penghitungan sanksi pajak:

PT ABC merupakan PKP yang telah dikukuhkan pada tanggal 21 Januari 2017.

Berikut ini administrasi perpajakan PT ABC terkait pelanggarannya:


– SPT Masa PPN untuk masa Agustus 2018 tidak dimasukan walaupun sudah ditegur.
– PT ABC selaku wajib pajak juga tidak melakukan pembukuan sebagaimana disebutkan dalam
Pasal 28 dan 29 UU KUP 2007
– Terhadap PT ABC, dilakukan pemeriksaan dan menghasilkan kurang bayar sebesar Rp 200
juta. SKPKB diterbitkan Januari 2019
Terhadap kasus ini, dapat diterbitkan SKPKB beserta sanksinya, yakni sebagai berikut:

 Pokok Pajak kurang bayar sebesar Rp 200.000.000,00


 Sanksi Pasal 13 ayat (3), 100% sebesar Rp 200.000.000,00
 Sanksi Pasal 13 ayat (2), (5 x 2%) sebesar Rp 20.000.000,00
 STP sebesar Rp 50.000,00
Total pajak yang harus dibayarkan oleh PT ABC adalah sebesar Rp 420.050.000,00

Pada kasus ini, PT ABC melakukan tindak pelanggaran dua kali tetapi sanksi yang dikenakan
tetap satu kali yaitu 100%

Tips Agar Terhindar dari Sanksi Pajak

Agar dapat terhindar dari sanksi pajak yang berat, berikut ini kiat yang bisa Anda lakukan:

 Mengisi SPT dengan jujur dan cermat agar tidak terjadi kesalahan data. Pastikan Anda
menginput nominal, keterangan, dan lampiran dengan benar.
 Menyetor pajak dan melaporkan SPT tepat waktu.
 Mengisi faktur pajak dengan lengkap.
 Hindari akitivitas yang menimbulkan tindak pidana perpajakan terutama aktivitas yang
dianggap grey area seperti melaporkan SPT di tanggal jatuh tempo yang bertepatan
dengan hari sabtu/minggu atau membayar PPN KMS di luar lokasi bangunan.
 Hitung, setor, lapor pajak Anda secara cepat dan mudah dengan aplikasi online.

Anda mungkin juga menyukai