Anda di halaman 1dari 2

RUU HPP: Makin Kaya, Pajak Makin Mahal

Rancangan Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (RUU HPP) menyebutkan tarif Wajib
Pajak (WP) Orang Pribadi (OP) dengan penghasilan menengah ke atas bakal semakin tinggi. 
Pemerintah bersama DPR RI sepakat untuk meneruskan pembahasan RUU tentang Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan, yang dalam pembahasan disepakati berubah menjadi RUU
tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (RUU HPP) ke Pembicaraan Tingkat II/Pengambilan
Keputusan pada sidang paripurna DPR. Banyak hal mengenai perpajakan yang akan diatur oleh RUU
HPP ini. Mencakup kenaikan tarif PPh, perubahanan mekanisme penambahan atau pengurangan
jenis barang kena cukai hingga pengampunan pajak.  Dalam perubahan kelima atas UU Nomor 6
Tahun 1983 ini, pemerintah akan memungut tarif pajak lebih besar dari orang-orang super kaya di
Indonesia (pajak orang kaya). Baca juga: Ini Proyek Krakatau Steel yang Disebut Erick Thohir Berbau
Korupsi Mengutip draft RUU HPP Pasal 17, aturan ini memuat perubahan pengenaan tarif pajak bagi
wajib pajak orang pribadi yang sebelumnya diatur dalam UU Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak
Penghasilan (PPh). Pajak orang kaya  RUU HPP ini juga mengatur kenaikan nilai lapisan orang
pribadi kena pajak per tahun. Pemerintah dan DPR juga menambah satu lapisan baru untuk
penghasilan Rp 5 miliar ke atas

Pajak orang kaya  RUU HPP ini juga mengatur kenaikan nilai lapisan orang pribadi kena pajak per
tahun. Pemerintah dan DPR juga menambah satu lapisan baru untuk penghasilan Rp 5 miliar ke
atas. 

Dengan begitu, lapisan penghasilan kena pajak terdiri dari lima layer. Simak pembagian layer pajak
penghasilan berikut ini: Pajak 5 persen bagi yang berpenghasilan Rp 60 juta  Pajak 15 persen bagi
yang berpenghasilan di atas Rp 60 sampai Rp 250 juta  Pajak 25 persen bagi yang berpenghasilan di
atas Rp 250 juta sampai Rp 500 juta  Pajak 30 persen bagi yang berpenghasilan di atas Rp 500 juta
sampai Rp 5 miliar  Pajak 35 persen bagi yang berpenghasilan di atas Rp 5 miliar  Sementara apabila
mengacu pada regulasi sebelumnya yang juga bersifat progresif, tarif pajak penghasilan terbagi
dalam 4 layer yakni: Pajak 5 persen bagi yang berpenghasilan Rp 50 juta  Pajak 15 persen bagi yang
berpenghasilan di atas Rp 50 sampai Rp 250 juta  Pajak 25 persen bagi yang berpenghasilan di atas
Rp 250 juta sampai Rp 500 juta  Pajak 30 persen bagi yang berpenghasilan di atas Rp 500 juta

Alasan pemerintah naikan pajak orang kaya Sebagai informasi, tambahan lapisan dalam PPh OP
beberapa kali dibahas dalam rapat kerja Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dengan Komisi XI
DPR RI. Kenaikan tarif dan tambahan bracket diperlukan karena pemajakan atas orang kaya tidak
maksimal karena adanya pengaturan terkait fringe benefit (natura). Selama tahun 2016-2019, rata-
rata tax expenditure PPh OP atas penghasilan dalam bentuk natura sebesar Rp 5,1 triliun. Kemudian,
lebih dari 50 persen tax expenditure PPh OP dimanfaatkan oleh WP berpenghasilan tinggi. Dalam 5
tahun terakhir pun, hanya 1,42 persen dari total jumlah wajib pajak orang pribadi yang melakukan
pembayaran dengan tarif tertinggi sebesar 30 persen. "Bila dilihat dari penghasilan kena pajak yang
dilaporkan, hanya 0,03 persen dari jumlah wajib pajak OP yang memiliki penghasilan kena pajak
lebih dari Rp 5 miliar per tahun," beber Sri Mulyani.

Anda mungkin juga menyukai