Anda di halaman 1dari 2

Cara dan Proses Titrasi Netralisasi (Asam-Basa)

Larutan asam basa dalam ilmu kimia kerap digunakan untuk menentukan nilai pH atau
derajat keasaman larutan. Cara kerjanya, zat yang bersifat asam akan dititrasi menggunakan
larutan basa yang telah diketahui konsentrasinya. Proses ini juga bisa diterapkan sebaliknya,
yakni zat yang bersifat basa dititrasi menggunakan larutan asam yang sudah diketahui
konsentrasinya.
Karena menerapkan prinsip reaksi asam basa, titrasi asam basa akan menghasilkan reaksi
penetralan berupa garam dan air dengan pH netral (7) saat senyawa asam dan basa direaksikan.
Di samping untuk menentukan molalitas larutan yang konsentrasinya tidak diketahui, titrasi asam
basa juga dipakai untuk menentukan persentase massa zat terlarut dalam sebuah larutan tertentu.
Ditambah lagi, metode ini dapat dipakai dalam menemukan besaran persen kemurnian
dari unsur-unsur kimia. Bisa juga dipakai untuk melakukan tes bagi aktivitas buffering. Titrasi
asam basa ini merupakan aplikasi yang digunakan untuk proses tes gula darah, nutrisi, tes
kehamilan, analisis air limbah, dan pengujian air pada laboratorium.
Adapun langkah-langkah cara kerja titrasi asam basa adalah sebagai berikut:
1. Jika Anda ingin menentukan senyawa yang tidak diketahui kadarnya, Anda perlu terlebih
dahulu mengetahui sifat asam zat tersebut dengan mengukur pH-nya.
2. Setelah mengetahui sifat zat yang kadarnya akan diukur, selanjutnya mari tentukan larutan
yang akan dipakai dalam proses titrasi zat tersebut. Anda bisa menggunakan larutan asam
atau basa.
3. Alat gelas yang disebut buret umumnya dipakai dalam proses titrasi. Buret merupakan
tabung yang sudah melalui proses kalibrasi secara vertikal dan akan ditangguhkan
menggunakan sumbat tepat di bagian dasarnya.
4. Buret dipakai untuk melihat perubahan volume titran sebelum dan sesudah digunakan untuk
titrasi. Volume titran yang semakin banyak digunakan menunjukkan tingkat konsentrasi yang
semakin tinggi.
5. Dalam proses titrasi ini, buret berfungsi membantu mengatur aliran cairan ke dalam labu.
Ketika cairan mengalir ke dalam labu, akan terjadi perubahan warna maka indikator pH
menjadi merah muda atau metil orange.
6. Kemudian, larutan yang telah diketahui kadarnya ditambahkan dalam zat yang diuji secara
perlahan untuk mendapatkan reaksi penetralan.
7. Jika larutan campuran tersebut memiliki pH netral, itu tandanya semua zat sampel sudah
bereaksi terhadap larutan yang digunakan dalam proses titrasi.
Titrasi asam basa merupakan metode kuantitatif untuk mennetukan konsentrasi suatu larutan
asam dan basa menggunakan prinsip penetralan larutan. Untuk menentukan konsentrasi larutan
digunakan persamaan :
xa × Va × Ma = xb × Vb × Mb
xa = valensi asam
Va = volume asam
Ma = Molaritas asam
xb = valensi basa
Vb = volume basa
Mb = Molaritas basa

Anda mungkin juga menyukai