- Apgar Score
Apgar score adalah metode cepat untuk menilai neonatus segera setelah lahir dan
sebagai respons terhadap resusitasi. Elemen skor Apgar meliputi warna, detak
jantung, refleks, tonus otot, dan pernapasan. Penilaian Apgar dirancang untuk menilai
tanda-tanda gangguan hemodinamik seperti sianosis, hipoperfusi, bradikardia,
hipotonia, depresi pernapasan, atau apnea.
Tanda Apgar 2 1 0
Seluruh Warna Abu-abu
warna normal kebiruan
normal (tapi atau pucat
(tangan tangan dan seluruhnya
dan kaki kaki
Penampilan merah kebiruan)
(warna kulit) muda)
Tingkat Nafas
dan lambat
usaha atau tidak
Respirasi
normal, teratur,
(kecepatan tangisan tangisan
dan upaya yang lemah
pernapasan) bagus
Bayi yang mendapat nilai 7 atau lebih pada tes dianggap dalam keadaan sehat. Skor
yang lebih rendah tidak berarti bayi Anda tidak sehat. Ini berarti bayi Anda mungkin
memerlukan perawatan medis segera, seperti menyedot saluran udara atau oksigen
untuk membantunya bernapas lebih baik. Bayi yang sangat sehat terkadang memiliki
skor yang lebih rendah dari biasanya, terutama dalam beberapa menit 111 setelah
lahir.
Skor yang sedikit rendah (terutama pada 1 menit) biasa terjadi, terutama pada bayi
yang lahir:
a. setelah kehamilan berisiko tinggi
b. melalui operasi caesar
c. setelah persalinan dan melahirkan yang rumit
d. sebelum waktunya
Pada 5 menit setelah lahir, tes diberikan kembali. Jika skor bayi rendah pada awalnya
dan tidak membaik, atau ada masalah lain, dokter dan perawat akan melanjutkan
perawatan medis yang diperlukan. Bayi itu akan diawasi dengan ketat.
Sumber :
RM :
1. Bagaimana interpretasi bb, panjang badan, dan apgar pada bayi baru lahir?
Marsha
a. Berat badan : 2800 gr normal (2500 gr - 4000 gr)
b. Panjang badan : 46 cm sedikit kurang (48 cm – 52 cm)
c. Apgar score : 8/10 normal (nilai APGAR >7)
Menurut Rohan (2013) Ciri-ciri bayi baru lahir normal adalah lahir aterm antara 37 –
42 minggu, berat badan 2500 – 4000 gram, panjang lahir 48 – 52 cm. lingkar dada 30
– 38 cm, lingkar kepala 33 – 35 cm, lingkar lengan 11 – 12 cm, frekuensi denyut
jantung 120 – 160 kali/menit, kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan
subkutan yang cukup, rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala biasanya telah
sempurna, kuku agak panjang dan lemas, nilai APGAR >7, gerakan aktif, bayi
langsung menangis kuat, genetalia pada laki-laki kematangan ditandai dengan testis
yang berada pada skrotum dan penis yang berlubang sedangkan genetalia pada
perempuan kematangan ditandai dengan vagina dan uterus yang berlubang labia
mayora menutup labia minora, refleks rooting (mencari putting susu) terbentuk
dengan baik, refleks sucking sudah terbentuk dengan baik, refleks grasping sudah
baik, eliminasi baik, urin dan meconium keluar dalam 24 jam pertama.
Selain itu ada beberapa faktor risiko yang menyebabkan atresia ani yaitu :
a. Faktor genetik
Janin yang diturunkan dari kedua orang tua yang menjadi carier
saat kehamilan mempunyai peluang sekitar 25 % - 30 % dari bayi
yang mempunyai sindrom genetik, abnormalitas kromosom, atau
kelainan kongenital lain juga beresiko untuk menderita atresia ani
(Purwanto, 2001).
Risiko malformasi anorektal meningkat dari 1:5000 menjadi 1:100
bila ada saudara kandung yang memiliki malformasi anorektal.
b. Faktor lingkungan
Paparan asap rokok
ibu overweight
ibu diabetes
Sumber : Levitt MA, Pena A. Anorectal malformations. Orphanet J. Rare Dis. 2007:
1-13. Gangopadhyay AN, Pandey V. Anorectal malformations. J Indian Assoc Pediatr
Surg 2015;20:10-5.
3. Apakah ada hubungan dengan ditemukannya kelainan berupa adanya celah
pada bibir dan ketiadaan lubang anus bayi? Tiara
Gagalnya perkembangan 8-12 minggu mengalami organogenesis. Atresia ani
12 minggu, bibir sumbing minggu 8 hingga 12 minggu kehamilan.
Faktor lingkungan kedua orang tua karena sebagai petani dan kekurangan gizi.
Atresia ani disebabkan kelainan kongenital lain
Bibir sumbing murni kelainan genetik dan terjadi pada masa gestasional
4. Apa saja komplikasi yang terjadi jika bayi tidak memiliki lubang anus? Irham
1. Infeksi saluran kemih yang berkepanjangan.
2. Obstruksi intestinal
3. Kerusakan uretra akibat prosedur pembedahan.
4. Komplikasi jangka panjang :
a) Eversi mukosa anal.
b) Stenosis akibat kontraksi jaringan parut dari anastomosis.
c) Impaksi dan konstipasi akibat terjadi dilatasi sigmoid.
d) Masalah atau kelambatan yang berhubungan dengan toilet training.
e) Inkontinensia akibat stenosis anal atau impaksi.
f) Fistula kambuh karena tegangan di area pembedahan dan infeksi.
5. Bagaimana interpretasi hasil tanda vital bayi? Aniqol
HR : 132 x/menit Normal (> 100 x/menit)
RR : 30 x/menit Normal (30-55 x/menit)
Suhu : 36,2 hipotermia akan tetapi biasanya akan stabil setelah 8-10 jam
pasca persalinan (36,5-37,5)
6. Apakah ada hubungan antara pekerjaan orang tua bayi dengan kondisi bayi
sekarang? Jelaskan! Lia fani
a. Pestisida organogenesis abnormal
b. Di sekitar daerah tersebut dekat dengan sawah maka air terkontaminasi dengan
pestisida yang memliki zat teratogenik bayi cacat jika ibu terpapar merusak
DNA (labiatoskisis, atresia ani)
c. Pestisida berdampak maternal dan paternal
Terpapar saat pra konsepsi DNA dari protozoa abnormal
Akumulasi toksin pada semen toksin menembus sawar darah plasenta
organogenesis abnormal kelainan kongenital
7. Apa pemeriksaan penunjang yang tepat untuk si bayi? Vet
8. Untuk memperkuat diagnosis sering diperlukan pemeriksaan penunjang bibir
sumbing sebagai berikut :
1) Pemeriksaan USG dapat mendiagnosis bibir sumbing sejak trimester kedua
kehamilan ketika posisi wajah janin berada pada posisi wajah janin berada pada
posisi yang tepat.
2) Pemeriksaan kromosom
Untuk memperkuat diagnosis sering diperlukan pemeriksaan penunjang atresia
ani sebagai berikut :
1) Pemeriksaan radiologis Dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya obstruksi
intestinal.
2) Sinar X terhadap abdomen Dilakukan untuk menentukan kejelasan keseluruhan
bowel dan untuk mengetahui jarak pemanjangan kantung rektum dari sfingternya.
3) Ultrasound terhadap abdomen Digunakan untuk melihat fungsi organ internal
terutama dalam sistem pencernaan dan mencari adanya faktor reversible seperti
obstruksi oleh karena massa tumor.
4) CT Scan Digunakan untuk menentukan lesi.
5) Pyelografi intra vena Digunakan untuk menilai pelviokalises dan ureter.
6) Pemeriksaan fisik rektum Kepatenan rektal dapat dilakukan colok dubur
dengan menggunakan selang atau jari.
7) Rontgenogram abdomen dan pelvis Juga bisa digunakan untuk mengkonfirmasi
adanya fistula yang berhubungan dengan traktus urinarius.
9. Bagaimanakah tata laksana yang tepat diberikan pada bayi tersebut? arin
Penatalaksanaan dalam tindakan bibir sumbing :
a) Pembuatan dan pemasangan obturator atau nasoalveolar molding (NAM)
oleh dokter gigi spesialis ortodontik
b) Tindakan operasi penutupan celah bibir atau labioplasty dikerjakan oleh
spesialis bedah plastik dengan rule of ten. Bibir direkonstruksi usia >- 10 minggu,
berat minimal 10 lb (5 kg), hemoglobin >- 10 g/dl, dan leukosit < 10 ribu/mmk
c) Tindakan operasi penutupan celah palatum
d) Speech therapy