1. Sebutkan berapa istilah yang digunakan untuk penyebutan anak tunagrahita di Indonesia,
dan mengapa terjadi macam-macam peristilahan tersebut?
2. Jelaskan dan berikan contoh apa yang dimaksud Chronological age dan mental age yang
berkaitan dengan penyandang tunagrahita.
3. Perkembangan mental anak tunadaksa yang belajar di sekolah biasa sering terganggu.
Apa yang dapat Anda usahakan dalam mengatasi perkembangan mental anak tunadaksa
tersebut?
4. Apa yang dapat Anda pelajari dari video berikut? Jelaskan! "Every Kids Need
Champion"
Tunagrahita juga sering disepadankan dengan istilah-istilah, sebagai berikut
1. Lemah fikiran (feeble-minded)
2. Terbelakang mental (mentally retarded)
3. Bodoh atau dungu (idiot)
4. Pandir (imbecilie)
5. Tolol (moron)
6. Mampu Didik (educable)
7. Mampu latih (Trainable)
8. Ketergantungan Penuh ( Totally Dependent) atau Butuh Rawat
9. Mental Subnormal
10. Defisit Mental
11. Defisit Kognitif
12. Cacat Mental
13. Defisiensi mental
14. Gangguan Intelektual
15.Oligofernia (oligophernia)
Istilah resmi yang digunakan di Indonesia adalah “tunagrahita” sebagaimana tercantum
dalamPersaturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 72 tahun 1991 tentang “Pendidikan Luar
Biasa”.
mengapa terjadi macam-macam peristilahan tersebut? Karena memandang dari sudut pandang
yang berbeda.dari faktor gejala yang naampak pada penderita juga dapat mempengaruhi
penyebutan tuna grahita
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195103261979032-
PUDJI_ASRI/Anak_Tunagrahita.pdf
Anak Tuna Grahita adalah anak berkebutuhan khusus yang memiliki tingkat intelegensinya dibawah rata-
rata tepatnya dibawah 70. Di samping itu mereka mengalami keterbelakangan dalam menyesuaikan diri
dengan lingkungannya, mereka kurang cakap dalam memikirkan hal-hal yang abstrak, yang sulit,dan
yang berbelit-belit dan terjadi pada masa perkembangan
Penjelasan:
(Mental Age, disingkat MA) : Kecerdasan dibawah rata-rata artinya apabila perkembangan umur
kecerdasan
(Chronological Age, disingkat CA) seseorang terbelakang atau dibawah pertumbuhan usianya
Tunadaksa, anak yang memiliki kelainan atau cacat permanen pada bagian sistem gerak tubuh meliputi
oto, sendi, tulang.
Anak-anak kebutuhan khusus tentunya membutuhkan kasih sayang dan perhatian yang lebih spesifik. Nah
berikut ini beberapa cara menangani anak-anak berkebutuhan khusus.
1. Orang Tua Harus Lebih Terbuka Pemikirannya
Sebelum menangani anak, tentunya pihak orang tua sendiri haruslah lebih terbuka pemikirannya
mengenai anak-anak berkebutuhan khusus ini. Sikap keterbukaan ini tentunya harus anda
tunjukkan dari rasa menerima segala kondisi anak anda saat ini. Dari sikap keterbukaan ini lah
anda bisa mencari usaha dan cara yang tepat untuk mendidik anak anda. Tanamkan ke dalam diri
anda jika anak berkebutuhan khusus bukanlah aib yang harus ditutupi. Jika hal ini anda lakukan
hanya akan memperparah kondisi anak anda ketika sudah dewasa.
2. Lakukan Pengawasan Sedari Dini
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, anak-anak kebutuhan khusus tentunya membutuhkan
pengawasan yang lebih dibandingkan anak-anak pada umumnya, Untuk itu pentingnya
pengawasan sedari dini terkait tumbuh kembang anak. Cara ini dilakukan agar orang tua dapat
mengetahui setiap tahap perkembangan anak. Sehingga nantinya bis asedikit waspada bila terjadi
pertumbuhan fisik dan mental yang tidak mengalami perubahan dalam waktu yang lama.
3. Berikan Motivasi, Perhatian dan Bimbingan
Anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus tentunya membutuhkan motivasi, perhatian, serta
bimbingan yang lebih dibandingkan dengan anak-anak lainnya. Dengan perhatian dan motivasi
yang besar dan intens tentunya membantu anak bisa berkembang menjadi lebih baik lagi. Tentu
butuh kesabaran yang ekstra bagi orang tua yang menangani anak-anak berkebutuhan khusus
namun semua ini demi perkembangan anak yang lebih maksimal.
4. Adaptasi Dengan Anak
Dibutuhkan adaptasi antara pengasuh, orang tua, serta anak-anak kebutuhan khusus sendiri. Jika
adaptasi tersebut tidak berjalan dengan lancar, tentu segala cara yang dilakukan tidak akan
membantu perkembangan anak. Ketika proses adaptasi bisa berjalan dengan baik, tentu membuat
segala proses selanjunya berjalan dengan mudah. Adaptasi yang baik tentu akan membantu anda
memahami kondisi serta potensi anak.
5. Meningkatkan Kedekatan Emosional Dengan Anak
Kedekatan emosional menjadi salah satu bagian penting yang harus ada ketika anda menangani
anak-anak berkebutuhan khusus. Kedekatan emosional ini dibutuhkan agar anak anak bisa
percaya serta menjadi dekat dengan anda. Ketika sudah terjalin kedekatan emosional yang tinggi
tentunya anak akan merasa aman dan terbuka dengan anda.
6. Ajari Anak Untuk Mengeksplor Ketrampilannya
Orang tua dengan anak-anak berkebutuhan khusus tentunya membutuhkan energi ekstraketika
mendidik anak-anaknya. Meskipun anak-anak anda memiliki kebutuhan khusus namun sudha
emnjadi sebuah kewajiban bagi orang tua untuk mendampingi dan mendidiknya. Anda bisa
mengisi waktu luangnya untuk rekreasi atau membuat ketrampilan yang dapat membantu fokus
serta kosentrasi anak. Dari hal-hal semacam ini, anda bisa mengetahui potensi yang dimiliki anak
sehingga membuat anak menjadi lebih produktif.
https://www.slbpelitanusa.sch.id/cara-menangani-anak-berkebutuhan-khusus/