TENTANG
Disusun Oleh :
Kelompok 5
Adesa Juliansa.P (2010201069)
Ani Putri Yani (2010201162)
Ahmad idris
Dosen pengampu :
Dr.Usman Yahya M.Ag
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian tasawuf ?
2. Bagaimana sejarah perkembangan tasawuf itu?
3. Apa saja dalil Al-Quran dan hadits yang berkenaan tentang perlunya tasawuf?
4. Apa manfaat dari tasawuf itu?
5. Jelaskan istilah-istilah dalam tasawuf: fana, baqa, ittihad dan hulul!
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tasawuf
Terdapat beragam pendapat mengenai akar kata tasawuf . Ada yang mengatakan
bahwa kata tasawuf berasal dari kata shufah (kain dari bulu), karena kepasrahan seorang
sufi kepada Allah ibarat kain wol yang dibentangkan. Ada yang berpendapat shifah (sifat)
sebab, seorang sufi adalah orang yang menghiasi diri dengan segala sifat terpuji dan
meninggalkan setiap sifat tercela. Pendapat lain mengatakan bahwa tasawuf berasal dari
kata shuffah (sufah) sebab, seorang sufi mengikuti ahli sufah dalam sifat yang telah
ditetapkan Allah bagi mereka. Al-Qusyari berpendapat bahwa tasawuf berasal dari
shafwah (orang pilihan atau suci). shaf (saf), seolah para sufi berada di saf pertama dalam
menghadapkan diri kepada Allah dan berlomba-lomba untuk melakukan ketaatan.
Sebagian kalangan mengatakan, kata tasawuf dinisbatkan pada kain wol yang kasar
(shuf khasyin). Sebab, para sufi gemar memakainya sebagai simbol zuhud dan kehidupan
yang keras. Jadi Tasawuf adalah usaha untuk membersihkan jiwa, memperbaiki akhlak
dan mencapai maqam ihsan. Dengan kata lain yaitu usaha menaklukan dimensi jasmani
manusia agar tunduk dimensi rohani. Tasawuf oleh kaum orientalis disebut dengan
sufisme. Sufisme dipakai untuk mistisisme Islam dan tidak dipakai untuk mistisisme
agama-agama lain. Orang yang pertama kali memakai kata sufi adalah Abu Hasyim al-
kufi di Irak (150 H).
D. Manfaat Tasawuf
Tasawuf memiliki banyak manfaat dalam kehidupan, di bawah ini adalah beberapa
manfaat tasawuf yaitu: 1.Dalam bidang kecerdasan emosional Apabila dapat
mengamalkan tasawuf dengan baik maka dapat mengendalikan emosionalnya dengan
baik pula 2.Dalam bidang kecerdasan spiritual Tasawuf mengingatkan manusia tentang
kemaitian, agar umat manusia selalu beribadah, beramal shaleh, serta menjauhi perbuatan
maksiat dan kejahatan. 3.Dalam bidang Agama Tasawuf diperlukan untuk mengamalkan
Islam secara kaffah serta untuk mengembangkan kerukunan hidup beragama dan integrasi
sosial 4.Dalam bidang etos kerja Tasawuf dapat memperkuat etos kerja karena dalam
ajaran Islam bekerja itu wajib untuk memenuhi keperluan diri sendiri, keluarga dan umat.
5.Dalam bidang Pendidikan Tasawuf merupakan salah satu mata pelajaran yang perlu
diajarkan di Madrasah dan mata kuliah di Perguruan Islam untuk mengembangkan
kehidupan agama yang komprehensif dan utuh serta untuk mengembangkan masyarakat
dan bangsa yang bersih, sehat dan maju. 6.Dalam bidang Ilmu Pengetahuan Tasawuf
mendidik anggota masyarakat untuk mengambil keputusan yang bijaksana dan rasional
serta mendidik untuk memiliki tanggung jawab sosial.
A. Kesimpulan
Tasawuf bukanlah sesuatu yang baru dalam Islam. Prinsip-prinsip ajaran Tasawuf
telah ada dalam Islam semenjak Nabi Muhammad diutus menjadi Rasul, bahkan
kehidupan rohani Rasul dan para sahabat menjadi salah satu panutan di dalam melakukan
amalan-malannya. Ini merupakan sangkalan terhadap pendapat yang mengatakan bahwa
Tasawuf merupakan produk asing yang dianut oleh umat Islam. Inti dari ajaran tasawuf
ialah mendekatkan diri kepada Allah dengan melalui tahapan-tahapan (ajaran)Nya yaitu
maqamat dan ahwal. Ajaran-ajaran tasawuf ini bersumber dari al-Qur‟an, Hadits dan
perbuatan-perbuatan sahabat. Banyak kita temui ayat-ayat al-Qur‟an yang berhubungan
dengan ajaran-ajaran tasawuf. Mulai dari ajaran dasar tasawuf, maupun tingkatan
tingkatan yang harus ditempuh oleh seorang sufi yang kita kenal dengan nama maqamat
dan ahwal. Tujuan tertinggi dari seorang sufi adalah untuk mendekatkan diri kepada
Allah atau kalau bisa menunggal dengan Allah.
B. Saran
Agar kita dapat mengetahui dan mengenal Allah lebih dekat lagi, maka sangat
diperlukan ilmu yang mempelajari hal tersebut yang dikenal dengan Tasawuf. Dosen:
semoga makalah ini dapat memenuhi tugas yang telah diberikan kepada saya. Mahasiswa:
Semoga makalah ini dapat membantu dalam memahami permasalah tentang Tasawuf
Masyarakat: semoga dapat menambah dan mempertajam pengertian dan pembahasan
Tasawuf di kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Isa, Syaikh „Abdul Qadir. (2011). Hakekat Tasawuf. Jakarta: Qisthi Press, cetakan ke-13.
Nasution, Harun. (1973). Falsafat dan Mistisisme dalam Islam. Jakarta: Bulan Bintang.
Rahiem, Husni. (1986). Orientasi Pengembangan Ilmu Agama Islam. Proyek Pembinaan
Prasarana dan Sarana Perguruan Tinggi Agama / IAIN. Jakarta: Direktorat Jenderal
Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama RI.
Tebba, Sudirman . (2008). Tasawuf Positif: Manfaat Tasawuf dalam Kehidupan Sehari-hari.
Tangerang: Pustaka Irvan.
Zahri, Mustafa. (1976). Kunci Memahami Ilmu Tasawuf. Surabaya: PT. Bina Ilmu.