Anda di halaman 1dari 5

VIVABIO Volume 1 Nomor 3, Desember 2019 ISSN 2685-1091

Jurnal Pengabdian Multidisiplin

Penyuluhan Mengenai Ketahanan Pangan Rumah Tangga Sebagai


Upaya Pencegahan Masalah Gizi Kronis (Stunting) di Wanita Kaum
Ibu (WKI) Jemaat GMIST Immanuel Dame Kabupaten Sitaro

Yulianty Sanggelorang1, Asep Rahman2


1,2
Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat,
Universitas Sam Ratulangi Manado, 95115, Sulawesi Utara, Indonesia
Penulis korespondensi: Yulianty Sanggelorang, Program Studi IKM, FKM Unsrat
Email: y.sanggelorang@unsrat.ac.id

ABSTRAK
Ketahanan pangan rumah tangga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi status
kesehatan, secara khusus status gizi anggota rumah tangga. Masalah gizi kronis (stunting) lebih
banyak ditemukan pada anak yang dari kelompok rumah tangga rawan pangan dibandingkan tahan
pangan. Masalah ini muncul salah satunya karena kurangnya pengetahuan mengenai ketahanan
pangan rumah tangga. Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat
khususnya ibu-ibu tentang ketahanan pangan. Metode pelaksanaannya yaitu penyuluhan dan
pembagian brosur. Luaran kegiatan ini yaitu peningkatan pengetahuan yang diukur dengan
instrumen kuesioner (pretest dan posttest). Deskripsi data menunjukan bahwa sebanyak 72,7%
peserta kegiatan yang pada pretest tingkat pengetahuannya kurang baik menjadi baik pada hasil
post test, analisis lanjut dengan menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test menunjukan bahwa
terdapat perbedaan bermakna antara kelompok pretest dan posttest. Sehingga dapat disumpulkan
bahwa kegiatan penyuluhan berhasil dengan baik dan lewat peningkatan pengetahuan ini peserta
diharapkan dapat mengaplikasikan teori.

Kata Kunci: ketahanan pangan rumah tangga, gizi kurang

PENDAHULUAN yang cukup, baik jumlah maupun


Analisis Situasi mutunya, aman, beragam, bergizi,
Ketahanan pangan menentukan akses merata, dan terjangkau serta tidak
individu terhadap makanan yang diperlukan bertentangan dengan agama, keyakinan,
untuk memenuhi kebutuhan gizinya, sehingga dan budaya masyarakat, untuk dapat
hal ini menjadi penting untuk menentukan hidup sehat, aktif, dan produktif secara
individu tersebut dapat hidup aktif dan sehat. berkelanjutan”.
Sehingga akhirnya, ketahanan pangan akan Wilayah Kabupaten Sitaro sebagian
menjamin ketahanan gizi (Adriani and besar merupakan wilayah kepulauan,
Wirjatmadi, 2012; Pee, 2013). Menurut UU sehingga akses ke setiap daerah
No. 18 tahun 2012, Ketahanan Pangan membutuhkan alat transportasi berupa kapal
adalah(Presiden RI, 2012) laut yang sangat bergantung pada kondisi
“Kondisi terpenuhinya pangan bagi cuaca. Kondisi ini menyebabkan Kabupaten
negara sampai dengan perseorangan, Sitaro menjadi daerah yang rawan pangan
yang tercermin dari tersedianya pangan secara ekologi (Hapsari dan Rudiarto, 2017).

8
Sanggelorang & Rahman. 2019. Penyuluhan Mengenai Ketahanan Pangan…..
VIVABIO Volume 1 Nomor 3, Desember 2019 ISSN 2685-1091
Jurnal Pengabdian Multidisiplin

Jemaat GMIST Immanuel Dame yang Wanita Kaum Ibu (WKI) Jemaat
berlokasi di Kabupaten Sitaro sudah pasti GMIST Immanuel Dame juga dalam keluarga
akan mengalami kondisi yang sama. Hasil bertindak sebagai Ibu Rumah Tangga yang
penelitian tahun 2016 menunjukan bahwa bertanggungjawab terhadap penyelenggaraan
terdapat 21,2% rumah tangga di Kecamatan makan rumah tangga. Sehingga kelompok ini
Siau Timur Kabupaten Sitaro (Desa Dame menjadi kelompok kunci dalam menjamin
termasuk salah satu desa di kecamatan ini) ketahanan pangan tingkat rumah tangga.
yang termasuk dalam kategori rawan pangan. Berdasarkan fakta di atas, maka perlu
Rawan pangan berarti tidak untuk dilakukan upaya peningkatan
terpenuhinya ketahanan pangan dari wilayah, pengetahuan Wanita Kaum Ibu terkait
rumah tangga terlebih tingkat individu. ketahanan pangan rumah tangga demi
Ketahanan pangan tingkat rumah tangga menjamin kualitas kesehatan anggota rumah
(ketersediaan, akses dan pemanfaatan) yang tangga.
tidak terjamin juga menjadi salah satu faktor
yang mempengaruhi kejadian stunting Tujuan dan Manfaat Kegiatan
(Masrin dkk., 2014). Hasil Riskesdas tahun Kegiatan pengabdian lewat penyuluhan
2013 menunjukan bahwa prevalensi stunting ini bertujuan untuk meningkatkan
di Kabupaten Sitaro sebesar 38,45% atau pengetahuan Wanita Kaum Ibu mengenai
lebih tinggi dari rata-rata nasional sebesar ketahanan pangan rumah tangga, nantinya
37,3%. Penelitian tahun 2016 yang dilakukan diharapkan melalui ibu-ibu ini status
pada balita yang ada di Kecamatan Siau kesehatan anggota keluarga dapat
Timur menunjukan bahwa risiko kejadian ditingkatkan khususnya dapat mencegah
stunting pada anak dari kelompok rumah masalah gizi kronis (stunting) pada anak.
tangga rawan pangan 5 kali lebih besar
dibandingkan dengan anak dari kelompok METODE PELAKSANAAN
tahan pangan. (Balitbangkes, 2013) Sasaran Kegiatan Pengabdian
Kekurangan gizi kronis pada anak Mitra pada kegiatan ini adalah Ibu
dalam masa pertumbuhan dapat Rumah Tangga yang tergabung dalam Wanita
menyebabkan berbagai gangguan di masa Kaum Ibu Jemaat GMIST Immanuel Dame.
yang akan datang, seperti rendahnya Status sebagai ibu rumah tangga yang pada
kemampuan kognitif yang akan menyebabkan umumnya bertanggungjawab sebagai
rendahnya prestasi belajar, mempengaruhi di penyelenggara makan keluarga
bidang ekonomi, seperti rendahnya kemampuan memungkinkan dilakukan kegiatan
mencari nafkah, sehingga sulit keluar dari penyuluhan terkait ketahanan pangan
lingkaran kemiskinan dan dampak di bidang keluarga agar kelompok kunci ini dapat
kesehatan adalah rendahnya tinggi badan, menerapkan kiat dan solusi yang ditawarkan
kemudian pada ibu-ibu dengan tinggi badan guna menjamin ketahanan pangan keluarga
yang rendah berisiko melahirkan bayi dengan masing-masing.
berat badan lahir rendah (BBLR), yang
akhirnya lingkaran masalah ini akan terulang
pada generasi selanjutnya (WFP, 2009).

9
Sanggelorang & Rahman. 2019. Penyuluhan Mengenai Ketahanan Pangan…..
VIVABIO Volume 1 Nomor 3, Desember 2019 ISSN 2685-1091
Jurnal Pengabdian Multidisiplin

Lokasi Kegiatan Pengabdian Penyuluhan diakhir dengan sesi tanya


Kegiatan dilakukan di Wanita Kaum jawab. Guna menilai tingkat pengetahuan,
Ibu (WKI) Jemaat GMIST Immanuel Dame, peserta kegiatan mengisi kuesioner di awal
Desa Dame I, Kecamatan Siau Timur, (pretest) kegiatan penyuluhan (lihat gambar
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang 2) dan kurang lebih 2 minggu (4 Agustus
Biaro. 2019) kuesioner yang sama dibagikan kepada
ibu yang sama untuk kemudian dijawab
Metode yang Digunakan kembali (posttest).
Metode yang digunakan dalam kegiatan
ini yaitu penyuluhan, juga ada pembagian
brosur (lihat gambar 1) yang kontennya sama
dengan konten materi penyuluhan. Materi
mengenai ketahanan pangan rumah tangga
dibahas dengan topik-topik sebagai berikut:
a. Pengertian ketahanan pangan rumah
tangga
b. Pemetaan kerawanan pangan
c. Hubungan ketahanan pangan rumah
tangga dengan kejadian stunting
d. Solusi masalah kerawanan pangan Gambar 2. Peserta Kegiatan Sedang
tingkat keluarga. Mengisi Kuesioner

HASIL DAN PEMBAHASAN


Peningkatan pengetahuan mengenai
ketahanan pangan rumah tangga pada Wanita
Kaum Ibu Jemaat GMIST Immanuel Dame
melalui kegiatan penyuluhan telah terlaksana
pada tanggal 21 Juli 2019 Pukul 14.00 – 17.00
WITA bertempat di Gedung Gereja Jemaat
GMIST Immanuel Dame. Penyuluhan ini
diikuti oleh 78 orang.
Kegiatan penyuluhan diharapkan dapat
meningkatkan tingkat pengetahuan peserta
kegiatan mengenai ketahanan pangan. Guna
menilai tingkat pengetahuan ini, dilakukan
Gambar 1. Kegiatan Penyuluhan (atas) pre dan posttest mengenai bahasan dalam
Pembagian Brosur Berisi Materi penyuluhan yang dilakukan. Tabel berikut
Mengenai Ketahanan Pangan menunjukan tingkat pengetahuan peserta
Rumah Tangga (bawah) kegiatan pengabdian mengenai ketahanan
pangan.

10
Sanggelorang & Rahman. 2019. Penyuluhan Mengenai Ketahanan Pangan…..
VIVABIO Volume 1 Nomor 3, Desember 2019 ISSN 2685-1091
Jurnal Pengabdian Multidisiplin

Tabel 1. Gambaran Tingkat Pengetahuan Pengetahuan yang baik dapat menjadi


Peserta Kegiatan Pengabdian salah satu kunci penting terjadinya perubahan
Kategori n % perilaku. Berhubungan dengan hal ini,
Pre Test Kurang Baik 22 28,2 pengetahuan yang baik mengenai ketahanan
Baik 56 71,8
pangan rumah tangga, diharapkan dapat
Post Kurang Baik 6 7,7
Test Baik 72 92,3 menjadi kunci penting perubahan perilaku
masyarakat terkait pangan dan gizi.
Perubahan perilaku yang dimaksudkan disini
Tabel 1 menunjukan bahwa terjadi
adalah setiap individu semakin peduli dalam
peningkatan pengetahuan, terlihat dengan
menjaga ketahanan pangan rumah tangganya
penurunan persentase peserta kegiatan PKM
dengan melakukan berbagai upaya seperti
yang dalam kategori pengetahuan kurang baik
memanfaatkan pekarangan untuk menanam
(28,2% menjadi 7,7%). Lebih jelasnya
bahan makanan lokal dan
mengenai distribusi perubahan tingkat
menganekaragamkan konsumsi pangannya
pengetahuan peserta PKM dapat dilihat pada
(BKP Kementan, 2018).
tabel berikut
Ketahanan pangan bukan hanya
mencakup ketersediaan bahan makanan di
Tabel 2. Perubahan Tingkat Pengetahuan suatu daerah, tapi bagaimana bahan pangan
Peserta Kegiatan PKM itu mudah diakses oleh masyarakat serta
Post Test
pvalue pemanfaatnnya oleh setiap individu (BKP
Pre Test Kurang Total
Baik *
Baik Kementan, 2018). Kondisi ini menunjukan
Kurang 6 16 22
Baik (27,3%) (72,7%) (100%) pentingnya edukasi kepada masyarakat
56 56
Baik 0 (0%)
(100%) (100%)
0,000 mengenai ketahanan pangan rumah tangga.
72 78 Sehingga masyarakat akan lebih mengetahui
Total 6 (7,7%)
(92,3%) (100%)
bagaimana menyediakan bahan makanan
*α= 0,05
sendiri melalui pemanfaatan pekarangannya,
sampai pola konsumsi makan yang baik untuk
Berdasarkan tabel 2, terlihat bahwa
pencegahan masalah gizi kronis karena
terdapat 72,7% peserta kegiatan yang
semakin baik ketahanan pangan rumah tangga
mengalami peningkatan pengetahuan (dari
berarti asupan makan setiap anggotanya
yang sebelumnya berada dalam ketegori
(khususnya balita) semakin baik (Adriani dan
kurang baik menjadi baik) dari total 22 orang
Wirjatmadi, 2012).
yang pengetahuannya tergolong kurang baik.
Hasil perhitungan Wilcoxon Signed Rank
KESIMPULAN DAN SARAN
Test, menunjukan bahwa secara statistik
Kesimpulan
terdapat perbedaan bermakna antara
1. Penyuluhan tentang ketahanan pangan
kelompok pre test dan post test, atau dapat
rumah tangga dapat meningkatkan
dikatakan bahwa kegiatan penyuluhan yang
pengetahuan Ibu Rumah Tangga tentang
dilakukan berhasil meningkatkan
pentingnya ketahanan pangan rumah
pengetahuan peserta mengenai ketahanan
tangga.
pangan.

11
Sanggelorang & Rahman. 2019. Penyuluhan Mengenai Ketahanan Pangan…..
VIVABIO Volume 1 Nomor 3, Desember 2019 ISSN 2685-1091
Jurnal Pengabdian Multidisiplin

2. Pengetahuan yang meningkat tentang Balitbangkes, 2013. Riset Kesehatan Dasar


ketahanan pangan rumah tangga, Tahun 2013. Jakarta.
diharapkan dapat membantu upaya BKP Kementan, 2018. Peta Ketahanan dan
pencegahan masalah gizi kronis (stunting). Kerentanan Pangan Indonesia (A Food
Security and Vulnerability Atlas of
Saran Indonesia). Jakarta.
Perlu diadakan kegiatan penyuluhan Hapsari, N.I., Rudiarto, I., 2017. Faktor-
yang berkelanjutan pada kelompok Faktor yang Mempengaruhi Kerawanan
masyarakat, terutama untuk daerah yang dan Ketahanan Pangan dan Implikasi
rawan pangan agar bisa mendorong terjadinya Kebijakannya di Kabupaten Rembang.
perubahan perilaku. J. Wil. dan Lingkung. 5, 125.
https://doi.org/10.14710/jwl.5.2.125-
UCAPAN TERIMA KASIH 140
Terima kasih kepada Lembaga Masrin, Paratmanitya, Y., Aprilia, V., 2014.
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Household food security correlated with
Universitas Sam Ratulangi (LPPM Unsrat) stunting in children 6-23 months. J. Gizi
yang telah mendanai kegiatan Program dan Diet. Indones. (Indonesian J. Nutr.
Kemitraan Masyarakat tahun pendanaan Diet. 2, 103–115.
2019. Pee, S. de, 2013. Food Security. Encycl.
Terima kasih kepada ketua dan semua Hum. Nutr. 2, 353–360.
anggota Wanita Kaum Ibu (WKI) Jemaat Presiden RI, 2012. Undang-Undang Nomor
Immanuel Dame atas kerjasamanya sebagai 18 Tahun 2012 Tentang Pangan.
mitra dalam kegiatan PKM ini dan membantu Indonesia.
pelaksanaannya. WFP, 2009. A Food Security and
Vulnerability Atlas of Indonesia,
DAFTAR PUSTAKA World. Dewan Ketahanan Pangan,
Adriani, M., Wirjatmadi, B., 2012. Peranan Departemen Pertanian RI & WFP,
Gizi Dalam Siklus Kehidupan, I. ed. Jakarta.
Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

12
Sanggelorang & Rahman. 2019. Penyuluhan Mengenai Ketahanan Pangan…..

Anda mungkin juga menyukai