Anda di halaman 1dari 1

Analisa Penerapan Single Currencies dan Fixed Exchange Rate Area pada

Negara di Kawasan ASEAN berdasarkan teori Optimum Currency Area


Oleh: Safira Nur Sabrina
1506678915

Penerapan mata uang bersama pada serikat Uni Eropa yaitu penggunaan mata uang
euro pada sembilan belas negara yang tergabung dalam serikat Uni Eropa sejak
delapan belas tahun lalu telah menarik negara-negara di kawasan ASEAN untuk ikut
berencana megadopsi penggunan mata uang tunggal. Menurut (Putranto, 2010)
rencana penggunaan mata uang tunggal ASEAN menjadi sangat penting sejak krisis
keuangan Asia pada tahun 1997/1998, dimana pada masa itu dominasi dollar untuk
dijadikan rezim nilai tukar tidak dapat diadalkan untuk mendukung stabilitas
keuangan.

Dalam rumusan awal cetak biru pengembangan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
2015, rencana penyatuan mata uang negara-negara ASEAN mejadi mata uang
bersama telah ditetapkan sebagai salah satu tujuan. ASEAN percaya, peerapan mata
uang bersama akan meningkatkan efisiesi perdagangan dan turunnya biaya transaksi
yang ditimbulkan darinya ada perdaganga antar negara. Rumusan awal proyek MEA
pun sebetulnya memiliki nama ASEAN Economic Community (AECC) atau
Masyarakat Ekonomi dan Mata Uang ASEAN. Namun sayangnya, dalam
perkembangannya ASEAN menyadari pembentukan mata uang tunggal perlu dikaji
telebih dahulu dan butuh waktu lebih lama sehingga rencana pembentukan mata uang
tuggal menjadi program jangka panjang dan dipisahka dari rencaa MEA. Hal ini juga
diperkuat dengan krisis ekonomi yang terjadi di negara Zona Euro, ASEAN semakin
tidak yaki denga recana pembentuka mata uang bersama. Le Luong Minh, Sekretariat
Jederal ASEAN menyatakan, setelah melihat pengalaman euro, rasanya tidak layak
rasanya meneruskan skeario mata uang tuggal ASEAN.

Dari latar belakang tersebut, penulis akan menganalisa apa saja biaya biaya dan
manfaat dari penerapan mata uang bersama dan fixed exchange rate area pada negara-
negara di kawasan ASEAN berdasarkan teori optimum currency area. Tujuan dari
paper ini adalah utuk melihat apakah jika berdasarkan kriteria-kriteria yang ada pada
teori optimum currency area, negara ASEAN sudah memenuhi syarat untuk
mengadopsi mata uang bersama dan fixed exchange rate area.

Anda mungkin juga menyukai