Identifikasi masalah
Masalah-masalah yang terdapat dilokasi adalah sebagai berikut :
- Kurang tersedianya modal yang cukup untuk pengembangan
usahatani yang akan dilakukan
- Pemberantasan hama dan penyakit
Pembahasan
Kelompok tani Sukaluyu di desa Ciasihan ini tergolong masih baru. Dalam
melakukan kegiatan usahataninya kelompok tani ini didampingi oleh penyuluh lapangan
yang bertugas memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi, memperkenalkan
teknologi atau inovasi kepada kelompok, menjadi perantara pengguliran pinjaman
maupun pemberian alat poduksi seperti yang terlihat sekarang yakni pemerintah
memberikan tractor yang sangat berguna bagi petani dalam usahataninya.
Kelompok tani di Desa Pamijahan ini tahun 2005 mendapatkan bantuan melalui
PMI berupa pinjaman pupuk kepada petani. Peminjaman pupuk ini adalah upaya untuk
meningkatkan kemampuan produksi usaha tani padi sawah kearah yang lebih baik.
Proyek ini sekarang masih bergulir, pengguliran bantuan pupuk dilakukan dengan cara
pemberian bantuan ke satu desa. Apabila desa yang telah diberi bantuan berhasil dalam
usahataninya maka pupuk tadi harus dikembalikan ke kelompok untuk digulirkan ke
kelompoktani lainnya. Tampaknya setelah proyek berjalan ada beberapa hambatan yang
dirasakan oleh petani dalam mengembalikan pinjaman berupa pupuk. Mereka
mengatakan bahwa usaha tani yang mereka jalankan terserang hama dan penyakit jadi
mereka mengalami kesulitan dalam pengembalian pinjaman.
Selain kelompok tani di desa ini ternyata ada Himpunan Pemuda Tani Pamijahan
yang beranggotakan pemuda yang sangat potensial mengembangkan keahlian mereka
dalam pemasaran hasil. HPTP ini terdiri dari dua puluh anggota, modal awal usaha ini
didapatkan secara swadaya. Dengan lahan seluas 2 Ha mereka mencoba mengusahakan
tanaman buncis dan mereka juga mencoba beternak ayam pedaging. Usaha yang
dilakukan oleh Himpunan Pemuda Tani Pamijahan ini telah kelihatan hasilnya. Mereka
telah mencoba mendobrak pasar local maupun pasar luar negeri, yakni mereka menjadi
pembuka peluang pasar bagi komoditi usaha petani di desa ini. Mereka juga selalu
mencari kendala-kendala yang sedang dihadapi petani dalam usahataninya untuk
dicarikan solusinya sehingga hasil yang didapati sekarang lebih memuaskan.
HPTP ini juga menjadi pelopor penggunaan pupuk organic bagi petani. Mereka
mencari informasi-informasi pertanian melalui internet dan juga mendapat bimbingan
dari para ahli pertanian serta kerjasama dengan pihak-pihak yang berkompeten. Usaha
yang dilakukan oleh HPTP ini diharapkan menjadi contoh teladan bagi pemuda/pemudi
tani di desa atau daerah lainnya. Karena bila antara pemuda dan petani bersatu untuk
memajukan pertanian akan mendapatkan hasil yang optimal dalam peningkatan
kesejahteraan masyarakat tani umumnya di Indonesia.
Kegiatan kegiatan yang telah dilakukan oleh HPTP ini pada tingkat petani adalah
bermitra dengna petani dengan cara memasukan saprodi ke petani dan mencari peluang
pasar untuk untuk menyalurkan produksi, menghubungkan pemasaran atara petani
dengan tengkulak alasan dipilihnya tengkulak adalah tengkulak dapat memberikan
pinjaman kapan saja. Saat ini HPTP hanya berfokus pada bidang pemasaran sedangkan
usahatani yang digarap diserahkan kepada petani. Kendala yang dihadapi adalah
kesulitan dalam dana untuk operasional.
Kesimpulan :
1. Pertanian yang maju akan terjadi bila mereka dibentuk dalam suatu wadah yakni
kelompoktani agar memudahkan mereka dalam memecahkan berbagai masalah
mengenai usahataninya.
2. Petani dan pemuda tani haruslah saling membantu dalam melakukan usaha
budidaya sampai ke pemasaran
3. Penyuluh menjadi harapan terbesar petani dalam memajukan usahatani demi
tercapainya kesejahteraan petani di pedesaan, dan juga peran ahli sangat
membantu para penyuluh dalam mentransfer teknologi maupun inovasi kepada
petani