Anda di halaman 1dari 20

(1)

PERTEMUAN IDENTIFIKASI/INVENTARISASI
MASALAH,KEBIJAKAN DAN PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS
LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2005

I. LATAR BELAKANG.

 Untuk kepentingan penyelenggaraan koordinasi dan sinkronisasi


pembangunan dibidang lingkungan hidup diperlukan adanya informasi/data
basis berupa masalah,kebijakan dan program pembangunan dibidang
lingkungan hidup baik yang telah maupun yang akan dilaksanakan.

 Untuk mendapatkan data dan informasi dimaksud dipandang perlu adanya


suatu pertemuan koordinasi yang menghadirkan berbagai instansi terkait
sebagai forum tukar menukar informasi serta konfirmasi data/informasi yang
ada sekaligus untuk sosialisasi program

II. TUJUAN DAN HASIL YANG DIHARAPKAN.

TUJUAN :

Meningkatkan pelaksanaan dan keberhasilan pembangunan dibidang lingkungan


hidup melalui peningkatan upaya koordinasi dan sinkronisasi kebijakan dan
program pembangunan dibidang lingkungan hidup.

HASIL YANG DIHARAPKAN

Teridentifikasi/terinventarisinya semua masalah,kebijakan dan program


pembangunan dibidang lingkungan hidup sebagai masukan sekaligus bahan
pertimbangan untuk pelaksanaan koordinasi dalam tahun program 2005.

III. KEGIATAN UNTUK MENCAPAI TUJUAN.

A. WAKTU DAN TEMPAT

 Waktu : Minggu I Pebruari 2005.


 Tempat : Jakarta.

B. BENTUK KEGIATAN
.
 Bentuk kegiatan : Pertemuan koordinasi dengan melibatkan berbagai
instansi terkait.

1
IV. DUKUNGAN UNTUK MENUNJANG KEGIATAN.

A. PELAKSANA

 Staf Kedeputian II yang diatur dengan Surat Tugas Deputi II.

B. PESERTA PERTEMUAN.

 Berjumlah sebanyak 40 orang yang terdiri dari Staf Kedeputian


II,komponen terkait dilingkungan Kementerian Koordinator Kesra dan
instansi terkait.

C. DANA.

 Sebesar Rp. 45.300.000.


 Rincian dalam LK terlampir.

D. MATERI.

 Profil Lingkungan Hidup Indonesia tahun 2004.


 Laporan Pelaksanaan Program tahun 2004 dan Rencana Program tahun
2005 dari masing-masing instansi terkait .

V. EVALUASI.

Evaluasi yang dimaksudkan untuk perbaikan dan penyempurnaan kegiatan akan


dilaksanakan sebelum,selama dan sesudah kegiatan.

2
(2)
PERTEMUAN KOORDINASI DALAM RANGKA
PENINGKATAN KUALITAS DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
TAHUN 2005

I LATAR BELAKANG

Sesuai dengan keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Nomor


01/Kep/Menko/Kesra/X/2001 tentang organisasi dan Tata kerja Kantor Menteri
Negara Koordinator Bidang Kesra dalam salah satu pasalnya disebutkan bahwa tugas
Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kesra adalah membantu Presiden dalam
mensinkronkan penyiapan dan penyusunan kebijakan serta pelaksanaan dibidang
kesejahteraan rakyat. Tugas-tugas ini seharusnya juga dilaksanakan oleh seluruh
jajaran Kantor Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat sesuai dengan tugas,
fungsi dan ruang lingkupnya masing-masing.

Dalam melaksanakan koordinasi perumusan kebijakan dibidang kesehatan dan


lingkungan hidup salah satu aspek yang sangat penting adalah aspek Peningkatan
Kualitas dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang diupayakan agar pelaksanaan
koordinasi dapat berjalan dengan sinkron. Hal ini penting mengingat akhir-akhir ini
semakin banyak terjadi kerusakan sumberdaya alam yang terutama ekploitasi yang
tidak seimbang dari sektor kehutanan yang menimbulkan berbagai bencana alam
seperti banjir longsor, termasuk perubahan iklim.

Program pembangunan di bidang lingkungan hidup adalah merupakan bagian yang


strategis dari program pembangunan di bidang koordinasi kesejahteraan rakyat
secara keseluruhan . Apabila program tersebut berhasil mencapai tujuannya maka
hal ini akan menjadi modal dasar pembangunan dalam mewujudkan lingkungan hidup
yang tetap lestari secara berkelanjutan.

Program koordinasi urusan lingkungan hidup meliputi program-program di bidang


pengelolan lingkungan hidup dan program pengembangan sosial ekonomi dan
hukum lingkungan yang perlu dikondisikan dalam perumusan kebijakan,
pemantauan, analisis, dan penyiapan evaluasi serta penyusunan laporan, kebijakannya
diantara sektor-sektor yang terkait agar berjalan dengan sinkron.

Sehubungan dengan pelaksanaan koordinasi tersebut maka dirasakan perlu untuk


mengadakan Pertemuan Koordinasi dalam rangka Peningkatan Kualitas dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup

II. TUJUAN DAN HASIL YANG DIHARAPKAN

A. Tujuan

3
1. Tujuan Umum
Mengkoordinasikan berbagai masalah di bidang lingkungan hidup dalam
kaitannya dengan Peningkatan Kualitas dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
sekaligus mencari alternatif solusi dengan instansi terkait berikut program
pembangunannya.

2. Tujuan Khusus

2.1. Menghimpun berbagai masalah yang dihadapi di bidang lingkungan hidup


dan sekaligus menyusun skala prioritas penyelesaiaannya.
2.2. Menyusun langkah-langkah koordinasi dan komunikasi antar instansi
terkait di dalam penyelesaian masalah di bidang lingkungan hidup.

B. Hasil Yang Diharapkan


1. Tersusunnya langkah-langkah dalam peningkatan efektivitas pengelolaan,
konservasi dan rehabilitasi Sumberdaya alam khususnya dan masalah-
masalah lingkungan hidup pada umumnya.
2. Terlaksananya koordinasi dan komunikasi antar instansi terkait didalam
menyelesaikan masalah pengelolaan sumberdaya alam

III. KEGIATAN UNTUK MENCAPAI TUJUAN

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Waktu : Minggu I Mei, Juli, Sept, Nop 2005
Tempat : Jakarta

B. Bentuk dan Rincian Kegiatan

Bentuk kegiatan adalah Pertemuan Nasional yang membahas masalah-masalah


dalam upaya Peningkatan Kualitas dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

IV. DUKUNGAN KEGIATAN.

A. PELAKSANA

 Staf Kedeputian II yang diatur dengan Surat tugas deputi II.

B. PESERTA

 Jumlah peserta sebanyak 30 orang yang terdiri dari staf Kedeputian


II,komponen Kementerian Kesra terkait dan instansi terkait.

4
C. Dana

Dana berasal dari Proyek PembAngunan pada Kantor Kementerian bidang


Kesra Sebesar Rp.22.350.000.-

D. Materi
Materi Pertemuan Nasional adalah bahan-bahan yang dihimpun dari berbagai
kegiatan identifikasi dan inventarisasi masalah yang berkaitan dengan
Peningkatan Kualtas dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

V. EVALUASI

Evaluasi atau penilaian yang dimaksudkan untuk perbaikan dan penyempurnaan


dari kegiatan yang sedang dan akan dilaksanakan, akan dilaksanakan sebelum,
selama dan sesudah pelaksanaan kegiatan

5
(3)
PERTEMUAN KOORDINASI
DALAM RANGKA MENGATASI DAMPAK PERUBAHAN
IKLIM DAN CUACA TAHUN 2005

I LATAR BELAKANG

Perubahan iklim merupakan sesuatu siklus kehidupan alam yang tidak dapat dihindari
oleh manusia karena kejadian merupakan suatu proses alamiah yang tercipta dari
proses alam itu sendiri dan proses kehidupan manusia yang mengelola alam. Namun
demikian perbuatan dan tindakan manusia terhadap alam memberikan kontribusi
yang besar terhadap berubahkan iklim, misalnya apabila manusia merusak hutan alam
secara berlebihan, akibatnya bumi semakin panas hutan gundul yang pada giliranya
terjadi perubahan iklim alam itu sendiri.

Sesuai dengan keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Nomor


01/Kep/Menko/Kesra/X/2001 tentang organisasi dan Tata kerja Kantor Menteri
Negara Koordinator Bidang Kesra dalam salah satu pasalnya disebutkan bahwa tugas
Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kesra adalah membantu Presiden dalam
mensinkronkan penyiapan dan penyusunan kebijakan serta pelaksanaan dibidang
kesejahteraan rakyat. Tugas-tugas ini seharusnya juga dilaksanakan oleh seluruh
jajaran Kantor Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat sesuai dengan tugas,
fungsi dan ruang lingkupnya masing-masing.

Dalam melaksanakan koordinasi perumusan kebijakan dibidang kesehatan dan


lingkungan hidup salah satu aspek yang sangat penting adalah aspek Mengatasi
Dampak Perubahan Iklim dan Cuaca yang diupayakan agar pelaksanaan koordinasi
dapat berjalan dengan sinkron. Hal ini penting mengingat akhir-akhir ini semakin
banyak terjadi kerusakan alam sebagai dampak dari perubahan iklim dan cuaca
dimaksud seperti kekeringan dan sebaliknya bahaya banjir

Program pembangunan di bidang lingkungan hidup adalah merupakan bagian yang


strategis dari program pembangunan di bidang koordinasi kesejahteraan rakyat
secara keseluruhan . Apabila program tersebut berhasil mencapai tujuannya maka
hal ini akan menjadi modal dasar pembangunan dalam mewujudkan lingkungan hidup
yang tetap lestari secara berkelanjutan.

Program koordinasi urusan lingkungan hidup meliputi program-program di bidang


pengelolan lingkungan hidup dan program pengembangan sosial ekonomi dan
hukum lingkungan yang perlu dikondisikan dalam perumusan kebijakan,
pemantauan, analisis, dan penyiapan evaluasi serta penyusunan laporan, kebijakannya
diantara sektor-sektor yang terkait agar berjalan dengan sinkron.

6
Sehubungan dengan pelaksanaan koordinasi tersebut maka dirasakan perlu untuk
mengadakan Pertemuan Koordinasi dalam rangka Mengatasi Dampak Perubahan
Iklim dan Cuaca

III. TUJUAN DAN HASIL YANG DIHARAPKAN

A. Tujuan

1. Tujuan Umum
Mengkoordinasikan berbagai masalah yang berkaitan dengan dampak perubahan
iklim dan cuaca sekaligus mencari alternatif solusi dengan instansi terkait berikut
program pembangunannya.

2. Tujuan Khusus

2.1. Menghimpun berbagai masalah yang dihadapi akibat terjadinya perubahan


iklim dan cuaca dan sekaligus menyusun skala prioritas penyelesaiaannya.
2.2. Menyusun langkah-langkah koordinasi dan komunikasi antar instansi
terkait di dalam penyelesaian masalah dampak perubahan iklim dan cuaca

B. Hasil Yang Diharapkan


1. Tersusunnya langkah-langkah dalam upaya mengurangi dampak
perubahan iklim dan cuaca khususnya dan masalah-masalah lingkungan
hidup pada umumnya.
2. Terlaksananya koordinasi dan komunikasi antar instansi terkait didalam
menyelesaikan masalah dampak perubahan iklim dan cuaca.

VI. KEGIATAN UNTUK MENCAPAI TUJUAN

C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Waktu : Minggu I Mei, Juli, Sept, Nop 2005
Tempat : Jakarta

D. Bentuk dan Rincian Kegiatan

Bentuk kegiatan adalah Pertemuan Koordinasi dalam rangka mengatasi dampak


perubahan iklim dan cuaca

VII. DUKUNGAN KEGIATAN.

A. PELAKSANA

 Staf Kedeputian II yang diatur dengan Surat tugas deputi II.

7
C. PESERTA

 Jumlah peserta sebanyak 30 orang yang terdiri dari staf Kedeputian


II,komponen Kementerian Kesra terkait dan instansi terkait.

C. Dana

Dana berasal dari Proyek PembAngunan pada Kantor Kementerian bidang


Kesra Sebesar Rp.22.350.000.-

D. Materi
Materi Pertemuan Koordinasi ini adalah bahan-bahan yang dihimpun dari
berbagai kegiatan identifikasi dan inventarisasi masalah yang berkaitan
dengan Dampak perubahan iklim dan cuaca

VIII. EVALUASI

Evaluasi atau penilaian yang dimaksudkan untuk perbaikan dan penyempurnaan


dari kegiatan yang sedang dan akan dilaksanakan, akan dilaksanakan sebelum,
selama dan sesudah pelaksanaan kegiatan

8
(4)
PERTEMUAN KOORDINASI NASIONAL DALAM RANGKA
PENINGKATAN KUALITAS DAN LINGKUNGAN HIDUP
TAHUN 2005

I LATAR BELAKANG

Sesuai dengan keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Nomor


01/Kep/Menko/Kesra/X/2001 tentang organisasi dan Tata kerja Kantor Menteri
Negara Koordinator Bidang Kesra dalam salah satu pasalnya disebutkan bahwa tugas
Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kesra adalah membantu Presiden dalam
mensinkronkan penyiapan dan penyusunan kebijakan serta pelaksanaan dibidang
kesejahteraan rakyat. Tugas-tugas ini seharusnya juga dilaksanakan oleh seluruh
jajaran Kantor Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat sesuai dengan tugas,
fungsi dan ruang lingkupnya masing-masing.

Dalam melaksanakan koordinasi perumusan kebijakan dibidang kesehatan dan


lingkungan hidup salah satu aspek yang sangat penting adalah aspek Peningkatan
Kualitas Lingkungan Hidup yang diupayakan agar pelaksanaan koordinasi dapat
berjalan dengan sinkron. Hal ini penting mengingat akhir-akhir ini semakin banyak
terjadi kerusakan sumberdaya alam yang terutama ekploitasi yang tidak seimbang
dari sektor kehutanan yang menimbulkan berbagai bencana alam seperti banjir
longsor, termasuk perubahan iklim.

Program pembangunan di bidang lingkungan hidup adalah merupakan bagian yang


strategis dari program pembangunan di bidang koordinasi kesejahteraan rakyat
secara keseluruhan . Apabila program tersebut berhasil mencapai tujuannya maka
hal ini akan menjadi modal dasar pembangunan dalam mewujudkan lingkungan hidup
yang tetap lestari secara berkelanjutan.

Program koordinasi urusan lingkungan hidup meliputi program-program di bidang


pengelolan lingkungan hidup dan program pengembangan sosial ekonomi dan
hukum lingkungan yang perlu dikondisikan dalam perumusan kebijakan,
pemantauan, analisis, dan penyiapan evaluasi serta penyusunan laporan, kebijakannya
diantara sektor-sektor yang terkait agar berjalan dengan sinkron.

Sehubungan dengan pelaksanaan koordinasi tersebut maka dirasakan perlu untuk


mengadakan Pertemuan Koordinasi Nasional dalam rangka Peningkatan Kualitas
Lingkungan Hidup

IV. TUJUAN DAN HASIL YANG DIHARAPKAN

A. Tujuan

1. Tujuan Umum

9
Mengkoordinasikan berbagai masalah di bidang lingkungan hidup dalam
kaitannya dengan Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup sekaligus mencari
alternatif solusi dengan instansi terkait berikut program pembangunannya.

2. Tujuan Khusus

2.1. Menghimpun berbagai masalah yang dihadapi di bidang lingkungan hidup


dan sekaligus menyusun skala prioritas penyelesaiaannya.
2.2. Menyusun langkah-langkah koordinasi dan komunikasi antar instansi
terkait di dalam penyelesaian masalah di bidang lingkungan hidup.

B. Hasil Yang Diharapkan


1. Tersusunnya langkah-langkah dalam peningkatan efektivitas pengelolaan,
konservasi dan rehabilitasi Sumberdaya alam khususnya dan masalah-
masalah lingkungan hidup pada umumnya.
3. Terlaksananya koordinasi dan komunikasi antar instansi terkait didalam
menyelesaikan masalah pengelolaan sumberdaya alam

IX. KEGIATAN UNTUK MENCAPAI TUJUAN

E. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Waktu : Minggu I Agustus 2005
Tempat : Jakarta

F. Bentuk dan Rincian Kegiatan

Bentuk kegiatan adalah Pertemuan Nasional yang membahas masalah-masalah


dalam upaya Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup

X. DUKUNGAN KEGIATAN.

A. PELAKSANA

 Staf Kedeputian II yang diatur dengan Surat tugas deputi II.

D. PESERTA

 Jumlah peserta sebanyak 30 orang yang terdiri dari staf Kedeputian


II,komponen Kementerian Kesra terkait dan instansi terkait.

C. Dana

Dana berasal dari Proyek Pembangunan pada Kantor Kementerian bidang


Kesra Sebesar Rp.78.500.000.-

10
D. Materi
Materi Pertemuan Nasional adalah bahan-bahan yang dihimpun dari berbagai
kegiatan identifikasi dan inventarisasi masalah yang berkaitan dengan
Peningkatan Kualtas dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

XI. EVALUASI

Evaluasi atau penilaian yang dimaksudkan untuk perbaikan dan penyempurnaan


dari kegiatan yang sedang dan akan dilaksanakan, akan dilaksanakan sebelum,
selama dan sesudah pelaksanaan kegiatan

11
(5)
PERTEMUAN KOORDINASI NASIONAL PENINGKATAN PENAATAN DAN
PENEGAKAN HUKUM TATA LINGKUNGAN
TAHUN 2005

I. LATAR BELAKANG.

 Penaatan dan penegakan hukum tata lingkungan merupakan masalah yang


mutlak dilaksanakan mengingat banyak sekali kasus lingkungan yang
berdampak negative terhadap manusia tidak tertangani dengan baik.
Sebagaimana diketahui bersama bahwa Lingkungan merupakan sumber
kehidupan dan masa depan bangsa,sayangnya belum semua orang menyadari
akan hal itu. Sehingga dengan seenaknya orang melakukan perusakan
terhadap lingkungan. Pembabatan hutan dan dan pencemaran lingkungan
terjadi dimana-mana. Pembangunan banyak yang justru merusak
ekosistem,yang pada gilirannya menyebabkan terjadinya banjir yang tidak
sedikit membawa korban.

 Pada dasarnya pemerintah telah menyadari benar akan hal itu. Perangkat
hukum seperti peraturan dan perundangan yang mengatur tata cara
pengelolaan dan pemanfaatan lingkungan hidup telah banyak yang
diundangkan,antara lain UU No. 23/Tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup. Namun,kenyataan masih menunjukkan bahwa perbuatan
yang melanggar hukum lingkungan tetap berjalan tanpa ada penindakan.
Ironis memang,tetapi itulah kenyataan yang harus dihadapi oleh pemerintah.
Disatu pihak,kesadaran masyarakat akan pentingnya pemeliharaan dan
kelestarian lingkungan hidup masih sangat rendah,dilain pihak lemahnya
upaya penegakan hukum oleh aparat juga merupakan penyebab masih
rendahnya tingkat penaatan dan penegakan hukum tata lingkungan di
Indonesia.

 Menyadari masih rendahnya kesadaran dan ketaatan masyarakat terhadap


hukum tata lingkungan dan lemahnya upaya penegakan hokum oleh aparat
tersebut, maka dipandang perlu adanya suatu upaya konkrit dan intensif serta
terus menerus untuk meningkatkan kesadaran dan ketaatan masyarakat
sekaligus penegakan hukum lingkungan di Indonesia. Untuk maksud tersebut
perlu dilakukan pemantauan sekaligus dorongan secara terus menerus melalui
suatu Pertemuan Koordinasi Nasional Peningkatan Penaatan dan
Penegakan Hukum Tata Lingkungan dengan menghadirkan berbagai sektor
terkait termasuk masyarakat.

II. TUJUAN DAN HASIL YANG DIHARAPKAN.

12
TUJUAN :

UMUM
Meningkatkan kelestarian dan kualitas lingkungan hidup melalui peningkatan
penaatan dan penegakan hukum tata lingkungan di Indonesia.

HASIL YANG DIHARAPKAN

Terumuskan dan disepakatinya langkah-langkah peningkatan penaatan dan


penegakan hukum tata lingkungan di Indonesia.

III. KEGIATAN UNTUK MENCAPAI TUJUAN.

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Waktu : Minggu III/IV Juli 2005


Tempat :.Jakarta
.
B. Bentuk dan Rincian Kegiatan

Bentuk kegiatan : adalah pertemuan koordinasi dengan menghadirkan


Instansi terkait..

IV. DUKUNGAN UNTUK MENUNJANG KEGIATAN.

A. PELAKSANA

 Staf Kedeputian II yang diatur dengan Surat tugas deputi II.

B. PESERTA

 Jumlah peserta sebanyak 30 orang yang terdiri dari staf Kedeputian


II,komponen Kementerian Kesra terkait dan instansi terkait.

C. DANA.

 Jumlah sebesar Rp. 78.500.000..


 Rincian dalam LK terlampir.

13
D. MATERI.

Masalah dan upaya peningkatan penaatan dan penegakan hukum tata lingkungan
di Indonesia.

V. EVALUASI.

Evaluasi yang dimaksudkan untuk perbaikan dan penyempurnaan kegiatan akan


dilaksanakan sebelum,selama dan sesudah kegiatan.

14
(6)
PERTEMUAN REGIONAL DALAM RANGKA PENANGANAN MASALAH
PENCEMARAN LINGKUNGAN WILAYAH BARAT DI PEKAN BARU
TAHUN 2005

I. LATAR BELAKANG

1. Permasalahan Pencemaran lingkungan hidup akhir-akhir ini telah menjadi


masalah penting dan tidak dapat lagi dianggap sebagai masalah yang sederhana,
karena dampak yang ditimbulkannya sudah merebak menjadi masalah sosial yang
dapat mengganggu stabilitas politik dan keamanan seperti masalah pencemaran
perairan di teluk Buyat Sulawesi Utara.

2. Berbagai permasalah kerusakan alam khususnya dan sumberdaya alam pada


umumnya disamping kurangnya upaya pengelolaan secara berkelanjutan tetapi
juga muncul sebagai akibat intervensi dan ekploitasi yang berlebihan tanpa
memperhitungkan daya dukung dan keseimbangan lingkungan yang memadai.
Disamping itu tekanan terhadap lingkungan hidup juga terjadi sebagai akibat laju
pertumbuhan industri yang begitu pesat sementara upaya pengelolaan limbahnya
kurang memadai. Sementara itu pertumbuhan penduduk yang pesat juga memberi
kontribusi yang berarti meningkatnya kasus pencemaran dimaksud. Masalah
kependudukan dapat dilihat dari berbagai aspek antara lain dari sisi laju
pertumbuhan, tingkat persebaran, mobilitas gerak pindah, struktur usia, masalah
kesejahteraan, pendidikan, kesehatan dan masalah kemiskinan lainnya.

3. Beberapa masalah mendesak tentang kerusakan sumber daya alam akibat


pencemaran yang mengemuka akhir-akhir ini dan memerlukan penanganan
rehabilitasi antara lain :1) Pencemaran badan air sungai yang sehari-hari berkaitan
dengan kehidupan masyarakat; 2) Pencemaran udara yang diakibatkan polusi baik
yang berasal dari gas buang kendaran bermotor maupun dari pencemaran yang
berasal dari industri; 3) Pencemaran air tanah.

4. Berdasarkan pemikiran tersebut diatas maka keterpaduan gerak langkah secara


sinergi dari seluruh instansi pemerintah khususnya baik tingkat pusat maupun
daerah dan seluruh potensi masyarakat pada umumnya untuk memulihkan
kembali berbagai kerusakan lingkungan akibat pencemaran merupakan langkah
yang sangat penting dalam upaya mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan secara optimal demi kesejahteraan rakyat masa kini dan
masa yang akan datang.

5. Pengalaman menunjukkan bahwa dari waktu ke waktu pemerintah telah berusaha


untuk melakukan berbagai kegiatan dalam upaya mengatasi dampak dari
pencemaran dimaksud dengan berbagai langkah-langkah seperti program langit
biru, program bensin tanpa timbale, pembangunan berwawasan kesehatan dan
berbagai kegiatan terkait lainnya, namun demikian masih banyak terjadi kasus-
kasus pencemaran lingkungan yang muncul kepermukaan yang penanganannya

15
memerlukan koordinasi lintas sector agar dampak pencemaran dimaksud dapat
diminimalisir. Belajar dari pengalaman tersebut maka untuk mewujudnya
diperlukan adanya Pertemuan Regional dalam rangka Penanganan Masalah
Pencemaran Lingkungan Wilayah Barat di Pekan Baru

II. TUJUAN DAN HASIL YANG DIHARAPKAN

1. TUJUAN

Meningkatkan upaya memulihkan kembali lingkungan yang rusak akibat pencemaran

di wilayah Indonesia Bagian Barat

2. HASIL YANG DIHARAPKAN

1) Meningkatkan jumlah kerusakan lingkungan akibat dari dampak


pencemaran
2) Menurunnya tingkat kerusakan lingkungan akibat pence,maran

III. KEGIATAN UNTUK MENCAPAI TUJUAN

A. WAKTU DAN TEMPAT

1. Waktu : Minggu I/II April 2005


2. Tempat : Pekanbaru Riau

B. BENTUK KEGIATAN

Bentuk kegiatan : Pertemuan Regional lintas sektoral

IV. DUKUNGAN UNTUK MENUNJANG KEGIATAN

A. PELAKSANA

Staf Kedeputian II yang diatur dengan surat tugas deputi II

B. PESERTA

Jumlah peserta sebanyak 30 orang yang terdiri dari staf kedeputian II, komponen
Kementerian Koordinator Bidang Kesra dan Instansi terkait tingkat Pusat dan
Daerah.

16
C. DANA

Jumlah dana sebesar Rp 92.000.000,-


Rincian dalam LK terlampir

D. MATERI

Masalah dan Upaya mengatasi pencemaran lingkungan hidup di wilayah barat di


Pekanbaru

V. EVALUASI

Evaluasi yang dimaksud untuk perbaikan dan penyempurnaan kegiatan akan

dilaksanakan sebelum, selama dan sesudah kegiatan.

17
(7)
PERTEMUAN REGIONAL DALAM RANGKA PENANGANAN MASALAH
PENCEMARAN LINGKUNGAN WILAYAH TIMUR DI SAMARINDA
TAHUN 2005

I. LATAR BELAKANG

1. Permasalahan Pencemaran lingkungan hidup akhir-akhir ini telah menjadi


masalah penting dan tidak dapat lagi dianggap sebagai masalah yang sederhana,
karena dampak yang ditimbulkannya sudah merebak menjadi masalah sosial yang
dapat mengganggu stabilitas politik dan keamanan seperti masalah pencemaran
perairan di teluk Buyat Sulawesi Utara.

2. Berbagai permasalah kerusakan alam khususnya dan sumberdaya alam pada


umumnya disamping kurangnya upaya pengelolaan secara berkelanjutan tetapi
juga muncul sebagai akibat intervensi dan ekploitasi yang berlebihan tanpa
memperhitungkan daya dukung dan keseimbangan lingkungan yang memadai.
Disamping itu tekanan terhadap lingkungan hidup juga terjadi sebagai akibat laju
pertumbuhan industri yang begitu pesat sementara upaya pengelolaan limbahnya
kurang memadai. Sementara itu pertumbuhan penduduk yang pesat juga memberi
kontribusi yang berarti meningkatnya kasus pencemaran dimaksud. Masalah
kependudukan dapat dilihat dari berbagai aspek antara lain dari sisi laju
pertumbuhan, tingkat persebaran, mobilitas gerak pindah, struktur usia, masalah
kesejahteraan, pendidikan, kesehatan dan masalah kemiskinan lainnya.

3. Beberapa masalah mendesak tentang kerusakan sumber daya alam akibat


pencemaran yang mengemuka akhir-akhir ini dan memerlukan penanganan
rehabilitasi antara lain :1) Pencemaran badan air sungai yang sehari-hari berkaitan
dengan kehidupan masyarakat; 2) Pencemaran udara yang diakibatkan polusi baik
yang berasal dari gas buang kendaran bermotor maupun dari pencemaran yang
berasal dari industri; 3) Pencemaran air tanah.

4. Berdasarkan pemikiran tersebut diatas maka keterpaduan gerak langkah secara


sinergi dari seluruh instansi pemerintah khususnya baik tingkat pusat maupun
daerah dan seluruh potensi masyarakat pada umumnya untuk memulihkan
kembali berbagai kerusakan lingkungan akibat pencemaran merupakan langkah
yang sangat penting dalam upaya mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan secara optimal demi kesejahteraan rakyat masa kini dan
masa yang akan datang.

5. Pengalaman menunjukkan bahwa dari waktu ke waktu pemerintah telah berusaha


untuk melakukan berbagai kegiatan dalam upaya mengatasi dampak dari
pencemaran dimaksud dengan berbagai langkah-langkah seperti program langit
biru, program bensin tanpa timbale, pembangunan berwawasan kesehatan dan
berbagai kegiatan terkait lainnya, namun demikian masih banyak terjadi kasus-
kasus pencemaran lingkungan yang muncul kepermukaan yang penanganannya

18
memerlukan koordinasi lintas sector agar dampak pencemaran dimaksud dapat
diminimalisir. Belajar dari pengalaman tersebut maka untuk mewujudnya
diperlukan adanya Pertemuan Regional dalam rangka Penanganan Masalah
Pencemaran Lingkungan Wilayah Timur di Samarinda

II. TUJUAN DAN HASIL YANG DIHARAPKAN

1. TUJUAN

Meningkatkan upaya memulihkan kembali lingkungan yang rusak akibat pencemaran


di wilayah Indonesia Bagian Timur

2.HASIL YANG DIHARAPKAN

1) Meningkatkan jumlah kerusakan lingkungan akibat dari dampak


pencemaran
2) Menurunnya tingkat kerusakan lingkungan akibat pencemaran

III. KEGIATAN UNTUK MENCAPAI TUJUAN

A. WAKTU DAN TEMPAT

1.Waktu : Minggu I/II Juni 2005


2.Tempat : Samarinda Kalimantan Timur

B. BENTUK KEGIATAN

Bentuk kegiatan : Pertemuan Regional lintas sektoral

IV. DUKUNGAN UNTUK MENUNJANG KEGIATAN

E. PELAKSANA

Staf Kedeputian II yang diatur dengan surat tugas deputi II

F. PESERTA

Jumlah peserta sebanyak 30 orang yang terdiri dari staf kedeputian II, komponen
Kementerian Koordinator Bidang Kesra dan Instansi terkait tingkat Pusat dan
Daerah.

19
G. DANA

Jumlah dana sebesar Rp 95.000.000,-


Rincian dalam LK terlampir

H. MATERI

Masalah dan Upaya mengatasi pencemaran lingkungan hidup di wilayah barat di


Pekanbaru

V. EVALUASI

Evaluasi yang dimaksud untuk perbaikan dan penyempurnaan kegiatan akan


dilaksanakan sebelum, selama dan sesudah kegiatan.

20

Anda mungkin juga menyukai