Anda di halaman 1dari 2

PERTEMUAN KOORDINASI NASIONAL

REVITALISASI PENGGUNAAN KARTU MENUJU SEHAT ( KMS )


TAHUN 2005

I. LATAR BELAKANG

Salah satu Indikator gizi untuk menilai peningkatan kualitas sumber daya
manusia ( SDM ) adalah pertumbuhan fisik penduduk dan khususnya anak
balita yang dilakukan melalui pengukuran penimbangan berat badan dan
panjang badan. Pertumbuhan fisik anak balita dapat dipantau melalui
gambaran Kartu Menuju Sehat.

Kartu menuju sehat untuk anak balita ( KMS-Balita ) adalah alat yang
sederhana dan murah, yang dapat digunakan untuk memantau kesehatan
dan pertumbuhan anak. Oleh karenanya KMS harus disimpan oleh ibu balita
dirumah, dan harus selalu dibawa setiap kali mengunjungi posyandu atau
fasilitas pelayanan kesehatan, termasuk bidan dan dokter.

KMS-balita menjadi alat yang sangat bermanfaat bagi ibu dan keluarga
untuk memantau tumbuh kembang anak, agar tidak terjadi kesalahan atau
ketidak seimbangan pemberian makan pada anak.

KMS-Balita yang dapat dipakai sebagai bahan penunjang bagi petugas


kesehatan untuk menentukan jenis tindakan yang tepat sesuai dengan
kondisi kesehatan dan gizi anak untuk mempertahankan, meningkatkan
atau memulihkan kesehatannya.

KMS-Balita berisi catatan penting tentang pertumbuhan, perkembangan


anak, imunisasi, penanggulangan diare, pemberian kapsul vitamin A, kondisi
kesehatan anak, pemberian ASI eksklusif dan makanan pendamping ASI,
pemberian makanan anak dan rujukan ke Puskesmas/ Rumah Sakit.

KMS-Balita juga berisi pesan-pesan penyuluhan kesehatan gizi bagi orang


tua balita tentang kesehatan anaknya.

Namun demikian angka prevalensi gizi buruk belumlah mencapai target


sasaran Indonesia Sehat 2010. Untuk meningkatkan keterpaduan upaya
peningkatan pemantauan pertumbuhan penduduk khususnya balita, maka
dirasa perlunya diadakan pertemuan Koordinasi Nasional revitalisasi
Penggunaan KMS-balita, sehingga dapat memperoleh dan menetapkan
upaya-upaya apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan penggunaan
KMS pada Posyandu.
II. TUJUAN

a. Tujuan Umum :
 Diperolehnya kebijakan gambaran dan kecenderungan pemakaian
KMS untuk pemantauan pertumbuhan dan gangguan pertumbuhan
fisik di seluruh Indonesia..

b. Tujuan Khusus :
 Melakukan pengolahan dan analisis untuk mendapatkan kebijakan
dan gambaran pemakaian KMS
 Menyebarluaskan informasi hasil koordinasi revitalisasi penggunaan
KMS.

III. PESERTA

Peserta Pertemuan terdiri dari :


 5 Orang Narasumber
 20 Orang Peserta Pusat
 20 orang Peserta Daerah
 5 Orang Sekretariat

IV. WAKTU

Pertemuan akan diselenggarakan pada tahun 2005

V. DANA

Kegiatan ini dibiayai dari anggaran Proyek Pengembangan Potensi


Kesejahteraan rakyat Kantor Menko Kesra tahun anggaran 2005 sebesar
Rp. 78.500.000,-

VI. METODE

1. Pemaparan materi mengenai kebijakan KMS


2. Tanya jawab
3. Diskusi Panel
4. Rangkuman dan rekomendasi

ASDEP II/2 GIZI

Anda mungkin juga menyukai