Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN

PASIEN DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN DIRI

( PERAWATAN GIGI DAN MULUT )

Disusun Oleh :

1. Qonitatus Dita Rizkiyah ( 202303101005 )


2. Irvanda Firman Kusuma Atmaja ( 202303101045 )
3. Bella Stevitiana Putri Massinta ( 202303101060 )
4. Febri Eka Chandra Kirana ( 202303101062 )
5. Amanda Dwi Blesysky ( 202303101071 )
6. Koniyul Husna ( 202303101072 )
7. Regita Wahyu Datiningtyas ( 202303101115 )

PRODI D3 KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER KAMPUS LUMAJANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga paper
asuhan keperawatan pasien dengan pemenuhan kebutuhan diri (perawatan gigi dan mulut) ini
dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih
kepada dosen pengampu mata kuliah keperawatan dasar ibu Ns.Laili N.A, M.Kep atas
bimbingannya dan juga terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga paper ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca. Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
paper agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih


banyak kekurangan dalam paper ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca dan pendengar demi kesempurnaan paper ini.

Akhir kata kami mengharapkan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca pada
umumnya dan kiranya Tuhan selalu melimpahkan berkatnya bagi kita semua.

Lumajang,17 Maret 2021


DAFTAR ISI
COVER......................................................................................................................
KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………………
DAFTAR TABEL …………………………………………………………………
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................
1.2 Tujuan.................................................................................................................
1.3 Manfaat................................................................................................................
BAB 2 KONSEP KEPERAWATAN GIGI DAN MULUT......................................
2.1 Konsep Perawatan Gigi dan Mulut......................................................................
2.2 Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Pemenuhan Kebutuhan ....................
Gigi dan Mulut..........................................................................................................
2.2.1 Pengkajian Keperawatan................................................................................
2.2.2 Diagnosa Keperawatan atau Masalah Yang Terjadi....................................
2.2.3 Intervensi Keperawatan .................................................................................
2.2.4 Implementasi Keperawatan ...........................................................................
1. Tujuan Perawatan Gigi dan Mulut...........................................................
2. Persiapan Alat dan Bahan........................................................................
3. Persiapan Pasien.......................................................................................
4. Prosedur Pelaksanaan...............................................................................
2.2.5 Evaluasi Keperawatan....................................................................................
BAB 3 PENUTUP......................................................................................................
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................
3.2 Saran ....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan
harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan seseorang.
Kebersihan sangat berpengaruh dengan kebudayaan, social, keluarga, pendidikan.
Kebersihan sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai individu dan kebiasaan orang sakit sering
disebabkan oleh kebersihan yang kurang diperhatikan. Hal ini terjadi karena kita
menganggap masalah kebersihan adalah masalah yang kurang penting, jika dibiarkan
terus menerus dapat mempengaruhi kesehatan.
Masalah kesehatan gigi dan mulut yang paling sering dialami anak usia sekolah
adalah karies gigi. Karies gigi merupakan salah satu gangguan kesehatan gigi dan mulut.
Karies gigi terjadi akibat adanya kerusakan jaringan keras gigi yang meliputi enamel,
dentin, dan sementum.
Status kesehatan gigi dan mulut meliputi pemeriksaan karies dan kebersihan gigi serta
mulut, karena kedua keadaan ini banayak diderita oleh masyarakat Indonesia (Depkes RI,
2004 cit Apsari, 2015). Status kesehatan gigi dan mulut dapat di ukur dengan derajat
keparahan penyakit gigi serta mulut masyarakat, untuk itu diperlukan indikator-indikator
dan standar penilaian. Untuk penilaian status karies dapat menggunakan indeks Decay
Missing Filling-Tooth (DMF-T) serta diinterpretasikan sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan oleh World Health Organization (WHO). Sedangkan untuk penilaian status
kebersihan gigi dan mulut dapat menggunakan indeks Oral Hygiene Index Simplified
(OHIS). Gigi yang sehat adalah gigi yang bebas karies ataupun gigi yang sudah
mendapatkan perawatan yang tepat, sehingga tidak mengganggu fungsinya. Dengan
adanya gigi yang sehat maka, fungsi gigi untuk mengunyah maupun untuk fonetik dan
estetik dapat berjalan dengan baik. Kondisi gigi yang sehat harus didukung oleh sehatnya
jaringan periodontal,karena jaringan periodontal adalah jaringan pendukung gigi.
Oral hygiene merupakan salah satu bentuk dari kebersihan diri. Oral hygiene dalam
kesehatan gigi dan mulut sangatlah penting, beberapa masalah mulut dan gigi dapat
terjadi karena kurangnya menjaga kebersihan gigi dan mulut. Secara ilmiah mulut akan
melakukan pembersihan yang dilakukan oleh lidah dan air liur, tetapi apabila lidah dan air
liur tidak dapat bekerja dengan semestinya akan menimbulkan terjadinya infeksi pada
rongga mulut.Hal ini dikarenakan pasien mengalami penurunan kesadaran dan gangguan
neuromuscular. Pasien di ruang Intensive Care Unit (ICU) sangat berisiko mengalami
infeksi.
Oral hygiene merupakan tindakan yang mutlak dilakukan oleh perawat untuk
menjaga mulut agar terhindar dari infeksi, membersihkan, dan menyegarkan mulut.
Dampak jika tidak dilakukan oral hygiene akan muncul infeksi akut berupa peningkatan
panas tubuh,pembengkakan pada daerah infeksi,kelemahan, sakit menelan, kemerahan
dan tidak dapat membuka mulut. Infeksi pada rongga mulut dapat disebabkan oleh
kebersihan mulut yang buruk, ulkus pada mulut, kerusakan gigi, gingivitis.Selain itu oral
hygiene juga mampu mengurangi jumlah mikroorganisme dan pengumpulan organisme
yang mengalami translokasi serta kolonisasi di dalam mulut.
Memberikan oral care untuk orang dewasa yang dirawat di rumah sakit dengan
ketergantungan adalah tanggung jawab keperawatan dan merupakan komponen penting
dari pemberiaan layanan asuhan keperawatan, sebagai upaya menjaga kesehatan pasien
secara umum.

1.2 Tujuan
1. Untuk melihat pengetahuan,sikap dan keterampilan perawat tentang oral care pada
pasien tidak sadar
2. Pengetahuan perawat tentang oral care pada pasien dengan penurunan kesadaran
3. Sikap perawat tentang oral care pada pasien dengan penurunan kesadaran
4. Keterampilan perawat dalam melakukan oral care pada pasien dengan penurunan
kesadaran.

1.3. Manfaat

Pasien dengan ketergantungan atau penurunan kesadaran adalah pasien yang


membutuhkan bantuan untuk menjaga kebersihan mulut, sehingga manajemen rumah
sakit harus dapat memastikan kebijakan,peralatan dan sumber daya yang memungkinkan
perawatan penuh untuk memenuhi kebutuhan pasien dan memberikan waktu yang cukup
untuk melakukan kebersihan mulut.

Memberikan perawatan mulut untuk orang dewasa yang dirawat di rumah sakit
dengan ketergantungan atau kelemahan fisik adalah tanggung jawab keperawatan dan
merupakan komponen penting dari asuhan keperawatan. Asuhan keperawatan yang
diberikan untuk menjaga kebersihan mulut yang optimal melalui praktek kebersihan
mulut yang baik adalah penting sebagai upaya menjaga kesehatan secara umum, karena
diperkirakan 44%-65% pasien di rumah sakit merupakan pasien dengan ketergantungan
yang tidak menerima perawatan mulut yang memadai.

Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan mulut secara negatif dan
perawat memiliki tanggung jawab penting dalam hal ini, protokol perawatan mulut yang
tidak berbasis bukti yang digunakan oleh perawat selama melakukan perawatan mulut.
Perawat sering kekurangan pengetahuan berbasis bukti untuk memberikan perawatan
mulut yang tepat, akibatnya banyak perawat hanya melihat perawatan mulut pada orang
dewasa hanya sebagai ukuran suatu kenyamanan dan menjadikannya sebagai prioritas
klinis atau pemberian asuhan keperawatan yang rendah.

Pelayanan asuhan kesehatan gigi ditujukan untuk melayani kelompok sebagai berikut:
a. Individu

Dalam rangka tercapainya kemampuan pelihara diri di bidang kesehatan gigi dan
mulut, kesehatan gigi dan mulut yang optimal seharusnya diawali dari diri sendiri. Setiap
orang hendaknya peduli dengan kesehatan dirinya sendiri. Setelah ia peduli terhadap
kesehatan dirinya, maka diharapkan ia akan dapat menjadi contoh bagi orang lain, baik
dalam keluarga maupun di masyarakat dalam kesehatan gigi dan mulut. Berikut adalah
beberapa kemampuan dasar dalam kesehatan gigi dan mulut individu:

Mampu memelihara kesehatan gigi dan mulut bagi diri sendiri


Mampu melaksanakan pencegahan terjadinya penyakit gigi dan mulut bagi diri
sendiri
Dapat mengetahui kelainan-kelainan dalam bidang kesehatan gigi dan mulut dan
mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasinya
Mampu menggunakan sarana pelayanan kesehatan gigi yang tersedia

b. Keluarga

Keluarga adalah kumpulan individu yang hidup bersama sebagai satu kesatuan,
sebagai unit terkecil dalam masyarakat. Keluarga memiliki ikatan yang kuat di antara
anggotanya dan rasa ketergantungan dalam menghadapi berbagai masalah yang timbul
termasuk masalah kesehatan gigi dan mulut. Keluarga saling mendukung, membantu
dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang dihadapi oleh salah satu anggota
keluarganya. Freeman menguraikan tugas keluarga dalam masalah kesehatan yaitu :

Keluarga mampu mengenal adanya gangguan kesehatan pada anggota keluarganya


Keluarga dapat mengambil keputusan dalam mencari pertolongan atau bantuan
kesehatan bagi anggota keluarganya
Keluarga dapat menanggulangi keadaan darurat yang bersifat kesehatan maupun non
kesehatan
Keluarga dapat memberi perawatan dan mencari bantuan bagi anggota keluarga yang
sakit

c. Masyarakat

Masyarakat adalah sekelompok individu yang hidup bersama dalam waktu yang lama
yang merupakan satu kesatuan yang membentuk sistem dan menghasilkan suatu
kebudayaan. Layanan asuhan kesehatan gigi dan mulut dilakukan agar masyarakat
memiliki pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut, bagaimana memelihara gigi dan
mulut, bagaimana mengatasi gangguan/kelainan gigi dan mulut, dapat memanfaatkan
pelayanan kesehatan gigi yang ada. Dengan kondisi masyarakat seperti ini, diharapkan
dapat tercipta kebudayaan pelihara diri terhadap kesehatan, khususnya kesehatan gigi dan
mulut.

Tujuan akhirnya adalah terwujudnya status kesehatan gigi dan mulut yang optimal
bagi kelompok masyarakat tersebut. Untuk menciptakan masyarakat yang memiliki
pengetahuan dan kesadaran pelihara diri kesehatan gigi dan mulut, dilakukan pendidikan
kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat melalui pelatihan kader-kader kesehatan gigi
dan mulut seperti kader di Posyandu, juga kepada masyarakat melalui program Usaha
Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat (UKGM). Kata kunci berikutnya adalah program
pelayanan asuhan kesehatan gigi diberikan dalam kurun waktu tertentu. Artinya seorang
perawat gigi harus dapat merencanakan pelayanan asuhan kepada klien/pasien baik
sebagai individu, keluarga ataupun kelompok masyarakat tertentu dengan jangka waktu
yang ditetapkan baik pelayanan asuhan yang dilaksanakan di dalam gedung (melalui
pelayanan klinik) maupun di luar gedung (melalui penyuluhan). Kegiatan/program
kesehatan gigi dan mulut tersebut dapat diselesaikan dalam 1 bulan, 6 bulan, 1 tahun, atau
pun beberapa tahun. Lalu, apa maksud program ini diberikan untuk tujuan promotif,
bertujuan preventif, bertujuan kuratif? Promotif yang dimaksud dalam pelayanan asuhan
keperawatan gigi adalah tugas Anda sebagai perawat gigi untuk berupaya meningkatkan
kemampuan kesehatan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama
masyarakat agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta mampu berperan secara
aktif dalam masyarakat sesuai sosial budaya setempat yang didukung oleh kebijakan
publik yang berwawasan.

Sasarannya adalah kelompok orang sehat agar tetap memiliki gigi dan mulut yang
sehat. Program promotif bertujuan untuk:

a. Meningkatkan pengetahuan masyarakat di bidang kesehatan gigi


b. Memotivasi dan membimbing individu, masyarakat untuk membiasakan
pelihara diri dalam bidang kesehatan gigi dan mulut bagi diri sendiri dan
keluarganya
c. Dapat menjalankan upaya pencegahan penyakit gigi dan mulut bagi diri sendiri,
dan keluarganya d.Dapat mengenal adanya kelainan dalam mulut sedini mungkin
kemudian mencari sarana pengobatan yang tepat dan benar

BAB 2

KONSEP PERAWATAN GIGI DAN MULUT

2.1 Konsep perawatan gigi dan mulut

Peran perawat sebagai pemberi pelayanan sangat diperlukan. Perawat dalam


menjalankan tugas dan fungsinya, perlu membekali diri dengan pengetahuan, sikap,
motivasi, kepedulian, dan perilaku.Hasil penelitian dari Salam, dkk (2013)
menunjukkan bahwa pengetahuan dan sikap perawat mempunyai hubungan yang
signifikan dengan peran perawat dalam pelaksanaan oral hygiene pada pasien, apabila
pengetahuan dan sikap perawat baik maka peran perawat dalam melaksanakan oral
hygiene juga akan terlaksana dengan baik.

Tingkat pencapaian kesempurnaan pemberian asuhan keperawatan sangat


tergantung dari kemauan, kemampuan, pengetahuan dan ketrampilan yang baik dari
perawat.Selain itu juga harus ditunjang dengan tersedianya fasilitas secara memadai,
kondisi kuantitas yang sesuai, penempatan yang tepat serta persiapan sumber daya
manusia (perawat) yang baik. Pengetahuan dan keterampilan yang baik tidak lepas
dari kompetensi yang didapat selama proses pembelajaran, baik dalam bentuk teori
maupun praktik.Kompetensi ini menekankan bahwa asuhan keperawatan harus
dilakukan secara komprehensif, baik tindakan preventif yang dalam hal ini adalah
pelaksanaan prosedur oral hygiene.

Selain jumlah dan keterampilan tenaga perawat, hal yang harus diperhatikan
dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan atau asuhan keperawatan adalah
tersedianya berbagai fasilatas kesehatan yang memadai.Salah satunya adalah fasilitas
yang menunjang pelaksanaan oral hygiene.Kondisi ini terjadi salah satunya
dipengaruhi oleh kurangnya reward atau rendahnya kesejahteraan yang diterima
perawat sehingga pelayanan yang diberikan tidak optimal. Llyoyd (2007)
menyampaikan bahwa beban kerja perawat di ruang ICU tergolong berat karena harus
melakukan pemantauan dan pencatatan secara rutin dalam waktu bersamaan perawat
harus selalu waspada terhadap kemungkinan perubahan kondisi pasien secara akut.

2.2 Asuhan Keperawatan pada pasien dengan pemenuhan kebutuhan perawatan


gigi dan mulut

2.2.1 Pengkajian keperawatan

Pengkajian gigi dan mulut antara lain :

1. Pada gigi, perlu dikaji warna,keadaan permukaan serta danya kelengkapan


gigi, mukosa
2. Pada gusi, perlu dilihat warna, tekstur serta adanya kelembapan
3. Pada daerah lidah, dapat dilihat warnanya, tekstur dan posisi lidah

2.2.2 Diagnosa keperawatan atau masalah yang terjadi


Pengkajian rongga mulut klien dapat menunjukkan perubahan actual
atau potensial dalam integritas struktur mulut. Diagnose keperawatan yang
berhubungan dapat merefleksikan masalah atau komplikasi akibat perubahan
rongga mulut. Penemuan perawat juga menunjukkan kebutuhan kien untuk
bantuan perawatan mulut karena divisit perawatan diri. Identifikasi diagnose
yang akurat memerlukan seleksi factor yang berhubungan yang menyebabkan
masalah klien. Diagnose yang sering muncul :

1. Perubahan membrane mukosa mulut yang berhubungan dengan :


 Trauma oral
 Asupan cairan yang terbatas
 Hygiene mulut yang tidak efektif
 Hygiene mulut yang tidak efektif
 Trauma yang berhubungan dengan kemoterapi atau terapi radiasi pada
kepala dan leher
2. Nyeri yang berhubungan dengan Gingivitis
3. Devisit perawatan oral diri /oral berhubungan dengan perubahan kesadaran
kelemahan ekteremitas atas
4. Risiko infeksi berhubungan dengan trauma mukosa ora

2.2.3 Intervensi Keperawatan


Ketidakmampuan klien untuk mempertahankan oral hygiene
1. Halitosis artinya bau napas tidak sedap karena kuman atau lainnya
2. Ginggivitas artinya radang gusi
3. Karies (radang gigi)
4. Bibir pecah pecah

2.2.4 Implementasi Keperawatan


1) Tujuan Perawatan Gigi dan Mulut
Menurut Taylor et al (1997), oral hygiene adalah tindakan yang ditujukan
untuk :
 Menjaga kontiunitas bibir, lidah dan mukosa membran mulut
 Mencegah terjadinya infeksi rongga mulut dan melembabkan mukosa
membran mulut dan bibir

Sedangkan menurut Clark (1993), oral hygiene bertujuan untuk :

 Mencegah penyakit gigi dan mulut


 Mencegah penyakit yang penularannya melalui mulut
 Mempertinggi daya tahan tubuh
 memperbaiki fungsi mulut untuk meningkatkan nafsu makan

2) Persiapan Alat dan Bahan :


1. Cek catatan perawat, lihat jadwal oral hygiene dan data klien
2. Cuci tangan
3. Siapkan alat-alat :
a) Sikat gigi
b) Pasta gigi
c) Gelas kumur berisi air
d) Kom kumur
e) Handuk
f) Sarung tangan
g) Suction
h) Sudip lidah
i) Kasa dan depress
j) Bengkok
k) Sepuit
l) Kapas lidi dan masker
m) Pinset anatomi 2 buah
n) NaCl / Perhidrol atau cairan antiseptic
o) Pelembab bibir (Boraxglycerin, gentianviolet dll)

3) Persiapan Pasien
a. Beri salam, identifikasi klien, panggil klien dengan nama panggilan dan
sapa keluarga klien
b. Jelaskan prosedur tujuan kepada klien (bila sadar) dan keluarga
c. Beri kesempatan apabila ada pertanyaan
4) Prosedur Pelaksanaan
a) Menjelaskan prosedur kepada klien atau keluarga
b) Mencuci tangan
c) Memakai sarung tangan
d) Menutup jendela, pintu dan tirai
e) Memposisikan pasien semi flower dan kepala miring kearah petugas
f) Memasang handuk di bawah dagu
g) Memasang bengkok di bawah dagu
h) Membuka mulut dengan sudip lidah yang di bungkus kasa
i) Membasahi sikat gigi yang telah di beri pasta gigi atau kasa dengan air
matang atau NaCl/ Perhidrol
j) Membersihkan gusi, bagian dalam gigi, bagian luar gigi, lidah dan langit-
langit
k) Menyemprotkan air dengan spuit kepermukaan gigi
l) Membersihkan sisa air yang ada dengan suction atau kasa
m) Mengoleskan pelembab bibir dengan kapas lidi
n) Melepas sarung tangan
o) Atur kembali posisi klien yang nyaman, naikkan penghalang tempat tidur,
dan kembalikan tempat tidur pada posisi semula
p) Bersihkan peralatan dan kembalikan pada tempatnya yang sesuai
q) Inspeksi rongga mulut
r) Catat prosedur, termasuk observasi yang berhubungan (mis. Perdarahan
gusi, mukosa kering, ulserasi, atau krusta pada lidah) dan laporkan setiap
temuan yang tidak umum kepada perawat penanggung jawab atau dokter

2.2.5 Evaluasi Keperawatan


1. Akhiri kegiatan
2. Cuci tangan
3. Mengevaluasi hasil tindakan
4. Dokumentasikan kegiatan perawatan oral hygiene dalam dokumentasi
keperawatan :
 Waktu pelaksanaan tindakan
 Respon klien (bila sadar) atau keluarga klien
5. Berpamitan dengan pasien
6. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Hygiene mulut membantu mempertahankan kesehatan mulut dan gigi, gusi serta bibir.
Membersihkan gigi dari sisa-sisa makanan,bakteri dan mengurangi ketidak nyamanan yang
dihasilkan dari bau dan rasa yang tidak nyaman. Masalah mulut dapat memberikan resiko
yang serius bagi kita yang merasakan.

Proses keperawatan pada oral hygiene membantu klien dalam menghadap masalah
mulut selain itu juga dapat membantu perawat dalam mengetahui masalah mulut yang umum.
Pengkajian perawat tentang mulut termasuk dalam perawatan terhadap bibir, gigi, mucosa
buccal, gusi, langit-langit dan ,lidah klien. Klien yang tidak mengikuti praktik hygiene mulut
yang teratur akan mengalami penurunan jaringan gusi yang meradang, gigi yang hitam, karies
gigi, kehilangan gigi, dan halitosis. Hygiene mulut membantu memperthankan kesehatan
mulut, gigi, gusi, dan bibir.
3.2 Saran

Pentingnya perawatan kesehatan mulut bukan hanya sebatas upaya pemenuhan


kenyamanan pada pasien saja. Adapun protokol ataupun panduan perawatan mulut di semua
unit perawatan intensif telah tersedia, hanya saja banyak perawat dan teknisi keperawatan
gagal atau kurang paham dalam menerjemahkan prosedur kerja tersebut.Hal ini yang
membuat sebagian besar perawat dan teknisi keperawatan merasa dan setuju untuk mengikuti
pelatihan terkait dengan perawatan kesehatan mulut, yang bertujuan memperbaharui
pengetahuan, sikap dan meningkatkan keterampilan atau praktek perawatan mulut terutama
di unit perawatan intensif sesuai dengan evidence base practice terkini.
Higiene mulut yang baik termasuk kabersihan, kenyaman, dan kelembaban struktur
mulut. Perawatan yang tepat mencegah penyakit mulut dan kerusakan gigi. Klien di rumah
sakit atau fasilitas perawatan jangka panjang seringkali tidak menerima perawatan agresif
yang mereka butuhkan. Perwatan mulut harus diberikan teratur dan setiap hari. Frekuensi
tindakan higiene bergantung pada rongga mulut klien.

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Aziz Alimu Hidayat,Musrifatul Ulfiyah ,(2015),Buku Ajar Kebutuhan Manusia

https://books.google.co.id/books?id=Hb8TEAAAQBAJ&lpg=PA39&dq=Perawatan%20gigi
%20dan%20mulut%20pada%20pasien%20yang%20tidak
%20sadar&hl=id&pg=PA1#v=twopage&q&f=false

Istichomah,S.Kep.,M.Kes, (2020),Modul Praktikum Keperawatan Dasar I


https://books.google.co.id/books?
id=yOYSEAAAQBAJ&pg=PA62&dq=Perawatan+gigi+dan+mulut+pada+pasien+yang+tida
k+sadar&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwit-rr-
5cfvAhWUbSsKHeZ7CJUQ6wEwBXoECAYQBQ#v=onepage&q=Perawatan%20gigi
%20dan%20mulut%20pada%20pasien%20yang%20tidak%20sadar&f=false

Artikel / Jurnal :
Jurnal Perawat Indonesia,Volume 1,No 2, Hal 48-53, November 2017 ,Persatuan Perawat
Nasional Indonesia Jawa Tengah.
http://journal.ppnijateng.org/index.php/jpi/article/view/45/39
Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes,Volume 1, Nomor 2, April 2020
http://www.forikes-ejournal.com/index.php/SF/article/view/561

https://www.slideshare.net/mobile/ernimuniarsih/perawatan-oral-hygiene-69538588

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai