Disusun Oleh :
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga paper
asuhan keperawatan pasien dengan pemenuhan kebutuhan diri (perawatan gigi dan mulut) ini
dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih
kepada dosen pengampu mata kuliah keperawatan dasar ibu Ns.Laili N.A, M.Kep atas
bimbingannya dan juga terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga paper ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca. Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
paper agar menjadi lebih baik lagi.
Akhir kata kami mengharapkan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca pada
umumnya dan kiranya Tuhan selalu melimpahkan berkatnya bagi kita semua.
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Untuk melihat pengetahuan,sikap dan keterampilan perawat tentang oral care pada
pasien tidak sadar
2. Pengetahuan perawat tentang oral care pada pasien dengan penurunan kesadaran
3. Sikap perawat tentang oral care pada pasien dengan penurunan kesadaran
4. Keterampilan perawat dalam melakukan oral care pada pasien dengan penurunan
kesadaran.
1.3. Manfaat
Memberikan perawatan mulut untuk orang dewasa yang dirawat di rumah sakit
dengan ketergantungan atau kelemahan fisik adalah tanggung jawab keperawatan dan
merupakan komponen penting dari asuhan keperawatan. Asuhan keperawatan yang
diberikan untuk menjaga kebersihan mulut yang optimal melalui praktek kebersihan
mulut yang baik adalah penting sebagai upaya menjaga kesehatan secara umum, karena
diperkirakan 44%-65% pasien di rumah sakit merupakan pasien dengan ketergantungan
yang tidak menerima perawatan mulut yang memadai.
Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan mulut secara negatif dan
perawat memiliki tanggung jawab penting dalam hal ini, protokol perawatan mulut yang
tidak berbasis bukti yang digunakan oleh perawat selama melakukan perawatan mulut.
Perawat sering kekurangan pengetahuan berbasis bukti untuk memberikan perawatan
mulut yang tepat, akibatnya banyak perawat hanya melihat perawatan mulut pada orang
dewasa hanya sebagai ukuran suatu kenyamanan dan menjadikannya sebagai prioritas
klinis atau pemberian asuhan keperawatan yang rendah.
Pelayanan asuhan kesehatan gigi ditujukan untuk melayani kelompok sebagai berikut:
a. Individu
Dalam rangka tercapainya kemampuan pelihara diri di bidang kesehatan gigi dan
mulut, kesehatan gigi dan mulut yang optimal seharusnya diawali dari diri sendiri. Setiap
orang hendaknya peduli dengan kesehatan dirinya sendiri. Setelah ia peduli terhadap
kesehatan dirinya, maka diharapkan ia akan dapat menjadi contoh bagi orang lain, baik
dalam keluarga maupun di masyarakat dalam kesehatan gigi dan mulut. Berikut adalah
beberapa kemampuan dasar dalam kesehatan gigi dan mulut individu:
b. Keluarga
Keluarga adalah kumpulan individu yang hidup bersama sebagai satu kesatuan,
sebagai unit terkecil dalam masyarakat. Keluarga memiliki ikatan yang kuat di antara
anggotanya dan rasa ketergantungan dalam menghadapi berbagai masalah yang timbul
termasuk masalah kesehatan gigi dan mulut. Keluarga saling mendukung, membantu
dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang dihadapi oleh salah satu anggota
keluarganya. Freeman menguraikan tugas keluarga dalam masalah kesehatan yaitu :
c. Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok individu yang hidup bersama dalam waktu yang lama
yang merupakan satu kesatuan yang membentuk sistem dan menghasilkan suatu
kebudayaan. Layanan asuhan kesehatan gigi dan mulut dilakukan agar masyarakat
memiliki pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut, bagaimana memelihara gigi dan
mulut, bagaimana mengatasi gangguan/kelainan gigi dan mulut, dapat memanfaatkan
pelayanan kesehatan gigi yang ada. Dengan kondisi masyarakat seperti ini, diharapkan
dapat tercipta kebudayaan pelihara diri terhadap kesehatan, khususnya kesehatan gigi dan
mulut.
Tujuan akhirnya adalah terwujudnya status kesehatan gigi dan mulut yang optimal
bagi kelompok masyarakat tersebut. Untuk menciptakan masyarakat yang memiliki
pengetahuan dan kesadaran pelihara diri kesehatan gigi dan mulut, dilakukan pendidikan
kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat melalui pelatihan kader-kader kesehatan gigi
dan mulut seperti kader di Posyandu, juga kepada masyarakat melalui program Usaha
Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat (UKGM). Kata kunci berikutnya adalah program
pelayanan asuhan kesehatan gigi diberikan dalam kurun waktu tertentu. Artinya seorang
perawat gigi harus dapat merencanakan pelayanan asuhan kepada klien/pasien baik
sebagai individu, keluarga ataupun kelompok masyarakat tertentu dengan jangka waktu
yang ditetapkan baik pelayanan asuhan yang dilaksanakan di dalam gedung (melalui
pelayanan klinik) maupun di luar gedung (melalui penyuluhan). Kegiatan/program
kesehatan gigi dan mulut tersebut dapat diselesaikan dalam 1 bulan, 6 bulan, 1 tahun, atau
pun beberapa tahun. Lalu, apa maksud program ini diberikan untuk tujuan promotif,
bertujuan preventif, bertujuan kuratif? Promotif yang dimaksud dalam pelayanan asuhan
keperawatan gigi adalah tugas Anda sebagai perawat gigi untuk berupaya meningkatkan
kemampuan kesehatan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama
masyarakat agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta mampu berperan secara
aktif dalam masyarakat sesuai sosial budaya setempat yang didukung oleh kebijakan
publik yang berwawasan.
Sasarannya adalah kelompok orang sehat agar tetap memiliki gigi dan mulut yang
sehat. Program promotif bertujuan untuk:
BAB 2
Selain jumlah dan keterampilan tenaga perawat, hal yang harus diperhatikan
dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan atau asuhan keperawatan adalah
tersedianya berbagai fasilatas kesehatan yang memadai.Salah satunya adalah fasilitas
yang menunjang pelaksanaan oral hygiene.Kondisi ini terjadi salah satunya
dipengaruhi oleh kurangnya reward atau rendahnya kesejahteraan yang diterima
perawat sehingga pelayanan yang diberikan tidak optimal. Llyoyd (2007)
menyampaikan bahwa beban kerja perawat di ruang ICU tergolong berat karena harus
melakukan pemantauan dan pencatatan secara rutin dalam waktu bersamaan perawat
harus selalu waspada terhadap kemungkinan perubahan kondisi pasien secara akut.
3) Persiapan Pasien
a. Beri salam, identifikasi klien, panggil klien dengan nama panggilan dan
sapa keluarga klien
b. Jelaskan prosedur tujuan kepada klien (bila sadar) dan keluarga
c. Beri kesempatan apabila ada pertanyaan
4) Prosedur Pelaksanaan
a) Menjelaskan prosedur kepada klien atau keluarga
b) Mencuci tangan
c) Memakai sarung tangan
d) Menutup jendela, pintu dan tirai
e) Memposisikan pasien semi flower dan kepala miring kearah petugas
f) Memasang handuk di bawah dagu
g) Memasang bengkok di bawah dagu
h) Membuka mulut dengan sudip lidah yang di bungkus kasa
i) Membasahi sikat gigi yang telah di beri pasta gigi atau kasa dengan air
matang atau NaCl/ Perhidrol
j) Membersihkan gusi, bagian dalam gigi, bagian luar gigi, lidah dan langit-
langit
k) Menyemprotkan air dengan spuit kepermukaan gigi
l) Membersihkan sisa air yang ada dengan suction atau kasa
m) Mengoleskan pelembab bibir dengan kapas lidi
n) Melepas sarung tangan
o) Atur kembali posisi klien yang nyaman, naikkan penghalang tempat tidur,
dan kembalikan tempat tidur pada posisi semula
p) Bersihkan peralatan dan kembalikan pada tempatnya yang sesuai
q) Inspeksi rongga mulut
r) Catat prosedur, termasuk observasi yang berhubungan (mis. Perdarahan
gusi, mukosa kering, ulserasi, atau krusta pada lidah) dan laporkan setiap
temuan yang tidak umum kepada perawat penanggung jawab atau dokter
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hygiene mulut membantu mempertahankan kesehatan mulut dan gigi, gusi serta bibir.
Membersihkan gigi dari sisa-sisa makanan,bakteri dan mengurangi ketidak nyamanan yang
dihasilkan dari bau dan rasa yang tidak nyaman. Masalah mulut dapat memberikan resiko
yang serius bagi kita yang merasakan.
Proses keperawatan pada oral hygiene membantu klien dalam menghadap masalah
mulut selain itu juga dapat membantu perawat dalam mengetahui masalah mulut yang umum.
Pengkajian perawat tentang mulut termasuk dalam perawatan terhadap bibir, gigi, mucosa
buccal, gusi, langit-langit dan ,lidah klien. Klien yang tidak mengikuti praktik hygiene mulut
yang teratur akan mengalami penurunan jaringan gusi yang meradang, gigi yang hitam, karies
gigi, kehilangan gigi, dan halitosis. Hygiene mulut membantu memperthankan kesehatan
mulut, gigi, gusi, dan bibir.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
https://books.google.co.id/books?id=Hb8TEAAAQBAJ&lpg=PA39&dq=Perawatan%20gigi
%20dan%20mulut%20pada%20pasien%20yang%20tidak
%20sadar&hl=id&pg=PA1#v=twopage&q&f=false
Artikel / Jurnal :
Jurnal Perawat Indonesia,Volume 1,No 2, Hal 48-53, November 2017 ,Persatuan Perawat
Nasional Indonesia Jawa Tengah.
http://journal.ppnijateng.org/index.php/jpi/article/view/45/39
Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes,Volume 1, Nomor 2, April 2020
http://www.forikes-ejournal.com/index.php/SF/article/view/561
https://www.slideshare.net/mobile/ernimuniarsih/perawatan-oral-hygiene-69538588
LAMPIRAN