Dalam pemeriksaan sistem tune up mobil, kita dapat mengenal beberapa alat yang
harus di pergunakan, di ataranya :
1. Fuller Gauge
2. Kunci Pas Ring
3. Obeng Min (-) dan Obeng Plus (+)
4. Tachometer
5. Timing Light
6. Tester Kompresi
7. Multi Tester
8. Hidro Meter
1. System Pendinginan
2. Tali Kipas (Van Blet)
3. Saringan Udara (Air Filter)
4. Batteray
5. Celah Katub
6. Oli Mesin
7. Busi
8. Kabel Tegangan Tinggi
9. Distributor
10. Platina (Breaker Point)
11. Governor Adventure
12. Vacum Adventure
13. Mengetes Kompresi
14. Sudut Dwell
15. Sudut Pengapian
16.
Distributor
1. Periksalah tutup distributor dari kemungkinan retak, kotoran lubang kabel busi,
karbon pada bagian dalam tutup distributor apakah masih sisa atau sudah
terkikis.
2. Memeriksa (Mengukur) Celah Platina
• Periksalah keadaan platina dari bolong, hangus karena terbakar, tidak rata (ada
bagian yang tebal dan ada bagianyang tipis), jika perlu ganti.
• Periksalah celah platina dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Putarlah puli poros engkol dan posisikan poros distributor pada salah satu
sudutnya sampai celah pada platina terbuka penuh. Gunakan fuller gauge yang
sesuai dengan ukuran yang di anjurkan oleh pabrik untuk mengukur celah
platina.
2. Jika celah platina terlalu besar atau kecil, setel celah platina tersebut.
3. Jangan lupa memberikan sedikit gemuk pada poros distributor yang
bersentuhan dengan bagian platina.
Gover Adventure
1. Periksalah governour adventure dari kotoran, kekurangan pelumas, apakah
pegasnya masih berfungsi seperti seharusnya.
Vacum Adventure
1. Periksalah vacum dari kemungkinan tersumbat, hisapan bocor, berkarat atau
rusak.
2. Periksalahjuga selang vakum jangan sampai selangnya sudah kaku, terdapat
sobekan atau tersumbat.
Mengetes Kompresi
1. Lakukan tes kompresi dengan langkah – langkah :
SISTEM PENDINGIN
Tinggi air pendingin sampai garis atas (full), periksa kualitas, periksa kebocoran
dengan Radiator Tester (Standar : 0,75 - 1,05 Kg/Cm2, limit : 0,6 Kg/Cm2) Tali kipas
ukur defleksi tali kipas pada 10 Kg ( 22 lb) pada tali kipas pompa air - alternator : 5 -
7 mm ( baru ), 7 - 11 mm ( lama ). tali kipas poros engkol - kompresor AC : 9 - 12 mm
(baru), 12 - 16 mm ( lama ) SARINGAN UDARA
Bersihkan elemennya BATERAI
Berat jenis : 1,25 - 1,27 pada 200 C. (dengan menggunakan Hidrometer)
Tinggi elektrolit : diantara Upper - lower
Tegangan Baterai
Kondisi terminal (+) dan (-)
Periksa kotak baterai (pastikan tidak retak atau mengembang) OLI MESIN
Tinggi oli (sampai garis full)
Kualitas oli BUSI
Celah busi 0,7 - 1,0 mm
Kebersihan busi
Kondisi ulir
Kondisi elektroda KABEL TEGANGAN TINGGI
Ukur dengan Ohmmeter hasil baik bila : kurang dari 25 Kohm CELAH PLATINA
0,4 - 0,5 mm SUDUT DWELL
kurang lebih 460 - 580 SAAT PENGAPIAN
80 sebelum TMA PUTARAN IDLE
750 rpm CELAH KATUP
Hisap : 0,20 mm, Buang : 0,30 mm TEKANAN KOMPRESI
Standar : 11 - 12,6 Kg/Cm2
Limit : 9,5 Kg/Cm2
Perbedaan tekanan antar silinder : kurang dari 1,0 Kg/Cm2
Pada kesempatan ini kami hanya akan menjelaskan cara penyetelan celah katup yang konventional dan menggunakan shim saja,
Perbedaan penyetelan yang konventional dengan yang menggunakan shim diantaranya :
1. Sistem konventional dilakukan pada saat temperatur kerja mesin (panas)
2. Sistem menggunakan shim dilakukan pada saat mesin dalam kondisi dingin.
1. Penyetelan celah katup konvensional
Panaskan mesin hingga temperatur kerja mesin
Yakinkan baut kepala silinder dan baut rocker arm dalam kondisi keras.
Posisikan silinder no.1 pada TMA (lihat tanda pada pully)
Lakukan penyetelan dengan urutan dari depan; buang–hisap-hisap–buang
Untuk ukuran celahnya EX. 0.30 mm dan In. 0.20 mm
Kemudian putar pully 1 x putaran/360 derajat, posisikan silinder no. 4 pada TMA
Langkah kerja
a. Periksa kebocoran radiator, slang — slang, paking kepala silinder & rumah
termostat.
b. Periksa kebocoran seal pompa air pada seal mesin hidup, jika bocor air akan
keluar melalui lubang pelepas.
Bertujuan
v Mengetahui katup isap dan buang
v Menentukan katup yang dapat di setel
v Menyetel katup
Alat :
v Kontak alat
v Kunci sok 3/8
Bahan
v Motor bensin 4 tak 4 silinder
Langkah kerja:
v Cari besar celah kutup di dalam buku data (biasanya katup buang 0,3 dan katup
isap 0,2) besar celah katup pada mesin panas dan dingin berbeda
v Lepas tutup kepala silinder
v Putar puli searah jarum jam sampai tanda TMA
Pengetesan Kompresi
Bertujuan untuk mengetahui tekanan kompres
Kontak alat dan compresi tester
Langkah kerja :
v Hidupkan mesin sampai temperatur kerja (75 — 85 °C)
v Lepas semua busi dan silinder 1 sampai terakhir
v Gronkan kabel tegangan tinggi koil atau kabel (—) koil di lepas
v Pasang alat ukur kompresi tester pada lubang busi (ditekan rapat – rapat )
v Buka penuh katup gas dan ditahan
v Mesin distater sampai jarum bergerak minimum 3 kali kemudian baca tekanannya
(tekanan kompresi yang baik pada jenis motor Toyota Kijang adalah 9 – 12 kg/cm2
dan perbedaan hasil tekanan kompresi pada masing — masing silinder maksimum 1
kg/cm2)
• Pemeriksaan dilakukan secara visual dilakukan dengan melihat kondisi fisik dan
motor dan tutup dan kecetakan.
• Dengan menggunakan ohm meter yaitu dengan mengukur hambatannya (sama
dengan hambatan kabel busi).
1. Pasang lampu timming light (kabel merah ke (+) batery, kabel hitam ke (—)
batery, kabel busi pada timming di letakkan pada kabel busi no 1)
• Cara memeriksa
• Sentrifugal akan baik jika rotor di lepas maka rotor akan kembali seperti
semula.
• Jika tidak kembali guvernor harus di ganti atau perbaiki.
a. Tujuan :
b. Alat :
• Pengetes dwell
• Kontak alat
c. Bahan :
• Mesin hidup
d. Langkah penyetelan :
Tujuan :
Bahan :
• Kotak alat
Cara penyetelan :
Tujuan :
Menyetel campuran idle dan campuran bahan bakar tanpa pengetes gas buang.
Alat :
• Kotak alat
• Tech nonieter
Bahan :
Langkah Pengukuran :
• Putar skrup penyetelan kearah luar sampai putaran mulai turun / mesin
hampir mati.
• Putar skrup penyetel kearah dalam secara tahap demi tahap dengan setengah
putaran tunggu sedikit dan perhatikan reaksi motor. Pada saat terdengar
putaran mulai turun kendorkan skrup penyetel = setengah putaran untuk
mendapatkan penyetelan campuran yang benar.