Anda di halaman 1dari 3

Nama Mahasiswa : fahrul rozi

NIM : R.17.01.025

OUTLINE SKRIPSI
A. Latar Belakang

Masa remaja adalah suatu periode pada rentang kehidupan. perkembangan buat
mencapai kematangan mental, emosional, sosial & fisik. Masa remaja adalah sebuah periode
pada kehidupan insan yang batasan usia juga peranannya seringkali terlalu jelas. Dimana
masa remaja terjadi masa peralihan antara masa kanak-kanak & dewasa, yaitu usia 11 atau 12
tahun hingga menggunakan 20 tahun, sampai menjelang masa dewasa muda. (Lorina Indari
dkk, 2016)
Hubungan sekssual merupakan sebuah interaksi yang hanya boleh dilakukan sang
orang-orang dewasa yang sudah menikah atau yang sudah sah sebagai pasangan suami istri,
tetapi kasus yang awalnya hanya dibicarakan dikamar tidur mulai menarik perhatian para
remaja. Pemahaman remaja “seks” hanya sebatas interaksi badan. (Febrina Miranda Onthoni,
Mareike D. Patras, 2013)
Seks bebas tidak saja menyebabkan perkara sosial, namun jua perkara kesehatan bagi
yg bersangkutan juga, terutama jika yg mengalaminya remaja yg masih muda usia.
Kehamilan dalam usia muda di tinjau berdasarkan segi kesehatan mengandung resiko tinggi,
baik saat masa kehamilan dan juga waktu melahirkan. Secara psikologis, prilaku seks
sebelum nikah juga membawa pelakunya mengalami perubahan-perubahan. (Febriyanto
Suaib. 2014)
Masalah seksualitas dalam remaja hingga waktu ini selalu sebagai topik menarik yang
selalu dibicarakan. Salah satu perkara seksual yang kerap dibicarakan merupakan seks bebas
pada kalangan remaja. Dampak-pengaruh negatif berdasarkan seks bebas ini sangat
meresahkan masyarakat. (Achmad Galih Setiawan, 2013).
Berdasarkan data berdasarkan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)
menyatakan sebesar 32 % remaja usia 14 sampai 18 tahun pada kota- kota besar pada
Indonesia (Jakarta, Surabaya, & Bandung) pernah bekerjasama seks. Hasil survei lain juga
menyatakan, satu berdasarkan empat remaja Indonesia melakukan interaksi seksual pranikah
& menandakan 62,7 % remaja kehilangan perawan waktu masih duduk pada bangku SMP, &
bahkan 21,dua % pada antaranya berbuat ekstrim, yakni pernah melakukan aborsi. Aborsi
dilakukan menjadi jalan keluar berdasarkan dampak berdasarkan konduite seks bebas (Jawa
Pos, 9 April 2014).
World Health Organization (WHO), Ditahun 2010 berkata bahwa setiap tahun masih
ada 210 juta remaja yang hamil pada semua dunia. Dari nomor tersebut, 46 juta antara lain
melakukan aborsi. Akibatnya masih ada 70.000 kematian remaja dampak melakukan aborsi
tidak kondusif sementara empat juta lainnya mengalami kesakitan & kecacatan. Lebih lanjut
Word Healt Organization (WHO) juga memperkirakan terdapat 20 juta insiden aborsi tidak
kondusif (Unsafe abortion) pada dunia, 9,5% (19 menurut 20 juta tindakan aborsi tidak
kondusif) antara lain terjadi pada negara berkembang. Sekitar 13% dari total remaja yang
melakukan aborsi dari kondusif berakhir menggunakan kematian.
Berdasarkan taraf pengetahuan seorang ini mencerminkan sejauh mana taraf
kemampuan seorang dalam memahami segala sesuatu yang diketahuinya. Pengetahuan
seorang umumnya diperoleh berdasarkan pengalaman yang asal berdasarkan aneka macam
macam sumber seperti, media poster, kerabat dekat, media massa, media elektronik, buku,
petugas kesehatan, & sebagainya. (Lorina Indari dkk, 2016).
Berdasarkan masalah diatas peneliti tertarik untuk mengetahui gambaran tingkat
pengetahuan remaja terhadap seks bebas.
B. Perumusan Masalah
Meningkatnya angka kejadian kenakalan reamaja di indonesia dan belum di
ketahui secara keseluruhan tentang gambaran pengetahuan remaja terhadap seks
bebas sehingga pertanyaan peneliti adalah “bagaimanakah gambaran pengetahuan
remaja terhadap seks bebas”.
C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan remaja


terhadap seks bebas.

D. Tinjauan Pustaka
1. Konsep remaja
a. Pengertian remaja
Istilah adolscence atau remaja berasal dari kata latin adolscence (kata
bendanya adolscenta yang berarti remaja) yang berarti tumbuh menjadi
dewasa. Adolscence artinya berangsur-angsur menuju kematangan secara fisik,
akal, kejiwaan, dan sosial serta emosional. Hal ini hal ini mengisyaratkan
kepada hakikat umum, yaitu bahwa pertumbuhan tidak berpindah dari satu
fase ke fase lainya secara tiba-tiba, tetapi pertumbuhan itu berlangsung
bertahap demi setahap (Al-Maghwar, 2006). Masa remaja juga disebut periode
pertumbuhan tingkat perubahan dalam sikap, dan prilaku selama masa remaja
sejajar dengan perubahan fisik (Hurlock, 2008)

Menurut Notoatmodjo (2007) menyatakan bahwa masa remaja


merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia. Masa ini
merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak-kanak ke masa
dewasa yang meliputi perubahan biologik, perubahan psikologik, dan
perubahan sosial. Di sebagian masyarakat dan budaya masa remaja pada
umumnya di mulai pada usia 10-13 tahun berakhir pada usia 18-22tahun

E. Metodologi
Rencana metode pengambilan data dan analisa data

.......

Berdasarkan pemapaan diatas, maka JUDUL PENELITIAN yang akan anda gunakan
untuk penelitian adalah

“Gambaran pengetahuan remaja terhadap seks bebas”

Anda mungkin juga menyukai