PROBABILITAS
Membahas ukuran/derajat ketidakpastian suatu peristiwa
1. Unsur Probabilitas
S Ruang Sampel, S
Peristiwa, A
A
n(A)
Probabilitas P(A) =
n(S)
0 ≤ P(A) ≤ 1
Definisi :
Misalkan sebuah peristiwa E dapat terjadi sebanyak n kali
diantara N peristiwa yang saling eksklusif (saling asing,
peristiwa yang satu mencegah peristiwa yang lain), dan
masing-masing terjadi dengan kesempatan yang sama.
Contoh soal :
Dari soal dia atas, berapa peluang bor kosong ?
Jika B = menyatakan bor kosong,
maka B merupakan komplemen dari bor isi A,
jadi n(B) = n(S) – n(A) = 90 – 50 = 40.
Maka peluang bor kosong : n( B) 40
P(B) = 1 – P(A) = 1 – 0,55 = 0,45 atau P( B) n( S ) 90 0,45
Contoh soal :
Dari soal dia atas, berapa peluang < COG ?
Jika B = menyatakan < COG
maka A merupakan komplemen kadar > COG
jadi n(A) = n(S) – n(B) = 50 – 20 = 30.
Maka peluang > COG :
P(A) = 1 – P(B) = 1 – 0,4 = 0,6 atau
n( A) 30
P( A) 0,6
n( S ) 50
c. Peristiwa Ekslusif (saling asing, independen)
Interval Frekuensi
A 10 – 19 3
B 20 – 29 4
A B C 30 – 39 8
D 40 – 49 11
E 50 – 59 23
F 60 – 69 9
C D G 70 – 79 6
P(AUBUC) = ? P(AUEUG) = ?
Contoh soal :
Contoh :
A menyatakan si Y akan hidup 30 tahun lagi, dgn P(A) = 0,65
B menyatakan si X akan hidup 30 tahun lagi, dgn P(B) = 0,52
maka berapa peluang si Y dan X dua-duanya akan hidup
30 tahun lagi ?
n( F ) 18 18
P( F / E )
n( S 1) 9 18 22 49
Jadi : P(E dan F) = 0,2 . 18/49 = 18/245.
e. Peristiwa Inklusif
Misalkan {B1, B2, ...... , Bn} suatu himpunan kejadian yang meru-
pakan suatu sekatan ruang sampel S dengan P(Bi) ≠ 0 untuk
i= 1, 2, ... , n.
Misalkan A suatu kejadian sembarang dalam S dengan P(A) ≠ 0,
maka untuk k = 1,2, ... , n berlaku :
P( Bk A) P( Bk ).P( A Bk )
P( Bk A) n
n
P( B A) P( B ).(P( A B )
i 1
i
i 1
i i
Probabilitas Bersyarat Bayesian
P(Br A) = P(Br) . P(A Br) / ∑ P(Bi) . P(A Bi)
B1 B2
A
A∩B1
A∩B2
A∩B3
B3
B4
B P(A) P(B)
1 0,02 0,15
2 0,01 0,80
3 0,03 0,05
(0,05) . (0,03)
P(B3 A) = = 3/25
(0,15).(0,02) + (0,80).(0,01) + (0,05).(0,03)
Tiga anggota koperasi dicalonkan menjadi ketua. Peluang pak
Ali terpilih 0,3, peluang pak Badu terpilih 0,5, sedangkan
peluang pak Cokro 0,2. Kalau pak Ali terpilih maka kenaikan
iuran koperasi adalah 0,8. Bila pak Badu atau pak Cokro yang
terpilih maka peluang kenaikan iuran koperasi adalah masing-
masing 0,1 dan 0,4. Bila seorang merencanakan masuk
sebagai anggota koperasi tersebut tapi menundanya beberapa
minggu dan kemudian mengetahui bahwa iuran telah naik,
berapa peluang pak Cokro terpilih jadi ketua ?.
Jika A = orang yang terpilih menaikkan iuran
B1 = Pak Ali yang terpilih
B2 = Pak Badu yang terpilih
B3 = pak Cokro yang terpilih
Maka :
P( B3 A)
P( B3 A)
P( B1 A) P( B2 A) P( B3 A)
Sekarang
P(B1 Π A) = P(B1).P(A/B1) = 0,3.0,8 = 0,24
P(B2 Π A) = P(B2).P(A/B2) = 0,5.0,1 = 0,05
P(B3 Π A) = P(B3).P(A/B3) = 0,2.0,4 = 0,08
Jadi :
0,08 8
P( B3 A)
0,24 0,05 0,08 37
C
Contoh soal :
Mahasiswa Teknik Pertambangan pada TA 2013/2014 mengambil mata kuliah :
30 mhs mengambil mata kuliah Statistik
20 mhs mengambil mata kuliah PTMB
40 mhs mengambil mata kuliah Eksplorasi
5 mhs mengambil mata kuliah Statistik dan PTMB
8 mhs mengambil mata kuliah Statistik dan Eksplorasi
10 mhs mengambil mata kuliah PTBM dan Eksplorasi
2 mhs mengambil mata kuliah Statistik, PTMB dan Eksplorasi
6 mhs mengambil mata kuliah yang lain.
Jika dosen wali akan tandatangan pada KRS, berapa peluang dosen wali
tersebut mendapatkan mahasiswa mengambil mata kuliah Statistik saja ?
Jika A = mengambil mata kuliah Statistik maka n(A) = 30
B = mengambil mata kuliah PTMB maka n(B) = 20
C = mengambil mata kuliah Eksplorasi maka n(C) = 40
A Π B = mengambil mata kuliah Statistik dan PTMB maka n(A Π B) = 5
A Π C = mengambil mata kuliah Statistik dan Eksplorasi maka n(A Π C) = 8
B Π C = mengambil mata kuliah PTMB dan Eksplorasi maka n(B Π C) = 10
A Π B Π C = mengambil ketiga mata kuliah maka n(A Π B Π C) = 2
A U B U C = mengambil mata kuliah lainnya maka n(A U B U C) = 6
maka : Jml mhs = (5+8+10+2) + (30-5-8-2) + (20-5-10-2) + (40-8-10-2) + 6
= 25 + 15 + 3 + 20 + 6 = 69
Peluang mahasiswa mengambil mata kuliah statistik saja = 15/69 = 0,217
5
A = 15 B=3
8 10
AΠBΠC=6
C = 20
Jumlah mahasiswa = 15 + 5 + 2 + 8 + 10 + 3 + 20 + 6 = 69
Peluang mahasiswa mengambil mata kuliah statistik saja
= 15/69 = 0,224
3. Ekspektasi