Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN VIDEO PERASAT

(STANDAR PROSEDUR PROFESIONAL PEMASANGAN INFUS IV


LINE)

SHELLA PANCA OKTAVIANA


ANGKATAN 2017

PRAKTIK PROFESI PENDIDIKAN NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2021
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
1. Definisi pemasangan infus (Kusnanto et al., 2016)
Pemasangan infus interavena merupakan tindakan yang dilakukan
dengancara memasukan cairan melalui intravena dengan bantuan infus set,
bertujuan memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit serta serta sebagai
tindakan pengobatan dan pemberian makanan
2. Tujuan
a. Mempertahankan atau mengganti cairan tubuh yang hilang
b. Memberika obat-obatan (iv per drip atau bolus pada klien)
c. Memberika tranfusi darah
d. Pemberian nutrisi secara parenteral
3. Indikasi
a. Pasien tidak sadar
b. Pasien pre dan post operasi besar
e. Pasien dengan pemberian infus dan obat-obatan (iv per drip atau
bolus pada klien
f. Pasien dengan kehilangan cairan atau darah
N KEGIATAN
O
Pra Interaksi
1. a. cek riwayat medis klien
b. persiapan alat :
- Venflon, abocath atau surflo sesuai dengan ukuran yang
dibutuhkan. Dewasa : 14-20, anak-anak : 22-24, infant : 24-25
- Infus set (makro/mikro) atau Blood set
- Cairan infus atau obat sesuai kebutuhan
- Needle wing (bila diperlukan)
- Standar infus
- Tourniquet
- Perlak
- Kapas alkohol dalam tempatnya
- Larutan antiseptik dalam tempatnya
- Kasa steril dalam tempatnya
- Sarung tangan bersih
- Plester
- Bengkok, dan
- gunting
c. cuci tangan 6 langkah sesuai standar WHO

Interaksi
2. Menjelaskan :
a. Nama perawat
b. Identifikasi pasien (gelang pasien, nama, rekam medik, dll)
c. Prosedur
d. Tujuan Pemeriksaan
e. Informed Consent
f. Kontrak waktu
Kerja
3. Bawa semua alat ke dekat pasien dan mengatur posisinya di samping
tempat tidur
4. Menjaga privacy klien dengan menutup tirai / jendela
5. Mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan
6. Menentukan area pemasangan (memilih vena yang tepat dan benar.
Meminta klien untuk mengepalkan tangan.
7. Meletakkan perlak di bawah tangan yang akan dipasang infus dan
dekatkan bengkok pada klien
8. Pasang infus set ke cairan :
a. Membuka plastik infus set dengan benar
b. Tetap melindungi ujung selang tetap dalam kondisi steril
c. Pasang klem roll sekitar 2-4 cm dibawah bilik drip (chamber) dan
pindahkan klip roll pada posisi off
d. Menyambungkan infus set dengan cairan infus
e. Menggantungkan cairan infus di standar infus
f. Mengisi chamber dengan cara menekan dan lepaskan, biarkan
terisi ½ atau ¼ penuh
g. Mengisi selang infus dengan cairan
h. Menutup ujung selang infus dengan tutup (pastikan selang infus
tidak terisi udara

9. Pasang tourniket 10-12 cm diatas tempat penusukan


10. Disinfeksi vena dengan Teknik yang benar memakai larutan antiseptic
dan kemudian dihapus dengan alkohol dengan cara :
a. Memutar atau kebawah dengan satu kali asupan
11. Buka kateter venflon/abocath/surflo dan periksa apakah terdapat
kerusakan
12. Menusuk abocath ke dalam vena yang dipilih (kemiringan jarum 20
derajat)
13. Perhatikan :
a. Perhatikan adanya darah dalam kompartemen darah pada abocath,
bila ada needle perlahan dicabut dan kateter dimasukkan
perlahan-lahan
b. Tekan kateter dengan satu jari dan lepaskan seluruh neddle dari
kateter
c. Lepas atau longgarkan tourniket
d. Sambungkan kateter dengan selang infus
e. Buka klem selang infus dan observasi cairan infus menetes dengan
lancar
f. Observasi ketepatan insersi, apabila tampak bengkak : Tarik
kateter dari vena dan ulangi prosedur pemasangan infus
g. Memasang plester pada ujung kateter tapi tidak menyentuh area
penusukan untuk fiksasi
h. Oleskan antiseptic di area yang dimasuki kateter, tetapi dengan
kasa steril kering
i. Fiksasi dengan plester secara benar untuk mempertahankan
keamanan kateter agar tidak tercabut
j. Mengatur tetesan infus sesuai dengan kebutuhan klien
k. Berikan etiket pada selang infus dan kateter ( tanggal, bulan, jam
pemasangan, dan nama perawat yang memasang)
l. Pada botol infus dituliskan :
- Lamanya pemberian cairan
- Frekuensi cairan keberapa
- Banyaknya tetesan/menit yang diberikan
m. Merapikan klien dan tempat tidur
n. Membersihkan dan mengembalikan alat-alat pada tempat semula
o. Melepas sarung tangan dan mencuci tangan
p. Evaluasi dan dokumentasi tindakan pada status klien
Terminasi
14. Jelaskan hasil, beri kesempatan pasien untuk bertanya kemudian akhiri
kontrak
15. Membersihkan dan mengembalikan alat-alat pada tempat semula
16. Melepas sarung tangan dan mencuci tangan
17. Evaluasi dan dokumentasi tindakan pada status klien
a. Yang perlu di evaluasi : tempat insersi bersih, kering, tanpa myeri,
kemerahan dan ada pembengkakan atau tidak
b. Yang perlu di dokumentasikan :
- Respon pasien
- Waktu pemasangan infus
- Vena yang dipasang
- Cairan dan tetesan yang diberikan
- Nomor abocath
- Perawat yang memasang
DAFTAR PUSTAKA
Kusnanto (2016) Modul Pembelajaran Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan
Elektrolit.
Kusnanto et al. (2016) Standart Operasional Profesional Keperawatan Dasar.
Rekha, K. (2017) ‘Asuhan Keperawatan pada An. G dengan Gangguan
Kebutuhan Dasar Fisiologis: Cairan Dan Elektrolit di Lingkungan VI
Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia’, pp. 4–16.

Anda mungkin juga menyukai