Anda di halaman 1dari 13

Lex Privatum, Vol. IV/No.

2/Feb/2016

KAJIAN HUKUM HAK TANGGUNGAN


TERHADAP HAK ATAS TANAH SEBAGAI SYARAT PENDAHULUAN
MEMPEROLEH KREDIT1 A. Latar Belakang
Oleh : Nina Paputungan2 Kredit perbankan memiliki peran yang
sangat penting bagi percepatan pertumbuhan
ABSTRAK ekonomi nasional. Perbankan terutama bank
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui umum, menyalurkan kreditnya dalam bentuk
bagaimana aturan hukum pelaksanaan Hak kredit jangka pendek yang waktunya hanya
Tanggungan terhadap hak atas tanah di dalam sampai dengan 1 (satu) tahun, jangka
memperoleh kredit pada bank umum dan menengah antara 1 sampai dengan 3 tahun,
bagaimana prosedur pelaksanaan Hak dan jangka panjang dimana waktunya lebih dari
Tanggungan terhadap hak atas tanah di dalam 3 tahun. Kredit yang disalurkan pihak bank
memperoleh kredit pada bank umum. umum dapat berupa kredit konsumsi, modal
Aturan hukum pelaksanaan Hak Tanggungan kerja maupun investasi, yang akan dipilih oleh
terhadap hak atas tanah di dalam memperoleh para konsumen sesuai kebutuhan dalam upaya
kredit pada bank umum mengacu kepada UU dukungan permodalan usahanya, baik kredit
No. 4 Tahun 1996, yang mengatur lembaga untuk perseorangan maupun kepada suatu
jaminan yang disebut Hak Tanggungan. badan hukum.
Lembaga jaminan Hak Tanggungan digunakan Kredit atau pinjaman yang diberikan oleh
untuk mengikat objek jaminan utang berupa pihak bank sebagai kreditur, tentu diharapkan
tanah atau benda-benda yang berkaitan dengan akan aman dan dapat dikembalikan sesuai janji
tanah yang bersangkutan. UU Hak Tanggungan yang telah dibuat oleh para debitur. Maka
tersebut, memiliki asas-asas diantaranya: 1). untuk pengamanan kredit tersebut, bank
Mempunyai kedudukan yang diutamakan bagi mensyaratkan adanya agunan yaitu benda-
kreditur pemegang Hak Tanggungan (Pasal 1 benda baik yang bergerak maupun tidak
ayat (1) Undang-undang No. 4 Tahun 1996); 2). bergerak yang menjadi jaminan utang dari
Tidak dapat dibagi-bagi (Pasal 2 ayat (1) seorang debitur kepada pihak bank. Untuk
Undang-undang No. 4 Tahun 1996); 3). Hanya memberikan kepastian hukum terhadap
dibebankan pada hak atas tanah yang telah ada jaminan yang telah diterima bank, maka agunan
(Pasal 2 ayat (2) Undang-undang No. 4 Tahun berupa tanah dan bangunan tersebut akan
1996), dll. 2. Prosedur pelaksanaan Hak dipasang Hak Tanggungan di atasnya.
Tanggungan terhadap hak atas tanah di dalam Proses untuk pemasangan Hak Tanggungan
memperoleh kredit pada bank umum melalui tentu tidak boleh menyimpang dari ketentuan
tahapan: (1) Perjanjian utang (perikatan) yang yang telah ditetapkan melalui Undang-undang
mengandung janji untuk memberi Hak Hak Tanggungan (UUHT), mengingat pentingnya
Tanggungan) perjanjian ini bersifat konsensual keamanan terhadap fasilitas pinjaman yang
obligatoir artinya mengandung kewajiban telah diberikan oleh pihak bank terhadap
debitur untuk memberi (menyerahkan) objek debiturnya. Di samping itu menurut Undang-
Hak Tanggungan kepada kreditur. (2) Perjanjian undang Hak Tanggunga (UUHT), Hak
Pemberian Hak Tanggungan (Pasal 10 ayat (2) Tanggungan merupakan satu-satunya lembaga
UUHT), yang diawali dengan perjanjian jaminan atas tanah dan dengan lahirnya UUHT,
pemberian Hak Tanggungan dan berakhir pada univikasi Hukum Tanah Nasional telah menjadi
saat pendaftaran. Bentuk perbuatan hukum tuntas, yang merupakan salah satu tujuan
dari perjanjian pemberi hak tanggungan ini utama dari Undang-undang Pokok Agraria
adalah Akte Pemberian Hak Tanggungan (APHT) (UUPA).
yang dibuat PPAT (Pasal 10 ayat (2) jo Pasal 17 Aturan atau ketentuan dari UUHT bila dikaji,
UUHT. APHT tersebut kemudian dapat terutama pada Pasal 1 ayat (1) UUHT,
didaftarkan pada Kantor Pertanahan didalamnya mengatur mengenai Hak
Tanggungan atas tanah beserta benda-benda
1
Artikel Skripsi. yang berkaitan dengan tanah, yang dapat
2
Mahasiswa pada Fakultas Hukum Unsrat, NIM. menjadi jaminan yang dibebankan pada hak
120711526

13
Lex Privatum, Vol. IV/No. 2/Feb/2016

atas tanah sebagaimana dimaksud dalam sehingga dalam pelaksanaannya sesuai dengan
Undang-undang No. 5 Tahun 1960 Tentang peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria, berikut
atau tidak berikut benda-benda lain yang PEMBAHASAN
merupakan satu kesatuan dengan tanah itu, A. Aturan Hukum Pelaksanaan Hak
untuk pelunasan utang tertentu yang Tanggungan Terhadap Hak Atas Tanah Di
memberikan kedudukan yang diutamakan Dalam Memperoleh Kredit Perbankan
kepada kreditur tertentu, terhadap kreditur- UU No. 4 Tahun 1996 mengatur lembaga
kreditur lainnya.3 jaminan yang disebut Hak Tanggungan.
Didalam pelaksanaannya, secara hukum Lembaga jaminan Hak Tanggungan digunakan
dapat dikatakan hukum tidak menghalangi untuk mengikat objek jaminan utang yang
seorang pemilik benda yang telah dibebani berupa tanah atau benda-benda yang berkaitan
dengan suatu hak tanggungan untuk menjual dengan tanah yang bersangkutan. Dengan
agunan tersebut kepada pihak lainnya, apabila berlakunya UU No. 4 Tahun 1996, maka hipotik
diperlukan. Di sisi yang lain melalui Hak yang diatur oleh KUH Perdata dan
Tanggungan telah diberikan hak bagi seorang credietverband yang sebelumnya digunakan
kreditur untuk didahulukan dari kreditur- untuk mengikat tanah sebagai jaminan utang,
kreditur lainnya guna memperoleh pelunasan untuk selanjutnya sudah tidak dapat digunakan
atas utang seorang debitur dari hasil penjualan oleh masyarakat untuk mengikat tanah sebagai
suatu agunan tertentu yang pada agunan jaminan utang.
tersebut Hak Tanggungan itu dibebankan Sejak berlakunya UU No. 4 Tahun 1996 pada
berdasarkan perjanjian suatu Hak Tanggungan tanggal 9 April 1996, pengikatan objek jaminan
antara kreditur dengan pemilik agunan. utang berupa tanah sepenuhnya dilakukan
Ketentuan tersebut di atas secara tersirat melalui lembaga jaminan Hak Tanggungan.
mengisyaratkan adanya pihak-pihak yang Didalam Undang-undang No. 4 Tahun 1996
berhak melakukan perbuatan hukum dari tentang Hak Tanggungan dikenal beberapa asas
pemasangan Hak Tanggungan seorang debitur. Hak Tanggungan. Asas-asas itu disajikan berikut
Untuk itulah mengingat pentingnya kajian ini :4
mengenai hak tanggungan terutama tentang 1. Mempunyai kedudukan yang diutamakan
aturan hukum pelaksanaan Hak Tanggungan bagi kreditur pemegang Hak Tanggungan
terhadap hak atas tanah di dalam memperoleh (Pasal 1 ayat (1) Undang-undang No. 4
kredit pada bank umum, maka kiranya Tahun 1996);
permasalahan ini menarik untuk dikaji dan 2. Tidak dapat dibagi-bagi (Pasal 2 ayat (1)
dituangkan dalam bentuk skripsi. Undang-undang No. 4 Tahun 1996);
3. Hanya dibebankan pada hak atas tanah
B. Perumusan Masalah yang telah ada (Pasal 2 ayat (2) Undang-
1. Bagaimana aturan hukum pelaksanaan Hak Tanggungan undang
terhadap
No. 4hak
Tahun
atas1996);
tanah
di dalam memperoleh kredit pada bank umum? 4. Dapat dibebankan selain tanah juga
2. Bagaimana prosedur pelaksanaan Hak Tanggungan terhadap
berikut benda-benda
hak atas tanahlaindi yang berkaitan
dalam memperoleh kredit pada bank umum? dengan tanah tersebut (Pasal 4 ayat (4)
Undang-undang No. 4 Tahun 1996);
C Metode Penelitian 5. Dapat dibebankan atas benda lain yang
Penelitian ini menggunakan metode berkaitan dengan tanah yang baru aka
penelitian yang termasuk jenis penelitian nada di kemudian hari (Pasal 4 ayat (4)
normatif, di mana didalamnya penulis meneliti Undang-undang No. 4 Tahun 1996) dengan
dan mempelajari norma yang terdapat dalam syarat diperjanjikan secara tegas;
peraturan perundang-undangan ataupun
norma yang mengatur tentang aturan hukum
Hak Tanggungan terhadap hak atas tanah
4
H. Salim HS, Perkembangan Hukum Jaminan di
Indonesia, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, Cet. Ke-5,
3
Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Hak Tanggungan. 2011, hal. 102.

14
Lex Privatum, Vol. IV/No. 2/Feb/2016

6. Sifat perjanjiannya adalah tambahan c. Apabila Hak Tanggungan dibebankan


(accessoir) (Pasal 10 ayat (1), Pasal 18 ayat pada beberapa hak atas tanah, dapat
(1) Undang-undang No. 4 Tahun 1996); diperjanjikan dalam Akta Pemberian Hak
7. Dapat dijadikan jaminan untuk utang yang Tanggungan yang bersangkutan bahwa
baru akan ada (Pasal 3 ayat (1) Undang- pelunasan utang yang dijamin dapat
undang No. 4 Tahun 1996); dilakukan dengan cara angsuran yang
8. Dapat menjamin lebih dari satu utang besarnya sama dengan nilai masing-
(Pasal 3 ayat (2) Undang-undang No. 4 masing hak atas tanah yang merupakan
Tahun 1996); bagian dari objek Hak Tanggungan yang
9. Mengikuti objek dalam tangan siapapun akan dibebaskan dari Hak Tanggungan
objek itu berada (Pasal 7 Undang-undang tersebut sehingga kemudian Hak
No. 4 Tahun 1996); Tanggungan itu hanya membebani sisa
10. Tidak dapat diletakkan sita oleh objek Hak Tanggungan untuk menjamin
pengadilan; sisa utang yang belum dilunasi (Pasal 2
11. Hanya dapat dibebankan atas tanah ayat (2)).
tertentu (Pasal 8, Pasal 11 ayat (1) Undang- d. Utang yang dijamin pelunasannya dengan
undang No. 4 Tahun 1996); Hak Tanggungan dapat berupa uang yang
12. Wajib didaftarkan (Pasal 13 Undang- telah ada atau yang telah diperjanjikan
undang No. 4 Tahun 1996); dengan jumlah tertentu atau jumlah yang
13. Pelaksanaan eksekusi mudah dan pasti; ada pada saat permohonan eksekusi Hak
14. Dapat dibebankan dengan disertai janji- Tanggungan diajukan, dapat ditentukan
janji tertentu (Pasal 11 ayat (2) Undang- berdasarkan perjanjian utang piutang
undang No. 4 Tahun 1996); atau perjanjian lain yang menimbulkan
utang piutang yang bersangkutan (Pasal 3
Sehubungan dengan ciri-ciri Hak Tanggungan ayat (1)).
sebagaimana yang telah disebutkan di atas, e. Hak Tanggungan yang dapat diberikan
maka dapat dikemukakan pula beberapa untuk suatu utang yang berasal dari
ketentuan di antara 31 pasal yang terdapat suatu hubungan hukum atau untuk satu
dalam UU No. 4 Tahun 1996 sebagai berikut :5 utang atau lebih yang beraal dari
1. Pengertian dan sifat Hak Tanggungan beberapa hubungan hukum (Pasal 3 ayat
a. Hak Tanggungan atas tanah beserta (2)).
benda-benda yang berkaitan dengan Penjelasan Pasal 3 antara lain
tanah, yang selanjutnya disebut Hak menjelaskan bahwa : utang yang dijamin
Tanggungan, adalah hak jaminan yang dengan Hak Tanggungan dapat berupa
dibebankan pada hak atas tanah utang yang sudah ada maupun yang
sebagaimana dimaksud dalam Undang- belum ada, tetapi sudah diperjanjikan,
undang No. 5 Tahun 1960 tentang misalnya utang yang timbul dari
Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria, pembayaran yang dilakukan oleh kreditur
berikut atau tidak berikut benda-benda untuk kepentingan debitur dalam rangka
lain yang merupakan satu kesatuan pelaksanaan bank garansi. Jumlahnyapun
dengan tanah itu, untuk pelunasan utang dapat ditentukan secara tetap di dalam
tertentu, yang memberikan kedudukan perjanjian yang bersangkutan dan dapat
yang diutamakan kepada kreditur pula ditentukan kemudian berdasarkan
terhadap kreditur-kreditur lain (Pasal 1 cara perhitungan yang ditentukan dalam
angka 1). perjanjian yang menimbulkan hubungan
b. Hak Tanggungan mempunyai sifat tidak utang-piutang yang bersangkutan,
dapat dibagi-bagi kecuali jika misalnya utang bunga atas pinjaman
diperjanjikan dalam Akta Pemberian Hak pokok dan ongkos-ongkos lain yang
Tanggungan (Pasal 2 ayat (1)). jumlahnya baru dapat ditentukan
kemudian.
5
Ibid, hal. 26.

15
Lex Privatum, Vol. IV/No. 2/Feb/2016

2. Subjek dan Objek Hak Tanggungan d. Apabila bangunan, tanaman, dan hasil
Subjek Hak Tanggungan diatur dalam Pasal karya sebagaimana dimaksud pada ayat
8 sampai dengan Pasal 9 Undang-undnag (4) tidak dimiliki oleh pemegang hak
Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak
atas tanah, pembebanan Hak
Tanggungan. Dalam kedua pasal itu
ditentukan bahwa yang dapat menjadi Tanggungan atas benda-benda tersebut
subjek hukum dalam pembebanan Hak hanya dapat dilakukan dengan
Tanggungan adalah pemberi Hak penandatanganan serta pada Akta
Tanggungan dan pemegang Hak Pemberian Hak Tanggungan yang
Tanggungan.6 Pemberi Hak Tanggungan bersangkutan oleh pemiliknya atau
dapat perorangan atau badan hukum, yang yang diberi kuasa untuk itu olehnya
mempunyai kewenangan untuk melakukan
dengan akta autentik (Pasal 4 ayat (5)).
perbuatan hukum terhadap objek Hak
Tanggungan. Pemegang Hak Tanggungan Menurut penjelasan Pasal 4 antara lain
terdiri dari perorangan atau badan hukum, dijelaskan bahwa : Bangunan yang
yang berkedudukan sebagai pihak dapat dibebani Hak Tanggungan
berpiutang. Biasanya dalam praktik bersamaan dengan tanahnya adalah
pemberi Hak Tanggungan disebut dengan meliputi bangunan yang berada di atas
debitur, yaitu orang meminjamkan uang di maupun di bawah permukaan tanah
lembaga perbankan, sedangkan penerima misalnya basement yang ada
Hak Tanggungan disebut dengan istilah hubungannya dengan hak atas tanah
kreditur, yaitu orang atau badan hukum yang bersangkutan. Adapun akta
yang berkedudukan sebagai pihak autentik yang dimaksud adalah Surat
berpiutang. Kuasa Membebankan Hak Tanggungan
a. Hak atas tanah yang dapat dibebani Hak atas benda-benda yang merupakan satu
kesatuan dengan tanah untuk dibebani
Tanggungan adalah : (a) hak milik;
Hak Tanggungan bersama-sama tanah
(b) hak guna usaha; (c) hak guna yang bersangkutan.7
bangunan (Pasal 4 ayat (1)). e. Suatu objek Hak Tanggungan dapat
b. Selain hak-hak atas tanah sebagaimana dibebani lebih dari satu Hak
dimaksud pada ayat (1), hak pakai atas Tanggungan guna menjamin pelunasan
tanah Negara yang menurut ketentuan lebih dari satu utang. Peringkat masing-
yang berlaku wajib didaftar dan masing Hak Tanggungan ditentukan
menurut sifatnya dapat menurut tanggal pendaftarannya pada
dipindahtangankan, dapat juga kantor pertanahan. Dalam hal didaftar
dibebani Hak Tanggungan (Pasal 4 ayat pada tanggal yang sama, peringkatnya
(2)). ditentukan menurut tanggal pembuatan
c. Hak Tanggungan dapat juga dibebankan Akta Pemberian Hak Tanggungan (Pasal
pada hak atas tanah berikut bangunan, 5). Penjelasan Pasal 5 antara lain
tanaman, dan hasil karya yang telah ada menjelaskan bahwa suatu objek Hak
atau aka nada yang merupakan Tanggungan dapat dibebani lebih dari
satu kesatuan dengan tanah tersebut, satu Hak Tanggungan sehingga terdapat
dan yang merupakan milik pemegang pemegang Hak Tanggungan peringkat
hak atas tanah yang pembebanannya pertama, peringkat kedua dan
dengan tegas dinyatakan di dalam seterusnya.
Akta Pemberian Hak Tanggungan yang Pada dasarnya tidak setiap hak atas tanah
bersangkutan (Pasal 4 ayat (4)). dapat dijadikan jaminan utang, tetapi hak atas

6 7
H. Salim HS, Op.Cit, hal. 104. Ibid, hal. 28.

16
Lex Privatum, Vol. IV/No. 2/Feb/2016

tanah yang dapat dijadikan jaminan harus merupakan hak milik pemegang hak
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :8 atas tanah yang pembebanannya
1. Dapat dinilai dengan uang, karena dengan tegas dan dinyatakan di dalam
utang yang dijamin berupa uang; akta pemberian hak atas tanah yang
2. Termasuk hak yang didaftar dalam bersangkutan.
daftar umum, karena harus Berdasarkan kelima hak atas tanah
memenuhi syarat publisitas; tersebut, maka ysng memerlukan
3. Mempunyai sifat dapat penjelasan lebih lanjut adalah mengenai
dipindahtangankan, karena apabila Hak Milik, HGU, HGB, dan Hak Pakai,
debitur cidera janji benda yang sedangkan hak atas tanah berikut
dijadikan jaminan utang akan dijual di bangunan, tanamana dan hasil karya yang
muka umum; dan telah ada cukup jelas.
4. Memerlukan penunjukkan dengan 3. Hak Pemegang Hak Tanggungan Perikat
undang-undang. Pertama
Di dalam KUH Perdata dan ketentuan Bila debitur cedera janji, pemegang Hak
mengenai credietverband dalam Staatsblad Tanggungan peringkat pertama
1908-542 sebagaimana telah diubah mempunyai hak untuk menjual objek Hak
dengan Staatsblad 1937-190, telah diatur Tanggungan atas kekuasaan sendiri melalui
tentang objek hipotik dan credietverband. pelelangan umum serta mengambil
Objek hipotik dan credietverband meliputi pelunasan piutangnya dari hasil penjualan
: tersebut (Pasal 6).
1. Hak Milik (eigendom) Dari penjelasan Pasal 6 antara lain dapat
2. Ha Guna Bangunan (HGB) diketahui bahwa hak untuk menjual atas
3. Hak Guna Usaha (HGU) kekuasaan sendiri tersebut merupakan
Objek hipotik dan credietverband hanya salah satu perwujudan dari kedudukan
meliputi hak-hak atas tanah saja tidak diutamakan oleh pemegang Hak
meliputi benda-benda yang melekat Tanggungan dan pelelangan umum
dengan tanah, seperti bangunan, tanaman tersebut tanpa memerlukan persetujuan
segala sesuatu di atas tanah. Namun, lagi dari pemberi Hak Tanggungan yang
dalam Undang-undang Nomor 4 Tahun didasarkan pada janji yang diberikan oleh
1996, tidak hanya pada ketiga hak atas pemberi Hak Tanggungan.
tanah tersebut yang menjadi objek Hak 4. Hak Tanggungan Mengikuti Objeknya
Tanggungan, tetapi telah ditambah dan Hak Tanggungan tetap mengikuti objeknya
dilengkapi dengan hak-hak lainnya. Dalam dalam tangan siapapun objek tersebut
Pasal 4 sampai dengan Pasal 7 Undang- berada (Pasa 7).
undang Nomor 4 Tahun 1996 telah Penjelasan Pasal 7 menjelaskan bahwa :
ditunjuk secara tegas hak atas tanah yang sifat ini merupakan salah satu jaminan
dapat dijadikan jaminan hutang. Ada lima khusus bagi kepentingan pemegang Hak
jenis hak atas tanah yang dapat dijaminkan Tanggungan. Walaupun objek Hak
dengan Hak Tanggungan, yaitu :9 Tanggungan sudah berpindahtangan dan
1. Hak Milik menjadi milik pihak lain, kreditur masih
2. Hak Guna Usaha tetap dapat menggunakan haknya
3. Hak Guna Bangunan melakukan eksekusi jika debitur cidera
4. Hak Pakai, baik Hak Milik maupun hak janji.10
atas tanah Negara 5. Pemberi dan Pemegang Hak Tanggungan
5. Hak atas tanah berikut bangunan, a. Pemberi Hak Tanggungan adalah orang
tanaman, dan hasil karya yang telah atau badan hukum yang
ada atau aka nada merupakan satu mempunyai kewenangan untuk
kesatuan dengan tanah tersebut dan
melakukan perbuatan hukum terhadap
8
Ibid, hal. 104.
9 10
Ibid, hal. 105. Ibid, hal. 29.

17
Lex Privatum, Vol. IV/No. 2/Feb/2016

objek Hak Tanggungan. Kewenangan b. Dilakukan dengan pembuatan Akta


tersebut harus ada pada pemberi Pemberian Hak Tanggungan (APHT) oleh
Hak Tanggungan pada saat pendaftaran PPAT sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Hak Tanggungan dilakukan (Pasal
c. Objek Hak Tanggungan berupa hak atas
8). tanah yang berasal dari konversi hak lama
Dari penjelasan umum UU No. 4 Tahun yang telah memenuhi syarat didaftarkan,
1996 antara lain dijelaskan bahwa pada akan tetapi belum dilakukan, pemberian
saat pembuatan SKMHT dan Akta Hak Tanggungan dilakukan bersamaan
Pemberian Hak Tanggungan, harus dengan permohonan pendaftaran hak atas
sudah ada keyakinan pada notaries atau tanah yang bersangkutan.
Prosedur pembebanan Hak Tanggungan
PPAT yang bersangkutan bahwa
yang menggunakan surat kuasa pembebanan
pemberi Hak Tanggungan mempunyai Hak Tanggungan, sebagaimana yang dimaksud
kewenangan untuk melakukan dalam Pasal 15 Undang-undang Nomor 4 Tahun
perbuatan hukum terhadap objek Hak 1996 disajikan berikut ini :12
Tanggungan yang dibebankan. a. Wajib dibuatkan dengan akta notaris atau
Walaupun kepastian mengenai akta PPAT dan memenuhi persyaratan
dimilikinya kewenangan tersebut baru sebagai berikut :
1. Tidak memenuhi kuasa untuk
dipersyaratkan pada waktu
melakukan perbuatan hukum lain
pemberian Hak Tanggungan itu didaftar. daripada membebankan Hak
b. Pemegang Hak Tanggungan adalah Tanggungan;
orang atau badan hukum yang 2. Tidak memuat kuasa substitusi;
berkedudukan sebagai pihak yang 3. Mencantumkan secara jelas objek Hak
berpiutang (Pasal 9). Tanggungan, jumlah utang dan nama
serta identitas krediturnya, nama dan
B. Prosedur Pelaksanaan Hak Tanggungan identitas debitur apabila debiturr
Terhadap Hak Atas Tanah Di Dalam bukan pemberi Hak Tanggungan.
Memperoleh Kredit Perbankan b. Tidak dapat ditarik kembali atau tidak
1. Tata cara Pemberian Hak Tanggungan dapat berakhir oleh sebab apap pun
Tata cara pemberian Hak Tanggungan diatur kecuali karena kuasa tersebut telah
dalam Pasal 10 dan Pasal 15 Undang-undang dilaksanakan atau karena telah habis
Nomor 4 Tahun 1996. Dalam Pasal 10 Undang- jangka waktunya.
undang Nomor 4 Tahun 1996 diatur tentang c. Surat kuasa membebankan Hak
tata cara pemberian Hak Tanggungan oleh Tanggungan mengenai hak atas tanah yang
pemberi Hak Tanggungan secara langsung, sudah terdaftar wajib diikuti dengan
sedangkan dalam Pasal 15 Undang-undang pembuatan APHT selambat-lambatnya 1
Nomor 4 Tahun 1996 diatur tentang pemberian (satu) bulan sesudah diberikan.
kuasa pembebanan Hak Tanggungan oleh d. Surat kuasa membebankan Hak
pemberi Hak Tanggungan kepada penerima Tanggungan mengenai hak atas tanah yang
kuasa. belum terdaftar wajib diikuti dengan
Prosedur pemberian Hak Tanggungan, pembuatan Akta Pemberian Hak
dengan cara langsung disajikan berikut ini :11 Tanggungan (APHT) selambat-lambatnya 3
a. Didahului janji untuk memberikan Hak (tiga) bulan sesudah diberikan. Prosedur
Tanggungan sebagai jaminan pelunasan pada huruf c dan d tidak berlaku dalam hal
utang tertentu, yang merupakan hak surat kuasa membebankan Hak
terpisah dari perjanjian utang piutang. Tanggungan diberikan untuk menjamin
kredit tertentu yang dtetapkan dalam

11 12
Ibid, hal. 146. Ibid.

18
Lex Privatum, Vol. IV/No. 2/Feb/2016

peraturan perundang-undangan yang suatu domisili pilihan di Indonesia. Apabila


berlaku. domisili itu tidak dicantumkan, kantor PPAT
Ada 2 alasan pembuatan dan penggunan tempat pembuatan Akta Pemberian Hak
Surat Kuasa Memasang hak Tanggungan Tanggungan dianggap sebagai domisili
(SKMHT), yaitu : (1) Subjektif, dan (2) Objektif. yang dipilih;
Yang termasuk alasan subjektif adalah :13 c. Nilai tanggungan; dan
a. Pemberi Hak Tanggungan tidak dapat hadir d. Uraian yang jelas mengenai objek Hak
sendiri di hadapan notaries/PPAT untuk Tanggungan.
membuat akta Hak Tanggungan; Tidak dicantumkannya secara lengkap hal-hal
b. Prosedur pembebanan Hak Tanggungan tersebut dalam Akta Pemberian Hak
panjang/lama; Tanggungan mengakibatkan akta yang
c. Biaya pembuatan Hak Tanggungan cukup bersangkutan batal demi hukum. Artinya bahwa
tinggi; dari semula akta itu dianggap tidak pernah ada.
d. Kredit yang diberikan jangka pendek; Ini dimaksudkan untuk memenuhi asas
e. Kredit yang diberikan tidak besar/kecil; spesialitas dari Hak Tangungan, baik mengenai
f. Debitur sangat dipercaya/bonafid; subjek, objek maupun hutang yang dijamin. Isi
Akta Pemberian Hak Tanggungan yang sifatnya
Termasuk alasan objektif adalah : fakultatif adalah bahwa isi yang dicantumkan
a. Sertifikat belum diterbitkan; dalam akta itu tidak diwajibkan atau bersifat
b. Balik nama atas tanah pemberi Hak pilihan dan tidak mempunyai pengaruh
Tanggungan belum dilakukan; terhadap sahnya suatu akta. Pihak-pihak bebas
c. Pemecahan/penggabungan tanah belum menentukan untuk menyebutkan atau tidak
selesai dilakukan atas nama pemberi Hak menyebutkan janji-janji itu di dalam Akta
Tanggungan; Pemberian Hak Tanggungan. Dengan dimuatnya
d. Roya/pencoretan belum dilakukan; janji-janji tersebut dalam Akta Pemberian Hak
Tanggungan yang kemudian didaftar pada
2. Bentuk dan Substansi Akta Pemberian Hak Kantor Pertanahan, janji-janji tersebut juga
Tanggungan mempunyai kekuatan mengikat terhadap pihak
Pemberian Hak Tanggungan dilakukan dalam ketiga. Janji-janji yang dapat dicantumkan
bentuk Akta Pemberian Hak Tanggungan. Akta dalam Akta Pemberian Hak Tanggungan antara
ini dibuat di muka dan di hadapan Pejabat lain :15
Pembuat Akta Tanah (PPAT) (Pasal 10 ayat (2) a. Janji yang membatasi kewenangan
Undang-undang Nomor 4 Tahun 1996). pemberi Hak Tanggungan untuk
Sedangkan isi akta pemberian tanggungan, menyerahkan objek Hak Tanggungan
telah diatur dalam Pasal 11 Undang-undang dan/atau menentukan atau mengubah
Nomor 4 Tahun 1996. Isi akta pemberian Hak jangka waktu sewa dan/atau menerima
Tanggungan dibedakan menjadi 2 (dua) macam, uang sewa di muka, kecuali dengan
yaitu yang sifatnya wajib dan fakultatif. Yang persetujuan tertulis lebih dahulu dari
dimaksud dengan isi yang sifatnya wajib adalah pemegang Hak Tanggungan;
bahwa di dalam akta itu harus memuat b. Janji yang membatasi kewenangan
substansi yang harus ada di dalam Akta pemberi Hak Tanggungan untuk mengubah
Pemberian Hak Tanggungan. Hal-hal yang wajib bentuk atau tata susunan objek Hak
dimuat dalam Akta Pemberian Hak Tanggungan, Tanggungan;
meliputi :14 c. Janji yang memberikan kewenangan
a. Nama dan identitas pemegang dan kepada pemegang Hak Tanggungan untuk
pemberi Hak Tanggungan; mengelola objek Hak Tanggungan
b. Domisili para pihak. Apabila di antara berdasarkan penetapan Ketua Pengadilan
mereka ada yang berdomisili di luar Negri yang daerah hukumnya meliputi
Indonesia, baginya harus pula dicantumkan
13
Ibid, hal. 147.
14 15
Ibid, hal. 162. Ibid.

19
Lex Privatum, Vol. IV/No. 2/Feb/2016

objek Hak Tanggungan apabila debitur Tanggungan apabila debitur cidera janji. Janji
sungguh-sungguh cedera janji; semacam ini batal demi hukum, artinya bahwa
d. Janji yang memberikan kewenangan dari semula perjanjian itu dianggap tidak ada
kepada pemegang Hak Tanggungan untuk (Pasal 12 Undang-undang Nomor 4 Tahun
menyelamatkan objek Hak Tanggungan, 1996).16
jika hal itu diperlukan untuk pelaksanaan Hal-hal yang dimuat dalam akta pemberian Hak
eksekusi atau untuk mencegah menjadi Tanggungan, meliputi :17
hapusnya atau dibatalkannya hak yang a. Tanggal dibuatnya akta;
menjadi objek Hak Tanggungan karena b. Subjeknya, yaitu pemberi Hak Tanggungan
tidak dipenuhi atau dilanggarnya dan penerima Hak Tanggungan;
ketentuan undang-undang; c. Objeknya, yaitu berupa hak atas tanah dari
e. Janji bahwa pemegang Hak Tanggungan pemberi Hak Tanggungan;
pertama mempunyai hak untuk menjual d. Janji-janji yang disepakati oleh kedua belah
atas kekuasaan sendiri objek Hak pihak;
Tanggungan apabila debitur cedera janji; e. Asuransi terhadap bahaya kebakaran dan
f. Janji yang diberikan oleh pemegang Hak malapetaka lainnya;
Tanggungan pertama bahwa objek Hak f. Domisili yang dipilih oleh para pihak;
Tanggungan tidak akan dibersihkan dari g. Biaya pembuatan akta;
Hak Tanggungan; h. Saksi; dan
g. Janji bahwa pemberi Hak Tanggungan tidak i. Tanda tangan para pihak, saksi dan PPAT.
akan melepaskan haknya atas objek Hak Pendaftaran Hak Tanggungan diatur dalam
Tanggungan tanpa persetujuan tertulis Pasal 13 sampai dengan Pasal 14 Undang-
lebih dahulu dari pemegang Hak undang Nomor 4 Tahun 1996. Akta Pemberian
Tanggungan; Hak Tanggungan yang dibuat oleh PPAT wajib
h. Janji bahwa pemegang Hak Tanggungan didaftarkan. Secara sistematis tata cara
akan memperoleh seluruh atau sebagian pendaftaran dikemukakan berikut ini :
dari ganti rugi yang diterima pemberi Hak 1. Pendaftaran dilakukan di Kantor
Tanggungan untuk pelunasan piutangnya Pertanahan;
apabila objek Hak Tanggungan dilepaskan 2. PPAT dalam waktu 7 hari setelah
haknya oleh pemberi Hak Tanggungan atau ditandatangani pemberian Hak
dicabut haknya untuk kepentingan umum; Tanggungan wajib mengirimkan akta
i. Janji bahwa pemegang Hak Tanggungan pendaftaran Hak Tanggungan dari warkah
akan memperoleh seluruh atau sebagian lainnya kepada Kantor Pertanahan serta
dari uang asuransi yang diterima pemberi berkas yang diperlukan. Berkas itu meliputi
Hak Tanggungan untuk pelunasan :
piutangnya, jika objek Hak Tanggungan a. Surat pengantar dari PPAT yang dibuat
diasuransikan; rangkap 2 (dua) dan memuat daftar
j. Janji bahwa pemberi Hak Tanggungan akan jenis surat-surat yang disampaikan;
mengosongkan objek Hak Tanggungan b. Surat permohonan pendaftaran Hak
pada waktu eksekusi Hak Tanggungan; dan Tanggungan dari penerima Hak
k. Janji bahwa sertifikat hak atas tanah yang Tanggungan;
telah dibubuhi catatan pembebanan Hak c. Fotocopy surat identitas pemberi dan
Tanggungan dikembalikan kepada pemegang Hak Tanggungan;
pemegang hak atas tanah yang d. Sertifikat asli hak atas tanah atau hak
bersangkutan (Pasal 11 ayat (2) Undang- milik atas satuan rumah susun yang
undang Nomor 4 Tahun 1996). menjadi objek Hak Tanggungan;
Janji yang tidak diperkenankan e. Lembar kedua akta pemberian Hak
dicantumkan dalam Akta Pemberian Hak Tanggungan;
Tanggungan adalah janji yang memberikan
kewenangan kepada pemegang Hak
16
Tanggungan untuk memiliki objek Hak Ibid, hal. 164.
17
Ibid, hal. 175.

20
Lex Privatum, Vol. IV/No. 2/Feb/2016

f. Salinan akta pemberian Hak akta peralihan haknya dan belum terdaftar
Tanggungan yang sudah diparaf oleh ke atas nama Pemberi Hak Tanggungan :18
PPAT yang bersangkutan untuk a. Surat pengantar dari PPAT yang
disahkan sebagai salinan oleh Kepala bersangkutan
Kantor Pertanahan untuk pembuatan b. Asli sertifikat hak atas tanah
sertifikat Hak Tanggungan; c. Asli bukti terjadinya
g. Bukti pelunasan biaya pendaftaran peristiwa/perbuatan hukum
Hak Tanggungan (Pasal 1 Peraturan beralihnya hak atas tanah nama
Menteri Negara Agraria/Kepala Badan pemberi Hak Tanggungan, misalnya
Pertanahan Nasional Nomor 5 Tahun surat keterangan waris, akta
1996 tentang Pendaftaran Hak pembagian harta warisan atau akta
Tanggungan). pemindahan hak atas tanah.
3. Kantor Pertanahan membuatkan buku d. Asli Akta Pemberian Hak Tanggungan
tanah Hak tanggungan dan mencatatnya e. Bukti dipenuhinya persyaratan
dalam buku tanah hak atas tanah yang teknik/administratif, misalnya apabila
menjadi objek Hak Tanggungan serta diperlukan untuk memenuhi PMA
menyalin cacatan tersebut pada sertifikat (Peraturan Menteri Agraria) Nomor 14
hak atas tanah yang bersangkutan; Tahun 1961, SK.59/dda/1970, biaya
4. Tanggal buku tanah Hak Tanggungan pendaftaran peralihan Hak
adalah tanggal hari ketujuh setelah Tanggungan dan syarat administratif
penerimaan secara lengkap surat-surat lain sesuai dengan ketentuan yang
yang diperlukan bagi pendaftarannya. Jika berlaku, sebagaimana yang dimaksud
hari ketujuh itu jatuh pada hari libur, buku Ie, yaitu bukti dipenuhinya
tanah yang bersangkutan diberi tanggal persyaratan administratif yang
hari kerja berikutnya. didasarkan pada minimal peraturan
Di dalam Surat Menteri Negara/Kepala tertulis tingkat menteri atau disetujui
Badan Pertanahan Nasional, Nomor : 600- menteri.
1035A, perihal persyaratan pendaftaran Surat-surat/dokumen yang diperlukan bagi
Hak Tanggungan, tertanggal 18 April 1996 sebagian tanah yang sudah bersertifikat
yang ditujukan kepada Kakanwil BPN yang perlu dilakukan pemisahan :19
Propinsi dan Kakanwil Pertanahan a. Surat pengantar dari PPAT yang
Kabupaten/kota seluruh bersangkutan
Indonesia.Kelengkapan surat- b. Asli Akta Pemberian Hak Tanggungan
surat/dokumen yang diperlukan untuk c. Sertifikat atas nama pemberi Hak
kelengkapan administrasi disajikan berikut Tanggungan
ini. Surat-surat/dokumen yang diperlukan d. Bukti dipenuhinya persyaratan
bagi tanah sudah bersertifikat atas nama teknik/administratif, misalnya apabila
Pemberi Hak Tanggungan : diperlukan untuk memenuhi PMA
a. Surat pengantar dari PPAT yang (Peraturan Menteri Agraria, Nomor 14
bersangkutan Tahun 1961, SK.59/dda/1970, biaya
b. Asli sertifikat Hak Tanggungan pendaftaran peralihan Hak
c. Asli Akta Pemberian Hak Tanggungan Tanggungan dan syarat administratif
d. Pelunasan biaya pendaftaran Hak lain sesuai dengan ketentuan yang
Tanggungan berlaku, sebagaimana yang dimaksud
e. Bukti dipenuhinya persyaratan Ie, yaitu bukti dipenuhinya
administrasi yang didasarkan pada persyaratan administratif yang
minimal peraturan tertulis tingkat didasarkan pada minimal peraturan
menteri atau disetujui menteri tertulis tingkat menteri atau disetujui
Surat-surat/dokumen yang diperlukan bagi menteri.
tanah sudah bersertifikat dan sudah ada
18
Ibid, hal. 181.
19
Ibid, hal. 182.

21
Lex Privatum, Vol. IV/No. 2/Feb/2016

Surat-surat/dokumen yang diperlukan bagi 4. Permeneg/Ka. BPN No. 3 Tahun


tanah bekas milik adat belum bersertifikat 1995
(melalui penegasan hak/konversi) :20 5. Pasal 10 ayat (3) beserta
a. Surat pengantar dari PPAT yang penjelasannya Undang-undang
bersangkutan Hak Tanggungan
b. Asli Akta Pemberian Hak Tanggungan d. Gambar situasi/surat ukur bidang
c. Surat-surat bukti hak/jenis hak tanah dimaksud
dimaksud : e. Hasil pengumuman dimaksud Pasal 18
1. Pasal II Ketentuan Konversi UUPA ayat (2) PP Nomor 10 Tahun 1961
2. Pasal 25 PP No. 10 Tahun 1961 selama 2 (dua) bulan, tanpa
3. PMPA Nomor 2 Tahun 1962 sanggahan, terhadap penyelidikan
4. Permeneg/Ka. BPN No. 3 Tahun riwayat tanah dengan alat-alat
1995 pembuktian dimaksud pada c dan d.
5. Pasal 10 ayat (3) beserta f. Bukti dipenuhinya persyaratan
penjelasannya Undang-undang teknik/administratif, misalnya apabila
Hak Tanggungan diperlukan untuk memenuhi PMA
d. Gambar situasi/surat ukur bidang (Peraturan Menteri Agraria, Nomor 14
tanah dimaksud Tahun 1961, SK.59/dda/1970, biaya
e. Hasil pengumuman dimaksud Pasal 18 pendaftaran peralihan Hak
ayat (2) PP Nomor 10 Tahun 1961 Tanggungan dan syarat administratif
selama 2 (dua) bulan, tanpa lain sesuai dengan ketentuan yang
sanggahan, terhadap penyelidikan berlaku, sebagaimana yang dimaksud
riwayat tanah dengan alat-alat Ie, yaitu bukti dipenuhinya
pembuktian dimaksud pada c dan d. persyaratan administratif yang
f. Bukti dipenuhinya persyaratan didasarkan pada minimal peraturan
teknik/administratif, misalnya apabila tertulis tingkat menteri atau disetujui
diperlukan untuk memenuhi PMA menteri.
(Peraturan Menteri Agraria, Nomor 14 g. SK Pengakuan Hak
Tahun 1961, SK.59/dda/1970, biaya Kelengkapan surat/dokumen ini dipakai
pendaftaran peralihan Hak sebagai dasar untuk menyatakan berkas
Tanggungan dan syarat administratif permohonan sudah lengkap untuk dapat
lain sesuai dengan ketentuan yang diproses pembuatan buku tanah Hak
berlaku, sebagaimana yang dimaksud Tanggungannya. Apabila
Ie, yaitu bukti dipenuhinya kekuranglengkapan surat/dokumen
persyaratan administratif yang pendaftaran Hak Tanggungan dinyatakan:22
didasarkan pada minimal peraturan a. Secara tertulis yang ditujukan kepada
tertulis tingkat menteri atau disetujui pemohon selambat-lambatnya 7
menteri. (tujuh) hari kerja setelah tanggal
Surat-surat/dokumen yang diperlukan bagi diterimanya warkah yang dilampirkan
tanah bekas milik adat belum bersertifikat pada surat pengantar dari PPAT
(melalui penegasan hak/konversi) :21 dengan menyatakan alasan dan
a. Surat pengantar dari PPAT yang kekurangannya;
bersangkutan b. Pernyataan tertulis mengenai
b. Asli Akta Pemberian Hak Tanggungan ketidaklengkapan surat/dokumen
c. Surat-surat bukti hak/jenis hak tersebut di atas ditandatangani oleh
dimaksud : Kepala Seksi Pengukuran dan
1. Pasal II Ketentuan Konversi UUPA Pendaftaran Tanah atas nama Kepala
2. Pasal 25 PP No. 10 Tahun 1961 Kantor Pertanahan setempat.
3. PMPA Nomor 2 Tahun 1962
20
Ibid, hal. 183.
21 22
Ibid. Ibid, hal. 184.

22
Lex Privatum, Vol. IV/No. 2/Feb/2016

5. Hak Tanggungan lahir pada hari tanggal cara sebagai berikut : (1) pinjaman uang mesti
buku tanah Hak Tanggungan dibuatkan ditetapkan dengan akta autentik, (2) dalam akta
(Pasal 13 Undang-undang Nomor 4 Tahun autentik mesti dijelaskan besarnya jumlah
1996) pinjaman dan diperuntukkan melunasi hutang
6. Kantor Pertanahan menerbitkan Sertifikat debitur, da (3) tanda pelunasan berisi
Hak Tanggungan. Sertifikat Hak pernyataan, bahwa uang pembayaran hutang
Tanggungan memuat irah-irah dengan diserahkan kepada kreditur, adalah uang yang
kata-kata “Demi Keadilan Berdasarkan berasal dari pihak ketiga. Sedangkan subrogasi
Ketuhanan Yang Maha Esa”. Sertifikat Hak karena undang-undang terjadi karena adanya
Tanggungan mempunyai kekuatan pembayaran yang dilakukan pihak ketiga untuk
eksekutorial yang sama dengan putusan kepentingannya sendiri, seorang kreditur
pengadilan. Sertifikat Hak Tanggungan melunasi hutang kepada kreditur lain yang sifat
diberikan kepada pemegang Hak hutangnya mendahului. Akibat adanya
Tanggungan. subrogasi adalah beralihnya hak tuntutan dari
Apabila diperhatikan prosedur kreditur kepada pihak ketiga. Peralihan hak itu
pendaftaran di atas, tampaklah bahwa meliputi hak dan tuntutan (Pasal 1400 KUH
momentum lahirnya pembebanan Hak Perdata).Yang dimaksud dengan sebab-sebab
Tanggungan atas tanah adalah pada saat hari lain adalah hal-hal lain selain yang dirinci dalam
buku tanah Hak Tanggungan dibuatkan di ayat ini, misalnya dalam hal terjadinya
Kantor Pertanahan. pengambilalihan atau penggabungan
Pada dasarnya Hak Tanggungan dapat perusahaan sehingga menyebabkan beralihnya
dialihkan kepada pihak lainnya. Peralihan Hak piutang dari perusahaan semula kepada
Tanggungan ini diatur dalam Pasal 16 sampai perusahaan baru. Peralihan hak tanggungan
dengan Pasal 17 Undang-undang Nomor 4 wajib didaftarkan oleh kreditur yang baru
Tahun 1996. Peralihan Hak Tanggungan dapat kepada Kantor Pertanahan. Hal-hal yang
dilakukan dengan cara (1) cessi, (2) subrogasi, dilakukan oleh Kantor Pertanahan berkaitan
(3) Pewarisan, dan (4) sebab-sebab lainnya.23 dengan pendaftaran peralihan Hak Tanggungan
Cessi adalah perbuatan hukum mengalihkan adalah melakukan (1) Pencatatan pada buku
piutang oleh kreditur pemegang Hak tanah Hak Tanggungan, (2) Buku-buku hak atas
Tanggungan kepada pihak lainnya. Cessi harus tanah yang menjadi objek Hak Tanggungan, dan
dilakukan dengan akta autentik dan akta di (3) menyalin catatan tersebut pada sertifikat
bawah tangan. Secara lisan tidak sah. Hak Tanggungan dan sertifikat hak atas tanah
Subrogasi adalah penggantian kreditur oleh yang bersangkutan (Pasal 2 ayat (2) dan ayat (3)
pihak ketiga yang melunasi hutang debitur. Ada Undang-undang Nomor 4 Tahun 1996). Tanggal
dua cara terjadinya subrogasi, yaitu (1) pencatatan pada buku tanah adalah tanggal
perjanjian (kontraktual), dan (2) Undang- hari ketujuh setelah diterimanya secara lengkap
undang. Subrogasi kontraktual dilakukan surat-surat yang diperlukan bagi pendaftaran
dengan cara : (1) kreditur menerima beralihnya Hak Tanggungan dan jika pada hari
pembayaran baik untuk sebagian maupun ketujuh itu jatuh pada hari libur, catatan itu
untuk seluruhnya dari pihak ketiga, dan serta diberi bertanggal hari kerja berikutnya.
merta mengalihkan hak dan tuntutan yang Sedangkan momentum berlakunya peralihan
dimilikinya terhadap orang ketiga tersebut, (2) Hak Tanggungan bagi pihak ketiga, yaitu pada
pihak ketiga membantu debitur. Debitur hari tanggal pencatatan pada buku tanah oleh
meminjamkan uang dari pihak ketiga yang Kantor Pertanahan.25
dipergunakan untuk membayar hutang kepada Hapusnya Hak Tanggungan diatur dalam
kreditur, dan sekaligus menempatkan pihak Pasal 18 sampai dengan Pasal 19 Undnag-
ketiga tadi menggantikan kedudukan semula undang Nomor 4 Tahun 1996. Yang dimaksud
terhadap diri debitur.24 Supaya subrogasi ini dengan hapusnya Hak Tanggungan adalah tidak
dianggap sah, maka harus diikuti dengan tata
23
Ibid, hal. 185.
24 25
Ibid. Ibid, hal. 186.

23
Lex Privatum, Vol. IV/No. 2/Feb/2016

berlakunya lagi Hak Tanggungan. Ada empat dapat dieksekusi secara sukarela seperti
sebab hapusnya Hak Tanggungan, yaitu : yang terjadi pada cara yang kedua dengan
1. Hapusnya hutang yang dijamin dengan Hak dipenuhinya prestasi oleh debitur tanpa
Tanggungan pelelangan umum dan dengan demikian
2. Dilepaskan Hak Tanggungan oleh perjanjian utang piutang berakhir.
pemegang Hak Tanggungan 6. Debitur tidak mau melaksanakan putusan
3. Pembersihan Hak Tanggungan berdasarkan pengadilan yang mengalahkannya dan
penetapan peringkat oleh Ketua menghukum melunasi utangnya maka
Pengadilan Negeri putusan pengadilan dieksekusi secara
4. Hapusnya hak atas tanah yang dibebani paksa dengan pelelangan umum yang
Hak Tanggungan hasilnya digunakan untuk melunasi hutang
Sudikono Mertokusumo, mengemukakan 6 debitur, dan mengakibatkan perjanjian
(enam) cara berakhirnya atau hapusnya Hak utang piutang berakhir.27
Tanggungan. Keenam cara tersebut adalah Walaupun hak atas tanah itu hapus, namun
sebagai berikut :26 pemberi Hak Tanggungan tetap berkewajiban
1. Dilunasinya hutang atau dipenuhinya untuk membayar hutangnya. Hapusnya Hak
prestasi secara sukarela oleh debitur. Di Tanggungan yang dilepas oleh pemegang Hak
sini tidak terjadi cedera janji atau sengketa Tanggungan dilakukan dengan pemberian
2. Debitur tidak memenuhi tepat pada pernyataan tertulis mengenai dilepaskannya
waktunya, yang berakibat debitur akan Hak Tanggungan tersebut oleh pemegang Hak
ditegur oleh kreditur untuk memenuhi Tanggungan kepada pemberi Hak Tanggungan.
prestasinya. Teguran ini tidak jarang Hapusnya Hak Tanggungan karena pembersihan
disambut dengan dipenuhinya prestasi Hak Tanggungan berdasarkan penetapan
oleh debitur dengan sukarela, sehingga peringkat oleh Ketua Pengadilan Negeri
dengan demikian utang debitur lunas dan terjadinya karena permohonan pembeli hak
perjanjian utang piutang berakhir. atas tanah yang dibebani Hak Tanggungan
3. Debitur cedera janji. Dengan adanya tersebut agar hak atas tanah yang dibelinya itu
cedera janji tersebut, maka kreditur dapat dibersihkan dari beban Hak Tanggungan.
mengadakan parate executie dengan
menjual lelang barang yang dijaminkan PENUTUP
tanpa melibatkan pengadilan. Utang A. Kesimpulan
dilunasi dari hasil penjualan lelang 1. Aturan hukum pelaksanaan Hak
tersebut. Dengan demikian, perjanjian Tanggungan terhadap hak atas tanah di
utang piutang berakhir. dalam memperoleh kredit pada bank
4. Debitur cedera janji, maka kreditur dapat umum mengacu kepada UU No. 4 Tahun
mengajukan sertifikat Hak Tanggungan ke 1996, yang mengatur lembaga jaminan
pengadilan untuk dieksekusi berdasarkan yang disebut Hak Tanggungan. Lembaga
Pasal 224 HIR yang diikuti pelelangan jaminan Hak Tanggungan digunakan untuk
umum. Dengan dilunasi utang dari hasil mengikat objek jaminan utang berupa
penjualan lelang, maka perjanjian utang tanah atau benda-benda yang berkaitan
piutang berakhir. Di sini tidak terjadi dengan tanah yang bersangkutan. UU Hak
gugatan. Tanggungan tersebut, memiliki asas-asas
5. Debitur cedera janji dan tetap tidak mau diantaranya: 1). Mempunyai kedudukan
memenuhi prestasi maka debitur digugat yang diutamakan bagi kreditur pemegang
oleh kreditur, yang kemudian diikuti oleh Hak Tanggungan (Pasal 1 ayat (1) Undang-
putusan pengadilan yang memenangkan undang No. 4 Tahun 1996); 2). Tidak dapat
kreditur (kalau terbukti). Putusan tersebut dibagi-bagi (Pasal 2 ayat (1) Undang-
undang No. 4 Tahun 1996); 3). Hanya
26
Sudikno Mertokusumo, Eksekusi Objek Hak Tanggungan dibebankan pada hak atas tanah yang telah
Permasalahan dan Hambatan, Makalah Disajikan Pada
Penataran Dosen Hukum Perdata, Diselenggarakan oleh
27
Fakultas Hukum UGM, Yogyakarta, 16-23 Juli 1996. Ibid.

24
Lex Privatum, Vol. IV/No. 2/Feb/2016

ada (Pasal 2 ayat (2) Undang-undang No. 4 kepada pihak bank umum sebagai
Tahun 1996), dll. pemegang Hak Tanggungan.
2. Prosedur pelaksanaan Hak Tanggungan
terhadap hak atas tanah di dalam DAFTAR PUSTAKA
memperoleh kredit pada bank umum Adrian Sutedi, Peralihan Hak Atas Tanah dan
melalui tahapan: (1) Perjanjian utang Pendaftarannya, Cet. 4, Sinar Grafika,
(perikatan) yang mengandung janji untuk Jakarta, 2006.
memberi Hak Tanggungan) perjanjian ini Adrian Sutedi, Hukum Hak Tanggungan, Cet, 1,
bersifat konsensual obligatoir artinya Sinar Grafika, Jakarta, 2010.
mengandung kewajiban debitur untuk Boedi Harsono, Hukum Agraria, Sejarah
memberi (menyerahkan) objek Hak Pembentukan Isi dan Pelaksanaannya,
Tanggungan kepada kreditur. (2) Perjanjian Djambatan, Jakarta, 1997.
Pemberian Hak Tanggungan (Pasal 10 ayat Irma Devita Purnamasari, Hukum Jaminan
(2) UUHT), yang diawali dengan perjanjian Perbankan, Cet. 1, Kaifa, Bandung, 2011.
pemberian Hak Tanggungan dan berakhir M. Bahsan, Hukum Jaminan dan Jaminan Kredit
pada saat pendaftaran. Bentuk perbuatan Perbankan Indonesia, PT. RajaGrafindo
hukum dari perjanjian pemberi hak Persada, Jakarta, 2007.
tanggungan ini adalah Akte Pemberian Hak G. Kartasapoetra, R.G. Kartasapoetra, A.G.
Tanggungan (APHT) yang dibuat PPAT Kartasapoetra, Masalah Pertanahan di
(Pasal 10 ayat (2) jo Pasal 17 UUHT. APHT Indonesia, Bina Aksara, Jakarta, 1986.
tersebut kemudian dapat didaftarkan pada H. Muhammad Yamin Lubis, Abdul Rahim Lubis,
Kantor Pertanahan. Kepemilikan Properti di Indonesia, Termasuk
Kepemilikan Rumah Oleh Orang Asing,
B. Saran Mandar Maju, Bandung, 2013.
1. Pihak bank umum sebagai kreditur H. Salim, HS, Perkembangan Hukum Jaminan di
hendaknya segera melakukan pemasangan Indonesia, PT. RajaGrafindo, Jakarta, 2004.
Hak Tanggungan terhadap objek jaminan Irma Devita Purnamasari, Hukum Jaminan
yang telah diberikan oleh debitur, sesuai Perbankan, Cet. 1, Kaifa, Bandung, 2011.
ketentuan UUHT dengan maksud untuk Mhd. Yamin Lubis, Abd. Rahim Lubis, Hukum
mengamankan pinjaman yang telah Pendaftaran Tanah Edisi Revisi, Mandar
diberikan. Karena melalui pemasangan Hak Maju, Bandung, 2012.
Tanggungan akan menjamin pihak bank R. Subekti, Jaminan-jaminan Untuk Pemberian
umum sebagai pemegang Hak Tanggungan Kredit Menurut Hukum Indonesia, Alumni,
untuk memperoleh pelunasan hutang yang Bandung, 1978.
diambil dari nilai (waarde) benda-benda Sutan Remy Sjahdeini, Hak Tanggungan, Asas,
tertentu (jaminan) yang dibebani dengan Ketentuan-ketentuan Pokok dan Masalah
Hak Tanggungan melalui pelelangan umum Yang Dihadapi Oleh Perbankan (Suatu Kajian
atau yang dilakukan secara sukarela. Mengenai Undang-undang Hak
2. Sebaiknya pihak bank umum, dalam hal Tanggungan), Alumni, Bandung, 1999.
pemasangan Hak Tanggungan terhadap Sutarno, Aspek-aspek Hukum Perkreditan Pada
jaminan kreditnya, menyelesaikan sampai Bank, Alfabeta, Jakarta, 2003.
pada proses dimana Kantor Pertanahan
telah menerbitkan Sertifikat Hak Sumber Lain :
Tanggungan. Karena pada Sertifikat Hak Sudikno Mertokusumo, Eksekusi Objek Hak
Tanggungan, memuat irah-irah dengan Tanggungan Permasalahan dan Hambatan,
kata-kata “Demi Keadilan Berdasarkan Makalah Disajikan Pada Penataran Dosen
Ketuhanan Yang Maha Esa”. Sehingga Hukum Perdata, Diselenggarakan oleh
Sertifikat Hak Tanggungan mempunyai Fakultas Hukum UGM, Yogyakarta, 16-23 Juli
kekuatan eksekutorial yang sama dengan 1996.
putusan pengadilan. Sertifikat Hak
Tanggungan tersebut, akan diberikan

25

Anda mungkin juga menyukai