Kel 2 - Laporan Praktikum Fisiologi Hewan - PSPB C 19-Digabungkan
Kel 2 - Laporan Praktikum Fisiologi Hewan - PSPB C 19-Digabungkan
Jurusan Biologi, Program Studi Pendidikan Biologi, FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan 20221
Abstrak
Lalat rumah merupakan serangga yang banyak dijumpai di sekitar pemukiman manusia dan
berperan sebagai penyebar penyakit. Studi ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh suhu
udara terhadap daya tahan hidup dan periode perkembangan lalat rumah pradewasa.
Pengamatan dilakukan pada suhu 16, 27, 31, dan 39 ºC serta suhu lingkungan (ambien)
sebagai suhu kontrol. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa daya tahan hidup lalat rumah
pradewasa di ruang terkontrol yang terendah dan tertinggi terjadi terjadi pada suhu 16 ºC dan
27 ºC. Pola hubungan suhu dengan daya tahan hidup dan laju perkembangan lalat rumah
pradewasa per hari membentuk persamaan kuadratik, sedangkan pengaruh peningkatan suhu
terhadap penurunan laju perkembangan lalat rumah pradewasa mengikuti persamaan
eksponensial. Hasil analisis data menunjukkan bahwa daya tahan hidup dan laju
perkembangan tertinggi dari lalat rumah pradewasa terjadi pada suhu optimum 28 ºC.
Kata kunci: lalat rumah, perkembangan pradewasa, daya tahan hidup, suhu
TINJAUAN TEORITIS
1
sel, jaringan, organ, permiabilitas suhu yang memungkinkan populasi suatu
membran, hormon serta menguapkan hewan menjalani hidup paling baik dan
cairan tubuh. Sedangkan suhu yang terlalu menghasilkan keturunan paling banyak
rendah dapat menghambat kerja enzim, (Syaifuddin, 2009).
hormon metabolisme dan pembekuan
Dalam pengaturan suhu tubuh,
protoplasma (Neil, 2000)
hewan harus mengatur panas yang
Berdasarkan daya toleransi diterima atau yang hilang ke
terhadap suhu, hewan dapat dikelompokan lingkungan. Mekanisme perubahan panas
menjadi hewan eurythermal dan hewan tubuh hewan dapat terjadi dengan 4 proses,
stenothermal. Hewan eurytermal adalah yaitu konduksi, konveksi, radiasi, dan
hewan yang mampu hidup pada suhu evaporasi. Konduksi adalah perubahan
lingkungan dalam kisaran yang luas. Ini panas tubuh hewan karena kontak dengan
artinya selisih antara suhu maksimum dan suatu benda. Konveksi adalah transfer
minimum sangat luas. Hewan stenothermal panas akibat adanya gerakan udara atau
adalah hewan yang mampu hidup pada cairan melalui permukaan tubuh. Radiasi
suhu lingkungan dalam kisaran yang adalah emisi dari energi elektromagnet.
sempit. Ini artinya selisih suhu maksimum Radiasi dapat mentransfer panas antar
dan minimum sempit (Syaifuddin, 2009). obyek yang tidak kontak langsung.
Sebagai contoh, radiasi sinar matahari.
Setiap hewan (organisme) memiliki
Evaporasi proses kehilangan panas dari
titik kardinal suhu yang berbeda dengan
permukaan cairan yang ditranformasikan
hewan lainnya. Titik kardinal adalah titik-
dalam bentuk gas (Guyton, 1993).
titik yang menunjukkan batas suhu
maksimum, suhu optimum dan suhu Hewan mempunyai kemampuan
minimum yang masih bisa diterima oleh adaptasi terhadap perubahan suhu
hewan (Syaifuddin, 2009). lingkungan. Sebagai contoh, pada suhu
dingin, mamalia dan burung akan
Suhu maksimum adalah suhu
meningkatkan laju metabolisme dengan
tertinggi yang masih memungkinkan
perubahan hormon-hormon yang terlibat di
hanya 50% anggota populasi suatu hewan
dalamnya, sehingga meningkatkan
bertahan hidup. Suhu minimum adalah
produksi panas. Pada ektoterm (misal pada
titik suhu terendah yang memungkinkan
lebah madu), adaptasi terhadap suhu
hanya 50% anggota populasi suatu hewan
dingin dengan cara berkelompok dalam
bertahan hidup. Suhu optimum adalah nilai
sarangnya. Hasil metabolisme lebah secara
2
kelompok mampu menghasilkan panas di bertambah seiring dengan kenaikan suhu
dalam sarangnya (Guyton, 1993). hingga batas tertentu saja. Hal ini
disebabkan metabolisme di dalam tubuh
Beberapa adaptasi hewan untuk
diatur oleh enzim yang memiliki suhu
mengurangi kehilangan panas, misalnya
optimum dalam bekerja. Jika suhu
adanya bulu dan rambut pada burung dan
lingkungan atau suhu tubuh meningkat
mamalia, otot, dan modifikasi sistem
atau menurun drastis, enzim-enzim
sirkulasi di bagian kulit. Kontriksi
tersebut dapat terdenaturasi dan
pembuluh darah di bagian kulit
kehilangan fungsinya (Soewolo, 1999).
dan countercurrent heat exchange adalah
salah satu cara untuk mengurangi Thermoregulasi merupakan hewan
kehilangan panas tubuh. Perilaku adalah yang suhu tubuhnya dipengaruhi oleh suhu
hal yang penting dalam hubungannya lingkungannya. Perolehan panas tubuh
dengan termoregulasi. Migrasi, relokasi, pada hewan eksoterm tergantung pada
dan sembunyi ditemukan pada beberapa berbagai sumber panas di lingkungan luar.
hewan untuk menurunkan atau menaikkan Masalah yang dihadapi hewan eksoterm
suhu tubuh. Gajah di daerah tropis untuk tidak sama, tetapi tergantung pada jenis
menurunkan suhu tubuh dengan cara habitatnya. Seperti thermoregulasi pada
mandi atau mengipaskan daun telinga ke eksoterm aquatik, suhu pada lingkungan
tubuh (Guyton, 1993). aquatik relatif stabil sehingga hewan yang
hidup didalamnya tidak mengalami adanya
Thermosfiologi merupakan suatu
permasalahan suhu lingkungan yang rumit.
mekanisme makhluk hidup untuk
Dalam lingkungan aquatik, hewan tidak
mempertahankan suhu tinggi internal agar
mungkin melepaskan panas tubuh dengan
berada di dalam kisaran yang dapat
cara evaporasi. Pelepasan panas melalui
ditolerir. Suhu sangat berpengaruh
dalam tubuh hewan ekstoterm (ikan)
terhadap tingkat metabolisme, suhu yang
terutama terjadi melalui insang.
tinggi akan menyebabkan aktivitas yang
Thermoregulasi pada hewan endoterm
dapat menyebabkan molekul-molekul
merupakan hewan yang panas tubuhnya
semakin tinggi karena energi kinetiknya
berasal dari dalam tubuhnya, sebagai hasil
makin besar dan kemungkinan terjadinya
dari metabolisme tubuh. Suhu tubuh
tumbukan antara satu molekul dengan
hewan endoterm termasuk didalamnya,
molekul yang lain semakin besar pula.
yaitu burung (aves) dan juga mamalia,
Akan tetapi, kenaikan aktivitas
metabolisme di dalam tubuh hanya akan
3
sedangkan hewan lainnya termasuk dewasa memakan berbagai zat cair atau
sebagai hewan ekstoterm (Soewolo, 1999). semicair, serta benda padat yang telah
dilunakkan oleh air liurnya. Lalat rumah
Lalat rumah (Musca domestica)
dapat membawa patogen pada tubuh dan
adalah lalat dari subordo Cyclorrhapha.
tinjanya, mengontaminasi makanan, dan
Lalat ini diyakini telah berevolusi dalam
berkontribusi pada transfer penyakit yang
era Kenozoikum, mungkin di Timur
ditularkan melalui makanan, sementara,
Tengah, dan telah menyebar ke seluruh
dalam jumlah banyak, dapat mengganggu
dunia sebagai spesies yang memiliki
secara fisik. Karena alasan-alasan ini, lalat
hubungan komensalisme dengan manusia.
rumah dianggap sebagai hama (Alves,
Spesies ini adalah spesies lalat yang paling
2002).
umum ditemukan di rumah. Lalat dewasa
berwarna abu-abu sampai hitam, dengan Lalat rumah merupakan serangga
empat garis gelap memanjang di toraks, yang banyak dijumpai di sekitar
badan yang sedikit berambut, dan pemukiman manusia dan berperan sebagai
sepasang sayap membran. Lalat rumah penyebar penyakit. Penyakit zoonis
memiliki mata berwarna merah yang merupakan penyakit yang dapat ditularkan
terpisah lebih jauh pada wanita yang oleh hewan kepada manusia, beberapa
ukurannya sedikit lebih besar (Alves, penyait zoonis dapat ditularkan oleh
2002). hewan jenis serangga lalat, antara lain lalat
rumah (Musca domestica). Lalat rumah
Lalat betina biasanya kawin hanya
berperan dalam penyebaran penyakit
sekali dan menyimpan sperma untuk
seperti diare, disentri, kolera, demam tifoid
digunakan nanti. Lalat betina bertelur
dan paratifoid karena menyebarkan
sekitar 100 butir pada materi organik yang
kotoran ke makanan, minuman, sayuran,
membusuk seperti sisa makanan, bangkai,
buah- buahan, maupun ke tubuh ternak.
atau feses. Telur segera menetas menjadi
Lalat rumah memindahkan berbagai
larva putih tanpa kaki, yang dikenal
macam mikroorganisme dari tempat yang
sebagai belatung. Setelah 2 hingga 5 hari
dihinggapinya ke tempat lain yang
perkembangan,
dihinggapi kemudian. Di daerah tropika
belatung bermetamorfosis menjadi pupa be
lembab, perkembangan pembawa penyakit
rwarna coklat kemerahan, panjangnya
manusia serangga berlangsung dalam
sekitar 8 mm. Lalat dewasa biasanya hidup
waktu yang singkat. Dalam satu siklus
selama 2 hingga 4 minggu, tetapi dapat
hidup, berlangsung selama 10 hari (30°C),
berhibernasi selama musim dingin. Lalat
4
21 hari (21 °C) dan 45 hari (16 °C) dan Desember 2012 sampai dengan April
lalat rumah dewasa mati pada suhu 0 °C 2013 di Laboratorium Terpadu
(Ihsan, dkk, 2016). Geofisika dan Meteorologi, Institut
Pertanian Bogor. Penelitian ini berupa
TUJUAN
percobaan laboratorium yang
Praktikum ini bertujuan untuk dilakukan melalui dua tahap.
mengetahui bagaimana hubungan Sebelum melakukan pengamatan /
pengaruh suhu terhadap perkembangan penelitian sudah pasti harus
lalat rumah (Musca Domestica) menyediakan alat dan bahan yang
dibutuhkan. Agar pengamatan dapat
ALAT DAN BAHAN
berjalan dengan lancar, dan
Adapun alat yang digunakan dalam memperoleh hasil yang maksimal.
praktikum ini adalah laptop, handphone Adapun bahan penelitian yang harus
dan alat tulis. Kemudian bahan yang disiapkan untuk digunakan nantinya di
digunakan yaitu jurnal, buku dan sumber antaranya adalah telur lalat rumah
dari internet yang relevan. Musca domesticadari hasil rearing,
makanan ayam (pellet), air dan gula.
PROSEDUR KERJA
Dan alat yang harus disiapkan untuk
Adapun dalam kegiatan Praktikum digunakan nantinya adalah Growth
mengenai pengaruh suhu terhadap Chamber model GC-300/1000,
performance tubuh hewan, khususnya kandang lalat, wadah, kelambu, cawan
dalam praktikum ini kami mengambil petri, lup, pipet, dan termometer.
sampel Lalat Rumah (Musca domestica). Lakukan setiap tahapan yang diminta.
Dan dalam kegiatan praktikumnya sudah Adapun untuk tahap pertama adalah
pasti memiliki beberapa tahapan ataupun tahap persiapan yang meliputi
langkah-langkah kerja, yaitu sebagai pemeliharaan lalat dewasa untuk
berikut : mendapatkan telur yang akan diberi
perlakuan suhu (rearing) dan
1. Metode Pengamatan
penyediaan alat serta bahan penelitian.
Adapun untuk tahap penelitiannya Kemudian lakukan tahap kedua yaitu
adalah sebagai berikut : dengan cara melakukan pemeliharaan
Untuk waktu dan tempat Penelitian. pradewasa lalat rumah yang meliputi
5
empat media yang telah dicampur selanjutnya dilakukan terhadap data
makanan ayam untuk masing-masing panjang periode perkembangan (longevity)
perlakuan suhu. Media tersebut dan laju perkembangan per hari. Pengaruh
dimasukan kedalam growth chamber suhu pada daya tahan hidup pradewasa,
dengan empat suhu perlakuan yang panjang periode perkembangan pradewasa
berbeda yaitu suhu 16 ºC, 27 ºC, 31 ºC dan laju perkembangan pradewasa
dan 39 ºC serta di tempat terbuka dianalisis menggunakan persamaan regresi
dengan suhu ambient, sebagai suhu dengan metode least square. Penentuan
kontrol. Pada stadium pupa dilakukan pola hubungan suhu dengan tahapan
pemindahan media ke media baru kehidupan lalat rumah ditentukan
(kandang lalat) untuk kemudian berdasarkan pertimbangan rasional dan
dimasukkan kembali ke dalam growth nilai koefisien determinasi terbaik.
chamber dengan empat perlakuan suhu
HASIL DAN PEMBAHASAN
dan kontrol.
Setelah dilakukannya kedua tahapan Dari penelitian berupa percobaan
tersebut, khususnya pada tahap kedua laboratorium yang dilakukan melalui dua
yaitu pemeliharaan Lalat rumah tahap. Tahap persiapan meliputi
pradewasa. Lakukan pengamatan pemeliharaan lalat dewasa untuk
selama perkembangan pradewasa mendapatkan telur yang akan diberi
dilakukan dua kali sehari setiap pukul perlakuan suhu (rearing) dan penyediaan
06.00 dan 18.00 WIB. alat serta bahan penelitian. Tahap
pemeliharaan pradewasa lalat rumah
2. Prosedur Analisis Data meliputi pemindahan masing-masing 80
telur ke empat media yang telah dicampur
Pada penelitian ini, daya hidup
makanan ayam untuk masing-masing
(survival rate) dihitung dari persentase
perlakuan suhu yang dimasukan kedalam
telur yang menetas menjadi larva (instar
growth chamber dengan empat suhu
1), larva (instar 1) menjadi pupa, pupa
perlakuan yang berbeda yaitu suhu 16 oc,
menjadi lalat dewasa (imago) serta dari
27 oc, 31 oc dan 39 oc serta di tempat
telur menjadi lalat dewasa. Keragaman
terbuka dengan suhu ambient, sebagai
hasil pengamatan dalam kelompok
suhu kontrol.
perlakuan suhu yang sama karena
keragaman sifat individu diatasi dengan Adapun Pengaruh suhu udara terhadap
menggunakan data modus. Analisis daya tahan hidup pradewasa lalat
6
rumah (Musca domestica) adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Tingkat keberhasilan hidup pradewasa lalat rumah pada berbagai suhu
Tabel 2 Hasil perhitungan suhu minimum, optimum, dan maksimum untuk daya hidup
pradewasa lalat rumah
Room Temperatures oc
Dev. Stage Minimum Optimum Maximum
Eggs-Larvael 12 29 47
Larvae1-Pupae 10 26 41
Pupae-Imago** 1.5 40 79
Eggs-Imagi 15 28 41
7
daya tetas telur adalah sebesar 12 oc dan Persentase daya tahan hidup pupa
47 oc (Tabel 2). menjadi (telur - dewasa) masing-masing
sebesar 15 oc lalat dewasa terendah terjadi
Persentase daya tahan hidup larva
pada suhu 160C dan 41 o
c. Hasil
menjadi pupa tertinggi terjadi pada suhu
o
perhitungan tersebut (46.2 %), sedangkan
27 c (84%), sedangkan persentase
persentase tertinggi terjadi menunjukan
terendah terjadi pada suhu 39 oc (25%).
o
apabila suhu lebih rendah dari 15 pada
Pada suhu 39 c larva mengalami
suhu 390C sebesar 75%. Berbeda dengan
kekeringan dan berubah warna menjadi
o o
c dan lebih tinggi dari 41 c,
warna hitam, sehingga tidak berkembang
perkembangan pada stadia Iain, hingga
menjadi pupa. Pengaruh suhu (x) terhadap
suhu tertinggi yang pradewasa lalat rumah
daya tahan hidup larva menjadi pupa (y)
akan berhenti. dicobakan (390C),
dapat dinyatakan dalam persamaan regresi
persentase daya tahan pradewasa lalat ini
y -o,32x2 + 16,87x - 137,82 (R2 sebesar
masih meningkat. 3.2 Pengaruh suhu
98%).
udara terhadap panjang menunjukkan
Berdasarkan analisis regresl tersebut bahwa pupa sangat tahan atau periode
didapatkan suhu optimum bagi daya tahan perkembangan pradewasa lalat tidak rentan
hidup larva menjadi pupa adalah sebesar dengan suhu tinggi. Pengaruh suhu rumah
o
26 c. Dari persamaan tersebut juga (Musca domestica)
menunjukkan suhu terendah dan tertinggi Berdasarkan bentuk persamaan
yang masih dapat mendukung daya tahan untuk mendukung periode perkembangan
hidup larva lalat rumah adalah sebesar tersebut dapat dinyatakan bahwa suhu
IOOC dan 41 oc. optimal terpanjang adalah 160C, yaitu 2
100 hari (teluruntuk perkembangan telur
sampai dewasa larva), 6 hari (larva-pupa),
7.5 hari (pupaterjadi pada suhu 280C.
Ekstrapolasi dari dewasa), sehingga dari
stadia telur menjadi persamaan yang
diperoleh, suhu letal rendah dewasa
diperlukan waktu selama 15.5 hari dan
tinggi untuk perkembangan pradewasa.
Gambar 1 Gaya hidup pada pradewasa
lalat rumah pada berbagai suhu
8
Tabel 3 Panjang periode perkembangan (hari) pradewasa lalat rumah pada berbagai suhu
9
Tabel 4. Laju perkembangan telur menjadi imago pada berbagai suhu
Temperatures (oc) % Survival Days* Survival Rate (%/day)
16 7.5 15.5 0.48
27 48.8 10.5 4.65
31 36.3 7.75 4.68
39 11.3 6.5 1.74
Ambient 60.0 9.5 6.32
10
KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA
11
12
Pengaruh Suhu Udara terhadap Fekunditas Dan Perkembangan
Pradewasa Lalat Rumah (Musca Domestica)
ABSTRACT
The house fly (Musca domestica) is an insect that is often found in human habitat and acts as a
transmitter of disease. This study is a laboratory observation that aimed to analyze the effects of
the air temperature to the survival rate and developmental period (longevity) of immature house
flies. The survival rate and developmental period of immature house flies were observed at
temperatures of 16, 27, 31, and 39 ºC as well as the ambient temperature as a control. The results
of the immature house flies in the growth chamber showed the lowest and the highest survival rate
occurred at 16 ºC and 27 ºC respectively. The influence of the temperature to the survival rate and
the development rate of immature house flies is in the form of quadratical pattern, while the
relationship between the increasing temperature and the decreasing developmental period of
immature house flies forms an exponential equation. Analysis shows the optimum temperature for
the survival rate and the development rate of the immature house flies occurred at 28 ºC.
ABSTRAK
Lalat rumah merupakan serangga yang banyak dijumpai di sekitar pemukiman manusia dan
berperan sebagai penyebar penyakit. Studi ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh suhu udara
terhadap daya tahan hidup dan periode perkembangan lalat rumah pradewasa. Pengamatan
dilakukan pada suhu 16, 27, 31, dan 39 ºC serta suhu lingkungan (ambien) sebagai suhu kontrol.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa daya tahan hidup lalat rumah pradewasa di ruang
terkontrol yang terendah dan tertinggi terjadi terjadi pada suhu 16 ºC dan 27 ºC. Pola hubungan
suhu dengan daya tahan hidup dan laju perkembangan lalat rumah pradewasa per hari
membentuk persamaan kuadratik, sedangkan pengaruh peningkatan suhu terhadap penurunan
laju perkembangan lalat rumah pradewasa mengikuti persamaan eksponensial. Hasil analisis data
menunjukkan bahwa daya tahan hidup dan laju perkembangan tertinggi dari lalat rumah
pradewasa terjadi pada suhu optimum 28 ºC.
Kata kunci: lalat rumah, perkembangan pradewasa, daya tahan hidup, suhu
Tabel 1. Tingkat keberhasilan hidup pradewasa lalat rumah pada berbagai suhu
Temp ( ºC ) E-L1 (%) L1-P (%) P-I (%) E-I (%) I (n)
16 33,8 48,1 46,2 7,5 6
27 86,3 84,1 67,2 48,8 39
31 76,3 67,2 70,7 36,3 29
39 60,0 25,0 75,0 11,3 9
Ambient 81,3 84,6 87,3 60,0 48
E: Eggs; L1: Larvae (instar 1); P: Pupa; I(n): (Number) imago from 80 eggs
Tabel 2 Hasil perhitungan suhu minimum, optimum, dan maksimum untuk daya hidup pradewasa lalat
rumah
o
Room Temperatures C
Dev. Stage Minimum Optimum Maximum
Eggs-Larvae1 12 29 47
Larvae1-Pupae 10 26 41
Pupae-Imago** 1.5 40 79
Eggs-Imagi 15 28 41
**: Extrapolation result of the curve, not enough data to determine the reliable temperature limits
2 2
Persentase daya tahan hidup larva menjadi = -0,32x + 16,87x - 137,82 (R sebesar 98%).
pupa tertinggi terjadi pada suhu 27 ºC (84%), Berdasarkan analisis regresi tersebut
sedangkan persentase terendah terjadi pada didapatkan suhu optimum bagi daya tahan hidup
suhu 39 ºC (25%). Pada suhu 39 ºC larva larva menjadi pupa adalah sebesar 26 ºC. Dari
mengalami kekeringan dan berubah warna persamaan tersebut juga menunjukkan suhu
menjadi warna hitam, sehingga tidak terendah dan tertinggi yang masih dapat
berkembang menjadi pupa. Pengaruh suhu (x) mendukung daya tahan hidup larva lalat rumah
terhadap daya tahan hidup larva menjadi pupa adalah sebesar 10ºC dan 41ºC (Gambar 1 dan
(y) dapat dinyatakan dalam persamaan regresi y Tabel 2).
Persentase daya tahan hidup pupa menjadi (telur - dewasa) masing-masing sebesar 15 ºC
lalat dewasa terendah terjadi pada suhu 16ºC dan 41 ºC. Hasil perhitungan tersebut
(46.2 %), sedangkan persentase tertinggi terjadi menunjukan apabila suhu lebih rendah dari 15
pada suhu 39ºC sebesar 75%. Berbeda dengan ºC dan lebih tinggi dari 41 ºC, perkembangan
pada stadia lain, hingga suhu tertinggi yang pradewasa lalat rumah akan berhenti.
dicobakan (39ºC), persentase daya tahan
pradewasa lalat ini masih meningkat. Ini 3.2 Pengaruh suhu udara terhadap panjang
menunjukkan bahwa pupa sangat tahan atau periode perkembangan pradewasa lalat
tidak rentan dengan suhu tinggi. Pengaruh suhu rumah (Musca domestica)
(x) terhadap daya tahan hidup pupa menjadi
dewasa (y) dapat dinyatakan dalam persamaan Hasil pengamatan panjang periode
2
regresi y = -0,051x + 4,092x – 5.973 dengan perkembangan semua stadia pradewasa lalat
rumah tercepat terjadi pada perlakuan suhu
koefisien determinasi mendekati 1
39ºC. Panjang periode perkembangan pada
Pengaruh suhu terhadap daya tahan hidup suhu tersebut berlangsung selama 0.5 hari
telur sampai dewasa dapat dinyatakan dalam (telur-larva), 3 hari (larva-pupa) dan 3 hari
2
bentuk persamaan regresi y = -0,265x + 14,7x - (pupa-dewasa), dengan total 6.5 hari (telur-
159,08 dengan koefisien determinasi sebesar 96 dewasa). Suhu laboratorium yang dicobakan
% (Gambar 1). Berdasarkan bentuk persamaan untuk mendukung periode perkembangan
tersebut dapat dinyatakan bahwa suhu optimal terpanjang adalah 16ºC, yaitu 2 hari (telur-
untuk perkembangan telur sampai dewasa larva), 6 hari (larva-pupa), 7.5 hari (pupa-
terjadi pada suhu 28ºC. Ekstrapolasi dari dewasa), sehingga dari stadia telur menjadi
persamaan yang diperoleh, suhu letal rendah dewasa diperlukan waktu selama 15.5 hari
dan tinggi untuk perkembangan pradewasa (Tabel 3).
Tabel 3 Panjang periode perkembangan (hari) pradewasa lalat rumah pada berbagai suhu
o
Temperature ( C) E-L L-P P-I E-I
16 2 6 7.5 15.5
27 2 4.5 4 10.5
31 0.5 3.5 3.75 7.75
39 0.5 3 3 6.5
Ambient 1.5 5 3 9.5
E: Eggs; L1: Larvae instar 1; P: Pupae; I: Imago
Hubungan antara suhu dan panjang periode perkembangan larva menjadi pupa mengikuti
-0,03x 2
tahap-tahap perkembangan pradewasa pola persamaan y = 9.908e (R = 97%),
mengikuti persamaan exponensial, artinya perkembangan pupa menjadi dewasa dalam
-0,04x 2
semakin tinggi suhu semakin cepat tahap bentuk persamaan y = 13.24e (R = 95%),
perkembangannya. Bentuk hubungan yang dan untuk keseluruhan periode pradewasa dari
sama didapatkan dalam perkembangan telur hingga dewasa membentuk persamaan y =
(6) -0,04x 2
serangga nyamuk Aedes aegyti . Bentuk 28.77e (R = 97%) (Gambar 2).
persamaan hubungan antara suhu dan panjang
-0,06x
periode tetas telur adalah y = 6.850e
dengan koefisien determinasi sebesar 66%,
Berdasarkan hasil pengamatan pada suhu perkembangan lalat per hari terkecil dan suhu
tinggi, periode perkembangan pradewasa lalat 31ºC mendukung laju perkembangan terbesar.
akan cepat, sedangkan pada suhu yang lebih Bentuk persamaan laju perkembangan
rendah dari suhu optimum, laju metabolisme pradewasa lalat rumah pada berbagai suhu
2
dan aktivitasnya rendah sehingga adalah y = -0,027x + 1,567x - 17,57 dengan
perkembangannya lambat. Bentuk persamaan koefisien determinasi hampir sempurna
hubungan antara suhu dan periode (Gambar 3). Dari persamaan kuadratik tersebut
perkembangan seluruh periode pradewasa lalat menunjukan laju perkembangan optimum terjadi
-0,04x
rumah (y) adalah y = 42,67e dengan pada suhu 28ºC, dan dengan ekstrapolasi
koefisien determinasi sebesar 95%. Suhu diperoleh suhu minimum yang masih
berpengaruh sangat nyata terhadap periode mendukung perkembangan pradewasa lalat
perkembangan pradewasa lalat rumah. rumah adalah sebesar 16ºC dan suhu
maksimumnya 42ºC. Pada suhu yang kurang
3.3 Pengaruh suhu udara terhadap laju
dari 16ºC dan lebih dari 42ºC, perkembangan
perkembangan pradewasa lalat rumah
lalat rumah akan berhenti.
(Musca domestica)
Berdasarkan hasil pengamatan di media
terkontrol, suhu 16ºC mendukung laju