Bagian 2
AKUNTAN DAN PENDIDIKAN AKUNTANSI
Isu/Fenomena Masalah
Mencari dan mengevaluasi kembali arah pendidikan sarjana akuntan.
Apakah PTN dan PTS masih harus meneruskan kurikulum pendidikan
akuntan yang lebih berat kearah memproduksi akuntan publik, ataukah
PTN dan PTS akan menyesuaikan kurikulum pendidikannya sehingga
lebih dapat memenuhi kebutuhan anak didik serta kebutuhan para pemakai
sarjana lulusan akuntan.
Tujuan Penelitian
Tinjauan Pustaka
Kurikulum harus selalu diubah, disesuaikan dengan perkembangan
kebutuhan masyarakat pengguna, sehingga PTN – PTS mampu
menghasilkan sarjana akuntan yang kompeten dan relevan dengan
perubahan kebutuhan yang sangat cepat.
Hipotesis
Metode Aanalisis
Metode yang digunakan dalam jurnal artikel ini adalah metode analisis
Interpretive, karena mengacu kepada pengertian bahwa peneliti akan
mencoba mamahami dan memaknai setiap penjelasan dari para informan,
serta suasana dan sifat pendidikan, bisnis dan perubahan perkembangan
yang terjadi, serta proses pendidikan yang sedang berjalan.
Inti Hasil dan Pembahasan (Inti Temuan)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada empat arah akuntan profesional.
Yang pertama adalah kebutuhan untuk kompetensi tertentu. Yang kedua
adalah kebutuhan untuk memberikan akuntansi dasar pengetahuan
pendidikan. Yang ketiga adalah kebutuhan akuntansi syariah. Itu terakhir
adalah kebutuhan pengetahuan praktis.
Saran
Diharapkan pada satu sisi lembaga-lembaga pendidikan akan lebih siap
dalam menyongsong kebutuhan bisnis masa depan dengan melakukan
penyempurnaan kurikulum.
Fenomena Masalah
Warna yang diberikan untuk dunia pendidikan akan ikut mewarnai
perilaku masyarakat. Oleh karena itu pembangunan dunia
pendidikan yang etis dan bermoral menjadi sangat penting dalam
rangka membentuk masyarakat yang madani (utami 2005: 1) Pada
tahun 2011 indonesia menempati peringkat ke 100 dari 183 negara
dengan corruption perceptions index sebesar 3,0. Di indonesia,
kecurangan akuntansi dibuktikan dengan adanya likuidasi beberapa
bank, diajukannya manajemen BUMN dan swasta ke pengadilan,
kasus kejahatan perbankan, manipulasi pajak, korupsi dikomisi
penyelenggaraan pemilu, dan DPRD (Wilopo 2006: 22)
Tujuan Penelitian
Untuk mengungkap pengaruh muatan etika dalam pendidikan
akuntansi
Teori Utama
Ludigdo dan machfoedz (1999), muatan etika dalam kurikulum
pendidikan akuntansi belum cukup dansebagian besar responden
menyarankan untuk mengintergrasikan etika ke mata kuliah tertentu
Hipotesis
Pengaruh antara muatan etika dalam pendidikan akuntansi dengan persepsi
etika.
Populasi
Mahasiswa jurusan akuntansi, fakultas ekonomi dan bisnis, universitas
brawijaya, 2009
Metode Analisis
Metode Gabungan antara metode penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
Y= Muatan Etika
Nilai Signifikan = 0,596
Jika hasil > 0,05 maka asumsi normalitas
Jika hasil < 0,05 maka asumsi normalitas tidak terpenuhi
Saran
- Bagi jurusan akuntasi sebaiknya lebih memperhatikan
pemberian muatan etika dalam mata kuliah pendidikan
akuntansi
- Bagi peneliti disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan
dengan populasi yang lebih luas
Isu/fenomena masalah
Menurut Machfoed (1998) dalam Widyastuti, dkk, (2004)
proses perolehan gelar akuntan yang bersifat diskriminatif
tersebut memiliki dua kelemahan yaitu timbulnya diskriminasi
pemberian gelar akuntan dan tidak meratanya tingkat
profesionalisme para akuntan di dunia kerja. Rendahnya minat
mahasiswa akuntansi untuk meningkatkan profesionalisme di
tengah tingginya kebutuhan dan tuntutan peningkatan
profesionalisme akuntan, penulis termotivasi untuk melakukan
penulisan mengenai minat mahasiswa akuntansi mengikuti
PPAk.
Tujuan Penelitian
Bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) untuk
mengikuti PPAk dan untuk mengetahui apakah ada
perbedaan minat mengikuti PPAk di antara
mahasiswa pria dan mahasiswa wanita. Faktor-faktor
tersebut yaitu motivasi kualitas, motivasi karier,
motivasi ekonomi, motivasi gelar, motivasi mengikuti
Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP), biaya
pendidikan, serta lama pendidikan PPAk
Teori Utama
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001) minat yaitu
kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Menurut Widyastuti, dkk
(2004) minat adalah keinginan yang didorong oleh suatu keinginan setelah
melihat, mengamati dan membandingkan serta mempertimbangkan dengan
kebutuhan yang diinginkannya. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada minat ini, yaitu:
a. Minat merupakan faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang.
b. Minat menunjukkan seberapa keras seseorang berani mencoba melakukan
sesuatu.
c. Minat menunjukkan seberapa banyak upaya yang diusahakan seseorang
untuk melakukan sesuatu.
d. Minat menunjukkan seberapa suka seseorang terhadap sesuatu.
Hipotesis
1. Motivasi karier mempengaruhi minat mahasiswa untuk mengikuti
PPAk
2. Motivasi mencari ilmu mempengaruhi minat mahasiswa untuk
mengikuti PPAk
3. Motivasi ekonomi mempengaruhi minat mahasiswa untuk
mengikuti PPAk.
4. Motivasi gelar mempengaruhi minat mahasiswa untuk mengikuti
PPAk.
5. Motivasi mengikuti USAP mempengaruhi minat mahasiswa untuk
mengikuti PPAk.
6. Biaya pendidikan mempengaruhi minat mahasiswa untuk
mengikuti PPAk
7. Lama pendidikan PPAk mempengaruhi minat mahasiswa untuk
mengikuti PPAk.
Variabel Yang Di gunakan
variabel yang digunakan dalam jurnal artikel ini
adalah variabel dependen dan indipenden karena
metode ini saling berkaitan
Metode Analisis
metode analisi yang di gunakan dalam jurnal ini adalah metode analisis
kualitatif karena faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa
akuntansi untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi (PPAk) penelitian
ini tentang riset yang bersifat
Tujuan Penelitian
agar masyarakat menyadari kode etik yang sudah ada, karena jika manusia
dihadapkan pada suatu yang tidak tampak, maka cenderung tidak
menyadari.
Teori Utama
Ludigdo : 2007 dalam Ludigdo : 2012 menyampaikan pandangannya:
“Profesi akuntan. Dengan cara pandang bisnis dan ekonomi yang
melingkupinya, telah menempatkan profesionalitasnya pada kepentingan
propaganda kapitalisme. Dalam banyak area aktifitasnya, profesional
akuntan akan lebih memntingkan hasrat pencapaian keuntungan
materialnya secara maksimal dari apda pencapaian kebahagiaan hidup yang
hakiki sebgaai manusia. Konstruk budaya yang mementingkan pencapaian
kekayaan materi inilah yang menjiwai praktik kehidupan seharihari
sebagian besar akuntan”
Hipotesis
pentingnya pendidikan akuntansi yang didalamnya memuat tentang dasar
pendidikan negara yaitu pancasila, dan juga etika untuk tetap menjaga
orisinilitas hati para calon akuntan pada indonesia. Dengan pengaturan
kode etik, profesi akuntan diharapkan dalam berlaku secara etis