1 SM

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 15

Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia p-ISSN: 2581-2769

JENIUS e-ISSN: 2598-9502

e
Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Dan Kemampuan
Pemanfaatan Teknologi Terhadap Kinerja Aparatur Desa
Pada Kantor Kepala Desa Di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta
1Nurjaya, 2Azhar Affandi, 3Dodi Ilham, 4Jasmani, 5Denok Sunarsi
1Universitas Suryakancana, Cianjur, Jawa Barat, Indonesia
2Universitas Pasundan, Bandung, Jawa Barat, Indonesia
3IAIN Palopo, Sulawesi Selatan, Indonesia
4.5Universitas Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Indonesia

Email : 1nurjaya@unsur.ac.id

(Diterima: April 2021; Direvisi: April 2021; Dipublikasikan: Mei 2021)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Kompetensi Sumber


Daya Manusia dan Kemampuan Pemanfaatan Teknologi terhadap Kinerja Aparatur
Desa Pada Kantor Kepala Desa di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Metode
yang digunakan adalah explanatory research dengan teknik analisis menggunakan
analisis statistik dengan pengujian regresi, korelasi, determinasi dan uji hipotesis.
Hasil penelitian ini Kompetensi Sumber Daya Manusia berpengaruh signifikan
terhadap Kinerja Aparatur Desa sebesar 41,5%, uji hipotesis diperoleh t hitung > t
tabel atau (10,045 > 1,977). Kemampuan Pemanfaatan Teknologi berpengaruh
signifikan terhadap Kinerja Aparatur Desa sebesar 42,7%, uji hipotesis diperoleh t
hitung > t tabel atau (10,285 > 1,977). Kompetensi Sumber Daya Manusia dan
Kemampuan Pemanfaatan Teknologi secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap Kinerja Aparatur Desa dengan persamaan regresi Y = 6,025 + 0,391X1 +
0,461X2. Kontribusi pengaruh sebesar 57,3%, uji hipotesis diperoleh F hitung > F
tabel atau (94,626 > 2,670).

Kata Kunci: Kompetensi Sumber Daya Manusia, Kemampuan Pemanfaatan


Teknologi, Kinerja Aparatur Desa.

Copyright © Pada Penulis JENIUS. Vol. 4, No. 3, Mei 2021 332


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 333
JENIUS

PENDAHULUAN untuk melaksanakan pekerjaan


Pengelolaan manajemen menjadi karakterisik individu untuk
sumber daya manusia memiliki peran mencapai kinerja secara maksimal.
dalam pencapaian tujuan suatu Desa memiliki wewenang
lembaga, jika memliki aparatur yang dalam penyelenggaraan
memiliki kompetensi yang baik. pemerintahan, pelaksanaan
Tujuan dari manajemen sumber daya pembangunan, pembinaan
manusia adalah untuk menciptakan kemasyarakatan, dan pemberdayaan
sumber daya yang berkualitas, masyarakat desa (Republik Indonesia,
sehingga mampu mewujudkan 2014). Desa dalam mengelola
layanan kepada masyarakat secara sumber-sumber pendapatan dan
optimal. penggunaan dana desa perlu
Manajemen sumber daya dilakukan dengan dengan baik.
manusia sebagai aset penting bagi Daerah Istimewa Yogyakarta
lembaga perlu dipelihara dengan memiliki 5 (lima) Kabupaten/Kota
baik. Manusia berperan secara yang cukup luas, salah satunya adalah
dinamis dalam kegiatan lembaga Kabupaten Gunungkidul yang
untuk mewuwujudkan tercapainya terletak di sebelah selatan kota
tujuan lembaga. Manajemen sumber Yogyakarta. Kabupaten Gunungkidul
daya manusia harus dapat menunjang adalah salah satu kabupaten yang ada
tujuan lembaga dilingkungan di Propinsi Daerah Istimewa
perusahaan maupun lingkungan Yogyakarta, dengan Ibukotanya
pemerintahan. Tujuan utama dari Wonosari. Luas wilayah Kabupaten
manajemen sumber daya manusia Gunungkidul 1.485,36 km2 atau
adalah menyiapkan dan mewujudkan sekitar 46,63 % dari luas wilayah
sumber daya manusia yang Propinsi Daerah Istimewa
berkualitas, kompetensi sumber daya YogyAkarta. Kota Wonosari terletak
manusia dianggap memenuhi kriteria di sebelah tenggara kota Yogyakarta
jika sumber daya manusia ini dapat (Ibukota Propinsi Daerah Istimewa
mewujudkan tujuan lembaga dengan Yogyakarta), dengan jarak ± 39 km.
memberikan pelayanan yang baik dan Wilayah Kabupaten Gunungkidul
berkualitas Nawawi (2011). dibagi menjadi 18 Kecamatan dan
Sumber daya manusia yang 144 desa. Batas Wilayah Kabupaten
berkualitas dapat dilihat dari latar Gunungkidul: Sebelah Barat:
belakang pendidikan, pelatihan yang Kabupaten Bantul dan Sleman
pernah diikuti, keterampilan yang (Propinsi DIY). Sebelah Utara:
dinyatakan dalam pelaksanaan tugas Kabupaten Klaten dan Sukoharjo
dan deskripsi jabatan. Kompetensi (Propinsi Jawa Tengah). Sebelah
berhubungan dengan kemampuan Timur: Kabupaten Wonogiri
yang harus dimiliki setiap individu (Propinsi Jawa Tengah). Sebelah
agar dapat melakukan pekerjaannya Selatan: Samudera Hindia.
dengan baik. Kompetensi merupakan Kabupaten Gunungkidul terdiri
kemampuan seseorang maka kualitas dari 18 kecamatan, 144 desa, 1416
ini merupakan perpaduan antara dusun, 1583 RW, dan 6844 RT.
keahlian (Skill) dan pengetahuan Kecamatan yang ada di Gunungkidul
(knowledge) kemampuan (ability) antara lain: Kecamatan Panggang,

JENIUS. Vol. 4, No. 3, Mei 2021


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 334
JENIUS

Purwosari, Paliyan, Saptosari, Tepus, Maksimalnya suatu pekerjaan akan


Tanjungsari, Rongkop, Girisubo, terlihat dari keakuratan dan ketepatan
Semanu, Ponjong, KarangMojo, hanya dapat dicapai dengan bantuan
Wonosari, Playen, Patuk, Gedangsari, teknologi (Puspasari & Purnama,
Nglipar, Ngawen, dan Semin. Dari 2018). Pemanfaatan teknologi dapat
144 desa, 141 desa masuk klasifikasi meningkatkan produktivitas dan
Swadaya dan 3 desa termasuk mengurangi tingkat kesalahan (Abbas
desa Swasembada et al., 2014).
Dengan tingkat pendidikan dan Pemanfaatan Teknologi
terbatasnya sarana yang dimiliki tentu tersebut mencakup (a) pengolahan
saja aparat desa belum semuanya data, pengolahan informasi, sistem
mampu menggunakan Teknologi manajemen dan proses kerja secara
dengan lancar, hal ini tentu akan elektronik dan (b) pemanfaatan
menjadi hambatan dalam pencapaian kemajuan Teknologi agar pelayanan
kinerja aparat secara keseluruhan. public dapat diakses secara mudah
Penggunaan Teknologi wajib bagi dan murah oleh masyarakat. Dari
desa-desa, karena pelaporan harus uraian di atas bahwa pemanfaatan
dilukukan secara online. Pemanfaatan Teknologi berupa komputer
teknologi tersebut mencakup adanya membantu aparatur desa dalam
(a) pengolahan data, pengolahan mengelola dokumen-dokumen desa
informasi, sistem manajemen dan secara keseluruhan (Dwi
proses kerja secara elektronik dan (b) Sapartiningsih & Kristianto, 2018).
pemanfaatan kemajuan Teknologi Kinerja merupakan aktualisasi
agar pelayanan publik dapat diakses antara kemampuan dan motivasi.
secara mudah dan murah oleh Kinerja merupakan hasil pencapaian
masyarakat (Dwi Sapartiningsih & secara nyata dalam periode tertentu
Kristianto, 2018). baik secara individu maupu n secara
Teknologi berkaitan dengan kelompok. Kinerja menjadi bukti
komputer, perangkat, jaringan seperti keberhasilan dan sebagai tolok ukur
internet. Teknologi selain sebagai bagi perusahaan atau lembaga (Tarjo,
teknologi komputer diperuntukan 2019); (Tarjo, 2020). Kinerja
dalam pemrosesan dan penyimpanan seseorang juga ditentukan oleh
informasi, berfungsi sebagai media kemampuan yang dimilikinya.
teknologi komunikasi untuk Kinerja juga dapat ditentukan oleh
penyebaran informasi. Teknologi beberapa faktor sebagai pendukung
untuk meningkatkan kemampuan keberhasilannya (Wahyudi et al.,
manusia dan komputer mampu 2018). Kinerja dapat diartikan
mengerjakan yang tidak dapat sebagai prestasi kerja, pelaksanaan
dilakukan oleh manusia (Hariyani, kerja, pencapaian kerja, hasil kerja
2016). (Jaitun, 2013). Kinerja merupakan
Aktivitas di desa yang semakin hasil kegiatan atau program yang
banyak, tidak mungkin untuk akan atau telah dicapai sehubungan
dilakukan secara manual, oleh karena dengan penggunaan anggaran dengan
itu perlu didukung adanya teknologi kuantitas dan kualitas yang terukur
dan sekaligus pemanfaatannya agar (Yuliani, 2014).
kinerja dapat maksimal. Berdasarkan hasil analisis dan

JENIUS. Vol. 4, No. 3, Mei 2021


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 335
JENIUS

observasi dilapangan bahwa aparat kreativitas dan pengamalan yang


desa dalam pemanfaatan Teknologi ada dalam dirinya untuk
seperti komputer agar dapat menghasilkan suatu kinerja yang
mempermudah aparatur desa dalam diharapkan
mengelola dokumen-dokumen desa 2. Kemampuan Pemanfaatan
secara umum masih ditemukan Teknologi
kelemahan (Iqlima Azhar, Darwanis, Teknologi yaitu suatu
2013); (Yuliani, 2014); (Anggiriawan teknologi yang mempunyai fungsi
at all, 2018) hasil penelitian dalam mengolah data, memproses
menyimpulkan bahwa kompetensi data, memperoleh, menyusun,
yang dimiliki oleh sumberdaya menyimpan, mengubah data
manusia masih tergolong rendah dan dengan berbagai cara untuk
perlu ditingkatkan lagi. Pemanfaatan mendapatkan informasi yang
Teknologi di pemerintahan desa, bermanfaat atau berkualitas
untuk membantu aparatur desa agar 3. Kinerja
dalam melakukan pekerjaan lebih Sangat penting perusahaan
maksimal. melakukan penilaian kinerja
Penelitian ini dilakukan untuk karyawannya karena merupakan
melengkapi hasil temuan penelitan penentuan secara periodik
terdahulu yang telah diuraikan diatas. efektivitas operasional suatu
Dengan demikian berdasar pada latar organisasi terkait dengan sasaran,
belakang di atas, maka penlulis standar dan kriteria yang telah
membuat judul penelitian “Pengaruh ditetapkan sebelumnya.
Kompetensi Sumber Daya Manusia 4. Model Penelitian
Dan Pemanfaatan Teknologi Menurut pendapat Sugiyono
Terhadap Kinerja Aparatur Desa (2017) “Model penelitian
(Studi Kasus Kantor Kepala Desa di merupakan sintesa yang
Wilayah Kabupaten Gunungkidul, mencerminkan keterkaitan antara
Yogyakarta)”. variabel yang diteliti dan
merupakan tuntunan untuk
TINJAUAN PUSTAKA memecahkan masalah penelitian
1. Kompetensi Sumber Daya serta merumuskan hipotesis yang
Manusia berbentuk bagan alur yang
Kompetensi merupakan dilengkapi penjelasan kualitatif”.
kemampuan seseorang dalam Dalam penelitian ini model
melakukan atau melaksanakan penelitian yang dibuat sebagai
pekerjaannya yang didasari oleh berikut:
keterampilan, pengetahuan,

Kompetensi SDM (X1) H1


H3 Kinerja Aparatur Desa (Y)

Kemampuan Pemanfaatan H2
Teknologi (X2)
Gambar 1. Paradigma Model Penelitian

JENIUS. Vol. 4, No. 3, Mei 2021


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 336
JENIUS

5. Hipotesis Penelitian 2. Sampel


Hipotesis yang peneliti ajukan Menurut Sugiyono (2017)
adalah sebagai berikut: yaitu “Sampel adalah jumlah dan
H1 : Diduga terdapat pengaruh yang karakteristik yang dimiliki oleh
signifikan antara Kompetensi populasi tersebut”. Sedangkan
Sumber Daya Manusia terhadap Suharsini Arikunto (2010)
Kinerja Aparatur Desa Pada berpendapat bahwa “Sampel
Kantor Kepala Desa di adalah sebagian atau wakil
Kabupaten Gunungkidul, populasi yang diteliti”. Teknik
Yogyakarta. pengambilan sampling dalam
H2 : Diduga terdapat pengaruh yang penelitian ini adalah samplel
signifikan antara Kemampuan jenuh, dimana semua anggota
Pemanfaatan Teknologi terhadap populasi dijadikan sebagai sampel.
Kinerja Aparatur Desa Pada Dengan demikian sampel dalam
Kantor Kepala Desa di penelitian ini berjumlah 144
Kabupaten Gunungkidul, responden.
Yogyakarta. 3. Jenis Penelitian
H3 : Diduga terdapat pengaruh yang Jenis penelitian yang dipakai
signifikan antara Kompetensi adalah asosiatif, dimana tujuannya
Sumber Daya Manusia dan adalah untuk mengetahui mencari
Kemampuan Pemanfaatan keterhubungan antara
Teknologi secara simultan 4. Metode Analisis Data
terhadap Kinerja Aparatur Desa Dalam menganalisis data
Pada Kantor Kepala Desa di digunakan uji instrumen, uji
Kabupaten Gunungkidul, asumsi klasik, regresi, koefisien
Yogyakarta. determinasi dan uji hipotesis.

METODE PENELITIAN HASIL PENELITIAN


1. Populasi 1. Uji Intrumen
Populasi merupakan Pada pengujian ini
sekumpulan objek yang ditentukan digunakan uji validitas dan uji
melalui suatu kriteria tertentu yang reliabilitas. Uji validitas
akan dikategorikan ke dalam objek dimaksudkan untuk mengetahui
yang akan diteliti. Menurut ketepatan data tentang kesesuaian
Sugiyono (2017) mendefinisikan antara yang mau diukur dengan
populasi adalah jumlah wilayah hasil pengukurannya. Menurut
generalisasi yang terdiri atas obyek Sugiyono (2017) “Valid berarti
atau subyek yang mempunyai terdapat kesamaan antara data
kualitas dan karakteristik yang yang terkumpul dengan data yang
ditetapkan oleh peneliti dan sesungguhnya”. Sedangkan
kemudian ditarik kesimpulannya. Ghozali (2013) berpendapat
Adapun populasi dalam penelitian “Suatu kuesioner dikatakan valid
berjumlah 144 responden Aparat jika pertanyaan pada kuesioner
Kantor Desa di Kabupaten mampu untuk mengungkapkan
Gunungkidul, Yogyakarta. sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut”. Untuk

JENIUS. Vol. 4, No. 3, Mei 2021


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 337
JENIUS

melakukan uji validitas dilihat (2013) berpendapat “reliabilitas


nilai signifikansi 2 tailed merupakan alat untuk menguji
dibandingkan dengan 0,05 dengan kekonsistenan jawaban responden
dengan ketentuan: atas pertanyaan di kuesioner.
1) Jika nilai signifikansi 2 talied < Suatu kuesioner dikatakan reliabel
0,05, maka instrumen valid, jika jawaban seseorang terhadap
2) Jika nilai signifikansi 2 talied > pertanyaan adalah konsisten atau
0,05, maka instrumen tidak stabil dari waktu ke waktu”. Dalam
valid, pengukurannya dilakukan dengan
Dari hasil pengujian analisis Cronbach's Alpha.
diperoleh masing-masing item Ghozali (2013)
pernyataan pseluruh variabel mengklasifikasikan nilai
diperoleh nilai signifikansi 2 tailed Cronbach's Alpha sebagai berikut:
sebesar 0,000 < 0,05, dengan 1) Jika nilai Cronbach's Alpha >
demikian instrumen valid. 0,60, maka dinyatakan reliabel,
Uji berikutnya adalah uni 2) Jika nilai Cronbach's Alpha <
reliabilitas. Model analisis uji 0,60, maka dinyatakan tidak
reliabiltas yang digunakan dalam reliabel,
penelitian ini adalah model Alpha Adapun hasil pengujiannya
Cronbach. Menurut Ghozali sebagai berikut:
Tabel 1. Hasil Pengujian Reliabilitas
Variabel Cronbach's Alpha Standar Kritis Alpha Keterangan
Kompetensi SDM (X1) 0,734 0,600 Reliabel
Kemampuan Pemanfaatan Teknologi (X2) 0,628 0,600 Reliabel
Kinerja Aparatur Desa (Y) 0,673 0,600 Reliabel

Berdasarkan hasil pengujuan model sebelum digunakan


di atas, Keseluruhan variabel seharusnya memenuhi beberapa
Kompetensi SDM (X1), asumsi, yang biasa disebut asumsi
Kemampuan Pemanfaatan klasik. Dalam penelitian ini uji
Teknologi (X2) diperoleh nilai asumsi klasik yang digunakan
cronbach alpha lebih besar dari adalah meliputi: Uji Normalitas,
0,60. Dengan demikian dinyatakan Uji Multikolinearitas, Uji
reliabel. Autokorelasi, dan Uji
Heterokedastisitas. Adapun
2. Uji Asumsi Klasik hasilnya sebagai berikut:
Uji asumsi klasik a. Uji Normalitas
dimaksudkan untuk mengetahui Uji normalitas dilakukan
ketepatan sebuah data. Menurut untuk menguji apakah dalam
Singgih Santoso (2011) “Sebuah model regresi, variabel dependen
model regresi akan digunakan dan variabel independen
untuk melakukan peramalan, berdistribusi normal atau
sebuah model yang baik adalah berdistribusi tidak normal. Hasil
model dengan kesalahan uji normalitas dengan alat uji
peramalan yang seminimal Kolmogorov-Smirnov Test,
mungkin”. Karena itu, sebuah sebagai berikut:

JENIUS. Vol. 4, No. 3, Mei 2021


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 338
JENIUS

Tabel 2. Hasil Normalitas Kolmogorov-Smirnov


Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kinerja Aparatur Desa (Y) .074 144 .052 .989 144 .341
a. Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan hasil pengujian antar variabel bebas tidak memiliki


pada tabel diatas diperoleh nilai multikolinearitas atau tidak
signifikansi 0,052 dimana nilai memiliki pengaruh korelasi antara
tersebut lebih besar dari nilai α = variabel yang ditetapkan sebagai
0,050 atau (0,052 > 0,050). model dalam penelitian. Uji
Dengan demikian maka asumsi multikolinearitas dilakukan
distribusi persamaan pada uji ini dengan melihat nilai Tolerance
adalah normal. Value dan Variance Inflation
b. Uji Multikonilieritas Factor (VIF). Adapun hasil
Pengujian mutlikolinearitas pengujiannya sebagai berikut:
dilakukan untuk meyakini bahwa
Tabel 3. Hasil Uji Multikolinieritas dengan Collinierity Statistic.
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 6.025 2.371
Kompetensi SDM (X1) .391 .056 .433 .779 1.284
Kemampuan Pemanfaatan Teknologi .461 .064 .450 .779 1.284
(X2)
a. Dependent Variable: Kinerja Aparatur Desa (Y)

Berdasarkan hasil pengujian Pengujian Autokorelasi


pada tabel diatas nilai tolerance digunakan untuk mengetahui ada
masing-masing variabel bebas atau tidaknya penyimpangan
yaitu 0,779 < 1,0 dan nilai korelasi antar anggota sampel.
Variance Inflation Factor (VIF) Pengujian dilakukan dengan alat
sebesar 1,284 < 10, dengan uji Darbin-Watson (DW test).
demikian model regresi ini tidak Adapun hasil pengujiannya
terjadi multikolinearitas. sebagai berikut:
c. Uji Autokorelasi
Tabel 4. Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 .757a .573 .567 2.365 1.724
a. Predictors: (Constant), Kemampuan Pemanfaatan Teknologi (X2), Kompetensi SDM (X1)
b. Dependent Variable: Kinerja Aparatur Desa (Y)

Hasil pengujian pada tabel d. Uji Heteroskesdastisitas


diatas diperoleh nilai Durbin- Pengujian
Watson sebesar 1.724 nilai heteroskedastisitas dimaksudkan
tersebut berada diantara interval untuk menguji apakah dalam
1.550 – 2.460. Dengan demikian sebuah model regresi terjadi
model regresi dinyatakan tidak ada ketidaksamaan varians residual.
gangguan autokorelasi. Hasil pengujiannya sebagai
berikut:

JENIUS. Vol. 4, No. 3, Mei 2021


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 339
JENIUS

Tabel 5. Hasil Uji Heteroskesdastisitas dengan Glejser Test Model


Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2.677 1.575 1.699 .091
Kompetensi SDM (X1) .027 .037 .067 .710 .479
Kemampuan Pemanfaatan -.051 .042 -.113 - .234
Teknologi (X2) 1.196
a. Dependent Variable: RES2

Hasil pengujian dengan 3. Analisis Deskriptif


menggunakan uji glejser diperoleh Pada pengujian ini
nilai Sig. > 0,05. Dengan demikian digunakan untuk mengetahui skor
regression model tidak ada minimum dan maksimum, mean
gangguan heteroskesdastisitas. score dan standar deviasi dari
masing-masing variabel. Adapun
hasilnya sebagai berikut:
Tabel 6. Hasil Analisis Descriptive Statistics
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Kompetensi SDM (X1) 144 31 46 37.74 3.986
Kemampuan Pemanfaatan Teknologi (X2) 144 29 46 38.12 3.504
Kinerja Aparatur Desa (Y) 144 29 49 38.35 3.594
Valid N (listwise) 144

Kompetensi Sumber Daya 3,594.


Manusia diperoleh varians
minimum sebesar 31 dan varians 4. Analisis Verifikatif.
maximum 46 dengan mean score Pada analisis ini
sebesar 37,74 dengan standar dimaksudkan untuk mengetahui
deviasi 3,986. pengaruh variabel independen
Kemampuan Pemanfaatan terhadap variabel dependen.
Teknologi diperoleh varians Adapun hasil pengujian sebagai
minimum sebesar 29 dan varians berikut:
maximum 46 dengan mean score a. Analisis Regresi Linier
sebesar 38,12 dengan standar Berganda
deviasi 3,504. Uji regresi ini dimaksudkan
Kinerja Aparatur Desa untuk mengetahui perubahan
diperoleh varians minimum variabel dependen jika variabel
sebesar 29 dan varians maximum independen mengalami
49 dengan mean score sebesar perubahan. Adapun hasil
38,35 dengan standar deviasi pengujiannya sebagai berikut:
Tabel 7. Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 6.025 2.371 2.541 .012
Kompetensi SDM (X1) .391 .056 .433 6.947 .000
Kemampuan Pemanfaatan Teknologi .461 .064 .450 7.216 .000
(X2)

JENIUS. Vol. 4, No. 3, Mei 2021


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 340
JENIUS

Berdasarkan hasil peningkatan sebesar 0,391


pengujian pada tabel di atas, point.
diperoleh persamaan regresi Y 3) Koefisien regresi
= 6,025 + 0,391X1 + 0,461X2. Kemampuan Pemanfaatan
Dari persamaan tersebut Teknologi sebesar 0,461,
dijelaskan sebagai berikut: angka ini positif artinya
1) Konstanta sebesar 6,025 setiap ada peningkatan
diartikan jika Kompetensi Kemampuan Pemanfaatan
Sumber Daya Manusia dan Teknologi sebesar 0,461
Kemampuan Pemanfaatan maka Kinerja Aparatur Desa
Teknologi tidak ada, maka juga akan mengalami
telah terdapat nilai Kinerja peningkatan sebesar 0,461
Aparatur Desa sebesar 6,025 point.
point. b. Analisis Koefisien Korelasi
2) Koefisien regresi Analisis koefisien
Kompetensi Sumber Daya korelasi dimaksudkan untuk
Manusia sebesar 0,391, mengetahui tingkt kekuatan
angka ini positif artinya hubungan dari variabel
setiap ada peningkatan independen terhadap variabel
Kompetensi Sumber Daya dependen baik secara parsial
Manusia sebesar 0,391 maka maupun simultan. Adapun hasil
Kinerja Aparatur Desa juga pengujian sebagai berikut:
akan mengalami
Tabel 8. Hasil Pengujian Koefisien Korelasi Kompetensi Sumber Daya
Manusia Terhadap Kinerja Aparatur Desa.
Correlationsb
Kompetensi SDM (X1) Kinerja Aparatur Desa (Y)
Kompetensi SDM (X1) Pearson Correlation 1 .645**
Sig. (2-tailed) .000
Kinerja Aparatur Desa (Y) Pearson Correlation .645** 1
Sig. (2-tailed) .000
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
b. Listwise N=144

Berdasarkan hasil Manusia memiliki hubungan


pengujian diperoleh nilai yang kuat terhadap Kinerja
korelasi sebesar 0,645 artinya Aparatur Desa.
Kompetensi Sumber Daya
Tabel 9. Hasil Pengujian Koefisien Korelasi Kemampuan Pemanfaatan
Teknologi Terhadap Kinerja Aparatur Desa.
Correlationsb
Kemampuan Pemanfaatan TI (X2) Kinerja Aparatur Desa (Y)
Kemampuan Pemanfaatan TI (X2) Pearson Correlation 1 .653**
Sig. (2-tailed) .000
Kinerja Aparatur Desa (Y) Pearson Correlation .653** 1
Sig. (2-tailed) .000
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
b. Listwise N=144

Berdasarkan hasil korelasi sebesar 0,653 artinya


pengujian diperoleh nilai Kemampuan Pemanfaatan

JENIUS. Vol. 4, No. 3, Mei 2021


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 341
JENIUS

Teknologi memiliki hubungan Aparatur Desa.


yang kuat terhadap Kinerja
Tabel 10. Hasil Pengujian Koefisien Korelasi Kompetensi Sumber Daya
Manusia dan Kemampuan Pemanfaatan Teknologi secara simultan
Terhadap Kinerja Aparatur Desa.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .757a .573 .567 2.365
a. Predictors: (Constant), Kemampuan Pemanfaatan Teknologi (X2), Kompetensi SDM (X1)

Berdasarkan hasil c. Analisis Koefisien


pengujian diperoleh nilai Determinasi
korelasi sebesar 0,757 artinya Analisis koefisien
Kompetensi Sumber Daya determinasi dimaksudkan untuk
Manusia dan Kemampuan mengetahui besarnya
Pemanfaatan Teknologi secara persentase pengaruh dari
simultan memiliki hubungan variabel independen terhadap
yang kuat terhadap Kinerja variabel dependen baik secara
Aparatur Desa. parsial maupun simultan.
Adapun hasil pengujian sebagai
berikut:
Tabel 11. Hasil Pengujian Koefisien Determinasi Kompetensi Sumber Daya
Manusia Terhadap Kinerja Aparatur Desa.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .645a .415 .411 2.758
a. Predictors: (Constant), Kompetensi SDM (X1)

Berdasarkan hasil Daya Manusia memiliki


pengujian diperoleh nilai kontribusi pengaruh sebesar
determinasi sebesar 0,415 41,5% terhadap Kinerja
artinya Kompetensi Sumber Aparatur Desa.
Tabel 12. Hasil Pengujian Koefisien Determinasi Kemampuan Pemanfaatan
Teknologi Terhadap Kinerja Aparatur Desa.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .653a .427 .423 2.730
a. Predictors: (Constant), Kemampuan Pemanfaatan Teknologi (X2)

Berdasarkan hasil Pemanfaatan Teknologi


pengujian diperoleh nilai memiliki kontribusi pengaruh
determinasi sebesar 0,427 sebesar 42,7% terhadap Kinerja
artinya Kemampuan Aparatur Desa.
Tabel 13. Hasil Pengujian Koefisien Determinasi Kompetensi Sumber Daya
Manusia dan Kemampuan Pemanfaatan Teknologi Terhadap Kinerja
Aparatur Desa.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .757a .573 .567 2.365
a. Predictors: (Constant), Kemampuan Pemanfaatan Teknologi (X2), Kompetensi SDM (X1)

JENIUS. Vol. 4, No. 3, Mei 2021


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 342
JENIUS

Berdasarkan hasil d. Uji Hipotesis


pengujian diperoleh nilai Uji hipotesis Parsial (Uji t)
determinasi sebesar 0,573 Pengujian hipotesis
artinya Kompetensi Sumber dengan uji t digunakan untuk
Daya Manusia dan Kemampuan mengetahui hipotesis parsial
Pemanfaatan Teknologi secara mana yang diterima.
simultan memiliki kontribusi Hipotesis pertama:
pengaruh sebesar 57,3% Terdapat pengaruh yang
terhadap Kinerja Aparatur signifikan antara Kompetensi
Desa, sedangkan sisanya Sumber Daya Manusia terhadap
sebesar 42,7% dipengaruhi Kinerja Aparatur Desa.
faktor lain.
Tabel 14. Hasil Uji Hipotesis Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap
Kinerja Aparatur Desa.
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 16.419 2.196 7.478 .000
Kompetensi SDM (X1) .581 .058 .645 10.045 .000
a. Dependent Variable: Kinerja Aparatur Desa (Y)

Berdasarkan hasil pengaruh yang signifikan atara


pengujian pada tabel di atas, Kompetensi Sumber Daya
diperoleh nilai t hitung > t tabel Manusia terhadap Kinerja
atau (10,045 > 1,977), dengan Aparatur Desa diterima.
demikian hipotesis pertama
yang diajukan bahwa terdapat
Tabel 15. Hasil Uji Hipotesis Kemampuan Pemanfaatan Teknologi
Terhadap Kinerja Aparatur Desa.
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 12.804 2.494 5.133 .000
Kemampuan Pemanfaatan Teknologi (X2) .670 .065 .653 10.285 .000
a. Dependent Variable: Kinerja Aparatur Desa (Y)

Berdasarkan hasil F digunakan untuk mengetahui


pengujian pada tabel di atas, hipotesis simultan yang mana
diperoleh nilai t hitung > t tabel yang diterima.
atau (10,285 > 1,977), dengan Hipotesis ketiga Terdapat
demikian hipotesis kedua yang pengaruh yang signifikan antara
diajukan bahwa terdapat Kompetensi Sumber Daya
pengaruh yang signifikan atara Manusia dan Kemampuan
Kemampuan Pemanfaatan Pemanfaatan Teknologi
Teknologi terhadap Kinerja terhadap Kinerja Aparatur
Aparatur Desa diterima. Desa.
Uji Hipotesis Simultan (Uji F)
Pengujian hipotesis dengan uji

JENIUS. Vol. 4, No. 3, Mei 2021


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 343
JENIUS

Tabel 16. Hasil Uji Hipotesis Kompetensi Sumber Daya Manusia dan
Kemampuan Pemanfaatan Teknologi Terhadap Kinerja Aparatur Desa.
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1058.392 2 529.196 94.626 .000b
Residual 788.545 141 5.593
Total 1846.937 143
a. Dependent Variable: Kinerja Aparatur Desa (Y)
b. Predictors: (Constant), Kemampuan Pemanfaatan TI (X2), Kompetensi SDM (X1)

Berdasarkan hasil 2. Pengaruh Kemampuan


pengujian pada tabel di atas, Pemanfaatan Teknologi
diperoleh nilai F hitung > F Terhadap Kinerja Aparatur
tabel atau (94,626 > 2,670), Desa
dengan demikian hipotesis Dari hasil analisis diperoleh
ketiga yang diajukan bahwa variabel Kemampuan Pemanfaatan
terdapat pengaruh yang Teknologi berpengaruh signifikan
signifikan atara Kompetensi terhadap Kinerja Aparatur Desa
Sumber Daya Manusia dan dengan nilai korelasi sebesar 0,653
Kemampuan Pemanfaatan artinya kedua variabel memiliki
Teknologi terhadap Kinerja hubungan yang kuat dengan
Aparatur Desa diterima. kontribusi pengaruh sebesar
42,7%. Pengujian hipotesis
PEMBAHASAN HASIL diperoleh nilai t hitung > t tabel
PENELITIAN atau (10,285 > 1,977). Dengan
1. Pengaruh Kompetensi Sumber demikian hipotesis kedua yang
Daya Manusia Terhadap diajukan bahwa terdapat
Kinerja Aparatur Desa berpengaruh signifikan antara
Dari hasil analisis diperoleh Kemampuan Pemanfaatan
variabel Kompetensi Sumber Daya Teknologi terhadap Kinerja
Manusia berpengaruh signifikan Aparatur Desa diterima.
terhadap Kinerja Aparatur Desa 3. Pengaruh Kompetensi Sumber
dengan nilai korelasi sebesar 0,645 Daya Manusia dan Kemampuan
artinya kedua variabel memiliki Pemanfaatan Teknologi
hubungan yang kuat dengan Terhadap Kinerja Aparatur
kontribusi pengaruh sebesar Desa
41,5%. Pengujian hipotesis Dari hasil analisis diperoleh
diperoleh nilai t hitung > t tabel variabel Kompetensi Sumber Daya
atau (10,045 > 1,977). Dengan Manusia dan Kemampuan
demikian hipotesis pertama yang Pemanfaatan Teknologi
diajukan bahwa terdapat berpengaruh signifikan terhadap
berpengaruh signifikan antara Kinerja Aparatur Desa dengan
Kompetensi Sumber Daya diperoleh persamaan regresi Y =
Manusia terhadap Kinerja 6,025 + 0,391X1 + 0,461X2, nilai
Aparatur Desa diterima. korelasi sebesar 0,757 artinya
kedua variabel memiliki hubungan
yang kuat dengan kontribusi
pengaruh sebesar 57,3%

JENIUS. Vol. 4, No. 3, Mei 2021


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 344
JENIUS

sedangkan sisanya sebesar 42,7% 3. Kompetensi Sumber Daya


dipengaruhi faktor lain. Pengujian Manusia dan Kemampuan
hipotesis diperoleh nilai F hitung > Pemanfaatan Teknologi
F tabel atau (94,626 > 2,670). berpengaruh signifikan
Dengan demikian hipotesis ketiga terhadap Kinerja Aparatur Desa
yang diajukan bahwa terdapat dengan nilai korelasi sebesar
berpengaruh signifikan antara 0,757 atau kuat dengan
Kompetensi Sumber Daya kontribusi pengaruh sebesar
Manusia dan Kemampuan 57,3% sedangkan sisanya
Pemanfaatan Teknologi terhadap sebesar 42,7% dipengaruhi
Kinerja Aparatur Desa diterima. faktor lain. Uji hipotesis
diperoleh nilai F hitung > F
KESIMPULAN DAN SARAN tabel atau (94,626 > 2,670).
A. Kesimpulan Dengan demikian terdapat
1. Kompetensi Sumber Daya pengaruh yang signifikan antara
Manusia berpengaruh Kompetensi Sumber Daya
signifikan terhadap Kinerja Manusia dan Kemampuan
Aparatur Desa nilai korelasi Pemanfaatan Teknologi secara
sebesar 0,645 atau kuat dengan simultan terhadap Kinerja
kontribusi pengaruh sebesar Aparatur Desa Pada Kantor
41,5%. Uji hipotesis diperoleh Kepala Desa di Kabupaten
nilai t hitung > t tabel atau Gunungkidul, Yogyakarta.
(10,045 > 1,977). Dengan
demikian terdapat pengaruh B. Saran
yang signifikan antara 1. Lembaga harus memberikan
Kompetensi Sumber Daya pelatihan-pelatihan agar aparat
Manusia terhadap Kinerja desa memiliki cukup
Aparatur Desa Pada Kantor kemampuan yang diharapkan
Kepala Desa di Kabupaten dalam rangka peningkatan skill
Gunungkidul, Yogyakarta. yang baik.
2. Kemampuan Pemanfaatan 2. Lembaga harus menfasilitasi
Teknologi berpengaruh perangkat dalam melakukan
signifikan terhadap Kinerja pekerjaan pegawainya dengan
Aparatur Desa dengan nilai tekonologi yang diperlukan dan
korelasi sebesar 0,653 atau kuat melatih agar mampu
dengan kontribusi pengaruh mengoperasinalkannya dengan
sebesar 42,7%. Uji hipotesis baik.
diperoleh nilai t hitung > t tabel 3. Kinerja lembaga dapat
atau (10,285 > 1,977). Dengan ditingkatkan dengan
demikian terdapat pengaruh memberdayakan pegawai
yang signifikan antara dengan membekali
Kemampuan Pemanfaatan pengetahuan yang cukup dan
Teknologi terhadap Kinerja melek dengan tekonologi
Aparatur Desa Pada Kantor sehingga pelayanan dapat lebih
Kepala Desa di Kabupaten optimal.
Gunungkidul, Yogyakarta.

JENIUS. Vol. 4, No. 3, Mei 2021


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 345
JENIUS

DAFTAR PUSTAKA System Pada Desa-Desa Di


Abbas, J., Muzaffar, A., Mahmood, Kabupaten Madiun. Jurnal
H. K., Ramzan, M. A., & Ul Akuntansi Dan Pendidikan, 5
Hassan Rizvi, S. S. (2014). (2), 89-100.
Impact of technology on Hariyani, D. S. (2016). Analisis
performance of employees (a Pengaruh Kompetensi Aparatur
case study on Allied Bank Ltd, Pemerintahan Desa Terhadap
Pakistan). World Applied Penggunaan Teknologi
Sciences Journal, 29 (2), 271- Accounting Information
276. System Pada Desa-Desa Di
Akhmad Syarifudin. (2014). Kabupaten Madiun. Jurnal
Pengaruh Kompetensi SDM Akuntansi Dan Pendidikan, 5
dan Peran Audit Intern terhadap (2), 89-100.
Kualitas Laporan Keuangan Iqlima Azhar, Darwanis, S. A. (2013).
Pemerintah Daerah dengan Pengaruh Kualitas Aparatur
Variabel Intervening Sistem Daerah, Regulasi, Dan Sistem
Pengendalian Internal Informasi Terhadap
Pemerintah (Studi empiris pada Manajemen Aset (Studi pada
Pemkab Kebumen) Jurnal SKPD Pemerintah Kota Banda
Fokus Bisnis, Volume 14, No Aceh). Jurnal Akutannsi, 2
02, Desember 2014, 14 (25), (17), 15-26.
26-44. Jaitun. (2013). Kinerja Aparatur Desa
Anggiriawan, P. B., & Sanjaya, Dalam Penyelenggaraan
Komang Adi Kurniawan Pemerintah Desa Di Desa
Saputra, I. K. P. W. (2018). Sepala Dalung Kecamatan
Prinsip Dualitas Dan Akuntansi Sesayap Hilir Kabupaten Tana
Sumber Daya Manusia Dalam Tidung. EJournal
Keberhasilan Pengelolaan Dana Pemerintahan Integratif, 1 (2),
Desa. Jurnal Analisa Akuntansi 13-27.
Dan Perpajakan, 2 Kaso, N., Mariani, M., Ilham, D.,
(September), 1-14. Firman, F., Aswar, N., & Iksan,
Dwi Sapartiningsih, S., & Kristianto, M. (2021). The Principal’s
D. (2018). Analisis Pengaruh Leadership: How to Improve
Kompetensi Sumber Daya the Quality of Teaching and
Manusia, Pemanfaatan Learning Process in State Junior
Teknologi, Partisipasi High School of Luwu. Jurnal
Penganggaran Dan Pengawasan Ad’ministrare, 8(1), 49–58.
Terhadap Akuntabilitas https://doi.org/10.26858/ja.v8i
Pengelolaan Dana Desa. Jurnal 1.19126
Akuntansi Dan Sistem Kaso, N., Nurjihad, A., Ilham, D., &
Teknologi, 14 (1), 100-114. Aswar, N. (2021). Facebook
Hariyani , D. S. (2016). Analisis and its Impact on Students'
Pengaruh Kompetensi Aparatur Learning Achievement at State
Pemerintahan Desa Terhadap Islamic High School of Palopo.
Penggunaan Teknologi Jurnal Studi Guru dan
Accounting Information Pembelajaran, 4(1), 1-15.

JENIUS. Vol. 4, No. 3, Mei 2021


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 346
JENIUS

Marlinawati, M., & Wardani, D. K. Actualization of the Basic


(2018). Pengaruh Kualitas Values of the State Civil
Sumber Daya Manusia, Apparatus at IAIN Palopo.
Pemanfaatan Teknologi, Dan International Journal of Asian
Sistem Pengendalian Intern Education, 1(2), 81–94.
Terhadap Ketepatwaktuan https://doi.org/10.46966/ijae.v
Pelaporan Keuangan 1i2.34
Pemerintah Desa. Kajian Bisnis Sasmito, C. (2012). Pengaruh
STIE Widya Wiwaha, 26 (2), Peningkatan Sdm Aparatur
131-143. Pemerintah Terhadap Kualitas
Muslimat, A., Muhsin, H., Wahid, H. Pelayanan KTP Di Kecamatan
A., Yulistiana, I., Sunarsi, D., Batu Marmar Kabupaten
Dewi, K., ... & Ilham, D. Pamekasan. Jurnal Reformasi,
(2021). Develop Technology 2 (2), 37-39.
Based Multimedia For Tarjo. (2019). Pengaruh Motivasi
Indonesian Teachers. Journal Kerja dan Kepuasan Kerja
of Contemporary Issues in terhadap Kinerja Karyawan
Business and Government, (Studi pada RSUD H. Hanafie
27(1), 1871-1882. Muara Bungo). Jurnal Aplikasi
Nawawi, H. (2011). Manajemen Manajemen Dan Inovasi Bisnis,
Sumber Daya Manusia untuk 7 (1), 35-50.
bisnis yang kompetitif Tarjo. (2020). Pengaruh Budaya
(delapan). Gadjah Mada Lembaga, Motivasi Kerja,
University Press. Kepuasan Kerja dan Komitmen
Purwanti, Y. (2021). The Influence Lembaga Terhadap Kinerja
Of Digital Marketing & Karyawan. Jurnal Riset
Innovasion On The School Teknologi Dan Inovasi
Performance. Turkish Journal Pendidikan, 3 (2), 322-330.
of Computer and Mathematics Wahyudi, A., Ngumar, S., &
Education (TURCOMAT), Suryono, B. (2018). Faktor-
12(7), 118-127. Faktor Yang Mempengaruhi
Puspasari, O. R., & Purnama, D. Kinerja Perangkat Desa Pada
(2018). Implementasi Sistem Pemerintah Desa di Kabupaten
Keuangan Desa dan Kualitas Sumbawa. Proceedings, 1 (1),
Laporan Keuangan Pemerintah 360-371.
Desa di Kabupaten Kuningan. Wardani, D. K., & Andriyani, I.
Jurnal Kajian Akuntansi, 2 (2), (2017). Pengaruh Kualitas
145. Sumber Daya Manusia,
Republik Indonesia. (2014). Undang- Pemanfaatan Teknologi, Dan
Undang Republik Indonesia Sistem Pengendalian Intern
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Terhadap Keandalan Pelaporan
Desa Dk, 53 (9), 1689-1699. Keuangan Pemerintahan Desa
Rifuddin, B., Ilham, D., & K, N. Di Kabupaten Klaten. Jurnal
(2020). Academic Services in Akuntansi, 5 (2), 88-98.
Islamic Education Management
Study Program: The

JENIUS. Vol. 4, No. 3, Mei 2021

Anda mungkin juga menyukai