HASIL KINERJA
GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEMESTER I 2018
Disusun Oleh :
SUPARNO,M.Pd.I
NIP. 197406222005011004
PENGAWAS PAI KEC. RENGAT BARAT DAN BATANG PRANAP
KEMENTERIAN AGAMA
KABUPATEN INDRAGIRI HULU
TAHUN 2018/2019
LEMBAR PENGESAHAN
Telah diperiksa sesuai dengan ketentuan serta dapat diterima dan dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Rengat, 29 Juli 2018
Ketua Pokjawas, Pengawas PAI,
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga akhirnya laporan ini dapat diselesaikan. Shalawat dan
salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga dan shahabat serta
kaum muslimin dan muslimat. Amiin.
Dalam rangka memberikan dorongan sekaligus membimbing guru PAI dan KKG
dalam meningkatkan kompetensi perlu di budayakan pengembangan kompetensi
berkelanjutan, pengembangan diri harus dibiasakan secara terus menerus tidak hanya pada
kegiatan-kegiatan tertentu namun GPAI harus mampu memanfaatkan teknologi internet
sebagai media peningkatan kompetensi kapanpun waktunya yang mencakup Kompetensi
Pedagogik, Kepribadian, Sosial dan Profesional dalam rangka meningkatkan kualitas
pendidikan agama islam pada sekolah
Semoga laporan ini dapat menjadi acuan dalam melakukan pembinaan selanjutnya,
dan kepada semua pihak yang telah turut serta membantu saya ucapkan terima kasih,
semoga mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT. Amien.
Suparno,M.Pd.I.
NIP. 197406222005011004
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iii
DAFTAR ISI................................................................................................. iv
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................... 1
B. Fokus Masalah .................................................................. 2
C. Tujuan dan Sasaran ........................................................... 3
D. Tugas Pokok/ruang Lingkup Pengawasan
BAB V : PENUTUP................................................................................ 8
A. Simpulan ...........................................................................8
B. Rekomendasi ..................................................................... 8
LAMPIRAN –LAMPIRAN :
1. Surat keterangan
2. Matrik pembinaan
3. Lembar telaah RPP
4. Daftar hadir
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (USPN) Nomor 20 tahun 2003
merumuskan tujuan pendidikan nasional yaitu mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
Dalam mewujudkan tujuan tersebut dalam UUSPN ditegaskan bahwa setiap warga
negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu. Karena
itu pendidikan wajib memenuhi 8 standar yang meliputi komponen isi, proses, penilaian,
SKL, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, serta
pembiayaan.
Pengawas sebagai penjamin mutu pendidikan mengemban tugas melakukan
supervisi manajerial, akademik, evaluasi pendidikan, penelitian dan pengembangan.
Dengan menguasai prinsip-prinsip supervisi pengawas diharapkan dapat berfungsi
sebagai pembina kepala sekolah dan pendidik agar dapat meningkatkan kinerjanya.
Dalam melaksanakan tugas pengawas perlu menetapkan program dengan sasaran yang
terukur melalui penetapan sejumlah indikator kinerja yang berbasis kondisi nyata sekolah
binaanya untuk melakukan perbaikan berkelanjutan untuk meraih keunggulan mutu
sesuai dengan target yang sekolah tetapkan.
Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan; meliputi
input, proses, output, dan outcome; yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai
tujuan. Untuk memastikan bahwa pelaksanaan pendidikan mengarah pada pencapaian
tujuan pendidikan nasional, maka dalam penyelenggaraan sistem pendidikan diperlukan
sistem pengawasan. Jabatan fungsional Pengawas Sekolah adalah jabatan fungsional
yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk
melaksanakan kegiatan pengawasan, baik akademik maupuan manajerial pada satuan
pendidikan.
Tugas pokok Pengawas Sekolah adalah melaksanakan tugas pengawasan akademik
dan manajerial pada satuan pendidikan yang meliputi penyusunan program pengawasan,
pelaksanaan pembinaan, pemantauan pelaksanaan 8 (delapan) Standar Nasional
Pendidikan, penilaian, pembimbingan dan pelatihan professional pendidik, evaluasi hasil
pelaksanaan program pengawasan, dan pelaksanaan tugas kepengawasan di daerah
khusus.
Standar merupakan kriteria minimal yang harus dipenuhi. Untuk memastikan
bahwa seluruh kriteria standar terpenuhi memerlukan pengukuran. Hasil pengukuran
sebagai bahan perbaikan mutu selanjutnya digunakan (1) mendorong sekolah
untukmenyelenggarakan pendidikan agar mencapai kriteria standar nasional. (2)
memberikan arah untuk melakukan pembaharuan dalam mewujudkan keunggulan (3)
memberikan arah pendampingan untuk mewujudkan keunggulan sesuai dengan visi dan
misi yang ditetapkannya, (4) sebagai basis meningkatkan kerjasama dan meningkatkan
peran serta stakeholders.
2. Sasaran Pengawasan
Sasaran utamapelaksanaan pengawasan adalah meningkatnya mutu lulusan pada
sekolah binaan. Peningkatan dicapai melalui peningkatan dukungan sumber daya yang
sinergis.
Kegiatan supervisi dan pembinaan diharapkan berdampak terhadap:
a. Meningkatnya motivasi pendidik dan kepala sekolah untuk memecahkan permasalah
praktis dan nyata dalam pekerjaan sehari-hari.
b. Meningkatnya mutu pelayanan bimbingan kepada pendidik dan kepala sekolah
dalam mengembangkan kolaborasi untuk meningkatkan target pencapaian kinerja.
c. Meningkatnya kemampuan profesional pendidik dan kepala sekolah sehingga
memperoleh nilai kinerja yang memenuhi standar.
d. Meningkatnya efektivitas sekolah dalam proses pekerjaan melalui perbaikan
berkelanjutan berbasis data.
e. Meningkatnya jumlah pendidik dan kepala sekolah yang menghasilkan laporan
penulisan karya tulis ilmiah.
3. Target Pengawasan
Target pengawasan secara umum adalah meningkatnya kapasitas ilmu
pengetahuan, teknologi, sikap dan keterampilan pendidik dan tenaga kependidikan dalam
meningkatkan pencapaian tujuan dan target yang sekolah tetapkan yang ditandai dengan:
1. Meningkatnya kinerja sekolah dalam penerapan sistem perencanaan, pelaksanaan,
dan evaluasi pembelajaran untuk mencapai target SKL.
2. Meningkatnya pencapaian target kinerja pendidik dan tenaga kependidikan dalam
pemenuhan standar.
3. Meningkatnya motivasi, pengetahuan, dan keterampilan pendidik dan tenaga
kependidikan dalam pelaksanaan pembelajaran dan penilaian.
4. Meningkatnya efektivitas pengalokasian sumber daya.
5. Mengembangnya budaya mutu melalui perbaikan mutu berkelanjutan.
Perkembangan dan kemajuan pendidikan dewasan ini demikian pesat sesuai dengan
perkembangan pola pikir dan paradigma yang semakin tumbuh dan berkembangan
seiring dengan Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Sejalan dengan itu, kita sebagai pelaku pendidik hendaknya selalu meningkatkan
aktivitas, kreatifitas diri dalam pelaksanaan tugas pokok mengingat tuntutan
profesionalisme sebagai pendidik baik sebagai Pengawas Satuan Pendidikan, Kepala
Sekolah, maupun sebagai guru. Untuk ada baiknya memahami apa itu profesi,
karakteristik profesi, kompetensi Guru PAI dan tanggungjawan keprofesian.
B. Pengertian Profesi
Kata profesi adalah kata benda yang diambil dari kata profession, sedangakan
professional merupakan kata sifat yang berasal dari kata profession. Menurut piaget &
Thomas (1979); memberikan batasan tentang profesi yaitu “Pengertian profesi pada
hakekatnya menunjuk kepada pekerjaan atau jabatan. Tidak semua pekerjaan disebut
sebagai profesi, ada sejumlah ciri dan persyaratan yang harus dipenuhi untuk
mengkatagorikan pekerjaan sebagai pekerjaan profesi”.
Jabatan profesi yang lebih jelas nampak pada jabatan guru, dokter, pengacara,
sosiolog dan sejenisnya yang memiliki keahlian khusus dalam melaksanakan
keprofesianya.
C. Karakteristik Profesi
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005, tentang Guru dan
Dosen pasal (1) mengatakan bahwa “Professional adalah pekerjaan atau kegiatan yang
dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan
keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standarmutu atau norma tertentu
serta memerlukan pendidikan profesi”.
Lebih lanjut dinyatakan bahwa “Guru adalah pendidik professional dengan tugas
utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar,
dan menengah”.
D. Ciri Profesi
Ornstein & Lavine (1984) mengatakan suatu pekerjaan disebut sebagai profesi
manakala memenuhi ciri-ciri sebagai berikut :
1. Melayani masyarakat, merupakan karier yang sepanjang waktu dan tidak mudah
digantikan.
2. Membutuhkan bidang Ilmu Pengetahuan khusus dan tidak semua orang dapat
melakukan.
3. Menggunakan hasil penelitian dan aplikasi teori kedalam praktek.
4. Membutuhkan pelatihan, pembimbingan dalam waktu yang panjang.
5. Terdapat hak otonomi dalam pengambilan keputusan secara pribadi dalam lingkup
kerjanya.
6. Memiliki legalitas, lisensi, untuk malakukan pekerjaan.
7. Bertanggungjawab terhadap keputusan yang diambil.
8. Memiliki komitmen terhadap jabatan dan klienya berkaitan dengan layanan yang
diberikan.
9. Menggunakan administrasi dalam melakukan pekerjaanya untuk mengetahui
perkembangan klienya.
10. Memiliki organisasi profesi.
11. Memiliki asosiasi profesi atau kelompok elit untuk mengetahui keberhasilan
anggotanya.
12. Memiliki kode etik.
13. Memiliki keyakinan diri dari public.
14. Memiliki status social dan ekonomi yang tinggi
E. Kompetensi Guru
Guru sebagai tenaga professional harus menguasai dan mengaplikasikan
kompetensi dirinya, diantaranya meliputi :
1. Kompetensi Paedagogik, yaitu kemampuan untuk melakukan proses pembelajaran.
2. Kompetensi Kepribadian, kemampuan mejadikan dirinya orang yang taat terhadap
agama, berakhlkul karimah, sebagai teladan bagi orang lain.
3. Kompetensi Sosial: Kemampuan Guru sebagai bagian dari Masyarakat.
4. Kompetensi Profesional: Kemampuan Guru dalam menguasai pengetahuan bidang
ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan budaya yang diampunya
A. Pendekatan Pengawasan
Pengawas sekolah melaksanakan tugasnya sesuai jadwal dan program kerja
pengawas yang disusun berdasarkan evaluasi tahun sebelumnya dengan berdasar pada
Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan petunjuk sebagaimana tercantum dalam Buku
Kerja Pengawas Sekolah. dalam melaksanakan tugasnya pengawas sekolah melalui
pendekatan individual, dan kelompok kerja. Pendekatan individual dilakukan pada
kegiatan Supervisi klinis yang berkaitan peningkatan kinerja, pengelolaan, dan displin
pribadi. Sedangkan pendekatan kelompok dilakukan melalui kegiatan pelatihan, bintek,
dan workshop.
B. Metode Pengawasan
Metode pengawasan dilakukan melallui kegiatan observasi, kunjungan atau
pemantauan, klarifikasi data, kinjungan kelas, kegiatan rapat kepala sekiolah dan guru
disekolah binaan, monitoring dan evaluasi, Diskusi kelompok Terfokus atau Focused
Group Discussion (FGD), dan metode Delphi.
Perencanaan pemantauan, pengamatan, pengawasan, pembinaan, penilaian
dilakukan dalam tahun pelajaran berjalan dengan mengunakan efektifitas waktu sesuai
kalender pendidikan
Perlu ditegaskan bahwa kegiatan pembinaan didasarkan pada hasil evaluasi diri dari
Kepala sekolah/guru binaan kemudian direncanakan kegiatan pembinaan sesuai
kebutuhan. Dan sesuai kewajiban melakukan kegiatan Supervisi pengawas sekolah pada
sekolah binaan
Untuk lebih memahami metode jelasnya metode Supervisi akan dijelaskan sebagai
berikut :
1. Monitoring
Monitoring adalah suatu kegiatan untuk mengetahui perkembangan pelasksanaan
penyelenggaraan Sekolah, apakah penyelenggaraan sekolah dimaksud sesuai dengan
rencana, program, dan/atau standar yang telah ditetapkan, serta menekukan hambatan-
hambatan yang harus diatasi dalam pelaksanaan program. (Rochiat, 2008: 115).
Monitoring pada pengontrolan selama program berjalan dan lebih bersifat klinis.
Melalui monitoring dapat diperoleh umpan balik bagi sekolah atau pihak lain yang terkait
untuk menyukseskan ketercapaian tujuan.
Aspek-aspek yang dicermati dalam kegiatan monitoring adalah hal-hal yang
dikembangakan dan dijalankan dalam Rencana Pengembangan Sekolah.
2. Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui sejauhmana kesuksesan pelaksanaan
penyelenggaraan sekolah atau keberhasilan yang telah dicapai dalam kurun waktu
tertentu. Evaluasi bertujuan untuk :
a) Mengetahui tingkat keterlaksanaan program.
b) Mengetahui keberhasilan program.
c) Memperoleh masukan dalam perencanaan tahun berikutnya.
d) Memberikan penilaian (Judgement) terhadap sekolah.
3. Diskusi Kelompok Terfokus (Focus Group Discussion)
Hasil monitoring sebaiknya disampaikan kepada sekolah secara terbuka terutama
kepada Kepala Sekolah, Komite sekolah dan guru, untuk dilakukan refleksi terhadap data
yang diperoleh dan menemukan sendiri factor-faktor penghambat serta pendukung yang
dirasakan. Maka metode FGD ini dapat diterapkan dalam mencari pemecahan masalah
sekolah yang melibatkan unsure stakeholder sekolah.
Focus Group Discussion (FGD) bertujuan untuk menyatukan sudut pandang
stakeholder mengenai realitas kondisi (kekuatan dan kelemahan) sekolah serta
menemukan langkah-langkah strategis maupun oprasional yang akan diambil dalam
rangka memanjukan sekolah. peran pengawas sekolah dalam masalah ini adalah sebagai
fasilitator dan nara sumber apabila diperlukan, untuk memberikan masukan berdasarkan
pengetahun dan pengalamanya.
4. Workshop
Workshop atau lokakarya dapat dilakukan pengawas dalam Supervisi, metode ini
bersifat kelompok dan dapat dilakukan dengan menggabungkan beberapa sekolah atau
Komite sekolah dan/atau guru kelas dan guru mata pelaharan melalui kegiatan
KKG/MGPP/KKKS, kegiatan workshop dilaksanakan sesuai dengan tujuan dan tingkat
urgensinya, agar berjalan efektif, perlu dilakukan langkah-langkah:
a) Menentukan materi atau substansi yang menjadi pokok bahasan. Biasanya matersi
bersifat praktis, dan tidak terlepas dari kajian teori yang dilakukan
b) Menentukan peserta workshop
c) Menentukan penyaji atau nara sumber yang memiliki kompetensi dibidang materi
pokok bahasan, memiliki landasan teori dan pemahaman
d) Mengalokasikan waktu kegiatan
e) Mempersiapkan sarana yang dibutuhkan.
BAB IV
HASIL PELAKSANAAN PROGRAM PENILAIAN KINERJA GURU
Matrik C Penilaian Kinerja Guru PAI
BAB V
PENUTUP
Berdasarkan pernyataan-pernyataan penting hasil pelaksanaan program penialaian
pengawasan selama satu Semester, dan hasil pembahasan pelaksanaan program penilaian,
maka perlu kiranya memberikan masukan bagi GPAI, Kepala Sekolah, Pengawas, dan
instansi terkait demi perbaikan program tahun berikutnya. Kesemuanya itu akan disajikan
dalam bentuk kesimpulan, saran, dan tindak lanjut.
A. Kesimpulan
Hasil temuan penilain kinerja guru yaitu
- semua guru yang golongan III/a ke atas di sekolah binaan telah dinilai
kinerjanya oleh kepala sekolah masing-masing.
- Rekapitulasi hasil penilaian kinerja guru sudah disusun.
B. Saran
Berdasarkan hasil pelaksanaan pembinaan guru dan kepala sekolah dasarankan
guru meningkatkan keinginan dan tanggung jawab guru dalam upaya mengembangkan
sekolah dan sering-seringlah mengikuti pelatihan /workshop dalam upaya meningkatkan
kualitas pengembangan diri, serta meningkatkan disiplin.
Berdasarkan hasil pelaksanaan penilain kinerja guru disarankan agar penilaian
kinerja berdasarkan instrument dan rubrik penilaian kinerja bagi guru, selain penilaian
pelaksanaan pembelajaran disarankan semua guru yang golongan III/a ke atas di sekolah
binaan dapat melaksanakan kegiatan PKB (Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan).
Hasil penilaian kierja guru segera dilaporkan dan diarsipkan dengan baik.
C. Tindak Lanjut
Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pembinaan guru, maka perlu kegiatan
berkelanjutan yang dilakukan. Untuk itu ada beberapa kegiatan tindak lanjut yaitu
workshop.