Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN

HASIL KINERJA
GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEMESTER I 2018

Disusun Oleh :

SUPARNO,M.Pd.I
NIP. 197406222005011004
PENGAWAS PAI KEC. RENGAT BARAT DAN BATANG PRANAP

KEMENTERIAN AGAMA
KABUPATEN INDRAGIRI HULU
TAHUN 2018/2019
LEMBAR PENGESAHAN

1. Nama Pengawas : SUPARNO.M.Pd.I


2. Jenjang Pengawasan : Tingkat Dasar
3. NIP : 197406222005011004
4. Pangkat/Golongan : Pembina III/d
5. NUPTK : 2636749652200022
6. Jenis Kelamin : Laki-Laki
7. Tempat Tanggal lahir : Ponorogo 04-03-1971
8. Pendidikan Terakhir : S2
9. Jabatan/ : Pengawas Muda/Anggota Pok Jawas
Tempat Tugas : KANTOR KEENTERIAN AGAMA KAB. INHU
10. No.Hp : 082171269475

11. Jumlah Sekolah Binaan : 80


12. Jumlah Guru Binaan : 80 Guru.

Telah diperiksa sesuai dengan ketentuan serta dapat diterima dan dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Rengat, 29 Juli 2018
Ketua Pokjawas, Pengawas PAI,

Drs.Abdul Kadir, M.pd.I Suparno,M.Pd.I.


NIP. 19650419 199703 1 001 NIP. 197406222005011004
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan pelaksanaan pemantauan SNP terhadap Guru PAI Kec. BATANG


GANGSAL, BATANG CINAKO, DAN SEBERIDA disusun oleh :
1. Nama Pengawas : Nurmiati,S.Ag.
2. Jenjang Pengawasan : Tingkat Dasar
3. NIP : 19731219 200312 2 003
4. Pangkat/Golongan : Pembina IIIc
5. NUPTK : 9551 7516 5330 0063
6. Jenis Kelamin : Perempuan
7. Tempat Tanggal lahir : Petai Inuman 19 Desember 1973
8. Pendidikan Terakhir : S1
9. Jabatan : Pengawas Muda
10. Jumlah Sekolah Binaan : 71
Telah diperiksa sesuai dengan ketentuan serta dapat diterima dan dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Rengat, 30 Juni 2018


Ketua Pokjawas, Pengawas PAI,

Drs.Abdul Kadir, M.pd.I Suparno,M.Pd.I.


NIP. 19650419 199703 1 001 NIP. 197406222005011004
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga akhirnya laporan ini dapat diselesaikan. Shalawat dan
salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga dan shahabat serta
kaum muslimin dan muslimat. Amiin.

Dalam rangka memberikan dorongan sekaligus membimbing guru PAI dan KKG
dalam meningkatkan kompetensi perlu di budayakan pengembangan kompetensi
berkelanjutan, pengembangan diri harus dibiasakan secara terus menerus tidak hanya pada
kegiatan-kegiatan tertentu namun GPAI harus mampu memanfaatkan teknologi internet
sebagai media peningkatan kompetensi kapanpun waktunya yang mencakup Kompetensi
Pedagogik, Kepribadian, Sosial dan Profesional dalam rangka meningkatkan kualitas
pendidikan agama islam pada sekolah

Semoga laporan ini dapat menjadi acuan dalam melakukan pembinaan selanjutnya,
dan kepada semua pihak yang telah turut serta membantu saya ucapkan terima kasih,
semoga mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT. Amien.

Rengat, 30 Juni 2018


Pengawas PAI,

Suparno,M.Pd.I.
NIP. 197406222005011004
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iii
DAFTAR ISI................................................................................................. iv
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................... 1
B. Fokus Masalah .................................................................. 2
C. Tujuan dan Sasaran ........................................................... 3
D. Tugas Pokok/ruang Lingkup Pengawasan

BAB II : KERANGKA PIKIR PEMECAHAN MASALAH .............. 4

BAB III : PENDEKATAN DAN METODE PEMBINAAN................ 5


A. Pendekatan Penilaian......................................................... 5
B. Metode Penilaian............................................................... 5

BAB IV : HASIL PEMBINAAN............................................................. 6


A. Hasil Penilaian...................................................................
B. Analisis Hasil Penilaian.................................................... 7
C. Pembahasan Hasil Penilaian............................................. 7

BAB V : PENUTUP................................................................................ 8
A. Simpulan ...........................................................................8
B. Rekomendasi ..................................................................... 8
LAMPIRAN –LAMPIRAN :
1. Surat keterangan
2. Matrik pembinaan
3. Lembar telaah RPP
4. Daftar hadir
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (USPN) Nomor 20 tahun 2003
merumuskan tujuan pendidikan nasional yaitu mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
Dalam mewujudkan tujuan tersebut dalam UUSPN ditegaskan bahwa setiap warga
negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu. Karena
itu pendidikan wajib memenuhi 8 standar yang meliputi komponen isi, proses, penilaian,
SKL, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, serta
pembiayaan.
Pengawas sebagai penjamin mutu pendidikan mengemban tugas melakukan
supervisi manajerial, akademik, evaluasi pendidikan, penelitian dan pengembangan.
Dengan menguasai prinsip-prinsip supervisi pengawas diharapkan dapat berfungsi
sebagai pembina kepala sekolah dan pendidik agar dapat meningkatkan kinerjanya.
Dalam melaksanakan tugas pengawas perlu menetapkan program dengan sasaran yang
terukur melalui penetapan sejumlah indikator kinerja yang berbasis kondisi nyata sekolah
binaanya untuk melakukan perbaikan berkelanjutan untuk meraih keunggulan mutu
sesuai dengan target yang sekolah tetapkan.
Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan; meliputi
input, proses, output, dan outcome; yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai
tujuan. Untuk memastikan bahwa pelaksanaan pendidikan mengarah pada pencapaian
tujuan pendidikan nasional, maka dalam penyelenggaraan sistem pendidikan diperlukan
sistem pengawasan. Jabatan fungsional Pengawas Sekolah adalah jabatan fungsional
yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk
melaksanakan kegiatan pengawasan, baik akademik maupuan manajerial pada satuan
pendidikan.
Tugas pokok Pengawas Sekolah adalah melaksanakan tugas pengawasan akademik
dan manajerial pada satuan pendidikan yang meliputi penyusunan program pengawasan,
pelaksanaan pembinaan, pemantauan pelaksanaan 8 (delapan) Standar Nasional
Pendidikan, penilaian, pembimbingan dan pelatihan professional pendidik, evaluasi hasil
pelaksanaan program pengawasan, dan pelaksanaan tugas kepengawasan di daerah
khusus.
Standar merupakan kriteria minimal yang harus dipenuhi. Untuk memastikan
bahwa seluruh kriteria standar terpenuhi memerlukan pengukuran. Hasil pengukuran
sebagai bahan perbaikan mutu selanjutnya digunakan (1) mendorong sekolah
untukmenyelenggarakan pendidikan agar mencapai kriteria standar nasional. (2)
memberikan arah untuk melakukan pembaharuan dalam mewujudkan keunggulan (3)
memberikan arah pendampingan untuk mewujudkan keunggulan sesuai dengan visi dan
misi yang ditetapkannya, (4) sebagai basis meningkatkan kerjasama dan meningkatkan
peran serta stakeholders.

B. Fokus Masalah Pengawasan


Fokus masalah pengawasan adalah bidang pengawasan akademik. Pengawasan
akademik adalah serangkaian kegiatan professional yang dilakukan pengawas sekolah
dalam rangka membantu Kepala sekolah, dan guru dalam meningkatkan kompetensinya
yang difokuskan pada pelaksanaan Standar Nasional Pendidikan (SNP). Lebih rinci
kepengawasan akademik dapat difokuskan pada peningkatan kemampuan guru bidang
akademis.
Kegiatan supervisi akademilk di wilayah sekolah binaan mencakup 4 Standar
Nasional Pendidikan, yaitu Standar Isi, Standar Proses, Standar Kompetensi Lulusan, dan
Standar Penilaian.

C. Tujuan, Sasaran dan Target Pengawasan


1. Tujuan Pengawasan

Pengawasan sekolah bertujuan untuk memfasilitasi sekolah meningkatkan


keunggulan melalui penerapan sistem penjaminan mutu dalam memenuhi standar
nasional pendidikan. Tujuan tersebut dijabarkan dalam beberapa pencapaian tujuan
khusus pengawasan; yaitu:
a. Terhimpun data kinerja sekolah dalam memenuhi SNP.
b. Terfasilitasi kepala sekolah dan pendidik agar bekerja profesional dan terukur.
c. Terlaksana pembinaan kepala sekolah dan pendidik dalam memecahkan permasalah
nyata dalam meningkatkan efektivitas kinerja secara berkelanjutan.
d. Terhimpun informasi tentang perkembangan sekolah melalui evaluasi dan perbaikan
berkelanjutan.

2. Sasaran Pengawasan
Sasaran utamapelaksanaan pengawasan adalah meningkatnya mutu lulusan pada
sekolah binaan. Peningkatan dicapai melalui peningkatan dukungan sumber daya yang
sinergis.
Kegiatan supervisi dan pembinaan diharapkan berdampak terhadap:
a. Meningkatnya motivasi pendidik dan kepala sekolah untuk memecahkan permasalah
praktis dan nyata dalam pekerjaan sehari-hari.
b. Meningkatnya mutu pelayanan bimbingan kepada pendidik dan kepala sekolah
dalam mengembangkan kolaborasi untuk meningkatkan target pencapaian kinerja.
c. Meningkatnya kemampuan profesional pendidik dan kepala sekolah sehingga
memperoleh nilai kinerja yang memenuhi standar.
d. Meningkatnya efektivitas sekolah dalam proses pekerjaan melalui perbaikan
berkelanjutan berbasis data.
e. Meningkatnya jumlah pendidik dan kepala sekolah yang menghasilkan laporan
penulisan karya tulis ilmiah.

3. Target Pengawasan
Target pengawasan secara umum adalah meningkatnya kapasitas ilmu
pengetahuan, teknologi, sikap dan keterampilan pendidik dan tenaga kependidikan dalam
meningkatkan pencapaian tujuan dan target yang sekolah tetapkan yang ditandai dengan:
1. Meningkatnya kinerja sekolah dalam penerapan sistem perencanaan, pelaksanaan,
dan evaluasi pembelajaran untuk mencapai target SKL.
2. Meningkatnya pencapaian target kinerja pendidik dan tenaga kependidikan dalam
pemenuhan standar.
3. Meningkatnya motivasi, pengetahuan, dan keterampilan pendidik dan tenaga
kependidikan dalam pelaksanaan pembelajaran dan penilaian.
4. Meningkatnya efektivitas pengalokasian sumber daya.
5. Mengembangnya budaya mutu melalui perbaikan mutu berkelanjutan.

D. Tugas Pokok / Ruang Lingkup Pengawasan


Ruang lingkup pemenuhan kewajiban meliputi (1) menyusun program pengawasan,
(2) melaksanakan programpengawasan, (3) melaksakan evaluasi hasil pelaksanaan
program (4) pengawasan dan membimbing dan melatih profesional Pendidik; (5)
meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dankompetensi secara
berkelanjutan sejalan dengan perkembanganilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; (6)
menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, nilaiagama dan etika; dan (7)
memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
Ruang lingkup tugas meliputi pengawasan manajerial, akademik, pembinaan, dan
pengembangan keprofesian dalam rangka membantu pendidik dan kepala sekolah agar
dapat bekerja efektif dalam melaksanakan tugasnya.
Supervisi akademik atau pengawasan akademik adalah fungsi pengawas yang
berkenaan dengan aspek pelaksanaan tugas pembinaan, pemantauan, penilaian dan
pelatihan profesional guru dalam melaksanakan tugas pokoknya sesuai dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 pasal 52 ayat (1) berbunyi: Beban kerja
Guru mencakup kegiatan pokok :
a. merencanakan pembelajaran;
b. melaksanakan pembelajaran;
c. menilai hasil pembelajaran;
d. membimbing dan melatih peserta didik; dan
e. melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan pokok sesuai
dengan beban kerja guru.
Fungsi-fungsi tersebut dilaksanakan melalui kegiatan tatap muka atau non tatap
muka dengan sasaran supervisi perencanaan pembelajaran, pelaksanakan proses
pembel ajaran, penilaian hasil pembelajaran, pembimbingan dan pelatihan peserta
didik.
BAB II
KERANGKA PIKIR PEMECAHAN MASALAH

A. Profesionalisme Guru PAI

Perkembangan dan kemajuan pendidikan dewasan ini demikian pesat sesuai dengan
perkembangan pola pikir dan paradigma yang semakin tumbuh dan berkembangan
seiring dengan Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Sejalan dengan itu, kita sebagai pelaku pendidik hendaknya selalu meningkatkan
aktivitas, kreatifitas diri dalam pelaksanaan tugas pokok mengingat tuntutan
profesionalisme sebagai pendidik baik sebagai Pengawas Satuan Pendidikan, Kepala
Sekolah, maupun sebagai guru. Untuk ada baiknya memahami apa itu profesi,
karakteristik profesi, kompetensi Guru PAI dan tanggungjawan keprofesian.

B. Pengertian Profesi
Kata profesi adalah kata benda yang diambil dari kata profession, sedangakan
professional merupakan kata sifat yang berasal dari kata profession. Menurut piaget &
Thomas (1979); memberikan batasan tentang profesi yaitu “Pengertian profesi pada
hakekatnya menunjuk kepada pekerjaan atau jabatan. Tidak semua pekerjaan disebut
sebagai profesi, ada sejumlah ciri dan persyaratan yang harus dipenuhi untuk
mengkatagorikan pekerjaan sebagai pekerjaan profesi”.
Jabatan profesi yang lebih jelas nampak pada jabatan guru, dokter, pengacara,
sosiolog dan sejenisnya yang memiliki keahlian khusus dalam melaksanakan
keprofesianya.
C. Karakteristik Profesi
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005, tentang Guru dan
Dosen pasal (1) mengatakan bahwa “Professional adalah pekerjaan atau kegiatan yang
dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan
keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standarmutu atau norma tertentu
serta memerlukan pendidikan profesi”.
Lebih lanjut dinyatakan bahwa “Guru adalah pendidik professional dengan tugas
utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar,
dan menengah”.

D. Ciri Profesi
Ornstein & Lavine (1984) mengatakan suatu pekerjaan disebut sebagai profesi
manakala memenuhi ciri-ciri sebagai berikut :
1. Melayani masyarakat, merupakan karier yang sepanjang waktu dan tidak mudah
digantikan.
2. Membutuhkan bidang Ilmu Pengetahuan khusus dan tidak semua orang dapat
melakukan.
3. Menggunakan hasil penelitian dan aplikasi teori kedalam praktek.
4. Membutuhkan pelatihan, pembimbingan dalam waktu yang panjang.
5. Terdapat hak otonomi dalam pengambilan keputusan secara pribadi dalam lingkup
kerjanya.
6. Memiliki legalitas, lisensi, untuk malakukan pekerjaan.
7. Bertanggungjawab terhadap keputusan yang diambil.
8. Memiliki komitmen terhadap jabatan dan klienya berkaitan dengan layanan yang
diberikan.
9. Menggunakan administrasi dalam melakukan pekerjaanya untuk mengetahui
perkembangan klienya.
10. Memiliki organisasi profesi.
11. Memiliki asosiasi profesi atau kelompok elit untuk mengetahui keberhasilan
anggotanya.
12. Memiliki kode etik.
13. Memiliki keyakinan diri dari public.
14. Memiliki status social dan ekonomi yang tinggi

E. Kompetensi Guru
Guru sebagai tenaga professional harus menguasai dan mengaplikasikan
kompetensi dirinya, diantaranya meliputi :
1. Kompetensi Paedagogik, yaitu kemampuan untuk melakukan proses pembelajaran.
2. Kompetensi Kepribadian, kemampuan mejadikan dirinya orang yang taat terhadap
agama, berakhlkul karimah, sebagai teladan bagi orang lain.
3. Kompetensi Sosial: Kemampuan Guru sebagai bagian dari Masyarakat.
4. Kompetensi Profesional: Kemampuan Guru dalam menguasai pengetahuan bidang
ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan budaya yang diampunya

F. Tanggungjawab Keprofesian Guru


Guru sebagai pemangku jabatan profesional memiliki tanggung-jawab,
diantaranya :
1. Merencakan,melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, dan menilai,
mengevaluasi hasil pembelajaran;
2. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara
berkelanjutan sejalan dengan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
3. Bertindak objektif dan tidak diskriminatif;
4. Menjunjung tinggi peraturan perundangan yang berlaku, kode etik sera nilai-nilai
agama dan etika.
5. Memelihara persatuan dan kesatuan bangsa.
Untuk itu pengawas sekolah menjadi tumpuan dan harapan bagi kemampuan guru
dalam rangka meningkatkan kinerjanya di satuan pendidikan dimana ia bertugas.
Secara mendasar pengawas sekolah memiliki tanggungjawab yang besar dalam
peningkatan professional guru, oleh karenanya pengawas sekolah harus lebih memahami
kekurangan dan kelemahan guru di sekolah binaan sebagai acauan dan langkah-langkah
pembinaan yang dilakukan. Pengawas sekolah sesuai tugas pokoknya yaitu melakukan
pengamatan, pengawasan, pembinaan, penilaian terhadap guru berkewajiban melakukan
pembinaan terhadap kepala sekolah dalam merancang Pendidikan Keprofesian
Berkelanjutan (PKB) bagi kepala sekolah itu sendiri dan guru binaanya setiap tahun.
BAB III
PENDEKATAN DAN METODE PENGAWASAN

A. Pendekatan Pengawasan
Pengawas sekolah melaksanakan tugasnya sesuai jadwal dan program kerja
pengawas yang disusun berdasarkan evaluasi tahun sebelumnya dengan berdasar pada
Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan petunjuk sebagaimana tercantum dalam Buku
Kerja Pengawas Sekolah. dalam melaksanakan tugasnya pengawas sekolah melalui
pendekatan individual, dan kelompok kerja. Pendekatan individual dilakukan pada
kegiatan Supervisi klinis yang berkaitan peningkatan kinerja, pengelolaan, dan displin
pribadi. Sedangkan pendekatan kelompok dilakukan melalui kegiatan pelatihan, bintek,
dan workshop.

B. Metode Pengawasan
Metode pengawasan dilakukan melallui kegiatan observasi, kunjungan atau
pemantauan, klarifikasi data, kinjungan kelas, kegiatan rapat kepala sekiolah dan guru
disekolah binaan, monitoring dan evaluasi, Diskusi kelompok Terfokus atau Focused
Group Discussion (FGD), dan metode Delphi.
Perencanaan pemantauan, pengamatan, pengawasan, pembinaan, penilaian
dilakukan dalam tahun pelajaran berjalan dengan mengunakan efektifitas waktu sesuai
kalender pendidikan
Perlu ditegaskan bahwa kegiatan pembinaan didasarkan pada hasil evaluasi diri dari
Kepala sekolah/guru binaan kemudian direncanakan kegiatan pembinaan sesuai
kebutuhan. Dan sesuai kewajiban melakukan kegiatan Supervisi pengawas sekolah pada
sekolah binaan
Untuk lebih memahami metode jelasnya metode Supervisi akan dijelaskan sebagai
berikut :
1. Monitoring
Monitoring adalah suatu kegiatan untuk mengetahui perkembangan pelasksanaan
penyelenggaraan Sekolah, apakah penyelenggaraan sekolah dimaksud sesuai dengan
rencana, program, dan/atau standar yang telah ditetapkan, serta menekukan hambatan-
hambatan yang harus diatasi dalam pelaksanaan program. (Rochiat, 2008: 115).
Monitoring pada pengontrolan selama program berjalan dan lebih bersifat klinis.
Melalui monitoring dapat diperoleh umpan balik bagi sekolah atau pihak lain yang terkait
untuk menyukseskan ketercapaian tujuan.
Aspek-aspek yang dicermati dalam kegiatan monitoring adalah hal-hal yang
dikembangakan dan dijalankan dalam Rencana Pengembangan Sekolah.
2. Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui sejauhmana kesuksesan pelaksanaan
penyelenggaraan sekolah atau keberhasilan yang telah dicapai dalam kurun waktu
tertentu. Evaluasi bertujuan untuk :
a) Mengetahui tingkat keterlaksanaan program.
b) Mengetahui keberhasilan program.
c) Memperoleh masukan dalam perencanaan tahun berikutnya.
d) Memberikan penilaian (Judgement) terhadap sekolah.
3. Diskusi Kelompok Terfokus (Focus Group Discussion)
Hasil monitoring sebaiknya disampaikan kepada sekolah secara terbuka terutama
kepada Kepala Sekolah, Komite sekolah dan guru, untuk dilakukan refleksi terhadap data
yang diperoleh dan menemukan sendiri factor-faktor penghambat serta pendukung yang
dirasakan. Maka metode FGD ini dapat diterapkan dalam mencari pemecahan masalah
sekolah yang melibatkan unsure stakeholder sekolah.
Focus Group Discussion (FGD) bertujuan untuk menyatukan sudut pandang
stakeholder mengenai realitas kondisi (kekuatan dan kelemahan) sekolah serta
menemukan langkah-langkah strategis maupun oprasional yang akan diambil dalam
rangka memanjukan sekolah. peran pengawas sekolah dalam masalah ini adalah sebagai
fasilitator dan nara sumber apabila diperlukan, untuk memberikan masukan berdasarkan
pengetahun dan pengalamanya.
4. Workshop
Workshop atau lokakarya dapat dilakukan pengawas dalam Supervisi, metode ini
bersifat kelompok dan dapat dilakukan dengan menggabungkan beberapa sekolah atau
Komite sekolah dan/atau guru kelas dan guru mata pelaharan melalui kegiatan
KKG/MGPP/KKKS, kegiatan workshop dilaksanakan sesuai dengan tujuan dan tingkat
urgensinya, agar berjalan efektif, perlu dilakukan langkah-langkah:
a) Menentukan materi atau substansi yang menjadi pokok bahasan. Biasanya matersi
bersifat praktis, dan tidak terlepas dari kajian teori yang dilakukan
b) Menentukan peserta workshop
c) Menentukan penyaji atau nara sumber yang memiliki kompetensi dibidang materi
pokok bahasan, memiliki landasan teori dan pemahaman
d) Mengalokasikan waktu kegiatan
e) Mempersiapkan sarana yang dibutuhkan.
BAB IV
HASIL PELAKSANAAN PROGRAM PENILAIAN KINERJA GURU
Matrik C Penilaian Kinerja Guru PAI

Program Kegiatan Penilaian Kinerja Guru PAI


Materi Kegiatan Penilaian Kinerja Guru PAI
Materi penilaian kinerja GPAI berkaitan dengan tugas pokok
guru adalah:
 Merencanakan pembelajaran
 Melaksanakan pembelajaran
 Menilai hasil pembelajaran
Target Pencapaian 1. Perencanaan Pembelajaran
 Guru memiliki dokumen Silabus, RPP, dan Teknik
Penilaian untuk Penilaian Kinerja GPAI.
2. Pelaksanaan Pembelajaran
 Guru PAI melaksanakan PBM di kelas sesuai mata
pelajaran yang diampu 
3. Penilaian Pembelajaran
 Semua GPAI mampu menyusun kisi-kisi soal, naskah soal,
teknik penilaian, dan daftar penilaian siswa, serta mampu
menganalisis butir soal
4. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)
 Guru yang golongan III/a ke atas dapat membuat minimal
satu karya yang berkaitan dengan PKB (Pengembangan
Diri, Publikasi Ilmiah, Karya Inovatif)
Hasil yang Dicapai 1. Perencanaan Pembelajaran
 Semua GPAI sudah menyusun perencanaan pembelajaran
dengan memiliki dokumen Silabus, RPP, dan Teknik
Penilaian untuk Penilaian Kinerja GPAI.
2. Pelaksanaan Pembelajaran
 Semua GPAI sudah dinilai kinerjanya dibuktikan dengan
memiliki dokumen Silabus, RPP, dan Teknik Penilaian
Program Kegiatan Penilaian Kinerja Guru PAI
untuk Penilaian Kinerja GPAI ) dan dokumen Penilaian
Kinerja Guru (PKG).
 Semua GPAI telah melaksanakan penilaian kinerja guru
bagi guru PNS yang memiliki golongan III/a ke atas.
3. Penilaian Pembelajaran
 Tidak semua GPAI dapat menyusun kisi-kisi soal, naskah
soal, teknik penilaian, dan daftar penilaian siswa, serta
mampu menganalisis butir soal
4. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)
 Belum ada seorang pun GPAI yang golongan IV/a ke atas,
membuat dan melaksanakan Pengembangan Diri, Publikasi
Ilmiah, dan Karya Inovatif
Kesenjangan  Perencanaan pembelajaran yang dibuat oleh GPAI belum
mencerminkan proses pembelajaran yang baik, terutama pada
penentuan tujuan pembelajaran
 Dalam pelaksanaan penilaian kinerja, GPAI belum
memahami instrumen dan rubrik penilaian dengan baik.
 GPAI tidak terbiasa menyusun kisi-kisi naskah soal yang
baik.
 GPAI tidak berupaya untuk melakukan Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan
Alternatif  Pengawas memberikan contoh cara menyusun tujuan
Pemecahan Masalah pembelajaran yang mengandung audience, behavior,
condition, degree, dan enviromnt.
 GPAI dibantu oleh pengawas melalui pendampingan
membahas rubric PK agar mereka dapat melaksanakan PK
sesuai dengan harapan
 Pengawas melatih guru untuk menyusun kisi-kisi dan naskah
soal sesuai dengan kaidah-kaidah penyusunannnya melalui
kegiatan gugus.
 Pengawas memotivasi GPAI agar memulai membuat salah
Program Kegiatan Penilaian Kinerja Guru PAI
satu karya, baik karya inovatif maupun karya ilmiah.
Kesimpulan GPAI terus diberi bimbingan, pembinaan. Dan pendamingan
secara periodik dan berkesinambungan untuk memahami hakikat
penilaian kinerja melalui rubrik penilaian dan melaksanakan
penilaian kinerja guru sesuai waktu dn jadwal yang telah
disusun, serta melaporkannya kepada dinas pendidikan.
Tindak Lanjut  Pngawas melakukan pendampingan terhadap GPAI baik
melalui kegiatan diskusi maupun konsultasi secara individual
atau kelompok guru.
 Pendampingan, konsultasi, diskusi, dilakukan ketika kepala
sekolah atau guru masih mengalami kesulitan tentang
pelaksanaan penilaian kinerja
 Kunjungan ke sekolah untuk menggali informasi yang
berkaitan dengan persiapan penilaian kinerja.
 Pemantauan, pendampingan dan pelaksanaan penilaian
kinerja dilakukan secara berkala setiap semester.

Pembahasan Hasil Penilaian Kinerja GPAI


Aspek pelaksanaan penilaian kinerja GPAI mencakup perencanaan pembelajaran,
pelaksanaan pembelajaran, penilaian pembelajaran, dan pengembangan keprofesian
berkelanjutan (PKB).
Dilihat dari segi perencanaan pembelajaran, target atau hasil yang hendak dicapai
pada aspek penilaian kinerja GPAI memiliki dokumen silabus, RPP, dan dokumen
penilaian kinerja guru (PKG), dari segi pelaksanaan pembelajaran target yang diharapkan
yaitu Selama pelaksanaan penilaian kinerja GPAI melaksanakan PBM di kelas sesuai
mata pelajaran yang diampu, dan dari segi penilaian pembelajaran diharapkan semua
guru mampu menyusun kisi-kisi soal, naskah soal, teknik penilaian, dan daftar penilaian
siswa, serta mampu menganalisis butir soal. Sementar itu untuk Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan (PKB)diharapkan semua guru yang golongan III/a ke atas
dapat membuat minimal satu karya yang berkaitan dengan PKB (Pengembangan Diri,
Publikasi Ilmiah, Karya Inovatif).
Hasil yang dicapai pada pelaksanaan penilaian kinerja GPAI, dilihat dari segi
perencanaan pembelajaran, semua GPAI sudah menyusun perencanaan pembelajaran
dengan memiliki dokumen Silabus, RPP, dan teknik penilaian untuk penilaian kinerja
guru (PKG). Dari segi pelaksanaan pembelajaran, semua GPAI sudah dinilai kinerjanya
dibuktikan dengan memiliki dokumen Silabus, RPP, dan teknik penilaian untuk penilaian
kinerja guru (PKG), semua GPAI telah melaksanakan penilaian kinerja guru bagi guru
PNS yang memiliki golongan III/a ke atas. Sedangkan dari segi penilaian embelajaran,
tidak semua guru dapat menyusun kisi-kisi soal, naskah soal, teknik penilaian, dan daftar
penilaian siswa, serta mampu menganalisis butir soal. Dan dari segi Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan (PKB) belum ada seorang pun GPAI yang golongan III/a ke
atas, membuat dan melaksanakan pengembangan diri, publikasi ilmiah maupn karya
inovatif.
Ketercapaian yang belum optimal disebabkan adanya hambatan yang ditemui di
sekolah, diantaranya perencanaan pembelajaran yang dibuat oleh guru belum
mencerminkan proses pembelajaran yang baik, terutama pada penentuan tujuan
pembelajaran. Dalam pelaksanaan penilaian kinerja, baik kepala sekolah dan guru belum
memahami instrument dan rubrik penilaian dengan baik, guru tidak terbiasa menyusun
kisi-kisi naskah soal yang baik, serta kepala sekolah dan guru tidak berupaya untuk
melakukan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan.
Solusi yang ditawarkan untuk mengatasi hambatan tersebut di atas adalah
pengawas memberikan contoh cara menyusun tujuan pembelajaran yang mengandung
audience, behavior, condition, degree, dan environmen, kepala sekolah dibantu oleh
pengawas melalui pendampingan membahas rubrik penilaian kinerja agar mereka dapat
melaksanakan penilaian kinerja sesuai dengan harapan, pengawas melatih GPAI untuk
menyusun kisi0kisi dan naskah soal sesuai dengan kaidah-kaidah penyusunannnya
melalui kegiatan gugus, dan pengawas memotivasi GPAI agar memulai membuat salah
satu karya, baik karya inovatif maupun karya ilmiah.
Berdasarkan pembahasan tentang penilaian kinerja guru dan penilaian kepala
sekolah dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah dan guru harus terus diberi bimbingan,
pembinaan. Pendampingan secara periodik dan berkesinambungan untuk memahami
hakikat penilaian kinerja melalui rubrik penilaian dan melaksanakan penilaian kinerja
guru sesuai waktu dan jadwal yang telah disusun, serta melaporkannya kepada Dinas
Pendidikan dan Kementerian Agama.
Sebagai kegiatan pemantauan selanjutnya, pengawas melakukan pendampingan
terhadap GPAI baik melalui kegiatan diskusi maupun konsultasi secara individual atau
kelompok guru, pendampingan, konsultasi, diskusi, dilakukan ketika kepala sekolah atau
guru masih mengalami kesulitan tentang pelaksanaan penilaian kinerja, kunjungan ke
sekolah untuk menggali informasi yang berkaitan dengan persiapan penilaian kinerja,
pemantauan, pendampingan dan pelaksanaan penilaian kinerja dilakukan secara berkala
setiap semester.

BAB V
PENUTUP
Berdasarkan pernyataan-pernyataan penting hasil pelaksanaan program penialaian
pengawasan selama satu Semester, dan hasil pembahasan pelaksanaan program penilaian,
maka perlu kiranya memberikan masukan bagi GPAI, Kepala Sekolah, Pengawas, dan
instansi terkait demi perbaikan program tahun berikutnya. Kesemuanya itu akan disajikan
dalam bentuk kesimpulan, saran, dan tindak lanjut.

A. Kesimpulan
Hasil temuan penilain kinerja guru yaitu
- semua guru yang golongan III/a ke atas di sekolah binaan telah dinilai
kinerjanya oleh kepala sekolah masing-masing.
- Rekapitulasi hasil penilaian kinerja guru sudah disusun.

B. Saran
Berdasarkan hasil pelaksanaan pembinaan guru dan kepala sekolah dasarankan
guru meningkatkan keinginan dan tanggung jawab guru dalam upaya mengembangkan
sekolah dan sering-seringlah mengikuti pelatihan /workshop dalam upaya meningkatkan
kualitas pengembangan diri, serta meningkatkan disiplin.
Berdasarkan hasil pelaksanaan penilain kinerja guru disarankan agar penilaian
kinerja berdasarkan instrument dan rubrik penilaian kinerja bagi guru, selain penilaian
pelaksanaan pembelajaran disarankan semua guru yang golongan III/a ke atas di sekolah
binaan dapat melaksanakan kegiatan PKB (Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan).
Hasil penilaian kierja guru segera dilaporkan dan diarsipkan dengan baik.

C. Tindak Lanjut
Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pembinaan guru, maka perlu kegiatan
berkelanjutan yang dilakukan. Untuk itu ada beberapa kegiatan tindak lanjut yaitu
workshop.

Anda mungkin juga menyukai