Anda di halaman 1dari 11

FO-UGM-BI-07-

No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 1 dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM ACARA 2


LAJU KONSUMSI OKSIGEN PADA GRYLUS Sp.
(SERANGGA JANGKRIK)

Disusun oleh:

Nama : Ngainun Jannah

NIM : 20/462736/PT/08653

Golongan/Lab : Jumat Ganjil/Lab.BAB

Asisten : Aden Arrafif Bahtiarsyah

LABORATORIUM BIOLOGI UMUM FAKULTAS


BIOLOGI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2020
FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 1 dari 11

ACARA 2 LAJU KONSUMSI OKSIGEN PADA


GRYLUS Sp. (SERANGGA JANGKRIK)

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pernapasan pada hewan memerlukan bantuan alat pernapasan.Sistem
pernapasan pada hewan umumnya adalah berupa alat pemasukan dan
pengeluaran udara. Pada umumnya jalan pemasukan udara pada hewan berupa
lubang hidung dan mulut. Tetapi jika jalan pemasukan ini belum ada maka
oksigen masuk ke dalam tubuh melalui permukaan kulit atau tubuhnya. Pada
hewan tingkat tinggi biasanya oksigen diangkut dan diedarkan oleh darah.
Didalam darah terdapat pigmen-pigmen darah diantaranya hemoglobin.
Hemoglobin dapat larut di dalam plasma darah atau berkembang
didalam sel darah merah. Fungsi utama hemoglobin adalah mengikat oksigen.
Hewan bernapas dengan menghirup udara O2 dari lingkungan sekitar, dan
mengeluarkan karbondioksida CO2 Pernapasan pada serangga oksigen tidak
diedarkan oleh darah tetapi sistem trakea,yaitu sistem yang terdiri dari
tabungtabung yang bercabang-cabang diseluruh tubuh. Udara masuk dan
keluar melalui lubang-lubang kecil yang ada disepanjang kedua sisi tubuhnya.
Untuk mengetahui bagaimana konsumsi oksigen yang dilakukan oleh
organisme, maka akan kami bahas pada makalah ini, khususnya pada jangkrik.

B. Tujuan

Percobaan ini dilakukan bertujuan mengetahui proses respirasi dan


untuk mempelajari laju respirasi pada hewan khusunya jangkrik.
FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 1 dari 11

II. TINJAUAN PUSTAKA


Respirasi
Bernapas artinya melaksanakan pertukaran gas, yaitu mengambil
oksigen (O2) dan mengeluarkan Karbondioksisa (CO2). Oksigen merupakan
zat yang sangat penting untuk segenap kehidupan. Hewan dapat ber “puasa”
tetapi oksigen harus tersdia terus. Kepompong kupu-kupu yang tampak tidak
bergerak juga memerlukan oksigen, sehingga apabila sekelilingnya dilapisi
cat, kepompong akan mati. Pertukaran gas O2 dengan CO2 dapat berlangsung
melalui proses difusi (Darmaji Gonarso,2005).
Sistem respirasi memiliki fungsi utama untuk memasok oksigen ke
dalam tubuh serta membuang CO2 dari dalam tubuh. Respirasi ekternal sama
dengan bernafas, sedangkan respirasi internal seluler ialah proses penggunaan
oksigen oleh sel tubuh dan pembuangan zat sisa metabolisme sel yang berupa
CO2, penyelenggaraan respirasi harus didukung oleh alat pernafasan yang
sesuai yaitu, alat yang dapat digunakan oleh hewan untuk melakukan
pertukaran gas dengan lingkungannya, alat yang dimaksud dapat berupa alat
pernafasan khusus ataupun tidak (Wiwi isnaeni, 2006).
Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi oksigen menurut Logler
(1977) konsumsi oksigen dapat dipengaruhi oleh beberapa factor, yaitu:
Intensitas dari metabolisme oksidatif dalam sel, kecepatan pertukaran yang
mengkontrol perpindahan air disekitar insang yang berdifusi melewatinya,
factor internal yaitu kecepatan sirkulasi darah dan volume darah yang dibawa
menuju insang, afinitas oksigen dari haemoglobin. Mekanisme respirasi
meliputi proses inspirasi yaitu peristiwa masuknya udara.
Ekspirasi yaitu peristiwa pengeluaran udara (CO2 dan H2O).
Didalam paru-paru terjadi proses pertukaran antara gas oksigen dan
karbondioksida. Setelah membebaskan oksigen, sel-sel darah merah
menangkap karbondioksida sebagai hasil metabolisme tubuh yang akan
dibawa ke paruparu. Di paru-paru karbondioksida dan uap air dilepaskan dan
dikeluarkan dari paru-paru melalui hidung. Metabolisme adalah keseluruhan
proses-proses kimiawi yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup.
Proses metabolisme disebut juga reaksi enzimatis, Karena seluruh
proses metabolisme selalu menggunakan katalisator enzim. Berdasarkan
FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 1 dari 11

prosesnya metabolisme dibagi menjadi dua, yaitu anabolisme dan


katabolisme.
Anabolisme adalah suatu peristiwa perubahan senyawa sederhana
menjadi senyawa kompleks, sementara katabolisme adalah reaksi
pemecahan / pembongkaran senyawa kimia kompleks yang mengandung
energi tinggi menjadi senyawa sederhana yang mengandung energi lebih
rendah. Pada hewan yang tingkat tropiknya lebih tinggi, memiliki peralatan
khusus untuk menangkap O2 dan melepaskan CO2.
Alat-alat ini dapat berupa insang atau paru-paru atau saluran udara
(trakea) atau bentuk lain yang dapat melangsungkan pertukaran O2 dengan
CO2. (Darmadi goenarso, 2005). Adapun pernapasan pada serangga yaitu
ketika pusat kontrol pernafasan (breathing control center) manusia berlokasi
di dua daerah di otak, yaitu media oblongata dan pons. Dibantu oleh pusat
kontrol di pons, pusat medula menurunkan irama dasar pernafasan, ketika kita
bernafas dalam-dalam, mekanisme umpan balik negatif mencegah paru-paru
kita supaya tidak membesar secara berlebihan, sensor peregangan dalam
jaringan paruparu mengirimkan influs saraf kembali ke medula yang akan
menghambat pusat kontrol pernafasan (Campbell, 2004).
Alat pernapasan pada serangga berupa trakea, udara masuk dan
keluar melalui lubang kerut yang disebut spirakel atau stigma yang terletak di
kanan kiri tubuhnya. Dari stigma udara terus masuk ke pembuluh trakea
memanjang dan sebagian ke kantung hawa halus yang masuk ke seluruh
jaringan tubuh. Pada system trakea ini pengangkutan oksigen dan karbon
dioksida tidak memerlukan bantuan system transportasi khususnya darah.
(Cartono, 2005).

III. METODE
A. Alat dan Bahan

Pada percobaan konsumsi oksigen pada hewan digunakan alat dan


banan antara lain tabung metabolism 2 buah berfungsi untuk wadah jangkrik.
Klep penjepit untuk mengambil jangkrik. Pipa kapiler dan pipa penghubung
berfungsi untuk mengetahui tingkat oksigen yang didapatkan. Larutan index
FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 1 dari 11

berwarna berfungsi diletakkan pada pipa sebagai penanda penurunan oksigen


atau tetap. Absorbent karbondioksida (pellet potassium hidroksida).

B. Cara Kerja

Adapun cara kerja yang dilaksanakan pada percobaan ini diantaranya


yang pertama disiapkan 2 buah tabung metabolisme. Kemudian, diletakkan
penyumbat plastik pada tabung berongga (tempat diletakannya organisme)
2,5 cm dari dasar tabung. Serangga atau kecambah dimasukkan ke dalam
salah satu tabung metabolisme pada tabung yang digunakan sebagai kontrol
hanya diberi penyumbat saja. Pellet KOH dimasukkan di sebelah luar tabung
berongga.
Larutan index yang berwarna dimasukkan ke dalam tabung kapiler
yang disediakan kira-kira 0.2 ml, kemudian pipa kapiler disambungkan
dengan tutup tabung metabolisme, lakukan hal yang sama pada tabung
kontrol. Setelah itu, tabung metabolisme diletakkan secara horisontal dan
dibiarkan beberapa saat agar tekanan udara mencapai equilibrium, lakukan
hal yang sama pada tabung kontrol. Catat posisi larutan berwarna pada pipa
kapiler sebagai kondisi awal, kemudian catat perubahan yang terjadi setiap
menit selama 5 menit.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil
Dari percobaan yang telah dilaksanakan maka didapatkan hasil sebagai
berikut :
Tabel hasil pengamatan jumlah oksigen yang diperlukan pada respirasi
serangga (Jangkrik)
Perlakuan Waktu
1 2 3 4 5
Serangga 1,4 0,6 1,4 1,4 0,7
Kontrol 0 0 0 0 0
FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 1 dari 11

B. Pembahasan
Pembacaan data yaitu ketika perubahan skala pada pipa kapiler dikali
0,01 cc kemudian dibagi dengan waktu yang telah ditentukan dan dikali
dengan waktu detik per menit dan dikali menit per jam, kemudian akan
dihasilkan cc O2/ jam yang berarti kebutuhan cc oksigen dalam satuan jam.
Dari data percobaan diatas didapatkan 0,02 cc O2 / jam yang dihasilkan dari
pipa yang berisi jangkrik.
Keberhasilan percobaan atau eksperimen ini tergantung pada bocor
tidaknya alat. Pada percobaan ini, hubungan antara tabung dan bagian
berskala diolesi dengan vaselin lalu diputar-putar. Tujuan pemberian vaselin
yaitu agar hubungan antara tabung dan bagian bersekala licin serta udara
tidak dapat keluar masuk. Pernapasan pada serangga dengan menggunakan
trakea dimana udara yang ada masuk secara difusi, penyebab terjadinya difusi
pada belalang karena dalam proses respirasi khususnya pada belalang, O2
agar dapat dipindahkan dari lingkungan ke dalam tubuh melintasi membran
respirasi yang permukaannya pada tiap serangga tidak sama dan juga
membran ini mengandung kapiler, sehingga agar masuk ke dalam tubuh
serangga harus melalui mekanisme difusi secara pasif.
Sistem pernapasan trakea pada serangga yaitu udara masuk melalui
stigma, dan masuk ke dalam trakea, terlebih dahulu udara ini disaring oleh
rambut-rambut halus yang terdapat pada stigma sehingga udara dan debu
dapat dipisahkan. Karena adanya kontraksi tubuh yang menjadikan tubuh
serangga kembang kempis sehingga pembuluh trakea ikut kembang kempis.
Akibatnya udara dapat beredar keseluruh bagian sel tubuh dan diedarkan oleh
trakeolus yaitu cabang-cabang kecil trakea yang menembus jaringan kecil.
FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 1 dari 11

1,6

1,4

1,2

0,8

0,6

0,4

0,2

0
1' 2' 3' 4' 5'

serangga kontrol Column1

Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa konsumsi oksigen pada


serangga di menit ke-2’ mengalami penurunan dari 1,4 menjadi 0,6.
Selanjutnya, penurunan pun terjadi pada menit ke-5’ yaitu dari 1,4
menjadi 0,7. Pada menit ke 1’ jumlah oksigen sebanyak 1,4 yang sama
dengan kondisi menit ke-3’ dan menit ke-4’.
Dari grafik tersebut juga diperoleh hasil penurunan yang tetap
atau tidak mengalami kenaikan konsumsi oksigen (kontrol) yaitu 0’.
Hal tersebut dikarenakan, pada tabung yang tidak berisi jangkrik
menghasilkan kadar oksigen yang lebih banyak dibandingkan tabung
yang berisi jangkrik.

V. KESIMPULAN
Dari percobaan konsumsi oksigen pada jangkrik ini dapat
disimpulkan bahwa semua organisme membutuhkan oksigen untuk
berespirasi. Kebutuhan oksigen setiap organisme dipengaruhi oleh jenis
organisme, ukuran berat tubuh, serta aktivitas organisme tersebut. Tidak
semua jenis hewan memiliki sistem respirasi yang sama, alat – alat
pernapasan dan lain sebagainya yang sama pula. Habitat yang mereka tempati
FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 1 dari 11

juga mempengaruhi sistem respirasi mereka, walaupun pada jenis serangga


ataupun jenis hewan yang serupa.

VI. DAFTAR PUSTAKA


BUKU
Cartono, 2005. Biologi Umum Untuk Perguruan Tinggi LPTK, Bandung, Prime
Press
Campbell, jwrence G. Mitchell Neil A.2004. Biologi.edisi 5 jilid 3. Jakarta,
Erlangga
Dr. Mitryana. 2018. Aplikasi Spektroskopi Laser pada Bidang Lingkungan dan
Kedokteran. Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada Press.
JURNAL
Suharsono, (2018), Perbedaan Jumlah Konsumsi Oksigen pada Respirasi
Berbagai Hewan Invertebrata kelas Insekta. Vol. 18, No. 2 (2018).
Sumiyati S., 2010. Materi Zoologi Invertebrata. Bandung : UIN SGD
Steven R. Davis, Grimaldi D. A., Herhold H. W., (2020), Transcriptomes reveal
expression of hemoglobins throughout insects and other Hexapoda.
https://doi.org/10.1371/journal.pone.0234272
FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 1 dari 11

VII. LAMPIRAN
PROPOSAL PENELITIAN BIOLOGI
LAJU KONSUMSI OKSIGEN PADA GRYLUS Sp. (SERANGGA JANGKRIK)

Disusun oleh :

Nama : Ngainun Jannah

Nim : 20/462736/Pt/08653

Fakultas : Peternakan

Prodi : Ilmu dan Industri Peternakan

DEPARTEMEN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2020

2. 2. 2. LAJU RESPIRASI PADA GRYLUS Sp.


FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 1 dari 11

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makhluk hidup merupakan makhluk yang memiliki ciri-ciri
diantaranya bergerak, bernapas, peka terhadap rangsang, dan
berkembang biak. Contoh makhluk hidup yaitu manusia, hewan, dan
tumbuhan. Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang umumnya
memiliki akar, batang, dan daun atau disebut juga dengan tanaman
pohon. Tumbuhan pada umumnya dapat membuat makanannya sendiri.
Pernapasan pada hewan memerlukan bantuan alat
pernapasan.Sistem pernapasan pada hewan umumnya adalah berupa
alat pemasukan dan pengeluaran udara. Pada umumnya jalan
pemasukan udara pada hewan berupa lubang hidung dan mulut. Tetapi
jika jalan pemasukan ini belum ada maka oksigen masuk ke dalam
tubuh melalui permukaan kulit atau tubuhnya.
Pada hewan tingkat tinggi biasanya oksigen diangkut dan
diedarkan oleh darah. Didalam darah terdapat pigmen-pigmen darah
diantaranya hemoglobin. Hemoglobin dapat larut di dalam plasma
darah atau berkembang didalam sel darah merah. Fungsi utama
hemoglobin adalah mengikat oksigen. Hewan bernapas dengan
menghirup udara O2 dari lingkungan sekitar, dan mengeluarkan
karbondioksida CO2
Pernapasan pada serangga oksigen tidak diedarkan oleh darah
tetapi sistem trakea,yaitu sistem yang terdiri dari tabung-tabung yang
bercabang-cabang diseluruh tubuh. Udara masuk dan keluar melalui
lubang-lubang kecil yang ada disepanjang kedua sisi tubuhnya.
Untuk mengetahui bagaimana konsumsi oksigen yang dilakukan
oleh organisme, maka akan kami bahas pada makalah ini. khususnya
pada jangkrik .
FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00


LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 1 dari 11

B. Tujuan
Percobaan ini dilakukan bertujuan mengetahui proses respirasi dan
untuk mempelajari laju respirasi pada serangga khusunya jangkrik.

Anda mungkin juga menyukai