BAB 5
PERHITUNGAN MANUAL KELAYAKAN INVESTASI
PROYEK PERUMAHAN GRAND SHARON
RESIDENCE
Data yang digunakan dalam pembuatan lembar kerja YSQ 5 Spreadsheet adalah
data sekunder berupa capital cost, denah lokasi, site plan, denah tampak, denah
ruangan, harga jual per unit rumah, dan suku bunga yang berlaku, serta data lain
yang diasumsikan secara wajar sesuai dengan kondisi yang berlaku.
45
46
Biaya investasi proyek terdiri dari biaya langsung (direct cost) dan biaya tidak
langsung (indirect cost). Analisis Investasi dilakukan dalam jangka waktu
pengembalian kredit yaitu selama 15 tahun berdasarkan pembayaran dengan
sistem bunga tetap.
Biaya konstruksi
Besarnya biaya konstruksi pembangunan Perumahan Grand Sharon Residence
adalah Rp 114.890.909.100,-
Total biaya langsung = biaya tanah + biaya konstruksi
= Rp 80.000.000.000,- + Rp 114.890.909.100,-
= Rp 194.890.909.100,-
Masa
Konstruksi
F A
Gambar 5.2 Aliran Kas Bunga Modal Sendiri
Perkembangan modal sendiri di akhir masa konstruksi 3 tahun (Modal Akhir) :
F = Modal sendiri (F/P, I, n)
= Rp 85.752.000.000,- (F/P,12%,3)
= Rp 85.752.000.000,- (1.405)
= Rp 120.481.560.000,-
Besarnya bunga modal sendiri per tahun adalah sebagai berikut :
n = 15, i = 12%, F = P = Rp 120.481.560.000,-
Bunga = ( i x P )
= 0,12 x Rp 120.481.560.000,-
= Rp 14.457.787.200,-
5) Pengembalian pokok modal sendiri
Pengembalian pokok kredit = P (A/F, i, n)
= P (A/F, 12%, 15)
= Rp 120.481.560.000,- x 0,02682
= Rp 3.231.315.439,-
Pengeluaran proyek tahunan :
= biaya operasional dan pemeliharaan + biaya bunga modal pinjaman + biaya
pengembalian pokok modal pinjaman + biaya bunga modal sendiri + biaya
pengembalian pokok modal sendiri
= Rp 4.475,2 q + Rp 21.686.680.800,- + Rp 4.846.973.159,-
+ Rp 14.457.787.200,- + Rp 3.231.315.439,-
= Rp 4.475,2 q + Rp 44.222.756.600
50
Pendapatan Tahunan dihitung dari nilai q dikalikan total lantai bersih untuk
koefisien sama dengan 1. Rekapitulasi pendapatan tahunan sebagai berikut:
Tabel 5.2 Rekapitulasi Pendapatan Tahunan dengan Q = q
Luas Bangunan Pendapatan Tahunan
Tipe (m2) (Rp)
Yaris 2.268 Rp 2.490.198.128
Livina 4.848 Rp 5.322.963.195
Grandis 5.858 Rp 6.431.913.860
Camry 3.128 Rp 3.434.453.150
Cherokee 11.270 Rp12.374.132.674
G. cherokee 880 Rp 966.214.441
Caravelle 16.500 Rp18.116.520.774
Total 44.752 Rp49.136.396.223
= Rp. 4.913.639.622,-
Berikut adalah gambar aliran kas perhitungan investasi pada analisis dengan
menggunakan metode Net Present Value, Benefit Cost Ratio, dan Internal Rate of
Return:
Rp 214.380.000.000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Rp 4.913.639.622
Gambar 5.3 Aliran Kas Perhitungan Investasi pada Analisis Net Present Value,
Benefit Cost Ratio, Internal Rate of Return
52
= 0,9999 > 1
Karena nilai B/C < 1, maka proyek dalam batas marginal dan nilai pendapatan
bisa dikatakan sama dengan nilai biaya yang dikeluarkan.
IRR akan diperoleh saat NPV = 0, maka perlu dicari NPV dengan i yang berbeda
untuk mendapatkan NPV mendekati nol.
NPV : PWB - PWC
= Pendapatan Tahunan (P/A,i %,15) – (Pengeluaran Tahunan (P/A,i %,15) + I)
= Rp 49.136.396.223,- (P/A,i %,15) – (Rp 4.913.639.622,- (P/A,i %,15) +
Rp 214.380.000.000,-)
Jika i = 11%
NPV :
= Rp 49.136.396.223,- (P/A,11%,15) – (Rp 4.913.639.622,- (P/A,11%,15) +
Rp 301.203.900.000,-)
= Rp 49.136.396.223,- (7,19067) – (Rp 4.913.639.622,- (7,19067) +
Rp 301.203.900.000,-)
= Rp 353.323.610.200,- – Rp 336.536.261.000,-
= Rp 16.787.349.180,-
NPV = 0 berada antara i = 11% dengan i = 12%, selanjutnya dengan metode
interpolasi akan diperoleh nilai IRR, yaitu :
NPV
IRR iNPV (iNPV iNPV )
NPV NPV
16.787.349.180
IRR 11% (12% 11%)
16.787.349.180 8.896.050
Besar pengeluaran pokok sama dengan analisis pada sub bab 5.1.2.2 yakni
Rp 4.475,2 q + Rp 44.222.756.600,-
Q = 1,1 x Rp 1.097.970,956,-
Q = Rp 1.207.768,052,-/m2/tahun
Pendapatan Tahunan dihitung dari nilai Q dikalikan total luas tiap lantai untuk
koefisien sama dengan 1. Rekapitulasi pendapatan tahunan sebagai berikut:
55
Karena nilai B/C > 1 maka proyek layak dikerjakan karena nilai pendapatan lebih
besar dari nilai biaya yang dikeluarkan
IRR akan diperoleh saat NPV = 0, maka perlu dicari NPV dengan i yang berbeda
untuk mendapatkan NPV mendekati nol.
NPV : PWB - PWC
= Pendapatan Tahunan (P/A,i %,15) – (Pengeluaran Tahunan (P/A,i %,15) + I)
= Rp 54.050.035.863 (P/A,i %,15) – (Rp 5.405.003.586 (P/A,i %,15) +
Rp 53.178.720.000,00)
Jika i = 13%
NPV :
= Rp 54.050.035.863 (P/A,13%,15) – (Rp 5.405.003.586 (P/A,13%,15) +
Rp 301.203.900.000,-)
= Rp 54.050.035.863 (6,46238) – (Rp 5.405.003.586 (6,46238) +
Rp 301.203.900.000,-)
= Rp 349.291.870.700,- – Rp 336.133.087.100,-
= Rp 13.158.783.630,-
Jika i = 14%
NPV :
= Rp 54.050.035.863 (P/A,14%,15) – (Rp 5.405.003.586 (P/A,14%,15) +
Rp 301.203.900.000,-)
= Rp 54.050.035.863 (6,14217) – (Rp 5.405.003.586 (6,14217) +
Rp 301.203.900.000,-)
= Rp 331.984.508.800,- – Rp 334.402.350.900,-
= - Rp 2.417.842.080,-
NPV = 0 berada antara i = 13% dengan i = 14%, selanjutnya dengan metode
interpolasi akan diperoleh nilai IRR, yaitu :
NPV
IRR iNPV (iNPV iNPV )
NPV NPV
13.158.783.630
IRR 13% (14% 13%)
13.158.783.630 2.417.842.080
58
= Rp 49.136.396.223,- – Rp 4.913.639.622,-
= Rp 44.222.756.600,-
Nilai sekarang pendapatan bersih = (P/F,12%,15) x Rp 44.222.756.600,-
F
= Rp 44.222.756.600,- x
n
(1 i)
Untuk mengetahui pada tahun keberapa modal yang telah diinvestasikan dapat
kembali, dapat dilihat dari Tabel 5.6 di bawah ini :
Tabel 5.6 Perhitungan Titik Impas pada Pembayaran Angsuran Berdasarkan
Sistem Bunga Tetap
Akhir Kumulatif
Pendapatan PV pengeluaran Kumulatif
tahun pendapatan bersih
bersih (Rp) (Rp) keuntungan (Rp)
ke- (Rp)
0 0 0 301.203.900.000 -301.203.900.000
1 39.486.499.368 39.486.499.368 261.717.400.632 -261.717.400.632
2 35.254.381.562 74.740.880.930 226.463.019.070 -226.463.019.070
3 31.477.758.148 106.218.639.078 194.985.260.922 -194.985.260.922
4 28.103.561.819 134.322.200.897 166.881.699.103 -166.881.699.103
5 25.091.992.095 159.414.192.992 141.789.707.008 -141.789.707.008
6 22.403.248.494 181.817.441.485 119.386.458.515 -119.386.458.515
7 20.001.952.810 201.819.394.295 99.384.505.705 -99.384.505.705
8 17.861.571.391 219.680.965.686 81.522.934.314 -81.522.934.314
9 15.946.726.030 235.627.691.716 65.576.208.284 -65.576.208.284
10 14.239.727.625 249.867.419.341 51.336.480.659 -51.336.480.659
11 12.714.042.523 262.581.461.864 38.622.438.136 -38.622.438.136
12 11.351.981.619 273.933.443.483 27.270.456.517 -27.270.456.517
13 10.135.855.813 284.069.299.296 17.134.600.704 -17.134.600.704
14 9.047.976.000 293.117.275.296 8.086.624.704 -8.086.624.704
15 8.079.497.631 301.196.772.927 7.127.073 -7.127.073
16 7.212.731.601 308.409.504.528 -7.205.604.528 7.205.604.528
59
Tabel 5.6 menunjukkan pendapatan bersih dan pengeluaran tiap tahun selama
jangka waktu pelunasan kredit, yaitu 15 tahun. Nilai sekarang pendapatan bersih
dan nilai biaya investasi untuk tiap tahun digambarkan pada Grafik 5.1 dibawah
ini :
250,000,000,000
200,000,000,000
150,000,000,000
100,000,000,000
50,000,000,000
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Jangka Waktu Pelunasan Kredit (Tahun)
7.127.073
n = 15 (16 15)
7.127.073 7.205.604.528
= 15 + 0,00098
= 15 tahun 0,00098 bulan
Pada kondisi marginal, lamanya pengembalian modal terbukti sama dengan tahun (n)
yang direncanakan yaitu 15 tahun.
60
Contoh perhitungan harga jual minimum pada rumah tipe yaris adalah :
Luas bangunan = 42 m2
Harga jual per m2 = Rp 7.478.126,46,-
Koefisien = 1
Luas halaman = Luas kavling – Luas bangunan
= 112 – 42
= 70 m2
Bunga harga tanah = 3%
Harga tanah sekarang/m2 = Rp 400.000,- x (F/P, 3%, 3)
= Rp 400.000,- x (1.093) = Rp 437.200,-
Harga jual minimum = (Koefisien x Luas Bangunan x Harga jual per m2)
+ (Luas halaman x Harga Tanah sekarang/m2)
= (1x42 x Rp 7.478.126,46) + ( 70 xRp 437.200)
= Rp 344.685.311,30,-
Rincian pembayaran angsuran untuk akhir bulan ke 11 sampai akhir bulan ke 180
dapat dilihat pada lampiran C
Rincian pembayaran angsuran untuk akhir bulan ke 11 sampai akhir bulan ke 180
dapat dilihat pada lampiran C.