Anda di halaman 1dari 5

NAMA : SARAH ARDHINI

NIM : 2002112668

MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KELAS B


SOAL

1. System informasi akuntansi adalah suatu system dalam sebuah organisasi yang
bertanggungjawab untuk menyiapkan dan pengolah data bagi pemakai informasi ,
saudara diminta :
-Apakah pengertian dari proses bisnis dalam System Informasi Akuntansi
-Sebutkan bagian dari siklus Akuntansi
-Coba saudara jelaskan lima aktivitas utama yang memberikan nilai kepada pelanggan
2. Terdapat hubungan antara tinjauan pemprosesan transaksi dan system enterprise
Resource Planning , saudara diminta :
-Sebutkan siklus pengolah data
-Coba saudara jelaskan konsep penyimpanan berbasis computer
-Sebutkan dan jelaskan aktivitas pengolah data
3. Coba saudara sebutkan dan jelaskan secara singkat Teknik dokumentasi dan penyusunan
system.
4. Di perlukan konsep pengendalian dan System Informasi Akuntansi, saudara di minta
-Sebutkan pengertian, tujuan dan fungsi pengendalian internal
-Coba saudara jelaskan tentang resiko bawaan ( inhern risk ) serta upaya dalam penilaian
resiko
-Sebutkan Langkah-langkah dalam prosedur pengendalian
5. Dalam Sistem Informasi Akuntansi membutuhkan penggunaan system database, saudara
di minta :
-Apakah pengertian dari database
-Sebutkan jenis-jenis dari database
-Coba saudara jelaskan keuntungan system Database dan masa depan akuntansi

JAWAB

1. - Proses Bisnis (Bussiness process) adalah serangkaian aktivitas dan tugas yang saling
terkait, terkoordinasi, dan terstruktur yang dilakukan oleh orang, komputer, atau mesin
yang dapat membantu mencapai tujuan tertentu organisasi.

- 1. Siklus pendapatan (revenue cycle), dimana barang dan jasa dijual untuk mendapatkan
uang tunai atau janji untuk menerima uang tunai di masa depan.
2. Siklus pengeluaran (expenditure cycle), dimana perusahaan membeli persediaan untuk
dijual kembali atau bahan baku untuk digunakan dalam memproduksi barang sebagai
pertukaran uang tunai atau janji untuk membayar uang tunai dimasa depan.
3. Siklus produksi dan konversi (production or conversation cycle), dimana bahan baku
ditransformasikan menjadi barang jadi.
4. Siklus sumber daya manusia (human resource/payroll cycle), dimana karyawan
dipekerjakan, dilatih, diberi kompensasi, dievaluasi, dipromosikan, dan diberhentikan.
5. Siklus pembiayaan (financing cycle), dimana perusahaan menjual sahamnya kepada
investor dan meminjam uang, kemudian investor akan dibayar dengan dividend an bunga
yang dibayar atas pinjamannya tersebut.

- 1. Logistic inbound, terdiri atas menerima, menyimpan, dan mendistribusikan bahan


baku yang digunakan
organisasi untuk membuat jasa dan produk yang dijual. Contohnya: produsen mobil
menerima, menangani, dan menyimpan baja, karet, dan kaca.
2. Operasi adalah aktivitas yang mengubah input menjadi produk akhir jasa. Contohnya:
aktivitas jalur perakitan yang mengonversi bahan baku menjadi bahan mobil.
3. Logistic outbound, aktivitas yang mendistribusikan produk jadi atau jasa kepada
pelanggan. Contohnya mengirim mobil ke deler mobil.
4. Pemasaran dan penjualan, aktivitas pelanggan membeli barang dan jasa.
5. Pelayanan, aktivitas pendukungan penjual kepada pelanggan.

2. – 1. Input data
2. Penyimpanan data
3. Output data

- Entitas (entity) adalah sesuatu mengenai yang disimpan informasinya, seperti karyawan,
barang persediaan, dan pelanggan. Setiap entitas memiliki atribut (attributes),atau
karakteristik khusus yang disimpan, seperti tingkat pembayaran dan alamat. Setiap jenis
entitas memiliki set atribut yang sama. Contohnya, semua karyawan memiliki nomor
karyawan, tingkat pembayaran, dan alamat rumah. Nilai spesifik untuk atribut-atribut
tersebut akan berbeda. Contohnya, salah satu tingkat pembayaran karyawan mengkin
sebesar $12,00 per jam, sementara karyawan lainnya mungkin sebesar $12,25.

- 1. Membuat (creating) record data baru, seperti menambahkan data karyawan yang baru
dipekerjakan ke database penggajian.
2. Membaca (reading), mengambil atau melihat data yang sudah ada.
3. Memperbaharui (updating) data yang tersimpan sebelumnya.
4. Menghapus (deleting) data, seperti membersihkan file induk vendor untuk semua
vendor dalam perusahaan yang tidak lagi melakukan bisnis dengan perusahaan.
3. Dokumentasi (documentation) menjelaskan cara sistem bekerja, termasuk siapa, apa,
kapan, di mana, mengapa dan bagaimana entri data, pengolahan data, penyimpanan data,
output informasi, dan sistem pengendalian. Arti populer pendokumentasian sistem
meliputi diagram, bagan alir, tabel, dan representasi grafis lainnya dari data dan
informasi. Ini dilengkapi dengan deskripsi naratif (narrative description) dari sistem,
penjelasan langkah-demi-langkah yang tertulis dari komponen sistem dan interaksinya.
Alat dokumentasi sangat penting dalam level berikut ini.
1. Pada level minimum, Anda harus dapat membaca dokumentasi untuk menentukan
cara sistem bekerja.
2. Anda mungkin perlu untuk mengevaluasi dokumentasi guna mengidentifikasi
kekuatan dan kelemahan pengendalian internal, dan merekomendasikan peningkatan.
Selain itu, untuk menentukan jika sistem yang diajukan memenuhi kebutuhan perusahaan.
3. Lebih banyak keterampilan yang dibutuhkan untuk mempersiapkan dokumentasi
yang menunjukkan cara beroperasi dari sistem yang sudah ada atau diajukan.
Alat-alat dokumentasi sebagai berikut.

1. Diagram arus data (DAD), deskripsi grafis sumber data, arus data, proses
transformasi, penyimpanan data, dan tujuan data.
2. Bagan alir, yang merupakan deskripsi grafis sistem. Ada beberapa jenis bagan
alir, meliputi:
a. Bagan alir dokumen, yang menunjukkan arus dokumen dan informasi antar-
departemen atau area pertanggungjawaban.
b. Bagan alir sistem, yang menunjukkan hubungan antar-input, pemrosesan, dan
output sistem informasi.
c. Bagan alir program, yang menunjukkan urutan operasi logis komputer yang
menjalankan program.
3. Diagram Proses Bisnis, yang merupakan deskripsi grafis dari proses bisnis yang
digunakan oleh perusahaan.

4. -Pengendalian internal (internal control) adalah proses yang dijalankan untuk


menyediakan jaminan memadai bahwa tujuan-tujuan pengendalian berikut telah tercapai,
yaitu:
• Mengaman asset-mencegah atau mendeteksi perolehan,penggunaan, atau penempatan
yang tidak sah
• Mengelola catatan dengan detail yang baik untuk melaporkan asset perusahaan secara
akurat dan wajar
• Memberikan informasi yang akurat dan reliable
• Menyiapkan laporan keuangan yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan
• Mendorong dan memperbaiki efisiensi operasional
• Mendorong ketaatan terhadap kebijakan manejerial yang telah ditentukan
• Mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku
Pengendalian internal adalah sebuah proses karena ia menyebar ke seluruh aktivitas
pengoperasian perusahaan dan merupakan bagian integral dari aktivitas manejerial.

Pengendalian internal menjalankan 3 fungsi, yaitu:


1. Pengendalian preventif (preventif control), yaitu mencegah masalah sebelum timbul.
Contohnya yaitu merekrut personel berkualifikasi.
2. Pengendalian detektif (detektif control), yaitu menemukan masalah yang tidak
terelakkan.
3. Pengendalian korektif (corrective control), yaitu mengidentikasi dan memperbaiki
masalah serta memperbaiki dan memulihkannya dari kesalahan yang dihasilkan.
Pengendalian internal sering kali dipisahkan dalam kategori sebagai berikut:
1. Pengendalian umum (general control), memastikan lingkungan pengendalian sebuah
organisasi stabil dan dikelola dengan baik.
2. Pengendalinan aplikasi (application control), mencegah, mendeteksi, dan mengoreksi
kesalahan transaksi serta penipuan di dalam program aplikasi.

- Risiko bawaan (inherent risk) adalah kelemahan dari sebuah penetapan akun atau
transaksi pada masalah pengendalian yang signifikan tanpa adanya pengendalian internal.
Perusahaan harus menilai risiko bawaan, mengembangkan respons, dan kemudian
menilai risiko residual.
Manajemen dapat merespons risiko dengan salah satu dari empat cara berikut.
• Mengurangi, mengurangi kemungkinan dan dampak risiko dengan
mengimplementasikan system pengendalian internal yang efektif.
• Menerima, menerima kemungkinan dan dampak risiko.
• Membagikan, membagikan risiko atau mentransfernya kepada orang lain dengan
asuransi pembelian, mengalihdayakan sebuah aktivitas, atau masuk ke dalam
transaksi lindung nilai (hedging).
• Menghindari, menghindari risiko dengan tidak melakukan aktivitas yang menciptakan
risiko.

- Prosedur pengendalian dilakukan dalam kategori berikut :


1. Otorisasi transaksi dan aktivitas yang layak
2. Pemisahan tugas
3. Pengembangan proyek dan pengendalian akusisi
4. Mengubah pengendalian manajemen
5. Mendesain dan menggunakan dokumen serta catatan
6. Pengamanan asset, catatan, dan data
7. Pengecekan kinerja yang independen
5. -Database atau basis data adalah kumpulan data yang dikelola sedemikian rupa berdasarkan
ketentuan tertentu yang saling berhubungan sehingga mudah dalam pengelolaannya.
-1. Operational Database
2. Analytical Database
3. Data Warehouse
4. Distributed Database
5. End-User Database
6. Real-Time Database
7. Relational Database
8. External Database
9. Navigational Database
10. Hypermedia Database
11. In Memory Database
12. Document Oriented Database

- Sistem database memiliki potensi untuk mengganti pelaporan secara eksternal. Di


masa depan, perusahaan dapat membuat salinan database keuangan perusahaan yang
tersedia untuk pengguna eksternal laporan keuangan tradisional. Pengguna akan bebas untuk
menganalisis data mentah kapan pun mereka cocok.
Keuntungan signifikan dari sistem database adalah kemampuan dalam membuat
query ad hoc untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan pada pembuatan keputusan.
Laporan keuangan tidak lagi hanya tersedia dalam format yang telah ditentukan dan waktu
yang ditetapkan. Sebaliknya, bahasa dari database relasional yang kuat dan mudah untuk
digunakan dapat menemukan serta mempersiapkan kebutuhan informasi manajemen kapan
pun mereka menginginkannya.
DBMS relasional juga dapat menampung berbagai pandangan fenomena mendasar
yang sama. Contohnya, tabel yang menyimpan informasi mengenai aset dapat termasuk
biayahistoris sebagaimana biaya penggantian dan nilai pasar. Oleh karena itu, manajer tidak
perlu lagi diwajibkan untuk melihat data dalam cara yang ditentukan oleh akuntan. DBMS
relasional dapat mengintegrasikan data keuangan dan operasional. Contohnya, data
kepuasan pengguna dapat disimpan dalam database, yang akan memberi manajer
seperangkat data yang lebih kaya untuk pengambilan keputusan. DBMS memiliki potensi
untuk meningkatkan penggunaan dan nilai informasi akuntansi. Para akuntan harus
memahami sistem informasi sehingga dapat membantu mereka mendesain dan
menggunakan SIA di masa depan. Partisipasi seperti itu penting untuk menjamin bahwa
pengendalian yang sesuai juga dimasukkan ke dalam sistem – sistem tersebut guna
mengamankan data dan menjamin keandalan informasi yang dihasilkan

Anda mungkin juga menyukai