Anda di halaman 1dari 5

1.

RESEP BEDAK BIANG KERINGAT


dr. Fahmi Alvariza
Jln. Ir.H. Juanda No. 19, Jakarta
19670227/SIPD-31.72/1.056
Jakarta,19.11.2018
R/ Balsam Peru 2%
ZnO 4%
Sulfur pp 3%
Asam Salisilat 0.8%
Kamfer 0,2 %
Mentol 1,2 %
Talk ad 50

m.f pulv.la.
s.u.e

Pro : Zafran , 10 thn

2. KELENGKAPAN RESEP
 Alamat pasien tidak ada
 Paraf dokter tidak ada

3. MONOGRAFI KELARUTAN
 Balsam Peru :
 ZnO :
Pemerian : Serbuk amorf,sangat halus, putih, tidak berbau, dan tidak berasa.
Kelaruan : Prakis tidak larut dalam air dan etanol ( 95%) P
Indikasi : Aniseptikum Lokal ( FI III Hal 636)
 Sulfur pp :
Pemerian : Tidak berbau dan tidak berasa
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air,sangat sukar larut dalam etanol (95%)P
Indikasi : Antiskabies ( FI III Hal 591)
 Asam Salisilat :
Pemerian : Hablur ringan tidak berwarna, tidak berbau, rasa agak manis dan tajam.
Kelarutan : Laru dalam 550 bagian air dan dalam 4 bagian etanol (95%)P
Indikasi : Keratolitikum, antifungi (FI III Hal 57)
 Kamfer :
Pemerian : Hablur butir, tidak berwarna atau putih, bau khas, rasa pedas aromatik.
Kelarutan : Larut dalam 700 bagian air, dalam 1 bagian etanol (95%)P
Indikasi : Antiiritan ( FI III Hal 130)
 Mentol :
Pemerian : Hablur berbentuk jarum, tidak berwarna, bau tajam, rasa panas aromatic dan
dingin
Kelarutan : Sukar larut dalam air, sangat mudah larut dalam etanol (95%)P
Indikasi : Korigen , antiiritan ( FI III Hal 362)
 Talk :
Pemerian : Serbuk halus, halus licin, mudah melekat pada kulit.
Kelarutan : Tidak larut dalam hampir semua pelarut
Indikasi : Zat tambahan ( FI III Hal 592)

4. KETERANGAN

5. DAFTAR OBAT ( PENGGOLONGAN / INDIKASI )


 Balsem Peru : Ind:
 ZnO :Ind : antiseptikum lokal
 Sulfur pp :Ind: antiskabies
 Asam salisilat :Ind: Keratolitikum, antifungi
 Kamfer :Ind : antiiritan
 Mentol :Ind : Korigen, antiiritan
 Talk : B , Ind : Zat tambahan

6. PERHITUNGAN DOSIS
Tiap 50 gram Bedak Biang Keringat mengandung :
 Balsem Peru 1 gram
 ZnO 2 gram
 Sulfur pp 1,5 gram
 Asam Salisilat 0,4 gram
 Kamfer 0,1 gram
 Mentol 0,6 gram
 Talk 44,4 gram

7. PENIMBANGAN BAHAN
 Balsem Peru : 2/100 x 50 gr : 1 gr
 ZnO : 4/100 x 50 gr : 2 gr
 Sulfur pp : 3/100 x 50 gr : 1,5 gr
 Asam Salisilat : 0,8 /100 x 50 gr : 0,4 gr
 Kamfer : 0,2 /100 x 50 gr : 0,1 gr
 Mentol : 1,2 /100 x 50 gr : 0,6 gr
 Talk : 50 gr - ( 1+ 2+1,5+0,4+0,1+0,6 gr)
: 50 gr – 5,6 gr
: 44,4 gr

8. PROSEDUR KERJA
1) Setarakan timbangan
2) Siapkan alat dan bahan
3) Ambil Asam Salisilat 0,4 gr + Kamfer 0,1 gr + Mentol 0,6 gr, gerus ad homogen
4) Bahan No. 3 ditambahkan Sulfur pp 1,5 gr gerus ad homogeny
5) Menggerus pada mortir panas
Masak air hingga mendidih, lalu masukkan air panas dalam mortar, tunggu
sampai 3 menit. Buang air, lap mortir dengan kain lap, kemudian gerus ZnO 2 gr
pada mortir tersebu ad homogen
6) Campurkan Bahan No. 4 + Bahan No. 5 , gerus ad homogen. Kemudian
tambahkan Balsam Peru 1 gr, gerus ad homogen
7) Kemudian campur Bahan No. 6 dengan Talk 44,4 gr gerus ad homogen
8) Keluarkan dari mortir, masukkan dalam pot bedak, lalu beri etiket

9. PENYERAHAN ETIKET DAN LABEL


Wadah : Pot Bedak
Etiket : Biru
Pro/ Nama Pasien : An. Zafran , 10 thn
Signa : Untuk pemakaian luar
ED :
Label :
1. RESEP SIRUP OBAT BATUK
dr. Reza Rasyid
Jl. Braga No. 15, Jakarta
19750909 / SIPD-25.54 / 2017 / 9.034
Jakarta, 19.11.2018

R/ Paracetamol 1,5
Pseudoephedrin HCl 0,1
Guaifenesin 0,3
Bromhexin HCl 0,03
CTM 0,01
Glycerol 10
Propileneglikol 5
Sirupus Simplek 30
Etanol 3
Nipagin 0,2
Pewarna merah q.s
Perisa cherry / strawberry q.s
Aquadest ad 60 mL

m. f. syr. l.a
s. t. dd. I. Cth

Pro : Riha, 5 thn

2. KELENGKAPAN RESEP
 Alamat pasien tidak ada
 Paraf dokter tidak ada

3. MONOGRAFI KELARUTAN
 Paracetamol :
.Pemerian : Hablur / serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa pahit
Kelarutan : Larut dalam 70 bagian air,dalam 7 bagian etanol ( 95%) P
Indikasi : Analgetikum, antipiretikum ( FI III Hal 37)
 Pseudoephedrin HCl : -
 Bromhexin HCl :-
 CTM :
Pemerian : Serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa pahit
Kelarutan : Larut dalam 4 bagian air, dalam 10 bagian etanol ( 95%) P
Indikasi : antihistaminikum ( FI III Hal 153)
 Glycerol :
Pemerian : Cairan seperti sirop, jernih, tidak berwarna, tidak berbau, rasa
hangat
Kelarutan : Dapat campur dengan semua pelarut
Indikasi : Zat tambahan ( FI III Hal 271)
 Propileneglikol :
Pemerian : Cairan kental jernih, tidak berwarna, bau khas lemah agak
higroskopik.
Kelarutan : Dapat campur dengan air dan etanol ( 95%) P
Indikasi : Zat tambahan ( FI III Hal 504)

4. KETERANGAN
5. DAFTAR OBAT ( PENGGOLONGAN / INDIKASI )
 Paracetamol :B , Ind : Analgetik, antipiretik
 Pseudoephedrin HCl :BT , Ind :Antitusif
 Guaifenesin :BT , Ind : Ekspektoran
 Bromhexin HCl :BT , Ind : Mukolitik
 CTM :BT , Ind :Antihistamin
 Glycerol :B , Ind : Zat tambahan
 Propileneglikol :B , Ind : Zat tambahan
 Sirupus Simplek :B , Ind : Zat tambahan
 Nipagin :B , Ind : Zat tambahan
 Pewarna merah :B , Ind : Zat tambahan
 Perisa chery / strawberry :B , Ind : Zat tambahan

6. PERHITUNGAN DOSIS
 Berat Jenis Sirup Simplek : 30 : 0,5 > 0,167 , BJ : 1,3
100
 Paracetamol
DM : 1XP : -
1XH : -
DR: 1XP : ( )













Anda mungkin juga menyukai