3. Obyek formal pedagogik adalah situasi pendidikan yang terjadi dalam pergaulan
pendidikan, coba anda jelaskan
a. Apa yang dimaksud dengan situasi pendidikan
Situasi Pendidikan merupakan situasi yang istimewa atau khusus, karena
situasinya merupakan suatu perubahan dari situasi pergaulan, di mana
komponen-komponennya berubah dari orang dewasa atau orang tua menjadi
pendidik, dan anak menjadi anak didik, kemudian syarat teknisnya dari
kepercayaan menjadi kewibawaan namun mutlak harus ada. Situasi
Pendidikan merupakan situasi pergaulan yang diciptakan dengan sengaja
karena ada suatu tujuan Pendidikan yang ingin dicapai. Ada suatu nilai yang
hendak disampaikan kepada anak sebagai anak didik dari orang dewasa (orang
tua, guru) sebagai pendidik. Jadi situasi Pendidikan adalah suatu keadaan
dimana terjadi komunikasi interaktif antara orang dewasa dengan anak, antara
orang tua (ayah/ibu) dengan anaknya, antara guru dengan muridnya secara
sengaja dan terencana untuk mencapai tujuan pendidikan yaitu manusia
dewasa.
b. Apa yang membedakan antara pergaulan biasa dan pergaulan pendidikan
Situasi Pendidikan diciptakan dengan sengaja karena ada suatu tujuan
pendidikan yang ingin dicapai (baik umum, tak lengkap, perantara, dan
sebagainya). Ada suatu nilai yang hendak disampaikan kepada anak sebagai
anak didik dari orang dewasa (orangtua, guru) sebagai pendidik. Sedangkan
situasi pergaulan terjadi Jika dalam suatu pergaulan antara orang dewasa
dengan anak didasarkan atas niat untuk memuaskan keinginan orang dewasa,
untuk keuntungan orang dewasa,
4. Sebagai calon pendidik anda sangat penting memahami konsep, karakteristik dan
interaksi pedagogis antara pendidik dan peserta didik. Coba anda jelaskan
a. konsep, karakteristik dan syarat pendidik yang baik
Pendidik adalah orang dewasa yang membimbing anak agar bisa menuju kea
rah kedewasaan. Pendidik merupakan orang yang bertanggung jawab
terhadappelaksanaan Pendidikan dengan sasaranya adalah anak didik.
Pendidik harus orang dewasa karena tidak mungkin pendidik membawa anak
sebagai manusia yang belum dewasa dibawa kepada kedewasaannya oleh
manusia yang belum dewasa. Orang berperan sebagai pendidik bagi anak-anak
adalah orang tua dan guru.
Karakteristik pendidik
Mandiri atau mampu berdiri sendiri
Yang dimaksud disini ialah orang yang tidak bergantung lagi dengan orang
lain, karna dia telah memiliki cukup ilmu, baik dalam hal pengetahuan,
keterampilan, sikap dan lain- lain.
Bertanggung jawab
Yaitu mampu menentukan keputusan dan tindakan atas pilihannya sendiri,
namun mampu menerima segala konsekuensi atas pilihannya.
Mampu menyerahkan diri.
Yaitu berani berkorban untuk nilai- nilai atau norma- norma yang
diakuinya, cita- cita atau tujuan hidupnya, pekerjaannya, masyarakat atau
orang lai dan demi Tuhannya.
Keterampilan dalam membimbing
Yaitu seperti sikap-sikap yang dibutuhkan dalam membimbing, seperti
sabar, berwibawa, ulet, pantang menyerah ,dan memberikan semangat agar
peserta didiknya dapat berhasil.
Mampu bersosialisasi dan berkomunikasi dengan baik
Hal ini sangat dibutuhkan pendidik, supaya hubungan yang dibangun antara
pendidik dan peserta didik menjadi lebih dalam, sehingga dapat memotivasi
peserta didik.
5. Kasih sayang, kewibawaan, dan tanggung jawab pendidikan merupakan ruh dan
prasyarat dalam melaksanakan pendidikan, coba anda jelaskan :
a. Makna dan pentingnya kasih sayang sebagai dasar dalam melaksanakan
Pendidikan.
Kasih sayang merupakan pola hubungan yang unik di antara dua orang
manusia atau lebih. Pola hubungan ini ditandai oleh adanya perasaan sayang,
saling mengasihi, saling mencintai, saling memperhatikan dan saling memberi.
Dengan demikian, maka dapat dikatakan bahwa, kasih sayang merupakan
kebutuhan asasi manusia, sehingga akan mempengaruhi kehidupannya. Kasih
sayang juga akan menyelamatkan anak-anak dari sifat-sifat kerdil. Anak-anak
yang kurang atau tidak mendapatkan kasih sayang orang tuanya akan tumbuh
sebagai anak yang merasa terkucilkan. Ia akan mem benci orang tua dan orang
lain dan besar kemungkinan akan menjadi anak anak yang suka melakukan
hal-hal yang berbahaya. Pentingnya kasih sayang sebagai dasar dalam
melaksanakan Pendidikan terlihat dalam proses pendidikan di sekolah di mana
peran orang tua digantikan oleh guru, pola hubungan guru-anak perlu dilandasi
kasih sayang agar terjalin ikatan perasaan yang dapat mendukung tercapainya
tujuan pendidikan. Peranan kasih sayang dalam pendidikan di sekolah
merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam pembentukan sikap,
kepribadian dan perilaku anak di samping peran keluarga dan masyarakat.
b. Makna dan fungsinya kewibawaan sebagai syarat mutlak dalam pendidikan.
Kewibawaan merupakan syarat mutlak dalam pendidikan, artinya jika tidak
ada kewibawaan maka pendidikan itu tidak mungkin terjadi. Sebab, dengan
adanya kewibawaan segala bentuk bimbingan yang diberikan oleh pendidik
akan diikuti secara suka rela oleh anak didik. Sebaliknya bila kewibawaan
tidak ada, segala bentuk bimbingan dan pendidikan tidak mungkin dituruti
oleh anak didik, sehingga tanpa kewibawaan, pendidik akan kehilangan
predikatnya sebagai pendidik. Tetapi ini bukan berarti bahwa pendidikan harus
melaksanakan kewibawaan secara ajeg kepada anak didik sepanjang masa,
melainkan harus selalu disesuaikan dengan keselarasan bertambahnya
kedewasaan anak didik. Kewibawaan adalah suatu daya mempengaruhi yang
terdapat pada seseorang, sehingga orang lain yang berhadapan dengan dia,
secara sadar dan suka rela menjadi tunduk dan patuh kepadanya
Pendidik harus memiliki kewibawaan di mata anak didik, karena anak didik
membutuhkan perlindungan, bantuan, bimbingan, dan seterusnya dari
pendidik, dan pendidik bersedia untuk memenuhinya. Pendidik dapat
memenuhi kebutuhan anak didik tersebut sepanjang terjadi hubungan
harmonis antara keduanya, sehingga selama itu pula terdapat pengakuan akan
adanya kewibawaan pendidik oleh anak didik.
6. Institusi keluarga merupakan salah satu lingkungan pendidikan yang pertama dan
utama bagi anak dalam keseluruhan lingkungan pendidikan, coba anda jelaskan :
a. Alasan mengapa keluarga dipandang sebagai lingkungan pendidikan pertama
dan utama.
Lingkungan keluarga merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan utama
bagi anak. Disebut sebagai lingkungan pendidikan pertama, karena di sinilah
anak mengenal dunia pertama kalinya, lingkungan di luar dirinya. Kemudian
disebut sebagai lingkungan pendidikan yang utama bagi anak, karena
keberhasilan pendidikan anak dalam keluarga ketika anak berada dalam usia
dini yang dikenal juga sebagai usia emas (golden age), akan sangat
berpengaruh pada keberhasilan pendidikan pada periode perkembangan anak
berikutnya. Karena itulah keluarga dipandang sebagai lingkungan pendidikan
yang pertama dan utama.
b. Kemukakan fungsi keluarga bagi anak , dan jelaskan peranan yang harus
dilakukan ibu dan ayah dalam mendidik anak dalam keluarga.
M.I. Soelaeman (1944) mengemukakan beberapa fungsi keluarga yaitu;
a. Fungsi Edukasi
Bagi anak, keluarga merupakan tempat/alam pertama dikenal dan
merupakan lingkungan pertama bagi anak untuk menerima pendidikan.
Orang tua secara kodrati langsung memikul tenaga sebagai tenaga
pendidik, baik bersifat sebagai pemelihara, sebagai pengasuh, sebagai
pembimbing, sebagai pembina maupun sebagai guru dan pemimpin
terhadap anak-anaknya.
b. Fungsi Sosialisasi
Sosialisasi dapat diartikan belajar sosial, artinya anak mempelajari nilai-
nilai sosial. Kehidupan anak dan dunianya merupakan suatu kehidupan
dua dunia yang utuh, terpadu dan dihayati anak sebagai suatu kesatuan
hidup di dunia. Keluarga merupakan lingkungan yang pertama kali
memperkenalkan nilai-nilai sosial yang berlaku dalam kehidupan sosial
yang lebih luas. Lingkungan keluarga bertugas tidak hanya
mengembangkan individu yang memiliki kepribadian yang utuh, namun
juga mempersiapkan sebagai anggota masyarakat yang baik, berguna bagi
kehidupan masyarakatnya. Keluarga menjadi penghubung anak dengan
kehidupan sosial, dengan pembiasaan nilai-nilai norma norma sosial yang
berlaku dalam masyarakat.
c. Fungsi Proteksi (Perlindungan)
Dengan fungsi ini keluarga berfungsi sebagai tempat memperoleh rasa
aman, nyaman, damai dan tentram bagi seluruh anggota keluarga sehingga
terpenuhi kebahagiaan batin, juga secara fisik keluarga harus melindungi
anggotanya, memenuhi kebutuhan pangan, sandang, dan papan, dan lain-
lain. Perlindungan mental dimaksudkan supaya orang itu tidak kecewa
(frustasi) karena mengalami konflik yang mendalam dan berkelanjutan
yang disebabkan kurang pandai mengatasi masalah hidup nya.
Perlindungan moral perlu dilakukan supaya anggota keluarga
menghindarkan diri dari perbuatan jahat dan buruk.
d. Fungsi Afeksi (Perasaan)
Fungsi afeksi mendorong keluarga sebagai tempat untuk menumbuh-
kembangkan rasa cinta dan kasih sayang antara sesama anggota keluarga
dan masyarakat serta lingkungannya. Selain itu keluarga harus dapat
menjalankan tugasnya menjadi lembaga interaksi dalam ikatan batin yang
kuat antar anggotanya, sesuai dengan status peranan sosial masing-masing
dalam kehidupan keluarga itu. Ikatan batin yang dalam dan kuat ini harus
dapat dirasakan oleh setiap anggota keluarga sebagai bentuk kasih sayang.
e. Fungsi Religius
Fungsi ini mendorong keluarga sebagai wahana pembangunan insan-insan
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, bermoral,
berakhlak dan berbudi pekerti luhur sesuai dengan ajaran agamanya.
f. Fungsi ekonomi
Fungsi ini mendorong keluarga sebagai tempat pemenuhan kebutuhan
ekonomi, fisik dan materil yang sekaligus mendidik keluarga hidup
efisien, ekonomis dan rasional.
g. Fungsi Rekreasi
Dalam menjalankan fungsi ini, keluarga harus menjadi lingkungan yang
nyaman, menyenangkan, cerah, ceria, hangat dan penuh semangat.
h. Fungsi Biologis
Fungsi biologis merupakan kumpulan dari beberapa fungsi, bermanfaat
bagi keluarga supaya mengatur, membina dan mempersiapkan anggota
keluarganya menganghadapi berbagai macam tantangan serta kemampuan
untuk tetap hidup di tengah masyarakat.
Peranan ibu dan ayah dalam mendidik anak
Peranan Ibu
Ibu memegang peran penting dalam mendidik anak-anaknya. Sejak
dilahirkan ibulah yang selalu di sampingnya, memberi makan, minum,
mengganti pakaian dan sebagainya. Karena itu kebanyakan anak lebih cinta
kepada ibunya dari pada kepada anggota keluarga lainnya. Ibu dalam
keluarga merupakan orang yang pertama kali berinteraksi dengan anaknya, ia
merupakan orang yang pertama kali dikenal anaknya. Dari ibunya anak
mengenal keamanan lahir batin. Ibu menjaga anaknya agar tetap sehat dan
hidup, ia merawat anaknya dengan penuh kasih sayang tanpa mengenal lelah
dan berat beban tugasnya. Pengalaman anak dengan ibunya akan sangat
terkesan, seumur hidupnya akan terkenang atas perlindungan, pemeliharaan
dan dorongan serta kasih sayangnya. Dari seorang ibu diharapkan ia
menghadapi anaknya dengan penuh kasih sayang, sehingga dikatakan bahwa
"ibu berperan sebagai lambang kasih sayang".
Ngalim Purwanto (2004: 82) mengatakan bahwa sesuai dengan fungsi serta
tanggung jawabnya sebagai anggota keluarga, dapat dijelaskan bahwa
peranan ibu dalam pendidikan anak-anaknya adalah sebagai berikut: 1)
Sumber dan pemberi rasa kasih sayang, 2) Pengasuh dan pemelihara, 3)
Tempat mencurahkan isi hati, 4) Pengatur dalam kehidupan berumah tangga,
5) Pembimbing hubungan pribadi, dan 6) Pendidik dalam segi-segi
emosional.
Peranan Ayah
Ayah mempunyai peranan yang tidak kalah pentingnya terhadap
pembentukan kepribadian anak. Anak memandang ayahnya sebagai orang
yang gagah, paling berani, paling perkasa. Kegiatan yang dilakukan ayah
dalam pekerjaan sehari-hari sangat berpengaruh besar kepada anak-anaknya.
Menurut Ngalim Purwanto (2004: 83) peranan ayah dalam pendidikan anak-
anaknya adalah sebagai berikut: 1) Sumber kekuasaan dalam keluarga, 2)
Penghubung intern antara keluarga dengan masyarakat atau dunia luar, 3)
Pemberi rasa aman bagi seluruh anggota keluarga, 4) Pelindung terhadap
ancaman dari luar, 5) Hakim atau yang mengadili jika terjadi perselisihan,
dan 6) Pendidik dalam segi-segi rasional.
Jadi seorang ayah hendaknya memiliki kesadaran bahwa ia turut bertanggung
jawab dalam penjagaan, perawatan, dan pemeliharaan serta pendidikan anak-
anaknya itu bersama dengan seorang ibu.
Sumber Rujukan