Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
SISTEMATIKA ISI
PROPOSAL SKRIPSI (S1)
Pendekatan Kualitatif
1. Jenis Penelitian
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
3. Jenis dan Sumber Data
4. Informan Penelitian
5. Teknik Pengumpulan Data
6. Metode Analisis Data
M. Daftar Pustaka
2
KETERANGAN
Judul
Judul dirumuskan dengan kata kata kunci keseluruh uraian kurang lebih
25 kata
Judul menarik dan sesuai dengan ruang lingkup keilmuan
Judul harus menggunakan bahasa yang baik dan benar
Judul baik memiliki kebaharuan dan bukan replikasi dari judul-judul
sebelumnya
Latar Belakang Masalah
Latar belakang menguraikan secara singkat (3—5 halaman) alasan-alasan
mengapa peneliti melakukan penelitian. Beberapa hal penting yang perlu ada
dalam latar belakang adalah:
1) Mengemukakan kesenjangan antara harapan (das-solen) dan
kenyataan yang tampak di lapangan (das-sein), fakta-fakta atau hasil
penelitian sebelumnya yang mirip dengan penelitian yang
direncanakan. Dengan demikian terlihat Fenomena Gap di latar
belakang.
2) Latar Belakang mesti di dukung oleh data awal/observasi
awal/wawancara awal yang memperlihatkan adanya masalah yang
akan diteliti
3) Penyajian latar belakang masalah dilakukan dalam bentuk logika
berjenjang. Penyajian latar belakang dimulai dari lingkup yang luas
kemudian menyempit dan menyempit lagi dan demikian seterusnya.
Hindari untuk mengambil “starting point” nya terlalu jauh.
4) Pada karya ilmiah dengan level yang lebih tinggi seperti tesis
magister dan doctoral, perlu diperlihatkan adanya “ Research Gap”.
Bagian ini secara jelas memperlihatkan posisi penelitian dalam
konteks keilmuan, artinya peneliti perlu mereview secara umum
tentang kajian terdahulu yang sudah pernah dilakuan untuk
kemudian memposisikan kontribusinya dalam penelitian terebut.
Riset untuk tesis dituntut untuk memiliki kontribusi keilmuan,
kebijakan atau perluasan metodologis.
Identifikasi Masalah
3
Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian.
Menjelaskan tentang kategori penelitian yang dilakukan. Biasanya
dibedakan menurut :
a. Tingkat eksplanasinya yaitu: penelitian deskriptif, penelitian
komparatif dan penelitian assosiatif.
b. Jenis data dan analisisnya yaitu: penelitian kualitatif atau
penelitian kuantitatif
c. Metode penelitian yaitu Survey, Expost Facto, Eksperimen,
Naturalistik , Policy
d. Research, Action Research , Evaluasi atau Sejarah
2. Lokasi dan Waktu Penelitian.
Bagian ini menjelaskan tentang lokasi dan rentang waktu
dilaksanakannya penelitian serta alasan dipilihnya lokasi penelitian
tersebut secara ilmiah.
3. Jenis dan Sumber Data.
Menjelaskan tentang segala informasi yang dijadikan dan diolahuntuk
suatu kegiatan penelitian sehingga dapat dijadikan dasar dalam
pengambilan keputusan.Jenis data biasanya dibedakan menurut cara
perolehannya data primer dan sekunder atau menurut jenisnya (data
kualitatif dan data kuantitatif). Sumber data menunjukkan dari mana data
diperoleh. Misal: Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui
penyebaran angket pada nasabah bank Syariah atau Data Sekunder
dalam penelitian ini diperoleh dari Statistik Bank Syariah yang
dipublikasikan oleh OJK .
4. Populasi dan Sampel (jika diperlukan).
Menjelaskan tentang populasi dari penelitian ini serta sampel yang yang
diambil. Bagian ini hanya dibuat jika penelitian adalah penelitian field
research yang mengandalkan data primer melalui kuisioner. Disebutkan
apa yang menjadi populasi dalam penelitian, berapa jumlah populasi,
serta bagaimana teknik penarikan sampel dan berapa jumlah sampel
yang diambil.
5. Defenisi Operasional Variabel (jika diperlukan).
Menjelaskan tentang defenisi masingmasing variable penelitian secara
operasional serta dilengkapi dengan teknik pengukuran atau alat ukur
yang digunakan. Biasanya defenisi operasional variable digunakan untuk
penelitian kuantitatif dan disajikan dalam bentuk tabel.
6
Daftar Pustaka
Daftar pustaka di urutkan dari A-Z dengan nama family di depan. Akan lebih baik jika
menggunakan aplikasi manajemen referensi seperti Mendeley/ End Note/ Zotero dengan
format penulisan MHRA 3rd edition (pakai footnote). Jika tidak silahkan dibuat manual
yang penting konsisten..
Berikut contoh:
Irfayunita, F., Miswardi, M., & Puteri, H. E. (2019). Pengaruh Nisbah Bagi Hasil
Terhadap Preferensi Masyarakat Memilih Produk-Produk Pendanaan Pada
Perbankan Syariah Dengan Faktor Financial Literacy Sebagai Variabel
Intervening. Jurnal Benefita, 1(1), 14. https://doi.org/10.22216/jbe.v1i1.3636
Irfayunita, F., & Puteri, H. E. (2019). Pengaruh Financial literacy Terhadap Preferensi
Masyarakat Kabupaten Tanah Datar Memilih Produk-Produk Pendanaan Pada
Perbankan Syariah. Ekonomika Syariah: Journal of Economic Studies, 3(1), 20–
31.
Kuncoro, & Suhardjono. (2002). Manajemen Perbankan: Teori dan Aplikasi. BPFE.
Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
M.Arifin, Herri, Amali, H., Elfindri, & Puteri, H. E. (2018). Journal of Social Studies
Education Research Sosyal Bilgiler Eğitimi Araştırmaları Dergisi. Journal of
Social Studies Education Research, 9(2), 329–348.
Puteri, H. E., & Irawan, F. (2017). The Outreach of Islamic Rural Banks in Indonesia.
Elixir
International Journal, 107, 47096–47102.
Puteri, H. E., & Zuwardi, Z. (2019). Orientasi Budaya Dan Religiusitas Dalam
Manajemen Kredit Serta Dampaknya Terhadap Kinerja Sosial Bank Perkreditan
Rakyat. Jurnal Benefita: Ekonomi Pembangunan, Manajemen Bisnis Dan
Akuntansi, 4(1), 196–209.
M.Arifin, Herri, Amali, H., Elfindri, & Puteri, H. E. (2018). Journal of Social Studies
Education Research Sosyal Bilgiler Eğitimi Araştırmaları Dergisi. Journal of
Social Studies Education Research, 9(2), 329–348.
9
Otoritas Jasa Keuangan. 2016. Arah Kebijakan bagi Bank Perkreditan Rakyat Dalam
Rangka Penerapan Tata Kelola dan Manajemen Risiko. Laporan Rapat Kerja
Perbarindo, 14 April 2016.. www.ojk.go.id. Akses 15 Juni 2017.
Observasi awal di kantor Inspektorat Jenderal Pajak Kota Bukittinggi, tanggal 15 April
2020.
Wawancara melalui media skype dengan Bapak M.Firdaus. Pimpinan Cabang Bukopin
Syariah Kota Bukittinggi. Tanggal 15 April 2020 Jam 14.00 WIB
10
Sensitivitas Biaya Sensitivitas biaya lebih rendah Sensitivitas biaya lebih tinggi
Jadwal Penelitian Jadwal longgar Jadwal longgar
Gambar 1
Klasifikasi Penelitian Kualitatif
Klasifikasi Penelitian
Kualitatif
Desain
Pendekatan &
Penelitian
Perspektif
Tabel 2
Perbedaan Paradigma Kuantitatif dan Kualitatif
Paradigma Kualitatif
Paradigma Kuantitatif
Peneliti independen terhadap fakta yang Peneliti berinteraksi terhadap fakta yang
diteliti. diteliti.
Tidak menggunakan struktur teori karena
lebih bertujuan menemukan teori bukan
Menggunakan struktur teori. memverifikasi teori, kecuali jika tujuan
penelitiannya ingin membuktikan atau
menemukan keterbatasan dari suatu teori.
Struktur teoridigunakan untuk membangun Tidak ada hipotesis, jika ada hipotesis
satu atau lebih hipotesis. tersebut bersifat implisit tidak eksplisit.
Penelitian ini kurang terfokus tetapi lebih Pendekatan ini merupakan penelitian yang
luas, sehingga kurang mendalam. lebih terfokus dan mendalam.
< Rp 100.000 2
Rp 100.000 - Rp 500.000 4
>Rp 500.000 10
sampel yang benar, tentunya data yang diperoleh akan semakin mewakili
populasi yang diteliti. Namun yang terpenting dari adalah bagaimana
peneliti mampu menentukan sampel tersebut mewakili dari populasi dengan
baik sehingga ‘disamping hal tersebut’ mampu mengurangi biaya penelitian.
6. Pemilihan Sampel
Langkah terakhir dalam proses pemilihan sampel adalah memilih sampel
yang diperlukan. Dalam langkah ini peneliti menentukan elemen yang akan
menjadi sampel dari penelitian yang dilakukan.
Sehubungan dengan proses pemilihan sampel sebagaimana diuraikan diatas
menurut Sekaran & Bougie (2010:286) hanya terdapat lima proses yaitu
penentuan populasi, penentuan kerangka pemilihan sampel, penentuan
desain sampel, penentuan jumlah sampel, dan pemilihan sampel.
Ada dua jenis pengambilan sampel acak berstrata ini, yaitu pengambilan
acak berstrata proporsional dan pengambilan acak berstrata
disproporsional (Sekaran, 2006: 143-144)
Pengambilan sampel klaster (cluster sampling)
Pengambilan sampel klaster dilakukan dengan membagi populasi
menjadi beberapa group bagian dan kemudian dipilih secara random
(Yogiyanto, 2010:78).
Pengambilan sampel area (area sampling design)
Menurut Indriantoro & Supomo (2002: 129) pengambilan sampel area
pada dasarnya merupakan metode pengambilan sampel acak
berdasarkan kelompok yang digunakan untuk memilih sampel dari
populasi yang lokasi geografisnya terpencar. Hal ini dilakukan jika factor
lokasi menjadi pertimbangan penting dalam pemilihan sampel. Area
pemilihan sampelnya dapat dibagi berdasarkan wilayah administrasi
pemerintahan (propinsi, kabupaten, kota madya, atau area yang lebih
kecil), berdasarkan wilayah pemasaran, produk perusahaan, atau
menggunakan dasar pembagian area yang lain.
22
1. Ketelitian
Konsep ketelitian dalam pengambilan sampel mengacu pada seberapa
dekat taksiran kita dengan karasteristik populasi yang sebenarnya.
2. Keyakinan
Keyakinan yang dimaksud disini adalah manakalah dari sampel yang kita
ambil mampu menunjukkan seberapa dekat kita menaksir parameter
populasi berdasarkan statistil sampel.
F. Data Sampel, Ketelitian dan Keyakinan dalam Penaksiran
Ketelitian dan keyakinan merupakan isu penting dalam pengambilan
sampel karena ketika menggunkan data sampel untuk menarik
kesimpulan tentang populasi, kita berharap untuk hamper “mengenai
sasaran”, dan mengetahui tingkat kemungkinan kesalahan. Karena
taksiran poin (point estimate) tidak menyediakan ukuran kemungkinan
kesalahn, kita melakukan penaksiran interval untuk memastikan
penaksiran yang relative akurat terhadap parameter populasi. Statistik
yang memiliki distribusi yang sama sebagai distribusi pengambilan
sampel rata-rata yang digunakan dalam prosedur ini, biasanya
statisik z dan t.
G. Data Sampel dan Pengujian Hipotesis
Data sampel selain digunakan untuk menaksir populasi penelitian, juga
dapat digunakan untuk menguji hipotesis tentang nilai populasi dan
korelasi populasi, yang memberikan kesimpulan apakah hipotesis
alternatif (Ha) atau (H0) diterima ataupun ditolak. Contoh yang mudah
adalah ketika peneliti harus mencari nilai t tabel, maka peneliti dituntut
harus mengetahui jumlah sampel penelitian.
2. Menurut Zikmund
Sementara Zikmund (2000:289) mengusulkan metode menentukan
sampel dengan formula sebagai berikut:
n = [ZS/E]2
Keterangan:
n = jumlah sampel
Z = nilai yang sudah distandarisasi sesuai dengan derajat keyakinan
S = standar deviasi
E = tingkat kesalahan yang ditoleransi
26
3. Menurut Slovin
N = n/N(d)2 + 1
Keterangan :
n = Sampel
N = Populasi d = Nilai presisi 95% atau sig. = 0,05.
2. Analisis Inferensial
Analisis inferensial, digunakan peneliti untuk menetapkan
sejauh manakah ia dapat menyimpulkan (mengeneralisasi) hasil
penelitian dari data yang diperoleh dalam kelompok subyek yang
terbatas (sampel) bagi populasi penelitian. Penelitian seperti ini
biasanya dilakukan karena populasi penelitan terlalu besar dan
peneliti terbatas untuk meneliti semua subjek dalam populasi. Penelit
membuat hipotesis penelitian, sebelumnya peneliti harus memahami
ujian statistic apa yang sesuai digunakan. Ujian statistic diguanakan
menjawab hipotesis nol.
Analisis inferensial digunakan untuk menentukan apakah
hipotesis nol diterima atau ditolak. Adapun statistic inferensi yang
biasa digunakan, yaitu (uji Chi Kuadrat, uji-t, Uji ANOVA, Uji Korelasi,
dan Uji Regresi).
Uji Chi Kuadrat X2 , Uji-t dan Uji ANOVA, merupakan tiga
bentuk uji statistic yang digunakan untuk melihat perbedaan, untuk
penjelasan yaitu: Analisis Chi Kuadrat merupakan statistic non
parametric yang hanya sesuai untuk skala pengumpulan data dengan
bentuk nominal dan ordinal saja. Sedangkan Analisis Uji-t dan
Analisis ANOVA merupakan statistic parametrik yang berbeda dalam
pengumpulan data dengan syarat taburan data harus normal atau
data peneliti harus bersifat normal. Apabila data tidak normal, maka
statistic Chi Kuadrat atau analysis nonparametric dapat digunakan.
Statistic Chi Kuadrat atau nonparametric merupakan analisis statistic
35