Anda di halaman 1dari 12

Hubungan Umur dengan Perubahan Pekerjaan

HUBUNGAN UMUR DENGAN PERUBAHAN PEKERJAAN:


SUATU APLIKASI METAANALISIS
DALAM UKURAN SAMPEL

Ni Wayan Suriastini

Abstract
Meta Analysis is fair statistical technique to integrate results of study have been done. This
article integrates studies which explore relationship between age and job changes. This study
found correlation value of age and job change over estimate by 4 % and its variance over estimate
by 14 % before corrected by sampling error. Outlier of large sample size influences Meta Analysis
result. If a study with large sample size has correlation value lower than mean of correlation of
the other studies, that study will make the corrected value and variance correlation under estimate.
Keywords: job change, sample, meta analysis

mengakibatkan sejumlah perusahaan gulung


Pendahuluan tikar atau mengurangi jumlah karyawannya
Perubahan adalah salah satu ciri sehingga sejumlah pekerja harus menganggur
kehidupan. Setiap bidang kehidupan manusia atau berganti pekerjaan. Terlepas apakah suatu
tersentuh oleh perubahan demikian halnya perubahan pekerjaan terjadi secara voluntary,
dengan pekerjaan seseorang. Secara garis atas keinginan individu, atau perubahan terjadi
besar perubahan dalam bidang pekerjaan karena faktor-faktor eksternal (involuntary),
dapat dibagi menjadi dua. Pertama, perubahan perubahan pekerjaan memberikan dampak
yang terjadi secara voluntary atau sukarela, cukup besar pada individu. Sangat sering
yaitu perubahan yang terjadi karena inisiatif dampak perubahan pekerjaan bersifat positif,
pekerja sendiri. Misalnya, seorang perempuan namun tidak jarang pula memberikan pengaruh
minta dipindahkan tempat tugasnya ke yang negatif.
Surabaya karena suaminya pindah ke Melihat adanya pengaruh yang beragam
Surabaya. Kedua, perubahan yang terjadi dari perubahan pekerjaan menarik untuk
secara involuntary atau tidak sukarela. ditelusuri faktor-faktor yang menentukan
Perubahan pekerjaan seperti ini tidak perubahan pekerjaan. Sejumlah peneliti
merupakan kehendak dari individu, namun menemukan faktor-faktor yang memengaruhi
karena hal-hal di luar dirinya. Termasuk dalam perubahan pekerjaan ini, di antaranya, adalah
kategori ini adalah perubahan pekerjaan yang (1) karakteristik demografi, seperti umur, jenis
disebabkan adanya krisis ekonomi akibat kelamin, status perkawinan, jumlah anak, dan
melemahnya nilai rupiah terhadap dolar pendidikan; (2) karakteristik pekerjaan, seperti
Amerika, seperti yang dialami oleh Indonesia pengalaman kerja, pendapatan, dan
pada awal 1998. Secara langsung krisis telah keberadaan serikat buruh; serta (3)

*
Mahasiswa S3 Kependudukan, Universitas Gadjah Mada dan Staf Peneliti Survey Meter.

Populasi, 17(1), 2006, ISSN: 0853 - 0262 1


Ni Wayan Suriastini

subjektivitas pekerja. Namun sering hasil penelitian yang telah dilakukan untuk
analisis dari para peneliti berbeda-beda, baik memperoleh gambaran umum yang lebih
dalam hal tingkat signifikansi ataupun besarnya akurat.
pengaruh, misalnya dalam melihat hubungan
antara umur dan perubahan pekerjaan. Faktor-Faktor Penentu Perubahan
Magnani (2001) dengan menggunakan sampel Pekerjaan
sebanyak 24.222 orang perempuan di Amerika
Distribusi pekerjaan berdasarkan lapangan
Serikat menemukan pertambahan umur
pekerjaan atau jabatan menunjukkan pilihan-
responden mengurangi peluang berpindah
pilihan pekerjaan secara individu dan
antarsektor industri, dengan nilai koefisiennya
permintaan struktur perekonomian secara
-5,8 dan standar eror 1,3. Sementara itu,
keseluruhan. Dalam pasar kerja, pekerja
penelitian yang dilakukan oleh Euwals (2001)
membawa pengalaman, kemampuan, dan
dengan 1.877 sampel perempuan di Belanda
keinginan untuk jenis serta kondisi pekerjaan
menemukan perempuan berusia lebih muda
yang diinginkan. Permintaan terhadap suatu
cenderung lebih banyak berpindah pekerjaan,
jabatan atau jenis kerja tertentu menunjukkan
dengan koefisien -0,037 dan standar eror
keadaan teknologi dan kondisi perekonomian
0,010.
pada saat itu, misalnya permintaan terhadap
Hunter dan Schmidt (1990) mengatakan teknisi komputer sebanding dengan
perbedaan dalam hasil penelitian ini terjadi perkembangan teknologi komunikasi dewasa
karena adanya artifact. Artifact merupakan ini. Perpindahan jabatan atau lapangan
bentuk-bentuk eror buatan manusia yang bisa pekerjaan dapat dikatakan sebagai proses
terjadi dalam suatu penelitian dan yang membantu memperlancar pelaksanaan
memengaruhi nilai statistik suatu penelitian, operasional ekonomi. Di sisi lain, dalam banyak
seperti koefisien korelasi atau nilai t statistic. kasus, perpindahan lapangan kerja atau
Ada 11 jenis artifact yang bisa ditemukan dalam jabatan, misalnya, memungkinkan pekerja
penelitian, yaitu (1) sampling error, (2) eror secara individu meningkatkan kepuasan dalam
dalam mengukur independent variable, (3) eror bekerja melalui peningkatan gaji, status,
dalam mengukur dependent variable, (4) tanggung jawab, atau melalui perbaikan kondisi
pengategorian dependent variable yang kerja. Pada saat yang bersamaan, perpindahan
kontinu, (5) pengategorian independent pekerja, baik melalui jabatan maupun lapangan
variable yang kontinu, (6) rentangan variasi pekerjaan, bertujuan untuk menyesuaikan diri
dependent variable, (7) attrition-rentangan pada kondisi permintaan ekonomi yang baru.
variasi dari dependent variable, (8) rentangan Dengan keadaan seperti ini, tampak ada
variasi dalam validity constract independent kebebasan perpindahan pekerjaan antara
variable, (9) rentangan variasi dalam validity jabatan maupun lapangan pekerjaan dari sudut
constract dependent variable, (10) laporan pandang individu dan juga ekonomi.
tentang eror dalam mentranskripkan data, dan Perubahan pekerjaan dapat disebabkan oleh
(11) variasi yang terjadi karena faktor ekstrim. sejumlah alasan yang berbeda-beda, berikut
Metaanalisis merupakan salah satu metode ini adalah beberapa di antaranya.
yang dapat dipergunakan untuk mengatasi Perubahan jabatan atau occupation untuk
permasalahan yang berkaitan dengan hasil- beberapa kasus terjadi tidak secara sukarela
hasil penelitian yang bertentangan. (involuntary) karena terjadi perpindahan atau
Metaanalisis mengintegrasikan hasil-hasil kehilangan pekerjaan atau mengalami

2 Populasi, 17(1), 2006, ISSN: 0853 - 0262


Hubungan Umur dengan Perubahan Pekerjaan

pemecatan. Perpindahan atau pemberhentian dibandingkan dengan pekerja yang telah


terjadi karena perusahaan tutup atau pindah, menikah. Sementara itu, pekerja dengan
pengurangan pekerjaan/produksi, pendidikan yang rendah cenderung lebih
penghilangan atau penghapusan suatu posisi, sedikit melakukan perpindahan pekerjaan. Hal
atau pertukaran staf. Sousa-Poza & ini dapat dijelaskan dari sisi teori sumber daya
Henneberger (2004) mengungkapkan manusia. Makin tinggi pendidikan seseorang
perubahan jabatan yang terjadi secara tidak menunjukkan lebih tingginya investasi dalam
sukarela sering membawa orang itu pada bidang pendidikan. Lebih tingginya investasi
pendapatan yang lebih rendah di pekerjaannya dalam bidang pendidikan sekaligus juga
yang baru. Banyak pekerja yang berubah menunjukkan lebih lebarnya ruang keahlian
jabatan setelah diberhentikan/dipindahkan yang dapat dipersembahkan pada pemilik
secara terpaksa meninggalkan industri yang perusahaan sehingga bisa lebih fleksibel
menghasilkan barang-barang dan memasuki memilih occupation/jabatan pekerjaan.
pekerjaan-pekerjaan yang memiliki Dalam review-nya tentang karakteristik
pertumbuhan yang lebih cepat, yaitu sektor pekerjaan yang memengaruhi status
jasa. Untuk perubahan pekerjaan yang terjadi pekerjaan, Sousa-Poza & Henneberger (2004)
secara voluntary (sukarela) teridentifikasi tiga menyimpulkan jumlah jam kerja mungkin
faktor utama yang memengaruhinya, yaitu memengaruhi perubahan pekerjaan secara
demografi, karakteristik pekerjaan, dan positif karena jam kerja yang lebih rendah
subjektivitas. (khususnya pekerja yang bekerja paruh waktu)
Umur merupakan faktor/determinan yang juga berarti pekerja tidak terintegrasi pada
paling menonjol dalam menentukan perusahaan. Walaupun demikian, ini juga
perpindahan jabatan pekerjaan yang bersifat menunjukkan jam kerja yang panjang (sering
voluntary. Semakin bertambah umur seseorang dalam bentuk kerja lembur yang sukarela) juga
cenderung mengalami penurunan dalam meningkatkan keinginan untuk berubah
perpindahan jabatan. Kebanyakan pekerja pekerjaan. Terbentuklah hubungan yang
melakukan perubahan yang bersifat voluntary berbentuk U antara jumlah jam kerja dan
pada umur di bawah 45 tahun (sebanyak 92 keinginan untuk berganti pekerjaan. Terdapat
persen). Hal ini terkait dengan waktu yang korelasi yang negatif antara menjadi anggota
tersedia dalam melunasi angsuran biaya-biaya serikat buruh dan pergantian pekerjaan. Serikat
yang berkaitan dengan perubahan pekerjaan buruh memberikan anggota mereka banyak
mulai berkurang dengan bertambahnya umur fasilitas sehingga meningkatkan biaya pindah
sehingga perubahan jabatan pekerjaan jika terjadi perubahan pekerjaan. Besarnya gaji
menjadi kurang atraktif (Markey & Parks II, dan peluang perubahan pekerjaan memiliki
1989; Sousa-Poza & Fred Henneberger, 2004). hubungan negatif karena gaji yang tinggi
Markey & Parks II (1989) dan Sousa-Poza menyebabkan berkurangnya peluang
&Fred Henneberger (2004) juga menemukan menemukan perusahaan/majikan yang mau
selain umur, karakteristik demografi lain yang mempersembahkan upah yang lebih tinggi.
juga berpengaruh adalah jenis kelamin, namun Keuntungan yang diterima pekerja dari
pengaruhnya sangat kecil pada perpindahan perusahaan, jadwal pekerjaan yang fleksibel,
jabatan. Dari status perkawinan, pekerja yang harapan promosi, pelatihan yang spesifik dari
masih lajang melakukan perpindahan dalam perusahaan, dan ukuran perusahaan tampak
jabatan dua kali lipat lebih banyak berkaitan dengan pergantian pekerjaan.

Populasi, 17(1), 2006, ISSN: 0853 - 0262 3


Ni Wayan Suriastini

Sementara itu, dalam bidang psikologi, Data pada level industri memperkuat
tingkah laku, kepuasan dalam bekerja, dan dugaan perubahan nilai tukar dolar berimplikasi
komitmen pada organisasi merupakan faktor- pada outcome pasar kerja di beberapa industri
faktor yang menjadi determinan utama di Amerika. Dalam sektor manufaktur atau
keinginan seseorang berganti pekerjaan industri pengolahan, upah dan status bekerja
(Sousa-Poza & Henneberger, 2004). Magnani tampak sensitif dengan nilai tukar dolar
(2001) mengamati dari awal 1970 sampai 1980, Amerika. Menggunakan data mikro, Goldberg,
jutaan pekerja Amerika berpindah lapangan Tracy & Aaronson (1999) menemukan adanya
pekerjaan sebagai respons terhadap pengonsentrasian pengaruh pada sektor
pergeseran secara struktural dalam komposisi tertentu dengan dampak yang berbeda-beda
industri, dari industri pengolahan ke tergantung apakah melalui impor atau ekspor.
perdagangan dan jasa. Peningkatan 1 standar Misalnya, pada industri nonmanufaktur,
deviasi dalam risiko kehilangan pekerjaan perubahan nilai tukar memengaruhi perubahan
meningkatkan peluang berpindah antarsektor lapangan pekerjaan terutama melalui jalur
sebanyak 10,5 persen untuk laki-laki kulit putih. impor.
Faktor-faktor lain yang juga ikut berpengaruh Pada umumnya perpindahan pekerjaan
dalam perpindahan pekerjaan antarsektor antarsektor menimbulkan biaya yang besar.
adalah pekerjaan sebelumnya, tingkat Secara logika keadaan ini mengakibatkan
pendidikan, dan sedang bekerja atau tidak pekerja tidak akan berpindah pekerjaan kalau
bekerja saat sekarang. tidak ada perubahan dalam pendapatan. Dalam
Goldberg, Tracy & Aaronson (1999) dalam studinya, Euwals (2001) menemukan
me-review keadaan di Amerika dalam dua perpindahan pekerjaan terutama disebabkan
setengah dekade terakhir terlihat telah terjadi pengaruh gaji menunjukkan adanya korelasi
peningkatan produksi dan penjualan ke dunia yang negatif antara gaji dan perpindahan
internasional oleh para pengusaha Amerika. lapangan pekerjaan. Gaji yang kecil
Fenomena ini menandakan adanya meningkatkan peluang berpindah lapangan
peningkatan jumlah pekerja yang terjun ke pekerjaan, sedangkan pengaruh jumlah jam
pasar kerja yang secara langsung terpengaruh kerja yang fleksibel hanya sedikit. Senada
oleh perubahan/pergerakan nilai dolar Amerika. dengan apa yang ditemukan oleh Euwals,
Ketika dolar menguat, terjadi penurunan daya McLaughlin & Bils (2001) menyatakan pekerja
saing (kompetisi) perusahaan-perusahaan yang pindah lapangan kerja terutama terjadi
Amerika karena harga barang-barang yang pada pekerja yang berpendapatan rendah.
diproduksi di Amerika menjadi mahal di negara Keadaan ini mengakibatkan banyak pekerja
tujuan barang tersebut dijual. Keadaan ini akan yang berpindah ke pekerjaan konstruksi dan
mengarah pada pengurangan jumlah tenaga industri barang-barang yang tahan lama pada
kerja sehingga dapat mengakibatkan pekerja periode pertumbuhan ekonomi. Perpindahan
kehilangan pekerjaan dan/atau lapangan kerja ini juga turut mengakibatkan
menggoyangkan perusahaan. Sebaliknya, keahlian rata-rata pekerja mengalami
ketika dolar melemah, permintaan akan pekerja penurunan.
pada sektor yang terkait akan meningkat dan Terkait dengan umur tampak makin
dapat tingkat partisipasi angkatan kerja dan bertambahnya umur responden mengurangi
upah/gaji mungkin mengalami perluasan/ peluangnya berpindah antarsektor industri
peningkatan. secara keseluruhan. Hal ini terjadi baik untuk

4 Populasi, 17(1), 2006, ISSN: 0853 - 0262


Hubungan Umur dengan Perubahan Pekerjaan

laki-laki maupun perempuan pada saat antara laki-laki dan perempuan juga berkaitan
terjadinya perubahan struktur ekonomi, krisis dengan perubahan dalam karier, yaitu pada
ekonomi maupun pada kelompok pendapatan peningkatan upah dan transisi keluar dari
rendah (Magnani, 2001; Goldberg, Tracy & pekerjaan. Persentase laki-laki yang tinggi
Aaronson,1999; McLaughlin & Bils, 2001). (sebagai indikasi adanya Occupational
McLaughlin & Bils (2001) membandingkan Segregation) dalam satu jenis pekerjaan
upah pekerja yang pindah lapangan pekerjaan meningkatkan peluang laki-laki untuk
dengan upah pekerja yang tidak pindah. mendapatkan promosi gaji (peningkatan gaji).
Mereka menemukan adanya proses seleksi Peluang perempuan keluar dari pekerjaan
yang positif. Seiring dengan meningkatnya hampir sama dengan semakin meningkatnya
umur, upah pekerja yang tidak berpindah jumlah laki-laki dalam pekerjaan. Masuknya
lapangan pekerjaan secara signifikan perempuan ke jenis pekerjaan yang didominasi
mengalami penurunan. Demikian juga dengan oleh laki-laki meningkatkan gaji perempuan,
perubahan pendapatan bagi pekerja yang tetapi juga meningkatkan risiko keluar dari
melakukan perpindahan lapangan pekerjaan, pekerjaan.
umur memberikan dampak yang negatif Masih dari hasil penelitian Maule (1999),
terhadap peningkatan upah bagi pekerja yang umur tidak memiliki pengaruh yang signifikan
melakukan perpindahan lapangan pekerjaan. pada peluang mendapatkan promosi gaji bagi
Pada umumnya peningkatan pangkat/gaji laki-laki. Namun pada perempuan, semakin
dimaksudkan untuk mengurangi berpindahnya bertambahnya umur, peluang mendapatkan
pekerja, memantapkan komitmen dan promosi gaji menurun. Sebaliknya, semakin tua
loyalitasnya, menghargai keahlian yang dimiliki laki-laki cenderung berpeluang lebih besar
oleh pekerja, dan mengurangi peluang untuk untuk keluar dari pekerjaannya. Pada
berpindah. Oleh karena itu, begitu seseorang perempuan umur tidak berpengaruh secara
diterima bekerja di suatu perusahaan, pekerja signifikan terhadap peluang keluar dari
dijanjikan kesempatan untuk naik dalam pekerjaan.
jenjang karier perusahaan dan kompetisi untuk Chattopadhyay (1998) menemukan migrasi
promosi tertutup bagi mereka yang tinggal di memberikan perbaikan pada karier seseorang
luar perusahaan. Hal ini menyebabkan pekerja- secara dinamis, misalnya dalam transisi
pekerja yang bekerja di perusahaan- bekerja dan tidak bekerja serta pada
perusahaan besar lebih sedikit berpindah perpindahan dalam jenis pekerjaan.
antarperusahaan/majikan, tetapi berpindah ke Perempuan tidak mendapatkan keuntungan
atas/jenjang karier dalam satu perusahaan dari migrasi keluarga, namun bagi laki-laki yang
yang lebih umum. bekerja, migrasi keluarga mempercepat karier
Maule (1999) menemukan kenaikan upah dan mengurangi peluang laki-laki menjadi tidak
adalah tanda kemajuan suatu karier. Namun bekerja. Berdasarkan gender, dampak dari
kerap kali kemajuan karier mengakibatkan migrasi keluarga lebih nyata terlihat pada
seseorang dalam beberapa waktu tidak transisi bekerja. Pada laki-laki yang tidak
mempunyai pekerjaan. Perbedaan jenis bekerja, migrasi keluarga mempercepat proses
pekerjaan antara laki-laki dan perempuan kemapanan dalam pekerjaan; sebaliknya, bagi
(Occupational Segregation) telah wanita yang menganggur, migrasi keluarga
mengakibatkan adanya gap dalam upah. memiliki pengaruh yang negatif tidak hanya
Bukan hanya itu, perbedaan jenis pekerjaan pada peluang menjadi bekerja, tetapi juga pada

Populasi, 17(1), 2006, ISSN: 0853 - 0262 5


Ni Wayan Suriastini

peningkatan jabatan. Tidak seperti migrasi Permasalahan yang sama penulis temukan
keluarga, migrasi sendiri (solo migration) dalam melihat hubungan umur dan perubahan
memiliki pengaruh yang positif pada karier dan pekerjaan, sepuluh artikel di jurnal internasional
memperlihatkan sedikit perbedaan pengaruh yang telah dikumpulkan hanya
antara laki-laki dan perempuan. menginformasikan ukuran sampel. Tidak ada
informasi tentang artifact-artifact lain, seperti
Pengaruh Umur pada Perubahan eror dalam pengukuran dependent dan
Pekerjaan independent variable yang berupa nilai
reliabilitas dari dependent dan independent
Review literatur di atas menunjukkan umur
variable. Metaanalisis yang dilakukan dalam
merupakan faktor demografi penting yang
artikel ini hanya terbatas pada bare bones
memengaruhi semua dimensi/parameter
metaanalisis, yaitu metaanalisis yang hanya
perubahan pekerjaan, mulai dari lapangan
mengoreksi kesalahan yang disebabkan oleh
pekerjaan, status pekerjaan, dan perubahan
sampling error. Karena hanya dikoreksi oleh
karier. Berbagai penelitian menemukan
artifact sampling error, bare bones metaanalisis
penambahan usia pekerja menurunkan
akan memprediksi nilai rata-rata lebih rendah
peluang seorang pekerja untuk berpindah
(underestimate) dari keadaan populasi
pekerjaan, masuk ke pasar kerja, berpindah
sebenarnya dan sebaliknya, akan memprediksi
lapangan pekerjaan, dan berubah jabatan
varian pengaruh perlakuan antarstudi lebih
pekerjaan, pendapatan, atau karier.
besar atau over estimate (Hunter dan Schmidt,
Sejumlah penelitian telah dilakukan untuk 1990).
melihat dampak umur terhadap perubahan
Metaanalisis yang diaplikasikan dalam
pekerjaan yang dilihat dari berbagai dimensi.
tulisan ini adalah metaanalisis korelasi. Nilai t
Namun setiap penelitian memberikan hasil
statistik yang diperoleh dari studi-studi yang
yang berbeda-beda sebagai akibat dari
dipergunakan dalam analisis ditransformasikan
perbedaan subjek penelitian, jumlah sampel,
ke nilai korelasi dengan formulasi yang
dan pengukuran. Oleh karena itu, melalui studi
diberikan oleh Hunter dan Schmidt (1990):
metaanalisis ini ingin diketahui seberapa besar
sebenarnya pengaruh umur terhadap r = t / v t2 + N-2
perpindahan pekerjaan secara umum setelah Keterangan:
dikoreksi dengan artifact yang dilaporkan oleh r = nilai korelasi; t = nilai statistik;
hasil penelitian. N = ukuran sampel;
Dalam melakukan koreksi terhadap
Metode Analisis dan Data sampling error, nilai korelasi yang dihitung
Banyak laporan hasil penelitian termasuk adalah nilai rata-rata yang dibobot dengan
yang dipublikasikan dalam jurnal-jurnal jumlah sampel dalam setiap studi. Demikian
internasional tidak memberikan informasi juga dengan varian dari korelasi antarstudi,
lengkap tentang artifact-artifact yang ada dalam tidak hanya merupakan varian sampel biasa,
studi mereka, misalnya tentang reliability dari tetapi merupakan frekuensi rata-rata
dependent dan independent variable atau tertimbang dari eror kuadrat. Varian populasi
attrition. Metaanalisis yang lengkap yang sebenarnya diperoleh dari pengurangan
(mengoreksi ke-11 artifact yang mungkin ada varian korelasi tertimbang oleh jumlah sampel
dalam penelitian) tidak bisa dilakukan. masing-masing studi dengan varian karena

6 Populasi, 17(1), 2006, ISSN: 0853 - 0262


Hubungan Umur dengan Perubahan Pekerjaan

Tabel 1
Hubungan Antara Umur dan Perubahan Pekerjaan dari 10 Artikel
No Oleh Tahun Jenis N Parameter perubahan bekerja Hasil
kasus Kelamin
1a. Chattopadhyay Agustus, Perempuan 12.178 Transisi masuk lapangan Dengan bertambahnya umur, kemungkinan
1998 pekerjaan perempuan masuk lapangan pekerjaan menurun
4-5 persen
1b. Chattopadhyay Agustus, Laki-laki 10.427 Transisi masuk lapangan Dengan meningkatnya umur laki –laki,
1998 pekerjaan kemungkinan masuk ke lapangan pekerjaan
menurun 4-5 persen
2a. Maule Juni Laki-laki 4.809 Transisi dari bekerja ke tidak Bertambahnya umur cenderung mengakibatkan
1999 bekerja peluang keluar dari pekerjaan meningkat,
signifikan pada tingkat 5 persen dengan nilai
koefisien = .043.
2b. Maule Juni Perempuan 3.275 Transisi dari bekerja ke tidak Pada perempuan, umur tidak secara signifikan
1999 bekerja berpengaruh pada peluang keluar dari pekerjaan
dengan nilai koefisien =.014.
2c. Maule Juni Laki-laki 4.809 Kenaikan upah Umur tidak memiliki pengaruh yang signifikan
1999 pada peluang mendapatkan promosi gaji bagi
laki-laki, dengan nilai koefisien =-0.001
2d. Maule Juni Perempuan 3.275 Kenaikan upah Pada perempuan, semakin bertambahnya umur,
1999 peluang mendapatkan promosi gaji menurun,
signifikan pada tingkat 5 persen dengan nilai
koefisien =-0.020
3a. Chan Februari Perempuan 1.493 Transisi keluar dari pekerjaan Kenaikan umur satu tahun menyebabkan
1999 yang didominasi perempuan ke penurunan masuk ke pekerjaan yang didominasi
pekerjaan yang didominasi laki- laki-laki dari pekerjaan yang didominasi
laki perempuan sebesar .4 persen
3b. Chan Februari Perempuan 1.493 Transisi masuk ke pekerjaan Kenaikan umur satu tahun menyebabkan
1999 yang didominasi perempuan penurunan masuk ke pekerjaan yang didominasi
dari pekerjaan yang didominasi perempuan dari pekerjaan yang didominasi oleh
laki-laki laki-laki sebesar.5 persen
1a. Chan Februari Perempuan 1493 Transisi keluar dari pekerjaan Kenaikan umur satu tahun menyebabkan
1999 yang didominasi perempuan ke penurun masuk ke pekerjaan yang didominasi
pekerjaan yang didominasi laki- laki-laki dari pekerjaan yang didominasi
laki perempuan sebesar .3 persen
3c. Chan Februari Perempuan 1.493 Transisi masuk ke pekerjaan Kenaikan umur satu tahun menyebabkan
1999 yang didominasi perempuan penurunan masuk ke pekerjaan yang didominasi
dari pekerjaan yang didominasi perempuan dari pekerjaan yang didominasi laki-
laki-laki laki sebesar .5 persen
4a. McLaughlin & Januari Laki-laki 7.531 Perubahan lapangan pekerjaan Semakin meningkatnya umur pekerja, cenderung
Bils 2001 dan lebih sedikit melakukan perpindahan dengan
perempuan nilai koefisien -.222 dan standar eror .069
4b. McLaughlin & Januari Laki-laki 7.531 Perubahan upah dalam Seiring dengan meningkatnya umur, upah
Bils 2001 dan lapangan kerja yang sama pekerja yang tidak berpindah lapangan
perempuan dengan teman sekerja sebelum pekerjaan secara signifikan mengalami
dan setelah pindah penurunan dengan nilai koefisien -.108 dan
standar eror .011.
4c. McLaughlin & Januari Laki-laki 7.531 Perubahan upah mereka yang Umur memberikan dampak yang negatif
Bils 2001 dan berpindah lapangan pekerjaan terhadap peningkatan upah bagi pekerja yang
perempuan melakukan perpindahan dengan nilai koefisien -
0.002 dan standar eror 0.001
5a. Magnani April Laki-laki 64.167 Perpindahan lapangan Untuk laki-laki, umur responden mengurangi
2001 pekerjaan peluang berpindah antarsektor industri, dengan
nilai koefisien -8.9 dan standar eror 0.8
5b. Magnani April Perempuan 24.222 Perpindahan lapangan Bagi perempuan, umur responden mengurangi
2001 pekerjaan peluang berpindah antarsektor industri, dengan
nilai koefisiennya -5.8 dan standar eror 1.3.
6a. Euwals Mei 2001 Perempuan 1.877 Perubahan dalam status Perempuan berusia lebih muda cenderung lebih
bekerja, dari bekerja ke tidak banyak berhenti bekerja dengan nilai koefisien -
bekerja 0.012 dan standar eror 0.007
6b. Euwals Mei 2001 Perempuan 1.877 Pindah lapangan pekerjaan Perempuan berusia lebih muda cenderung lebih
banyak berpindah pekerjaan, dengan koefisien -
0.037 dan standar eror 0.010
7. Goldber, Tracy Mei1999 Laki-laki 123.000 Perubahan lapangan pekerjaan Tingkat pergantian pekerjaan menurun secara
& Aaronson dan tajam dengan meningkatnya umur pekerja
perempuan (artikel tidak menyebutkan data hasilnya).
8. Clark & 1999 Laki-laki 3.203 Perubahan tempat kerja Pengaruh umur kepala rumah tangga berbentuk
Withers dan lonceng, U terbalik, keluarga dengan kepala
perempuan keluarga yang berumur 25-34 tahun 2,1 kali lebih
sering pindah dibandingkan dengan kelompok
umur yang lainnya. Sementara itu, bagi kepala
rumah tangga yang berumur 35-44 dan 45-54
tahun masing-masing 2,4 kali dan 1,7 kali
kelompok umur yang lainnya.
9 Yankow 2003 laki-laki 2.294 Perubahan pendapatan Analisis tidak memasukkan umur sebagai salah
satu independent variable.
10a. Sousa-Poza & Maret Laki-laki 11.693 Keinginan berpindah kerja Secara signifikan ditemukan adanya efek negatif
Henneberger 2004 (diukur sebagai proposi pekerja dari umur terhadap keinginan berganti pekerjaan
yang dilaporkan sangat untuk laki-laki dengan nilai koefisien -0.038
mungkin mengubah pekerjaan (signifikan pada level 1 persen)
dalam waktu 12 bulan yang
akan datang)
10b. Sousa-Poza & Maret Perempuan 11.693 Keinginan berpindah kerja Secara signifikan ditemukan adanya efek negatif
Henneberger 2004 (diukur sebagai proposi pekerja dari umur terhadap keinginan berganti pekerjaan
yang dilaporkan sangat untuk perempuan dengan nilai koefisien -0.045
mungkin mengubah pekerjaan (signifikan pada level 1 persen)
dalam waktu 12 bulan yang
akan datang)

Populasi, 17(1), 2006, ISSN: 0853 - 0262 7


Ni Wayan Suriastini

sampling error. Varian dari sampling error perubahan pekerjaan dari kesepuluh artikel ini
merupakan kuadrat dari satu dikurangi kuadrat diperlihatkan dalam Tabel 1.
dari nilai korelasi tertimbang dibagi dengan Ketika dipisah-pisah berdasarkan jenis
jumlah rata-rata sampel per studi dikurangi kelamin yang diamati dan parameter
satu. Varian populasi yang sebenarnya dapat perubahan pekerjaan, di dalam ke-10 artikel
diperoleh dari varian korelasi tertimbang oleh ini terdapat 21 kasus hubungan umur dan
jumlah sampel masing-masing studi dikurangi perubahan pekerjaan yang dapat diamati.
dengan varian karena sampling error. Namun di dalam 8 kasus di antaranya, data
Langkah-langkah yang dilakukan dalam statistik yang dilaporkan dalam artikel tidak
metaanalisis korelasi untuk mengoreksi lengkap. Sebanyak 7 kasus tidak melaporkan
sampling error adalah (1) mendapatkan nilai nilai t statistik, hanya melaporkan nilai koefisien
statistik yang berupa nilai koefisien regresi dan regresi tanpa nilai standar eror sehingga nilai t
standar eror atau nilai t statistik atau nilai tidak dapat dihitung dan satu kasus tidak
korelasi dari setiap studi. (2) Koefisien regresi melaporkan angka statistik yang berkaitan
dan standar eror atau nilai t statistik yang dengan umur. Hal ini menyebabkan kedelapan
diperoleh dalam studi ditransformasikan ke kasus ini tidak dimasukkan ke dalam
dalam nilai korelasi. (3) Mengoreksi nilai metaanalisis yang dipresentasikan dalam
korelasi dengan mencari nilai rata-rata artikel ini. Secara total ada sebanyak 13 kasus
tertimbang. (4) Menghitung varian korelasi hubungan yang dianalisis dalam metaanalisis
tertimbang oleh ukuran sampel. (5) Mengoreksi (Tabel 2).
varian tertimbang dengan mengurangi besaran
yang diakibatkan oleh sampling error. Hasil Analisis dan Pembahasan
Metaanalisis dapat dilakukan ketika me- a. Karakteristik Sampel Penelitian
review dua atau lebih hasil studi dengan pola
hubungan yang diteliti sama. Data awal artikel Tabel 2 memperlihatkan karakteristik kasus-
ini menggunakan 10 artikel yang dipublikasikan kasus yang dianalisis dalam studi meliputi
antara 1998-2004 yang berasal dari berbagai tahun artikel diterbitkan, nama peneliti, subjek
jurnal internasional, di antaranya, Demography, penelitian apakah laki-laki atau perempuan,
Social Forces, American Sociological Review, parameter perubahan pekerjaan yang diadopsi
Journal of Labor Economics, Industrial and oleh masing-masing kasus studi, ukuran
Labor Relation Review, The Economic Journal, sampel, serta nilai t statistik dan nilai r yang
The American Economic Review, Journal of merupakan transformasi dari nilai t statistik.
Regional Science, dan Journal of Economic Transformasi nilai t statistik ke nilai korelasi (r)
Sigue. mengadopsi formula yang disarankan oleh
Hunter dan Schmidt (1990). Studi-studi yang
Hubungan yang dianalisis dalam studi ini dianalisis dalam tulisan metaanalisis ini
adalah hubungan antara umur dan perubahan dipublikasikan pada 1998-2001, dengan subjek
pekerjaan. Perubahan pekerjaan dilihat dari yang tidak dibedakan jenis kelamin di lebih dari
beberapa parameter/dimensi, seperti transisi setengah jumlah studi ini dan sebanyak 31
masuk ke dunia kerja, perubahan lapangan persennya secara spesifik menganalisis
pekerjaan dan perubahan jabatan atau jenis masalah perempuan. Sementara itu, parameter
pekerjaan, perubahan karier, dan perubahan perubahan pekerjaan yang dicakup dalam studi
pendapatan. Hubungan antara umur dan meliputi transisi masuk ke lapangan pekerjaan

8 Populasi, 17(1), 2006, ISSN: 0853 - 0262


Hubungan Umur dengan Perubahan Pekerjaan

Tabel 2
Karakteristik Studi yang Dipergunakan dalam Metaanalisis
Subjek
(laki-laki Parameter perubahan
No Studi Tahun Peneliti N t r
atau pekerjaan
perempuan)
1 1998 Chattopadhyay Perempuan Transisi masuk lapangan 12.178 8,5 -0,077**
pekerjaan
2 1998 Chattopadhyay Laki-laki Transisi masuk lapangan 10.27 10,6 -0,103**
pekerjaan
3 1999 Chan Laki-laki & Transisi keluar dari 1.493 2 -0,052*
perempuan pekerjaan yang didominasi
perempuan ke pekerjaan
yang didominasi laki-laki
4 1999 Chan Laki-laki & Transisi masuk ke 1.493 1,7 -0,044
perempuan pekerjaan yang didominasi
perempuan dari pekerjaan
yang didominasi laki-laki
5 1999 Chan Laki-laki & Transisi keluar dari 1.493 0,75 -0,019
perempuan pekerjaan yang didominasi
perempuan ke pekerjaan
yang didominasi laki-laki
6 1999 Chan Laki-laki & Transisi masuk ke 1.493 0,8 -0,021
perempuan pekerjaan yang didominasi
perempuan dari pekerjaan
yang didominasi laki-laki
7 2001 Laughlin & Bils Laki-laki & Perubahan lapangan 7.531 3,2 -0,037**
perempuan pekerjaan
8 2001 Laughlin & Bils Laki-laki & Perubahan upah dalam 7.531 9,8 -0,112**
perempuan lapangan kerja yang sama
dengan teman sekerja
sebelum dan setelah
pindah
9 2001 Laughlin & Bils Laki-laki & Perubahan upah mereka 7.531 2 -0,023*
perempuan yang berpindah lapangan
pekerjaan
10 2001 Magnani Laki-laki Perpindahan lapangan 64.167 11,1 -0,044**
pekerjaan
11 2001 Magnani Perempuan Perpindahan lapangan 24.222 4,5 -0,029**
pekerjaan
12 2001 Euwals Perempuan Perubahan dalam status 1.877 1,7 -0,039
bekerja, dari bekerja ke
tidak bekerja
13 2001 Euwals Perempuan Pindah lapangan 1.877 3,7 -0,085**
pekerjaan
Jumlah 143.313 60,4 -0,686
Rata-rata 11.024 4,6 -0.053
Standar Deviasi 17.242 3,9 -0,032
Catatan: *Signifikan < 0.05; ** Signifikan < 0.01

(15 persen), keluar dari lapangan pekerjaan (8 transisi masuk (perubahan) ke lapangan
persen), perubahan lapangan pekerjaan (31 pekerjaan yang bersifat khusus, seperti masuk
persen), perubahan upah (15 persen), dan ke pekerjaan yang didominasi oleh perempuan
sisanya sebanyak 31 persen merupakan atau laki-laki. Rata-rata ukuran sampel dari

Populasi, 17(1), 2006, ISSN: 0853 - 0262 9


Ni Wayan Suriastini

studi yang dianalisis mencapai 11.024 dengan baik dibandingkan dengan nilai korelasi tak
rentangan ukuran sampel studi yang sangat tertimbang (Hunter dan Schmidt, 1990). Rata-
besar, yaitu mencapai 62.674 dan standar rata tertimbang memberikan bobot yang lebih
deviasi 17.242. Secara rata-rata studi-studi besar pada studi dengan jumlah sampel yang
yang dianalisis memiliki nilai t statistik sebesar lebih besar dibandingkan dengan studi dengan
4,6 yang ekuivalen dengan nilai standar deviasi jumlah sampel yang lebih sedikit. Ketika tidak
3,9. Nilai t statistik ini ekuivalen dengan nilai ada variasi dalam varian atau variannya kecil,
rata-rata korelasi -0,053 dan standar deviasi - korelasi antarstudi, pembobotan selalu
0,032. meningkatkan tingkat akurasi. Demikian juga
dengan nilai varian, yang dihitung adalah nilai
b. Menggunakan Keseluruhan Sampel varian korelasi tertimbang. Setelah dikoreksi
Sampling error adalah salah satu artifact oleh nilai varian sampling error (0,00009), nilai
yang memengaruhi nilai korelasi. Untuk varian sesungguhnya berkurang dari 0,00065
mendapatkan nilai korelasi yang mendekati menjadi 0,00056. Hal ini sekaligus
nilai sebenarnya, nilai korelasi perlu dikoreksi mengindikasikan sebelum dikoreksi oleh
dengan sampling error. Tabel 3 memperlihatkan sampling error, nilai korelasi over estimate
hasil metaanalisis yang dikoreksi dengan sebesar 4 persen dan nilai varian korelasi over
sampling error mempergunakan semua estimate sebesar 14 persen.
sampel. Terdapat perbedaan sebesar 0,002 (4 Tabel 2 memperlihatkan adanya
persen) antara nilai rata-rata korelasi terbobot keragaman dalam nilai korelasi studi-studi
oleh ukuran sampel (nilai rata-rata tertimbang) berdasarkan jenis kelamin. Ketika metaanalisis
dengan nilai korelasi rata-rata tak tertimbang dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin
(biasa) seperti yang diperlihatkan dalam Tabel seperti diperlihatkan dalam Tabel 4, terlihat
2. Dalam hal ini nilai rata-rata korelasi terbobot bahwa pada studi-studi yang secara jelas
oleh ukuran sampel memiliki nilai yang absolut membedakan perempuan dan laki-laki, varian
lebih kecil dibandingkan dengan nilai rata-rata korelasinya menunjukkan nilai yang lebih kecil
biasa. Menggunakan nilai rata-rata korelasi dibandingkan ketika metaanalisisnya
yang tertimbang oleh ukuran sampling lebih digabungkan. Pada analisis secara
Tabel 3 keseluruhan, variannya adalah 0,00056,
Hasil Perhitungan Bare-Bones Analysis sedangkan varian ketika dibedakan
Menggunakan Semua Sampel berdasarkan jenis kelamin turun menjadi
Jenis satuan Statistik Nilai 0,00047 sehingga jenis kelamin merupakan
Jumlah studi 13 Tabel 4
Perbandingan r Tertimbang dan Varian
Total jumlah sampel 143.313 Semua Studi dan Berdasarkan Jenis Kelamin
Rata-rata jumlah sampel per
studi 11.024 varian
r terbobot
sebenarnya
Standar deviasi jumlah sampel 17.242
Semua 13 -0,05061 0,00056
Range Jumlah sampel 62.674
Jenis kelamin
Korelasi ( r ) terbobot -0,05061
* Perempuan 4 -0,04654 0,00047
Varian korelasi terbobot 0,00065
* Laki-laki 2 -0,05209 0,00047
Varian sampling error 0,00009
* Campuran
Varian sesungguhnya 0,00056 laki-laki dan
Standar deviasi sesungguhnya 0,02360 perempuan 7 -0,05248 0,00110

10 Populasi, 17(1), 2006, ISSN: 0853 - 0262


Hubungan Umur dengan Perubahan Pekerjaan

variabel moderator pada metaanalisis dimasukkan dalam analisis. Tabel 5


hubungan umur dan perubahan pekerjaan. memperlihatkan perbandingan hasil analisis
Dari Tabel 3 dan 4 dapat disimpulkan yang menggunakan semua studi dan yang
bahwa setelah dikoreksi dengan sampling error tidak memasukkan studi no. 10, 11 dan 1 dalam
korelasi antara umur dan perubahan pekerjaan analisis. Ketika studi dengan jumlah sampel
adalah -0,05061. Nilai korelasi hubungan umur tiga terbesar dikeluarkan dari analisis jumlah
dan jenis kelamin berbeda berdasarkan jenis total sampel, nilai rata-rata sampel per studi,
kelamin. Laki-laki tampak memiliki nilai korelasi nilai standar deviasi, dan range jumlah sampel
absolut yang lebih tinggi dibandingkan dengan berkurang sangat drastis. Standar deviasi
perempuan. jumlah sampel berkurang dari 17.242 menjadi
3.529, kisaran N berkurang dari 62.674 menjadi
c. Mengeluarkan Studi yang Memiliki 8.934, dan rata-rata ukuran sampel berkurang
Jumlah Sampel Besar dari Analisis dari 11.024 menjadi 4.275. Nilai korelasi
Seperti disebutkan sebelumnya, nilai rata- terbobot dan varian sesungguhnya juga
rata tertimbang sangat dipengaruhi oleh jumlah mengalami perubahan yang cukup mencolok.
sampel khususnya jumlah sampel yang besar. Kedua nilai ini menjadi lebih tinggi (secara
Apabila ada studi-studi yang memiliki jumlah absolut) setelah tiga studi dengan ukuran
sampel yang sangat besar berbeda dari ukuran sampel terbesar dikeluarkan dalam analisis,
sampel studi-studi yang lain diduga dapat yang menunjukkan terjadinya under estimate
memengaruhi hasil analisis (Hunter dan pada saat analisis menggunakan semua studi.
Schmidt, 1990). Seperti tampak dalam Tabel Masing-masing mengalami under estimate
2, studi dengan nomor umur 10, 11, dan 1 sebesar 30 persen dan 110 persen untuk
memiliki ukuran jumlah sampel 3 sampai 14 korelasi terbobot dan varian sesungguhnya.
kali lipat, yang mencapai 4.275. Pada bagian Keadaan ini tidak terlepas dari nilai korelasi dari
ini ingin dilihat apa yang terjadi jika tiga studi studi yang memiliki ukuran sampel terbesar
dengan jumlah sampel terbesar tersebut tidak (studi no. 10 dan 11) dibandingkan dengan nilai
Tabel 5
Perbandingan Hasil Perhitungan Bare-Bones Analysis Menggunakan
Semua Sampel dan Mengeluarkan Studi dengan Jumlah Sampel Sangat Besar
Studi dengan
jumlah sampel Perbedaan
Semua studi
sangat besar (studi (Semua studi
dimasukkan
Jenis satuan statistik no. 10 dan 11, 1) dengan sampling
dalam analisis
dikeluarkan dari besar dikeluarkan
(nilai absolut)
analisis (nilai dalam analisis)
absolut)
Jumlah studi 13 10 3
Total jumlah sampel 143.313 42.746 100.567
Rata-rata jumlah sampel per studi 11.024 4.275 6.749
Standar deviasi jumlah sampel 17.242 3.529 13.712
Jumlah sampel 62.674 8.934 53.740
Korelasi ( r ) terbobot 0,05061 0,06572 -0,01510
Varian korelasi terbobot 0,00065 0,00141 -0,00076
Varian sampling error 0,00009 0,00023 -0,00014
Varian sesungguhnya 0,00056 0,00118 -0,00062
Standar deviasi sesungguhnya 0,02360 0,03431 -0,01071

Populasi, 17(1), 2006, ISSN: 0853 - 0262 11


Ni Wayan Suriastini

rata-rata korelasi. Studi no. 10 dan 11 memiliki Clark, W. and Withers, S. 1999. “Changing Jobs
nilai korelasi yang lebih rendah dibandingkan and changing houses: mobility outcome of
dengan nilai korelasi rata-rata. Ketika studi no. employment transitions”, Journal of
10 dan 11 ini dimasukkan dalam analisis, nilai Regional Science, (39): 653-673.
rata-rata korelasi tertimbang menjadi under Euwals, R. 2001. “Female labor supply,
estimate, lebih rendah karena terpengaruh oleh flexibility of working hours, and job mobility”,
nilai korelasi yang rendah dari studi no 10. dan The Economic Journal, III (May): C120-
11. C134.

Kesimpulan Goldberg, L., Tracy, J. and Aaronson, S. 1999.


“Exchange rate and Employment instability:
Sebelum dikoreksi oleh sampling error, nilai evidence from matched CPS data”, The
rata-rata korelasi umur dan perubahan American Economic Review, (89): 204-210.
pekerjaan over estimate sebesar 4 persen dan
Hunter, J. E. and Schmidt, F. L. 1990. Method
nilai varian korelasi over estimate sebesar 14
of Meta-Analysis: Correction Error and Bias
persen. Setelah dikoreksi dengan sampling
in Research Finding. Beverly Hills, C. A.:
error korelasi antara umur dan perubahan
Sage Publications.
pekerjaan adalah sebesar -0,05061. Jenis
kelamin adalah variabel moderator dalam Magnani, E. 2001. “Risk of labor displacement
hubungan antara umur dan perubahan and cross-industry labor mobility”, Industrial
pekerjaan. Laki-laki memiliki nilai korelasi and Labor Relation Review, 54(3): 93-610.
absolut yang lebih tinggi dibandingkan dengan Markey, J. and Parks II, W. 1989. “Occupational
perempuan. change: pursuing a different kind of work”,
Studi yang memiliki ukuran sampel terlalu Monthly Labor Review, September: 3-12.
besar dibandingkan ukuran sample studi-studi Maule, D. J. 1999. “Occupational segregation
yang lain memengaruhi hasil metaanalisis. and the career mobility of white men and
Apabila studi-studi yang memiliki ukuran women”, Social Forces, 77(4): 1433-1459.
sampel sangat besar tersebut memiliki nilai
McLaughlin, K. J. and Bils, M. 2001.
korelasi lebih rendah dibandingkan dengan
“Interindustry mobility and the cyclical
nilai rata-rata studi yang lain, maka studi
upgrading of labor”, Journal of Labor
dengan ukuran sampel besar akan
Economics, 19(1): 94-135.
menyebabkan nilai korelasi dan varian korelasi
yang sebenarnya under estimate. Sousa-Poza, A. and Henneberger, F. 2004.
“Analyzing job mobility with job turnover
Daftar Pustaka intentions: an international comparative
study”, Journal of Economic Sigue, 38(1):
Chan, T. W. 1999. “Revolving doors
113-137.
reexamined: occupational sex segregation
over the life course”, American Sociological Yankow, J. 2003. “Migration, job change, and
Review, (64): 86-96. wage growth: a new perspective on the
pecuniary return to geographic mobility”,
Chattopadhyay, A. 1998. “Gender, migration,
Journal of Regional Science, 43(3): 483-
and career trajectories in Malaysia”,
516.
Demography, 35(3): 335-334.

12 Populasi, 17(1), 2006, ISSN: 0853 - 0262

Anda mungkin juga menyukai