Disusun oleh :
Kelompok 1
1. Alya Gadis Aqilah (10011382126194)
2. Ayu Anggreini (10011282126084)
3. Fania Rahmahusifa (10011382126214)
4. Nasywa Indah Sutya (10011282126119)
5. Putri Alliyah Nurshabrina (10011182126022)
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena limpahan rahmat serta
anugerah dari-Nya kami mampu menyelesaikan makalah kami. Tidak lupa kami ucapkan
terima kasih kepada anggota kelompok yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materi. Makalah yang berjudul “Konsep Iptek dan
Keterpaduannya dalam Al-Quran” ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Agama.
Kami sangat berharap agar makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat
kesalahan dalam makalah ini karena kurangnya pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk
itu kami sangat menghargai kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.5 Contoh Kontribusi Iptek dan Seni bagi Dakwah Islam .................................... 9
3.1 Kesimpulan 9
DAFTAR PUSTAKA 11
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Kata sains disadur dalam bahasa Indonesia menjadi ilmu pengetahuan, sedangkan dalam
sudut pandang filsafat ilmu, pengetahuan dengan ilmu sangat berbeda maknanya. Pengetahuan
adalah segala sesuatu yang diketahui manusia melalui tanggapan panca indera dan instuisi.
Secara etimologis kata ilmu berarti kejelasan, karena segala yang terbentuk dari akar katanya
mempunyai ciri kejelasan. Istilah teknologi merupakan produk ilmu pengetahuan. Dalam sudut
pandang budaya, teknologi merupakan salah satu unsur budaya sebagai hasil penerapan praktis
dari ilmu pengetahuan. Disinilah letak perbedaan ilmu pengetahuan dengan teknologi.
Teknologi dapat membawa dampak positif berupa kemajuan dan kesejahteraan bagi manusia
juga sebaliknya dapat membawa dampak negatif berupa ketimpangan-ketimpangan dalam
kehidupan manusia dan lingkungannya yang berakibat kehancuran alam semesta. Netralitas
teknologi dapat digunakan untuk kemanfaatan sebesar-besarnya bagi kehidupan manusia dan
atau digunakan untuk kehancuran manusia itu sendiri. Oleh sebab itu kebenaran ipteks sangat
relatif. Sumber ipteks dalam islam adalah wahyu allah. Ipteks yang islami selalu mengutamakan
kepentingan orang banyak dan kemaslahatan bagi kehidupan manusia. Untuk itu ipteks dalam
pandangan islam tidak bebas nilai.
1
1.2 Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua sosok yg tidak dapat dipisahkan satu
sama lain. Ilmu adalah sumber teknologi yg mampu memberikan berbagai penemuan rekayasa
dan ide-ide. Adapun teknologi adalah terapan dari ilmu yg dapat ditunjukkan dalam hasil nyata
yang lebih canggih dan dapat mendorong manusia untuk berkembang lebih maju lagi. Sebagai
umat Islam kita harus mengetahui bahwa dasar-dasar filosofis untuk mengembangkan ilmu dan
teknologi itu bisa dikaji dan digali dalam Al-Quran, sebab kitab suci ini banyak menjelaskan
mengenai keterangan-keterangan mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Seperti yang diketahui, teknologi kini telah mempengaruhi kehidupan kebanyakan
manusia bahkan dari kalangan atas hingga menengah kebawah sekalipun. Dimana upaya
tersebut merupakan cara atau jalan di dalam mewujudkan kesejahteraan dan meningkatkan
harkat dan martabat manusia.
Dalam bahasa Sanskerta, kata seni disebut cilpa. Sebagai kata sifat, cilpa berarti berwarna,
dan kata jadiannya su-cilpa berarti dilengkapi dengan bentuk-bentuk yang indak atau dihiasi
dengan indah. Sebagai kata benda ia berarti pewarnaan, yang kemudian berkembang menjadi
segala macam kekriaan yang artistik. Cilpacastra adalah buku atau pedoman bagi para cilpin,
yaitu tukang, termasuk didalamnya apa yang sekarang disebut seniman. Memang dahulu belum
ada perbedaan antara seniman dan tukang. Pemahaman seni adalah yang merupakan ekspresi
pribadi belum ada dan seni adalah ekspresi keindahan masyarakat yang bersifat kolektif. Yang
demikian ini ternyate tidak hanya terdapat di India dan Indonesia. Juga terdapat di Barat pada
masa lampau.
Dalam bahasa Latin pada abad pertengahan, ada terdapat istilah-istilah ars, artes, dan
artista. Ars adalah teknik atau craftsmanship, yaituketangkasan dan kemahiran dalam
mengerjakan sesuatu; adapun artes berarti kelompok orang-orang yang memiliki ketangkasan
atau kemahiran; artista adalah anggota yang ada didalam kelompok-kelompok itu. Ars inilah
yang kemudian berkembang menjadi I’arte (italia), I’art (Perancis),Elarte (Spanyol), dan Art
(Inggris), dan bersamaan dengan itu isinyapun berkembang sedikit demi sedikit kearah
pengertiaannya yang sekarang. Tetapi di Eropa ada juga istilah-istilah yang lain, orang Jerman
menyebut seni dengan Kunst dan orang Belanda dengan Kunst, yang berasal dari kata lain
3
walaupun dengan pengertian yang sama. Bahasa Jerman juga menyebut dengan istilah die Art
yang berarti cara, jalan, atu modus, yang juga dapat dikembalikan pada asal mula pengertian
dan kegiatan seni, namun demikian die Kunst-lah yang di angkat untuk istilah tersebut.
Dalam pandangan islam, antara agama islam dengan konsep ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni terdapat hubungan yang harmonis dan dinamis yang terintegrasi dengan diiringi oleh
iman dan taqwa. Artinya, perkembangan iptek dan seni perlu diimbangi dengan iman dan
taqwa sehingga semua yang telah dihasilkan dapat berupa hasil yang baik dan berbuah pahala,
dan juga dapat terhindar dari hal-hal yang menyesatkan.
Mengenai perkembangan iptek dan seni yang ada, para ilmuwan harus disertai dengan
iman, taqwa, dan ilmu yang benar dalam islam. Agar semua perkembangan yang ada dapat
digunakan dengan baik dimuka bumi ini. Maraknya penyalahgunaan iptek dan seni membuat
generasi muda dan tua menjadi buta akan ajaran agama.
Kata ilmu dan pengetahuan ialah sekumpulan pengetahuan manusia yang dikumpulkan
melalui suatu proses pengkajian dan dapat diterima oleh akal sehat. Dalam pemikiran sekuler,
pengetahuan mempunyai tiga karakteristik yaitu obyektif, netral dan bebas nilai. Sedangkan
dalam islam, pengetahuan tidak boleh bebas.Pada zaman sekarang ilmu pengetahuan
berkembang pesat sehingga teknologi bermunculan di kehidupan manusia. Teknolgi itu sendiri
juga mempunyai dampak positif dan dampak negatif tersendiri.
Teknologi dan seni merupakan produk ilmu pengetahuan. Teknologi merupakan hasil
penerapan praktis dari ilmu pengetahuan yang berkarakteristik obyetif dan netral. Teknologi
mempunyai dampak positif berupa kemajuan dan kesejahteraan bagi manusia dan mempunyai
dampak negatif berupa ketimpangan-ketimpangan dalam kehidupan. Sedangkan seni adalah
hasil ungkapan akal dan budi manusia dengan segala prosesnya yang merupakan ekspresi jiwa
seseorang.
4
2.3 Fungsi Iptek dan Seni dalam Islam
Dari segi fungsi, seni merupakan media mensyukuri nikmat Allah yang telah
menganugerahi manusia dengan berbagai potensi baik potensi diri maupun potensi
indrawi(panca indra). Fungsi seni yang lain ialah menghayati kebesaran Allah baik yang
terdapat di alam maupun yang terdapat pada kreasi manusia.
Muslim yang baik mengerti bahwasanya berkreasi seni pada hakikatnya:
1. Pembacaan kitab suci Al.Quran sehingga menciptakan suatu cabang musik baru.
2. Pemeliharaan naskah Al.Quran telah mengharuskan tulisan yang bagus dan penjilidan
buku.
5. Mimbar didalam masjid telah disipakan untuk Nabi dengan dihias sedemikian rupa.
Seni dapat dibilang sebagai kegiatan menyeimbangkan antara badan dan jiwa manusia.
Dan islam telah mengembangkan suatu keseluruhan yang harmonis di dalam diri manusia.
Islam menuntut untuk mengembangkan bakat-bakat kesenian manusia dengan jiwa
kesedarhanaan, tidak berlebih-lebihan. Firman Allah SWT: “Sesungguhnya Kami telah
menghiasi langit yang dekat dengan lampulampu”.“Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa
yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya agar Kami menguji mereka siapakah di antara
mereka yang terbaik perbuatannya”.
Islam tidak melarang mengenai kemajuan kesenian akan tetapi, memberikan larangan
yang bersifat mutlak terhadap gambaran bentuk-bentuk hewan termasuk gambaran manusia
dengan alasan yang bersifat methafisis, biologis, dan sosial. Al.Quran sendiri telah
menganjurkan keindahan pada bangunan-bangunan masjid dan bangunan-bangunan lainnya.
Selain kesenian dalam bidang bangunan, kesenian lain yang sangat popular dikalangan islam
5
adalah Qiro’ah(bahasa Jawa) atau pembacaan Al.Quran tidak disertai instrument-instrumen
musik. Al.Quran menjadi suatu objek perhatian besar untuk maksud-maksud pembacaan sejak
masa Nabi. Dalam hal syair, karya-karya orang islam yang puitis didapatkan didalam semua
bahasa dan berhubungan dengan semua zaman. Seni senantiasa mempunyai daya tarik yang
selalu bertambah bagi orang-orang yang kematangan jiwanya terus bertambah.
6
waktunya untuk menggunakan jejaring sosial seperti facebook, twitter dan lain-lain.
1. Arsitektur masjid yang indah membuat para jamaah senang dan nyaman beribadah.
2. Wayang sebagai media dakwah bagi Wali Songo.
3. Perkembangan busana muslim seperti jilbab.
4. Media dakwah di televisi, internet, koran, dan majalah.
5. Penggunaan internet, blog, dan situs Islami sepertisuara Islam, Muslim,dll.
6. Al Quran dan Hadist dalam bentuk digital semuga mempermudah pencarian ayat,
terjemaah, tafsiran Al Quran.
7. Penggunaan LCD sebagai media dakwah sehingga lebih jelas dipahami.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Iptek dan seni semakin hari semakin berkembang dan mempengaruhi kehidupan
manusia. Maka dari itu antara agama islam dengan konsep ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni terdapat hubungan yang harmonis dan dinamis yang terintegrasi dengan diiringi oleh iman
dan taqwa. Artinya, perkembangan iptek dan seni perlu diimbangi dengan iman dan taqwa
sehingga semua yang telah dihasilkan dapat berupa hasil yang baik dan berbuah pahala, dan
juga dapat terhindar dari hal-hal yang menyesatkan.
7
keberkahan dari atas langit dan dari bawah bumi, sebaliknya bila iman rusak, maka amal
manusia menjadi buruk, dan amal itu akan terangkat ke langit, lalu Allah SWT turunkan
kembali ke bumi berupa bencana.
8
DAFTAR PUSTAKA
Samadi, 2016. Tuhan, Manusia, dan Alam: Analisis Kitab Primbon Atassadhur Adammakna.
Surakarta: IAIN. Vol. 1, Nomor 1, Januari-Juni 2016. ISSN: 2527-8118(p): 2527-
8126 (e). LPM IAIN Surakarta.
Rosowulan, Titis. 2019. Konsep Manusia dan Alam serta Relasi Keduannya dalam Perspektif
Al-Quran. Magelang: STAIN Al Husain, Cakrawala: Jurnal Studi Islam. Vol. 10 No.
1 (2019) pp. 24-39. pISSN: 1829-8931, eISSN: 2550-0880.