Anda di halaman 1dari 11

TUGAS BAHASA INDONESIA

MAKALAH
“PARAGRAF”

DISUSUN OLEH

NAMA : NUR FADILLAH


NIM : P21121001
KELAS : A GIZI

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS TADULAKO
OKTOBER, 2021
ii

DAFTAR ISI

Daftar isi…………………………………………………………………………………………..ii
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang………………………………………………………………………………1
1.2 Rumusan masalah……………………………………………………………………………………1
1.3 Tujuan………………………………………………………………………………………………..1
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian paragraf…………………………………………………………………………………..2
2.2 Struktur paragraf……………………………………………………………………………………...3
2.3 Persyaratan paragraf………………………………………………………………………………….3
2.4.1 Jenis Paragraf Menurut Posisi Kalimat Topiknya…………………………………………………..4
2.4.2 Jenis Paragraf Menurut Fungsinya dalam Karangan………………………………………………..5
2.4.3 Jenis Paragraf Menurut Sifat Isinya…………………………………………………………………6
2.5 Metode Metode dalam Paragraf………………………………………………………………………7
2.6 Teknik Pengembangan Paragraf………………………………………………………………………8
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………………………9
1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kita sebagai mahasiswa/i yang mempelajari Bahasa Indonesia diharuskan menguasai materi-
materi yang dipelajari salah satu materi yang harus kita kuasai adalah paragraph. Paragraf
adalah rangkaian kalimat yang diikat oleh satu kesatuan gagasan. Syarat dalam paragraph
yaitu kesatuan gagasan dan kepaduan antar kalimat paragraph terdiri dari paragraph
pembuka, paragraph isi , dan paragraf penutup. Paragraf pembuka yang baik akan
menjadi tolak ukur pengembangan tulisan berikutnya. Paragraf pembuka adalah
paragraph yang mengawali dari mana seorang penulisakan mengembangkan gagasannya.
Jenis-jenis paragraph terbagi atas 3 jenis : Paragraf deduktif, Paragraf Induktif, dan Paragraf
campuran (paragraph). Tehnik pengembangan paragraph yaitu : Kausalitas, analogi,
perbandingan-pertentangan, deduktif-induktif, klimaks-antiklimaks, sudut pandang, proses,
dan generelasi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan paragraf?


2. Beberapa syarat dalam paragraf?
3. Apa jenis-jenis paragraph beserta klasifikasinya?
4. Bagaimana Pengembangan paragraf?

1.3 Tujuan

1. Dapat mengetahui definisi paragraf.


2. Dapat memahami beberapa syarat untuk membuat paragraf.
3. Menyebutkan jenis-jenis paragraf dan juga klasifikasinya.
4. Mengetahui pengembangan paragraf.
2

BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Paragraf


Pengertian paragraf dari beberapa ahli antara lain, paragraph adalah bagian dari suatu
karangan yang terdiri atas sejumlah kalimat yang mengungkapkan satuan informasi dengan ide
pokok sebagai pengendalinya Ramlan (dalam Rohmadi dan Nasucha, 2010: 23). Jadi, menurut
Ramlan sebuah paragraf selalu memiliki ide pokok yang merupakan inti dari informasi yang
diungkapkan dalam paragraf. Sehubungan dengan itu Handayani dkk, (2013: 97-98) juga
mengatakan perihal pentingnya ide dalam sebuah paragraf. Ia menyatakan paragraf (alenia)
adalah serangkaian kalimat yang saling bertalian untuk membuat sebuah gagasan/ide.
Menurut Akhadiah (dalam Nasucha, Rohmadi dan Wahyudi. 2009: 33) Paragraf
merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah pikiran. Dalam paragraph terkandung satu
unit buah pikiran yang didukung oleh semua kalimat dalam paragraf tersebut, mulai dari kalimat
pengenal, kalimat utama atau topik, kalimat-kalimat penjelas sampai pada kalimat penutup.
Himpunan kalimat ini saling bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan.
Paragraf dapat juga dikatakan karangan yang paling pendek/singkat (Nasucha dkk, 2009:
33). Dengan adanya paragraf, dapat dibedakan suatu gagasan mulai dan berakhir. Pembaca akan
kepayahan membaca sebuah tulisan atau buku, kalau tidak ada paragraf, karena kata seolah–olah
dicambuk untuk membaca terus–menerus sampai selesai. Di samping itu, pembaca susah
mengonsentrasikan pikiran dari gagasan ke gagasan lain. Dengan adanya paragraf pembaca dapat
berhenti sebentar dan dapat memusatkan pikiran tentang gagasan yang terkandung dalam
paragraf itu.
Paragraf adalah sekelompok kalimat yang saling berhubungan dan bersama-sama
menjelaskan satu unit pokok pikiran (Wiyanto,2004:20). Penulis merangkai paragraf demi
paragraf untuk menyampaikan keseluruhan pokok pikiran dengan mudah, agar penulis dapat
menyusun paragraf-paragraf secara sistematis dan logis, diperlukan sejumlah unsur pendukung
yaitu transisi, kalimat topik, kalimat penjelas dan kalimat penegas. Meskipun, tidak semua
paragraph mengandung empat unsur, tiga unsur atau dua unsur saja, bahkan hanya mengandung
satu unsur. Dari beberapa pendapat ahli tersebut, terlihat pada dasarnya mereka mempunyai
pandangan yang sama mengenai paragraf. Bahwa paragraf selalu mempunyai ide pokok/gagasan
utama yang digunakan untuk membangun kesatuan kalimat dalam suatu paragraf.
3

2.2 Struktur Paragraf


Berdasarkan fungsinya, kalimat yang membangun paragraf pada umumnya dapat
diklasifikasikan atas dua macam, yaitu :
1. Kalimat topik atau kalimat pokok. Berisi ide pokok atau ide utama paragraf.

2. Kalimat penjelas atau pendukung. Kalimat yang berfungsi menjelaskan atau


mendukung

ide utama paragraf Ciri kalimat topik :

3. Mengandung permasalahan yang potensial untuk dirinci dan diuraikan lebih lanjut ;

4. Merupakan kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri;

5. Mempunyai arti yang cukup jelas tanpa harus dihubungkan dengan kalimat lain;

6. Dapat dibentuk tanpaa bantuan kata sambung atau penghubung(transisi).

2.3 Persyaratan Paragraf


1. Kesatuan Paragraf
Sebuah paragraf dikatakan dikatakan mempunyai kesatuan jika hanya membicarakan satu pokok
pikiran atau satu masalah. Keterkaitan antarkalimat diikat oleh satu topic pembicaraan yang
sama, bukan topic masalah yang berlainan.
2. Kepaduan Paragraf
Mengaitkan hubungan antarkalimat. Hubungan antarkalimat harus saling berkaitan, tidak ada
satu kalimat pun yang hubungannyatidak logis. Cara mengaitkan hubungan antarkalimat dapat
dilakukan dengan melihat hubungan antarsubjek atau antarpredikat.

Selain dengan repetisi dan kata ganti, pertalian antarkalimat dapat dijalin dengan kata atau
frasa penghubung. Dalam peranannya sebagai penghubung, ada beberapa macam kata atau frasa
yang dapat dipakai untuk maksud yang berbeda. Tabel berikut ini memuat contoh kata dan frasa
penghubung lengkap dengan fungsinya masing-masing.
4

Fungsi Contoh kata dan frasa


Menyatakan hubungan: Akibatnya, karena itu,
Akibat/hasil maka, oleh sebab
itu, dengan demikian, jadi
pertambahan Berikutnya, demikian
juga, kemudian,
selain itu, lagi pula, lalu,
selanjutnya,
tambahan lagi

perbandingan Dalam hal yang sama, lain


halnya dengan,
sebaliknya, lebih baik dari
itu, berbeda dengan itu

pertentangan Akan tetapi,


bagaimanapun, meskipun
begitu, namun, sebaliknya,
walaupun demikian

tempat Berdekatan dengan itu, di


sini, di seberang sana, tak
jauh dari sana, di
bawah, persis, di depan …
di sepanjang…

tujuan Agar, untuk/guna, untuk


maksud itu

waktu Baru-baru ini, beberapa


saat kemudian, mulai
sebelum, segera, sesudah,
sejak, Ketika

singkatan Singkatnya, ringkasnya,


akhirnya, sebagai
simpulan, pendek kata
5

2.4.1 Jenis Paragraf Menurut Posisi Kalimat Topiknya


Berdasarkan posisi kalimat topik, paragraf dapat dibedakan atas empat macam, yaitu :
a. Paragraf Deduktif (umum)
Paragraf deduktif adalah paragraf yang menempatkan kalimat utama pada awal paragraf.
Ciri paragraf deduktif dikenali dari gagasan utamanya yang diletakkan di awa tersebut.
b. Paragraf Induktif (khusus)
Paragra induktif adalah paragraf yang menempatkan kalimat utama pada akhir paragraf.
Ciri paragraf induktif dikenali dari gagasan utama yang diletakkan pada akhir bagian.
c. Paragraf Deduktif-Induktif (umum khusus)
Paragraf Deduktif –induktif adalah paragraf yang menempatkan kalimat utama di awal
dan akhir paragraf. Ciri paragraf ini ditandai oleh berulang gagasan utama pada awal
yang ditegaskan kembali di bagian akhir.
d. Paragraf Penuh Kalimat Topik
Kondisi demikian itu biasa terjadi akibat sulitnya menentukan kalimat topik karena
kalimat yang satu dan yang lainnya sama-sama penting.

2.4.2 Jenis Paragraf Menurut Fungsinya dalam Karangan


Berdasarkan fungsi di dalam karangan, paragraf dapat dibedakan atas tiga macam,
yaitu :
a. Paragraf Pembuka
Paragraf pembuka berisi persoalan dasar yang berkaitan dengan masalah yang
akan kita tulis. Paragraf pembuka harus dapat menarik minat dan perhatian pembaca,
serta sanggup menghubungkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan disajikan
selanjutnya. Karena sikapnya pengenalan masalah, paragraf tersebut bersifat
menginformasikan akan apa yang akan kita tuliskan.
6

b. Paragraf Isi (Pengembangan)


Paragraf Isi adalah paragraf yang berisi kelanjutan gagasan. Paragraf ini
menggembangkan pokok pembicaraan yang dirancang. Dengan kata lain, paragraf
pengembangan mengemukakan inti persoalan yang akan dikemukakan.
c. Paragraf Penutup
Paragraf Penutup adalah paragraf yang terdapat pada akhir karangan atau pada akhir
dari suatu kesatuan yang lebih kecil di dalam karangan itu. Biasanya, paragraf penutup
berupa kesimpulan semua pembicaraan yang telah dipaparkan pada bagian-bagian
sebelumnya.

2.4.3 Jenis Paragraf Menurut Sifat Isinya


Berdasarkan sifat isinya, paragraf dapat digolongkan atas lima macam, yaitu :
a. Paragraf Persuatif, jika isi paragraf mempromosikan sesuatu dengan cara mempengaruhi
pembaca.
b. Paragraf Argumentatif, jika isi paragraf membahas satu masalah dengan bukti-bukti atau
alasan yang mendukung.
c. Paragraf Naratif, jika isi paragraf menuturkan peristiwa atau keadaan dalam bentuk
cerita.
d. Pragraf Deskriptif, jika isi paragraf mlukiskan atau menggambarkan suatu dengan
bahasa.
e. Paragraf Ekspositoris, jika isi paragraf memaparkan sesuatu fajta atau kejadian tertentu.
2.4.4 Pengembangan Paragraf
Pengembangan paragraf berkaitan erat dengan posisi kalimat topik mengingat kalimat
topiklah yang mengandung inti permasalahan atau ide utama paragraf. Selain menyangkut
posisi kalimat topik, pengembangan paragraf sudah pasti berhubungan pula dengan fungsi
paragraf yang akan dikembangkan, fungsi itu akan turut mempengaruhi pemilihan metode
pengembangan yang akan dipakai.
7

2.5 Metode Metode dalam Paragraf


Metode pengembangan paragraf akan bergantung pad asifat informasi yang akan
disampaikan : persuatif, argumentative, naratif, deskriptif, atau ekspositoris. Sudah pasti
metode yang diterapkan untuk mengembangkan paragraf argumentatif, misalnya, akan
berbeda dengan paragraf naratif.
Diantara banyak metode pengembangan paragraf yang terdapat di dalam buku-buku
komposisi, disini diangkat enam metode yang umum dipakai untuk mengembangkan paragraf
dalam penulisan karangan. Metode yang dimaksud :
1. Metode Definisi
Yang dimaksud dengan definisi adalah usaha penulis untuk menerangkan
pengertian/konsep istilah tertentu. Satu hal yang perlu diingat dalam membuat definisi, kita
tidak boleh mengulang kata atau istilah yang kita definisikan di dalam teks definisi itu.
2. Metode Proses (terjadinya sesuatu atau langkah membuat sesuatu)
Sebuah paragraf dikatakan memakai proses apabila isi paragraf menguraikan suatu
proses. Proses merupakan suatu urutan tindakan atau perbuatan untuk menciptakan atau
menghasilkan sesuatu. Bila urutan atau tahap-tahap kejadian berlangsung dalam waktu yang
berbeda, penulis harus menyusunnya secara beruntut (kronologi).
3. Metode Contoh
Dalam karangan ilmiah, contoh dan ilustrasi selalu ditampilkan. Contoh-contoh
terurai, lebih-lebih yang memerlukan penjelasan rinci tentu harus disusun berbentuk
paragraf. Metode contoh menguraikan hal yang kecil dari hal yang besar.
4. Metode Sebab-Akibat
Metode sebab-akibat dipakai untuk menerangkan suatu kejadian dan akibat yang
ditimbulkannya, faktor yang terpenting dalam metode kausalitas ini adalah kejelasan dan
kelogisan. Artinya, hubungan kejadian dan penyebabnya terungkap jelas dan informasinya
sesuai dengan jalan pikiran manusia pada umumnya.
8

5. Metode Umum-Khusus
Motede umum-khusus tergolong cara yang paling paling banyak dipakai untuk
mengembangkan gagasan paragraf agar tampak teratur.
6. Metode Klasifikasi
Untuk mengelompokkan entah benda atau non benda yang memiliki persamaan sifat,
situasi, dan lain-lain, cara yang paling tepat adlah melakukan klasifikasi. Mengelompokkan
beberapa pokok kalimat atau mengklasifikasinya kemudian dianalisis dan dikemukakan
perbedaannya.

2.6 Teknik Pengembangan Paragraf


Paragraf sesuai metode-metode pengembangan dengan dasar pembentukkan paragraf :
1. Klimaks dan anti klimaks
2. Sudut pandang → menurutku, menurut saya
3. Perbandingan dan pertentangan → batuk, pilek
4. Analogi → perbedaan, ibarat, bagai (metafora) mungkin majas dan peribahasa bisa
sebagai fiksi
5. Proses → menjelaskan dari A- Z
6. Sebab-akibat → mengapa ?
7. Umum-khusus → seperti piramida terbalik (penjelasan kemudian inti)
8. Klasifikasi → pengelompokkan beberapa pokok kalimat
9

BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Paragraf adalah rangkaian kalimat yang diikat oleh satu kesatuan gagasan. Namun dari
pembahasan yang telah kami buat dapat disimpulkan bahwa paragraf tidak hanya diikat oleh satu
kesatuan gagasan, tetapi dapat berupa dua gagasan atau lebih dengan memenuhi syarat yaitu
kesatuan dan kepaduan paragraf.

Anda mungkin juga menyukai