Disusun Oleh :
JUMIRAN, S.Ag
PENGAWAS PAI KEC. RENGAT BARAT DAN
BATANG PRANAP
KEMENTERIAN AGAMA
KABUPATEN INDRAGIRI HULU
TAHUN 2017/2018
1
LEMBAR PENGESAHAN
2
KATA PENGANTAR
JUMIRAN, S.Ag
NIP. 197406222005011004
3
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iii
DAFTAR ISI................................................................................................. iv
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................... 1
B. Fokus Masalah .................................................................. 6
C. Tujuan dan Sasaran ........................................................... 6
D. Tugas Pokok/ruang Lingkup............................................. 6
BAB V : PENUTUP................................................................................ 15
A. Simpulan ...........................................................................15
B. Rekomendasi ..................................................................... 15
LAMPIRAN –LAMPIRAN :
1. Surat keterangan
2. Matrik pembinaan
3. Daftar hadir
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Supervisi Akademik adalah serangkaian kegiatan yang dilaksanakan
untuk membantu guru mengembangkan kemampuannya dalam mengelola proses
pembelajaran demi tercapainya tujuan pendidikan. Pengembangan kemampuan
dalam konteks ini bukan semata ditekankan pada peningkatan pengetahuan dan
ketrampilan mengajar guru saja melainkan juga pada peningkatan komitmen
(commitmen) atau kemauan (willingness) atau motivasi (motivation) guru. Dengan
peningkatan kemampuan dan motivasi kerja guru, diharapkan kualitas
pembelajaran yang di laksanakan oleh gurudi dalam kelas juga akan mengalami
peningkatan.Sahertian menegaskan bahwa pengawasan atau supervisi pendidikan
tidak lain dari usaha mem-berikan layanan kepada stakeholders pendidikan,
terutama kepada guru-guru, baik secara individu maupun secara kelompok dalam
usaha memperbaiki kualitas proses dan hasil pembelajaran.1
Peningkatan mutu dalam kegiatan PBM seyogianya dibarengi dengan
kemampuan guru dalam mempersiapkan perencanaan mengelola dan
mengevaluasi kegiatan PBM tersebut secara baikdanmenarik.Hal ini didasarkan
pada asumsi bahwa apabila tidak mempunyai persiapan pembelajaran yang
baikdanmenarik, maka peluang untuk tidak terarah terbuka lebar, bahkan mungkin
cenderung untuk melakukan improvisasi tampa acuan yang
jelasdanmembuatsiswamenjadijenuh.Untuk itu guru dituntut memiliki
kelengkapan administrasi pembelajaran dan penggunaan metode yang kurang
tepat.
Pada kebanyakan kasus yang ditemui oleh pengawas PAI dalam kegiatan
supervisi akademik,masih di temukan guru yang belum memiliki administrasi
pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan ; misalnya masih ada guru yang
masuk ke kelas tidak menyiapkan perangkat pembelajaran atau RPP terlebih
1
Piet A. Sahertian, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka
Pengem-bangan Sumber Daya Manusia (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), h. 20.
5
dahulu, atau guru memiliki RPP namun tidak menjadikan RPP sebagai panduan
dalam kegiatan Proses belajar mengajar bahkan perhatian siswa tidak fokus
terhadap apa yang disampaikan oleh guru sehingga kegiatan PBM tidak
terlaksana sesuai dengan apa yang dituntut dalam Standar Proses.
Agar pelaksanaan profesi guru dapat dilaksanakan secara Profesional,
penting bagi pengawas PAI untuk melakukan bantuan profesional pada guru
binaan berupa supervisi akademik,agar guru binaan memiliki pengetahuan
terutama dalam pemahaman dan pemilikan guru terhadap administrasi
pembelajaran serta penggunaan metode pembelajarandi kelas.
Terkait dengan hal tersebut maka dalam kegiatan kepengawasan ini
pengawas PAI melaksanakan kegiatan Supervisi administrasi pembelajaran dan
kelas pada guru PAI.
B. Fokus masalah
Fokus Masalah Sesuai latar belakang di atas, dalam Pemantauan SNP yang
dilakukan pengawas mencakup 8 Satandar Nasional Pendidikan yang meliputi:
standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar tendik, standar
sarana prasarana, standar pengelolaan, satandar pembiayaan dan standar penilaian.
6
standar proses, standar kompetensi lulusan, standar tendik, standar sarana
prasarana, standar pengelolaan, satandar pembiayaan dan standar penilaian.
7
BAB II
KERANGKA PIKIR PEMECAHAN MASALAH
8
d. Pemmantauan 8 SNP
e. Pembimbingan dan PelatihanProfesional guru
f. Evaluasi dan tindak lanjut hasil pelaksanaan program pengawasan
g. Membimbing dan melatih profesional Guru Pendidikan Agama Islam.
Penyusunan program di focuskan pada pemenuhan Standar Nasional
Pendidikan Agama Islam (SN PAI) yang meliputi:
1) Melaksanakanpembinaan Guru Pendidikan Agama Islam.
2) Memantau standar Nasional Pendidikan Agama Islam.
a. Standar Isi
b. Standar Proses
c. StandarKompetensi Kelulusan
d. StandarPenilaian
3) Melaksanakan penilaian kinerja Guru Pendidikan Agama Islam, evaluasi
hasil program pengawasan pada Guru Pendidikan Agama Islam binaan
tingkat Kabupaten/Kota.
Pengawasan akademik berkenaan dengan aspek pelaksanaan tugas
pembinaan, pemantauan, penilaian dan pelatihan profesional Guru
Pendidikan Agama Islam dalam:
a. Merencanakan pembelajaran Pendidikan Agama Islam
b. Melaksanakan pembelajaran Pendidikan Agama Islam
c. Menilai hasil pembelajaranPendidikan Agama Islam
d. Membimbing dan melatih peserta didik
e. Melakasnakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksnaan kegiatan
pokok sesuia dengan beban kerja Guru Pendidikan Agama Islam (PP
NO. 76 Tahun 2008). Hal tersebut dapat dilakukan melalui tatap muka
maupun non tatap muka.
9
BAB III
PENDEKATAN DAN METODE
B. Metode
Metode yang digunakan dalam melaksanakan pengawasan sekolah sangat
bervariasi, bergantung kepada situasi dan kondisi yang dihadapi pada saat
melaksanakan pengawasan. Secara garis besar dapat penulis uraikan sebagai
berikut:
1. Observasi langsung, yaitu pengawas secara langsung mengamati objek
pengawasan. Metode tersebut oleh pengawas digunakan untuk melakukan
10
supervise kunjungan kelas untuk mengamati penampilan guru dalam
pelaksanaan pembelajar.
2. Wawancara baik secara langsung maupun berbasis ICT dimaksudkan untuk
memperoleh data/informasi yang lebih akurat.
Metode tersebut digunakan untuk menggali data dari beberapa stakeholder
sekolah terhadap pemenuhan delapan Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan
data tersebut untuk cross check dengan data yang diperoleh dari pengisian
data hasil wawancara .
3. Kunjungan kelas dilakukan pengawas khususnya untuk memperoleh
gambaran nyata tentang proses pembelajaran, baik melalui supervisi kelas
maupun supervisi klinis.
4. Pemodelan dilakukan pengawas untuk memberikan gambaran nyata atau
contoh langsung. Model dapat diambil dari salah satu guru, kepala sekolah,
tenaga kependidikan lain, atau bahkan pengawas sekolahnya.
5. Studi dokumen dimaksudkan untuk memperoleh gambaran nyata dan bukti
fisik/ autentik tentang keterlaksanaan suatu kegiatan. Jadi studi dokumenter
tidak sekedar mengumpulkan dan menuliskan atau melaporkan dalam bentuk
kutipan-kutipan tentang sejumlah dokumuen yang dilaporkan dalam
penelitian adalah hasil analisis terhadap dokumen-dokumen tersebut.Metode
tersebut digunakan untuk meneliti RPP untuk dianalisis dibandingkan dengan
aturan standar proses .
Dari beberapa pendekatan dan metode diatas pada intinya digunakan
untuk saling melengkapi dalam upaya mendapatkan data yang valid dan
akuntabel untuk dijadikan dasar pembuatan pelaporan .
11
BAB IV
DESKRIPSI HASIL PENGAWASAN SUPERVISI AKADEMIK
12
% yaitu 72.5 %
C. Hasil Pembahasan
Prosentasi ketercapaian standar nasional pendidikan dapat tergambar pada
diagram berikut ini :
78.13
72.5 75
80 63.89
70
60
50
40
30
20
10
0
SI
SK
SP
SPN
13
penambahan beban kerja guru yang belum maksimal sehigga perlu untuk
mengadakan pembelajaran tambahan serta pengamatan sikap peserta didik
terhadap sikap dan tingkah laku peserta didik .
BAB V
PENUTUP
14
A. Kesimpulan
Dari hasil pemantauan supervise akademik dapat disimpulkan bahwa :
1. Masih banyak guru PAI yang belum mampu menyusun dan melengkpi
administrasi pembelajaran PAI.
2. Guru PAI belum mampu menggunakan metode pembelajaran dengan baik
dan benar
3. Dalam proses pembelajaran, Guru PAI belum konsisten dengan RPP yang
telah disusun.
B. Saran-saran dan Rekomendasi
Dari hasil pemantauaan yang telah kami lakukan, kami menyadari masih
banyak kekurangan, untuk itu kami mengharap bimbingan dan bantuan dari
semuafihak agar tujuan pendidikan nasional dapat tercapai, akhirnya semoga
hasil pemantauan ini bermanfaat bagi :
1. Bagi Kementerian Agama sebagai bahan masukan dan bahan
Islam.
PAI, maka perlu dukungan fasilitas atau sarana serta pengadaan biaya
15
4. Peningkatan pembinaan dan pembimbingan Guru PAI perlu dilakukan
LAPORAN
16
HASIL PEMANTAUAN STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEMESTER II TH 2017
Disusun Oleh :
JUMIRAN, S.Ag
PENGAWAS PAI KEC. RENGAT BARAT DAN
BATANG PRANAP DAN SEBERIDA
KEMENTERIAN AGAMA
KABUPATEN INDRAGIRI HULU
TAHUN 2017/2018
17
LEMBAR PENGESAHAN
18
KATA PENGANTAR
puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga akhirnya laporan ini dapat diselesaikan. Shalawat dan
salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga dan
shahabat serta kaum muslimin dan muslimat. Amiin.
JUMIRAN, S.Ag
NIP. 197406222005011004
19
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iii
DAFTAR ISI................................................................................................. iv
BAB I : PENDAHULUAN
E. Latar Belakang................................................................... 1
F. Fokus Masalah .................................................................. 6
G. Tujuan dan Sasaran ........................................................... 6
H. Tugas Pokok/ruang Lingkup............................................. 6
BAB V : PENUTUP................................................................................ 15
C. Simpulan ...........................................................................15
D. Rekomendasi ..................................................................... 15
LAMPIRAN –LAMPIRAN :
4. Surat keterangan
5. Matrik pembinaan
6. Daftar hadir
20
BAB I
PENDAHULUAN
E. Latar Belakang
Supervisi Akademik adalah serangkaian kegiatan yang dilaksanakan
untuk membantu guru mengembangkan kemampuannya dalam mengelola proses
pembelajaran demi tercapainya tujuan pendidikan. Pengembangan kemampuan
dalam konteks ini bukan semata ditekankan pada peningkatan pengetahuan dan
ketrampilan mengajar guru saja melainkan juga pada peningkatan komitmen
(commitmen) atau kemauan (willingness) atau motivasi (motivation) guru. Dengan
peningkatan kemampuan dan motivasi kerja guru, diharapkan kualitas
pembelajaran yang di laksanakan oleh gurudi dalam kelas juga akan mengalami
peningkatan.Sahertian menegaskan bahwa pengawasan atau supervisi pendidikan
tidak lain dari usaha mem-berikan layanan kepada stakeholders pendidikan,
terutama kepada guru-guru, baik secara individu maupun secara kelompok dalam
usaha memperbaiki kualitas proses dan hasil pembelajaran.2
Peningkatan mutu dalam kegiatan PBM seyogianya dibarengi dengan
kemampuan guru dalam mempersiapkan perencanaan mengelola dan
mengevaluasi kegiatan PBM tersebut secara baikdanmenarik.Hal ini didasarkan
pada asumsi bahwa apabila tidak mempunyai persiapan pembelajaran yang
baikdanmenarik, maka peluang untuk tidak terarah terbuka lebar, bahkan mungkin
cenderung untuk melakukan improvisasi tampa acuan yang
jelasdanmembuatsiswamenjadijenuh.Untuk itu guru dituntut memiliki
kelengkapan administrasi pembelajaran dan penggunaan metode yang kurang
tepat.
Pada kebanyakan kasus yang ditemui oleh pengawas PAI dalam kegiatan
supervisi akademik,masih di temukan guru yang belum memiliki administrasi
pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan ; misalnya masih ada guru yang
masuk ke kelas tidak menyiapkan perangkat pembelajaran atau RPP terlebih
2
Piet A. Sahertian, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka
Pengem-bangan Sumber Daya Manusia (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), h. 20.
21
dahulu, atau guru memiliki RPP namun tidak menjadikan RPP sebagai panduan
dalam kegiatan Proses belajar mengajar bahkan perhatian siswa tidak fokus
terhadap apa yang disampaikan oleh guru sehingga kegiatan PBM tidak
terlaksana sesuai dengan apa yang dituntut dalam Standar Proses.
Agar pelaksanaan profesi guru dapat dilaksanakan secara Profesional,
penting bagi pengawas PAI untuk melakukan bantuan profesional pada guru
binaan berupa supervisi akademik,agar guru binaan memiliki pengetahuan
terutama dalam pemahaman dan pemilikan guru terhadap administrasi
pembelajaran serta penggunaan metode pembelajarandi kelas.
Terkait dengan hal tersebut maka dalam kegiatan kepengawasan ini
pengawas PAI melaksanakan kegiatan Supervisi administrasi pembelajaran dan
kelas pada guru PAI.
F. Fokus masalah
Fokus Masalah Sesuai latar belakang di atas, dalam Pemantauan SNP yang
dilakukan pengawas mencakup 8 Satandar Nasional Pendidikan yang meliputi:
standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar tendik, standar
sarana prasarana, standar pengelolaan, satandar pembiayaan dan standar penilaian.
22
standar proses, standar kompetensi lulusan, standar tendik, standar sarana
prasarana, standar pengelolaan, satandar pembiayaan dan standar penilaian.
23
BAB II
KERANGKA PIKIR PEMECAHAN MASALAH
24
k. Pemmantauan 8 SNP
l. Pembimbingan dan PelatihanProfesional guru
m. Evaluasi dan tindak lanjut hasil pelaksanaan program pengawasan
n. Membimbing dan melatih profesional Guru Pendidikan Agama Islam.
Penyusunan program di focuskan pada pemenuhan Standar Nasional
Pendidikan Agama Islam (SN PAI) yang meliputi:
4) Melaksanakanpembinaan Guru Pendidikan Agama Islam.
5) Memantau standar Nasional Pendidikan Agama Islam.
a. Standar Isi
b. Standar Proses
c. StandarKompetensi Kelulusan
d. StandarPenilaian
6) Melaksanakan penilaian kinerja Guru Pendidikan Agama Islam, evaluasi
hasil program pengawasan pada Guru Pendidikan Agama Islam binaan
tingkat Kabupaten/Kota.
Pengawasan akademik berkenaan dengan aspek pelaksanaan tugas
pembinaan, pemantauan, penilaian dan pelatihan profesional Guru
Pendidikan Agama Islam dalam:
a. Merencanakan pembelajaran Pendidikan Agama Islam
b. Melaksanakan pembelajaran Pendidikan Agama Islam
c. Menilai hasil pembelajaranPendidikan Agama Islam
d. Membimbing dan melatih peserta didik
e. Melakasnakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksnaan kegiatan
pokok sesuia dengan beban kerja Guru Pendidikan Agama Islam (PP
NO. 76 Tahun 2008). Hal tersebut dapat dilakukan melalui tatap muka
maupun non tatap muka.
25
BAB III
PENDEKATAN DAN METODE
D. Metode
Metode yang digunakan dalam melaksanakan pengawasan sekolah sangat
bervariasi, bergantung kepada situasi dan kondisi yang dihadapi pada saat
melaksanakan pengawasan. Secara garis besar dapat penulis uraikan sebagai
berikut:
6. Observasi langsung, yaitu pengawas secara langsung mengamati objek
pengawasan. Metode tersebut oleh pengawas digunakan untuk melakukan
26
supervise kunjungan kelas untuk mengamati penampilan guru dalam
pelaksanaan pembelajar.
7. Wawancara baik secara langsung maupun berbasis ICT dimaksudkan untuk
memperoleh data/informasi yang lebih akurat.
Metode tersebut digunakan untuk menggali data dari beberapa stakeholder
sekolah terhadap pemenuhan delapan Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan
data tersebut untuk cross check dengan data yang diperoleh dari pengisian
data hasil wawancara .
8. Kunjungan kelas dilakukan pengawas khususnya untuk memperoleh
gambaran nyata tentang proses pembelajaran, baik melalui supervisi kelas
maupun supervisi klinis.
9. Pemodelan dilakukan pengawas untuk memberikan gambaran nyata atau
contoh langsung. Model dapat diambil dari salah satu guru, kepala sekolah,
tenaga kependidikan lain, atau bahkan pengawas sekolahnya.
10. Studi dokumen dimaksudkan untuk memperoleh gambaran nyata dan bukti
fisik/ autentik tentang keterlaksanaan suatu kegiatan. Jadi studi dokumenter
tidak sekedar mengumpulkan dan menuliskan atau melaporkan dalam bentuk
kutipan-kutipan tentang sejumlah dokumuen yang dilaporkan dalam
penelitian adalah hasil analisis terhadap dokumen-dokumen tersebut.Metode
tersebut digunakan untuk meneliti RPP untuk dianalisis dibandingkan dengan
aturan standar proses .
Dari beberapa pendekatan dan metode diatas pada intinya digunakan
untuk saling melengkapi dalam upaya mendapatkan data yang valid dan
akuntabel untuk dijadikan dasar pembuatan pelaporan .
27
BAB IV
DESKRIPSI HASIL PENGAWASAN SUPERVISI AKADEMIK
28
yaitu 73.5 %
C. Hasil Pembahasan
Prosentasi ketercapaian standar nasional pendidikan dapat tergambar pada
diagram berikut ini :
78.13
72.5 75
80 63.89
70
60
50
40
30
20
10
0
SI
SK
SP
SPN
29
penambahan beban kerja guru yang belum maksimal sehigga perlu untuk
mengadakan pembelajaran tambahan serta pengamatan sikap peserta didik
terhadap sikap dan tingkah laku peserta didik .
BAB V
PENUTUP
30
C. Kesimpulan
Dari hasil pemantauan supervise akademik dapat disimpulkan bahwa :
1. Masih banyak guru PAI yang belum mampu menyusun dan melengkpi
administrasi pembelajaran PAI.
2. Guru PAI belum mampu menggunakan metode pembelajaran dengan baik
dan benar
3. Dalam proses pembelajaran, Guru PAI belum konsisten dengan RPP yang
telah disusun.
D. Saran-saran dan Rekomendasi
Dari hasil pemantauaan yang telah kami lakukan, kami menyadari masih
banyak kekurangan, untuk itu kami mengharap bimbingan dan bantuan dari
semuafihak agar tujuan pendidikan nasional dapat tercapai, akhirnya semoga
hasil pemantauan ini bermanfaat bagi :
5. Bagi Kementerian Agama sebagai bahan masukan dan bahan
Islam.
PAI, maka perlu dukungan fasilitas atau sarana serta pengadaan biaya
31
8. Peningkatan pembinaan dan pembimbingan Guru PAI perlu dilakukan
32