PEMBAHASAN
1. Kompetensi Absolut
1
Andi Hamzah, 2015, Hukum Acara Pidana Indonesia Edisi Kedua, Jakarta, Sinar Grafika, hlm. 107-109
2
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer Pasal 9.
3
Ibid., Pasal 2
a. Yang merupakan perbuatan hukum Perdata;
b. Yang digunakan di bidang Operasi Militer;
c. Yang digunakan di bidang keuangan dan perbendaharaan;
d. Yang dikeluarkan atas hasil pemeriksaan badan peradilan berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
e. Yang dikeluarkan berdasarkan ketentuan KUHP atau KUHAP atau ketentuan
peraturan perundangan lain yang bersifat hukum Pidana, hukum Pidana Militer dan
hukum Disiplin Prajurit;
f. Yang merupakan pengaturan yang bersifat umum;
g. Yang masih memerlukan persetujuan (belum final);
Termasuk keputusan adalah “Keputusan Fiktif”
Yaitu apabila Badan atau Pejabat Tata Usaha Angkatan Bersenjata (Militer) tidak
mengeluarkan keputusan (Pasal 3 UU No. 31 Tahun1997); sedangkan hal itu menjadi
kewajibannya.
Perbuatan tersebut disamakan dengan Keputusan Tata Usaha Militer (Angkatan
Bersenjata).
Oleh karena itu, apabila suatu Badan atau Pejabat Tata Usaha Militer (Angkatan
Bersenjata) tidak mengeluarkan keputusan yag dimohonkan, sedangkan tenggang waktu
sebagaimana ditentukan didalam ketentuan perundang-undangan dimaksud sudah lewat,
maka Badan atau Pejabat Tata Usaha Militer (Angkatan Bersenjata) itu sudah menolak
mengeluarkan keputusan yang dimohonkan tersebut.
Atau dalam hal ketentuan peraturan perundang-undangan tidak menentukan tenggang
waktu, maka sesudah lewat tenggang waktu 4 (empat) bulan sejak diterimanya permohonan
Badan atau Pejabat Tata Usaha Militer (Angkatan Bersenjata) dianggap sudah mengeluarkan
keputusan penolakan.
III. Peradilan militer juga memiliki kompetensi absolut untuk menggabungkan perkara
gugatan ganti rugi dalam perkara pidana bersangkutan atas permintaan dari pihak
dirugikan sebagai akibat yang ditimbulkan oleh tindak pidana yang menjadi dasar
dakwaan dan sekaligus memutus kedua perkara tersebut dalam satu putusan.
2. Kompetensi Relatif
Hamzah, Andi. 2015. Hukum Acara Pidana Indonesia Edisi Kedua. Jakarta: Sinar
Grafika.
Republik Indonesia. 1997. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1997 Tentang Peradilan
Militer. Lembaran Negara RI Tahun 1997. Sekretariat Negara