Makalah Permasalahan Kualitas
Makalah Permasalahan Kualitas
DOSEN PENGAMPU :
Sani Susanti,S.Pd,M.Pd
DISUSUN OLEH :
Nama : Firza Aprilia Lubis
NIM: 1213171017
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuban Yang Maha Esa karena dengan rahmat serta
karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang "PERMASALAHAN-
PERMASALAHAN DARI SEGI KUALITAS PTK PNF" ini dengan baik walaupun masih
banyak kekurangan didalamnya. Dan saya juga berterimakasih kepada Ibunda Sani
Susanti,S.Pd,M.Pd selalu dosen mata kiah Profesi Pendidik dan Kependidikan yang telah
mempercayakan tugas ini kepada saya.
Saya harap makalah ini dapat berguna dalam menambah pengetahuan kita khususnya dalam
mata kuliah ini. Dan semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya dan berguna bagi para pembaca terutama bagi diri saya sendiri yang telah
membuat makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB 2 PEMBAHASAN
BAB 3 PENUTUP
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidik dan tenaga kependidikan adalah dua “profesi” yang sangat berkaitan erat dengan
dunia pendidikan, sekalipun lingkup keduanya berbeda. Hal ini dapat dilihat dari pengertian
keduanya yang tercantum dalam Pasal 1 Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan. Dalam undang-undang tersebut dinyatakan bahwa Tenaga kependidikan adalah
anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan
pendidikan. Sementara Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai
guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan
lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan
pendidikan. Dari definisi di atas jelas bahwa tenaga kependidikan memiliki lingkup “profesi”
yang lebih luas, yang juga mencakup di dalamnya tenaga pendidik. Pustakawan, staf
administrasi, staf pusat sumber belajar. Kepala sekolah adalah diantara kelompok “profesi”
yang masuk dalam kategori sebagai tenaga kependidikan. Sementara mereka yang disebut
pendidik adalah orang-orang yang dalam melaksanakan tugasnya akan berhadapan dan
berinteraksi langsung dengan para peserta didiknya dalam suatu proses yang sistematis,
terencana, dan bertujuan. Penggunaan istilah dalam kelompok pendidik tentu disesuaikan
dengan lingkup lingkungan tempat tugasnya masing-masing. Guru dan dosen, misalnya,
adalah sebutan tenaga pendidik yang bekerja di sekolah dan perguruan tinggi.
B. Rumusan Masalah
BAB 2
PEMBAHASAN
Arti dasar dari kata kualitas menurut Dahlan Al-Barry dalam Kamus Modern Bahasa
Indonesia adalah “kualitet”: “mutu, baik buruknya barang”[1]. Seperti halnya yang dikutip
oleh Quraish Shihab yang mengartikan kualitas sebagai tingkat baik buruk sesuatu atau mutu
sesuatu.[2]
Sedangkan kalau diperhatikan secara etimologi, mutu atau kualitas diartikan dengan
kenaikan tingkatan menuju suatu perbaikan atau kemapanan. Sebab kualitas mengandung
makna bobot atau tinggi rendahnya sesuatu. Jadi dalam hal ini kualitas pendidikan adalah
pelaksanaan pendidikan disuatu lembaga, sampai dimana pendidikan di lembaga tersebut
telah mencapai suatu keberhasilan.[3] Menurut Supranta kualitas adalah sebuah kata yang
bagi penyedia jasa merupakan sesuatu yang harus dikerjakan dengan baik.
Berikut ini akan dipaparkan pula secara khusus beberapa masalah yang menyebabkan
rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia sebagai berikut:
Untuk sarana fisik misalnya, banyak sekali sekolah dan perguruan tinggi kita yang
gedungnya rusak, kepemilikan dan penggunaan media belajar rendah, buku perpustakaan
tidak lengkap. Sementara laboratorium tidak standar, pemakaian teknologi informasi tidak
memadai dan sebagainya.
Keadaan guru di Indonesia juga sangat memprihatinkan. Kebanyakan guru belum memiliki
profesionalisme yang memadai untuk menjalankan tugasnya sebagaimana disebut dalam
Pasal 39 UU No 20 Tahun 2003 yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan, melakukan pelatihan,
melakukan penelitian, dan melakukan pengabdian masyarakat.
Dengan keadaan yang demikian (rendahnya sarana fisik, kualitas guru, dan kesejahteraan
guru) pencapaian prestasi siswa pun menjadi tidak memuaskan.
Kesempatan memeroleh pendidikan masih terbatas pada tingkat sekolah dasar. Data
Balitbang Departemen Pendidikan Nasional dan Direktorat Jenderal Binbaga Departemen
Agama tahun 2000 menunjukan Angka Partisipasi Murni (APM) untuk anak usia SD pada
tahun 1999 mencapai 94,4% (28,3 juta siswa).
Pendidikan di Indonesia menjadi sulit bagi mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan.
Mayoritas penduduk Indonesia yang berada di bawah garis kemiskinan mengakibatkan
terbengkalainya mereka dalam hal pendidikan. Selain kemauan mereka yang tidak pernah
tumbuh dan sadar akan pendidikan, faktor ekonomi menjadi alasan utama mereka untuk tidak
menyentuh dunia pendidikan.
Indonesia
Untuk mengatasi masalah-masalah di atas, secara garis besar ada dua solusi yang dapat
diberikan yaitu:
Pertama, solusi sistemik, yakni solusi dengan mengubah sistem-sistem sosial yang
berkaitan dengan sistem pendidikan. Seperti diketahui sistem pendidikan sangat berkaitan
dengan sistem ekonomi yang diterapkan. Sistem pendidikan di Indonesia sekarang ini,
diterapkan dalam konteks sistem ekonomi kapitalisme (mazhab neoliberalisme), yang
berprinsip antara lain meminimalkan peran dan tanggung jawab negara dalam urusan publik,
termasuk pendanaan pendidikan.
Kedua, solusi teknis, yakni solusi yang menyangkut hal-hal teknis yang berkait langsung
dengan pendidikan. Solusi ini misalnya untuk menyelesaikan masalah kualitas guru dan
prestasi siswa.
BAB 3
PENUTUP
Kesimpulan
Adapun solusi yang dapat diberikan dari permasalahan di atas antara lain dengan
mengubah sistem-sistem sosial yang berkaitan dengan sistem pendidikan, dan meningkatkan
kualitas guru serta prestasi siswa.
Saran
Perkembangan dunia di era globalisasi ini memang banyak menuntut perubahan ke sistem
pendidikan nasional yang lebih baik serta mampu bersaing secara sehat dalam segala bidang.
Salah satu cara yang harus di lakukan bangsa Indonesia agar tidak semakin ketinggalan
dengan negara-negara lain adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikannya terlebih
dahulu.
Dengan meningkatnya kualitas pendidikan berarti sumber daya manusia yang terlahir
akan semakin baik mutunya dan akan mampu membawa bangsa ini bersaing secara sehat
dalam segala bidang di dunia internasional.
DAFTAR PUSTAKA
http://file.upi.edu>fip>pendidikan
https://pendidikan.blogspot.com
https://www.berpendidikan.com
https://zaifbio.wordpress.com/2010/01/14/ciri-ciri-dan-masalah-pendidikan-di-indonesia