Anda di halaman 1dari 14

TUGAS TEKNOLOGI SEDIAAN FITOFARMASETIK

“JENIS-JENIS ALAT PENGERING”

DOSEN PENGAMPU:
Apt. Fitri Kurniasari, M.Farm.

TEORI 4
KELOMPOK 7 (ANGGOTA) :
1. Fordiana Eka Puspitasari (24185595A)
2. Fauzia Rahmani (24185597A)
3. Meta Kristiana (24185598A)
4. Melaningsih (24185600A)
5. Astatin Ardhia Sari (24185603A)

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2021
Jenis Alat Pengering
A. Pengering Larutan/Suspensi
1. Pengering Tangas Air
 Prinsip : Merupakan cara pengeringan sederhana, pemekatan cairan mula-mula
dapat dilakukan dengan pemanasan agak cepat didalam tangas air.
Bila dikehendaki untuk menghasilkan ekstrak kental/ kering, maka
pemanasan dapat diteruskan.
 Fungsi : Untuk mengeringkan ekstrak kental guna keperluan kapsul, pil, dan
tablet.
 Kelebihan : Metode paling sederhana
 Kekurangan : Pemanasan harus selalu dipantau agar zat aktifnya tidak rusak.
Pengeringan dilakukan di ruang tertutup.

Gambar : Pengering Tangas Air

2. Tong Berputar
 Prinsip : Cairan yang akan dikeringkan disiramkan pada silinder pengering
tersebut dan akan keluar secara teratur dan selanjutnya menempel
pada permukaan luar silinder yang panas sehingga mengering, dan
karena silinder tersebut berputar dan di bagian atas terdapat pisau
pengerik (skraper) maka tepung - tepung yang menempel akan
terkerik danberjatuhan masuk ke dalam penampung, sehingga
didapat tepung sari hasil tanaman yang kering dan memuaskan
(Ahmad, 2010).
 Fungsi : Meneruskan panas dan membawa cairan dalam bentuk lapisan tipis
untuk dikeringkan
 Kelebihan : Pengeringan cepat, peralatan ringkas, tempat yang dibutuhkan sedikit,
waktu pemanasan pendek, dapat dimasukkan kedalam ruangan
penguarangan tekanan sehingga suhu penguapan dapat diturunkan,
hasilnya berupa serpihan yang mudah digunakan untuk berbagai
keperluan.
 Kekurangan : Cara pemakaian harus, dan diperlukan tenaga ahli

Gambar : Tong Berputar

3. Pengeringan Kabutan
 Prinsip : Memanaskan produk pada suhu rendah yang bisa kita atur dan
disertai dengan penyedotan uap air (vakum) dari hasil pemanasan
produk atau bahan lain
 Fungsi : Mengubah cairan menjadi butir-butir yang padat dan halus
 Kelebihan : Pengeringan cepat, dapat digunakan untukmengeringkan bahan yang
tidak tahan pemanasan, butiran yang dihasilkan mudah larut, bentuk
hampir sama, serbuh curah bebas (free flowing)
 Kekurangan : Peralatan mahal, memerlukan ruangan yang luas, panas banyak
yang kurang dimanfaatkan
Gambar : Pengering Kabutan

B. Pengering Bahan Padat


1. Almari pengering

 Prinsip : Rak - rak yang tersusun bertingkat dan dari bawah keatas dialirkan
panas secara zig - zag menggunakan blower/fan. Panas berasal dari
listrik, kumparan koil dan steam. Biasanya panas diatur
menggunakan thermostat pada suhu 50 – 70 °C.
 Fungsi : Mengeringkan jenis bahan baku padat
 Kelebihan :
1. Sederhana dan biaya instalasi rendah
2. Biaya operasional rendah
 Kekurangan :
1. Kecenderungan tray terbawah panas dan tray teratas kurang panas
2. Efisiensi rendah

2. Pengering terowongan

 Prinsip : Dalam pengering ini, material yang akan dikeringkan dikirim ke


terowongan udara panas untuk tujuan pengeringan. Bahan pangan
dikeringkan pada sebuah nampan yang tersusun secara menumpuk
pada proses pengangkutan. Pergerakan yang terjadi dilakukan secara
semikontinu dengan melewati terowongan yang terisolasi.
Terowongan tersebut tersusun atas 12-15 alat pengangkut,dimana
kapasitas total adalah 5000kg. Materi yang masuk disatu ujung dan
bahan kering dikumpulkan diujung terowongan. Bahan keluar
bertemu udara yang masuk untuk memastikan pengeringan yang
maksimal dan keluarakan kontak dengan udara basah sehingga udara
tersebut hamper jenuh.
 Fungsi : Mengeringkan produk dengan terowongan yang pengoperasiannya
bersifat kontinu produk yang dihasilkan seragam, tanpa
menyebabkan kerusakan produk.
 Kelebihan :
1. Operasinya terus-menerus.
2. Sejumlah besar bahan dapat dikeringkan.
3. Pengering terowongan digunakan untuk pengeringan lilin parafin, gelatin,
sabun, tembikar, dll.
 Kekurangan :
1. Biaya tenaga kerja tinggi untuk memuat dan membongkar.
2. Zat yang kurang tahan panas tidak bias dikeringkan
3. Pengeringan rage lambat, sehingga memakan waktu
4. Tidak cocok untuk produksi skala kecil.

3. Pengering putar

 Prinsip : Bahan yang dikeringkan dimasukkan kedalam silinder yang berputar


kemudian bersamaan dengan aliran panas mengalir dan kontak
dengan bahan. didalam drum yang berputar terjadi gerakan
pengangkatan bahan dan menjatuhkannya dari atas kebawah
sehingga kumpulan bahan basah yang menempel tersebut terpisah
dan proses pengeringan bisa berjalan lebih efektif. Selain itu bahan
bergerak dari bagian ujung rotary dryer keluar menuju bagian ujung
lainnya akibat kemiringan drum. bahan yang telah kering kemudian
keluar melalui suatu lubang yang berada dibagian belakang
pengering drum. sumber panas didapatkan dari gas yang diubah
menjadi uap panas dengan cara pembakaran.
 Fungsi : Mengurangi kadar air dari bahan solid dengan cara mengalirkan udara
kering dari elemen atau gasifer.
 Kelebihan :
1. Efisiensi Panas yang Tinggi
2. Operasi Alat yang Sinambung
3. Harga Mesin yang Bersahabat
4. Proses Instalasi yang Mudah
5. Mengeringkan Bahan Padatan Secara Maksimal
6. Proses Pencampuran Merata
7. Menjaga Bahan dari Atrisi
8. Penyerapan Daya Listrik Rendah
 Kekurangan :
1 Efisiensi Energi yang masih rendah
2 Perawatan Mesin yang Sulit
3 Karakteristik bahan kering yang inkonsisten
4 Dapat menimbulkan terjadinya reduksi kuran akibat adanya erosi atau
pemecahan
5 Belum dibekali dengan komponen pemisah debu

4. Pengering bedeng alir


 Prinsip :
 Fungsi :
 Kelebihan :
 Kekurangan :

5. Almari pengering hampa udara


 Prinsip :
 Fungsi :
 Kelebihan :
 Kekurangan :
C. Apparatus drying extract
1. Spray dryers

 Fungsi : Untuk mengurangi kadar air suatu bahan sehingga dihasilkan produk
berupa bubuk melalui penguapan cairan
 Kelemahan:
1. Memerlukan biaya yang cukup tinggi
2. Hanya dapat digunakan pada produk cair dengan tingkat kekentalan tertentu
3. Tidak dapat diaplikasikan pada produk yang memiliki sifat lengket karena
akan menyebabkan penggumpalan dan penempelan pada permukaan alat
 Kelebihan :
1. Kapasitas pengeringan besar dan proses pengeringan terjadi dalam waktu yang
sangat cepat. Kapasitas pengeringan mencapai 100 ton/jam.
2. Tidak terjadi kehilangan senyawa yang mudah menguap (volatile) terlalu
tinggi
3. Cocok untuk produk yang tidak tahan pemanasan (tinggi protein)
4. Memproduksi partikel kering dengan ukuran, bentuk, dan kandungan air serta
sifat-sifat lain yang dapat dikontrol sesuai yang diinginkan
5. Mempunyai kapasitas produksi yang besar dan merupakan system kontinyu
yang dapat dikontrol secara manual maupun otomatis
 Prinsip Kerja : Air yang terkandung dalam butiran produk yang akan dikeringkan
diubah menjadi partikel halus dengan penguapan oleh atomizer.
Partikel produk akan jatuh ke bawah dengan di spray kan dan
dikontakkan dengan udara panas yang mengalir baik secara co-
current atau counter current. Produk akan jatuh ke bawah sebagai
serbuk dan untuk pemisahan partikel padatan terikut udara panas
maka digunakan cyclone.

2. Vacuum belt dryers

 Fungsi : Mengeringkan produk pada suhu rendah. Suhu bisa diatur sesuai
keinginan.
 Kelemahan :
1. Biaya investasi untuk alat yang mahal
2. Tidak efisien jika digunakan untuk pengeringan bahan dalam jumlah sedikit.
 Kelebihan :
1. Waktu pengeringannya cepat
2. Meminimalkan hilangnya bau
3. Produk yang hilang sedikit
4. Produk tidak teroksidasi
5. Tidak ada tekanan mekanik
6. Memungkinkan pelarut kembali
7. Temperaturnya rendah
8. Energi yang digunakan sedikit
9. Sistemnya tertutup
10. Tidak menimbulkan polusi pada lingkungan
11. Produk dapat langsung kering
 Prinsip Kerja : Bahan yang dikeringkan pada kondisi vakum, maka titik uap air
sebagai pelarutnya akan turun. Titik uap air pada tekanan normal
yaitu 1000 mbar ialah 100oC. pada kondisi vakum dengan
tekanan 45 mbar, air menguap pada suhu yang sangat rendah
yaitu 31oC. karena paparan kalor pada suhu rendah maka,
kualitas produk dapat dijaga terutama aroma dan densitasnya.
Vacuum Belt Dryer (VBD) dapat melakukan continous feeding
dan tetap dalam keadaan vakum secara terus-menerus, mengubah
statis drying menjadi dinamis vakum drying, mengurangi waktu
drying dari 10-20 jam menjadi 30-60 menit, mengatur temperatur
drying sesuai temperatur bahan untuk mencapai hasil yang
diinginkan. Hal ini dilakukan guna memberikan solusi pada
adanya sulitnya spray pada saat drying, pengeringan yang
mengunakan Tradisional oven drying membutuhkan waktu yang
cukup lama sehingga bahan dapat berubah bentuk atau rusak.

3. Roller dryers

 Fungsi : Untuk mengeringkan cairan dari bahan baku dengan drum pengering
& mengurangi kadar air bahan sampai batas dimana perkembangan
mikroorganisme dan kegiatan enzim yang dapat menyebabkan
pembusukan terhambat atau terhenti. 
 Kelemahan :
1. Tidak cocok untuk produk yang tidak dapat membentuk film (lapisan tipis)
yang bagus.
2. Khusus produk yang mengandung kadar gula tinggi seperti tomat pure tidak
mudah dipisahkan dari drum karena thermoplasticity dari suhu bahan.
3. Throughput (kecepatan hasil pengeringan per satuan waktu) relatif rendah
dibandingkan dengan spray drying.
4. Biaya tinggi untuk perubahan permukaan drum karena presisi mesin sangat
dibutuhkan.
5. Kemungkinan panas produk dapat memberikan rasa ‘masak’ dan pudarnya
warna karena kontak langsung dengan suhu tinggi di permukaan drum.
6. Tidak dapat memproses bahan/material yang mengandung garam tinggi (asin)
atau bersifat korosif karena berpotensi terjadi pitting pada permukaan drum.
7. Luas kontak permukaan bahan dengan udara lebih rendah dibandingkan
dengan jenis pengeringan lainnya seperti spray drying atau fluidized bed
drying.
 Kelebihan :
1. Kemampuannya untuk mengeringkan makanan kental yang tidak mudah
dikeringkan dengan metode lain
2. Pengering drum dapat dibersihkan dan dibuat higienis, serta mudah
dioperasikan dan hanya memerlukan sedikit perawatan
 Prinsip Kerja : Menggunakan panas yang dialirkan secara langsung dengan bahan
yang akan dikeringkan melalui drum yang berputar. Sumber panas
yang digunakan berasal dari api gas LPG yang bersentuhan dengan
permukaan drum pengering.

4. Drying oven and vacuum drying ovens


a) Drying oven
 Fungsi : alat yang digunakan untuk sterilisasi atau pembersihan dengan
menggunakan udara kering.
 Kelebihan :
1. Dapat digunakan untuk mensterilkan peralatan-peralatan laboratorium dari
berbagai jenis material, seperti gelas, stainless, plastik, porcelain hingga
yang berbahan kertas.
2. Metode pengoperasian yang relatif mudah dan tidak membutuhkan
media/perangkat bantu,
3. Memiliki kontrol waktu dan temperatur yang dapat disesuaikan dengan
kebutuhan dan jenis peralatan yang disterilkan.
4. Memiliki kapasitas ruang yang besar, dengan kapasitas minimum 20 liter
hingga kapasitas diatas 100 liter, tergantung model.
 Kelemahan :
1. Memerlukan sumber daya listrik dengan daya yang relatif besar dalam
pengoperasiannya.
2. Rentan terhadap korosi akibat reaksi pemanasan dan oksidasi, sehingga
memerlukan pembersihan secara berkala untuk perawatannya.
 Prinsip kerja :
Metode kerja oven laboratorium adalah sterilisasi kering dengan prinsip kerja
pemanasan atau konduksi panas. Panas yang dihasilkan oven akan diabsorbsi
oleh permukaan luar material yang disterilkan, kemudian merambat kebagian
dalam sampai selanjutnya suhu sterilisasi tercapai. Ketika suhu sterilisasi
tercapai mikroorganisme akan mati melalui proses oksidasi yang merusak sel
mikroorganisme.

b) Vacuum drying oven


 Fungsi : Mengeringkan produk pada suhu rendah secara constant (suhu bisa
diatur)
 Kelemahan : Adanya sistem vakum membuat tingginya investasi dalam
biaya peralatan sehingga biaya operasional menjadi tinggi
 Kelebihan :
1. Cara ini digunakan untuk mengeringkan bahan – bahan yang peka
terhadap suhu atau bahan yang mudah teroksidasi (geankoplis, 1983).
2. Pengeringan dapat dicapai dalam suhu yang lebih rendah sehingga lebih
hemat energi.
3. Keuntungan penggunaan suhu yang lebih rendah yaitu kerusakan akibat
panas dapat diminimumkan dan proses oksidasi terhadap bahan selama
pengeringan dapat dihindari Vacuum Dryer
 Prinsip kerja : Memanaskan produk pada suhu yang bisa diatur, disertai
dengan penyedotan (pemvakuman) uap air dari produk yang
dipanaskan tersebut.
5. Freeze dryers
 Fungsi : Untuk mengeringkan bahan-bahan cair seperti ekstrak baik cair
maupun kental, lebih ditekankan untuk pengeringan ekstrak dengan
penyari/solvent dari air
 Kelemahan : Biaya mahal, karena konsumsi energy yang tinggi dan proses
yang lama
 Kelebihan :
1. Dapat mempertahankan stabilitas produk (menghindari perubahan aroma,
warna, dan unsur organoleptik lain)
2. Dapat mempertahankan stabilitas struktur bahan (pengkerutan dan perubahan
bentuk setelah pengeringan sangat kecil)
3. Dapat meningkatkan daya rehidrasi (hasil pengeringan sangat berongga
dan lyophile sehingga daya rehidrasi sangat tinggi dan dapat kembali ke sifat
fisiologis, organoleptik dan bentuk fisik yang hampir sama dengan sebelum
pengeringan).
 Prinsip Kerja : Pembekuan larutan, menggranulasikan larutan yang beku
tersebut, mengkondisikannya pada vakum ultra-high dengan
pemanasan pada kondisi sedang, sehingga mengakibatkan air
dalam bahan pangan tersebut akan menyublim dan akan
menghasilkan produk padat.

6. Microwave dryers
 Fungsi :
 Kelemahan :
 Kelebihan :
 Prinsip Kerja :

Anda mungkin juga menyukai