A. Intervensi Keperawatan
Tujuan Evaluasi
I. IMPLEMENTASI
Nama KK: Tn. H
Alamat : Sragen
No. Waktu Diagnosa Implementasi Evaluasi TTD
Keperawatan Formatif
Minggu 20 Kurang a. Mengkaji S : Tn. H
desember pengetahuan mengatakan
pengetahuan
tentang Gastritis
2020 bahwa..gastritis
3
tentang b. Mendiskusikan adalah…..
dengan keluarga O : ….
penyakit
tentang
gastritis pada Gastritis dengan
menggunakan
keluarga Tn.
leafleat/lembar
H balik
c. mengevaluasi
kembali
Gastritis pada
keluarga
d. memberikan
pujian pada
keluarga atas
jawaban yang
benar
Kamis 24 Kurang a. mengkaji keputusan
desember pengetahuan yang diambil oleh
tentang keluarga
2020 penyakit b. mndiskusikan
gastritis pada dengan keluarga
keluarga Tn. tentang keputusan
H yang telah dibuat
c. mengevaluasi
kembalitentang
keputusan yang telah
dibuat
d.memberikan pujian
pada keluarga atas
jawaban yang benar
Pertemuan
k 3….
II. EVALUASI
Nama KK:
Alamat :
4
No. Waktu Diagnosa Keperawatan Evaluasi Sumatif TTD
Kurang pengetahuan S: Tn. H dan Ny. E
tentang penyakit mampu menjelaskan
gastritis pada keluarga kembali tentang
pengertian, penyebab,
Tn. H
tanda dan gejala
Gastritits
Ny.E mengatakan dapat
membuat pengobatan
tradisional
Tn. H menjelaskan
bahwa gastritis adalah
infeksi pada lambung
dan penyebabnya adalah
bakteri dan makanan
asam serta rokok. Tanda
dan gejalanya biasanya
nyeri ulu hati, mual,
muntah dan kurang
nafsu makan.
O : Ny. E dapat
mendemonstrasikan
pembuatan obat
tradisional kunyit.
Tn. H dapat
memperagakan tehnik
relaksasi
A: Masalah Teratasi
5
P: -
merawat klien relaksasi, keputusan yang telah
mengompres dibuat
dengan air d. Berikan pujian pada
hangat yang diisi keluarga atas jawaban
di botol yang benar
3. Setelah psikomotor a. Keluarga a. Jelaskan pada keluarga
dilakukan dapat cara membuat ramuan
kunjungan 1x 4 menjelaskan obat untuk anggota
menit keluarga tentang cara keluarga yang sakit
mampu merawat membuat b. Demonstrasikan
anggota keluarga ramuan obat bersama keluarga cara
yang sakit dengan kunyit membuat ramuan obat
dengan b. Keluarga c. Beri kesempatan pada
mendemonstrasi dapat keluarga untuk
kan cara mendemontra mendemonstrasikan
membuat sikan kembali kembali
ramuan obat dengan d. Beri pujian atas
tradisional benar cara keberhasilan keluarga
dengan kunyit membuat
ramuan
obat dengan
kunyit
B. Implementasi Keperawatan dan Evaluasi
1. Nyeri akut pada keluarga Tn. H khususnya Tn.H berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah.
9-10 Juli 1. Menanyakan pada keluarga tentang gastritis atau S: Tn. H dan Ny. E mampu menjelaskan kembali
2018 maag tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala
2. Menjelaskan pada keluarga tentang apa itu Gastritits
gastritis atau maag, penyebabnya, tanda dan Ny.E mengatakan dapat membuat pengobatan
gejalanya tradisional
3. Memberikan kesempatan pada keluarga untuk Ny. E mengatakan akan memberitahu suaminya
menanyakan kembali hal-hal yang belum untuk tidak merokok di dalam rumah
dimengerti
4. Menanyakan kembali pada keluarga tentang O: Tn. H menjelaskan bahwa gastritis adalah infeksi
pengertian gastritis, penyebabnya, tanda dan pada lambung dan penyebabnya adalah bakteri
gejalanya. dan makanan asam serta rokok. Tanda dan
5. Memberikan pujian atas keberhasilan keluarga gejalanya biasanya nyeri ulu hati, mual, muntah
menyebutkan kembali tentang pengertian, dan kurang nafsu makan.
penyebab, tanda dan gejala gastritis Ny. E dapat mendemonstrasikan pembuatan obat
6. Memperagakan tehnik distraksi dan relaksasi tradisional kunyit.
dengan cara menarik napas dalam dan membuang Tn. H dapat memperagakan tehnik
udara melalui mulut secara pelan-pelan.
7. Menganjurkan Tn. H untuk santai dan tidak stres relaksasi A: Masalah Teratasi
8. Menjelaskan tentang pembuatan obat tradisonal
kunyit dengan cara 2 batang kunyit kemudian P: -
diparut campurkan air secukupnya kemudian
disaring. Minum 2 kali sehari.
9. Mendiskusikan dengan keluarga untuk
memodifikasi lingkungan rumah
10. Memberitahu keluarga khususnya Tn.H agar tidak
merokok
11. Mendiskusikan dengan keluarga untuk
memanfaatkan puskesmas bila keluarga
mengalami sakit
12. Mengevaluasi kembali pemahaman keluarga
mengenai pelayanan puskesmas
2. Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga Tn.H khususnya Tn. H berhubungan dengan ketidakmampuan
10–11 1. Menanyakan pada keluarga tentang diet untuk S: Tn. H danNy. E mampu menjelaskan kembali
Juli penyakit maag tentang diet untuk penyakit maag
2018 2. Menjelaskan pada keluarga tentang apa itu diet
untuk sakit maag O: Tn. H dan Ny. E menjelaskan bahwa diet untuk
3. Memberikan kesempatan pada keluarga untuk makanan yang di konsumsi yaitu TKTP,
menanyakan kembali hal-hal yang belum menghindari yang asam, pedas dan rokok
dimengerti
4. Menanyakan kembali pada keluarga tentang A: Masalah Teratasi
pengertian diet dan makanan apa saja yang boleh
diberikan pada penyakit maag dan makanan apa P: -
yang harus dihindari.
5. Memberikan pujian atas keberhasilan keluarga
menyebutkan kembali tentang makanan yang
harus dihindari dan makanan yang boleh dimakan.
10
BAB IV
PEMBAHASAN
Salah satu anggota keluarga Tn. H menderita Gastritis di kelurahan Ngapa Kecamatan
Wundulako Kabupaten Kolaka pada tanggal 9 sampai dengan 11 Juli 2018 selama 2 kali
kunjungan sehari, maka pada bab pembahasan penulis akan menjabarkan adanya
kesesuaian dan kesenjangan yang terdapat antara teori dan kasus. Tahapan
pembahasan sesuai dengan tahapan asuhan keperawatan yang dimulai dari pengkajian,
dan evaluasi.
A. Pengkajian
Penyakit Gastritis atau maag merupakan penyakit yang sangat kita kenal
dalam kehidupan sehari-hari. Penyakit ini sering ditandai dengan nyeri uluhati,
mual, muntah, cepat kenyang, nyeri perut dan lain sebagainya. Penyakit maag
yaitu dengan menghilangkan stres dan makan dengan teratur. (Wijoyo, 2009).
Terjadinya Gastritis dapat disebabkan oleh pola makan yang tidak teratur
yang mencakup frekuensi makan, jenis dan jumlah makanan. Pola makan yang
tidak sehat dapat menyebabkan Gastritis. Pada kasus Gastritis akut, faktor
dirangsang oleh konsumsi makanan atau minuman, cuka, cabai, kopi, alkohol
semakin parah. Tak jarang kondisi seperti itu akan menimbulkan luka pada
Berdasarkan teori tersebut di atas dan sesuai dengan hasil pengkajian yang
pusing, mual dan muntah. Tn. H jarang sarapan pagi, dan makan siang
biasanya jam 15.00, makan malam jam 21.00 wita, sehari 2 kali makan
dengan porsi sepiring. Tn. H mengatakan bila sudah merokok dan minum
kopi perut terasa kenyang. Tn. H saat ini sedang sakit, yaitu nyeri ulu hati
peneliti hal ini mungkin diakibatkan karena Tn. H jarang sarapan pagi, hanya
minum kopi dan merokok. Kerja di kebun sebagai petani membuat stres fisik
merasakan nyeri ulu hati, mual, pusing, kadang muntah. Hal ini sesuai dengan
nyeri yang dialami harus dikaji untuk menggambarkan nyeri seseorang antara
lain: yakni pertama intensitas nyeri, minta individu untuk membuat tingkatan
nyeri pada skala verbal. Misal: tidak nyeri, sedikit nyeri, nyeri sedang, nyeri
hebat, hebat atau sangat nyeri atau membuat skala nyeri yang sebelumnya
Nyeri yang diarasakan oleh Tn H adalah 6 (nyeri sedang). Nyeri dapat dilihat
atau diukur berdasarkan skala nyeri, durasi nyeri. Karakteristik nyeri dapat
juga dibuat berdasarkan metode PQRST (P= Provocatif, Q= Qualitas, R=
B. Diagnosa keperawatan
Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga Tn.H
didapat pada pengkajian yang terdiri dari masalah keperawatan (P) problem
yang berkenan pada individu dalam keluarga yang sakit berhubungan dengan
etiologi (E) berkenan dengan lima tugas keluarga dalam hal kesehatran atau
keperawatan (Muhlisin, 2012). Dalam kasus ini problem (P) atau masalahnya
adalah klien merasakan nyeri ulu hati dimana skala nyeri 6, dan dirasakan
ketika perut kosong atau belum makan karena sibuk bekerja di kebun.
Gastritis menurut Ardiansyah adalah yang pertama kaji dan catat keluhan
terapi, yang kedua berikan makan dalam porsi sedikit tapi sering dengan
penyakit yang diderita dan yang terakhir jelaskan tanda dan gejala
tingkat nyeri dan menentukan implementasi yang valid. Ketiga ajarkan tehnik
nafsu makan, menjelaskan dampak dari penyaki gastritis bila tidak diobati,
dan menjelaskan manfaat bila sakit ke puskesmas dari pada beli obat di
warung.
D. Implementasi Keperawatan
dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan
keperawatan keluarga dan intervensi yang telah ditetapkan yaitu yang pertama
tanda dan gejala Gastritis. Saat peneliti menerangkan Tn. H beserta keluarga
tentang materi yang telah diberikan dengan cara menanyakan kembali pada
keluarga tentang apa itu Gastritis, apa penyebabnya dan bagaiamana gejala
cara klien menarik napas dalam kemudian menahan 1 sampai 2 detik lalu
hembuskan udara secara perlahan-lahan melalui mulut, ulangi 4-5 kali, dan
peneliti.
terdiri dari nasi, ikan atau daging atau tahu, sayur, dan buah-buahan, makan
dihindari seperti makan yang asam, pedis, sayur kol, sayur nangka, durian, ubi
rokok dan kopi karena dapat meningkatkan asam lambung, serta sarapan pagi.
kesehatan.
E. Evaluasi Keperawatan
dengan respon prilaku klien yang tampil (Mura, 2011). Evaluasi disusun
dengan metode SOAP dengan keterangan antara lain yang pertama subjektif
(S) adalah hal-hal yang ditemukan keluarga secara subjektif setelah dilakukan
intervensi keperawatan. Kedua objektif (O) adalah hal-hal yang ditemukan oleh
analisa (A) adalah hasil yang telah dicapai dengan mengacu kepada kepada
(P) adalah perencanaan yang akan datang setelah melihat respon dari keluarga
pada tahap evaluasi (Muhlisin, 2012). Dari hasil evaluasi tanggal 11 Juli 2018
yang penulis lakukan didapatkan data subjektif Tn. H mengatakan nyeri pada
ulu hati, di daerah perut sudah berkurang. Tn. H mengatakan mengerti dengan
penyakit gastritis, gejala dan tandanya. Objektif: Tn. H tampak ceria, tidak ada
nyeri tekan, masalah pertama teratasi. Masalah kedua tidak menjadi aktual
karena Tn. H mengikuti anjuran dari peneliti dengan berjanji akan mengurangi
rokok dan akan sarapan pagi. Tn. H berjanji bila nyerinya kambuh akan ke
lainnya.
.
BAB V
A. Kesimpulan
dengan teori yang ada, dimana keluarga Tn. H khususnya Tn. H sedang
Gastritis.
pelayanan kesehatan.
5. Pada tahap akhir peneliti melakukkan evaluasi pada tanggal 11 Juli 2018
B. Saran
berikut:
dikomunitas lapangan.
sehat.
DAFTAR PUSTAKA
Hirlan (2009), Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid2 edisi ketiga, Jakarta, FKUI
Inayah (2004). Asuhan keperawatan pada klien gangguan sistem pencernaan
jilid I edisi I, Jakarta, Salemaba Medika
Soeparman, dkk. (2001). Ilmu Penyakit Dalam jilid II. FKUI : Jakarta
Smeltzer, S, Bare (2001). Buku ajar keperawatan medikal bedah ed 8 jilid II,
Jakarta: EGC.
Uripi, (2002). Menu untuk penderita Hepatitis dan gangguan saluran pencernaan,
Jakarta, Puspa Swara
Wijaya, (2013). Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta : Nuha Medika
Wijoyo (2009), 15 Ramuan penyembuh Maag, Jakarta. Bee Media Indonesia
Lampiran 1
Keluarga Tn. H
Lampiran.2
Lampiran 3 Infeksi kuman Helicobacter pylori , Gejala dyspepsia berupa nyeri uluhati,
Stress psikologis, obat analgetik mual, kembung, muntah. kadang
GASTRITIS ATAU MAAG
antiinflamasi, terutama aspirin, Bahan ditemukan pula perdarahan saluran cerna
kimia, misalnya lisol, Merokok, Alkohol, berupa muntah darah dan buang air besar
Stres fisis yang disebabkan luka bakar, dengan darah, kemudian disusul dengan
sepsis trauma, pembedahan, kerusakan tanda-tanda anemia sesudah perdarahan.
saraf, Refluk usus–lambung, Endotoksin.
Pengertian
Gastritis adalah suatu istilah kedokteran
untuk suatu keadaan inflamasi jaringan
mukosa (jaringan lunak) lambung.
Gastritis atau yang lebih dikenal dengan
maag Gejala/ Tanda-tanda Gastritis (maag)
Penyebab
Pengobatan Mengatasi Nyeri Uluhati
Tehnik Relaksasi