Anda di halaman 1dari 26

1

A. Intervensi Keperawatan

Tabel 3.6 Intervensi keperawatan pada keluarga Tn. H

Tujuan Evaluasi

Diagnos Umum Khusus Kriteria Standar Rencana keperawatan


o (mengacu ONEC
a Keperawatan pada 5 fungsi
perawatan
kesehatan
keluarga)
Kurang Setelah 1. Setelah verbal Gastritis a. Kaji pengetahuan
pengetahuan diilakukan dilakukan adalah proses tentang Gastritis
tentang Kunjungan kunjungan 1x 45 inflamasi pada b. Diskusikan dengan
penyakit sebanyak 3 x45 menit keluarga lapisan mukosa keluarga tentang
gastritis pada menit pengetahuan mampu dan submukosa Gastritis dengan
keluarga Tn. H keluarga tentang mengenal lambung. menggunakan
gastritis masalah Gastritis Tanda gejala .... leafleat/lembar balik
dengan KH ; Penyebab .... c. Evaluasi kembali
keluarga mampu Penatalaksanaan... Gastritis pada
menyebutkan definisi keluarga
gastritis, d. Berikan pujian pada
menyebutkan 3 dari 5 keluarga atas jawaban
tanda gejala gastritis, yang benar
menyebutkan 5 dai 7
penyebab gastritis,
mampu menyebutkan
4 dari 6
penatalaksanaan
gastritis.

2. Setelah afektif Keluarga membe a. Kaji keputusan yang


dilakukan ri keputusan diambil oleh keluarga
kunjungan 1x 45 untuk merawat b. Diskusikan dengan
menit keluarga keluarga yang keluarga tentang
2
mampu sakit yaitu keputusan yang telah
mengambil dengan tehnik dibuat
keputusan untuk distraksi dan a. Evaluasi kembalitentang
merawat anggota relaksasi, keputusan yang telah
keluarga yang mengompres dibuat
sakit dengan air hangat b. Berikan pujian pada
yang diisi di botol keluarga atas jawaban
yang benar
3. Setelah dilakukan psikomotor a.Keluarga dapat a. Jelaskan pada
kunjungan 1x 45 menjelaskan keluarga cara
menit keluarga tentang cara membuat ramuan
mampu merawat membuat obat untuk anggota
anggota keluarga ramuan obat keluarga yang
yang sakit dengan dengan kunyit sakit
mendemonstrasik b. Keluarga b. Demonstrasikan
an cara membuat dapat bersama keluarga
ramuan obat mendemontra cara membuat
tradisional dengan sikan kembali ramuan obat
kunyit dengan benar c. Beri kesempatan
cara membuat pada keluarga
ramuan obat untuk
dengan kunyit mendemonstrasika
n kembali
d. Beri pujian atas
keberhasilan
keluarga

I. IMPLEMENTASI
Nama KK: Tn. H
Alamat : Sragen
No. Waktu Diagnosa Implementasi Evaluasi TTD
Keperawatan Formatif
Minggu 20 Kurang a. Mengkaji S : Tn. H
desember pengetahuan mengatakan
pengetahuan
tentang Gastritis
2020 bahwa..gastritis
3
tentang b. Mendiskusikan adalah…..
dengan keluarga O : ….
penyakit
tentang
gastritis pada Gastritis dengan
menggunakan
keluarga Tn.
leafleat/lembar
H balik
c. mengevaluasi
kembali
Gastritis pada
keluarga
d. memberikan
pujian pada
keluarga atas
jawaban yang
benar
Kamis 24 Kurang a. mengkaji keputusan
desember pengetahuan yang diambil oleh
tentang keluarga
2020 penyakit b. mndiskusikan
gastritis pada dengan keluarga
keluarga Tn. tentang keputusan
H yang telah dibuat
c. mengevaluasi
kembalitentang
keputusan yang telah
dibuat
d.memberikan pujian
pada keluarga atas
jawaban yang benar
Pertemuan
k 3….

II. EVALUASI
Nama KK:
Alamat :
4
No. Waktu Diagnosa Keperawatan Evaluasi Sumatif TTD
Kurang pengetahuan S: Tn. H dan Ny. E
tentang penyakit mampu menjelaskan
gastritis pada keluarga kembali tentang
pengertian, penyebab,
Tn. H
tanda dan gejala
Gastritits
Ny.E mengatakan dapat
membuat pengobatan
tradisional
Tn. H menjelaskan
bahwa gastritis adalah
infeksi pada lambung
dan penyebabnya adalah
bakteri dan makanan
asam serta rokok. Tanda
dan gejalanya biasanya
nyeri ulu hati, mual,
muntah dan kurang
nafsu makan.
O : Ny. E dapat
mendemonstrasikan
pembuatan obat
tradisional kunyit.
Tn. H dapat
memperagakan tehnik
relaksasi
A: Masalah Teratasi
5
P: -
merawat klien relaksasi, keputusan yang telah
mengompres dibuat
dengan air d. Berikan pujian pada
hangat yang diisi keluarga atas jawaban
di botol yang benar
3. Setelah psikomotor a. Keluarga a. Jelaskan pada keluarga
dilakukan dapat cara membuat ramuan
kunjungan 1x 4 menjelaskan obat untuk anggota
menit keluarga tentang cara keluarga yang sakit
mampu merawat membuat b. Demonstrasikan
anggota keluarga ramuan obat bersama keluarga cara
yang sakit dengan kunyit membuat ramuan obat
dengan b. Keluarga c. Beri kesempatan pada
mendemonstrasi dapat keluarga untuk
kan cara mendemontra mendemonstrasikan
membuat sikan kembali kembali
ramuan obat dengan d. Beri pujian atas
tradisional benar cara keberhasilan keluarga
dengan kunyit membuat
ramuan
obat dengan
kunyit
B. Implementasi Keperawatan dan Evaluasi

Tabel 3.7 Implementasi dan Evaluasi pada keluarga Tn. H

1. Nyeri akut pada keluarga Tn. H khususnya Tn.H berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah.

Tanggal DP Implementasi Evaluasi T.tangan

9-10 Juli 1. Menanyakan pada keluarga tentang gastritis atau S: Tn. H dan Ny. E mampu menjelaskan kembali
2018 maag tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala
2. Menjelaskan pada keluarga tentang apa itu Gastritits
gastritis atau maag, penyebabnya, tanda dan Ny.E mengatakan dapat membuat pengobatan
gejalanya tradisional
3. Memberikan kesempatan pada keluarga untuk Ny. E mengatakan akan memberitahu suaminya
menanyakan kembali hal-hal yang belum untuk tidak merokok di dalam rumah
dimengerti
4. Menanyakan kembali pada keluarga tentang O: Tn. H menjelaskan bahwa gastritis adalah infeksi
pengertian gastritis, penyebabnya, tanda dan pada lambung dan penyebabnya adalah bakteri
gejalanya. dan makanan asam serta rokok. Tanda dan
5. Memberikan pujian atas keberhasilan keluarga gejalanya biasanya nyeri ulu hati, mual, muntah
menyebutkan kembali tentang pengertian, dan kurang nafsu makan.
penyebab, tanda dan gejala gastritis Ny. E dapat mendemonstrasikan pembuatan obat
6. Memperagakan tehnik distraksi dan relaksasi tradisional kunyit.
dengan cara menarik napas dalam dan membuang Tn. H dapat memperagakan tehnik
udara melalui mulut secara pelan-pelan.
7. Menganjurkan Tn. H untuk santai dan tidak stres relaksasi A: Masalah Teratasi
8. Menjelaskan tentang pembuatan obat tradisonal
kunyit dengan cara 2 batang kunyit kemudian P: -
diparut campurkan air secukupnya kemudian
disaring. Minum 2 kali sehari.
9. Mendiskusikan dengan keluarga untuk
memodifikasi lingkungan rumah
10. Memberitahu keluarga khususnya Tn.H agar tidak
merokok
11. Mendiskusikan dengan keluarga untuk
memanfaatkan puskesmas bila keluarga
mengalami sakit
12. Mengevaluasi kembali pemahaman keluarga
mengenai pelayanan puskesmas
2. Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga Tn.H khususnya Tn. H berhubungan dengan ketidakmampuan

keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

Tanggal DP Implementasi Evaluasi T.tangan

10–11 1. Menanyakan pada keluarga tentang diet untuk S: Tn. H danNy. E mampu menjelaskan kembali
Juli penyakit maag tentang diet untuk penyakit maag
2018 2. Menjelaskan pada keluarga tentang apa itu diet
untuk sakit maag O: Tn. H dan Ny. E menjelaskan bahwa diet untuk
3. Memberikan kesempatan pada keluarga untuk makanan yang di konsumsi yaitu TKTP,
menanyakan kembali hal-hal yang belum menghindari yang asam, pedas dan rokok
dimengerti
4. Menanyakan kembali pada keluarga tentang A: Masalah Teratasi
pengertian diet dan makanan apa saja yang boleh
diberikan pada penyakit maag dan makanan apa P: -
yang harus dihindari.
5. Memberikan pujian atas keberhasilan keluarga
menyebutkan kembali tentang makanan yang
harus dihindari dan makanan yang boleh dimakan.
10

BAB IV

PEMBAHASAN

Setelah dilakukan penerapan asuhan keperawatan pada keluarga Tn. H dengan

Salah satu anggota keluarga Tn. H menderita Gastritis di kelurahan Ngapa Kecamatan

Wundulako Kabupaten Kolaka pada tanggal 9 sampai dengan 11 Juli 2018 selama 2 kali

kunjungan sehari, maka pada bab pembahasan penulis akan menjabarkan adanya

kesesuaian dan kesenjangan yang terdapat antara teori dan kasus. Tahapan

pembahasan sesuai dengan tahapan asuhan keperawatan yang dimulai dari pengkajian,

merumuskan diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi keperawatan

dan evaluasi.

A. Pengkajian

Penyakit Gastritis atau maag merupakan penyakit yang sangat kita kenal

dalam kehidupan sehari-hari. Penyakit ini sering ditandai dengan nyeri uluhati,

mual, muntah, cepat kenyang, nyeri perut dan lain sebagainya. Penyakit maag

sangat mengganggu karena sering kambuh akibat pengobatan yang tidak

tuntas. Sebenarnya kunci pengobatan penyakit maag adalah dapat mengatur

agar produksi asam lambung terkontrol kembali sehingga tidak berlebihan,

yaitu dengan menghilangkan stres dan makan dengan teratur. (Wijoyo, 2009).

Terjadinya Gastritis dapat disebabkan oleh pola makan yang tidak teratur

yang mencakup frekuensi makan, jenis dan jumlah makanan. Pola makan yang

tidak sehat dapat menyebabkan Gastritis. Pada kasus Gastritis akut, faktor

penyimpangan makan merupakan titik awal yang mempengaruhi terjadinya

perubahan pada dinding lambung. Peningkatan produksi cairan lambung cepat

dirangsang oleh konsumsi makanan atau minuman, cuka, cabai, kopi, alkohol

serta makanan lain bersifat korosif merangsang juga dapat mendorong


timbulnya kondisi tersebut. Pada akhirnya kekuatan dinding lambung menjadi

semakin parah. Tak jarang kondisi seperti itu akan menimbulkan luka pada

dinding lambung (Urip, 2002).

Berdasarkan teori tersebut di atas dan sesuai dengan hasil pengkajian yang

dilakukan pada Tn H, Tn H mengatakan nyeri ulu hati bila terlambat makan,

pusing, mual dan muntah. Tn. H jarang sarapan pagi, dan makan siang

biasanya jam 15.00, makan malam jam 21.00 wita, sehari 2 kali makan

dengan porsi sepiring. Tn. H mengatakan bila sudah merokok dan minum

kopi perut terasa kenyang. Tn. H saat ini sedang sakit, yaitu nyeri ulu hati

dengan skala nyeri 6, mual, muntah dan pusing.

Gejala penyakit Gastritis yang dirasakan oleh Tn. H menurut asumsi

peneliti hal ini mungkin diakibatkan karena Tn. H jarang sarapan pagi, hanya

minum kopi dan merokok. Kerja di kebun sebagai petani membuat stres fisik

sehingga meningkatkan asam lambung, yang mengakibatkan Tn. H selalu

merasakan nyeri ulu hati, mual, pusing, kadang muntah. Hal ini sesuai dengan

teori yang telah dikemukakan di atas.

Pada saat pengkajian Tn H. Mengeluh nyeri, dan individu yang mengalami

nyeri yang dialami harus dikaji untuk menggambarkan nyeri seseorang antara

lain: yakni pertama intensitas nyeri, minta individu untuk membuat tingkatan

nyeri pada skala verbal. Misal: tidak nyeri, sedikit nyeri, nyeri sedang, nyeri

hebat, hebat atau sangat nyeri atau membuat skala nyeri yang sebelumnya

bersifat kualitatif menjadi kuantitatif dengan menggunakan skala 0 sampai 10.

Nyeri yang diarasakan oleh Tn H adalah 6 (nyeri sedang). Nyeri dapat dilihat

atau diukur berdasarkan skala nyeri, durasi nyeri. Karakteristik nyeri dapat
juga dibuat berdasarkan metode PQRST (P= Provocatif, Q= Qualitas, R=

Region, S= Scala, T= Time ). ( Judha, 2012)

B. Diagnosa keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah keputusan klien mengenal seseorang,

keluarga atau masyarakat sebagai akibat dari masalah-masalah kesehatan

proses kehidupan yang aktual atau beresiko (Mura, 2011). Berdasarkan

pengkajian peneliti mengangkat diagnosa keperawatan yaitu Nyeri akut pada

keluarga Tn. H khususnya Tn.H berhubungan dengan ketidakmampuan

keluarga dalam mengenal masalah. Diagnosa keperawatan yang kedua yaitu

Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga Tn.H

khususnya Tn. H berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat

anggota keluarga yang sakit.

Diagnosa keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang

didapat pada pengkajian yang terdiri dari masalah keperawatan (P) problem

yang berkenan pada individu dalam keluarga yang sakit berhubungan dengan

etiologi (E) berkenan dengan lima tugas keluarga dalam hal kesehatran atau

keperawatan (Muhlisin, 2012). Dalam kasus ini problem (P) atau masalahnya

adalah klien merasakan nyeri ulu hati dimana skala nyeri 6, dan dirasakan

ketika perut kosong atau belum makan karena sibuk bekerja di kebun.

Etiologinya ketidakmampuan keluarga Tn. H dalam mengenalk masalah

penyakit Gastritis. Data subjektifnya Tn. H mengatakan belum tahu tentang

pengertian Gastritis, penyebabnya, gejala dan tanda, dan untuk mengatasi

nyeri dengan menggunakan tehnik distraksi dan relaksasi belum dimengerti.


C. Rencana tindakan keperawatan

Intervensi adalah sesuatu yang telah dipertimbangkan mendalam, tahap

yang sistematis dari proses keperawatan meliputi kegiatan pembuatan

keputusan dan pemecahan masalah (Mura, 2011). Intervensi dalam kasus

Gastritis menurut Ardiansyah adalah yang pertama kaji dan catat keluhan

nyeri, dengan rasional untuk menentukan intervensi dan mengetahui efek

terapi, yang kedua berikan makan dalam porsi sedikit tapi sering dengan

rasional untuk menetralisasi asam lambung, yang ketiga anjurkan pasien

untuk melakukan teknik relaksasi, seperti tarik napas dalam, mendengarkan

musik, menonton televisi dengan rasional tehnik relaksasi dapat mengalihkan

pasien, sehingga dapat menurunkan nyeri, intervensi yang terakhir berikan

obat antasida dengan rasional untuk menghilangkan nyeri lambung

(Ardiansyah, 2012). Intervensi untuk ketidakmampuan keluarga mengenal

masalah antara lain yang pertama jelaskan kepada keluarga mengenai

penyakit yang diderita dan yang terakhir jelaskan tanda dan gejala

penyakitnya (Muhlisin, 2012).

Berdasarkan teori di atas intervensi peneliti merencanakan antara lain

yang pertama menjelaskan pengertian Gastritis atau maag, penyebabnya,

gejala dan tanda gastritis, dengan rasional agar Tn. H memahami

penyakitnya. Kedua mengkaji nyeri dengan rasional untuk mengetahui

tingkat nyeri dan menentukan implementasi yang valid. Ketiga ajarkan tehnik

relaksasi nafas dalam dengan rasional banyak oksigen masuk jaringan

memperlancar peredaran darah, dan yang keempat mengajarkan cara

membuat obat tradisional yaitu kunyit 2 siun kemudian diparut dan


campurkan air secukupnya kemudian diminum 2 kali dalam sehari. Selain itu

menggali pengetahuan klien tentang diet yang harus dikonsumsi pasien

gastritis, makanan yang harus dihindari, jelaskan penyebab pasien kurang

nafsu makan, menjelaskan dampak dari penyaki gastritis bila tidak diobati,

dan menjelaskan manfaat bila sakit ke puskesmas dari pada beli obat di

warung.

D. Implementasi Keperawatan

Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang

dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan

yang dihadapi ke status kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan

kriteria hasil yang diharapkan (Mura, 2011).

Penulis melakukan tindakan keperawatan sesuai proses asuhan

keperawatan keluarga dan intervensi yang telah ditetapkan yaitu yang pertama

mengajarkan tentang apa itu Gastritis, kemudian mengajarkan etiologi serta

tanda dan gejala Gastritis. Saat peneliti menerangkan Tn. H beserta keluarga

memperhatikan dengan cermat. Kemudian peneliti melakukan evaluasi

tentang materi yang telah diberikan dengan cara menanyakan kembali pada

keluarga tentang apa itu Gastritis, apa penyebabnya dan bagaiamana gejala

atau tand-tandanya. Keluarga menjawab dengan baik dan benar.

Untuk mengurangi nyeri peneliti mengajarkan tehnik relaksasi dengan

cara klien menarik napas dalam kemudian menahan 1 sampai 2 detik lalu

hembuskan udara secara perlahan-lahan melalui mulut, ulangi 4-5 kali, dan

untuk tehnik distraksi cara mengalihkan pikiran Tn. H dengan menonton TV


dengan acara hiburan. Tn. H memperagakan sesuai yang diajarkan oleh

peneliti.

Selain itu peneliti mengajarkan tentang diet Gastritis yaitu makanan

terdiri dari nasi, ikan atau daging atau tahu, sayur, dan buah-buahan, makan

sedikit demi sedikit. Peneliti menerangkan tentang makanan yang perlu

dihindari seperti makan yang asam, pedis, sayur kol, sayur nangka, durian, ubi

kayu (singkong) atau makanan yang mengandung gas. Tn. H menyimak

penjelasan yang diberikan. Kemudian pasien dianjurkan untuk mengurangi

rokok dan kopi karena dapat meningkatkan asam lambung, serta sarapan pagi.

Selama proses implementasi tanggapan keluarga Tn. H sangat positip terhadap

peneliti dan meminta kiranya keluarganya sering dikunjungi oleh petugas

kesehatan.

E. Evaluasi Keperawatan

Evaluasi didefenisikan sebagai keputusan dari efektifitas asuhan

keperawatan antara dasar tujuan keperawatan klien yang telah ditetapkan

dengan respon prilaku klien yang tampil (Mura, 2011). Evaluasi disusun

dengan metode SOAP dengan keterangan antara lain yang pertama subjektif

(S) adalah hal-hal yang ditemukan keluarga secara subjektif setelah dilakukan

intervensi keperawatan. Kedua objektif (O) adalah hal-hal yang ditemukan oleh

perawat secara objektif setelah dilakukan intervensi keperawatan, ketiga

analisa (A) adalah hasil yang telah dicapai dengan mengacu kepada kepada

tujuan terkait dengan diagnosa keperawatan, yang terakhir adalah perencanaan

(P) adalah perencanaan yang akan datang setelah melihat respon dari keluarga

pada tahap evaluasi (Muhlisin, 2012). Dari hasil evaluasi tanggal 11 Juli 2018
yang penulis lakukan didapatkan data subjektif Tn. H mengatakan nyeri pada

ulu hati, di daerah perut sudah berkurang. Tn. H mengatakan mengerti dengan

penyakit gastritis, gejala dan tandanya. Objektif: Tn. H tampak ceria, tidak ada

nyeri tekan, masalah pertama teratasi. Masalah kedua tidak menjadi aktual

karena Tn. H mengikuti anjuran dari peneliti dengan berjanji akan mengurangi

rokok dan akan sarapan pagi. Tn. H berjanji bila nyerinya kambuh akan ke

puskesmas untuk memeriksakan diri dengan dokter atau petugas kesehatan

lainnya.

.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian penerapan Asuhan Keperawatan Keluarga

Tn. H dengan Salah satu Anggota Keluarga Tn. H Menderita Gastritis di

kelurahan Ngapa Kecamatan Wundulako Kabupaten Kolaka Tahun 2018,

maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil pengkajian didapatkan kesamaan data dari kasus yang diangkat

dengan teori yang ada, dimana keluarga Tn. H khususnya Tn. H sedang

mengalami nyeri uluhati, mual dan muntah, skala nyeri 6, dan

ketidakmampuan keluarga mengenal masalah adalah bahwa belum

mengetahui tentang pengertian Gastritis, etiologi dan tanda atau gejala

Gastritis.

2. Diagnosa yang muncul pada kasus sebanyak 2 diagnosa keperawatan

dengan diagnosa utamanya adalah Nyeri akut pada keluarga Tn. H

khususnya Tn.H berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam

mengenal masalah. Diagnosa keperawatan yang kedua yaitu Resiko

perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga Tn.H

khususnya Tn. H berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga

merawat anggota keluarga yang sakit.

3. Intervensi keperawatan yang direncanakan tergantung pada masalah

keperawatan yang ditemukan. Intervensi yang dilakukan dirumuskan

berdasarkan diagnosa yang telah ditetapkan dan berdasarkan 5 tugas

khusus keluarga yaitu mengenal masalah, memutuskan tindakan, merawat


anggota keluarga yang sakit, memodifikasi lingkungan dan pemanfaatan

pelayanan kesehatan.

4. Implementasi dilakukan pada tanggal 9 sampai dengan 11 Juli 2018.

Implementasi yang telah dilaksanakan pada diagnosa pertama yaitu

memberikan pendidikan kesehatan tentang pengertian, penyebab, tanda

dan gejala dari Gastritis serta memberikan demonstrasi tentang tehnik

relaksasi dan distraksi serta pembuatan obat tradisional.

5. Pada tahap akhir peneliti melakukkan evaluasi pada tanggal 11 Juli 2018

mengenai tindakan keperawatan yang dilakukan berdasarkan catatan

perkembangan. Evaluasi didapatkan dari dua diagnosa keperawatan yang

muncul masalahnya dapat teratasi.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas penulis, memberikan saran sebagai

berikut:

1. Bagi petugas Puskesmas Kecamatan Wundulako khususnya yang

menangani program keperawatan keluarga dapat memberikan bimbingan

kepada keluarga secara optimal dan meningkatkan mutu pelayanan

dikomunitas lapangan.

2. Bagi seorang petugas kesehatan di lapangan kiranya lebih banyak ke

lapangan untuk melihat keadaan masyarakat, sehingga masyarakat tetap

sehat.
DAFTAR PUSTAKA

Andarmoyo, Sulistyo (2012).Keperawatan Keluarga : Konsep Teori, Proses dan


Praktik Keperawatan.Yogyakarta: Graha Ilmu

Dinas Kesehatan Kolaka (2016), Profil kesehatan kabupaten Kolaka, Kolaka

Gustin, R.K (2011). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian gastritis


pada pasien yang berobat jalan di Puskesmas Gulai Gancah Kota Bukit
Tinggi tahun 2011.

Hirlan (2009), Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid2 edisi ketiga, Jakarta, FKUI
Inayah (2004). Asuhan keperawatan pada klien gangguan sistem pencernaan
jilid I edisi I, Jakarta, Salemaba Medika

Jhonson, (2010). Keperawatan Keluarga Plus Contoh Askep Keluarga.


Yogyakarta : Nuha Medika

Mansjoer. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1. EGC : Jakarta.


Misnadiarly (2009). Mengenal penyakit organ cerna gastritis, dispepsia atau
maag, Jakarta, Pustaka Populer OBDA

Muslihin, (2012). Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Gosyen Publishing


Padila, (2012). Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Nuha Medika
Puskesmas Wundulako (2017), Profil Puskesmas Kecamatan Wundulako,
Wundulako

Setiadi, (2008). Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga.Yogyakarta : Graha


Ilmu

Soeparman, dkk. (2001). Ilmu Penyakit Dalam jilid II. FKUI : Jakarta

Sudiharto (2007) Asuhan Keperawtan Keluarga dengan Pendekatan


Keperawatan Transkultural, Jakarta: EGC

Smeltzer, S, Bare (2001). Buku ajar keperawatan medikal bedah ed 8 jilid II,
Jakarta: EGC.

Sulastri (2012), Gambaran pola makan penderita gastritis di wilayah kerja


puskesmas kampar kiri hulu kecamatan kampar kiri hulu kabupaten Riau:
Skripsi: Sumatra Fakultas Kesehatan Masyarakat USU

Uripi, (2002). Menu untuk penderita Hepatitis dan gangguan saluran pencernaan,
Jakarta, Puspa Swara
Wijaya, (2013). Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta : Nuha Medika
Wijoyo (2009), 15 Ramuan penyembuh Maag, Jakarta. Bee Media Indonesia
Lampiran 1

PEMBERIAN PENYULUHAN PADA Tn. H

Keluarga Tn. H
Lampiran.2

RUMAH KELUARGA Tn. H

Pendidkan Kesehatan Pada Tn. H


i

Lampiran 3 Infeksi kuman Helicobacter pylori , Gejala dyspepsia berupa nyeri uluhati,
Stress psikologis, obat analgetik mual, kembung, muntah. kadang
GASTRITIS ATAU MAAG
antiinflamasi, terutama aspirin, Bahan ditemukan pula perdarahan saluran cerna
kimia, misalnya lisol, Merokok, Alkohol, berupa muntah darah dan buang air besar
Stres fisis yang disebabkan luka bakar, dengan darah, kemudian disusul dengan
sepsis trauma, pembedahan, kerusakan tanda-tanda anemia sesudah perdarahan.
saraf, Refluk usus–lambung, Endotoksin.

Pengertian
Gastritis adalah suatu istilah kedokteran
untuk suatu keadaan inflamasi jaringan
mukosa (jaringan lunak) lambung.
Gastritis atau yang lebih dikenal dengan
maag Gejala/ Tanda-tanda Gastritis (maag)

Penyebab
Pengobatan Mengatasi Nyeri Uluhati
Tehnik Relaksasi

Penyakit gastritis dapat ditangani sejak


awal, yaitu mengkonsumsi makanan Pengoabatan Tradisional
lunak dalam porsi kecil, berhenti
mengkonsumsi makanan pedas dan Caranya
asam, berhenti merokok dan minuman Tarik napas dalam-dalam kemudian
beralkohol, mengkonsumsi antasida tahan selama 1 sampai 2 detik kemudian
sebelum makan hembuskan secara perlahan-lahan
melalui mulut. Lakukan beberapa kali
sampai nyeri berkurang atau tidak nyeri
lagi.
obat tradisional yaitu kunyit 2 siun
kemudian diparut dan campurkan air
secukupnya kemudian diminum 2 kali
dalam sehari.
i

Anda mungkin juga menyukai