Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kimia Fisik
Oleh:
TUJUAN PERCOBAAN
a. Dapat menentukan berat molekul yang tidak mudah menguap dengan metode
penurunan titik beku.
b. Dapat menentukan berat molekul suatu zat yang mudah menuap dengan metode
penentuan massa jenis gas.
Koligatif larutan adalah sekumpulan sifat-sifat umum yang dimiliki larutan encer.
Sifat umum tersebut adalah :
Penurunan tekanan uap
Penurunan titik beku
Kenaikan titik didih
Tekanan osmosis
Hukum Raoult
P = X 1 . P0
X1 = P/P0
∆ Tb=T −¿
1000. Kb .G 2
Mr = G1 : Berat Pelarut
∆ Tb .G 1
Mr . ∆ Tb. G 1
Kb =
1000. G 2
DIAGRAM KERJA
Cairkan pelarut
Tahap kedua
Cairkan pelarut
Tahap ketiga
Ambil 50 ml asam asetat glasial
Ditambah 3 gr sampel
Labu Erlenmeyer bersih+kering. Tutup dengan alumunium foil (ikat dengan karet)
Timbang Erlenmeyer
Simpan Erlenmeyer dalam penangas air (biarkan terendam). Catat suhu penangas saat
cairan menguap
embun
30 detik Temperatur
(urutan) (0C)
1 9
2 9
3 8,5
4 8
5 8
Larutan Sampel
Berat sampel : 3 gr
Titik beku larutan sampel
30 detik Temperatur
(urutan) (0C)
1 10
2 9
3 9
4 9
5 9
Perhitungan
Pelarut
Dik : V = 50 ml
ρ CH3COOH = 1,049 gr/ml
T0 = 11 oC
M=PxV
= 1,049 gr/ml x 50 ml
= 52,45 gr
Larutan standar (Naftalen)
Dik : m = 3 gr
T0 = 8 0C
Larutan sampel
Dik : m = 3 gr
T o = 9 oC
Berat CH3COOH = ρ x v
= 1,049 x 50
= 52,45 gram
Kb = Mr . ΔTb . G1
1000 . G2
(11-9) . 52,45
Mr2 = 20140,8
104,9
Mr2 = 192
ρ air = massa
volum piknometer
= 25,23 = 1 gr/cm3
25,23
m piknometer kosong = 17,59 gr(dgn tutup)
Berisi 42,82 gr (tanpa tutup)
= 0,99 gr
volume piknometer = gram
ρ air (200c)
= 25,23/1 = 25,23 ml
m
V = ρ
73.85 gr−73.73 gr
= 0,78
= 0,1538 ml
gr R T
Mr = PV
L atm
1. 2 x 10−4 x 0.082 x 351 K
= mol K
0,9 x 1.538 x 10−4
= 25
Nadya Anwar (091424018)
Dalam menentukan berat molekul suatu zat yang belum diketahui dapat dilakukan
dengan 2 cara, yaitu untuk zat yang tidak mudah menguap menggunakan metode
penurunan titik beku sedangkan untuk zat yang mudah menguap menggunakan metode
penentuan massa jenis gas. Dengan metode penurunan titik beku, bila suatu zat yang
tidak mudah menguap dilarutkan dalam suatu pelarut maka akan terjadi penurunan
tekanan uap dan akhirnya pada suhu tertentu tekanan uap zat pelarut dalam larutan
akan lebih rendah dari keadaan murninya. Sedangkan dengan metode penentuan
massa jenis gas , untuk memperoleh berat molekul suatu zat digunakan alat Victor
Meyer dan perhitungannya menggunakan persamaan gas ideal.
Cara kerja pada metode penurunan titik beku, pertama menentukan berat jenis
asam asetat glasial (pelarut) dengan piknometer atau aerometer. Lalu ukur 50ml pelarut
dan masukkan ke dalam alat, aduk-aduk dan catat suhunya setiap 30 detik sampai
konstan (larutan menjadi beku). Kemudian cairkan pelarut beku tersebut , tambahkan 3
gram Naftalen dan aduk-aduk seperti tadi serta catat suhunya setiap 30 detik sampai
konstan. Langkah selanjutnya masukkan data yang diperoleh dari hasil percobaan ke
dalam rumus sehingga diperoleh nilai Kb, dan dengan nilai Kb kita dapat mengetahui
berat molekul (Mr) zat tersebut.
Cara kerja pada metode penentuan massa jenis gas, pertama siapkan labu
Erlenmeyer, tutup dengan alumunium foil. Ambil 5ml cairan yang mudah menguap,
masukkan ke dalam labu Erlenmeyer, beri lubang pada tutupnya dengan jarum.
Letakkan Erlenmeyer dalam penangas (atau bisa juga dengan hot plate) dan catat suhu
penangas saat cairan menguap. Angkat labu dan masukkan ke dalam desikator (udara
akan masuk kembali ke dalm labu dan uap cairan akan mengembun). Timbang labu
yang telah dingin, lalu tentukan volume labu dengan cara mengisi labu dengan aquades
sampai penuh dan timbang (tentukan berat kosongnya). Dengan adanya data berat
jenis air pada suhu kerja maka akan diperoleh volume labu. (Volume labu sama dengan
volume gas). Lalu ukur tekanan atmosfer dengan barometer. Setelah diperoleh volume
labu maka diperoleh massa jenis gasnya kemudian dengan menggunakan persamaan
diatas berat molekul gas dapat dihitung.
Lampiran
Bahan-bahan&CaraKerja