Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ABSTRAK
Anak pada usia prasekolah proses perkembangannya akan naik dengan pesat. Apabila ada
penyimpangan pada masa itu hal itu akan sangat menghambat anak. Namun kebanyakan orang
tua tidak memiliki waktu kurang untuk berinteraksi dengan anak dan kurang memperhatikan
anak. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan pemberian stimulasi dengan
perkembangan anak pada usia prasekolah di paud miftahul ulum desa kesamben wetan driyorejo
gresik.
Penelitian menggunakan desain cross sectional dengan variabel independen (Stimulasi) dan
dependen (perkembangan anak). Instrumen pengambilan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah kuisioner stimulasi dan KPSP melalui google form, jumlah populasi 47 anak dengan
sampel 42 responden orang tua menggunakan teknik Probability Sampling dengan menggunakan
simple random sampling. Analisis data menggunakan uji korelasi Spearman rho.
Hasil dari penelitian kebanyakan orang tua memberikan stimulasi yang kurang (42,9%), dan
proses perkembangan anak cenderung meragukan (45,2%), uji statistik Spearman's Rho dengan
menggunakan aplikasi SPSS 25.0 for windows dengan nilai significant ρ value = 0,019 yang
lebih kecil dari nilai α yaitu 0,05 (ρ<0,05) maka ada hubungan antara pemberian stimulasi oleh
orang tua dengan proses perkembangan anak usia prasekolah di Paud Miftahul Ulum Desa
Kesamben Wetan Driyorejo Gresik.
Pengawasan dan pemberian stimulasi yang baik memungkinkan anak tidak mengalami masalah
dalam proses perkembangan. Pengawasan dan perhatian orang tua sangat diperlukan untuk
melihat proses perkembangan anak apakah sudah sesuai atau terjadi penyimpangan pada anak.
Sehingga, disarankan kepada orang tua, wali, orang terdekat anak agar dapat mengawasi serta
memberikan stimulasi yang cukup bagi anak.
Total 42 100%
Sesuai 16 38,1
Gresik pada tanggal 8-11 Juli
Meragukan 19 45,2 2021 dengan jumlah
Penyimpangan 7 16,7 responden 42 orang.
Total 42 100%
(45,2), dan perkembangan yang mengalami berjumlah 1 anak (2,4%). Sedangkan anak
yang diberikan stimulasi yang sedang
penyimpangan sebanyak 7 anak(16,7%).
kebanyakan mengalami proses
perkembangan sesuai yang berjumlah 9 anak
prasekolah di Paud Miftahul Ulum Desa
(21,4%), lebih banyak daripada proses
perkembangan yang meragukan yang Kesamben Wetan Driyorejo Gresik sesuai
berjumlah 2 anak (4,8%), dan proses dengan tujuan, maka peneliti akan
berjumlah 1 anak (2,4%). Lalu untuk anak 5.2.1 Pemberian Stimulasi Pada
yang diberikan stimulasi kurang kebanyakan Anak Usia Prasekolah Di Paud
mengalami proses perkembangan Miftahul Ulum Desa Kesamben
meragukan yang berjumlah 11 anak
Wetan Driyorejo Gresik
(26,2%), lebih banyak daripada anak yang
mengalami proses perkembangan yang Secara umum penelitian pemberian
sesuai yang berjumlah 2 anak (4,8%), dan stimulasi pada anak usia prasekolah di Paud
anak yang mengalami proses perkembangan Miftahul Ulum Desa Kesamben Wetan
penyimpangan yang berjumlah 5 anak Driyorejo Gresik dengan jumlah total 42
(11,9%). responden yaitu pemberian stimulasi baik
Dari hasil analisis didapatkan nilai sebanyak 12 anak (28,6%),sedang sebanyak
signifikansi atau ρ value = 0,019 berarti ρ < 12 anak (28,6%), dan kurang sebanyak 18
ɑ maka dapat disimpulkan H1 diterima, anak( 42,9%).
artinya Ada hubungan yang signifikan antara Berdasarkan data penelitian orang tua
stimulasi orang tua dengan perkembangan yang memberikasn stimulasi baik
anak usia pra sekolah di Paud Miftahul kebanyakan berusia > 25 tahun sebanyak 4
Ulum Desa Kesamben Wetan Driyorejo orang (33%). Menurut Erikson dalam
Gresik. Berdasarkan koefisien diatas (Marlina et al., 2015) orang tua yang masih
didapatkan korelasi koefisien sebesar 0,360 berusia muda akan lebih muda menerima
artinya tingkat hubungan antara variabel informasi. Orang tua juga lebih mudah
stimulus dan perkembangan adalah korelasi
mengingat informasi yang didapat sewaktu
cukup.
masih muda. Menurut Notoatmodjo dalam
(Haryanti et al., 2019) faktor usia juga dapat
PEMBAHASAN
mempengaruhi pengetahuan yang dimiliki
Penelitian ini dilakukan untuk
seseorang. Dengan bertambahnya umur
memberikan gambaran dan mengungkap
dapat mempengaruhi pertambahan
hubungan antara pemberian stimulasi orang
pengetahuan yang dapat diperoleh
tua dengan perkembangan anak usia
seseorang, akan tetapi apabila sudah kebanyakan berusia 26-35 tahun sebanyak
mencapai usia tertentu atau menjelang usia 12 orang (100%). Menurut Erikson dalam
lanjut maka kemampuan seseorang dalam (Marlina et al., 2015) orang tua yang masih
mengingat atau penerimaan suatu akan berusia muda akan lebih muda menerima
berkurang. Peneliti berasumsi pada informasi. Orang tua juga lebih mudah
kemampuan mengingat seseorang akan mengingat informasi yang didapat sewaktu
semakin meningkat seiring berjalannya masih muda. Menurut Notoatmodjo dalam
waktu namun apabila sudah mencapai usia (Haryanti et al., 2019) faktor usia juga dapat
tua kemampuan berpikir dan mengingat mempengaruhi pengetahuan yang dimiliki
seseorang akan menurun dan hal itu menjadi seseorang. Dengan bertambahnya umur
faktor kemampuan orang tua dalam dapat mempengaruhi pertambahan
memberikan stimulasi pada anak. pengetahuan yang dapat diperoleh
Hasil penelitian didapatkan orang tua seseorang, akan tetapi apabila sudah
yang memberikan stimulasi baik mencapai usia tertentu atau menjelang usia
kebanyakan memiliki pendidikan terakhir lanjut maka kemampuan seseorang dalam
SMA sebanyak 9 orang (75%). Menurut mengingat atau penerimaan suatu akan
Wawan dan Dewi dalam (Haryanti et al., berkurang. Peneliti berasumsi pada
2019) mengatakan bahwa tingkat pendidikan kemapuan mengingat seseorang akan
orang tua berpengaruh dalam memberikan semakin meningkat seiring berjalannya
respon yang datang dari luar, seseorang yang waktu namun apabila sudah mencapai usia
memiliki tingkat pendidikan yang tinggi tua kemampuan berpikir dan mengingat
maka pengetahuannya akan semakin luas. seseorang akan menurun dan hal itu menjadi
Menurut peneliti tingkat pengetahuan faktor kemampuan orang tua dalam
seseorang didapatkan dari pendidikan yang memberikan stimulasi pada anak.
di peroleh semakin tinggi tingkat pendidikan Hasil dari penelitian orang tua yang
seseorang semakin tinggi tinkat pendidikan memberikan stimulasi sedang kebanyakan
orang tersebut, sehingga tingkat pendidikan memiliki pendidikan akhir SMA sebanyak
seseorang dapat menjadi faktor dari 10 orang (83,3%). Menurut Wawan dan
pemberian stimulasi. Dewi dalam (Haryanti et al., 2019)
Hasil dari data penelitian orang tua mengatakan bahwa tingkat pendidikan orang
yang memberikan stimulasi sedang tua berpengaruh dalam memberikan respon
yang datang dari luar, seseorang yang waktu namun apabila sudah mencapai usia
memiliki tingkat pendidikan yang tinggi tua kemampuan berpikir dan mengingat
maka pengetahuannya akan semakin luas. seseorang akan menurun dan hal itu menjadi
Menurut peneliti tingkat pengetahuan faktor kemampuan orang tua dalam
seseorang didapatkan dari pendidikan yang memberikan stimulasi pada anak.
di peroleh semakin tinggi tingkat pendidikan Hasil dari penelitian orang tua yang
seseorang semakin tinggi tingkat pendidikan memberikan stimulasi buruk kebanyakan
orang tersebut, sehingga tingkat pendidikan memiliki pendidikan akhir SMA sebanyak
seseorang dapat menjadi faktor dari 16 (88,9%). Menurut Wawan dan Dewi
pemberian stimulasi. dalam (Haryanti et al., 2019) mengatakan
Hasil dari data penelitian orang tua bahwa tingkat pendidikan orang tua
yang memberikasn stimulasi buruk berpengaruh dalam memberikan tanggapan
kebanyakan berusia 26-35 tahun sebanyak yang datang dari luar, seseorang yang
15 orang (83,3%). Menurut Erikson dalam memiliki tingkat pendidikan yang tinggi
(Marlina et al., 2015) orang tua yang masih maka pengetahuannya akan semakin luas.
berusia muda akan lebih muda menerima Menurut peneliti tingkat pengetahuan
informasi. Orang tua juga lebih mudah seseorang didapatkan dari pendidikan yang
mengingat informasi yang didapat sewaktu diperoleh semakin tinggi tingkat pendidikan
masih muda. Menurut Notoatmodjo dalam seseorang semakin tinggi tinkat pendidikan
(Haryanti et al., 2019) faktor usia juga dapat orang tersebut, sehingga tingkat pendidikan
mempengaruhi pengetahuan yang dimiliki seseorang dapat menjadi faktor dari
seseorang. Dengan bertambahnya umur pemberian stimulasi.
dapat mempengaruhi pertambahan Menurut Erikson dalam (Marlina et
pengetahuan yang dapat diperoleh al., 2015) melalui uraian-uraian di atas usia
seseorang, akan tetapi apabila sudah dan pendidikan terakhir orang tua memang
mencapai usia tertentu atau menjelang usia merupakan faktor yang mempengaruhi
lanjut maka kemampuan seseorang dalam proses pemberian stimulasi. Semakin tinggi
mengingat atau penerimaan suatu akan pendidikan seseorang maka semakin luas
berkurang. Peneliti berasumsi pada pengetahuannya namun semakin tua usia
kemapuan mengingat seseorang akan seseorang maka daya ingat orang tersebut
semakin meningkat seiring berjalannya juga akan menurun.
5.2.2 Proses Perkembangan Pada sehingga interaksi antara orang tua dan anak
Anak Usia Prasekolah Di Paud berkurang hal itu akan menghambat proses
Miftahul Ulum Desa Kesamben perkembangan anak.
Wetan Driyorejo Gresik
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Hasil dari penelitian anak yang anak yang memiliki perkembangan sesuai
mengalami proses perkembangan sesuai kebanyakan adalah anak ke 2 sebanyak 9
kebanyakan orang tua mereka tidak bekerja anak (56,3%). Menurut Hidayat dalam
sebanyak 8 anak (50%). Menurut teori (Haryanti et al., 2019), mengatakan bahwa
Sudono dalam (Septiani et al., 2016), posisi anak dalam keluarga merupakan
pekerjaan orang tua yang dapat menyita faktor yang mempengaruhi proses
waktu interaksi antara orang tua dengan perkembangan. Menurut peneliti semakin
anak akan mempengaruhi perkembangan banyak jumlah anak maka pengawasan dan
anak yang memungkinkan anak mengalami perhatian orang tua akan terbagi dan anak
hambatan dalam perkembangan. Sedangkan pertama akan mendapatkan perhatian yang
menurut Wawan dan Dewi dalam (Haryanti kurang karena orang tua akan lebih
et al., 2019), bekerja bagi orang tua memperhatikan anak yang paling akhir
memiliki pengaruh dalam kehidupan sehingga akan mempengaruhi proses
keluarga, seseorang yang sudah bekerja perkembangan anak pertama.
maka pola pikirnya akan berpengaruh
Hasil dari penelitian menunjukkan
terhadap pengetahuannya, hal ini
bahwa anak yang mengalami proses
dikarenakan pekerjaan yang dimiliki
perkembangan meragukan kebanyakan
meningkatkan interaksi dengan lingkungan
orang tua mereka bekerja sebagai karyawan
dan orang sekitar sehingga dapat meningkat
swasta sebanyak 18 anak (94,7%). Menurut
kan pengetahuan seseorang terutama dalam
teori Sudono dalam (Septiani et al., 2016),
proses perkembangan anak. Menurut
pekerjaan orang tua yang dapat menyita
pendapat peneliti pekerjaan seseorang dapat
waktu interaksi antara orang tua dengan
membantunya dalam memperoleh informasi
anak akan mempengaruhi perkembangan
untuk meningkatkan tingkat pengetahuannya
anak yang memungkinkan anak mengalami
terutama dalam kebutuhan perkembangan
hambatan dalam perkembangan. Sedangkan
anak namun apabila pekerjaan tersebut
menurut Wawan dan Dewi dalam (Haryanti
terlalu banyak menyita waktu orang tua
et al., 2019), bekerja bagi orang tua Hasil dari penelitian menunjukkan
bahwa anak yang mengalami proses
memiliki pengaruh dalam kehidupan
perkembangan penyimpangan kebanyakan
keluarga, seseorang yang sudah bekerja orang tua mereka bekerja sebagai karyawan
swasta sebanyak 6 anak (85,7%). Menurut
maka tingkat berpikirnya akan berpengaruh
teori Sudono dalam (Septiani et al., 2016),
terhadap pengetahuannya, hal ini pekerjaan orang tua yang dapat menyita
waktu interaksi antara orang tua dengan
dikarenakan pekerjaan yang dimiliki
anak akan mempengaruhi perkembangan
meningkatkan interaksi dengan lingkungan anak yang memungkinkan anak mengalami
hambatan dalam perkembangan. Sedangkan
dan orang sekitar sehingga dapat meningkat
menurut Wawan dan Dewi dalam (Haryanti
kan pengetahuan seseorang terutama dalam et al., 2019), bekerja bagi orang tua
memiliki pengaruh dalam kehidupan
proses perkembangan anak. Menurut
keluarga, seseorang yang sudah bekerja
pendapat peneliti pekerjaan seseorang dapat maka tingkat berpikirnya akan berpengaruh
terhadap pengetahuannya, hal ini
membantunya dalam memperoleh informasi
dikarenakan pekerjaan yang dimiliki
untuk meningkatkan tingkat pengetahuannya meningkatkan interaksi dengan lingkungan
dan orang sekitar sehingga dapat meningkat
terutama dalam kebutuhan perkembangan
kan pengetahuan seseorang terutama dalam
anak namun apabila pekerjaan tersebut proses perkembangan anak. Menurut
pendapat peneliti pekerjaan seseorang dapat
terlalu banyak menyita waktu orang tua
membantunya dalam memperole informasi
sehingga interaksi antara orang tua dan anak untuk meningkatkan tingkat pengetahuannya
terutama dalam kebutuhan perkembangan
berkurang hal itu akan menghambat proses
anak namun apabila pekerjaan tersebut
perkembangan anak. terlalu banyak menyita waktu orang tua
sehingga interaksi antara orang tua dan anak
Hasil penelitian menunjukkan berkurang hal itu akan menghambat proses
bahwa anak yang memiliki perkembangan perkembangan anak.
Meragukan kebanyakan adalah anak ke 2
Hasil penelitian menunjukkan
sebanyak 14 anak (73,7%). Menurut Hidayat
bahwa anak yang memiliki perkembangan
dalam (Haryanti et al., 2019), mengatakan
Penyimpangan kebanyakan adalah anak ke 2
bahwa posisi anak dalam keluarga
sebanyak 6 anak (85,7%). Menurut Hidayat
merupakan faktor yang mempengaruhi
dalam (Haryanti et al., 2019), mengatakan
proses perkembangan. Menurut peneliti
bahwa posisi anak dalam keluarga
semakin banyak jumlah anak maka
merupakan faktor yang mempengaruhi
pengawasan dan perhatian orang tua akan
proses perkembangan. Menurut peneliti
terbagi dan anak pertama akan
semakin banyak jumlah anak maka
mendapatkan perhatian yang kurang karena
pengawasan dan perhatian orang tua akan
orang tua akan lebih memperhatikan anak
terbagi dan anak pertama akan
yang paling akhir sehingga akan
mendapatkan perhatian yang kurang karena
mempengaruhi proses perkembangan anak
orang tua akan lebih memperhatikan anak
pertama.
yang paling akhir sehingga akan
mempengaruhi proses perkembangan anak yang berjumlah 9 anak (21,4%), lebih
pertama. banyak daripada proses perkembangan yang
meragukan yang berjumlah 2 anak (4,8%),
Menurut Hidayat dan Sudono dan proses perkembangan penyimpangan
dalam (Haryanti et al., 2019) melalui uraian- yang berjumlah 1 anak (2,4%). Menurut
uraian di atas pekerjaan dan posisi anak Susanto dalam (Haryanti et al., 2019),
adalah faktor yang mempengaruhi proses stimulasi yang diberikan oleh orang tua
perkembangan anak. Orang tua akan sulit sangat berpengaruh terhadap perkembengan
meluangkan waktu untuk mengawasi dan otak yang mendukung komunikasi,
memperhatikan perkembangan anak apabila pemahaman, perkembangan sosial,
terlalu sibuk bekerja terutama apabila orang emosional dan kesejahteraan. Selain orang
tua memiliki anak lebih dari satu di mana tua kegiatan dalam pemberian stimulasi juga
anak pertama akan mendapat perhatian lebih dapat di berikan oleh pengurus, saudara,
sedikit dari pada anak terakhir wali atau orang terdekat anak. Stimulasi
5.2.3 Hubungan Pemberian tersebut bisa berupa auditori, verbal, taktil,
Stimulasi Orang Tua dengan visual dll. Menurut peneliti stimulasi
Perkembangan Anak Usia merupakan faktor penting dalam
Prasekolah Di Paud Miftahul perkembangan anak apabila tidak terpenuhi
Ulum Desa Kesamben Wetan atau belum sesuai proses perkembangan
Driyorejo Gresik anak tidak akan optimal.
Hasil dari penelitian berupa anak yang
Berdasarkan Berdasarkan Tabel 5.10 diberikan stimulasi kurang kebanyakan
menunjukkan bahwa orang tua yang mengalami proses perkembangan
memberikan stimulasi yang baik cenderung meragukan yang berjumlah 11 anak
mengalami proses perkembangan yang (26,2%), lebih banyak daripada anak yang
masih meragukan yang berjumlah 6 anak mengalami proses perkembangan yang
(14,3%), lebih banyak dari pada proses sesuai yang berjumlah 2 anak (4,8%), dan
perkembangan yang sesuai yang berjumlah 5 anak yang mengalami proses perkembangan
anak (11,9%), dan proses perkembangan penyimpangan yang berjumlah 5 anak
penyimpangan yang berjumlah 1 anak (11,9%). Menurut Wardani dalam
(2,4%). Perkembangan yang terjadi pada (Maesaroh & Fauziah, 2019), adanya
anak dipengaruhi oleh banyak faktor seperti stimulasi yang baik pada proses
nutrisi atau gizi, keturunan, faktor perkembangan, maka hal akan mendukung
neuroendokrin, hubungan inter- personal, proses perkembangan anak dengan optimal.
stress, cinta dan kasih sayang, zat kimia, dan Karena stimulasi merupakan proses
lain sebagainya (Shabrina;Sufriani, 2006). pemberian rangsangan untuk meningkatkan
Menurut peneliti selain stimulasi ada kemampuan dasar anak usia 0-6 tahun.
beberapa hal lain yang menjadi faktor yang Menurut peneliti interaksi yang diberikan
mempengaruhi proses perkembangan seperti oleh orang tua sangat dibutuhkan bagi anak
faktor genetik, sosial ekonomi, posisi anak, berusia prasekolah terutama dalam
dll. Oleh karena itu meskipun stimulasi anak memberikan rangsangan stimulasi agar
baik namun apabila faktor yang lain tidak perkembangan anak tetap optimal.
terpenuhi maka proses perkembangan anak Berdasarkan hasil uji statistik
masih bisa mengalami penyimpangan. Spearman's Rho dengan menggunakan
Hasil dari penelitian berupa anak yang aplikasi SPSS 25.0 for windows
diberikan stimulasi yang sedang kebanyakan menunjukan nilai significant ρ value = 0,019
mengalami proses perkembangan sesuai
yang lebih kecil dari nilai α yaitu 0,05 SARAN
(ρ<0,05) artinya bahwa H0 ditolak dan H1 Berdasarkan kesimpulan dari hasil
diterima. Maka dari hasil tersebut penelitian diatas maka peneliti dapat
menunjukan bahwa ada hubungan antara memberikan beberapa saran yang dapat
pemberian stimulasi oleh orang tua dengan disampaikan kepada pihak yang terkait
proses perkembangan anak usia prasekolah sebagai berikut :
di Paud Miftahul Ulum Desa Kesamben
Wetan Driyorejo Gresik dengan nilai
coefficient correlations r = 0,360 artinya Bagi Responden
memiliki hubungan cukup.
Dari hasil analisis didapatkan nilai Disarankan agar orang tua dapat
signifikansi atau ρ value = 0,019 berarti ρ memberikan stimulasi yang cukup bagi
< ɑ maka dapat disimpulkan H1 anak agar proses tumbuh kembangnya tetap
diterima, artinya Ada hubungan yang optimal.
signifikan antara stimulasi orang tua dengan Bagi Instasi Penelitian
perkembangan anak usia pra sekolah di Paud
Miftahul Ulum Desa Kesamben Wetan Disarankan agar penelitian ini dapat
Driyorejo Gresik. Berdasarkan koefisien menjadi acuan untuk pihak Paud agar dapat
diatas didapatkan korelasi koefisien sebesar memberikan bimbingan kepada orang tua
0,360 artinya tingkat hubungan antara anak mengenai pentingnya pemberian
variabel stimulus dan perkembangan adalah stimulasi untuk proses tumbuh kembang
korelasi cukup anak.
SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan hasil temuan peneliti dan Arif, N., Mansur, R., & Kep, M. (2019).
hasil pengujian pada pembahasan yang
dilaksanakan, maka dapat diambil TUMBUH KEMBANG ANAK USIA
kesimpulan sebagai berikut :
PRASEKOLAH.
1. Pemberian stimulasi anak yang
diberikan oleh orang tua di Paud
Miftahul Ulum Desa Kesamben Wetan Dewi, R. C., Oktiawati, A., & Saputri, L. D.
Driyorejo Gresik cenderung kurang.
(2015). Teori & Konsep TUMBUH
2. Proses perkembangan anak usia
prasekolah di Paud Miftahul Ulum Desa KEMBANG Bayi, Toddler, Anak dan
Kesamben Wetan Driyorejo Gresik
cenderung meragukan. Usia Remaja. Nuha Medika.
3. pemberian stimulasi orang tua memiliki
hubungan dengan proses perkembangan Haryanti, D., Ashom, K., & Aeni, Q. (2019).
anak usia prasekolah di Paud Miftahul
Ulum Desa Kesamben Wetan Driyorejo Gambaran Perilaku Orang Tua Dalam
Gresik.
Stimulasi Pada Anak Yang Mengalami
Keterlambatan Perkembangan Usia 0-6 GERAK LOKOMOTOR ANAK USIA
https://doi.org/10.36722/jaudhi.v1i2.57
Larasati, D. (2017). Faktor-Faktor yang
1
Mempengaruhi Keterlambatan
Marlina, E., Kusuma, F. H. D., & Widiani, Perkembangan Anak Usia 3-6 Tahun.
34.
Riskesdas, K. (2018). Hasil Utama Riset
Nisa, I., & Suwardi, S. (2021). STIMULASI Sari, D. N., & Surakarta, W. S. P. M.
(2013). HUBUNGAN ANTARA B. (2012). AKTIVITAS BERMAIN
HOSPITALIZATION. In Jurnal
Septiani, R., Widyaningsih, S., & Igohm, M.
STIKES (Vol. 5, Issue 2).
K. B. (2016). Tingkat Perkembangan
Anak Pra Sekolah Usia 3-5 Tahun Suwarti, Sri, M., & Yuniarti, Ika, A. (2016).
https://media.neliti.com/media/publicati
Suhartanti, I., Rufaida, Z., Setyowati, W., &
ons/227207-hubungan-stimulasi-dini-
Ariyanti, F. W. (2019). Stimulasi
oleh-ibu-balita-a041d1ec.pdf
Kemampuan Motorik Halus Anak Pra
TERHADAP PERKEMBANGAN
Sukoati, S., Astarani, K., Rs, S., & Kediri,
MOTORIK HALUS DAN KOGNITIF TERHADAP PERKEMBANGAN
Community, 5(2).
Tri Purnani, W., Saidah, H., & Kebidanan
https://adoc.pub/terapi-bermain-
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
origami-terhadap-perkembangan-
Kadiri, P. (2020). PENGARUH
motorik-halus-d.html
PEMBERIAN STIMULUS SENI