Anda di halaman 1dari 11

RESTORASI GIGI

PERAWATAN RESTORASI ATRAUMATIK (ART)


”Keuntungan, Kerugian Dan Teknik Penambalan Art”

Disusun oleh:
Nama : Eca Damayanti
NIM : PO.71.25.1.20.039
Kelas : A
Semerter : 3
Kelompok : 13

Dosen pengampu:
drg. Saluna Deynilisa, M,Pd.
Andre sastrawijaya, SKG

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
JURUSAN D3 KESEHATAN GIGI
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha kuasa karena telah memberikan
kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya
lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “KEUNTUNGAN DAN
KERUGIAN ART DAN TEKNIK PENAMBALAN ART” tepat waktu. Makalah ini
disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Restorasi Gigi.

Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan baik
bagi pembaca maupun penulis sendiri. Dengan kerendahan hati, penulis memohon maaf
apabila ada ketidak sesuaian kalimat dan kesalahan..

Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait
bidang yang ditekuni. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang
telah membantu proses penyusunan makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis
terima demi kesempurnaan makalah ini.

Palembang, Oktober 2021

Penulis

DAFTAR ISI

2
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………….i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
Latar Belakang........................................................................................................................1
LANDASAN TEORI.................................................................................................................2
A. Keuntungan dan kerugian ART.......................................................................................2
1. Keuntungan..................................................................................................................2
2. Kerugian......................................................................................................................2
B. Teknik penambalan ART................................................................................................3
1. Instrumen Dalam Penambalan ART............................................................................5
KESIMPULAN..........................................................................................................................6
EVALUASI................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................9

PENDAHULUAN

Latar Belakang
ART (Atraumatic Restorative Treatment) , pada awalnya digunakan pada negara
yang berkembang, dimana perawatan gigi secara lengkap tidak tersedia. ART merupakan

3
bagian dari intervensi yang meliputi komponen restoratif dan preventif terdiri dari
pembersihan kavitas gigi secara manual dengan instrumen tangan dan merestorasinya
dengan bahan adhesif yang mampu melepaskan fluorida seperti semen ionomer kaca
(SIK).
Semen ionomer kaca (SIK) pertama kali diperkenalkan oleh Wilson dan Kent pada
tahun 1971. Semen ionomer kaca (SIK) merupakan material restorasi yang memiliki
biokompatibilitas. Terdiri dari bahan yang terbuat dari powder kalsium dan strontium
aluminiumsilikat glass sebagai basis yang dikombinasikan dengan polimer asam pada
liquidnya. Material ini mampu berikatan secara fisiko kimia dengan jaringan gigi, memiliki
koefisien termal sama dengan dentin, dan dapat melepas fluorida. Oleh karena itu SIK
dipilih sebagai bahan dalam perawatan ART.
Metode ini dikembangkan karena di Negara berkembang, dimana gigi karies belum
mendapat perhatian yang cukup (FDI,1994). Morgan dkk (1992) meneliti pada sekolah
menengah pertama di Indonesia dan hasilnya nilai D lebih tinggi dari nilai F pada indeks
DMF. Penelitian WHO-ART Team di Zimbabwe pada tahun 1994 dengan menggunakan
Fuji IX membuktikan bahwa keberhasilan yang dicapai dalam pemakaian SIK-ART
sebagai bahan restorasi adalah sebesar 94,1%

LANDASAN TEORI

A. Keuntungan dan kerugian ART

1. Keuntungan
Keuntungan ART :
a) Mudah di dapat dan relative mudah karena menggunakan teknik manual
b) Dapat digunakan ditempat terpencil yang tidak tersedia listrik

4
c) Dapat meminimalisasi penggunaan anastesi local
d) Adhesi kimia ionomer mengurangi pemotongan pemotongan jaringan gigi
untuk retensi bahan restorasif
e) Leaching (pelepasan) flourida dari ionomer kaca yang mencegah karies
sekunder dan meremineralisasi dentin yang karies
f) Mengkombinasikan perawatan dan penyembuhan dalam satu prosedur
g) Biayanya murah
h) Memudahkan masyarakat yang tidak terjangkau layanan kesehatan
i) Mengurangi infeksi langsung
j) Mudah direparasi jika terdapat kecacatan

Keuntungan Atraumatic Restorative Treatment lainnya seperti


terpeliharanya struktur jaringan gigi yang sehat berkaitan dengan ikatan kimiawi
dari Semen Ionomer Kaca serta tanpa adanya pengeboran sehingga dapat
meminimalisir rasa sakit dan penggunaan anestesi lokal. Berkaitan dengan sifat-
sifat tersebut beberapa orang yang hidup di daerah berkembang bisa mendapatkan
perawatan gigi dan mulut dengan Atraumatic Restorative Treatment.

2. Kerugian
Kerugian ART:
a) Belum terdapat restorasi ART yang tahan lama
b) Teknik yang ditetapkan belum diasuransikan untuk kesehatan gigi dan mulut
c) Pengunaan instrument tangan dapat menimbulkan kelelahan.
d) Pencampuran manual memungkinkannya tidak sesuai standart

B. Teknik penambalan ART


Perawatan restorasi atraumatik (ART merupakan suatu prosedur yang pada
dasarnya adalah pembuangan jaringan gigi yang terkena karies dengan hanya mengunakan
instrument tangan saja, serta penambalan kavita dengan bahan tambalan adhesive. Bahan
tambalan yang digunakan adalah ionomer kaca. Ionomer kaca adalah suatu bahan tambalan
yang bermanfaat. Selain sebagai bahan tambalan, ionomer kaca dapat juga menangani
karies pada stadium dini. Ionomer kaca yang melekat pada gigi dan menghentikan atau
memperlambat perjalanan penyakit karies gigi, terutama karena secara perlahan-lahan
melepas flour. ART dapat menangani gigi yang telah mengalami kerusakan tanpa rasa
sakit, dengan biaya yang rendah, dan pada umumnya dapat mencegah dicabutnya gigi.

5
Atraumatic Restirative Treatment (ART) adalah suatu metode atau prosedur
penumpatan di bidang konservasi gigi dengan cara membuang jaringan karies gigi hanya
dengan instrument genggam, selanjutnya membersihkan dan metumpat dengan bahan
tumpat yang bersifat adhesive. Saat ini bahan yang diguna-kan untuk restorasi adalah GIC.
Peralatan untuk ART sangat sederhana, tidak memerlukan instalasi air dan instalasi listrik
khusus, baik dental chair, dan dental unit. Juga tidak memerlukan bor.

Teknik Tambalan ART tidak cocok untuk semua jenis kavitas gigi diagnosis yang
tepat dari kavitas yang dapat atau tidak dapat dirawat, merupakan kunci keberhasilan
perawatan. Prinsip dasar penambalan ART yaitu bahan ART menggunakan glassionomer
sebagai restorative material. Melakukan tambalan menggunakan bahan yang melekat
dengan gigi menghilangkan jaringan karies hanya menggunakan hand instruments.

Atraumatic Restorative Treatment merupakan prosedur pembuangan jaringan gigi


yang terkena karies dan penumpatan dengan bahan adhesif. Atraumatic Restorative
Treatment adalah bagian dari perawatan minimal intervensi, yang merupakan metode tata
cara perawatan gigi yang berusaha untuk mengontrol perkembangan lesi karies. Pada
dasarnya terdiri dari penyingkiran jaringan karies dan pengisian kavitas dengan bahan
adhesif yang tepat berkaitan dengan prinsip preventif dan edukasional. Bahan restorasi
Semen Ionomer Kaca diindikasikan untuk Atraumatic Restorative Treatment dikarenakan
kemampuan adhesinya dan sifat melepas fluorida sama baiknya seperti mekanisme setting
kimiawinya sehingga perawatan ini dianjurkan untuk daerah-daerah yang kurang memadai
infrastrukturnya.

Minimal intervensi pada kedokteran gigi didefinisikan sebagai suatu perawatan


terhadap karies dengan mengambil jaringan gigi yang terdemineralisasi saja dan mengarah
kepada pemeliharaan sturktur gigi yang sehat sebanyak mungkin. Sebuah metode baru
dengan prinsip minimal intervensi dalam merawat karies gigi yang diperkenalkan pada
pertemuan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam Hari Kesehatan Sedunia tahun
1994. Pendekatan ini disebut sebagai “Atraumatic Restorative Treatment” (ART).

Atraumatic Restorative Treatment pada awalnya berkembang untuk digunakan


pada negara yang kurang berkembang dimana perawatan gigi secara lengkap tidak tersedia.
Atraumatic Restorative Treatment merupakan bagian dari minimal intervensi meliputi
komponen restoratif dan preventif terdiri dari pembersihan kavitas gigi secara manual

6
dengan instrumen tangan dan merestorasinya dengan bahan adhesif yang mampu
melepaskan fluorida seperti semen ionomer kaca.

Atraumatic Restorative Treatment diaplikasikan untuk perawatan preventif dan


kuratif dalam satu prosedur kerja. Atraumatic Restorative Treatment menggunakan
instrumen tangan daripada handpiece elektrik, sehingga mengurangi rasa sakit yang berarti
mengurangi kebutuhan terhadap anestesi lokal untuk meminimalisir trauma psikologis
terhadap pasien. Atraumatic Restorative Treatment memelihara jaringan gigi yang sehat
dan tidak menimbulkan banyak trauma.
Bahan yang digunakan adalah bahan yang mengandung bahan adhesive yaitu glass
ionomer/ionomer kaca (powder mengandung silicon,aluminium oksida, kalsium floride
dan liquid mengandung asampoliakrilik). Alasan digunakannya glass ionomer yaitu
1. Glass ionomer melekat secara kimiawi pada gigi sehingga tidakpelu membuang
banyak jaringan sehat sewaktu preparasi kavita
2. Tambalan melepaskan flour untuk mencegah dan meghentikan karies
3. Warna bahan hampir sama dengan jaringan karies gigi dan tidak menimbulkan
peradangan pada pulpa atau gusi

Konsep ART adalah meminimalkan invasi dan mengurangi trauma pada gigi.
Dapat dikatakan tidak menimbulkan trauma, baik secara fisik yang biasanya oleh getaran
bor, maupun trauma secara psikis yang biasanya oleh rasa takut melihat peralatan yang
tersedia dan bunyi bor. Cara ini dengan demikian dapat mengurangi rasa takut pada anak-
anak. Peralatan yang digunakan dapat dijinjing dan dibawa-bawa, sehingga dapat
digunakan untuk mengunjungi penderita dengan disabilitas mobilitas.

1. Instrumen Dalam Penambalan ART


Instrumen ART ini terdiri dari pinset, sonde, hatchet, spoon excavator (small,
medium atau large), applier/carver, glass slab atau paper mixing pad, dan spatula. Untuk
penerangan wilayah kerja dapat menggunakan cahaya alami atau lampu biasa saja.
Peralatan yang sederhana ini, dapat dimodifikasi sesuai keadaan setempat. Pelaksanaan
tumpatan dilaksanakan sesuai pedoman WHO yaitu hanya menggunakan "hand
instruments", posisi pasien berbaring pada "bed chair knock down and removable ".

Untuk melakukan penumpatan ART di lapangan maka diperlukan hand instrumen


berikut:

7
1. Oral Diagnostik (kaca mulut, Pinset, Sonde, dan Excavator)
2. Dental Hatchet Instrumen ini digunakan untuk memperlebar jalan masuk kavitas,
untuk mengikis email tipis yang tidak terdukung dan email yang terkena karies
yang masih tertinggal setelah pembuangan dentin berkaries.
3. Applier (Carver) Instrumen berujung dua ini mempunyai dua fungsi. Ujung yang
tumpul digunakan untuk memasukkan adukan glass ionomer kedalam kavitas serta
pit dan fitsure. Sedangkan ujung tang tajam digunakan untuk membuang kelebihan
bahan tambal dan membentuk glass ionomer.
4. Mixing pad atau Glass slab dan Spatula Kedua instrumen ini diperlukan pada
pengadukan glass ionomer. Ada dua jenis mixing pad: Glass slab dan paper pad
yang disposable.
5. Wedge
6. Plastik strip (T bard)

KESIMPULAN
SIK ART dapat menjadi alternatif baru bagi dunia kedokteran gigi. SIK-ART
mempunyai trik-trik khusus agar dokter dan pasien terasa nyaman ketika melakukan
perawatannya.Pemakaian hand instruments dan semen ionomer kaca sebagai peralatan dan
material utama menyebabkan teknik SIK-ART mudah untuk diaplikasikan. Hand
instrument mempunyai keuntungan dapat dilakukan dimana pun tanpa menggunakan
peralatan kedokteran gigi elektrik. Sedangkan meterial SIK digunakan karena kekuatann
dan keawetannya yang sama atau bahkan lebih dari ketahanan amalgam.Pada dasarnya
penggunaan SIK ART dalam dunia kedokteran gigi sangat membantu. Penggunaan SIK
ART baik pada perawatan gigi yang rusak akibat karies maupun penyakit-penyakit yang
lain. Teknik ini juga aman apabila digunakan pada anak-anak.

8
EVALUASI
Seorang pasien berumur 28 tahun datang ke klinik gigi, pasien tersebut ingin
memeriksakan gigi ujung rahang bawah sebelah kiri karena terasa kasar pada gigi, setelah
dilakukan pemeriksaan pada pasien terdapat bercak dan garis hitam pada permukaan gigi
sehingga dapat dibersihkan dengan sonde/excavator saja tanpa menggunakan bor. Karena
lubang pada gigi pasien tersebut masih dangkal.
1. Perawatan apa yang tepat dapat digunakan untuk pasien tersebut….
a. Perawatan saluran akar
b. Pencabutan
c. ART
d. Tambalan sementara
e. Tambalan amalgam
2. Selain sonde alat apa saja yang digunakan untuk perawatan tersebut….
a. Dental chair, alat oral diagnostik, dental hatchat instrument
b. Carver, mixing pad, plastic strip
c. Carver, piset dan dental chair
d. Alat oral diagnostic dan dental chair

9
e. Excavator, pinset, carver dan dental unit
3. Mahasiswa jurusan kesehatan gigi sedang melakukan pengabdian masyarakat di salah
satu desa, di daerah terpencil. Pada saat melakukan pemeriksaan gigi pada warga desa
ada seorang pasien dengan keluhan adanya garis hitam pada gigi, setelah dilakukan
pemeriksaan, pasien memiliki karies pada gigi yang dangkal dan belum pernah ada
keluhan sakit, maka mahasiswa tersebut akan melakukan perawatan dengan
penambalan ART. Dari cerita tersebut termasuk dalam salah satu keuntungan dari
teknik ART, yaitu….
a. Dapat meminimalisasi penggunaan anastesi local
b. Leaching (pelepasan) flourida dari ionomer kaca yang mencegah karies
sekunder dan meremineralisasi dentin yang karies
c. Mengurangi infeksi langsung
d. Adhesi kimia ionomer mengurangi pemotongan pemotongan jaringan gigi
untuk retensi bahan restorasif
e. Dapat digunakan ditempat terpencil yang tidak tersedia listrik
4. Seorang operator akan melakukan penambalan dengan teknik ART, dalam salah satu
prosesnya operator akan memperlebar jalan masuk kavitas, untuk mengikis email tipis
yang tidak terdukung dan email yang terkena karies yang masih tertinggal setelah
pembuangan dentin berkaries. Alat apa yang operator gunakan…..
a. Dental Hatchet instumen
b. Applier (Carver)
c. Glass slab
d. Sonde
e. Mixing pad
5. Seorang pasien datang ke klinik gigi, mengeluhkan pada gigi yang pernah di tambal
berlubang lagi. Setelah diperiksa ternyata penambalan dengan denagn bahan GIC.
Kasus tersebut merupakan salah satu kerugian penambalan teknik ART yaitu……
a. Biayanya murah
b. Pencampuran manual memungkinkannya tidak sesuai standart
c. Pengunaan instrument tangan dapat menimbulkan kelelahan.
d. Tidak tahan lama
e. Teknik yang ditetapkan belum diasuransikan untuk kesehatan gigi dan mulut

10
DAFTAR PUSTAKA

Deni, andreas. 2013. Prosedur Penumpatan Atraumatic Restorative Treatment.


http://denykomar.blogspot.com/2013/10/prosedur-penumpatan-atraumatic.html.
(Diakses pada tanggal 05 oktober 2021).

Deynilisa, Saluna. 2015. Ilmu Konservasi Gigi. Jakarata: EGC.

Febri, varadita. 2012. Art (Atraumatic Restorative Treatment). 2016.


https://karyatulisilmiah.com/art-atraumatic-restorative-treatment/. (Diakses pada
tanggal 05 oktober 2021.

11

Anda mungkin juga menyukai