Plate Girder - Flexural Strength
Plate Girder - Flexural Strength
- Plate girder adalah struktur lentur (beam) yang disusun dari beberapa elemen pelat.
- plate girder adalah beam yang besar, baik dalam panjang bentang maupun penampangnya,
karena penampang yang besar merupakan konsekuensi dari bentang yang panjang.
- Jika terdapat profil yang cukup besar sebagai elemen beam, maka alternatif pertama yang
digunakan adalah profil tersebut dengan menambahkan lapisan pelat pada salah satu atau
kedua flange-nya.
- Jika tidak memberikan kekuatan momen yang cukup, bisa dibuat penampang dari elemen-
elemen pelat.
- Jika bentang sangat panjang, sehingga tinggi dan berat plate girder menjadi terlalu besar,
maka alternatif lain adalah membuat elemen lentur berupa rangka batang. 2
- Sebelum sambungan las banyak digunakan, sambungan antara
elemen-elemen plate girder merupakan salah satu masalah
yang harus mendapat perhatian khusus.
- Elemen dihubungkan dengan rivet, sehingga bagian flange dan
web tidak bisa langsung menempel. Diperlukan tambahan
elemen yang mentransfer gaya dari flange ke web dan
sebaliknya. 3
- Untuk pengaku web. Biasanya digunakan profil siku. Untuk
menghindari kontak antara profil pengaku web dengan profil
siku penghubung web-flange ditambahkan filler plate.
- Banyaknya elemen tambahan menyebabkan beratnya plate
girder sehingga secara ekonomis kurang menguntungkan.
Dengan berkembangnya penggunaan las sebagai alat
sambung, maka bisa dihindari elemen-elemen tambahan yang
tidak diperlukan. 4
Plate girder dengan sambungan las
- Pada web, tegangan principle berupa tegangan tarik diagonal dan tekan diagonal.
- Tegangan tarik diagonal bukan permasalahan serius untuk plate girder, tapi tegangan
tekan diagonal bisa menyebabkan buckling pada web. Hal ini bisa diatasi dengan
salah satu cara dari ketiga cara di bawah ini
1. rasio tinggi dan tebal web dibuat cukup kecil
2. pengaku web digunakan untuk membentuk panel-panel yang meningkatkan kekuatan
geser
3. pengaku web digunakan untuk menahan tegangan tekan diagonal dengan membentuk
tension-field action 7
konses tensiop-field action. Pada titik terjadinya buckling, web kehilangan stabilitasnya untuk
menahan tegangan tekan diagonal, dan tegangan ini dialihkan pada pengaku transversal dan
flange. Pengaku menahan komponen gaya vertical dan flange menahan komponen gaya
horizontal. Web hanya diperlukan untuk menahan gaya tarik diagonal, sehingga disebut tension-
field action.
8
Jika web tanpa pengaku tidak mampu menahan gaya geser, sejumlah pengaku diperlukan
untuk membentuk tension-field action.
Pengaku tambahan mungkin diperlukan pada titik
dimana bekerja beban terpusat untuk menghindarkan web
dari beban tekan langsung. Pengaku ini disebut bearing
stiffeners, dan harus proportional terhadap beban yang
bekerja.
Perhitungan sambungan las untuk menghubungkan elemen-elemen plate girder sama dengan
perhitungan untuk sambungan las. Sambungan antara web dan flange harus mampu menahan geser
horizontal. Besarnya gaya geser yang harus ditahan oleh sambungan las dikenal dengan shear flow,
berdasar perilaku elastis adalah:
VQ
f
Ix
dimana Q adalah momen kopel dari resultan gaya tarik dan tekan pada penampang 10
plate girder.
Batasan Menurut AISC
Sebuah struktur lentur diklasifikasikan sebagai beam atau plate girder tergantung pada
kelangsingan web h/tw, dimana h adalah tinggi web diukur dari bagian dalam flange atas
sampai bagian dalam flange bawah dan tw adalah tebal web
h 970
struktur diklasifikasikan sebagai beam.
tw Fy
h 970
struktur diklasifikasikan sebagai plate girder
tw Fy
11
Double symetry ( Web is Non compact)
14
TENSION FLANGE YILEDING (LELEH PADA FLANGE TARIK)
Tegangan lentur maksimum pada struktur yang melendut ke sumbu kuat adalah:
fb
M M S x fb
Sx
dimana Sx adalah modulus penampang elastis pada sumbu kuat.
M n S xt Fyt
Sxt = modulus penampang elastis berdasar bagian tertarik
Re = factor hybrid dari girder
15
Fyt = tegangan leleh flange tarik
COMPRESSION FLANGE STRENGTH (BUCKLING PADA FLANGE TEKAN)
M n S xc RPG Re Fcr
2t
f
COMPRESSION FLANGE STRENGTH (BUCKLING PADA FLANGE TEKAN)
2t
f
CONTOH SOAL
Plate girder seperti pada gambar, harus diperiksa dengan menggunkan persamaan AISC,
beban yang bekerja adalah beban hidup dan beban mati dengan rasio 3,0. Beban merata 4
kips/ft termasuk berat sendiri girder. Sayap tekan di support di ujung-ujungnya dan pada
titik bekerjanya beban terpusat. Bearing stiffener terletak seperti pada gambar dan
terpotong 1inci pada sisi dalam bagian atas dan bawah. Tidak ada pengaku di tengah las
antara flange dan web. Digunakan baja A36, dengan asumsi semua las memenuhi dan
cukup. Tentukan kekuatan lentur nya (Flexural Strength)
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
TUGAS
1.Tentukan kekuatan lentur nominal dari profil yang dilas , flange 3 inci ×
26 inci, web adalah 1⁄2 inci × 78 inci, dan di support member , pembebanan
merata, dan memiliki dukungan lateral menerus. Digunakan baja A572
grade 50
TERIMA KASIH