Anda di halaman 1dari 7

Skenario Awal :

Seorang ibu membawa 2 anaknya ke Puskesmas untuk berobat. Dokter melakukan


anamnesis dan mendapatkan gejala (symptom). Kemudian dokter melakukan pemeriksaan
fisik dan mendapatkan tanda (sign). Selanjutnya dokter menyarankan pemeriksaan
laboratorium untuk menunjang penegakan diagnosis. Dari hasil anamnesis, pemeriksaan
Fisik, dan hasil laboratorium, dokter di Puskesmas tersebut menduga bahwa penyebab sakit
kedua anak tersebut adalah infeksi bakteri dan memberikan terapi antimikroba.

Anak yang pertama berumur 9 tahun dengan keluhan demam sejak 3 hari yang lalu
disertai keluhan sakit menelan dan batuk berdahak.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan :
berat badan 30 kg,
KU : komposmentis, tampak sakit sedang
Suhu : 38.5˚C,
faring hiperemis, Tonsil T2-T2, hiperemis, kripta (-)
Pemeriksaan lain dalam batas normal
Anak ini sudah diberikan obat sirup amoksilin 3 x 1 sendok teh, tetapi keluhan belum
berkurang.
Anak yang kedua berumur 6 tahun dengan keluhan diare 5x sehari sejak 2 hari yang
lalu, disertai demam juga mual dan kadang muntah. Untuk menghentikan diare anak
ini, ibunya memberikan obat warung, tapi diarenya tetap tidak berkurang, dan anaknya
makin lemas.

Dari pemeriksaan fisik didapatkan :


Berat badan : 20 kg
KU : komposmentis, tampak lemas dan sakit sedang
Suhu : 38˚C
Anemia :-/-, ikterik :-/-, mata cekung +/+, air mata +/+, mukosa bibir : kering,
Tidak ada anggota keluarga lain yang menderita penyakit yang sama.
Dokter puskesmas kemudian melakukan pemeriksaan laboratorium mikrobiologi
sederhana untuk kedua anak tersebut.
Keluarga ini tinggal di perkampungan sekitar bantaran sungai yang cukup padat,
dengan sirkulasi udara yang kurang. Penduduk di perkampungan tersebut sering
menggunakan air sungai untuk MCK, dan kebutuhan rumah tangga lainnya.

Hasil pemeriksaaan laboratorium :


Dari bahan pemeriksaan sputum dari anak 1 : ditemukan bakteri Gram Positif diduga
Streptococcus pyogenes
Dari bahan pemeriksaan tinja dari anak 2 : ditemukan bakteri Gram Negatif diduga
Escherichia coli
Tugas:
1. Identifikasilah istilah baru yang Anda temui dalam scenario diatas sebelum
melanjutkan diskusi ini !

Symptom : Pengalaman subjektif yang tidak dapat diidentifikasi oleh orang lain.

Sign : Fenomena objektif yang dapat diobservasi dan dapat diidentifikasi oleh orang lain.

Komposmentis : Sadar sepenuhnya dan dapat menjawab pertanyaan tentang dirinya dan
lingkungannya; tingkat kesadaran paling tinggi. Tingkat kesadaran dari yang paling tinggi ke
rendah yaitu kompos mentis, apatis, somnolen, sopor/stupor, koma.

Hiperemis : Peningkatan aliran darah pada bagian tertentu sehingga bagian


tersebut terlihat kemerahan

Tonsil T2-T3 : Tingkat perbesaran tonsil (T0-T4)

Kripta: Bagian dari tonsil

Anemia : Reduksi di bawah normal konsentrasi eritrosit atau hemoglobin pada darah

Ikterik : Perubahan warna sklera, membrane mukosa dan kulit menjadi kuning karena
peningkatan konsentrasi bilirubin

Sputum : Zat yang keluar dari saluran pernapasan melalui mulut

2. Bagaimanakah dokter dapat memperkirakan bahwa penyebab sakit pada kedua


anak adalah infeksi berdasarkan data anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
laboratorium?
3. Bagaimana hubungan antara host, agen infeksi, dan obat pada skenario tersebut?
4. Bagaimana karakteristik umum dan morfologi agen infeksi penyebab infeksi saluran
pernafasan pada anak pertama?
5. Bagaimana klasifikasi bakteri penyebab infeksi saluran nafas tersebut jika dilihat dari
kemampuan hemolisis pada Lempeng Agar Darah (LAD) ?
6. Apa saja faktor virulensi yang dimiliki bakteri penyebab infeksi pernafasan pada soal no 3
tersebut ?
7. Bagaimana klasifikasi dan karakteristik umum dari agen infeksi penyebab diare pada anak
kedua?

Klasifikasi bakteri E.coli adalah sebagai berikut:


Domain : Bacteria
Kingdom : Eubacteria
Filum : Proteobacteria
Kelas : Gamma proteobacteria
Ordo : Enterobacteriales
Famili : Enterobactericeae
Genus : Escherichia
Spesies : Escherichia coli.

Eschericia coli termasuk Enterobacteriaceae dari gram negatif berbentuk batang.


Kebanyakan Enterobacteriaceae umumnya merupakan koloni pada saluran gastrointestinal
bawah dari manusia dan hewan.
KARAKTERISTIK UMUM
Escherichia coli merupakan bakteri Gram negatif berbentuk batang pendek yang memiliki
panjang sekitar 2 μm, diameter 0,7 μm, lebar 0,4-0,7μm dan bersifat anaerob fakultatif.
Selnya bisa terdapat tunggal, berpasangan, dan dalam rantai pendek, biasanya tidak
berkapsul. Escherichia coli membentuk koloni yang bundar, cembung, dan halus dengan tepi
yang nyata.

Kapsula atau mikrokapsula terbuat dari asam-asam polisakarida.Escherichia coli


memproduksi macam-macam fimbria atau pili yang berbeda, banyak macamnya pada
struktur dan speksitifitas antigen, antara lain filamentus, proteinaceus, seperti rambut
appendages di sekeliling sel dalam variasi jumlah. Fimbria merupakan rangkaian hidrofobik
Escherichia coli tumbuh baik pada temperatur antara 8°-46°C dan temperatur optimum
37°C.

Pada umumnya bakteri Escherichia coli hanya mengenal satu macam pembiakan yaitu
dengancara seksual atau vegetatif. Pembiakan ini berlangsung cepat, apabila faktor-faktor
luar menguntungkan bagi dirinya. Apabila faktor-faktor luar menguntungkan, maka setelah
terjadi pembelahan, sel-sel baru tersebut akan membesar sampai masing-masing menjadi
sebesar sel induknya Kehidupan bakteri tidak hanya dipengaruhi oleh faktor-faktor luar
tetapi sebaliknya bakteri mampu mempengaruhi keadaan lingkungannya, misalnya dapat
menyebabkan demam (panas) akibat terinfeksi oleh bakteri Escherichia coli yang ada dalam
saluran pencernaan dan menyebabkan diare yang berkepanjangan.

8. Sebutkan dan jelaskan beberapa serotipe bakteri penyebab infeksi pada anak kedua!
9. Bakteri pertama dan kedua memiliki ciri morfologi yang berbeda pada struktur
dindingnya, jelaskan perbedaannya! Dan jelaskan pengaruhnya pada pewarnaan Gram!

Bakteri pertama (Streptococcus pyogenes) merupakan bakteri gram positif, sedangkan


bakteri kedua (E. coli) merupakan bakteri gram negatif.

Perbedaan kedua bakteri tersebut yaitu komponen dinding selnya. Dinding sel gram positif
memiliki dua komponen utama, yaitu peptidoglikan dan teichoic acid. Pada dinding sel
bakteri gram negatif, peptidoglikan tipis. Beberapa bakteri gram negative membentuk
lapisan tunggal yang disebut periplasma, yang berada di antara membrane sel dan lapisan
membrane khusus dari bakteri gram negatif, yaitu membran luar. Pada pewarnaan gram,
prosedur mencakup aplikasi larutan potassium iodide pada sel yang telah diwarnai oleh
pewarna Kristal violet. Perbedaan antara bakteri gram-positif dan gram negative yaitu
permeabilitas dinding sel terhadap penanganan ini terhadap campuran aseton dan pelarut
alkohol. Hal ini melunturkan kompleks pewarna iodine ungu dari sel gram negatif,
sedangkan pada sel gram positif menetap
10. Bagaimana mekanisme respon imun terhadap bakteri penyebab infeksi pada kedua anak
ini?
11. Bagaimana langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk kedua penyakit
tersebut?

Antibiotik Beta-Laktam

a. Penisilin dan amoksisilin merupakan istilah untuk sekelompok antibiotik yang


memiliki cincin nukleus beta-laktam, efek samping dan mekanisme aksi yang serupa,
namun memiliki spektrum antibakteri, farmakokinetik, dan resistensi terhadap enzim
beta-laktamase yang berbeda.

Mekanisme aksi
Antibiotik beta-laktam menghasilkan efek bakterisidal dengan mencegah sintesis
dinding sel. Hal ini dikarenakan terganggunya transpeptidase yang menyebabkan
terganggunya sintesis peptidoglikan. Dinding sel bakteri yang buruk menyebabkan bakteri
lisis. Efek ini terjadi ketika bakteri secara aktif membelah dan membentuk dinding sel.
Dosis

Penyerapan, metabolisme, dan ekskresi

Penisilin V dan amoksisilin diserap dengan baik secara oral, dengan amoksisilin
memiliki waktu paruh lebih panjang. Rute ekskresi obat ini yaitu oleh ginjal, dengan
metabolisme terbatas pada hati. Distribusi penisilin mencakup seluruh cairan tubuh,
kecuali cairan mata atau otak.
ANTIBIOTIK DOSIS
Penisilin V Dewasa: 250-500 mg setiap 6 jam; anak
(<12 tahun): 250-500 mg setiap 6
jam

Amoksisilin Dewasa: 250-500 mg setiap 8 jam; anak (


Amoksisilin-klavulanat Dewasa: 250-500 mg setiap 8 jam; anak: dosis
harian 20-40 mg/kg dibagi tiap 8 jam

B. Sefalosporin

Mekanisme aksi

Sefalosporin memiliki mekanisme aksi yang menyerupai penisilin.


Spektrum antibakteri
Sefalosporin bersifat bakterisidal, yang aktif terhadap cocci gram positif,
Staphylococcus yang menghasilkan penisilinase, dan beberapa bakteri gram negatif.
Generasi
sefalosporin didesain berdasarkan perluasan spektrum antibakteri, dengan generasi
pertama
memiliki spektrum paling sempit (gram positif, beberapa gram negatif) dan semakin meluas
seiring pertambahan generasi (generasi kelima efektif terhadap beberapa gram positif,
hampir seluruh gram negatif dan anaerob).

Penyerapan, metabolisme, dan ekskresi

Sefalosporin oral umumnya dapat diabsorpsi dengan baik, kecuali cefadroxil dan
cefprozil yang absorpsinya terhambat oleh makanan. Sefalosporin bersifat hidrofilik dan dan
disebarkan secara luas pada cairan ekstraselular, namun tidak memasuki sel sistem imun
seperti pula makrolida, tetrasiklin, dan linkosamid. Ekskresi obat ini terjadi di ginjal.

Antibiotik Makrolida

Antibiotik makrolida mencakup obat eritromisin, clarithromycin, azithromycin dan


beberapa obat lain.

Mekanisme aksi makrolida adalah bakteriostatik yaitu berikatan dengan area P dari
subunit ribosom 50S dan menghambat sintesis yang bergantung pada RNA.
Spektrum Antibakteri
Golongan makrolida merupakan antibiotik spektrum luas yang bersifat bakteriostatik.
Golongan ini aktif terhadap bakteri aerob/fakultatif gram positif (Staphylococcus dan
Streptococcus), bakteri anaerob gram-negatif, dan Mycoplasma pneumonia. Clarithromycin
merupakan obat yang paling aktif terhadap anaerob gram-positif (Actinomyces,
Propionibacterium, Lactobacillus), sedangkan eritromisin lebih aktif dibandingkan
Azithromycin terhadap organisme ini. Azithromycin memiliki aktivitas paling baik terhadap
anaerob gram-negatif (Fusobacterium, Prevotella, Porphyromonas, Wolinella, Selonomonas,
dan A. actinomycetemcomitans). Azithromycin lebih aktif terhadap Streptococcus dan
Staphylococcus dibandingkan eritromisin dan clarithromycin. Penyerapan, metabolisme,
dan ekskresi Selain azithromycin, makrolida yang lain harus diminum 1 jam sebelum atau 2
jam setelah makan karena absorpsinya dipengaruhi oleh makanan pada lambung. Makrolida
diabsorpsi paling baik pada usus kecil dengan ekskresi pada ginjal.

Anda mungkin juga menyukai