Anak yang pertama berumur 9 tahun dengan keluhan demam sejak 3 hari yang lalu
disertai keluhan sakit menelan dan batuk berdahak.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan :
berat badan 30 kg,
KU : komposmentis, tampak sakit sedang
Suhu : 38.5˚C,
faring hiperemis, Tonsil T2-T2, hiperemis, kripta (-)
Pemeriksaan lain dalam batas normal
Anak ini sudah diberikan obat sirup amoksilin 3 x 1 sendok teh, tetapi keluhan belum
berkurang.
Anak yang kedua berumur 6 tahun dengan keluhan diare 5x sehari sejak 2 hari yang
lalu, disertai demam juga mual dan kadang muntah. Untuk menghentikan diare anak
ini, ibunya memberikan obat warung, tapi diarenya tetap tidak berkurang, dan anaknya
makin lemas.
Symptom : Pengalaman subjektif yang tidak dapat diidentifikasi oleh orang lain.
Sign : Fenomena objektif yang dapat diobservasi dan dapat diidentifikasi oleh orang lain.
Komposmentis : Sadar sepenuhnya dan dapat menjawab pertanyaan tentang dirinya dan
lingkungannya; tingkat kesadaran paling tinggi. Tingkat kesadaran dari yang paling tinggi ke
rendah yaitu kompos mentis, apatis, somnolen, sopor/stupor, koma.
Anemia : Reduksi di bawah normal konsentrasi eritrosit atau hemoglobin pada darah
Ikterik : Perubahan warna sklera, membrane mukosa dan kulit menjadi kuning karena
peningkatan konsentrasi bilirubin
Pada umumnya bakteri Escherichia coli hanya mengenal satu macam pembiakan yaitu
dengancara seksual atau vegetatif. Pembiakan ini berlangsung cepat, apabila faktor-faktor
luar menguntungkan bagi dirinya. Apabila faktor-faktor luar menguntungkan, maka setelah
terjadi pembelahan, sel-sel baru tersebut akan membesar sampai masing-masing menjadi
sebesar sel induknya Kehidupan bakteri tidak hanya dipengaruhi oleh faktor-faktor luar
tetapi sebaliknya bakteri mampu mempengaruhi keadaan lingkungannya, misalnya dapat
menyebabkan demam (panas) akibat terinfeksi oleh bakteri Escherichia coli yang ada dalam
saluran pencernaan dan menyebabkan diare yang berkepanjangan.
8. Sebutkan dan jelaskan beberapa serotipe bakteri penyebab infeksi pada anak kedua!
9. Bakteri pertama dan kedua memiliki ciri morfologi yang berbeda pada struktur
dindingnya, jelaskan perbedaannya! Dan jelaskan pengaruhnya pada pewarnaan Gram!
Perbedaan kedua bakteri tersebut yaitu komponen dinding selnya. Dinding sel gram positif
memiliki dua komponen utama, yaitu peptidoglikan dan teichoic acid. Pada dinding sel
bakteri gram negatif, peptidoglikan tipis. Beberapa bakteri gram negative membentuk
lapisan tunggal yang disebut periplasma, yang berada di antara membrane sel dan lapisan
membrane khusus dari bakteri gram negatif, yaitu membran luar. Pada pewarnaan gram,
prosedur mencakup aplikasi larutan potassium iodide pada sel yang telah diwarnai oleh
pewarna Kristal violet. Perbedaan antara bakteri gram-positif dan gram negative yaitu
permeabilitas dinding sel terhadap penanganan ini terhadap campuran aseton dan pelarut
alkohol. Hal ini melunturkan kompleks pewarna iodine ungu dari sel gram negatif,
sedangkan pada sel gram positif menetap
10. Bagaimana mekanisme respon imun terhadap bakteri penyebab infeksi pada kedua anak
ini?
11. Bagaimana langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk kedua penyakit
tersebut?
Antibiotik Beta-Laktam
Mekanisme aksi
Antibiotik beta-laktam menghasilkan efek bakterisidal dengan mencegah sintesis
dinding sel. Hal ini dikarenakan terganggunya transpeptidase yang menyebabkan
terganggunya sintesis peptidoglikan. Dinding sel bakteri yang buruk menyebabkan bakteri
lisis. Efek ini terjadi ketika bakteri secara aktif membelah dan membentuk dinding sel.
Dosis
Penisilin V dan amoksisilin diserap dengan baik secara oral, dengan amoksisilin
memiliki waktu paruh lebih panjang. Rute ekskresi obat ini yaitu oleh ginjal, dengan
metabolisme terbatas pada hati. Distribusi penisilin mencakup seluruh cairan tubuh,
kecuali cairan mata atau otak.
ANTIBIOTIK DOSIS
Penisilin V Dewasa: 250-500 mg setiap 6 jam; anak
(<12 tahun): 250-500 mg setiap 6
jam
B. Sefalosporin
Mekanisme aksi
Sefalosporin oral umumnya dapat diabsorpsi dengan baik, kecuali cefadroxil dan
cefprozil yang absorpsinya terhambat oleh makanan. Sefalosporin bersifat hidrofilik dan dan
disebarkan secara luas pada cairan ekstraselular, namun tidak memasuki sel sistem imun
seperti pula makrolida, tetrasiklin, dan linkosamid. Ekskresi obat ini terjadi di ginjal.
Antibiotik Makrolida
Mekanisme aksi makrolida adalah bakteriostatik yaitu berikatan dengan area P dari
subunit ribosom 50S dan menghambat sintesis yang bergantung pada RNA.
Spektrum Antibakteri
Golongan makrolida merupakan antibiotik spektrum luas yang bersifat bakteriostatik.
Golongan ini aktif terhadap bakteri aerob/fakultatif gram positif (Staphylococcus dan
Streptococcus), bakteri anaerob gram-negatif, dan Mycoplasma pneumonia. Clarithromycin
merupakan obat yang paling aktif terhadap anaerob gram-positif (Actinomyces,
Propionibacterium, Lactobacillus), sedangkan eritromisin lebih aktif dibandingkan
Azithromycin terhadap organisme ini. Azithromycin memiliki aktivitas paling baik terhadap
anaerob gram-negatif (Fusobacterium, Prevotella, Porphyromonas, Wolinella, Selonomonas,
dan A. actinomycetemcomitans). Azithromycin lebih aktif terhadap Streptococcus dan
Staphylococcus dibandingkan eritromisin dan clarithromycin. Penyerapan, metabolisme,
dan ekskresi Selain azithromycin, makrolida yang lain harus diminum 1 jam sebelum atau 2
jam setelah makan karena absorpsinya dipengaruhi oleh makanan pada lambung. Makrolida
diabsorpsi paling baik pada usus kecil dengan ekskresi pada ginjal.