Skrpsi Asnita Fera Sianturi
Skrpsi Asnita Fera Sianturi
Abstrak
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas semua berkat dan rahmatNya
sehingga penyusunan Proposal ini telah terselesaikan tepat pada waktunya. Skiripsi
ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menempuh ujian akhir
Program khusus D-IV 0 Tahun Kebidanan Poltekkes Kemenkes RI Medan Tahun
2018 dengan judul yaitu “Pengaruh Senam Lansia Terhadap Penurunan Nyeri Sendi
Pada Lansia Di Puskesmas Medan Tuntungan Tahun 2018”.
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................
ABSTRAK .......................................................................................... i
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Defenisi Operasional ....................................................................... 31
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Lansia ................... 37
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Tingkat Nyeri Responden sebelum dan
sesudah senam lansia ................................................................ 37
Tabel 4.3 Distribusi Rata-rata Hasik Pre-Test dan Post-Test Tentang
Pengaruh Senam Lansia Untuk Mengurangi Nyeri Sendi
Pada Lansia .............................................................................. 38
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Gerakan Senam Sendi Bahu............................................................................
25 25
Gambar 2.2 Senam Sendi Panggul .....................................................................................
26 25
Gambar 2.3 Senam Pergelangan Kaki ................................................................................
26 25
Gambar 2.4 Senam Pergelangan Tangan ...........................................................................
26 26
Gambar 2.5 Senam Jari.......................................................................................................
27
Gambar 2.6 Senam Latihan Kekuatan Seated Cross Legged Press ....................................
27
Gambar 2.7 Senam Latihan Kekuatan Pevic Tilt ..............................................................
28
Gambar 2.8 Senam Latihan Kekuatan Rubber Band .......................................................
28
Gambar 2.9 Senam Kardio .................................................................................................
28
Gambar 2.10 Skema Kerangka Teori ....................................................................................
29 29
Gambar 2.11 Skema Kerangka Konsep ................................................................................
29 30
Gambar 3.1 Desain Penelitian .............................................................................................
33 33
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan Masalah
D. Manfaat Penelitian
a. Bagi Peneliti
Peneliti dapat mengetahui, mempelajari, mengaplikasikan senam lansia
untuk penuruna nyeri sendi.
b. Bagi Institusi
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber data baru yang
dapat di aplikasikan sebagai pemecah masalah yang ada kaitannya
terhadap penurunan nyeri sendi
A. TINJAUAN TEORI
A.1.1. Pengertian
Penilain skala nyeri adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk mengetahui
tingkat kesakitan / nyeri yang sedang diderita oleh seseorang yang mana
hasilnya dapat membantu kita dalam membedakan tingkat beratnya suatu
penakit sehingga dapat membantu menegakkan diagnosis yang akurat,
mengintervensikan pengobatan yang tepat dan menilai efektivitas therapy yang
telah diberikan.. Nyeri itu sendiri adalah pengalaman sensorik dan emosional
tidak menyenangkan yang dapat berkisar dari ketidak nyamanan ringan sampai
penderitaan. Nyeri mungkin terlokalisasi pada daerah tertentu, seperti pada
cedera, atau dapat lebih menyebar, seperti pada gangguan fibromyalgia. Nyeri
dimediasi oleh serabut saraf sfesifik yang kemudian membawa impuls nyeri
keotak dimana apresiasi sadarnya dapat dimodifikasi oleh banyak faktor.
secara umum nyeri dibagi menjadi dua yaitu :
a. Nyeri akut : Nyeri yang dialami secara mendadak dan dalam kurun waktu
yang singkat ( sekitar 6 bulan ) dan akan segera hilang
b. Nyeri kronis : Nyeri ini timbul secaraperlahan dan berlangsung dalam waktu
yang lama ( lebih dari 6 bulan ).
Dalam dunia medis nyeri dibagi dalam beberapa jenis yaitu:
1) Nyeri nosiseptif : Nyeri yang terjadi dalam stimulus singkat dan nyeri ini tidak
menimbulkan kerusakan jaringan dan tidak memerlukan penanganan secara
khusus. contoh : nyeri karena tertusuk jarum, atau peniti.
2) nyeri flamatorik, yaitu nyeri yang terjadi dalam stimulus yang kuat dan waktu
yang panjang dan mengakibatkan kerusakan jaringan, neyri ini bisa bersifat
akut atau kronis, sehingga neyri ini biasanya memerlukan tindakan medis
untuk mengatasinya, contoh nyeri rheumatoid artritis
3) nyeri neuropatik, yaitu nyeri yang terjadi akibat adanya kerusakan jaringan
pada sistem saraf tepi (perifer) atau sistem saraf pusat (Central). contoh nyeri
setelah menderita stroke.
4) nyeri fungsional, yaitu neyri yang terjadi karena respon abnormal dari sistem
syaraf, seperti hipersensitifitas aparatus sensorik, contoh nyeri yang biasa
dialami pada kasus ini, nyeri dada dan nyeri kepala.
skala nyeri yang biasa digunakan dalam dunia kesehatan ada dua yaitu Wong-
Baker Faces Pain rating Skala dan Comparative Pain Scale
1. Skala Wajah (Wong-Baker Faces Pain Rating Scale)
Penilaian nyeri menggunakan skala Wong-Baker sangatlah mudah namun
perlu kejelian sipenilai pada saat memperhatikan ekprei wajah penderita
karena penilaian menggunakan skala ini dilakukan dengan hanya melihat
ekspresi wajah penderita pada saat bertatap muka tanpa menanyakan
keluhannya.
2. Skala Wong-Baker (berdasarkan eksperesi wajah) dapat dilihat dibawah :
Ekspresi wajah 1 : tidak merasa nyeri sama sekali
Ekspresi wajah 2 : nyeri hanya sedikit
Ekspresi wajah 3 : sedikit lebih nyeri
Ekspresi wajah 4 : jauh lebih nyeri
Ekspresi wajah 5 : jauh lebih nyeri sangat
Ekspersi wajah 6 : sangat nyeri luar biasa hingga penderita menangis
3. Skala Angka nyeri 0-10 (Comparative Pain Scale)
0 : Tidak ada rasa nyeri / normal
1 : Nyeri hampir tidak terasa (sangat ringan) seperti gigitan nyamuk,
2 : Tidak menyenangkan (nyeri ringan) seperti dicubit
3 : Bisa ditoleransi (nyeri sangat terasa) seperti ditonjok bagian wajah atau
disuntik
4 :Menyedihkan (kuat, myeri yang dalam) seperti sakit gigi dan nyeri disengat
tawon
5 :Sangat menyedihkan (kuat, dalam, nyeri yang menusuk) seperti terkilir,
keseleo
6 :Intens (kuat, dalam, nyeri yang menusuk begitu kuat sehingga tampaknya
mempengaruhi salah satu dari panca indra)menyebabkan tidak fokus dan
komunikasi terganggu.
7 :Sangat intens (kuat, dalam, nyeri yang menusuk begitu kuat) dan
merasakan rasa nyeri yang sangat mendominasi indra sipenderita yang
menyebabkan tidak bisa berkomunikasi dengan baik dan tidak mampu
melakukan perawatan sendiri.
8 :Benar-benar mengerikan (nyeri yang begitu kuat) sehingga menyebabkan
sipenderita tidak dapat berfikir jernih, dan sering mengalami perubahan
kepribadian yang parah jika nyeri datang dan berlansung lama.
9 : Menyiksa tak tertahankan (nyeri yang begitu kuat) sehingga sipenderita
tidak bisa mentoleransinya dan ingin segera menghilangkan nyerinya
bagaimanapun caranya tanpa peduli dengan efek samping atau resiko nya.
10:Sakit yang tidak terbayangkan tidak dapat diungkapkan (nyeri begitu kuat
tidak sadarkan diri) biasanya pada skala ini sipenderita tidak lagi
merasakan nyeri karena sudah tidak sadarkan diri akibat rasa nyeri yang
sangat luar biasa seperi pada kasus kecelakaan parah, multi fraktur.
Dari sepuluh skala diatas dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu :
a. Skala nyeri 1 - 3 (nyeri ringan) nyeri masih dapat ditahan dan tidak
mengganggu pola aktivitas sipenderita.
b. Skala nyeri 4 - 6 (nyeri sedang) nyeri sedikit kuat sehingga dapat
mengganggu pola aktivitas penderita
c. Skala nyeri 7 - 10 (nyeri berat) nyeri yang sangat kuat sehingga
memerlukan therapy medis dan tidak dapat melakukan pola aktivitas
mandiri.
Sedangkan untuk pengkajian nyeri itu sendiri dapat dilakukan dengan
menggunakan metode P,Q,R,S,T yaitu :
a. Provokes/Pilliates : apa yang menyebabkan nyeri ? apa yang membuat nyeri
lebih baik ? apa yang menyebabkan nyeri lebih buruk ? apa yang dilakukan
saat nyeri ? dan apakah rasa nyeri tersebuat dapat membangun kan anda
pada saat tertidur.
b. Quality : bisakah sipenderita menggambarkan rasa nyerinya? apakah seperti
diiris, tajam, ditekan, ditusuk-tusuk, rasa terbakar, kram, atau diremas -
remas? (biarkan sipenderita menggunakan kata-katanya sendiri).
c. Radiates: apaka nyerinya menyebar? kemana menyebarnya?, apakah nyeri
terlokalisir disatu tempat atau bergerak?
d. Severity : seberapa parah nyeri nya? dari rentang 0-10 menggunakan skala
nyeri 0-10.
e. Time : kapan nyeri itu timbul? apakah cepat atau lambat? berapa lama
nyerinya timbu? apakah terus menerus atau hilang timbul? apakah pernah
merasakan nyeri nya sebelum ini? apakah nyeri nya sama dengan nyeri
sebelum nya?
A.2 Lanjut Usia
A.3.1. pengertian
Senam lansia adalah olahraga ringan yang mudah dilakukan dan tidak
memberatkan, yang dapat diterapkan pada lansia. Aktivitas olahraga ini akan
membantu tubuh lansia agar tetap bugar dan tetap segar, karena senam
lansia ini mampu melatih tulang tetap kuat, mendorong jantung bekerja
secara optimal dan membantu menghilangkan radikal bebas yang
berkeliaran didalam tubuh. Adapun jenis-jenis senam lansia yang biasa
diterapkan, meliputi:
1. Senam kebugaran lansia
2. Senam otak
3. Senam osteoporosis
4. Senam hipertensi
5. Senam diabetes mellitus
6. Olahraga rekreatif/jalan santai
Semua jenis senam dan aktivitas olahraga ringan tersebut sangat
bermanfaat untuk menghambat proses degenerasi atau proses penuaan.
Senam ini sangat dianjurkan untuk mereka yang memasuki usia pra lansia
(45 tahun) dan usia lansia (65 tahun ke atas). Senam lansia disamping
memiliki dampak positif terhadap peningkatan fungsi organ tubuh juga dapat
berpengaruh dalam peningkatan imunitas dalam tubuh manusia setelah
latihan teratur. Tingkat kebugaran dievaluasi dengan cara mengawasi
kecepatan denyut nadi sewaktu istirahat. Penelitian menyebutkan bahwa
agar tubuh menjadi lebih bugar, maka kecepatan denyut jantung sewaktu
istirahat harus menurun. Efek minimal yang dapat diperoleh dengan
mengikuti senam lansia adalah bahwa lansia merasa senantiasa berbahagia,
senantiasa bergembira, bisa tidur lebih nyenyak, dan pikiran tetap segar.
A.3.2 Latihan Fisik Mencegah dan Mengobati
e. Pergelangan Tangan
Tekuk jari–jari tangan Anda, putar pergelangan tangan Anda searah jarum jam
dan kemudian berlawanan dengan jarum jam.
f. Ruas Jari
Sentuh tiap jari-jari tangan Anda dengan ibu jari. Ulangi hingga 5 kali.
a) Pelvic tilt
Berbaringlah dengan lutut ditekuk dan telapak kaki menyentuh lantai. Angkat
panggul dari lantai dengan punggung atas dan tengah serta tangan tetap
menyentuh lantai. Rasakan adanya kontraksi pada pantat dan perut Anda.
Tahan posisi ini beberapa detik, sambil mengambil napas dalam-dalam dan
perlahan.
Masalah pada
lansia:
Senam Lansia
C. Kerangka Konsep
Berdasarkan kajian teori, maka berikut akan diuraikan kerangka konsep
yang bisa berfungsi sebagai penentuan dan alur pikir serta bisa dijadikan
sebagai dasar penyusunan hipotesis. Kerangka konseptual menjadi dasar
penelitian ini adalah pengaruh senam lansia terhadap pengurangan nyeri
sendi.
E. HIPOTESIS
Ada pengaruh senam lansia terhadap penurunan nyeri sendi pada lansia di
Puskesmas Medan Tuntungan Tahun 2018
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
A.1 Analisi Univariat
A.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Puskesmas Medan Tuntungan merupakan Puskesmas yang terletak di
kecamatan Medan Tuntungan yang terdiri dari 6 Kelurahan. Puskesmas
Tuntungan berada di Jl. Bunga Melati II Kelurahan Kemenangan Tani
Lingkungan II Kecamatan Medan Tuntungan, dengan luas tanah sebesar 1.347
m2 dan luas bangunan sebesar 894 m2 . Jumlah lingkungannya yaitu sebesar
29 lingkungan dengan jumlah penduduk 13.456 jiwa. Hasil monitoring
kesehatan peserta senam lansia 52 dari 63 lansia yang terdiri dari 57 lansia
wanita dan 6 lansia pria.
Hasil penelitian ini di dapat dari pengambilan data yang dilakukan selama 5
minggu dengan jumlah responden sebanyak 34 orang yaitu dengan nilai
tertinggi adalah 30 dan nilai terendah adalah 10 . Penyajian analisa data dalam
penelitian ini di uraikan berdasarkan data demografi di Puskesmas Medan
Tuntungan.
A.1.3 Karakteristik responden
Karakteristik responden yang diteliti dalam penelitian ini meliputi umur dan
pekerjaan. Untuk melihat karakteristik responen dapat dilihat tabel 4.1
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Lansia di Puskesmas
Medan Tuntungan Tahun 2018
Jumlah
No Karakteristik Responden
F %
Umur Responden
23,5
- 55 – 59 tahun 8
1 58,8
- 60 – 70 tahun 20
17,6
- >70 tahun 6
Pekerjaan Responden
- PNS 1 2,9
2 - Pensiunan 3 8,8
- IRT 20 58,8
- Petani/Buruh 10 29,4
Jumlah 34 100
Berdasarkan distribusi frekuensi responden, dimana umur minoritas yaitu>70
tahun yang berjumlah 6 orang (17,6%). Distribusi pekerjan responden mayoritas
sebagai IRT yaitu sebanyak 20 orang (58,8%) dan pekerjaan minoritas PNS
dengan jumlah 1 orang (2,9%)
Nyeri sebelum
23,53 7,739
Senam
8,235 0,000 6,262 34
Nyeri Setelah
15,29 7,065
Senam
Dari tabel diatas rata-rata tingkat nyeri responden sebelum dilakukan senam
lansia adalah 23,53 dengan standar deviasi 7,739. setelah dilakukan senam
lansia maka di dapat rata-rata menjadi 15,29 dengan standar deviasi 7,065,
terlihat perbedaan nilai mean 8,235 antara nilai pretest dan posttest dengan
standar deviasi 6,262, hasil uji statistik didapat nilai p=<0,05. Maka dapat
disimpulkan ada perubahan nyeri sendi pada lansia sebelum dan sesudah
pemberian intervensi senam lansia.
B. Pembahasan
A. Kesimpulan
B. Saran
Setelah penelitian ini dilakukan ada beberapa saran penelitian untuk
meningkatan mutu pelayanan di Puskesma Medan Tuntungan.
Martono.2015. Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi Dan Analisis Data Seunder.
Depok : PT. Raja Grafindo Persada.
Stanley dan Beare.2007. Buku Ajar Keperawatan Gerontik.Jakarta : EGC
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Setelah saya mendapat penjelasan dari peneliti tentang tujuan penelitian, saya
bersedia menjadi responden tanpa ada unsur paksaan, sebagai bukti saya akan
menanda tangani surat persertujuan penelitian
(..................................................)
Formulir Isian Oleh Peneliti
DAFTAR PERTANYAAN
1. Subjek yang digunakan pada penelitian : Lansia wanita yang berada di
wilayah kerja Puskesmas Medan Tuntungan
2. Jumlah subjek yang digunakan dalam penelitian
3. Ringkasan rencana penelitian
4. Waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan penelitian ini (pekiraan) untuk
setiap subjek
5. Rangkaian usulan penelitian mencakup objektif penelitian manfaat/relevansi
dari hasil penelitian disertai alasan/motivasi dilakukannya penelitian dan
resiko yang mungkin timbul disertai cara penyelesaian masalahnya
6. Apakah masalah etik menurut Anda dapat terjadi pada penelitianAnda ini
7. Jika subjeknya manusia, apakah percobaan padahewan
LEMBAR PENJELASAN KEPADA
CALON SUBJEK PENELITIAN
Selamat pagi dan salam sejahtera.
Dengan Hormat,
Saya, Asnita Fera Sianturi, Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
Medan Jurusan Kebidanan Medan, saya sedang melakukan penelitian yang berjudul
“Pengaruh Senam Lansia terhap Penurunan Nyeri Sendi Pada lansia di Puskesmas
Medan Tuntungan tahun 2018“. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh senam lansia terhadap pengurangan nyeri sendi pada lansia di wilayah
kerja Puskesmas Medan Tuntungan.
Kami akan melakukan wawancara terstruktur kepada lansia mengenai :
Identitas
Pengaruh penurunan nyeri
Bagi ibu yang bersedia untuk dilakukan wawancara, akan kami lakukan dan
yang tidak bersedia kami tidak memaksa.
Partisipasi ibu bersifat suka rela tanpa paksaan, setiap data yang ada dalam
penelitian ini akan dirahasiakan dan digunakan untuk kepentingan penelitian. Untuk
penelitian ini tidak akan dikenakan biaya apapun. Bila ibu/ membutuhkan penjelasan,
maka dapat menghubungi kami :
1. Nama : Asnita Fera Sianturi
Alamat : Gg. Bunga Malem, Jalan Jamin Ginting
No. HP : 082166374335
Terima kasih kami ucapkan kepada ibu yang telah ikut berpartisipasi pada
penelitian ini. Keikut sertaan ibu dalam penelitian ini akan menyumbangkan sesuatu
yang berguna untuk perbaikan dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak.
Sebagai ucapan terimakasih kami pada ibu yang sudah bersedia meluangkan
waktunya disini kami berikan sedikit bingkisan agar ibu dapat menerimanya .
Setelah memahami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini diharapkan
ibi/sdri bersedia mengisi lembar persetujuan yang telah kami persiapkan.
Medan,April 2018
Peneliti
T-TEST PAIRS=NB WITH NS (PAIRED)
/CRITERIA=CI(.9500)
/MISSING=ANALYSIS.
T-Test
Notes
N Correlation Sig.
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Difference
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Difference
TUJUAN :
Lembar kusioner ini di rancang untuk mengetahui “pengaruh senam lansia terhadap penurunan
nyeri sendi pada lansia”
PETUNJUK:
1. Beri tanda (√) atau lingkari pada kolom pertanyaan yang ibu anggap tepat.
2. Jika ibu mengisi jawaban atau ingin memperbaiki jawaban, coret jawaban yang di beri
tanda (√).
Usia :
Pekerjaan
pegawai Negeri
Pensiunan
IRT
Petani/Buruh
Lain-lain
B. SKALA NYERI SENDI PADA LANSIA
2
N 1 3
Pertanyaan Kadang-
o tidak ya
kadang
1. Apakah ada
pembengkakan sendi?
2. Apakah sendi nyeri pada
saat di gerakkan?
3. Adakah kekakuan pada
sendi saat melakukan
aktivitas?
4. Apakah persendian terasa
panas saat berjalan atau
beraktivitas?
5. Apakah sendi mudah di
gerakkan saat beraktivitas?
6. Apakah saat beraktivitas
ibu merasa tidak nyaman
pada bagia sendi?
7. Apakah saat nyeri pada
sendi terdapat kemerahan?
8. Apakah nyeri sendi yang di
rasakan seperti tertusuk
jarum?
9. Apakah nyeri sendi sering
timbul?
10 Apakah nyeri sendi sering
hilang timbul?
Lampiran
nyeri nyeri
sebelum setelah
kode usia pekerjaan
senam senam
lansia lansia
1 1 1 24 15
2 1 2 27 17
3 1 3 25 15
4 1 3 25 14
5 2 2 24 15
6 1 4 26 14
7 1 4 26 19
8 2 2 21 12
9 2 3 25 14
10 1 3 23 15
11 1 3 23 14
12 1 3 25 14
13 2 4 27 15
14 1 3 28 16
15 2 3 25 15
16 1 3 21 14
17 2 5 18 10
18 2 3 25 15
19 2 3 24 14
20 1 3 24 10
21 2 3 22 15
22 2 3 20 11
23 2 3 26 14
24 1 3 25 16
25 3 3 27 16
26 1 3 27 18
27 1 3 27 19
28 2 3 26 17
29 3 3 25 17
30 2 3 27 20
31 2 3 26 20
32 2 3 25 20
33 3 3 26 16
34 3 3 26 17
PERNYATAAN
Pengaruh Senam Lansia Terhadap Penurunan Nyeri Sendi Pada Lansia di Puskesmas
Medan Tuntungan Tahun 2018
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak dapat karya yang pernah
diajukan untuk disuatu perguruan tinggi, dan sepnjang pengetahuan saya juga tidak
terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,
kecuali secara tertulis dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.
Hormat Saya