Anda di halaman 1dari 4

2.

Anatomi Fisiologi Integumen

a. Sistem integumen
Sistem integumen merupakan merupakan pembentuk lapisan
terluar pada tubuh. Terdiri dari kulit dan beberapa derivat kulit
terspesialisasi tertentu, seperti rambut, kuku, serta beberapa
kelenjar.
b. Kulit
Kulit merupakan organ terbesar (16% of the body weight), tertipis,
dan sangat penting. Pada orang dewasa luas kulit mencapai 1,6-1,9
m2 dan tebalnya 0,05-0,3cm. Kulit memiliki fungsi sebagai
pengatur panas, ekskresi, pembentuk pigmen, proteksi, persepsi,
pembentukan vitamin D, dan kreatinisasi. Kulit terdiri dari
beberapa lapisan diantaranya sebgai berikut :
1) Epidermis
Lapisan tanduk yang terletak paling luar. Terus menerus
mengalami mitosis, berganti dengan yg baru sekitar 30 hari.
Mengandung reseptor (sentuhan, suhu, getaran, dan nyeri).
Komponen utama epidermis adalah keratin yang berfungsi
mencegah hilangnya air tubuh dan melindungi epidermis dari
iritan atau mikroorganisme penyebab infeksi.
Epidermis terbagi atas beberapa lapisan, yaitu :
a) Stratum korneum : memiliki sel yang sudah mati, tipis dan
datar, tidak mempunyai inti sel dan mengandung zat
keratin.
b) Stratum lusidum : dibawah lapisan korneum, terdapat sel-
sel gepeng tanpa inti dengan protoplasma.
c) Stratum granulosum : terdiri dari sel–sel pipih seperti
kumparan. Sel–sel tersebut hanya terdapat 2-3 lapis yang
sejajar dengan permukaan kulit.
a) Stratum spinosum : lapisan yang paling tebal dan dapat
mencapai 0,2 mm terdiri dari 5-8 lapisan.
b) Stratum basale/germinativum : disebut stratum basal karena
sel-selnya terletak dibagian basal. Stratum germinativum
menggantikan sel-sel di atasnya dan merupakan sel induk.
2) Dermis
Merupakan lapisan kedua dari kulit. Dengan epidermis dibatasi
oleh membran basalis, sedangkan dengan subcutis batasnya
tidak jelas (lapisan lemak). Dermis terdiri dari 2 lapisan yaitu :
a) Bagian atas disebut pars papilaris, merupakan bagian atas
dermis, mengandung papila dermis, terdapat pembuluh
darah kapiler dan Korpus Meissner (Reseptor raba). Pada
stratum ini didapati fibroblast, sel mast, makrofag, dan
leukosit yang keluar dari pembuluh.
b) Bagian bawah disebut pars retikularis, merupakan bagian
bawah dermis, mengandung folikel rambut, kelenjar
sebacea (lemak), kelenjar keringat, dan Korpus Paccini
(Reseptor tekanan).
3) Subcutis
Kumpulan sel-sel lemak dan terdapat serabut-serabut jaringan
ikat dermis. Lapisan lemak ini dsb penikulus adiposus yang
berfungsi sebagai shock breaker/ pegas, pertahanan suhu,
penimbun kalori, dan kecantikan tubuh.
c. Rambut
Merupakan benang keratin elastis yang berkembang dari
epidermis, menyebar ke seluruh tubuh (kecuali telapak tangan dan
kaki, sekitar anus), mempunyai batang dan akar yang tertanam
dalam kulit. Akar rambut terbungkus folikel rambut yg terdapat
otot polos kecil yang disebut rambut tegak. Rambut terdiri atas
medulla, korteks, dan juga kutikula.
d. Kuku
Merupakan kulit yg telah berubah dan tertanam di dalam palung
kuku. Palung kuku mendapat pelayanan persyarafan paling banyak
dan mengandung banyak pembuluh darah. Bagian proximal kuku
terletak di dalam lipatan kulit yang merupakan bagian paling tipis.
Bagian putih pada kuku disebut lunula sebab bentuknya seperti
setengah bulan, yg merupakan awal kuku tumbuh maju. Badan
kuku ialah bagian yang tidak ditutupi dan yang dengan kuat terikat
dalam palung kuku. Ujung distal disebut kuku bebas.
e. Kelenjar
1) Kelenjar sebasea (oil glands)
Berasal dari rambut yang bermuara pada saluran folikel.
Memiliki fungsi untuk melumasi rambut dan kulit. Paling
banyak terdapat pada kepala dan wajah sekitar nasal, oral, dan
telinga.
2) Kelenjar sudorivera/kelenjar keringat
Memiliki fungsi untuk mengendalikan suhu tubuh,
mengandung air dan garam, sekresinya ± 500 cc. Kelenjar ini
memiliki 2 tipe, yaitu :
a) Apocrine gland, terletak pada axilla, sekresi dimulai pada
masa puber, fungsinya memproduksi nutrisi bagi bakteri
yang membuat bau khas.
b) Merocrine/eccrine, sekresinya langsung ke permukaan kulit
(tangan, kaki, dan dahi), komposisinya terdiri dari 99% air
dan 1 % elektrolit (NaCl).
3) Kelenjar lainnya : mammae gland dan ceruminous gland
(kelenjar sebasea pada telinga).

Sumber :
PPT Anatomi dan Fisiologi Sistem Integumen oleh Ignasia
Yunita Sari, S.Kep., Ns., M.Kep., Stikes Bethesda Yakkum
Yogyakarta.
Sumiyati, S., Anggraini, D. D., Kartika, L., Arkianti, M. M.
Y., Sudra, R. I., Hutapea, A. D., ... & Sitanggang, Y. F.
(2021). Anatomi Fisiologi. Yayasan Kita Menulis

Anda mungkin juga menyukai